TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang biasanya disebabkan
koncentricum.1,3 Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang
1.2 Epidemiologi
kesehatan yang serius pada beberapa dekade dan sering muncul pada anak- anak usia
antara 3 sampai 14 tahun. Prevalensi keseluruhan dari negara carrier adalah sekitar 4%
di Amerika Serikat, dengan prevalensi puncak sekitar 13% pada anak perempuan dari
1.3 Etilogi
Epidermophyton.1
1
1.4 Patogenesis
topikal dan sistemik, ichthyosis, penyakit pembuluh darah kolagen. Faktor local yang
geografis, kelembaban tinggi (iklim tropis atau semi tropis). Presentasi klinis
dermatofitosis tergantung pada beberapa faktor: situs infeksi, respon imunologis dari
inang, dan spesies jamur. Dermatofita (mis., T. rubrum) yang memulai sedikit
Microsporum canis menyebabkan infeksi akut yang terkait dengan cepat respons
inflamasi dan resolusi spontan. Pada beberapa individu, infeksi dapat melibatkan
Rambut kulit kepala menjebak jamur dari lingkungan atau fomites. Kolonisasi
menyerang lapisan korneum kulit kepala, yang mungkin diikuti oleh infeksi batang
2
1.5 Gejala klinis
Infeksi dermatofit pada kepala, alis dan bulu mata. Umumnya pada
anak-anak.4 Di dalam klinik tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang
jelas:
1. Gray patch ringworm : merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh
rambut pada daerah terkena berubah warna menjadi abu-abu dan tidak berkilat,
hiperkeratosis, dan berbatas tegas karena rambut yang patah. Semua daerah
yang terlihat seperti grey patch yang tidak menunjukkan batas daerah sakit
3
2. Kerion : adalah reaksi peradangan berat pada tinea kapitis, berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang
terbentuk.1 Lesi biasanya gatal, dapat disertai nyeri dan limfadenopati servikalis
posterior.5
meninggalkan kumpulan titik hitam pada daerah alopesia (black dot). Kadang
masih terdapat sisa rambut normal di antara alopesia. Skuama difus juga umum
ditemui.5
4
Gambar 1.3 Tinea Kapitis tipe “Black dot” disebabkan oleh Trichophyton tonsurans3
1.6 Diagnosis
b. Terdapat kerion atau gejala klinis yang khas berupa skuama tipikal, alopesia
Tanda kardinal tersebut merupakan faktor prediksi kuat untuk tinea kapitis.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Lampu Wood
5
b. KOH (potassium hidroksida) 10% tampak salah satu
Gambar 1.4 KOH : di rambut tipe ektotrik yaitu artrokonidia tampak di luar rambut2
6
Gambar 1.6 Jamur : Microsporum ferruginium (Tinea kapitis tipe gray patch)2
- Dermatitis seboroik
- Alopesia areata
1.8 Penatalaksanaan
Non-medikamentosa 5
2. Mencegah penularan
Medikamentosa :
Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai dengan indikasi sebagai berikut
1. Topikal
2. Oral
7
Gambar 1.6 Terapi pada tinea capitis3
1.9 Edukasi
3. Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area yang rentan
terinfeksi jamur.
4. Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian dengan orang lain. Cuci
5. Skrining keluarga
6. Tatalaksana linen infeksius: pakaian, sprei, handuk dan linen lainnya direndam
8
1.10 Prognosis
Bila diobati dengan benar, penyakit akan sembuh dan tidak kambuh, kecuali
9
BAB 2
LAPORAN KASUS
1. Identitas Penderita
Nama : An. L
Usia : 7 tahun
Alamat : Kediri
2. Anamnesis
Rambut rontok
rambut rontok sejak ±2 bulan, awalnya rambut rontok hanya sedikit tetapi
semakin lama semakin luas bagian rambut yang rontok, tidak disertai gatal, muncul
sisik atau seperti ketombe (-), keluhan tidak disertai nyeri dan belum pernah diobati
10
2.2.5 Riwayat Alergi
3. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan : 14 Kg
11
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Diagnosis
Tinea Kapitis
6. Diagnosis Banding
Alopesia Areata
Dermatitis seboroik
7. Planing
12
2.7.2 Planing Terapi
a. Medikamentosa
b. Non medikamentosa
3. Semua pakaian, handuk, sprei dan barang lain yang sudah digunakan
lainnya.
