PENDAHULUAN
seluruh bagian dari wilayah Indonesia dan selama beberapa dekade, populasi telah
mengalami masa sulit, apakah karena konflik, kemiskinan ataupun bencana alam.
mulai dari tekanan psikologis ringan hingga gangguan jiwa akut (Messenger,
2008).
Gangguan jiwa terdiri dari berbagai masalah dengan gejala yang berbeda.
emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain. Salah satu contohnya adalah
sekitar 7 per seribu dari populasi orang dewasa, terutama pada kelompok usia 15-
35 tahun. Lebih dari 50% orang dengan skizofrenia yang tidak menerima
perawatan yang tepat. 90% dari orang dengan skizofrenia tidak diobati di negara
dimana orang normal tidak mendengar. Mereka mungkin percaya orang lain
1
menyakiti mereka. Kadang-kadang orang dengan skizofrenia tampak baik-baik
saja sampai mereka berbicara tentang apa yang mereka pikir (Nimh, 2009).
gangguan jiwa terbanyak di Indonesia itu adalah DKI Jakarta (3,01%) kemudian
Aceh (2,05%) dan Sumatera Barat (1,06%). Salah satu gangguan jiwa yang paling
2
BAB 2
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Aceh
A. Keluhan Utama:
B. Keluhan Tambahan
3
C. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluh sering mendengar suara bisikan sejak 3 bulan yang lalu
yang menyuruhnya untuk bersalawat. Pasien tidak dapat melihat dan mengetahui
darimana asal suara bisikan tersebut. Pasien merasa tidak nyaman dengan suara
bisikan itu. Terkadang pasien mencium aroma wewangian saat sedang shalat.
Selain itu pasien saat ini merasa mudah sedih semenjak ditinggal pergi oleh suami
dan anak anaknya. Pasien merasa dikucilkan oleh orang lain karena gangguan
yang dideritanya saat ini. Pasien juga menyadari bahwa pasien saat ini mudah lupa
dalam mengingat beberapa hal seperti lupa meletakkan benda yang dipakai
2006 dan pernah mendapat perawatan di RSJ Banda Aceh tahun 2008 selama 1
pakaian, tiba tiba pasien melihat seorang wanita yang mencelupkan tangannya ke
dalam bak yang berisi air miliknya kemudian ia merasa dirinya mengalami
menyendiri dan sering melamun. Pasien menganggap bahwa hal inilah menjadi
pintar, namun ambisius dalam mengerjakan sesuatu. Pasien dulunya selalu ingin
menjadi juara kelas dengan segala upaya yang ia lakukan. Saat ini sikapnya
4
bulan terakhir ini, sikap ia sudah mulai membaik, mulai berkomunikasi dengan
Pasien menyangkal melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh orang lain,
Pasien pernah dirawat di RSJ B. Aceh pada tahun 2008 selama 1 minggu.
Dan sekarang pasien rutin melanjutkan pengobatan di poli jiwa RSU Cut Meutia
Pasien tidak mempunyai keluhan medis/ penyakit apapun pada saat ini.
F. Riwayat Pengobatan
Pasien mendapatkan obat psikotik dari Poli jiwa RSU Cut Meutia.
G. Riwayat Pendidikan
Pasien tinggal bersama abang kandungnya dan saat ini pasien mengadakan
5
I. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal
Normal
Normal
4. Masa Remaja
J. Riwayat Keluarga
Keterangan gambar:
: Perempuan : Pasien
: Laki-laki : Meninggal
. Pasien saat ini tinggal serumah dengan abang kandung, kakak ipar
beserta anak anaknya. Ibu pasien mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
6
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Internus
a. Status Present
Temperatur : Afebris
2. Status Neurologik
a. GCS : E4M6V5 = 15
7
IV. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
berpakaian santai.
