TUGAS AKHIR (Faizal Akhmadan) - STUDI PERMORMANSI MESIN PENDINGIN MULTI FUNGSI SEBAGAI FISH STORAGE DAN FISH DRYER - New PDF
TUGAS AKHIR (Faizal Akhmadan) - STUDI PERMORMANSI MESIN PENDINGIN MULTI FUNGSI SEBAGAI FISH STORAGE DAN FISH DRYER - New PDF
FAIZAL AKHMADAN
0315130068
DOSEN PEMBIMBING
GEORGE ENDRI KUSUMA., ST., MSc.Eng
i
TUGAS AKHIR (603442A)
FAIZAL AKHMADAN
0315130068
DOSEN PEMBIMBING
GEORGE ENDRI KUSUMA., ST., MSc.Eng
i
(Halaman Sengaja Dikosongkan)
ii
FINAL PROJECT- 603442A
FAIZAL AKHMADAN
0315130068
COUNSELLOR LECTURER
GEORGE ENDRI KUSUMA., ST., MSc.Eng
iii
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
iv
v
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
vi
vii
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
viii
KATA PENGANTAR
ix
9. Rekan Kelompok Mesin Pendingin Multi Fungsi yaitu
Aditya Firmansyah, Farid Widiansyah dan Desrid Iskandar
Pratama yang membantu terselesaikannya alat untuk Tugas
Akhir ini.
10. Semua teman teman D3 ME LJ 15 yang membantu selama
ini.
11. Keluarga besar Program Studi Teknik Permesinan Kapal
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Penulis
x
STUDI PERFORMANSI MESIN PENDINGIN MULTI FUNGSI SEBAGAI
FISH STORAGE DAN FISH DRYER
ABSTRAK
Pada musim panen ikan, nelayan banyak mendapatkan ikan dari hasil
tangkapannya dengan jumlah yang sangat besar. Karena hasil tangkapan dari
nelayan sangat banyak terkadang ikan tidak dapat terjual habis dan ikan akan
membusuk jika tidak adanya tempat menyimpan dan mengawetkan ikan hasil
tangkapan.Beberapa metode yang dilakukan pad Tugas akhir ini untuk proses
pengawetan ikan yaitu dengan cara pendinginan dan pengeringan.Proses
pendinginan ikan bertujuan untuk menjaga kesegaran ikan dengan cara menaruh
ikan pada box pendingin (fish storage) dan memanfaatkan Evaporatordan
sedangkan proses pengeringan ikan menggunakan box pengering (fish driyer)
yang memanfaatkan panas dari condensor.Pada penelitian tugas akhir ini telah
dihitung tentang studi performansi mesin pendingin multi fungsi, sebagai
pendingin ikan dan pengering ikan. Perhitungan yang dilakukan menghasilkan
Kerja kompresor pendingin (W Comp) = 0,003372Watt, Kerja kompresor
pengering (W Comp) = 0,003752 Watt, Panas Kondensor pendingin (Q Cond) =
0,019629 Kj, Panas Kondensor pengering (Q Cond) = 0,022602 Kj, Panas
evaporator pendingin (Q Evap) = 0,019490467 Kj, Panas evaporator pengering (Q
Evap) = 0,022454133 Kj,COP pendingin ( Coeffisient Of Performance) = 5,935
dan COP pengering ( Coeffisient Of Performance) =5,935.
xi
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
xii
PERFORMANCE STUDY OF COOLING MULTI FUNCTION
MACHINE AS FISH STORAGE AND FISH DRYER
ABSTRACT
In the fish harvest season, many fishermen get fish from their catches in
very large quantities. Because the catch of fishermen is very much, sometimes the
fish cannot be sold out and the fish will rot if there is no place to store and
preserve the fish caught.Several methods are carried out in this final project for
the preservation process of fish by cooling and drying. The process of cooling the
fish aims to maintain the freshness of the fish by placing fish in a cooling box (fish
storage) and utilizing the evaporator and while drying the fish using a drying box
(fish driyer) that utilizes heat from the condensor.In this final project research has
been calculated about the performance study of multi function cooling machines,
as fish coolers and fish dryers. The calculation is carried out resulting in a
working refrigeration compressor (W Comp) = 0.003372Watts, Working
compressor dryer (W Comp) = 0.003752 Watt, Heat Condenser cooling (Q Cond)
= 0.019629 Kj, Heat Condenser dryer (Q Cond) = 0.022602 Kj, Heat evaporator
heat sink (Q Evap) = 0 , 019490467 Kj, Heat evaporator dryer (Q Evap) =
0.022454133 Kj, cooling COP (Coeffisient Of Performance) = 5.935 and dryer
COP (Coeffisient Of Performance) = 5.935.
