Anda di halaman 1dari 13

FORMAT LAPORAN FRAKTAL

LAPORAN FRAKTAL

Judul Artikel yang dirujuk


Analisis Fraktal Sinyal Berbagai Jenis Musik

Judul Artikel Hasil Inovasi

Analisis Sinyal Berbagai Jenis Musik Ditinjau Dari Dimensi Fraktalnya


Menggunakan Metode Box Counting

Oleh
Ifka Nurafni Hibatullah (160210101006)
Ulfa Arifani (160210101013)
Sinta Priciliya (160210101035)
Nadya Noornas (160210101044)
Nidaan Chofiyyah Astari (160210101086)

Dosen Pengampu
Dr, Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd.
Lela Nur Safrida, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019

i
A. Judul
Analisis Sinyal Berbagai Jenis Musik Ditinjau Dari Dimensi Fraktalnya Menggunakan
Metode Box Counting.

B. Latar Belakang
Musik merupakan bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan
sejarah, lokasi, budaya dan selera individu. Dalam musik terdapat tiga bagian yang penting
yaitu bit, ritme, dan harmoni. Kombinasi dari ketiga bagian tersebut akan menghasilkan
musik yang baik dan enak untuk didengar. Ketiga bagian penting tersebut, masing-masing
akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia. Bit berpengaruh
pada tubuh, ritme berpengaruh pada jiwa, sedangkan melodi berpengaruh pada roh atau
jiwa.
Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari musik. Musik diyakini dapat melejitkan
imajinasi dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi yang disimpan dalam diri seseorang.
Musik juga dapat merangsang koneksi antar neuron yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup. Pada zaman ini musik tidak hanya dianggap sebagai sebuah sarana hiburan bagi
masyarakat, namun musik sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Dimana ada masyarakat
disitu pasti ada musik, baik pada acara yang tidak formal maupun acara yang formal
sekalipun. Musik sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari musik yang sering didengar adalah musik beraliran pop.
Selain sebagai sarana hiburan, musik juga digunakan sebagai sarana penunjang
dalam berbagai bidang. Misalnya di bidang sains, musik digunakan untuk meneliti tentang
air. Penelitian yang dilakukan oleh Emoto (2004) menunjukkan adanya pengaruh musik
terhadap bentuk kristal air. Selain itu di dunia kesehatan, musik digunakan untuk
mengurangi tingkat depresi atau kesedihan yang dialami oleh beberapa orang. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elkadi (1985) yang menyatakan bahwa terjadi
penurunan depresi dan kesedihan serta mendapat ketenangan jiwa sebanyak 97% bagi
mereka yang mendengarkan murottal. Musik sendiri memiliki berbagai aliran diantaranya
adalah musik pop, dangdut, rock, klasik, jazz, murottal, hip hop, ballad dan lain sebagainya.
Banyak peneliti yang tertarik untuk meneliti tentang musik dengan berbagai aliran.
Umumnya musik yang diteliti direpresentasikan sebagai kumpulan sinyal. Sinyal sendiri
merupakan besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang atau variabel bebas lainya.
Secara matematis sinyal adalah fungsi dari satu atau lebih variabel independen. Untuk
menganalisis sinyal terdapat beberapa metode yang dapat digunakan salah satunya adalah
metode fraktal (Gabela & Sampurno, 2014). Fraktal merupakan suatu bentuk geometris
yang kasar dan tidak teratur. Dimana beberapa fraktal, apabila dipecah dan diambil
beberapa bagian kecilnya jika diperbesar akan terlihat mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal
dikatakan memiliki detail yang tak hingga dan pada tingkat perbesaran yang berbeda, ia
memiliki struktur serupa dengan fraktal aslinya (Ratri, dkk., 2014).
Sama halnya dengan benda geometri yang lain, fraktal juga memiliki dimensi.
Dimensi fraktal pada umumnya dinyatakan dengan bilangan bukan bulat atau bilangan

