Pajak Daerah-1
Pajak Daerah-1
Pada umunya para investor yang akan melakukan investasi, para investor terlebih dahulu
melakukan pengamatan dan penelitian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus
go public. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat diketahui kinerja perusahaan dalam
usahanya secara efisien dan efektif serta factor diluar perusahaan ekonomi, politik, financial, dan
lain-lain.
yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk Pengambilan keputusan
investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang
bersifat fundamental dan informasi teknikal. Melalui dua pendekatan informasi tersebut
diharapkan investor yang melakukan investasi mendapatkan keuntungan yang signifikan ataupun
Pertambangan adalah kegiatan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industry
kegiatan melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainya dari dalam bumi. Kondisi
perusahaan pertambangan secara umum menurun karena masih mengalami perlambatan karena
masalah-masalah ekonomi global. Yang menjadi penulis untuk mengambil sector penambangan
karena investasi sector pertambangan Indonesia di sejumlah negara dari Kawasan Amerika dan
Eropa tercatat mengalami penurunan yang cukup segnifikan sehingga saya tertarik untuk
Rusdin (2008), pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan,
serta Lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai
alternative investasi bagi para investor selain alternative investasi lainya seperti : menabung
Berdasarkan analisis ratio-ratio keuangan, para pemegang saham cenderung akan menjual
sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, dan sebaliknya akan mempertahankan
sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik. Demikian juga dengan calon pemegang
saham, jika rasio keuangan perusahaan buruk, maka cenderung investor tidak menginvestasikan
modalnya, sebaliknya jika rasio keuangan dari suatu perusahaan baik, maka investor cenderung
maupun calon pemegang saham cenderung.atas analisis rasio keuangan tersebut juga akan
berpengaruh terhadap kecenderungan perubahan harga saham dipasar modal. Hal ini dapat
disebabkan daya kelebihan permintaan dan kelebihan penawaran atas saham yang ada dipasar
Harga saham sebagai proksi dari return saham mudah berfluktuasi sejalan dengan pasang
surutnya kegiatanya. Hal ini mencerminkan bahwa investasi saham dipasar modal beresiko tinggi
namun menjanjikan keuntungan yang relative besar, oleh karena itu penelitian saham secara
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan dimasa mendatang. Return realisasi
merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Rwturn realisasi penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Konsep risk dan return
mempunyai peranan yang sangat besar dimana perilaku investor sering kali didasarkan pada
konsep ini.
Laporan keuangan merupakan sarana yang penting bagi investor untuk mengetahui
perkembangan perusahaan secara periodic, baik sesudah diaudit oleh akuntan public ataupun
Tujuan para pemodal atau investor menanamkan modalnya pada sekuritas saham adalah
untuk mendapatkan return (tingkat pembelian) yang tinggi tapi dengan tingkat resiko tertentu
atau mendapatkan return tertentu dengan tingkat risiko yang rendah. Oleh karena itu, dalam
melakukan investasi sekuritas saham investor akan lebih menyukai perusahaan yang dapat
memberikan return yang cenderung lebih tinggi. Untuk memprediksi return saham banyak factor
yang dapat digunakan sebagai parameter, salah satunya dengan menghitung resio keuangan
perusahaan. Investor yang tidak berspekulasi tentu akan menghitungkan dan menilai kinerja
keuangan dari rasio-rasio keuangan dalam menjalankan pilihanya terhadap suatu saham.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini mengambil
judul “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio
(PER), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia.
1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham perusahaan Pertambangan di
2. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham perusahaan
3. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham perusahaan
1. Untuk mengetahui Pengaruh Current Ratio] (CR) terhadap Return saham perusahaan
2. Untuk mengetahui Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Return saham perusahaan
3. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return saham perusahaan
4. Untuk mengetahui Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Return saham perusahaan
1. Bagi peneliti :
pengalaman tentang masalah kinerja perusahaan jika dilihst dari rasio keuangan dan sebagai
2. Bagi Investor
Sebagai alat komunikasi yang berguna dan bermanfaat bagi para investor, sebagai arah
petunjuk pada perusahaan mana mereka berinvestasi dan itu dilihat dari laporan keuangan
perusahaan.