2. Kebersihan : Bersih
3. Kerapian : Rapi
4. Kesadaran : Jernih
B. Keadaan Emosi
1. Afek : Inappropriate
2. Mood : Eutimik
3. Emosi
- Arus : Lancar
- Pengendalian : Terkendali
- Stabilitas : Stabil
- Empati : Mampu
- Isi : Sesuai
8
- Kontinuitas : Baik
- Intensitas : Dalam
C. Pembicaraan
1. Arus : Lancar
2. Intonasi : Sesuai
3. Kontinuitas : Baik
D. Pikiran
1. Proses pikir
- Koheren : (+)
- Blocking : (-)
2. Isi pikir
- Preokupasi : (-)
- Waham/Delusi
9
Delusion of influence : (-)
E. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
menyuruhnya bersalawat
2. Ilusi : (-)
F. Fungsi Intelektual
1. Intelektual : Baik
urutan terbalik
3. Orientasi
sekarang
10
- Waktu : Baik, pasien dapat mengidentifikasi hari, tanggal,
4. Daya ingat
hidupnya
G. Daya Nilai
2. Uji daya nilai : Baik (saat ditanyakan “bila melihat seorang nenek
H. Tilikan (Insight)
T4: Menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi tidak memahami
11
I. Judgement:
Tidak Terganggu
V. RESUME
Pasien mengeluh sering mendengar suara bisikan sejak 3 bulan yang lalu
yang menyuruhnya untuk bersalawat. Pasien tidak dapat melihat dan mengetahui
darimana asal suara bisikan tersebut. Pasien merasa tidak nyaman dengan suara
bisikan itu. Terkadang pasien mencium aroma wewangian saat sedang shalat.
Selain itu pasien saat ini merasa mudah sedih semenjak ditinggal pergi oleh suami
dan anak anaknya. Pasien merasa dikucilkan oleh orang lain karena gangguan
yang dideritanya saat ini. Pasien juga menyadari bahwa pasien saat ini mudah lupa
dalam mengingat beberapa hal seperti lupa meletakkan benda yang dipakai
2006 dan pernah mendapat perawatan di RSJ Banda Aceh pada tahun 2008
pakaian, tiba tiba pasien melihat seorang wanita yang mencelupkan tangannya ke
dalam bak yang berisi air miliknya kemudian ia merasa dirinya mengalami
menyendiri dan sering melamun. Pasien menganggap bahwa hal inilah menjadi
pintar, namun ambisius dalam mengerjakan sesuatu. Pasien dulunya selalu ingin
menjadi juara kelas dengan segala upaya yang ia lakukan. Saat ini sikapnya
12
berubah, ia mulai pendiam dan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah
bulan terakhir ini, sikap ia sudah mulai membaik, mulai berkomunikasi dengan
tetangga sekitar rumah. Pasien menyangkal melihat sesuatu yang tak bisa dilihat
oleh orang lain, merasa dibicarakan, dicurigai, dan disiksa oleh orang lain.
Waham : (-), Halusinasi auditorik (+), halusinasi olfaktorik (+), RTA: terganggu,
Tilikan: 4
Axis V : GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
13
IX. TATALAKSANA
a. Terapi Psikofarmaka
o Anti Psikosis
b. Psikoterapi
keluarga tentang penyakit pasien saat ini dan meminta keluarga untuk
antipsikotik.
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Skizofrenia adalah suatu penyakit kronis dan terdiri atas lebih dari satu
pikiran mereka, suasana hati dan perilaku. Kondisi bervariasi pada setiap orang
tetapi gejala utama disebut gejala psikotik. Contohnya mendengar suara-suara dan
terkadang melihat hal-hal yang tidak benar-benar ada (disebut halusinasi) dan
memiliki keyakinan tetap yang salah tetapi orang tersebut percaya sepenuhnya
penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat
kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada umumnya ditandai
oleh penyimpangan fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta
oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang
15
jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap
(Maslim, 2002).
1. Keturunan
timbulnya skizofrenia. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang keluarga
keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak anak kembar satu telur. Angka
kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9% - 1,8%; bagi saudara kandung 7-15%; bagi
anak dengan salah satu orang tua yang menderita skizofrenia 7-16%; bila kedua
orang tua menderita skizofrenia 40-68%; bagi kembar dua telur (heterozigot) 2-
2. Endokrin
3. Metabolisme
16
4 Susunan saraf pusat
pusat, yaitu pada diensaefalon atau kortex otak. Tetapi kelainan patologis yang
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
a) Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya
Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk
17
merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus);
bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
c) Halusinasi auditorik :
(diantara berbagai suara yang berbicara), atau jenis suara halusinasi lain
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara
jelas :
e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik
(over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
18
f) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
dan stupor;
h) Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan
kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non psikotik
prodromal) ;
4. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dengan mutu
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
19
3.4 Tipe skizofrenia
Gambaran klinis didominasi oleh waham yang secara relatif stabil, sering kali
Suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan afektif yang jelas dan secara
umum juga dijumpai waham dan halusinasi yang bersifat mengambang serta
wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas
diri (self satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap yang
angkuh dan agung (lofty manner). Proses pikir mengalami disorganisasi dan
dan dominan serta dapat bervariasi antara kondisi ekstrim seperti hiperkinesis dan
stupor atau antara sifat penurut yang otomatis dan negativisme. Sikap dan posisi
tubuh yang dipaksakan dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
20
Episode kegelisahan disertai kekerasan (violent) mungkin merupakan gambaran
skizofrenia tetapi tidak sesuai dengan subtipe paranoid, hebefrenik dan katatonik
atau memperlihatkan gejala lebih dari satu sub tipe tanpa gambaran predominasi
tetap ada tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya. Gangguan depresif
telah terjadi progresi yang jelas dari stadium awal (terdiri dari satu atau lebih
episode dengan gejala psikotik yang memenuhi kriteria umum untuk skizofrenia)
ke stadium lebih lanjut yang ditandai secara khas oleh gejala-gejala negatif jangka
Suatu kelainan yang tidak lazim ada perkembangan yang bersifat perlahan
21
terdapat waham dan halusinasi. Ciri-ciri negatif yang menonjol adalah afek yang
skizofrenia laten.
1. Farmakoterapi
digunakan untuk menangani ciri skizofrenia yang lebih menyolok atau gangguan
psikotik lainnya, seperti halusinasi, delusi, dan kondisi kebingungan (Nevid dkk,
2005).
dominan dan efek samping obat. Bila gejala negatif lebih menonjol dari gejala
a. Phenotiazine : clorpromazin,levomepromazin,perphenazin,trifluoperazin,
b. Butyrophenone : haloperidol
22
c. Diphenyl-Butyl-Piperidine : pimozide
a. Benzamide : sulpride
Kedua jenis obat memiliki efek samping, terutama dalam dosis tinggi
seperti:
yang parah dan jangka panjang termasuk gerakan tak terkendali dan kejang
2. Pengobatan psikoterapi
a. Pergaulan sosial
secara tepat dengan orang lain. Terapi okupasi juga sangat berguna dan dapat
digunakan untuk mengajari keterampilan yang berguna bagi pasien pasien agar
dapat hidup di luar rumah sakit, seperti memasak (Puri dkk, 2012).
Menghadiri sanggar kerja seperti ini yang terutama diadakan untuk pasien,
23
pencapaian dengan melakukan beberapa pekerjaan setiap minggu dan
c. Terapi keluarga
sebagai suatu unit yang terdiri dari individu-individu. Tujuan terapi keluarga
untuk membahas dan menentukan sifat yang tepat dari masalah dan
ECT adalah suatu bentuk terapi dimana suatu impuls listrik yang cepat dan
24
1. Stupor katatonik
4. Agitasi yang ekstrim atau keinginan bunuh diri (Program IMC Indonesia,
2008).
Terapi ini tetap menjadi salah satu bentuk somatoterapi yang sangat
penting untuk skizofrenia. Caranya ialah memberikan kepada pasien dosis insulin
yang kian hari kian bertambah sampai kadar dosis tertentu yang diperlukan untuk
(Semiun, 2008).
3.6 Prognosis
Saat ini tersedia pengobatan yang efektif untuk penderita skizofrenia yang
menjalani hidup lebih produktif dan memuaskan. Dengan pengobatan yang tepat
25