Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terletak sangat strategis ,yaitu di daerah tropis, diapit oleh dua benua (Asia dan
Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik). Letak yang strategis ini menjadikan Indonesia
sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya pesisir. Wisata bahari, budi daya
tambak, pertambangan dan pemukiman adalah beberapa contoh potensi ekonomi yang bernilai
tinggi. Tak heran apabila daerah pesisir menjadi daya tarik bagi seluruh pihak untuk mengelola
dan memanfaatkannya dari segi ekonomi maupun politikya. Delinom (2007:2) mendefinisikan,

Daerah pesisir adalah jalur tanah darat/kering yang berdampingan dengan laut, dimana
lingkungan dan tata guna lahan mempengaruhi secara langsung lingkungan ruang bagian laut,
dan sebaliknya. Daerah pesisir adalah jalur yang membatasi daratan dengan laut atau danau
dengan lebar bervariasi.

Daerah ini selalu berkembang dengan pesatnya pembngunan yang dilakukan berbagai pihak.
Pihak-pihak tersebut secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat aktifitas
yang dilakukan di darat maupundi laut. Hal ini menjadikan ekosistem pesisir sebagai ekosistem
yang rentan terhadap kerusakan dan perusakan baik alam maupun buatan. Penanggulangan atas
permasalahan tersebut secara bijak dan tepat mengurangi, maupun mencegah kerusakan yang
terjadi. Makalah ini menyajikan tentang “DAMPAK PENCEMARAN OELEH LIMBAH DI
SEPANJANG PESISIR PANTAI WARNA OESAPA” yang diakibatkan oleh factor alam
maupun manusia beserta penanggulangannya yang tepat atas permasalahan yang dihadapi.

1.2 Tujuan

 Mengetahui permasalahan yang terdapat di daerah pesisir.


 Mengetahui penyebab dari permasalahan yang terjadi di daerah pesisir.

1
 Mengetahui cara menangani permasalahan yang terjadi di daerah pesisir.

1.3 Perumusan Masalah

 Permasalahan yang dirumuskan dan dibahas dalam makalah ini?


 Permasalahan apa saja yang terdapat di daerah pesisir?
 Bagaimana cara menanggulangi permasalahan pesisir yang terjadi.

1.4 Manfaat Dari Pembahasan

Manfaat pembahasan dalam makalah ini agar pembaca dapat menyadari dan memahami
pentingnya menjaga kebersihan di sepanjang pesisir pantai.

1.5 Batasan Masalah

Dampak Pencemaran Lingkungan Oleh Limbah Di Sepanjang Pesisir Pantai Warna Oesapa

Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah:

 Berfokus pada penyebab pencemaran dan dampak yang terjadi bagi ekologi pantai

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut.
Daerah pantai menjadi batasan antara daratan dan perairan laut. Pantai merupakan daerah yang
luas nya di mulai daerah pesisir sampai jauh ke daratan. Tidak ada batasan yang pasti atau jelas
terkait seberapa jauh wilayah sebuah pantai namun yang jelas sebuah wilayah pesisir merupakan
bagian dari wilayah pantai.

Bentuk-bentuk pantai ada berbagai macam sebagai akibat dari berbagai proses geologi yang
membentuknya dan batuan serta struktur geologi yang mengndalikannya. Ada pantai yang
berbentuk dataran yang landai baik yang sempit maupun yang lebar, atau pantai yang bertebing
terjal dan berbatu-batu, dan berlekuk-lekuk.

Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial
suatu negara. Pantai terjadi karena adanya gelombang yang menghantam tepi daratan tanpa henti,
sehingga mengalami pengikisan. Gelombang penghancur tersebut dinamakan gelombang
destruktif.

Bentuk permukaan pantai tidak selalu tetap, tetapi senantiasa mengalami perubahan, yang
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

 Gelombang, arus dan pasang surut merupakan tenaga pengikis, pengangkut, dan
pengendapan material di daerah pantai.
 Perubahan ketinggian relatif permukaan laut, karena pembekuan atau pencairan es dan
penaikan atau penurunan bagian litosfer.
 Pengaruh kegiatan manusia seperti pembuatan pelabuhan, pengeringan rawa-rawa, dan
pengukuran muara sungai.