Penelotian ini diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan
penelitian selanjutnya mengenai topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan
maupun melengkapi.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori sinyal didasarkan pada asumsi bahwa informasi yang diterima oleh masing-
masing pihak tidak sama. Dengan kata lain, teori sinyal berkaitan dengan asimetri informasi.
Teori sinyal menunjukan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-
pihak yang berkepentingan dengan informasi. Untuk itu, manajer perlu memberikan informasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan melalui penerbitan laporan keuangan. Teori sinyal
laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenain apa yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik sinyal dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas
karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan
membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.
Informasi yang diterima oleh investor terlebih dahulu diterjemahkan sebagai sinyal yang baik
karena mengindikasikan kondisi perusahaan yang baik. Sebaliknya apabila laba yang dilaporkan
menurun maka perusahaan berada dalam kondisi tidak baik sehingga dianggap sebagai sinyal
jelek. Bringham dan Houston (2001) menyatakan bahwa isyarat adalah suatu tindakan yang
diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana
diperlukan dengan cara-cara lain. Sedangkan dengan prospek yang kurang menguntungkan
Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrument keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1
(satu) tahun. Hukum mendefinisikan pasara modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. (Samsul, 2006).
Menurut Samsul, (2006), tujuan dan manfaat pasar modal dapat dilihat dari 3 sudut pandang,
yaitu :
Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerek perekonomian suatu Negara malalui
kekuatan dan menggurangi beban negara. Negara memiliki kekuatan untuk mengatur bidang
Jika kegiatan ekonomi dapat dilaksankan oleh pihak swasta, maka negara tidak perlu ikut
campur agar tidak membuang-buang uang biaya. Akan tetapi, negara mempunyai kewajiban
membuat perundang-undangan agar pihak swasta dapat bersaing dengan jujur dan tidak terjadi
monopoli. Suatu perusahaan yang menyangkut kehidupan publik dan keamanan negara juga
dapat memiliki serta dioprasikan oleh pihak swasta, tetapi negara mempunyai kekuasaan untuk
membuat perundangan yang ketat tentang pelaksanaan produksi, penjualan, tenaga kerja,
berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal yang itu hanya
bisa diperoleh dipasar modal. Modal pinjaman dalam bentuk obligasijauh lebih murah dari pada
kredit jangka panjang perbankan. Meningkatkan modal sendiri jauh lebih baik daroi pada
meningkatkan modal pinjaman, khususnya untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam di
era globalisasi. Perusahaan yang pada awalanya memiliki utang lebih tinggi dari pada modal
sendiri dapat berbalik memiliki modal sendiri yang lebih tinggi dari pada utang apabila
memasuki pasar modal. Jadi pasar modal merupakan sarana untuk memperbaiki struktur
permodalan perusahaan.
semula dilakukan dalam bentuk deposito, emas, tanah atau rumah sekarang dapat dilakukan
dalam bentuk saham dan obigasi. Jika investasi dalam bentuk rumah atau tanah butuh uang
ratusan juta rupiah, maka investasi dalam bentuk efek dapat dilakukan dengan dana dibawah RP.
5 juta. Jadi pasar modal merupakan sarana yang baik untuk melakukan investasi dalam jumlah
yang tidak terlalu besar bagi kebanyakan masyarakat. Jika pasar modal berjalan dengan baik,
jujur, pertumbuhannya stabil dan harganya tidak terlalu bergejolak, maka sarana itu akan
mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. Akan tetapi, dalam kenyataan pasar modal
Indonesia jatuh bangun, banyak terjadi penipuan harga, da nada kasus Bank, serta banyaknya
emiten yang dikeluarkan dari bursa sehingga mencerminkan bahwa pasar modal tidak dikelola
dengan baik.
2.1.3 Analisi Rasio
Menurut Irawati, (2006), analisis rasio kuangan didefinisikan sebagai, analisis rasio
keuangan adalah suatu teknik analisi dalam bidang keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat
ukur kondisi-kondisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan
membandingkan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
Dengan rasio keuangan para pemakai laporan keuangan dapat dengan mudah
mengartikan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya.