xiii
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
xiv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB 2 ................................................................................................................. 5
2.2.1Kompressor ........................................................................................... 6
2.2.4 Receiver................................................................................................ 9
xv
2.3 Perhitungan Q Evaporator ......................................................................... 10
BAB 3 ............................................................................................................... 17
BAB 4 ............................................................................................................... 23
xvi
4.2 Data dan Perhitungan ................................................................................ 23
4.4.2 Analisa pengujian mesin pendingin difungsikan sebagai fish dryer ..... 49
BAB 5 ............................................................................................................... 57
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 57
xvii
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2
Kg (10.25) ......................................................................................................... 26
Gambar 4.2. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2
Kg ( 11.25) ........................................................................................................ 28
Gambar 4.3. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2
Kg (12.25) ......................................................................................................... 29
Gambar 4.4. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4
Kg (13.45) ......................................................................................................... 31
Gambar 4.5. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4
Kg (14.45) ......................................................................................................... 33
Gambar 4.6.P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4
Kg (15.45) ......................................................................................................... 34
Gambar 4.7. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 6
Kg (17.15) ......................................................................................................... 36
Gambar 4.8. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan 6 Kg
(18.15) ............................................................................................................... 38
Gambar 4.9. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan 6 Kg
(19.15) ............................................................................................................... 39
Gambar 4.10. Perbandingan Massa Ikan Terhadap Q Ikan (Pendingin) .............. 45
Gambar 4.11.Perbandingan Q Ikan Terhadap Q evaporator (Pendingin) ............ 46
Gambar 4.12. Q Ikan Terhadap W Compressor (Pendingin) ............................... 47
xix
Gambar 4.13. Perbandingan Massa Ikan Terhadap COP Aktual (Pendingin) ...... 48
Gambar 4.14. Perbandingan Massa Ikan Terhadap Q Ikan (Pengering) .............. 49
Gambar 4.15. Q Ikan Terhadap Q Evaporator (Pengering) ................................. 50
Gambar 4.16. Q Ikan Terhadap W Compressor (Pengering) ............................... 51
Gambar 4.17. Perbandingan Massa Ikan Terhadap COP Aktual (Pengering) ...... 52
Gambar 4.18. Perbandingan COP Actual dan Ideal Mesin Pendingin (Fish
Storage) ............................................................................................................. 53
Gambar 4.19. Perbandingan COP Actual dan Ideal Mesin Pemanas (Fish Dryer)54
Gambar 4.20. COP Mesin Pada Saat Difungsikan Sebagai Mesin Pendingin dan
Pengering ........................................................................................................... 55
xx
DAFTAR TABEL
xxi
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Namun pada proses pengeringan ikan menggunakan panas dari
sinar matahari memiliki kekurangan antara lain : ikan akan terkena
debu, serangga atau jamur, dan yang sering terjadi ialah
prosespengeringan akan lebih lama saat musim hujan karena proses
pengeringan ikan tidak mendapat sinar matahari.
Pada Tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat yaitu mesin pendingin
dan pengering ikan dengan memanfaatkan AC bekas. Untuk proses
pendinginan ikan akan memanfaatkan Evaporator dan untuk proses
pengeringan ikan memanfaatkan panas dari udara yang keluar dari
condenser. Sehingga perhitungan untuk performa harus diperhatikan
pada kedua proses tersebut.
