Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Ca Ovarii merupakan keganasan yang paling mematikan di bidang


ginekologi. Karena lokasinya yang jauh di dalam rongga panggul dan gejala awal
yang sulit untuk dibedakan dengan penyakit lainnya. Rasa tidak nyaman pada
perut merupakan keluhan utama pada stadium awal penyakit, yang banyak
disalahartikan oleh pasien sebagai sakit perut atau gangguan pencernaan.
Akibatnya, diagnosis dan pengobatan seringkali tertunda. Adanya massa yang
teraba biasanya menunjukkan bahwa penyakit ini sudah pada stadium lanjut,
dengan tingkat kematian yang tinggi. Setelah di lakukan pengkajian secara
komprehensif pada kasus Ny.Y di dapatkan 5 diagnosa keperawatan.
Diagnosa utama yang di tegakkan adalah nyeri akut berhubungan dengan
agen injury biologis. Nyeri merupakan keluhan umum pada penderita kanker,
bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan (Bennet & Puroshotham, 2009). Nyeri
sedang hingga berat adalah masalah umum yang dialami oleh penderita kanker
(Ngamkham,S. 2019).Berikut salah satu intervensi keperawatan yang diberikan
adalah dengan memberikan teknik non farmakologi yaitu dengan memberikan
distraksi untuk mengalihkan rasa nyeri sehingga nyeri akan berkurang. Meskipun
pemberian obat analgetik efektif untuk mengurangi nyeri namun memiliki efek
samping addictive sehingga perawatan non farmakologis juga diperlukan. Nyeri
pada kanker yang termasuk paliatif care ini selain membutuhkan obat juga
memerlukan Mindfullness dimana menurut jurnal Ngamkham,S. (2019)
Mindfullness merupakan terapi nonfarmakologi yang efektif untuk meningkatkan
quality of life (QoL) dan masalah psikology.
Diagnosa kedua yang di tegakkan yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh. Dari kasus di dapatkan bahwa berat badan pasien
mengalami penurunan akibat pengobatan yang di jalani. Kemoterapi mempunyai
efek samping berupa mual dan muntah yang hebat yang terjadi pada 24 jam
setelah pengobatan, hal ini disebabkan oleh zat antitumor (kemoterapi) yang
mempengaruhi hipotalamus dan kemoreseptor otak untuk mengalami mual dan
muntah. Oleh karena itu, kemoterapi dapat mempengaruhi asupan makan
penderita kanker (M.F Aziz dkk.2010). Penatalaksanaan yang di berikan pada
kasus Ny.Y yaitu dengan memberikan obat serta menganjurkan pasien untuk
meningkatkan intake sedikit namun sering. Selain itu berkolaborasi dengan tim
gizi untuk memberikan diit nutrisi yang adekuat.
Diagnosa ketiga yaitu hambatan mobilitas fisik. Dari kasus di dapatkan
bahwa pasien mengalami penurunan kekuatan otot pada kaki, keadaan umum
lemah dan kebutuhan ADL pasien yang di bantu oleh keluarga.
Diagnosa keempat yaitu resiko ketidakseimbangan cairan elektrolit. Dari
kasus di dapat beberapa cairan elektrolit yang mengalami penurunan salah satunya
natrium. Kehilangan natrium klorida pada cairan ekstrasel atau penambahan air
yang berlebihan pada cairan ekstrasel akan menyebabkan penurunan konsentrasi
natrium plasma (Yaswir,R. 2012). Yang dapat di lihat dari keluhan pasien
mengalami diare (melena) dan mual muntah secara aktif. Berdasarkan
pemeriksaan laboratorium tercatat pasien mengalami anemia, dengan hemoglobin
tanggal 22 April 2019 sebesar 8.3 g/dL dan pada tanggal 23 April 2019 sebesar 7.5
g/dL. Penyebab tersering dari anemia yaitu terjadinya gangguan sumsum tulang
dalam pembentukan eritrosit, perdarahan (keluarnya darah dari tubuh), hemolysis
(Nurarif dan Kusuma, 2015). Dari kasus dapat di lihat pasien mengalami
perdarahan aktif yang keluar dari kemaluan karena Ca Ovarii. Anemia dapat
terjadi karena kadar hemoglobin dalam darah rendah sehingga oksigen yang
dibawa oleh darah sedikit, normal nya jumlah hemoglobin dalam tubuh manusia
yaitu 13,4 -18 g/dL ( Digiulio, Jackson,& Keogh, 2014). Sehingga
penatalaksanaan yang di berikan adalah dengan melakukan transfusi darah.
Pemberian transfusi darah secara aman merupakan peran perawat yang sangat
penting. Pasien yang mendapat transfusi darah harus dimonitor secara ketat agar
tidak ada efek samping yang merugikan. Efek samping tersebut antara lain
demam, menggigil, alergi urtikaria, hepatis serum positif (Sudoyono, 2010).
Diagnosa kelima yang di tegakkan yaitu resiko infeksi. Dari data di dapat
kan hasil laboratorium pada tanggal 23 april sebesar 17,2 ribu/ul dan juga pada lab
feses rutin di dapatkan yeast cell, kista dan tropozoid entamoeba hystolitica.
Penatalaksanaan yang di berikan adalah pemberian antibiotik menganjurkan
pasien dan keluarga menjaga kebersihan dengan cuci tangan 6 langkah.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka di dapat dari 5 masalah yang
muncul masih belum teratasi sehingga diperlukan banyak lintas sektor medis
mulai dari dokter, perawat, gizi, fisioterapi dan farmakologi untuk berkolaborasi
melakukan penatalaksanaan yang optimal pada pasien.

Daftar Pustaka
M.F Aziz dkk. 2010. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi Edisi Ke-2.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ngamkham,S. 2019. A Systematic Review: Mindfulness Intervention for
Cancer- Related Pain. Asia-Pacific Journal of Oncology Nursing • Volume
6 • Issue 2 • April-June 2019
Yaswir,R. 2012. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium dan
Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas.
Digiulio, M. & Jackson, D. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta
: Rapha Publishing
Sudoyo, A. W. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Anda mungkin juga menyukai