1
pecahan. Untuk menghitung suatu dimensi fraktal dapat digunakan sebuah metode yang
disebut dengan box-counting. Menurut Iman dkk. (2018) metode box-counting adalah
metode perhitungan kotak yang digunakan untuk mendapatkan dimensi fraktal. Dimana
metode box-counting sudah banyak digunakan dan berhasil untuk menganalisis objek-objek
fraktal.
Oleh sebab itu pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengenalisis sinyal music
menggunakan metode box-counting. Jenis aliran music yang digunakan pada penelitian ini
adalah music pop, jazz, rock, dan klasik yang berjudul “Analisis Sinyal Berbagai Jenis Musik
ditinjau dari Dimensi Fraktalnya Menggunakan Metode Box-Counting”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang
akan dikaji sebagai berikut. Bagaimanakah dimensi fraktal dari aliran musik pop, jazz, rock
dan klasik dengan menggunakan metode box-counting?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dimensi fraktal dari aliran musik pop, jazz, rock dan klasik
dengan menggunakan metode box-counting.
2. Untuk mengetahui kehalusan sinyal berbagai aliran music yaitu music pop, jazz,
rock, dan klasik ditinjau dari dimensi fraktalnya.

E. Manfaat Penelitian
Uraikan manfaat penelitian yang saudara kembangkan

F. Tinjauan Pustaka
1. Musik dan Genre Musik
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia musik merupakan ilmu atau menyusun
nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan
komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Menurut Hardjana
(dalam Widhyatama, 2012) istilah musik dikenal dari bahasa Yunani yaitu musike. Musike
berasal dari kata muse-muse, yang berarti sembilan dewa yunani di bawah dewa Apollo
yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan. Dalam metodologi Yunani kunon mempunyai
arti suatu kehidupan yang terjadinya berasal dari kemurahan hati para dewa-dewa yang
diwujudkan sebagai bakat. Kemudian pengertian itu ditegaskan oleh Pythagoras, bahwa
musik tidak sekadar hadiah (bakat) dari para dewa-dewi, namun musik juga terjadi karena
akal budi manusia dalam bentuk teori-teori dan ide konseptual.
Musik memiliki jenis-jenis yang disebut genre music. Genre musik adalah label yang
digunakan oleh manusia dalam mengelompokkan dan mendekripsikan dunia musik yang
luas. Menurut Tzaanetakis dan Cook (dalam Giri, 2017) genre musik tidak memiliki definisi
dan batasan yang tegas karena genre muncul melalui interaksi yang kompleks antara

2
pemasaran, masyarakat, factor budaya, dan sejarah. Beberapa genre musik di antaranya:
Jazz, Rock, Popo, klasik, disko, hip hop, dll.
Musik instrumental merupakan titik fokus dari para komponis Romantik, di mana piano
dan orkestra yang mendominasi karya-karya era Romantik. Kumpulan dari karya-karya yang
pendek seperti sonata-sonata, konserto, simfoni dengan jumlah orkestra yang besar serta
instrumen yang banyak, merupakan karya yang banyak tercipta pada era Romantik.
Karakter musik Romantik yakni individualis yang tinggi, adanya unsur-unsur nasionalisme,
musik program, dan virtuositas, tercermin dalam karya-karya instrumental (Taher, 2009).
Studi yang dilakuakn oleh Bigerelle (2000), menjelaskan bahwa berbagai jenis music
dapat dibedakan berdasarkan dimensi fraktalnya masing-masing. Music sebagai fractal
ternyata mendapatkan beberapa aspek fractal dalam frekuensi yang dapat didengar. Metode
fractal membuat keindependenan pada dirinya dari kekuatan suara itu sendiri. music
sebagai gelombang suara, merupakan fractal. Karakteristik fractal bentuk gelombang telah
banyak diteliti. Sabanal dan Nakagawa (1996) telah meneliti perihal suara vocal yang
ternyata memiliki sifat self-affine yang dapat diteliti dimensi fraktalnya.