1.3 Tujuan
2
1.4 Manfaat
3
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
5
kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
(Astro)
2.2.1Kompressor
6
Gambar 2.2 Kompressor
2.2.2 Kondensor
7
Gambar 2.3 Kondensor
2.2.3 Evaporator
8
2.2.4 Receiver
9
Gambar 2.6 Katup Expansi
10
2.6 Perhitungan COP
2.7 Refrigeran
11
pendingin, pada abad ke-20, CFC menjadi refrigeran paling
populer.(Elektronik)
Refrigeran yang paling umum di masa lalu adalah CFC. Pada 1990-an
dan 2000-an, CFC digantikan dengan HCFC (hydrochlorofluorocarbon) dan
HCFC yang paling umum adalah “R-22”. Namun, HCFC hanya sedikit lebih
baik daripada CFC karena mengandung klorin, yang berbahaya bagi
lingkungan.Pemerintah Indonesia melalui Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (41/M-IND/PER/5/2014) kemudian (40/M-DAG/PER/7/2014)
dan (55/M-DAG/PER/9/2014) menetapkan mulai tahun 2015 diberlakukan
implementasi HPMP (HCFC Phase-Out Management Plan). Yang artinya
penghapusan Freon R22 untuk industri ini serta merevisi syarat dan ketentuan
impor Bahan Perusak Ozone (BPO) dan melarang impor produk yang
memakai Freon R22. Pihak dealer dan toko masih bisa menjual produk
mereka sampai stock habis, dan melayani purna jual sampai dengan tahun
2030, saat dimana Freon R22 akan dihapus dari Indonesia. (Elektronik)
12
Gambar 2.8 Pressure-Enthalpy Diagram R22
13
mengakibatkan nilai jual yang rendah pula,bahkan dapat membahayakan
kesehatan manusia.
Salah satu sarana yang diperlukan dalam industry perikanan adalah
cold storage yang diperlukan untuk menjaga mutu komoditas perikanan.
Cold storage ialah sebuah ruangan khusus yang dirancang dengan suhu
tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk dengan
tujuan untuk menjaga kesegarannya.
Cold storage juga diperlukan karena produksi perikanan yang
bersifat musiman. Produksi hanya pada musim tertentu, sedangkan
industry membutuhkan pasokan bahan baku secara terus–
menerus,sehingga perlu cold storage sebagai sarana penyimpanan.
Pengaturan suhu pada cold storage sendiri dapat memperpanjang umur
komoditasnya (extended shelf life).
Proses perpindahan massa air atau pelarut lainnya dari suatu zat
padat atau semi padat dengan menggunakan penguapan. Proses ini
seringkali merupakan tahap akhir proses prduksi sebelum dikemas atau
dijual ke konsumen. Benda yang telah dikeringkan akan menjadi benda
yang padat dalam wujud bubuk (misal susu bubuk) maupun potongan
besar (misal kayu) meski bahan awal sebelum pengeringan adalah benda
semi padat (misal keju "hijau"). Sumber panas dan cara penghantaran
panas dibutuhkan dalam pengeringan.
Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi
kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-
80% air, jika kandungan air ini dikurangi, maka metabolisme bakteri
terganggu dan akhirnya mati. Pada kadar air 40% bakteri sudah tidak dapat
aktif, bahkan sebagian mati, namun sporanya masih tetap hidup. Spora ini
akan tumbuh dan aktif kembali jika kadar air meningkat. Oleh karena itu,
ikan hampir selalu digarami sebelum dilakukan pengeringan.
14
Dalam pengering ini, alat di uji dengan kapasitas 2 kg, 4 kg, 6 kg dan
dimensi alat untuk P=1m, l=1m dan t=1m yang di harapkan mampu
mengeringkan dalam kurun waktu 3 jam.
Kecepatan pengeringan ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Kecepatan udara, makin cepat udara di atas ikan, makin cepat
ikanmenjadi kering.
b. Suhu udara, makin tinggi suhu, makin cepat ikan menjadi kering
c. Kelembaban udara, makin lembab udara, makin lambat ikan
menjadi kering
d. Ukuran dan tebal ikan, makin tebal ikan, makin lambat kering.
e. Makin luas permukaan ikan, makin cepat ikan menjadi kering.
f. Arah aliran udara terhadap ikan, makin kecil sudutnya, makin
cepat ikan menjadi kering.
g. Sifat ikan, ikan berlemak lebih sulit dikeringkan
15
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
16
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. MetodePenelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi
untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Pada Tugas akhir ini akan dibuat sebuah alat yaitu mesin pendingin
sekaligus pengering ikan dengan memanfaatkan AC bekas. Untuk proses
pendinginan ikan akan memanfaatkan Evaporator dan untuk proses
pengeringan ikan memanfaatkan panas dari udara yang keluar dari condenser.
Sehingga perlu dilakukan perhitungan sesuai judul tugas akhir yaitu Studi
Performansi Mesin Pendingin Multi Fungsi Sebagai Fish Storage dan Fish
Dryer.