- Keluhan Pasien
- Efloresensi
2.6.4 Edukasi
13
- Dilarang untuk menggaruk daerah yang gatal, karena dapat
memperparah kondisi
- Kontrol 1 minggu lagi untuk melihat apakah ada perbaikan dari gejala
8. Prognosis
Prognosis sesuai dengan keadaan pasien dan kuman penyebab. Jika terapi yang
diberikan pada pasien diminum secara teratur, menjaga kebersihan daerah kepala
terutama, dan tidak terpapar dengan jamur penyebab maka prognosis baik.
14
BAB 3
PEMBAHASAN
Pasien An. L usia 7 tahun, datang dengan keluhan rambut rontok. Rambut rontok
sejak ±2 bulan, awalnya rambut rontok hanya sedikit tetapi semakin lama semakin luas
bagian rambut yang rontok, tidak disertai gatal, muncul sisik atau seperti ketombe (-),
keluhan tidak disertai nyeri dan belum pernah diobati. Berdasarkan teori tentang tinea
kapitis, dimana angka kejadian tinea kapitis lebih sering terkena pada anak-anak
terutama usia 3-14 tahun. Hal tersebut sesuai dengan pasien pada kasus ini, dimana
Etiologi dari tinea capitis sendiri adalah golongan jamur Trichophyton, dan
Microsporum. Dimana tipe Gray patch ringworm merupakan tinea kapitis yang
biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak.
Inflamasi minimal, rambut pada daerah terkena berubah warna menjadi abu-abu dan
tidak berkilat, rambut mudah patah. Lesi tampak berskuama, hiperkeratosis, dan
berbatas tegas karena rambut yang patah. Semua daerah setempat rambut terserang
oleh jamur sehingga terbentuk alopesia setempat yang terlihat seperti grey patch. Hal
ini sesuai dengan yang dialami pasien, di mana lesi yang dialami An. L berupa makula
secara sistemik dan topical. Pasien diberikan anti fungal sistemik yaitu Griseofulvin
15
250 mg yang dikonsumsi sehari sekali selama 6-8 minggu dan shampo ketokonazol
2%, yang digunakan 2 kali seminggu selama 2-4 minggu. Tatalaksana yang diberikan
adalah obat sistemik dan topical yang dimaksudkan untuk mempercepat waktu
diberikan selama 6-8 minggu untuk mencegah kekambuhan, dan pemberian topical saja
tidak disarankan.
menggaruk daerah lesi (kepala) karena akan memperparah kondisi dan dapat
Prognosis sesuai dengan keadaan pasien dan kuman penyebab. Jika terapi yang
diberikan pada pasien diminum secara teratur, menjaga kebersihan daerah kepala
terutama, dan tidak terpapar dengan jamur penyebab maka prognosis baik.
16
BAB 4
KESIMPULAN
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang biasanya disebabkan
koncentricum. Tinea kapitis merupakan penyakit yang sering muncul pada anak-
Gray patch ringworm merupakan tinea kapitis yang sering ditemukan pada
anak-anak. Inflamasi minimal, rambut pada daerah terkena berubah warna menjadi
abu-abu dan tidak berkilat, rambut mudah patah di atas permukaan skalp. Lesi tampak
berskuama, hiperkeratosis, dan berbatas tegas karena rambut yang patah. Semua daerah
Penatalaksanaan pada tinea kapitis yaitu berupa terapi topical dan sistemik.
seminggu 2 kali selama 2-4 minggu. Pengobatan oral yang dapat diberikan griseovulfin
Prognosis baik jika diagnosis dapat ditegakkan dengan tepat dan pengobatan
yang diberikan tepat serta penggunaan obat teratur. Rekurensi dapat terjadi apabila di
daerah predileksi kelembapannya tidak terjaga dan kebersihan badan tidak dijaga.
17
DAFTAR PUSTAKA
18