Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi-1
Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi-1
Waktu : 30 Menit
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah
diastole >90 mmHg ( kapita selekta kedokteran jilid II ).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health
Organization),mencatat pada tahun 2012 sedikitnya sejumlah 839 juta
kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau
sekitar 29% dari totalpenduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak
pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Sekitar 80% kenaikan kasus
hipertensi terjadi terutama di negara-negara berkembang (Triyanto,2014).
Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada
umur 18 tahun sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang
didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%,
yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%.
Jadi ada 0,1% yang minum obat sendiri.
Prevalensi hipertensi pada penduduk 18 tahun ke atas di Kalimantan
Selatan berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah adalah 39,6%
(rentang: 34,9-48,2%). Tujuh kabupaten dengan prevalensi hipertensi
lebih tinggi dari angka provinsi yaitu Hulu Sungai Selatan, Tapin, Tanah
Bumbu, Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Hulu Sungai Utara, dan Tanah
Laut. Kasus hipertensi lebih banyak terdeteksi dengan pengukuran dan
minum obat dibandingkan yang terdeteksi oleh tenaga kesehatan. data
secara riil penderita hipertensi di Kalsel tahun 2015 yaitu, Kota
Banjarmasin merupakan tertinggi penderita hipertensi yaitu 18.730
penderita.
Hipertensi dapat menimbulkan dampak pada diri si penderita antara lain :
1. Sakit kepala, pegal-pegal, perasaan tidak nyaman di tengkuk,
perasaan berputar/ingin jatuh, detak jantung yang cepat, telinga
berdenging.
2. Gagal jantung, karena jantung bekerja lebih keras sehingga otot
jantung membesar
3. Berkembangnya plak lemak dalam dinding pembuluh darah
(atherosclerosis) dan plak garam-garaman (arteriosclerosis)
4. Atherosclerosis dan arteriosclerosis menyebabkan sumbatan aliran
darah, sehingga meningkatkan potensi kebocoran pembuluh darah.
Sumbatan di pembuluh nadi leher dapat menyebabkan berkurangnya
suplai oksigen ke sel-sel otak. Apabila otak mengalami kekurangan
oksigen dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan matinya sel-
sel saraf otak (stroke iskhemik).
5. Pecahnya pembuluh darah kapiler di otak menyebabkan pendarahan,
sehingga sel-sel saraf dapat mati. Penyakit ini disebut stroke
hemoragik (stroke pendarahan). Stroke pendarahan sering
menimbulkan kematian mendadak.
6. Pecahnya pembuluh darah menyebabkan matinya beberapa organ
sehingga terjadi kelumpuhan. Lumpuh separuh badan sering terjadi
pada penderita stroke.
7. Pecahnya pembuluh darah tajuk di jantung, menyebabkan matinya
sebagian sel otot jantung. Hipertensi menyebabkan resiko gagal
jantung 6 X lebih besar dari orang yang tekanan darahnya normal.
8. Pecahnya pembuluh darah ginjal menyebabkan pendarahan pada
ginjal dan terjadi gagal ginjal
9. Pecahnya pembuluh darah retina menyebabkan pandangan mata
menjadi kabur bahkan bisa buta.
10. Bersamaan dengan hipertensi akan mengalami kencing manis
(Diabetes mellitus), hiperfungsi kelenjar tiroid (hyperthyroid),
rematik, serta meningkatnya kadar lemak (hyperlipidemia).
Ny. M sudah mengalami penyakit hipertensi selama ± 15 tahun
belakangan ini, Ny. M juga mengatakan bahwa orang tua perempuannya
juga mengalami sakit hipertensi dan, Ny. M juga sering mengeluhkan
bahwa dirinya merasa sakit kepala, tegang pada tengkuk leher.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka dapat di
simpulkan bahwa hipertensi adalah penyakit yang berbahaya dan dari
latar belakang tersebut maka saya dapat membuat satuan acara
penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi Ny. M
mengerti tentang penyakit hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi pendengar
mengerti mengenai:
a. Pengertian hipertensi
b. Mengetahui klasifikasi hipertensi
c. Apa penyebab hipertensi
d. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi
e. Mengetahui pencegahan hipertensi
f. Pengobatan / terapi tradisional hipertensi
C. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan penyuluhan hipertensi di lakukan dengan metode ceramah
dan Tanya jawab
D. SASARAN DAN TARGET
Sasaran : Ny. M
Target : 80% Ny. M mengikuti secara aktif penyuluhan yang di
berikan oleh penyaji.
F. SATUAN ACARA
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah gangguan pada system pembuluh darah yang di tandai
dengan meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
(WHO,1986)
B. KLASIFIKASI HIPERTENSI
Normal : 120/80 mmHg
Tinggi ringan : 140 – 179 / 90 – 99 mmHg
Tinggi sedang : 160 – 179 / 100 – 109 mmHg
Tinggi berat : 180 – 209 / 110 – 119 mmHg
Tinggi sangat berat : > 210 / > 120 mmHg
C. PENYEBAB HIPERTENSI
Keturunan
Merokok
Stress
Kegemukan
Konsumsi alkohol
Kurang olahraga
Konsumsi garam berlebih
Konsumsi lemak berlebih
D. TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI
Sakit kepala
Sulit tidur
Kelelahan
Mual dan muntah
Sesak nafas
Gelisah
Pandangan kabur
Peningkatan tekanan darah
E. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Menekan stress/tekanan emosi
Jangan merokok
Senantiasa berolahraga
Jaga berat badan ideal
Ukur tekanan darah secara teratur
F. PENGOBATAN / TERAPI TRADISIONAL
Pengobatan tradisional yang dapat di buat di rumah antara lain dengan
mengkonsumsi
Buah mentimun
Buah belimbing
Daun seledri
Bawang putih
Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti air rebusan daun
seledri adalah
Siapkan daun seledri 100 gr dan air mineral 3 gelas (750 ml)
Cuci bersih daun seledri dan tumbuk halus
Rebus air sampai mendidih dan masukan daun seledri hingga air
tersisa 1 gelas (250 ml)
Kemudian saring air rebusan daun seledri
Tuang kedalam gelas dan minum 3 kali sehari sebanyak 2 Sendok
makan secara teratur
Jangan menggunakan secara berlebihan dan perbanyak minum air
putih