2. Fraktal dan Dimensi Fraktal


Secara umum fraktal bentuknya tidak teratur dan merupakan bentuk yang tidak
berdasarkan linearitas. Fraktal memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur
serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda dan bisa membantu menjelaskan banyak
situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak
diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Karena keindahannya, fraktal
banyak dipakai dalam grafik komputer untuk menciptakan bentukbentuk yang alami bahkan
menakjubkan. Fraktal merupakan sebuah kajian dalam ilmu matematika yang mempelajari
mengenai bentuk atau geometri yang didalamnya menunjukan sebuah proses pengulangan
tanpa batas (Hasang dan Supardjo, 2012).
Fraktal adalah suatu bentuk yang tidak teratur (bentuk apa saja), yang jikalau bagian
dari bentuk itu diamati, maka akan muncul rincian yang sebanyak-banyaknya seperti bentuk
keseluruhannya, dengan kata lain, terjadi pengulangan bentuk dalam skala yang berbeda.
Dan Geometri Fraktal adalah kajian dalam ilmu matematika yang mempelajari tentang
bentuk dan sifat dari fraktal itu sendiri (Hasang dan Supardjo, 2012). Analisis fraktal
mengarah pada studi tentang fenomena fisik yang berbeda yang dijumpai dalam ilmu yang
berbeda seperti ilmu Material, mekanika Fluida, Keausan, Kimia, Botani, dll. (Bigerelle,
2000).
Menurut Sahid, dalam ilmu Matematika, fractal adalah suatu bentuk geometri kompleks
yang pada umumnya memiliki dimensi pecahan. Fractal merupakan konsep yang pertama
kali disampaikan oleh Felix Housdorff pada tahun 1918. Bentuk fractal biasanya bersifat self
similar atau setiap bagian kecil dalam sebuah fractal dipandang sebagai bagian kecil atau
replikasi dari bentuk keseluruhan. Contoh dari fractal adalah fractal snowflake. Sebuah
fraktal snowflake Koch dibentuk dengan membuat penambahan secara terus menerus
bentuk yang sama pada sebuah segitiga sama sisi. Penambahan dilakukan dengan membagi
sisi-sisi segitiga menjadi tiga sama panjang dan membuat segitiga sama sisi baru pada
tengah-tengah setiap sisi (luar). Jadi, setiap frame menunjukkan lebih banyak kompleksitas,
3
namun setiap segitiga baru dalam bentuk tersebut terlihat persis seperti bentuk semula.
Refleksi bentuk yang lebih besar pada bentuk-bentuk yang lebih kecil merupakan
karakteristik semua fraktal. Secara teoritis proses tersebut akan meng-hasilkan sebuah
gambar yang luasnya ber-hingga namun dengan batas yang panjangnya tak berhingga,
yang terdiri atas tak berhingga titik. Dalam istilah matematika, kurva demikian tidak dapat
diturunkan (dideferensialkan).

Sumber: Sahid, FMIPA UNY

“Banyak fraktal memiliki sifat menyerupai dirinya, paling tidak hampir, jika tidak persis.
Sebuah obyek yang menyerupai dirinya adalah suatu obyek yang memiliki bagian-bagian
pembentuk yang sama dengan bentuk keseluruhan. Pengulangan detil atau pola ini terjadi
pada skala yang lebih kecil secara progresif, dan untuk kasus entitas abstrak murni, kontinyu
secara terus-menerus, sehingga setiap bagian dari setiap komponen jika diperbesar akan
tampak seperti bagian tetap dari keseluruhan obyek. Akibatnya, obyek-obyek yang serupa
dirinya tetap tidak berubah bentuk sekalipun skalanya diubah, yakni obyek tersebut memiliki
skala simetris. Fenomeka fraktal sering dapat dideteksi pada obyek-obyek seperti
bongkahan-bongkahan salju (snowflake) dan kulit pohon. Semua fraktal alam jenis ini, dan
juga beberapa fraktal serupa dirinya dalam matematika bersifat stokastik, atau acak;
bentuk-bentuk tersebut berkembang secara statistiks (Sahid)”.
Menurut Sekawati (2013), bagian terkecil mirip bagian keseluruhan seperti sebuah garis
terdiri dari garis-garis kecil dari hasil pembagian garis tersebut sebanyak N. Tentunya setiap
𝟏
bagian memiliki rasio 𝒓 = 𝑵 dari induknya dan tiap rasio r mirip dengan induknya. Begitu
pula dengan bidang dua dimensi. Apabila satu bidang segiempat dibagi menjadi N bagian,
𝟏
maka tiap bagian memiliki rasio r= . Sama halnya dengan sebuah geometri ruang, jika
√𝑵