1. Rasio likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
2. Rasio leverage atau rasio utang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh
3. Rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa afektif perusahaan menggunakan sumber
daya yang dimiliki. Atau dengan kata lain, sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
4. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun laba dan modal
sendiri.
5. Rasio saham yaitu rasio yang menunjukkan bagian dari laba perusahaan, deviden dan modal
dalam bentuk laporan keungan yang memungkinkan analisis untuk menelaah kondisi dan hasil
dari suatu usaha. Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari laporan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
Neraca, Laporan laba rugi, laporan perubahan posisi (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagai integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi
keungan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. “(Ikatan
Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai
pemegang saham. Bukti bahwa seseorang atau suatu pihak dapat dianggap pemegang saham
adalah apabila mereka sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar
Pemegang Saham (DPS). Pada umumnya, DPS disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham di selenggarakan dan setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa
seseorang adalah pemegang saham juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham
apakah namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan atau belum, (Samsul, 2006)
“Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas
(PT)”
Dalam transaksi jual dan beli di Bursa Efek, saham merupakan instrument yang paling dominan
1. Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang memiliki hak terlebih dahulu untuk
menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak untuk medapatkan
laba yang tidak dibagikan pada satu tahun yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada
tahun yang mengalami kerugian, sehingga saha preferren akan menerima laba dua kali. Hak
istimewa ini diberikan pada pemegang saham preferren karena merekalah yang memasok dana
2. Saham biasa (common stock) adalah jenis saham yang akan menerima laba setelah laba bagian
saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan bangkrut, maka pemegang saham biasa yang
menderita terlebih dahulu. Perhitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa.
dibursa efek (Sunariyan. 2003). Harga saham adalah nilai yang tercantum pada selembar saham
yang telah beredar dibursa efek. Selembar saham mempunyai nilai atau harga.
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa efek. Harga
saham pada pasar perdananya biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan
demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya
c. Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada insvestor, maka
harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi
setelah saham tersebut tercatat disana. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten emisi harga
ini yang disebut sebagai harga dipasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili
harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi dipasar sekunder, kecil sekali terjadi
negisiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yagn setiap hari diumumkan disurat
Analisis fundamental adalah teknik yang mencoba memperkirakan harga saham di masa
yang akan dating dengan cara mengestimasi nilai factor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham di masa yang akan dating., dan menerapkan hubungan veriabel-veriabel tersebut
Menurut Samsul, (2006) dalam “Pasar Modal dan Manajemen Portofolio”, dalam analisis
fundamental yang dijadikan dasar perkiraan harga (intrinsic value) adalah factor-faktor
fundamental seperti laporan keuangan, informasi penting lain yang sewaktu-waktu harus
diumumkan perusahaan public dan perkembangan ekonomi makro, maupun berita dalam bidang-
bidang lain seperti politik, social, cuaca yagn dianggap perlu, semuanya selama paling tidak dua
tahun terakhir.
Analisi fundamental adalah suatu metode yang menggunakan data ekonomi, seperti data
produksi, konsumsi dan pendapatan rumah tangga untuk meramalkan pergerakan harga. Samsul
(2006). Analisis factor fundamental didasarkan pada analisis keuangan yang tercermin dalam
rasio-rasio keuangan yang terdiri dari lima rasio diantaranya yaitu, rasio likuiditas, rasio
Penelitian ini menggunakan Teori Sinyal (Signaling Theory). Teori signal menjelaskan
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keungan pada
pihak eksternal. Teori sinya mengemukakan tengang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kedapa pengguna laporan keungan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa
yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat
berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari
Return merukapan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan dimasa yang akan mendatang. Return
realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
Konsep risk dan return mempunyai peranan yang sangat besar dimana perilaku investor sering
Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang
dilakukan.
untuk memenuhi current obligation. Menunjukan kemampuan aktiva lancar yang dimiliki emiten
dalam membayar jangka pendek, semakin tinggi rasio semakin baik. (Rusdin, 2008).
