a. Menurut Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (Ansel, 2008 : 393) Banyak gel di buat baru dengan pengendapan fase terdispersi agar mendapatkan suatu derajat kehalusan dan bagian – bagian partikel tersebut. Endapan bersifat gelatin yang di inginkan, dihasilkan apabila larutan unsur anorganik bereaksi membentuk suatu senyawa yang tidak larut mempunyai daya tarik menarik yang tinggi dengan air sebagaimana dngan partikel – partikel mikrokrystal dan endapan mengembang, menarik air dengan kuat untuk memperoleh partikel seperti gelatin. Gel lainnya dapat dibuat dengan cara hidrasi langsung dalam air dan zat kimia anorganik, bentuk yang terhidrasi terdiri dari fase terdispersi dari suatu dispersi. b. Menurut Bentuk Sediaan Farmasetik dan Sistem Penghantaran Obat (Allen, 2014 : 436) Beberapa gel (anorganik) di buat baru dengan pengendapan fase terdispersi agar mendapatkan suatu derajat halus bagian partikel dan karakter partikel tersebut yang menyerupai gelatin yang diinginkan dihasilkan apabila larutan bahan anorganik bereaksi membentuk bahan kimia yang tidak larut yang tidak memiliki daya tarik tinggi terhadap air. Gel lain dapat di buat dengan hidrasi secara langsung bahan kimia anorganik, yang memproduksi fase dispersi pada penambahan pembawa air bahan lain seperti propilenglikol, propilgalat, dan hidroksil propil selulosa dapat digunakan untuk meningkatkan pembentukan gel. 2. Jelaskan evaluasi kestabilan yang pada sediaan gel a. Menurut Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Voight, 1994 : 377-384) Daya menyerap air diukur sebagai bilangan air yang digunakan untuk mengkarakterisasikan basis absorbsi Kandungan air, ada 3 caa yang dapat dilakukan untuk menentukan kandungan air yaitu penentuan kehilangan akibat pengeringan, cara penyulingan dan cara titrasi karl fischer, untuk menghitung kandungan digunakan fomula tersebut. % Air = f . 100 . (a-b) P Ket : f = harga aktif dari larutan standar (mg air/ml) a = larutan standar yang dibutuhkan (ml) b = larutan standar yang dibutuhkan dalam penelitian blanko (ml) p = penimbangan zat (mg) Konsistensi, untuk mengkarakterisasikan sifat berulang, seperti sifat lunak dari gel, melalui sebuah angka ukur dapat dilakukan dengan metode penetometer dan penentuannya dilakukan dengan extensometer. Penyebaran, kemampuan penyebaran dari salep penentuanya dilakukan dengan extensometer Termoresistensi Ukuran partikel
b. Menurut Sediaan Farmasi Liquida-semisolida (Agoes, 2012 : 297)
Uji kualitas produk topikal secara umum, seperti identifikasi, keseragaman kandungan, pengotor, pH, kandungan air, limit mikroba, kadar pengawet antimikroba, kandungan antioksidan dan pengawet, serta sterilitas harus dilakukan untuk sediaan topikal.