4
𝟏
dibagi menjadi N bagian, maka rasio r tiap bagiannya adalah . Maka untuk obyek yang
√𝑵
𝟏 𝐥𝐧(𝑵)
mempunyai dimensi Euclide D memiliki rasio pembagian 𝒓 = √𝑵. Jadi, 𝑫 = 𝟏 .
𝐥𝐧( )
𝒓

Sumber lain menjelaskan bahwa dalam geometri fraktal, dimensi biasa dilambangkan
dengan D yang menyatakan dimensi topologi pada setiap objek fraktal. Banyaknya subunit
atau subsegmen hasil iterasi dari suatu objek fraktal dilambangkan dengan . Sedangkan
panjangnya subsegmen tersebut dilambangkan dengan r. Sehingga hubungan antara D, N,
𝟏 𝑫
dan r dinyatakan dengan persamaan 𝑵 = ( ) menurut Azmi (dalam Ratry, dkk, 2014).
𝑹
Dengan mengambil logaritma dari kedua ruas persamaan tersebut, dimensi dapat dicari
𝒍𝒐𝒈(𝒏)
𝟏 .
𝒍𝒐𝒈( )
𝒓

3. Metode Box Counting


“Metode yang biasa digunakan untuk menghitung dimensi fraktal suatu objek adalah
metode Box-Counting. Metode ini membagi citra menjadi kotakkotak dengan berbagai
variasi. Adapun langkah-langkah Box-Counting adalah sebagai berikut : a) Citra dibagi
kedalam kotak-kotak dengan ukuran s. b) Menghitung banyaknya kotak N(s) yang berisi
bagian objek pada citra. Nilai N(s) sangat tergantung pada s. c) Menghitung D(s) dengan
𝑙𝑜𝑔(𝑁(𝑠))
persamaan berikut : 𝐷(𝑠) = (Mulyadi, dkk., 2013).”
𝑙𝑜𝑔(𝑠)
Contoh gambar proses box counting di bawah ini:

Sumber: Raghavendra dan dutt (dalam Narvinda, 2016)

Menurut Deng, dkk., (2018) Box Counting juga disebut analisis perhitungan kotak yang
efisien untuk memperkirakan dimensi fractal dari pola kemiripan statistic. Kotak seragam
mencakup titik dan jarak sesingkat mungkin yang disebut ‘r’, dengan cara itu data lengkap
ditindih dengan banyaknya kotak minimum. Banyaknya kotak yang mengandung titik data
disebut ‘N’. nilai ansolut dari gradient adalah dimensi fractal, Df atau dimensi fractal
merupakan hubungan linier antara log r dan log N, yang diekspresikan sebagai:

5
log 𝑁
𝐷𝑓 =
1
𝑙𝑜𝑔
𝑟
Das dan Das (2009) juga menjelaskan rumus menentukan dimensi fractal dengan rumus
sebagai berikut:

𝑙𝑜𝑔𝑁
𝐷 =𝑙𝑖𝑚
𝑅→0 ( )
log 𝑅
dengan D adalah dimensi fractal, N banyaknya kotak data, dan R sebagai nilai terkecil
skala.

