PENDAHULUAN
Laporan menjadi hal wajib bagi seseorang atau organisasi setelah melakukan sebuah
kegiatan, penelitian, pengamatan, dan aktivitas lainnya. Laporan dibuat setelah semua
aktivitas tersebut selesai dilakukan. Laporan yang baik harus memberikan ulasan-ulasan yang
sesuai dengan kejadian nyata, jujur, dan tidak mengada-ada. Definisi laporan menurut para
ahli tentunya beragam. Hal ini karena cakupan laporan sangatlah luas. Laporan bisa dibagi
berdasarkan jenis kegiatannya, waktu pembuatannya, aspek yang mendasari pembuatannya,
dan lain sebagainya. Laporan selalu ada di setiap pekerjaan, bahkan dalam dunia pendidikan
pun pelajar dituntut untuk mahir membuat laporan belajar mereka sehari-hari.
Keberadaan laporan sangat bermanfaat bagi kelanjutan sebuah kegiatan atau organisasi.
Kita bisa mempelajari kesalahan yang pernah terjadi dari laporan yang dibuat. Laporan sering
digunakan untuk menampilkan hasil dari satu eksperimen, investigasi, atau penyelidikan.
Laporan bisa digunakan dalam pemerintahan, bisnis, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
bidang lainnya. Salah satu format yang paling umum untuk menyajikan laporan, yakni
pendahuluan, metode, hasil, dan diskusi. Laporan tidak diharuskan untuk mengikuti pola ini
dan mungkin menggunakan pola alternatif seperti masalah dan solusi.
Secara khusus tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, adapun tujuan umum yang ingin dicapai oleh
penulis, diantaranya:
Adapun sistematika dalam penulisan makalah ini diantaranya terdiri dari tiga bab, yakni
Bab 1 Pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan. Bab 2 Pembahasan, yakni membahas mengenai pengertian laporan,
fungsi dan peranan laporan, syarat atau ciri-ciri laporan, jenis dan bentuk laporan, serta
manfaat dari laporan. Bab 3 Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Laporan dalam bahasa Inggris "report" berasal dari bahasa Latin "portare" yang berarti
membawa atau mengangkut. Awalan (prefix) "re" berarti kembali, maknanya bahwa jika
seseorang ditugaskan untuk mengadakan penelitian, setelah itu ia harus membawa hasil fakta,
dan data hasil penelitian tersebut harus obyektif dan tulus. Laporan dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi. Isi laporan yang benar atau sesuai
kenyataan (fakta) akan meningkatkan mutu penulisan laporan. Artinya, kebenaran isi
tercakup pada laporan yang memiliki bentuk yang sistematis, penalaran yang jelas, dan
mengikuti bahasa dengan kritis. Secara umum, laporan dapat dianggap sebagai pelaksanaan
komunikasi secara tertulis dan lisan. Sedangkan secara khusus (yaitu dalam konteks
administrasi), laporan diartikan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
setiap satuan organisasi. (Soetrisno dan Renaldi, Brisma : 121)
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah setiap tulisan
yang berisikan hasil pengolahan data informasi. Laporan juga merupakan alat komunikasi
yang di dalamnya terdapat beberapa kesimpulan atau rekomendasi dari fakta-fakta atau
keadaan yang telah diselidiki. Berdasarkan pengertian ini, suatu laporan berkaitan dengan
suatu penyelidikan, penglihatan, pengamatan, pendengaran, serta penelitian dari suatu
keadaan yang kemudian diperoleh data atau informasi yang relevan. Selanjutnya, data atau
informasi tersebut diolah dan ditulis menjadi suatu laporan.
Oleh karena laporan berisi informasi yang dapat dikomunikasikan, maka laporan dapat
digunakan oleh pihak lain untuk tujuan tertentu. Laporan yang dibuat harus jelas tujuannya.
Pada umumnya, laporan mempunyai beberapa tujuan, yakni sebagai berikut:
a. mengatasi masalah;
b. mengambil keputusan;
c. mengetahui perkembangan/kemajuan;
d. mengadakan pengawasan, pengendalian atau perbaikan;
e. menemukan teknik-teknik baru.
