PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Mempelajari proses pemisahan partikel padatan dari suatu cairan
menggunakan alat filtrasi
Menentukan nilai specific cake resistance dan tahanan dari filter medium
Menghitung kadar air dari cake yang dihasilkan
54
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair
sebelum dibuang.
Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya
sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring
seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus
disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
- tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
- tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
-dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya
sentrifugal. Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini.
Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik
daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran
55
cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau
sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran
fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik
untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue
kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring
ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan
dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah
kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel
padat terperangkap didalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya.
Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter
pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan.
Larutan umpan bisa mengandung banyak partikel padat, bisa sedikit. Jika
konsentrasi partikel padatannya kecil filternya bisa digunakan untuk jangka waktu
yang lama sebelum filternya dibersihkan. Pada saat proses berlangsung,
terbentuknya lapisan cake pada permukaan filter, lapisan ini juga berfungsi
sebagai filter. Ketika lapisan ini makin lama makin tebal, resisten terhadap aliran
juga meningkat.
Dalam industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penapisan sederhana
sampai separasi yang amat rumit. Fluidanya mungkin berupa zat padat atau gas,
arus yang berharga mungkin fluidanya, tetapi bisa pula zat padatnya, atau bahakn
keduanya. Kadang-kadang tidak ada diantara keduanya itu yang berharaga, seperti
limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Dalam filtrasi industri, biasanya umpan itu di modifikasi dengan sesuatu cara
perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi misal dengan pemanasan,
rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan penolong seperti: selulosa, kapur
giling, atau tanah deatomea.
a. Filter kempa
Filter kempa terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng yang dirancang untuk
memberikan sederetan ruang dimana zat padat akan mengumpul. Pinggan itu
ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Bubur umpan masuk ke dalam
masing-masing komponen itu dengan tekanan, cairannya lewat melalui kanvas
dan keluar pipa pengeluar, dan meninggalkan ampas basah di dalam ruang itu.
59
a. Filter vakum kontinu
Dalam setiap filter kontinu, zat cairnya di sedot melalui septum yang bergerak,
sehingga mengendapkan ampas zat padatnya. Ampas itu bergerak keluar dari zona
filtrasi, dicuci, disedot sampai kering dan di tanggalkan dari septum, yang lalu
masuk lagi ke dalam bubur umpan untuk menyedot lagi muatan zat padatnya.
60
µ : viskositas
: porositas
L : lebar cake
k1 : konstanta = 4,17 partikel acak
Spesifik cake resistence didefenisikan sebagai:
k1(1 ) So 2
p 3
Persamaan yang digunakan untuk pencucian filter plate and frame adalah:
dV 1 1
A f 4 KpVf B
cs Rm
dimana Kp B
A ( P )
2
A( P )
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Dan Bahan
61
Skema Peralatan
3.1.1 Alat
Plate & Frame : 7 pasang, 20 x 20
Tangki : kapasitas > 50 liter
Motor Pengaduk : 3 phase, 0,25 HP
Alat Ukur : manometer bimetal 0 – 5 kg / cm2 (2 buah)
Ember : untuk menampung filtrat
Stopwatch : untuk mengukur lamanya proses filtrasi
Gayung : untuk memindahkan filtrat ke gelas ukur
Gelas ukur : untuk mengukur banyaknya filtrat
Cawan penguap : wadah cake untuk mengukur kadar air
3.1.2 Bahan
Tepung Kanji : 1 Kg
Air : 15 Liter
63
4.1 Hasil Percobaan
KOMPONEN JUMLAH
4.2 Pembahasan
Proses filtrasi ini bertujuan untuk memisahkan padatan dari campuran cair dengan
perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati support pada medium
filter.
64
Pada pratikum ini kami menggunakan tepung seberat 1 kg, namun karena adanya
kesalahan saat praktikum, yaitu terlalu cepatnya pengeluaran cake dari filtrat
menyebabkan terjadinya pengurangan pada berat cake yang dihasilkan. Adapun
berat cake yang diperoleh adalah 0,8 kg.
Dari perhitungan kadar air yang dilakukan didapat kadar air filtrate adalah 29,59
% dengan waktu pemanasan kurang lebih 120 mnt.
Pada dasarnya padatan cake akan membentuk agregat yang semakin membesar
sehingga dapat memudahkan saat pelepasan padatan cake darri medium filternya.
BAB V
65
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
66
67