Ada beberapa penelitian terkait analisis sinyal music berdasarkan dimensi fraktalnya.
Salah satu hasil penelitian tersebut dilakukan oleh Narvinda (2016) yang berjudul “Analisis
Statistik Dan Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi” mendapatkan hasil kesimpulan
bahwa Sinyal Elektrokardiografi dapat dianalisis menggunakan dimensi fraktal. Metode Box
Counting lebih akurat untuk menganalisis sinyal elektrokardiografi dibandingkan dengan
metode Higuchi dan Katz yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan kalibrasi secara
manual pada microsoft excel dan dibandingkan dengan komputasi matlab, sedangkan
metode Katz dan higuchi memiliki nilai yang masih jauh meskipun sedikit juga bedanya
dibandingkan metode Box Counting.

G. Metode Penelitian
1. Musik yang diteliti

Musik yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari 4 genre antara lain pop, jazz, rock,
dan klasik. Judul dan jenis musik yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:
a. Musik pop dengan judul La Tristesse De Laure – Patrick Juvet
b. Jazz dengan judul Wonderland By Night – Bert Kaempfert
c. Rock dengan judul Somewhere Over The Rainbow – Impellitteri, dan
d. Klasik dengan judul I Want Some Lovin – Louis Prima.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah suara digital berekstensi .mp3.

3. Prosedur Kerja

Prosedur dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah
tahapan persiapan bahan penelitian, tahapan operasi penelitian, dan tahapan analisis
data penelitian. Berikut penjelasan prosedur kerja dalam penelitian ini.
a. Tahapan Persiapan Bahan
Langkah yang dilakukan pada tahap ini sebagai berikut:
1) Pemilihan genre musik yang akan diteliti

6
Pada penelitian ini, peneliti mengambil genre musik antara lain musik pop, jazz,
rock, dan klasik. Masing-masing genre diambil 1 judul diantaranya Musik pop dengan
judul La Tristesse De Laure – Patrick Juvet, Jazz dengan judul Wonderland By Night
– Bert Kaempfert, Rock dengan judul Somewhere Over The Rainbow – Impellitteri,
dan Klasik dengan judul I Want Some Lovin – Louis Prima.

2) Pengambilan durasi waktu musik


Setiap genre musik akan dibagi menjadi 4 bagian, dimana setiap bagian memiliki
durasi 7 detik.

3) Pengambilan gambar spectrum musik


Pada tahap ini dilakukan pemotongan spectrum tiap bagian dengan durasi 7 detik
dari tiap-tiap jenis musik yang diambil, selanjutnya spectrum tersebut discreenshot
untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu menentukan dimensi musik tersebut dengan
menggunakan box counting.

4) Tahapan Operasi Penelitian


Dalam tahapan ini, bahan diolah dengan menggunakan metode box counting.
Metode ini dilakukan dengan membentuk kotak-kotak dimana setiap bagian spectrum
pada masing-masing genre musik dibagi menjadi 4 skala dengan ukuran 1 cm, 0.75
cm, 0.5 cm, dan 0.25 cm.

5) Tahapan Analisis Data


Setelah didapatkan hasil hitungan rata-rata dari data masing-masing jenis musik
tersebut kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut. Setelah itu dilakukan
perbandingan dari nilai dimensi fraktal dari berbagai jenis musik.

6) Tahapan Pengambilan Kesimpulan


Setelah melakukan analisis data dan membandingkan hasil dari dimensi fractal
masing-masing jenis music dengan metode Box-Counting maka diambil kesimpulan
tentang dimensi fractal masing-masing jenis music dan pengaruhnya terhadap urutan
kehalusan sinyal masing-masing jenis music tersebut.