Ratio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan ratio yang mengukur hingga sejauh
mana perusahaan dibiayai dari hutang. Menujukan struktur permodalan emiten jikan
dibangdingkan dengan kewajiban semakin tinggi ratio semakin baik (Rusdin, 2008)
Ratio ini sering digunakan oleh analisis saham untuk menilai harga saham. Pada
dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu
menganggap bahwa: “Price Earning Ratioo (PER) adalah perbandingan antara harga saham
Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva
(ROA) adalah bunga dan jarak (Brigham Houston, 2001). Rasio ini mengukur tingkat
pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva
yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi keuntungan. Semakin tinggi keuntungan
yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham.
Malitan (2013) meneliti tentang pengaruh CR, DER, PER dan ROA terhadap
return saham. Dengan mengambil sampel perusahaan pertambangan di Busra Efek Indonesia
untuk tahun 2005-2010. Hasil penelitian ini menunjukan CR (current ratio) tidak berpengaruh
tahun 2002-2003. Hasil penelitian ini menunjukan CR (current rasio) berpengaruh positif
Malitan (2013) meneliti tentang pengaruh CR, DER, PER, dan ROA terhadap
return saham. Dengan mengambil sampel perusahaan di Bursak Efek Indonesia tahun 2005-
2010. Hasil penelitian tersebut menunjukan DER tidak berpengaruh terhadap return saham.
return saham. Hal ini berarti DER memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham
Malitan (2013) meneliti tentang pengaruh CR, DER dan ROA terhadap return
saham. Dengan mengambil sampel perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia untuk
tahun 2005-2010. Hasil penelitian ini menunjukan PER berpengaruh positif terhadap return
saham.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuraya (2008) yang meneliti tentang
pengaruh rasio keuangan terhadap return saham. Dengan mengammbil sampel perusahaan dalam
kelompok LQ 45 di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2003. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Aset dan aktiva ini adalah seluruh kekayaan
perusahaan yang di dapat dari modal sendiri atau modal asing yang telah di ubah menjadi aktiva
Malitan (2013) meneliti tentang pengaruh CR, DER, PER, dan ROA terhadap
return saham. Dengan mengambil sempel perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia
untuk tahun 2005-2010. Dimana hasil penelitian menunjukan ROA sangan berpengaruh positif
Likuiditas, laverage, aktivitas, dan profitabilitas terhadap return saham yang terdaftar di BEJ.
Dengan populasi dalam penelitian pada perusahaan makanan minuman dengan kategori industry
barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 1999—2005. Hasil penelitian
ini menunjukan ROA (return on asset) berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Gantino dan Maulana (2013) dalam penelitianya mengenai pengaruh ROA, CAR
dan LDR terhadap return saham yang terdaftar di BEI. Dengan populasi dalam penelitian pada
perusahaan perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ROA (return on asset) berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Penelitian Terdahulu
Berikut adalah hasil penelitian terdahulu, yang telah dilakukan penelitian sebelumnya :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
5 Gantino dan Maulana (2013) Pengaruh ROA, ROA (Return On Hasil penelitian
C. DAR, dan Asset) tersebut ROA
LDR terhadap berpengaruh
return saham signifikan
yang terdaftar di terhadap return
BEI. Dengan saham
populasi dalam
penelitian pada
perusahaan
perbankan yang
terdaftar di BEI
tahun 2008-2012
CR (𝑋1 )
DER (𝑋2 )
Return Saham
PER (𝑋3 )
(Y)
ROA (𝑋4 )
2.3 Hipotesis
Hipotesis menurut Zikmund (1997:112) adalah proposisi atau dugaan belum terbukti
bahwa tentatif menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
Menunjukan kemampuan aktiva lancar yang dimiliki emiten dalam membayar jangan
Nuryana (2008) meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham.
tahun 2002-2003. Hasil penelitian inu menunjukan CR (current rasio) berpengaruh positif
return saham. Hal ini berarti DER memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.
Rasio ini sering digunakan oleh analisis saham yang digunakan untuk menilai
saham. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan dana pada tingkat saham dan keuntungan perusahaan pada periode tertentu.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuraya (2008) yang meneliti tentang
pengaruh rasio keuangan terhadap return saham. Dengan mengammbil sampel perusahaan dalam
kelompok LQ 45 di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2003. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
dari setiap satu rupiah asset menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan
aktivanya.
