NAMA KELOMPOK:
KELAS
INSTRUMENTASI 2A
DOSEN
A G U S T I N A R A C H M A W A R D H A N I , S.T . M . Si
.
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN
GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang.
Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi
dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamanakan konveksi.
Angin termasuk salah satu variabel cuaca yang akan diukur oleh BMKG oleh sebab
itu kami akan membahas mengenai angin pada makalah ini demi kepentingan khalayak
banyak.
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya
berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi
panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamanakan konveksi.
1) Gradien barometris
2) Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis
khatulistiwa.
3) Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan
ini semakin kecil.
4) Waktu
1) Angin laut
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah
laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai
dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para
nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada
siang hari. Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada
daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu
permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat
meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih
rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih
tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang
lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin
laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan
lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam,
maka angin laut tidak terjadi.
2) Angin darat
Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari
arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00
sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi
para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin
sederhana. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan,
karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu
yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya
muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan
yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah
angin darat, khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.
3) Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak
gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
4) Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah
gunung yang terjadi pada malam hari.
5) Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis.
angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.
Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap
air sudah dibuang pada saat hujan Orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban.
Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa
turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.
6) Angin Muson
Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan,
sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari
benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi)
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan
ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi
Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi
seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur
curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba
(peralihan), yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan
musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu :
Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba
dalam waktu singkat dan lebat.
Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan
Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
• Udara atas di selatan yang lebih hangat bergerak ke utara yang bertekanan rendah
5. Kecepatan Angin
Kecepatan angin adalah kecepatan angin horisontal pada ketinggian 2 meter dari
permukaan tanah yang ditanami dengan rumput. Jadi jelas merupakan angin permukaan
yang kecepatannya dapat dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.
Kecepatan angin pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat
asal dan tujuan angin (sebagian faktor pendorong) dan resistensi medan yag dilaluinya .
Angin yang mengikuti pola umum sirkulasi udara ini disebut prevailing wind. Pada
daerah tropis dan subtropis, angin berhembus dari arah tengggara untuk belahan bumi
selatan dan dari arah timur laut untuk belahan bumi utara. Sedangkan untuk daerah
beriklim sedang, angin secara umum berhembus dari arah barat, yakni dari arah barat laut
untuk belahan bumi selatan dan arah barat daya untuk belahan bumi utara. Sebaliknya
untuk daerah kutub, angin umumnya berhembus dari daerah timur, yakni searah dengan
angin pada daerah tropis. Prevailing wind pada daerah tropis disebut trade wind, pada
daerah beriklim sedang disebut westerly wind, dan daerah kutub disebut disebut polar
wind.
Kecepatan angin lazimnya diukur dalam satuan KNOP (mm laut per jam) atau
dinyatakan dalam satuan meter per detik menggunakan alat yang disebut Anemometer.
Menurut, dalam pemilihan jenis anemometer perlu diperhatikan beberapa hal, yang
terpenting adalah :
1) Kisaran kecepatan angin (range of wind speed) yang dapat dideteksi. Beberapa
anemometer mekanis hanya dapat bekerja jika kecepatan angin melampaui batas
minimalnya (starting threshold wind speed).
2) Kelinier tanggapan (linearity of response) pada kisaran kecepatan angin yang
diukur.
3) Kecepatan tanggapan (speed of respone). Kecepatan tanggapan ini biasanya
diukur berdasarkan waktu yang dibutuhkan bagi anemometer untuk mulai
melakukan pengukuran.
4) Ukuran alat (size of the instrument). Ukuran ini penting diselaraskan dengan jenis
angin yang akan diukur atau ruang tempat pengukuran. Misalnya untuk mengukur
kecepatan angin dalam sistem tajuk tanaman dibutuhkan anemometer yang kecil.
5) Kesesuaian alat dengan arah angin yang akan diukur kecepatannya. Perlu diingat
bahwa arah angin dapat berubah-ubah, tidak hanya datang dari satu arah.