H. Hasil dan Pembahasan


Terdapat empat lagu yang diteliti, setiap lagu memiliki genre musik yang berbeda-beda.
Dalam hal ini, kami memilih empat genre, diantaranya pop, jazz, rock, klasik. Adapun judul
musik dari setiap genre, antara lain :
 Pop : La Tristesse De Laure – Patrick Juvet
Visualisasi dari music ini dengan durasi penuh adalah:

7
 Jazz : Wonderland By Night – Bert Kaempfert
Visualisasi dari music ini dengan durasi penuh adalah:

 Rock : Somewhere Over The Rainbow – Impellitteri


Visualisasi music ini dengan durasi penuh adalah:

 Klasik : I Want Some Lovin – Louis Prima


Visualisasi music ini dengan durasi penuh adalah:

8
Dalam hal ini, pengembangan yang kami lakukan menggunakan metode box counting.
Dengan metode box counting, kami akan menemukan dimensi fraktal dari setiap musik
tersebut dan membandingkan satu sama lain untuk mengetahui tingkat kehalusannya.
Setiap musik diambil empat bagian, di mana satu bagian berdurasi 7 detik. Pengambilan
bagian dari setiap lagu, dimulai pada detik pertama. Bagian pertama (I) yaitu detik ke 1
sampai 7, bagian kedua (II) yaitu detik ke 8 sampai 14, bagian ketiga (III) yaitu detik ke
15 sampai 21, dan bagian keempat (IV) yaitu detik ke 22 sampai 28.
Skala yang digunakan dalam pengembangan mengguankan box counting ini adalah 1
cm, 0,75 cm, 0,5 cm, dan 0,25 cm. Setiap bagian akan diberi garis-garis dengan skala yang
ada sehingga setiap bagian nanti akan terdapat persegi-persegi seperti tabel. Berikut contoh
gambar bagian pertama genre musik pop yang sudah di-capture dengan ukuran tertentu
dan dibingkai agar mempermudah dalam membuat box countingnya.

9
Berikut salah satu contoh gambar box counting yang dilakukan pada genre musik pop
bagian pertama dengan skala 1 cm.

Menggunakan metode box counting pada setiap bagian genre musik seperti gambar di
atas maka kita akan mengetahui nilai N pada setiap bagian, dengan hanya menghitung
bagian yang berwarna biru. Hasil kotak atau persegi yang terisi gambar (N) pada setiap
bagian sesuai dengan skalanya, di dapat :

Skala (r)
Genre 1 cm 0,75 cm 0,5 cm 0,25 cm
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pop 6 9 7 7 10 16 12 13 15 22 23 21 22 27 38 33
Jazz 13 12 12 12 20 19 21 21 36 33 36 37 49 42 50 50
Rock 7 6 6 7 13 12 12 13 18 21 15 18 24 34 24 29
Klasik 15 15 5 19 24 29 13 31 48 61 16 62 56 64 24 66

Dalam perhitungan dimensi dari setiap bagian pada semua genre musik
menggunakan rumus :

𝐥𝐨𝐠 𝑵′ − 𝐥𝐨𝐠 𝑵
𝑫𝑵𝑵′ =
𝟏 𝟏
𝐥𝐨𝐠 ( ) − 𝐥𝐨𝐠 ( )
𝒓′ 𝒓
Keterangan:
𝑫𝑵𝑵′ adalah dimensi fractal music yang diteliti

10
𝑁′ adalah banyaknya data yang masuk dalam kotak dengan r yang kedua
𝑁 adalah banyaknya data yang masuk dalam kotak dengan r yang pertama
𝑟 adalah skala kotak yang pertama
𝑟′ adalah skala kotak yang kedua
Skala yang digunakan adalah: 𝒓𝟏 = 𝟏; 𝒓𝟐 = 𝟎, 𝟕𝟓; 𝒓𝟑 = 𝟎, 𝟓; 𝒓𝟒 = 𝟎, 𝟐𝟓
Perhitungan awal dilakukan untuk mencari dimensi pada setiap bagian di satu genre
musik. Kemudian menghitung rata-rata dimensi pada setiap bagian, yang kita anggap
sebagai dimensi pada setiap bagian musik. Selanjutnya untuk mencari dimensi musik
tersebut, kita menghitung rata-rata dari seluruh bagian. Nanti akan didapat dimensi dari
setiap genre musik. Hasil dimensi ini yang nantinya akan dijaikan sebagai perbandingan
semua genre yang diteliti.

