Anda di halaman 1dari 2

Praktikum kali ini mempelajari tentang pengaruh cara pemberian obat terhadap absorpsi obat

dalam tubuh (dalam hal ini pada tubuh hewan uji yaitu mencit). Pada dasarnya rute pemberian obat
menentukan jumlah dan kecepatan obat yang masuk kedalam tubuh, sehinggamerupakan penentu
keberhasilan terapi atau kemungkinan timbulnya efek yang merugikan. Mencit dipilih sebagai hewan uji
karena metabolism dalam tubuhnya berlangsung cepat sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai
objek pengamatan. Obat yang diberikan yaitu CTM dan CMC yang dilakukan melalui cara oral
(pemberian obat melalui mulut masuk kesaluran intestinal). Pemberian obat secara oral merupakan
cara pemberian obat yang umum dilakukankarena mudah, aman, dan murah. Namun kerugiannya ialah
banyak faktor yangdapat mempengaruhi bioavailabilitasnya sehingga waktu onset yang didapat cukup
lama.

Pada percobaan ini, kelompok kami menggunakan dua ekor mencit.Masing-masing mencit
diberikan obat yang berbeda. Banyaknya volume obat yang akan diberikan utuk mencit tergantung
dengan berat badan mencit dengan menggunakan rumus. Kedua mencit tersebut ditimbang dan
didapatkan berat badan mencit pertama adalah 19 gram dan berat badan mencit kedua adalah 16 gram.

Percobaan pertama dilakukan pada mencit pertama dengan berat 19 gram. Obat yang akan
diberikan adalah CTM. Setelah dilakukan perhitungan, dosis CTM yang harus diberikan kepada mencit
tersebut adalah 0,00988 mg. Sedangkan volume pemberian obat yang harus diberikan adalah 0,1235 ml
atau dibulatkan menjadi 0,1 ml. CTM yang telah dilarutkan dengan aquadest/air (aku lupa itu obatnya
dilarutin pakek apa wkw), diambil sebanyak 0,1 ml menggunakan spuit yang sudah dilengkapi dengan
sonde. Kemudian mencit pertama diambil dengan cara memegang ekornya menggunakan tangan kanan.
Diletakkan diatas alas kasar, lalu bagian tengkuk mencit dipegang menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri. Ekor dipindahkan, dijepit diantara jari kelingking dan jari manis tangan kiri. Kepala mencit
dihadapkan ke atas, mulut sedikit terbuka dan dagu disejajarkan dengan tubuh mencit. Selipkan sonde
oral yang telah diisi dengan CTM 0,1 ml tersebut ke dalam mulut mencit. Apabila dirasa sonde tersebut
sudah tepat pada saluran pencernaan mencit, dorong larutan keluar dari spuit. Dicatat waktu
pemberiannya dan stopwatch dinyalakan. Ditunggu sampai CTM tersebut bereaksi (mencit tertidur)
maka stopwatch dihentikan dan dicatat waktu terjadinya efek. Waktu pemberian CTM pada mencit
pertama adalah pukul 07.44 WIB sedangkan waktu terjadinya efek atau pada saat mencit pertama
tertidur adalah pukul 08.40 WIB, dengan durasi 56 menit. Lamanya efek obat tersebut bekerja selain
karena proses absorpsinya yang lebih lama tetapi juga disebabkan oleh suasana ruangan yang terlalu
berisik dan kurang kondusif.

Percobaan kedua dilakukan pada mencit kedua dengan berat 16 gram. Obat yang akan diberikan
adalah CMC. Setelah dilakukan perhitungan, dosis CMC yang harus diberikan kepada mencit tersebut
adalah 0,00832 mg. Sedangkan volume pemberian obat yang harus diberikan adalah 0,104 ml atau
dibulatkan menjadi 0,1 ml. CMC yang telah dilarutkan dengan aquadest/air (aku lupa itu obatnya
dilarutin pakek apa wkw), diambil sebanyak 0,1 ml menggunakan spuit yang sudah dilengkapi dengan
sonde. Kemudian mencit pertama diambil dengan cara memegang ekornya menggunakan tangan kanan.
Diletakkan diatas alas kasar, lalu bagian tengkuk mencit dipegang menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri. Ekor dipindahkan, dijepit diantara jari kelingking dan jari manis tangan kiri. Kepala mencit
dihadapkan ke atas, mulut sedikit terbuka dan dagu disejajarkan dengan tubuh mencit. Selipkan sonde
oral yang telah diisi dengan CMC 0,1 ml tersebut ke dalam mulut mencit. Apabila dirasa sonde tersebut
sudah tepat pada saluran pencernaan mencit, dorong larutan keluar dari spuit. Dicatat waktu
pemberiannya dan stopwatch dinyalakan. Ditunggu sampai CMC tersebut bereaksi (mencit tertidur)
maka stopwatch dihentikan dan dicatat waktu terjadinya efek. Waktu pemberian CMC pada mencit
kedua adalah pukul 07.55 WIB sedangkan waktu terjadinya efek atau pada saat mencit kedua tertidur
adalah pukul 08.40 WIB, dengan durasi 45 menit. Lamanya efek obat tersebut bekerja selain karena
proses absorpsinya yang lebih lama tetapi juga disebabkan oleh suasana ruangan yang terlalu berisik
dan kurang kondusif.

Anda mungkin juga menyukai