Malitan (2013) meneliti tentang pengaruh CR, DER, PER, dan ROA terhadap
return saham. Dengan mengambil sempel perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia
untuk tahun 2005-2010. Dimana hasil penelitian menunjukan ROA sangan berpengaruh positif
independent. Variaabel independent adalah tipe variable yang dijelaskan atau dipengatuhi oleh
variable independent. Dengan kata lain pertumbuhan perusahaan tergantung pada perubahan satu
lebih factor. Sedangkan variable independent adalah tipe variable yang menjelaskan atau
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Debt To Equity
Variable terikat yang digunakan penelitian ini adalah Return saham perusahaan Pertambangan
mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoprasionalisasi)
construct menjadi variable penelitian yang dapat diuji. Indicator-indikator variable dalam
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain :
a. CR
current ratio merupakan rasio untuk mengukur likuiditas perusahaan dalam membayar
hutang jangka pendek dengan aset lancar yang dimiliki perusahaan. Rumusan untuk
b. DER
Debt To Equity ratio merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh hutang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan ekuitas
c. PER
Rasio ini sering digunakan oleh analis saham untuk menilai harga saham. Pada dasarnya
PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu.
(Halim,2003).
Menurut Halim dalam bukunya yang berjudul “Analisis Investasi” menggangap bahwa :
PER adalah perbandingan antara harga pasar saham dengan Earning per share.
d. ROA
Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
yang dimilikinya. Menurut Brigham & Houston (2010:148) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Laba Bersih
Return on Assets = × 100%
Total Aset
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Return saham perusahaan pertambangan yang
Return saham merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan
(Tendelin, 2010). Mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan kas secara periodik
kepada pemegang saham, maka return saham dapat dihitung sebagai berikut (Jogianto, 2003) :
Pτ − (Pτ − 1)
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
(Pτ − 1)
Keterangan :
R = Return sekarang
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Sedangkan pemilihan sampel penelitian ini secara
purposive sampling. Kriteria perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah :
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka yang berasal Current Ratio (CR), Debt To Equity (DER), Price Earning Ratio
Sedangkan sumber data dari penelitian ini adalah data Sekunder yang diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia. Menurut Indriantoro dan Supomo, (2013), data sekunder yaitu
data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan merupakan
pengolahnya. Dalam penelitian ini data sekunder meliputi Current Ratio (CR), Debt To
Equity (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA).
Metode analisi data yang digunakan adalah Teknik regresi berganda atau multiple
regression untuk menguji pengaruh CR, DER, PER, ROA terhadap Return saham. Model regresi
berganda adalah Teknik analisis regresi yang menjelaskan hubungan anatara variable dependen
dengan beberapa variable independent. Dalam penggunaan persamaan regresi terdapat beberapa
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah : uji normalitas, uji
multikoleneritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Analisis ini mencangkup uji asumsi
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar devisiasi, varian,
Asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasia, uji
heterosdastisitas.
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
mengikuti distribusi normal. Penelitian ini mengunakan pendekatan grafik Normal P-P of
regression standardized residual untuk menguji normalitas data dan pendekatan uji
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi norma ,maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Metode yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinieritas dapat dilihat
dari matrik korelasi variabel-variabel bebas. Pada matrik korelasi, jika antar variabel
bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Selain itu dapat juga dilihat nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF). Batas dari nilai tolerance adalah ≤ 0,10 atau sama
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering
ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang
dibawah 100. Sedangkan jika sampel diatas 100 maka harus menggunakan pendekatan
Lagrange Multiplier (LM test). Uji Durbin-Woston hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Imam
Glejser (Gujarati,2003) yang dikutip oleh Imam Ghozali (2013:142). Pada uji Glejser,
nilai residual absolut diregresi dengan variabel independen. Jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,maka terdapat indikasi
terjadi Heteroskedasitas.
apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji kedua hipotesis ini
digunakan uji statistik F: a) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima hipotesis
perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
(α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: 1. Jika nilai
signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti
secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan ). Ini
berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Menurut Gujarati (2003) yang dikutip oleh oleh Imam Ghozali (2013:97)
mengemukakan bahwa jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka nilai
adjusted R 2 dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R 2 = 1, maka nilai adjusted R 2 =
R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R 2 = ( 1- k)/(n – k). Jika k > 1, maka