17
Data yang diambil adalah ;
1. T refrigerant in Kompresor
2. T refrigerant outKompresor
3. T refrigerantout Kondensor
4. Trefrigerant in Evaporator
5. T refrigerant Kondensor,
6. P refrigerant in Kompresor
7. P refrigerant out Kompresor.
8. Massa Ikan
9. Suhu awal Ikan
10. Suhu Akhir Ikan
11. Arus
12. Tegangan
Data diatas diambil untuk perhitungan W Compressor, Q
Evaporator, Q Condensor
B. Data sekunder
Data yang diambil adalah ;
1. P-h Diagram Refrigerant R-22
Data diatas diambil untuk memperoleh nilai enthalpy
3.3.Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan untuk melakukan pengambilan
datapada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Thermo Gun
2. AVO meter
3. Pressure Gauge
18
3.4Diagram Alir
MULAI
PRESSUE
TEMPERATURE
Q EVAPORATOR
1. Q FISH STORAGE
2. Q FISH STORAGE
AND FISH DRYER
Q CONDENSOR
1. Q FISH STORAGE
2. Q FISH STORAGE
AND FISH DRYER
W COMPRESSOR
1. W FISH STORAGE
2. W FISH STORAGE
AND FISH DRYER
TIDAK
COP
1. COP FISH STORAGE
2. COP FISH DRYER
YA
KESIMPULAN DAN
SARAN
FINISH
19
3.5 Langkah Penelitihan
3.5.1 Mulai
Langkah penelitian dilakukan dengan diawali proses
studiliteratur, desain perhitungan, fabrikasi dan pengujian.
3.5.3 Pengujian
20
3.5.4 Perhitungan
Setelah data untuk Pressure dan Temperature diperoleh maka
akan dihitung :
1. Q kondensor, Q Evap, Q Ikan
2. W (daya) kompressor pada Evaporator dan Condensor saat
difungsikan sebagai fishstorage saja dan difungsikan
sebagai fishstorage dan fishdryer.
3. COP (Coefficientof Performance) saat difungsikan sebagai
fishstorage saja dan difungsikan sebagai fishstorage dan
fishdryersesuai yang diharapkan maka dapat dikatakan berhasil.
Namun apabila COP (Coefficientof Performance) tidak sesuai
maka perlu adanya perbaikan
21
3.6 Rencana Jadwal Pengerjaan TA
Bulanke-
Kegiatan
1 2 3 4
22
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
23
Tabel 4.2.Hasil Perhitungan Tanpa Massa Refrigerant
W Comp COP
W Comp Ideal
Aktual Q Cond Q Evap Aktual COP Ideal
Kj/Kg Kj/Kg
30,9 22,8 196,2 195,6 6,330 8,579
32,4 22,7 196,2 194,9 6,015 8,586
32,4 22,3 196,9 195 6,019 8,744
26,9 24,7 188,7 195,2 7,257 7,903
33 24,7 196,1 195,6 5,927 7,919
32,8 23,8 196 195,6 5,963 8,218
36,7 21,4 199,2 194,9 5,311 9,107
36,1 21,1 203,5 195,1 5,404 9,246
36,2 21 203,7 194,8 5,381 9,276
Tabel 4.3.Hasil Perhitungan Mesin Pendingin Saat Difungsikan Sebagai Fish Storage
Pendingin
T T ṁ W Comp
Berat ikan Q Evap Q Ikan W Comp
Awal Akhir Refrigerant Ideal
Kg °C °C Kj/Kg Kj Kg/s Watt Watt
2 24 16,7 195,167 0,00764 0,000039 0,001248 0,000884214
4 24 13,8 195,033 0,02134 0,000109 0,003381 0,002669579
6 24 14,6 195,267 0,0295 0,000151 0,005489 0,00319746
24
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Mesin Pendingin Saat Difungsikan Sebagai Fish Dryer
Pengering
W
T T ṁ
Berat ikan Q Cond Q Ikan W Comp Comp
Awal Akhir Refrigerant
Ideal
Kg °C °C Kj/Kg Kj Kg/s Watt Watt
2 24 32,6 0,009 0,000046 0,001461 0,001034977 0,009
4 24 42,6 0,03891 0,000201 0,006211 0,004904098 0,03891
6 24 30,2 0,01946 0,000096 0,003497 0,002037353 0,01946
Keterangan :
-Pin =Pin Kompresor - T3 =Tout Kondensor
- T2 =Tout Kompresor
25
4.3 Hasil pengujian performansi mesin pendingin
Pengujianmesinpendingindilakukan pada
berbagaimacamvariasipembebanan pada fish storage dan fish dryer:
Gambar 4.1. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2 Kg
T1 = 18,3’C T3 = 40,8’C
P1 = 6,757Bar P3 = P2
