1) Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam masa nifas. Pada kehamilan relatif terjadi anemia
karena ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai
40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu (Manuaba, 2010). Pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan
Hb 11 g% Tidak Anemia
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester
I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,
maka di lakukan pemberian Fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil (Manuaba, 2010).
Anemia ringan terjadi karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan
berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap jaringan dalam tubuh, anemia dapat menyebabkan
berbagai tanda dan gejala. Hal ini juga bisa membuat buruk hampir semua kondisi medis
lainnya yang mendasari.Jika anemia ringan, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.Jika
Anemia difesiensi vitamin B12 adalah jumlah sel darah merah yang rendah yang
disebabkan karena kekurangan vitamin B12.Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk membuat
sel-sel darah merah, tubuh harus makan cukup makanan yang mengandung vitamin B12 yang
dapat diperoleh dari bahan makanan seperti daging, unggas, kerang, telur, dan produk susu
(Proverawati, 2011).
Anemia defisiensi folat adalah penurunan jumlah sel-sel darah merah (anemia) karena
kekurangan folat. Asam folat yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan
pertumbuhan. Asam folat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran berdaun hijau dan hati
(Proverawati, 2011).
Penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang disebakan oleh zat besi yang terlalu sedikit.
Besi merupakan salah satu komponen dari heme, bagian dari hemoglobin, protein dalam sel
darah merah yang ngikat oksigen dan memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut
oksigen keseluruh tubuh. Jika simpanan besi habis, maka akan kekurangan sel darah merah yang
makan – makanan yang mencakup zat besi yang cukup.Daging merah, hati dan kuning telur
merupakan sumber penting zat besi.Tepung, roti dan beberapa sereal yang di perkaya dengan
besi baik untuk pencegahan.Jika tidak mendapatkan cukup zat besi dalam diet, maka dapat
Gangguan darah yang dihasilkan dari sebuah kondisi (kronis) jangka panjang medis yang
60
mempengaruhi produksi dan umur sel darah merah. Jika kondisi anemia ringan tidak
e) Anemia Hemolitik.
Suatu kondisi di mana tidak ada cakupan sel darah merah dalam darah, karena kerusakan dini
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh perubahan sirkulasi yang
semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat
45-65% dimulai pada TM II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan
setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang
Anemia sering terjadi selama kehamilan, dikarenakan terjadi peningkatan kadar cairan plasma
signifikan saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga
memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan zat besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin.
Ketika hamil tubuh membuat lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya. Tubuh mungkin
memerlukan darah hingga 30% lebih banyak dari pada ketika tidak hamil. Jika tubuh tidak
memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang di butuhkan untuk
membuat darah ekstra. Banyak wanita mengalami defesiensi besi pada TM II dan TM III
(Proverawati, 2011)
60
Dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,
Gangguan His (kekuatan mengejan), kala I dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar,
kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi
kebidanan, kala III dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan postpartum karena atonia
uteri, kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri (Manuaba, 2010).
puerperium, pengeluaran ASI berkurang, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae
(Manuaba, 2010).
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengn
anemi dapat mengurangi kemampuan metabolise tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk : abortus,
kematian intrauterine, persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan
anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
(Manuaba, 2010).
2010) yaitu :
60
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan
makin anemis.
9,5 – 10 g%.
2010) yaitu :
a) Cepat lelah
b) Sering pusing
c) Mata berkunang-kunang
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil, program suplementasi tablet zat besi yang
biasa didapatkan di Puskesmas. Tablet zat besi dapat menghindari anemia besi dan anemia asam
folat (Manuaba, 2010). Untuk mengatasi kejadian anemia pada ibu hamil diperlukan suatu upaya
pencegahan yang dapat dilakukan dengan memberi suplementasi Fe, yang mana biasanya
diberikan secara rutin pada wanita hamil untuk mencegah penipisan simpanan besi tubuh untuk
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, telur ) dan bahan makanan nabati ( sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C ( daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, dan jeruk ) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
b) Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD). Minumlah satu tablet tambah darah setiap hari paling sedikit selama 90 hari
S (Data Subjektif) :
Ibu memeriksakan kehamilan dan mengeluh pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang
apalagi ketika bangun dari duduk dan nafsu makan berkurang (Rukiyah, 2010).
O (Data Objektif) :
60
N: 60 – 90 x/ menit
S: 36,50C-37,5 0C
A (Analisa)
P (penatalaksanaan)
a) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan kondisinya saat ini, Ibu sudah
b) Memberikan motivasi pada ibu untuk banyak memakan makanan yang mengandung zat
60
besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacanga-kacangan (seperti telur, susu, hati, ikan,
daging, kacanga-kacangan (tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna
hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang) dan
c) Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari kurang lebih 7-8
jam dan siang selama kurang lebih1-2 jam juga hindari istirahat yang berlebihan dan
d) Memberitahu ibu tablet fe dengan dosis 1x1 diminum dengan air putih satu gelas dan
sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar mengurangi efek sampingnya
mual.
e) Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti perdarahan, sakit
kepala lebih dari biasanya, dan menetap, pandangan kabur, nyeri ulu hati dan lainnya.
f) Mengingatkan Ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan, untuk
memantau perkembangan kondisi ibu dan janinnya, Ibu mengerti dan bersedia untuk
memeriksakan kembali kehamilannya 2 minggu yang akan datang atau jika ada keluhan
(Rukiyah, 2010)