Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN MASTERLIST DUKUNGAN INFRASTRUKTUR


KONEKTIVITAS
DAYA TARIK WISATA

DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA


DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

Kementerian Negara / Lembaga : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Unit Eselon I / II : Ditjen Pengembangan Destinasi
Pariwisata/Direktorat Pengembangan Daya
Tarik Wisata
Program : Pengembangan Daya Tarik Wisata
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kualitas Daya Tarik Wisata
Kegiatan : Penyusunan Profil Daya Tarik Wisata di KSPN
Flagship
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Fasilitasi Pengembangan Daya Tarik
Wisata
Jenis Keluaran (Output) : Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas
Daya Tarik Wisata di KSPN Flagship
Volume Keluaran (Output) : Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik
Wisata di 12 KSPN
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dokumen
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MASTERLIST DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KONEKTIVITAS
DAYA TARIK WISATA

1. LATAR BELAKANG
Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia pada dasarnya sangat tergantung
pada keberadaan daya tarik wisata yang sangat beragam jenisnya. Keberadaan
daya tarik wisata ini belum sepenuhnya teridentifikasi dengan baik, bahkan pada
beberapa wilayah, keberadaan daya tarik wisata ini sangat potensial namun kondisi
saat ini masih belum berkembang. Belum berkembangnya daya tarik wisata di
Indonesia ini dikarenakan adanya beberapa kendala, baik yang sifatnya teknis
maupun non-teknis. Oleh karena itu kendala-kendala ini perlu ditemukenali dan
dirumuskan upaya penanganannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengembangan daya tarik wisata ini
adalah keberadaan dukungan infrastruktur konektivitas. Hal ini diperlukan karena
daya tarik wisata yang berkembang dalam suatu kawasan tidak dapat berdiri
sendiri. Adapun konektivitas terpenting terkait pengembangan pariwisata dan
ekonomi kreatif adalah konektivitas transportasi dan konektivitas infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi. Konektivitas transportasi, khususnya
transportasi udara, berkorelasi erat dengan kinerja jumlah wisman dan wisnus.
Konektivitas infrastruktur teknologi informasi, berkorelasi erat dengan kinerja
pariwisata, investasi, dan terutama perdagangan produk-produk kreatif, khususnya
produk yang intangible.
Merujuk pada kebutuhan ini, maka diperlukan adanya proses identifikasi
terhadap dukungan infrastruktur konektivitas dalam pengembangan daya tarik
wisata. Upaya ini diwadahi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
melalui Direktorat Pengembangan Daya Tarik Wisata, Direktorat Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata menyelenggarakan kegiatan Penyusunan
Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata pada tahun
anggaran 2014

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1. Maksud Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata
ini diselenggarakan dengan maksud untuk mendukung pembangunan daya
tarik wisata dalam rangka mewujudkan destinasi pariwisata nasional (DPN).
2.2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur
Konektivitas Daya Tarik Wisata ini adalah untuk memperoleh masterlist (daftar
program) infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung konektivitas daya
tarik wisata sesuai dengan kebijakan dan strategi pembangunan daya tarik
wisata.
2.3. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan
Untuk mencapai maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan maka ditetapkan
sasaran-sasaran sebagai berikut:
a. Teridentifikasinya kondisi eksisting daya tarik wisata;
b. Teridentifikasinya potensi dan peluang pembangunan daya tarik wisata;
c. Teridentifikasinya permasalahan dan kendala pembangunan daya tarik
wisata;
d. Teridentifikasinya kebutuhan infrastruktur untuk mendukung pembangunan
daya tarik wisata;
e. Tersusunnya masterlist dukungan infrastruktur konektivitas daya tarik
wisata

3. KELUARAN dan MANFAAT


Indikator keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Masterlist Dukungan
Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata ini adalah tersusunnya masterlist atau
daftar program infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung daya tarik wisata di
12 KSPN dalam rangka mewujudkan destinasi pariwisata nasional.
Keluaran tersebut memberikan manfaat bagi pelaksana pembangunan daya tarik
wisata yaitu sebagai acuan program infrastruktur yang diperlukan serta memberikan
manfaat terhadap meningkatnya pembangunan daya tarik wisata di 12 KSPN, baik
yang berupa daya tarik wisata alam, budaya, maupun hasil buatan manusia.