h1 = 415,1 Kj/Kg h3 = 249,8 Kj/Kg
T2 = 74,3 ’C T4 = 16,2 ‘C
P2 = 16,3 Bar P4 = P1
h2 = 446 Kj/Kg h4 = 219,5 Kj/Kg
h2’ = 437,9 Kj/Kg
T5 = 42,5 ‘C
26
W Comp actual= h2 aktual - h1
= 446 - 415,1 = 30,9 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 437,9 – 415,1 = 22,8 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 446 – 249,8 = 196,2 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 415,1 – 219,5 = 195,6 Kj/Kg
QEvap
COP Aktual = WCompAktual
195,6
= 30,9
= 6,33
Q Evap
COP Ideal =W Comp Ideal
195,6
= 22,8
= 8,57
𝐶𝑂𝑃 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Efisiensi = 𝐶𝑂𝑃 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
6,33
= 8,57 = 0,738
27
Gambar 4.2. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2 Kg
T1 = 19,1’C T3 = 41,3’C
P1 = 6,964Bar P3 = P2
h1 = 415,3 Kj/Kg h3 = 251,5 Kj/Kg
T2 = 76,9 ’C T4 = 16,9 ‘C
P2 = 16,73 Bar P4 = P1
h2 = 447,7 Kj/Kg h4 = 220,4 Kj/Kg
h2’ = 438 Kj/Kg
T5 = 43,6 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 447,7 – 415,3 = 32,4 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 438 – 415,3 = 22,7 Kj/Kg
28
Q Cond = h2 – h3
= 447,7 – 251,5 = 196,2 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 415,3 – 220,4 = 194,9 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
194,9
= 32,4
= 6,015
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
194,9
= 22,7
= 8,58
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
6,015
= = 0,70
8,58
Gambar 4.3. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 2 Kg
29
T1 = 19,1’C T3 = 40,8’C
P1 = 6,964Bar P3 = P2
h1 = 415,3 Kj/Kg h3 = 250,8 Kj/Kg
T2 = 76,5 ’C T4 = 16,8 ‘C
P2 = 16,49 Bar P4 = P1
h2 = 447,7 Kj/Kg h4 = 220,3 Kj/Kg
h2’= 437,6 Kj/Kg
T5 = 43 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 447,7 – 415,3 = 32,4 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 437,6 - 415,3 = 22,3 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 447,7 – 250,8 = 196,9 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 415,3 – 220,3 = 195 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
195
= 32,4
= 6,018
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
195
= 22,3
= 8,74
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
6,018
= 8,74
= 0,68
30
4.3.2 Mode II mesinpendingindiberibeban 4 kg ikan pada fish storage dan
4 kg ikan di fish dryer
Hasil pengujian yang dilakukanberupa data primer dan dapatdiplot
pada ph diagram sebagaiberikut :
Gambar 4.4. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4
Kg
T1 = 14,5’C T3 = 41’C
P1 = 6,412Bar P3 = P2
h1 = 412,9 Kj/Kg h3 = 251,1 Kj/Kg
T2 = 68 ’C T4 = 14,7 ‘C
P2 = 16,81 Bar P4 = P1
h2 = 439,8 Kj/Kg h4 = 217,7 Kj/Kg
h2’= 437,6 Kj/Kg
T5 = 43,8 ‘C
31
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 439,8 – 412,9 = 26,9 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 437,6 – 412,9 = 24,7 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 439,8 – 250,8 = 188,7 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 412,9 – 217,7 = 195,2 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
195,2
= 26,9
= 7,25
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
195,2
= 24,7
= 7,9
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
7,25
= 7,9
= 0,92
32
Gambar 4.5. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4
Kg
T1 = 13,9’C T3 = 39,9’C
P1 = 6,274 Bar P3 = P2
h1 = 412,7 Kj/Kg h3 = 249,6 Kj/Kg
T2 = 74,1 ’C T4 = 14,2 ‘C
P2 = 16,42 Bar P4 = P1
h2 = 445,7 Kj/Kg h4 = 217,1 Kj/Kg
h2’= 437,4 Kj/Kg
T5 = 42,8 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 445,7 – 412,7 = 33 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 437,4 – 412,7 = 24,7 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 445,7 – 249,6 = 196,1 Kj/Kg
33
Q Evap = h1 – h4
= 412,7 – 217,1 = 195,6 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
195,6
= 33
= 5,92
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
195,6
= 24,7
= 7,91
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
5,92
= 7,91
= 0,74
Gambar 4.6.P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 4 Kg
34
T1 = 13,7’C T3 = 39,6’C
P1 = 6,343 Bar P3 = P2
h1 = 412,4 Kj/Kg h3 = 249,2 Kj/Kg
T2 = 73,1 ’C T4 = 13,9 ‘C
P2 = 16,1 Bar P4 = P1
h2 = 445,2 Kj/Kg h4 = 216,8 Kj/Kg
h2’= 436,2 Kj/Kg
T5 = 42 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 445,2 – 412,4 = 32,8 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 436,2 – 412,4 = 23,8 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 445,2 – 249,2 = 196 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 412,4 – 216,8 = 195,6 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
195,6
= = 5,96
32,8
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
195,6
= 23,8
= 8,21
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
5,96
= 8,21
= 0,72
35
4.3.3 Mode III mesinpendingindiberibeban 6 kg ikan pada fish storage
dan 6 kg ikan di fish dryer
Hasil pengujian yang dilakukanberupa data primer dan dapatdiplot
pada ph diagram sebagaiberikut :
Gambar 4.7. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan Beban 6 Kg
T1 = 14,4’C T3 = 40’C
P1 = 6,55 Bar P3 = P2
h1 = 412,5 Kj/Kg h3 = 250 Kj/Kg
T2 = 76,4 ’C T4 = 14,6 ‘C
P2 = 15,19 Bar P4 = P1
h2 = 449,2 Kj/Kg h4 = 217,6 Kj/Kg
h2’= 433,9 Kj/Kg
T5 = 39,6 ‘C
36
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 449,2 – 412,5 = 36,7 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 433,9 – 412,5 = 21,4 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 449,2 – 250 = 199,2 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 412,5 – 217,6 = 194,9 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
194,9
= = 5,31
36,7
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
194,9
= 21,4
= 9,1
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
5,31
= 9,1
= 0,58
37
Gambar 4.8. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan 6 Kg
T1 = 14’C T3 = 39,4’C
P1 = 6,481 Bar P3 = P2
h1 = 412,4 Kj/Kg h3 = 245 Kj/Kg
T2 = 75,1 ’C T4 = 14,4 ‘C
P2 = 14,9 Bar P4 = P1
h2 = 448,5 Kj/Kg h4 = 217,3 Kj/Kg
h2’= 433,5 Kj/Kg
T5 = 38,8 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 448,5 – 412,4 = 36,1 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 433,5 – 412,4 = 21,1 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 448,5 – 245 = 203,5 Kj/Kg
38
Q Evap = h1 – h4
= 412,4 – 217,3 = 195,1 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
195,1
= = 5,4
36,1
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
195,1
= 21,1
= 9,24
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
5,4
= 9,24
= 0,58
Gambar 4.9. P-h Diagram R-22 Mesin Pendingin Multi Fungsi Dengan 6 Kg
39
T1 = 13,6’C T3 = 39’C
P1 = 6,481 Bar P3 = P2
h1 = 412 Kj/Kg h3 = 244,5 Kj/Kg
T2 = 74,7 ’C T4 = 14,3 ‘C
P2 = 14,82 Bar P4 = P1
h2 = 448,2 Kj/Kg h4 = 217,2 Kj/Kg
h2’= 433 Kj/Kg
T5 = 38,6 ‘C
