Anda di halaman 1dari 3

VOLUNTARY COUNSELING TEST (VCT)

SOP No. Dokumen :


No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
Casita, AMKep,SKM JUNTINYUAT
INDRAMAYU
NIP. 19731112 200012 1 001

1. Voluntery Counseling Test (VCT) adalah preses konseling pra


testing, konselng post testing dan testing HIV secara sukarela yang
bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang
mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan
pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan
keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang
akan dihadapi. Konseling post testing membantu seseorang untuk
1. Pengertian mengerti dan menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan
dukungan. VCT merupakan pintu masuk penting untuk
pencegahan dan perawatan HIV.
2. Konseling adalah saran, anjuran. Nasehat professional yang
diberikan kepada seseorang yang memiliki masalah.
3. Konselor adalah petugas yang memiliki keterampilan konseling
dan pemahaman akan seluk beluk HIV/AIDS.

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan konseling dan testing


2. Tujuan HIV/AIDS secara sukarela di UPTD Puskesmas Juntinyuat

3. Kebijakan

1. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2016,


4. Referensi Kemenkes Republik Indonesia 2016
2. Pedoman Nasional Penanganan HIV/AIDS tahun 2011

1. Persiapan Alat dan Bahan


a. Papan nama dan petunjuk
b. Poster HIV/AIDS dan IMS
c. Leaflet HIV/AIDS dan IMS
d. Brosur HIV/AIDS dan IMS
e. Kotak saran
5. Prosedur f. Tempat sampah
/langkah-langkah g. Meja dan kursi
h. Jam kerja layanan, kalender dan kondom
i. Alat perga penis dan alat peraga reproduksi wanita
j. Lemari arsip dan dokumen
k. Tisu dan air minum
2. Langkah-langkah
a. Menyiapkan perlengkapan untuk konseling
PEMERISAAN IMS
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/3

PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
Casita, AMKep,SKM JUNTINYUAT
INDRAMAYU
NIP. 19731112 200012 1 001

b. Memanggil klien (dengan menyebutkan nomor registrasi) dan


mempersilahkan masuk ke ruangan
c. Mempersilahkan klien untuk duduk di kursi yang tersedia
d. Memberi salam dan memperkenalkan diri
e. Memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir dokumen
f. Menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan
g. Memberi informasi tentang HIV/AIDS
h. Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS,
termasuk tentang IMS dan menwarkan pemeriksaan IMS
secara rutin
i. Membantu klien untuk menilai resiko klien
j. Membantu klien untuk membuat keputusan untuk dilakukan tes
HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat
melakukan tes HIV
k. Mendiskusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan
hasil dan arti dari test HIV
l. Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil
test
m. Menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan
status HIV
n. Menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi masalah
o. Melakukan penilaian system dukungan
p. Memberi waktu untuk berpikir
q. Bila klien menyutujui untuk test, konselor memberikan form
informed concent untuk diisi
r. Mengisi dokumen klien dengan lengap dan mengisi form
rujukan ke laboratorium
s. Mengantar klien ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium ke petugas pengambilan
daran
t. Bila klien menolak untuk melakukan test, konselor
menawarkan kepada klien untuk datang embali sewaktu-waktu
bila masih memerlukan dukungan dan/atau untuk dilakukan
test
u. Mengucapkan salam dan mengakhiri proses

1. Ruang Pemeriksaan Umum


6. Unit Terkait 2. Laboratorium
PEMERISAAN IMS
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 3/3

PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
Casita, AMKep,SKM JUNTINYUAT
INDRAMAYU
NIP. 19731112 200012 1 001

7. Dokumentasi
Tekait

8. Rekaman
No. Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis
Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai