Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Fraktur Tibia Sinistra Di Ruang Igd Rsud Kota Salatiga
Asuhan Keperawatan Pada Tn. W Dengan Fraktur Tibia Sinistra Di Ruang Igd Rsud Kota Salatiga
W DENGAN FRAKTUR
TIBIA SINISTRA DI RUANG IGD RSUD KOTA SALATIGA
Disusun oleh :
1. Defota
2. Indah
3. Martinus
4. Mellyna
5. Mujianto
B. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan tempat
c. Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi
tidak pada tulang yang sama.
4. Berdasarkan posisi fragmen :
b. Adanya dislokasi.
a. 1/3 proksimal.
b. 1/3 medial.
c. 1/3 distal.
9. Fraktur Kelelahan : Fraktur akibat tekanan yang berulang-
ulang.
Anatomi Tulang
1. Faktor Ekstrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
2. Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas,
kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang.
REVISI :untuk path way dibuat sesuai dengan masalah ketika pasien ada
di IGD, berpikirnya ketika ada di IGD. Sedangkan path way yang dibuat
adalah secara umum mengenai fraktur.
5. MANIFESTASI KLINIS
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. KOMPLIKASI
1) Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
d. Infeksi
e. Shock
f. Osteomyelitis
c. Malunion
4) Stadium Empat-Konsolidasi
5) Stadium Lima-Remodelling
Pemasangan gips
a. Penarikan (traksi) :
1) Traksi manual
- Immobilisasi
1) FIKSASI INTERNA
2) FIKSASI EKSTERNA
b. Keluhan Utama
f. Riwayat Psikososial
b) Kepala
c) Leher
d) Muka
e) Mata
g) Hidung
i) Thoraks
j) Paru
k) Jantung
l) Abdomen
i. Pemeriksaan Diagnostik
a) Pemeriksaan Radiologi
c) Pemeriksaan lain-lain
a. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera
jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas, luka operasi.
b. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah, emboli,
perubahan membran alveolar/kapiler (interstisial, edema paru,
kongesti)
Diangosa
No
Keperawatan Tujuan (Noc) Intervensi (Nic)
Dx
Dan Kolaborasi
-Tanda vital
dalam rentang
normal
-Menunjukkan
pemahaman
dalam proses
perbaikan
kulit dan
mencegah
terjadinya
sedera
berulang
-
Mampumelind
ungi kulit dan
mempertahan
kan
kelembaban
kulit dan
perawatan
alami.
5 Risiko infeksi NOC : NIC :
b/d Immune Infection Control (Kontrol infeksi)
ketidakadekuatan Status -Bersihkan lingkungan setelah
pertahanan
Risk control dipakai pasien lain
primer
Kriteria Hasil -Pertahankan teknik isolasi
(kerusakan kulit,
: -Batasi pengunjung bila perlu
taruma jaringan
lunak, prosedur -Klien bebas -Instruksikan pada pengunjung
invasif/traksi dari tanda dan untuk mencuci tangan saat
tulang) gejala infeksi berkunjung dan setelah berkunjung
-Menunjukkan meninggalkan pasien
kemampuan -Gunakan sabun antimikrobia
untuk untuk cuci tangan
mencegah
-Cuci tangan setiap sebelum dan
timbulnya
sesudah tindakan kperawtan
infeksi
-Gunakan baju, sarung tangan
-Jumlah
sebagai alat pelindung
leukosit dalam
-Pertahankan lingkungan aseptik
batas normal
selama pemasangan alat
-Menunjukkan
-Ganti letak IV perifer dan line
perilaku hidup
central dan dressing sesuai dengan
sehat
petunjuk umum
-Batasi pengunjung
-Dorong istirahat
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn W
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Salatiga
No CM : 19.20.415397
Tanggal masuk : 25 April 2019
Pengkajian : 25 April 2019 / Jam : 22.00 WIB
Dx Medik : Fraktur Tibia Sinistra Tertutup
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Umur : 50 Tahun
Alamat : Salatiga
Hubungan : Ayah
2. KEADAAN PASIEN SECARA UMUM
Pasien terlihat tampak merintih kesakitan.
4. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway:
Bersih, tidak nampak ada sputum, darah, atau benda asing lainnya pada jalan nafas.
b. Breathing :
Pernafasan pasien normal, tidak ada dipsnea, regular. RR: 20x/menit.
c. Circulation:
Tekanan darah : 164/116 mmHg, nadi: 99x/menit, S:36,4oC,akral hangat, nadi teraba kuat,
capillary refill < 2 detik , bunyi jantung normal s1 dan s2 murni reguler. SpO2 saat datang:
98%.
d. Dissability:
Kesadaran: composmentis dengan GCS: E4M5V6,Ukuran pupil 2/2, reaksi terhadap cahaya
(+/+).
e. Exposure :
S: 36,4oC, terdapat luka lecet pada kaki bagian kanan akibat kecelakaan lalu lintas.
5. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien di bawa ke IGD RSUD salatiga karena kaki kiri klien mengalami
patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, DM, Dll.
c. Riwayat kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan jika dikeluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun atau pun menular.
d. Pengkajian Nyeri
P : Trauma jatuh/alih posisi
Q : Seperti teriris
R : Kaki kiri pada tibia sinistra
S : Skala 8
T : Nyeri hilang timbul & bertambah saat di gerakan
e. SAMPLE
Sign and Pasien mengalami fraktur tibia tertutup bagian sinistra dan
Symptoms luka lecet srta perdarahan dikaki kanan.
Kepala Bentuk kepala mesocepal, tidak ada benjolan, tidak ada perdarahan
dan tidak ada lecet pada bagian kepala.
Rambut lurus, persebaran rambut merata
Mata:kedua mata simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih,
pupil isokor, diameter 2/2, reflekcahaya +/+.
Hidung simetris, tidak terdapat kotoran/secret/perdarahan.
Mukosa mulut lembab, tidak terdapat sianosis, gigi lengkap
Kedua daun telinga tampak bersih
Leher Tak tampak lesi dan jejas pada leher, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.
Paru :
P : Suara sonor
Kardiovaskuler :
Abdomen I : Bentuk simetris, tak tampak asites tak terdapat lesi dan bekas
luka operasi.
P : Suara timpani
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Rontgen:
- Kesan : Complete os tibia et fibula sinistra pars distalis, cum
fragmnted dengan gambaran sof tissue swelling ( masuk dalam
rencana tindakan dengan masalah keperawatan yang muncul
apa!!!! ) dan hasil ronsen masuk dalam evaluasi
h. Terapi danObat – obatan
i. Analisa Data
DS:
- P : Trauma
(alih posisi)
- Q : Seperti
teriris Agen cidera
- R : Kaki kiri
fisik
- S : Skala 8
( apa agen
- T : Nyeri hilang
Kamis, cidera fisiknya
1. timbul & Nyeri akut
25-04-2019
)
bertambah saat
di gerakan Dan apa data
pendukungnya
lain
DO:
- Pasien
tampak
merintih
kesakitan
DS:
- Klien
mengatakan
kesulitan
berjalan dan
ketidaknyama
nan
DO:
- penurunan
rentan gerak
- kesulitan alih Kerusakan
Kamis, posisi integritas
2. 25-04-2019 Trauma
- gerakan struktur
lambat tulang
- Hasil
rontgen:
Complete os
tibia et fibula
sinistra pars
distalis, cum
fragmnted
dengan
gambaran sof
tissue
swelling
DO:
- adanya
edema, nyeri
tekan
- perubahan
fungsi
motorik
j. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik .
2. Kerusakan integritas struktur tulang b/d trauma.
3. Resti gangguan perfusi jaringan b/d rusaknya pembuluh darah.
k. Intervensi Keperawatan
N
Tujuan & Kriteria Hasil NIC
O
NOC2: Tingkat nyeri - Periksa kulit utuk mengetahui adanya retak, lesi, atau edema
l. - Nyeri berkurang
- TTV dalam batas normal
m. Implementasi
23.10 2. Monitor perdarahan di area cedera S: Klien mengatakan patah tulang ??????
O: tidak terjadi perdarahan diarea cidera
Indah
3. Membatasipergerakanpasien, terutama
23.15 S: Klien mengatakan patah tulang?????
pada bagian yang mengalami trauma
O: tidak terjadi perdarahan diarea cidera
Kolaborasi melakukan pemeriksaan
radiografi Marthinus
O : hasil pemeriksaan radiografi apa
4. Mengidentifikasibahanbidai yang
23.20
paling tepat(kaku, lembut,
S: -
anatomisatautraksi) dan memberi
Mellyna
bantalan pada bidai yang keras O: membuat spalk yang tepat
5. Memasangbidai padabagiantubuh
23.30 yang mengalami trauma, topang area Mujiato
yang trauma dengantangan, dan S: Klien bersedia di bidai
mintabantuantenagakesehatan lain O: telah terasang spalk pada kaki kiri klien
bilamemungkinkan.
00.20 Marthinus
3. Memindahkan pasiendengan S:-
menggunakan mekanika tubuh yang O: telah dilakukan pemindahan pasien dengan
tepat menggunakan mekanika tubuh
Mellyna
PEMBAHASAN
Klien pergi ke UGD dengan kecelakaan lalu lintas, klien mengatakan kaki kiri sangat
sakit dan susah digerakkan. Saat klien tiba di IGD, perawat melakukan pengkajian
kegawatdaruratan dan langsung melakukan penanganan pada klien sesuai dengan kebutuhan
klien. Pertama perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemberian terapi injeksi
ketorolak (untuk mengurangi nyeri) dan ranitidine (untuk menurunkan asam lambung), dan
melakukan pembidaian pada kaki kiri klien (pemasangan 2 spalk).
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Luka merupakan kerusakan integritas kulit yang terjadi karena trauma
yangdialami kulit sedangkan fraktur merupakan keadaan terputusnya keutuhan
tulangdiakibatkan oleh trauma. Pada kasus klien mengalami lecet pada kaki
kanan serta fraktur tibia sinistra yang berasal dari trauma langsung akibat
kecelakaan motor sehinggamenimbulkan rasa nyeri dan keterbatasan gerak.
Hal ini akan menyulitkan klien dalammelakukan kebersihan diri, sehingga
perawat sangat berperan untuk membantu klien dan mengurangi nyeri klie
serta proses penyembuhan klien.
b. Saran
- Perawat harus mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem integumen
- Perawat harus memahami jenis-jenis fraktur dan penanganannya
- Perawat harus mengetahui pemberian obat pengurang rasa nyeri serta
meninjau efeksamping dari obat yang diberikan pada klien
- Perawat harus mampu menyusun asuhan keperawatan yang tepat
berdasarkan kondisiklien yang luka dan fraktur