Laporan berisi informasi faktual, rasional, argumentatif, serta obyektif. Maka laporan
digunakan sebagai sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan
manajerial.
Laporan memberikan informasi penting, karena hal tersebut, laporan dapat digunakan
sebagai sumber pertimbangan pengambilan kebijakan atau keputusan. Maka
pembuatan laporan harus disusun dengan memperhatikan hal-hal seperti tersebut di
atas.
Agar suatu laporan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dalam proses penyusunan
laporan, selain harus memperhatikan berbagai prinsip dan syarat dalam penyusunan
laporan, juga harus memperhatikan tata caranya. Pada intinya, tata cara penyusunan
laporan dimulai dari tahap persiapan yang mencakup penentuan kerangka permasalahan,
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan adalah sebagai berikut:
1) Laporan Lisan
Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena pelapor
mengungkapkan isi laporannya secara lisan kepada pimpinan, baik bertatap muka
secara langsung maupun melalui telepon. Tetapi penting diperhatikan bahwa
menyampaikan laporan melalui telepon, menurut etika perkantoran dianggap
kurang sopan. Laporan lisan disampaikan bila hal-hal yang dilaporkan hanya
bersifat informatif dan singkat, tidak memerlukan perincian yang mendetail, serta
hal-hal yang dilaporkan tidak membawa akibat atau pengaruh yang fatal. Salah
satu kelemahan dari laporan lisan adalah adanya ketidakleluasaan untuk
2) Laporan Tertulis
Laporan yang disampaikan dalam bentuk tulisan biasanya diketik di komputer,
yang memberikn keleluasaan penggunaa data yang mendukung dalam bentuk
diagram maupun gambar yang mendukung isi laporan. Mengenai berapa banyak
yang akan dilaporkan tergantung pada kebutuhan, apakah laporan dapat dibuat
secara ringkas atau perlu pembahasan secara mendalam. Laporan ini bisa
berbentuk laporan formal atau informal. Melalui laporan tertulis diharapkan
informasi yang disajikan lebih terstruktur disertai dengan analisis yang mendalam.
3) Laporan Visual
Laporan visual merupakan merupakan laporan yang disajikan dalam bentuk
gambar, entah lukisan, foto, film atau slide. Laporan ini bisa kita temui pada berita
yang ditayangkan dalam televisi atau film dokumentasi yang dibuat untuk
melaporkan kejadian tertentu sehingga membutuhkan biaya yang relatif lebih
besar.
1) Laporan Rutin
Laporan ini sering pula disebut sebagai laporan berkala atau periodik. Laporan
rutin merupakan laporan yang dibuat secara rutin menurut periode waktu tertentu,
misalnya mingguan, bulanan, atau triwulan. Laporan ini biasanya memuat
informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas pada satuan unit
organisasi atau tugas individu dalam organisasi.
2) Laporan Isidental
Laporan isidental merupakan laporan yang dibuat dan disampaikan dengan waktu
yang tidak terjadwal secara tetap. Laporan ini disusun biala ada sesuatu hal yang
dipandang sangat penting untuk disampaikan atau kegiatan yang bersifat khusus
dan mendadak.
10 | M A K A L A H P E N Y U S U N A N L A P O R A N
d. Berdasarkan Bentuk
Jika dilihat dari segi bentuk, laporan dalam diklasifikasikan menjadi 3 , yaitu :
11 | M A K A L A H P E N Y U S U N A N L A P O R A N
2.5 Manfaat Laporan
Laporan memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis maupun bagi
masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya ada beberapa manfaat yang diperoleh
dari kegiatan tersebut, yang intinya adalah sebagai berikut:
Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi
yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi;
Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.
Laporan merupakan dokumen yang dapat dijadikan bahan studi dan bahan
perbandingan orang lain;
12 | M A K A L A H P E N Y U S U N A N L A P O R A N