4. RUANG LINGKUP
4.1. Ruang Lingkup Wilayah
Kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata
ini dilaksanakan untuk 12 KSPN, yaitu (1) KSPN Kota Tua-Sunda Kelapa dsk,
(2) KSPN Borobudur dsk, (3) KSPN Kintamani-Danau Batur dsk, (4) KSPN
Menjangan, Pemuteran, dsk, (5) KSPN Kuta, Sanur, Nusadua, dsk, (6) KSPN
Rinjani dsk, (7) KSPN Wakatobi dsk, (8) KSPN Toba dsk, (9) KSPN Ende-
Kelimutu dsk, (10) KSPN Tanjung Puting dsk, (11) KSPN Bunaken dsk, dan
(12) KSPN Raja Ampat dsk. Keduabelas KSPN tersebut dipilih karena
merupakan bagian dari fokus destinasi (flagship destinasi) parwisata nasional
dan dengan mempertimbangkan sebaran dan jenis daya tarik wisata.

4.2. Ruang Lingkup Substansi


Kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata
ini dilaksanakan dengan lingkup substansi mencakup:
a. Mengidentifikasi kondisi eksisting daya tarik wisata, setidaknya yang
meliputi 1) kondisi prasarana umum dan kondisi lingkungan daya tarik
wisata; 2) kondisi sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan industri
pariwisata; 3) kondisi investasi; 4) tingkat partisipasi masyarakat; 5) kaitan
dengan sektor lain (misalnya agrowisata dengan sektor pertanian); 6)
kegiatan pemasaran yang telah dilakukan; dan 7) kondisi kelembagaan;
b. Mengidentifikasi potensi dan peluang pembangunan daya tarik wisata di 12
KSPN, terutama berkaitan dengan perannya dalam mewujudkan DPN;
c. Mengidentifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi, baik
permasalahan dan kendala eksisting maupun permasalahan dan kendala
pengembangan ke depan sebagai daya tarik wisata yang berperan
mewujudkan DPN;
d. Mengkaji kebutuhan pembangunan daya tarik wisata, khususnya
infrastruktur konektivitas daya tarik wisata sesuai dengan arah kebijakan
dan strategi pembangunan daya tarik wisata, sehingga dapat mendukung
pembangunan daya tarik wisata dalam mewujudkan DPN;
e. Menyusun masterlist atau daftar program infrastruktur konektivitas daya
tarik wisata di 12 KSPN terpilih.

5. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata ini
dilakukan dengan beberapa metode pelaksanaan kegiatan, diantaranya:
 Studi literatur mengenai daya tarik wisata, pembangunan daya tarik wisata, dan
infrastruktur konektivitas daya tarik wisata, serta mengenai karakteristik dan
kondisi eksisting 12 KSPN terpilih. Sumber literatur yang dapat digunakan tidak
terbatas pada literatur ilmiah tetapi termasuk laporan terkait yang dikeluarkan
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dan sumber-sumber informasi lainnya
baik cetak maupun elektronik;
 Kunjungan lapangan dan diskusi bersama pemangku kepentingan daerah yang
dilakukan di 12 KSPN terpilih;
 Desk study untuk melakukan kajian dan menghasilkan masterlist infrastruktur
konektivitas daya tarik wisata;
 Diskusi dan konsultasi bersama pemangku kepentingan di tingkat pusat dalam
rangka menyepakati rumusan masterlist infrastruktur konektivitas daya tarik
wisata;
 Koordinasi dan diskusi dengan tim teknis selama pelaksanaan kegiatan;
 Rapat koordinasi dalam rangka pembahasan laporan kegiatan sebanyak 3 (tiga)
kali.
6. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN
Untuk melaksanakan kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas
Daya Tarik Wisata ini dibutuhkan jasa konsultan dengan tenaga ahli sejumlah 9
(sembilan) orang tenaga ahli, 6 (enam) orang asisten tenaga ahli, serta 1 (satu)
orang tenaga pendukung dengan total 80 orang bulan (manmonth/MM), dengan
rincian tenaga ahli sebagai berikut:
6.1. Ketua Tim (Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota)
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota dengan
pengalaman kerja 5 (lima) tahun dan memiliki jenjang S2 di bidang
Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman profesional di
bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. Ketua Tim sekaligus Ahli
Perencanaan Wilayah dan Kota bertugas merumuskan konsep, mengarahkan
anggota tim dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan secara
keseluruhan. Ketua Tim akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.2. Ahli Pariwisata 1
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1/D4 bidang Manajemen Pariwisata dengan pengalaman profesional
pada bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. Ahli Pariwisata bertugas
melakukan kajian eksisting dan kebutuhan pembangunan daya tarik wisata.
Dalam kegiatan ini dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Pariwisata yang akan
ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.3. Ahli Pariwisata 2
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1/D4 bidang Manajemen Pariwisata dengan pengalaman profesional
pada bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. Ahli Pariwisata bertugas
melakukan kajian eksisting dan kebutuhan pembangunan daya tarik wisata.
Dalam kegiatan ini dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Pariwisata yang akan
ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.4. Ahli Arsitektur Lingkungan
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Arsitektur dengan pengalaman profesional pada
bidang lingkungan hidup sekurang-kurangnya 2 (dua). Ahli Arsitektur ini
bertugas melakukan kajian eksisting dan kebutuhan pembangunan daya tarik
wisata dari aspek lingkungan hidup. Ahli Arsitektur ini akan ditempatkan penuh
waktu selama 5 (lima) bulan.
6.5. Ahli Heritage
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya jenjang
S1 bidang Heritage dengan pengalaman profesional pada bidang
heritage/pelestarian kawasan dan bangunan cagar budaya sekurang-kurangnya 2
(dua). Ahli Heritage bertugas melakukan kajian eksisting dan kebutuhan
pembangunan daya tarik wisata dengan minat khusus budaya dan sejarah. Ahli
Arsitektur akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.6. Ahli Prasarana Wilayah 1
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Sipil/Lingkungan dengan pengalaman profesional
pada bidang prasarana sekurang-kurangnya 2 (dua). Ahli prasarana ini
bertugas melakukan kajian eksisting dan kebutuhan infrastruktur konektivitas
daya tarik wisata. Dalam kegiatan ini dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Prasarana
yang akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.7. Ahli Prasarana Wilayah 2
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Sipil/Lingkungan dengan pengalaman profesional
pada bidang prasarana sekurang-kurangnya 2 (dua). Ahli prasarana ini
bertugas melakukan kajian eksisting dan kebutuhan infrastruktur konektivitas
daya tarik wisata. Dalam kegiatan ini dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Prasarana
yang akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (lima) bulan.
6.8. Ahli Sosial Budaya 1
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 Ilmu Sosial dengan pengalaman profesional pada bidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Ahli sosial budaya bertugas melakukan
kajian eksisting dan potensi serta peluang pembangunan daya tarik wisata
dari aspek sosial budaya dan pengembangan masyarakat. Dalam kegiatan ini
dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Sosial Budaya yang akan ditempatkan penuh
waktu selama 5 (lima) bulan.
6.9. Ahli Sosial Budaya 2
Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 Ilmu Sosial dengan pengalaman profesional pada bidangnya
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Ahli sosial budaya bertugas melakukan
kajian eksisting dan potensi serta peluang pembangunan daya tarik wisata
dari aspek sosial budaya dan pengembangan masyarakat. Dalam kegiatan ini
dibutuhkan 2 (dua) orang Ahli Sosial Budaya yang akan ditempatkan penuh
waktu selama 5 (lima) bulan.