W Comp aktual= h2 aktual – h1
= 448,2 – 412 = 36,2 Kj/Kg
W Comp ideal = h2 ideal – h1
= 433 – 412 = 21 Kj/Kg
Q Cond = h2 – h3
= 448,2 – 244,5 = 203,7 Kj/Kg
Q Evap = h1 – h4
= 412 – 217,2 = 194,8 Kj/Kg
Q Evap
COP Aktual = W Comp Aktual
194,8
= = 5,38
36,2
Q Evap
COP Ideal = W Comp Ideal
194,8
= 21
= 9,27
COP Aktual
Efisiensi = COP Ideal
5,38
= 9,27
= 0,58
40
Perhitungan performansi mesin pendingin sebagai fishstorage:
Q Ikan (Pendingin)
2 Kg = Q = ṁxCPxΔΤ
3600
= 2x1,8828x(24-16,7)
3600
= 0,0076358 Kj
0,00764
ṁ Refrigerant = 195,161 = 0,000039 Kg/s
Q Evap 0,00764
COP Aktual = W Comp Aktual = 0,001248 = 6,118
Q Evap 0,00764
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,000884214= 8,635693
4 Kg = Q = ṁ xCPxΔΤ
3600
= 4x1,8828x(24-13,8)
3600
= 0,0213384 Kj
0,02134
ṁ Refrigerant = 195,033 = 0,000109 Kg/s
41
W Comp aktual=ṁx(h2 aktual – h1)
Q Evap 0,02134
COP Aktual = W Comp Aktual = 0,003381 = 6,312
Q Evap 0,02134
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,002669579= 7,993169
6 Kg = Q = ṁ xCPxΔΤ
3600
= 6x1,8828x(24-14,6)
3600
= 0,0294972 Kj
0,0295
ṁ Refrigerant = 195,267 = 0,000151 Kg/s
Q Evap 0,0295
COP Aktual = = = 5,374
W Comp Aktual 0,005489
Q Evap 0,0295
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,00319746 = 9,226
42
Perhitungan performansi mesin pendingin sebagai fishdryer :
Q Ikan (Pengering)
2 Kg = Q = ṁ xCPxΔΤ
3600
= 2x1,8828x(32,6-24)
3600
= 0,0089956 Kj
0,009
ṁRefrigerant = 196,43 = 0,000046 Kg/s
Q Cond 0,00899
COP Aktual = W Comp Aktual = 0,00146= 6,158
Q Cond 0,00899
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,0010349977 = 8,69
4 Kg = Q = ṁ xCPxΔΤ
3600
= 4x1,8828x(42,6-24)
3600
= 0,0389112 Kj
0,03891
ṁ Refrigerant = = 0,000201 Kg/s
193,6
43
W Comp aktual=ṁx(h2 aktual – h1)
Q Cond 0,03943
COP Aktual = W Comp Aktual = 0,006165 = 6,265
Q Cond 0,03943
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,004904 = 7,93
6 Kg = Q = ṁ xCPxΔΤ
3600
= 6x1,8828x(30,2-24)
3600
= 0,0194556 Kj
0,01946
ṁ Refrigerant = = 0,000096Kg/s
202,13
Q Cond 0,01895
COP Aktual = W Comp Aktual = 0,003497 = 5,563
Q Cond 0,01895
COP Ideal = W Comp Ideal = 0,0020374= 9,55
44
4.4 Analisa Hasil Pengujian
0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 1 2 3 4 5 6 7
45
Dari grafik 4.10diatas dengan jumlah massa ikan 2 Kg, 4 Kg, dan 6 Kg
menghasilkan Q ikan Sebesar : 2 Kg (0,00764), 4 Kg (0,02134), 6 Kg
(0,0295).
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya berat
ikan maka mengakibatkan Q Ikan naik. Q ikan naik disebabkan oleh
perbedaan ΔΤ pada setiap beban yang mana semakin besar beban yang
digunakan maka semakin besar nilai ΔΤ nya.
Beban Suhu Awal dan akhir ikan ΔΤ Q ikan
2 24 – 16,7 0,00764
7,3
4 24 – 13,8 0,02134
10,2
6 24 – 14,6 0,0295
9,4
0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035
46
Dari grafik 4.11diatas dengan jumlah Q ikan Sebesar : 2 Kg (0,00764), 4
Kg (0,02134), 6 Kg (0,0295) berdampak juga dengan bertambahnya Q
evaporator : 2 Kg (0,0076358), 4 Kg (0,0213384), 6 Kg (0,0294972)
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya Q
evaporator pada setiap perubahan kecepatan penurunan suhu ikan di setiap
ikan disetiap beban dikarenakan enthalpy yang semakin turun disebabkan
oleh temperatur pada T1 dan T4 yang juga mengalami penurunan. Selain
dipengaruhi oleh penurunan enthalpy kenaikan enthalpy, kenaikan nilai
pada Q ikan juga mempengaruhi perubahan Q evap.