7. Cup Anemometer
Pada tahun 1450, arsitek seni dari Italia bernama Leon Battista Alberti menemukan
anemometer mekanik yang pertama. Instrumen tersebut terdiri dari piringan yang
ditempatkan tegak lurus dengan angin. Cup anemometer yang masih digunakan sampai
sekarang diciptakan pada tahun 1846 oleh peneliti dari Irlandia yang bernama John
Thomas Romney Robins (http://en. wikipedia.org/wiki/anemo).
Cup anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju angin dimana
sensor laju anginnya terdiri atas tiga Cup yang dihubungkan oleh lengan yang
ditempelkan pada as. Seluruh Cup menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin
bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Alat ini memberi tanggapan atas gaya
dinamik yang berasal dari angin yang bekerja pada alat tersebut. Gaya dinamik angin
pada permukaan cekung Cup lebih besar daripada permukaan cembung Cup. Perputaran
sumbu sistem Cup dihubungkan secara mekanik atau elektronik dengan suatu alat yang
dinamakan generator sinyal, untuk keperluan pencatatan. Generator sinyal ini berupa alat
penghitung putaran. Anemometer yang akan digunakan sebagai kontrol pada penelitian
ini adalah anemometer tipe AN 1 buatan Delta-T, Inggris. Mangkok rotornya terbuat dari
plastik ABS yang kuat dan tahan cuaca (Delta-T devices). Konstruksi dari anemometer
ini terbuat dari campuran alumunium, stainless steel dan plastik tahan cuaca untuk semua
bagian yang terbuka. Bola-bola besi yang digunakan sebagai penopang kumparan rotor
tangkainya terbuat dari bahan yang tahan karat dan terlindung dari masuknya embun dan
debu. Sehingga anemometer ini dapat ditempatkan pada tempat yang terbuka dan tahan
terhadap cuaca yang cukup ekstrim. Spesifikasi dari alat ini adalah sebagai berikut,
kecepatan minimum yang dapat diukur alat ini yaitu 0,2 ms-1 dan kecepatan maksimum
yang dapat diukur dari alat ini yaitu 75 ms-1. Kalibrasi alat ini yaitu 800 putaran per
kilometer atau 1 pulsa per 1,25x10-3 kilometer. Dengan tinggi alat 200 mm dan diameter
kotak 55 mm (Delta-T devices). Di bawah ini adalah gambar dari anemometer tipe AN 1
yangdigunakan sebagai kontrol pada penelitian ini.
Alat Pengukur Kecepatan Angin dan Arah Angin Anemometer AM-4836C USB ini
biasa di gunakan industri, saluran ventilasi, pemantau lingkungan, navigasi, ramalan
cuaca, koleksi datum cuaca untuk melaporkan outdoor dan pemadam kebakaran. Untuk
instrumen alat pengukur arah dan kecepatannnya terpisah seperti nampak di screen shot
diatas, jadi lebih portable.
Range Alat Pengukur Kecepatan Angin dan Arah Angin Anemometer AM-4836C.
Kecepatan Angin.
Range
Resolusi
Keakuratan
m/s (meter per Detik) : ± (2%+0.1m/dtk)
km/h (Kilometer Per Jam) : ±(2% +0.1km/jm)
ft/min (Kaki Per Menit) : ±(2% + 1ft/men)
knots (nautical MPH): ±(2% +0.1 nots)
Aliran Angin
3.1 K E S I M P U L A N
2. Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya angin antara lain : Gradien barometris
,Letak tempat, Tinggi tempat, Waktu
3. Angin memiliki beberapa jenis antara lain : angin laut, angin darat, angin lembah,
angin gunung dan angin muson
4. Arah angin dapat ditentukan dengan wind-vane dan wind shock sedangkan kecepatan
angin dpat diukur dengan anemometer
3.2 D A F T A R P U S T A K A
1. https://mc-tester.com/alat-pengukur-kecepatan-angin-dan-arah-angin-anemometer-am-
4836c-usb/
2. http://tnumks.blogspot.com/2013/06/defenisi-arah-dan-kecepatan-angin.html
3. www.softilmu.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-angin.html
4. www.alatuji.com/article/detail/682/alat-pengukur-kecepatan-angin
5. https://karyatulisilmiah.com/tekanan-udara-dan-kecepatan-angin