6.10. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Pariwisata


Disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya
jenjang S1 bidang Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota atau
S1/D4 Manajemen Pariwisata dengan tahun kelulusan saat diajukan
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan
Kota/Pariwisata akan membantu Tim Tenaga Ahli dalam pelaksanaan
kegiatan, yaitu dalam hal identifikasi kondisi eksisting, melakukan kajian
kebutuhan pembangunan daya tarik wisata dan menyusun masterlist
infrastruktur konektivitas daya tarik wisata. Dalam kegiatan ini dibutuhkan 6
(enam) orang Asisten Ahli PWK/Pariwisata yang akan ditempatkan penuh
waktu selama 5 (lima) bulan.
6.11. Tenaga pendukung berupa 1 (satu) orang sekretaris yang merangkap
sebagai operator komputer, yang akan terlibat dalam kegiatan ini selama 5
(lima) bulan.
7. PELAPORAN
Laporan yang dihasilkan dalam kegiatan ini terdiri dari:
7.1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat 1 (satu) bulan setelah dimulainya pekerjaan
(SPMK) dan dibuat rangkap 5 (lima) buku laporan. Laporan pendahuluan
berisi, namun tidak terbatas pada:
a. Latar belakang;
b. Metodologi pelaksanaan;
c. Rencana dan program kerja;
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan personil.
7.2. Laporan Antara
Laporan Antara dibuat 3 (tiga) bulan setelah dimulainya pekerjaan (SPMK)
dan dibuat rangkap 5 (lima) buku laporan. Laporan Antara memuat:
a. Gambaran kondisi eksisting daya tarik wisata di 12 KSPN terpilih;
b. Hasil identifikasi potensi dan peluang serta permasalahan dan kendala
pembangunan daya tarik wisata di 12 KSPN terpilih;
c. Hasil analisis dan kajian kebutuhan pembangunan daya tarik wisata
khususnya dukungan infrastruktur konektivitas di 12 KSPN terpilih.
7.3. Laporan Akhir
Laporan Akhir dibuat 5 (lima) bulan setelah dimulainya pekerjaan (SPMK) dan
dibuat rangkap 5 (lima) buku laporan. Laporan Akhir memuat seluruh
rangkaian kegiatan dan hasilnya serta berisikan masterlist dukungan
infrastruktur konektivitas daya tarik wisata di 12 KSPN terpilih.
7.4. Laporan Bulanan Tenaga Ahli
Laporan Bulanan memuat mengenai laporan kemajuan kegiatan yang
dilakukan oleh tiap tenaga ahli yang terlibat. Laporan bulanan ini diserahkan
tiap bulan selama jangka waktu pelaksanaan kegiatan sebanyak 3 (tiga)
eksemplar.
Seluruh laporan di atas dan data serta informasi yang diperoleh
didokumentasikan dalam cakram padat (CD/DVD) sebanyak 10 (sepuluh)
buah dan diserahkan pada akhir pelaksanaan pekerjaan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur
Konektivitas Daya Tarik Wisata ini adalah 5 (lima) bulan kalender pada Tahun
Anggaran 2014 terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan.

9. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini memerlukan biaya sebesar Rp. 1.400.000.000,- (satu milyar empat
ratus juta rupiah) dengan sumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) pada Direktorat Pengembangan Daya Tarik Wisata, Direktorat Jenderal
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

10. KETENTUAN PENUTUP


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan panduan dalam pelaksanaan
kegiatan Masterlist Dukungan Infrastruktur Konektivitas Daya Tarik Wisata yang
akan diacu oleh satuan pelaksana. Hal yang belum diatur di dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini akan diatur kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan
dan/atau penambahan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

Direktur
Pengembangan Daya Tarik Wisata

Azwir Malaon
NIP. 19570710 198603 1 002

Anda mungkin juga menyukai