Selanjutnya akan kita cari simpangan baku dari setiap genre musik. Menghitung
simpangan baku dari setiap genre musik menggunakan rumus :

̅ )𝟐
∑(𝒙 − 𝒙
𝑺= √
𝒏

dengan : 𝒙 = dimensi dari setiap bagian pada suatu genre musik


̅ = dimensi rata-rata pada setiap genre musik
𝒙
n = banyaknya data = 4
Dalam menghitung simpangan baku, 𝒙 berarti nilai rata-rata dimensi pada setiap bagian
dengan skala berbeda yang sudah dihitung menggunakan rumus dimensi fraktal.
Sedangkan 𝒙 ̅ merupakan nilai dimesi fraktal suatu genre musik yang sudah didapat dari
rata-rata semua bagian.
Selanjutnya kita akan mencari rentang nilai. Menghitung rentang nilai kita lakuan
dengan menjumlah dan mengurangi antara rata-rata dengan simpangan baku
Dari rumus yang sudah ada, didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :

Bagian ke- Rata- Simpangan Rentang


Genre
I II III IV Rata Baku Nilai
0,79 –
Pop 1,04 0,93 1,34 1,25 1,14 0,35
1,49
1,07 –
Jazz 1,1 1,05 1,17 1,19 1,13 0,06
1,19
1,01 –
Rock 1,02 1,39 1,08 1,12 1,15 0,14
1,29
1,13 –
Klasik 1,14 1,31 1,31 1,11 1,22 0,09
1,31

Dalam jurnal “Analisis Fraktal Berbagai Jenis Musik” yang kami ambil, kehalusan genre
musik ditinjau dari dimensi fraktalnya. Terdapat dua kategori yang diambil pada jurnal
11
tersebut, yaitu dari rata-rata dimensi dan rentang nilainya. Semakin kecil dimensinya, maka
akan semakin halus suara yang dihasilkan. Sedangkan dalam rentang nilai, semakin kecil
rentang nilai yang didapat maka semakin halus suara yang dihasilkan. Dalam
pengembangan kami, didapat urutan genre musik sesuai dengan kategorinya sebagai
berikut :
 Rata – rata : Jazz, Pop, Rock, Klasik
 Rentang nilai : Jazz, Klasik, Rock, Pop
Berdasarkan uraian penelitian di atas dan studi literatur, maka simpulan yang di dapat
diambil sebagai berikut:
1. Jenis musik yang memiliki tingkat kejernihan atau kehalusan sinyal paling tinggi
berdasarkan rata-ratanya adalah jazz dan yang paling rendah adalah klasik. Jika
diurutkan dari yang paling tinggi tingkat kehalusannya adalah jazz, pop, rock, klasik.
2. Sedangkan Jenis musik yang memiliki tingkat kejernihan atau kehalusan sinyal paling
tinggi berdasarkan rentang nilainya adalah jazz dan yang paling rendah adalah pop.
Jika diurutkan dari yang paling tinggi tingkat kehalusannya adalah jazz, klasik,
rock,pop.

I. Daftar Pustaka
Saudara diwajibkan menelusuri semua referensi terkait laporan ini dengan
menggunakan Mendeley. Artinya saudara harus menelusuri semua daftar pustaka
yang dituliskan oleh penulis (yang ada pada artikel) kemudian menyimpannya pada
database mendeley kemudian mengatur kelengkapan artikel pada sistem mendeley
sehingga menjadi rujukan yang tepat. Jika saudara belum memiliki akun mendeley
silahkan register terlebih dahulu (menggunakan akun gmail).

Catatan:
1. Gunakan APA Styles
2. Format ini sudah baku, mohon tidak mengubah format-format pada file ini termasuk
jenis penomoran yang sudah diurutkan dari i, ii, iii, dst lanjut 1, 2, 3, dst
3. Pada laporan ini akan dicek plagiasinya (turnitin) maksimal 15%.
4. Setelah selesai saudara diwajibkan untuk upload ke erlearning terkait:
a. Laporan ini
b. Semua referensi yang terdaftar pada daftar pustaka di laporan ini

12

Anda mungkin juga menyukai