0.006
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035
47
ikan disetiap beban dikarenakan enthalpy yang semakin turun disebabkan
oleh temperatur pada T2 dan T1 yang juga mengalami penurunan. Selain
dipengaruhi oleh penurunan enthalpy kenaikan enthalpy, kenaikan nilai
pada Q ikan juga mempengaruhi perubahan W Comp.
6.400
6.200
6.000
5.800
5.600
5.400
5.200
0 1 2 3 4 5 6 7
Dari grafik 4.13 diatas dengan jumlah massa ikan 2 Kg, 4 Kg, dan 6 Kg
menghasilkan COP Aktual Sebesar : 2 Kg (6,118), 4 Kg (6,312), 6 Kg
(5,374).
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan COP pada setiap
bebab yang berbeda disebabkan oleh kenaikan nilai pada W comp dan Q
evap yang mana. Semakin besar nilai keduanya maka semakin rendah nilai
keduanya maka semakin rendah nilai COP.
48
4.4.2 Analisa pengujian mesin pendingin difungsikan sebagai fish dryer
A. PerbandinganmassaikanterhadapQ ikan.
0.045
0.04
0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Dari grafik 4.14diatas dengan jumlah massa ikan 2 Kg, 4 Kg, dan 6 Kg
menghasilkan Q ikan Sebesar : 2 Kg (0,009), 4 Kg (0,03891), 6 Kg
(0,01946).
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya berat
ikan maka mengakibatkan Q Ikan naik. Q ikan naik disebabkan oleh
perbedaan ΔΤ pada setiap beban yang mana semakin besar beban yang
digunakan maka semakin besar nilai ΔΤ nya, namun untuk pengeringan
hanya mampu pada beban 4 Kg, sedangkan pada beban 6 Kg membutuhkan
waktu yang lebih lama sehingga tidak bisa mencapai pengeringan dalam
waktu yang sama dengan beban 6 Kg.
49
B. Q ikan terhadap Q evaporator
0.045
0.04
0.035
0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
50
0.007
0.006
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
51
6.400
6.200
6.000
5.800
5.600
5.400
5.200
0 1 2 3 4 5 6 7
Dari grafik 4.17 diatas dengan jumlah massa ikan 2 Kg, 4 Kg, dan 6 Kg
menghasilkan COP Aktual Sebesar : 2 Kg ( 6,158), 4 Kg (6,265), 6 Kg
(5,563).
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan COP pada setiap
bebab yang berbeda disebabkan oleh kenaikan nilai pada W comp dan Q
evap yang mana. Semakin besar nilai keduanya maka semakin rendah nilai
keduanya maka semakin rendah nilai COP.
52
4.4.3 Analisapengujianmesinpendingindifungsikansebagai multi fungsi
sebagai fish storage dan fish dryer
9.4
9.2
8.8
8.6
8.4
8.2
7.8
5.200 5.400 5.600 5.800 6.000 6.200 6.400
Gambar 4.18. Perbandingan COP Actual dan Ideal Mesin Pendingin (Fish Storage)
53
B. Perbandingan COP actual dan ideal mesin pemanas (fish dryer)
Analisa perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui COP Aktual dan
COP Ideal
9.4
9.2
8.8
8.6
8.4
8.2
7.8
5.200 5.400 5.600 5.800 6.000 6.200 6.400
Gambar 4.19. Perbandingan COP Actual dan Ideal Mesin Pemanas (Fish Dryer)
54
9.4
9.2
8.8
8.6
8.4
8.2
7.8
5.2 5.4 5.6 5.8 6 6.2 6.4 6.6
Gambar 4.20. COP Mesin Pada Saat Difungsikan Sebagai Mesin Pendingin dan Pengering
55
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
56
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan performansi mesin pendingin multi fungsi
sebagai fish storage dan fish dryer, maka dapat disimpulkan bahwa;
5.2 Saran
Untuk pengembangan mesin pada saat yang akan datang, maka sebaiknya
perlu diperhatikan beberapa hal ;
1. Menggunakan kompresor dengan daya yang lebih besar
2. Mengganti pipa kapiler dengan katup expansi agar suhu menjadi lebih
dingin
3. Mengganti tipe refrigerant dengan tipe yang terbaru
57
(HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN)
58
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, G., Santoso, M., & Anis Mustaghfirin, M. (2016). Sistem Refrigerasi
dan Saluran Udara. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
59