Tenaga yang mempengaruhi proses pembentukan pantai, baik secara langsung maupun tidak
langsung ada beberapa macam, yaitu gelombang laut, arus litoral, pasang naik dan pasang surut,
tenaga es dan kegiatan organisme laut.

3
2.2 proses Terbentuknya Pantai

 Gelombang Air Laut


Gelombang dapat terjadi dengan beberapa cara, misalnya longsoran tanah laut, batu yang
jatuh dari pantai curam, perahu atau kapal yang sedang lewat, gempa bumi di dasar laut,
dan lain sebagainya. Angin akan berhembus dengan kencang apabila terjadi
ketikseimbangan tekanan udara. Karena tekanan yang tidak sama di permukaan air itulah
yang menyebabkan permukaan air berombak. Adanya gelombang ini sangat penting
dalam perkembangan garis pantai.
 Arus Litoral
Selain gelombang air laut, arus litoral juga merupakan tenaga air yang sangat penting
pengaruhnya dalam pembentukan garis pantai. Pengaruh arus litoral terhadap
perkembangan garis pantai di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitutekanan atau kekuatan
angin, kekuatan gelombang laut, kedalam air, dan bentuk pantainya. Apabila bentuk
pantainya landai dan proses pengendapan cukup besar, maka arus litoral mempunyai
pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga pengangkut.
 Pasang Naik dan Pasang Surut
Yang penting dalam pembentukan pantai pantai adalah naik turunnya permukaan air laut
dan kekuatan gelombangnya. Apabila gelombang besar terjadi pada saat pasang naik dan
pasang surut akan bergerak melalui permukaan terbuka dan sempit serta merupakan
tenaga pengangkut endapan daratan yang sangat sensitif.

2.3 Jenis-jenis Pantai

Menurut bentuknya ada empat macam pantai, yaitu:

 Pantai Landai
Pantai landai yaitu pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini
adalah pantai mangrove, pantai bukut pasir, pantai delta, dan pantai estuari.
 Pantai Curam
Pantai curam biasanya bergunung-gunung karena peretakan yang memanjang sejajar
pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam.
Contohnya, npantai di selatan pulau jawa dan barat pulau sumatera

4
 Pantai Bertebing
Pantai tebing (flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya
pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering di jumpai laut
yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu
sendiri yang di sebabkan oleh abrasi atau erosi marine.
 Pantai Karang
Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang misalnya
pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusa tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan
objek wisata laut misalnya, Taman Bunaken di Manado.

2.4 Manfaat pantai

Tentu saja dengan adanya keberadaan pantai memiliki banyak sekali manfaat. Berikut adalah
benerapa manfaat pantai

 Sebagai tempat rekreasi


Pantai merupakan salah satu lokasi yang indah indah dan juga menabjukan, pantai sudah
pasti menjadi salah satu tujuan utama dari para wistawan baik lokal maupun mancanegara
untuk berekreasi.
 Lokasi berfoto
Pantai yang memiliki daratan yang luas dan dikelilingi ombak dan pemandangan yang
indah, banyak orang yang datang ke pantai ini yang tidak hanya sekedar menikmati
wisata alam yang indah ini, biasanya banyak yang memanfaatkan untuk berfoto-foto
bersama teman-teman, keluarga dan orang-orang terdekat lainnya.
 Sumber ketenangan batin
Untuk dapat memperoleh ketenangan, salah satu media yang bisa di andalkan adalah
dengan cara pergi ke pantai. Suara debur ombak dan wangi dari pantai dapat membantu
tubuh anda menjadi rileks, dan pada akhirnya dapat memicu munculnya ketenangan
batin.
 Pemasukan khas daerah
Hal ini menyebabkan pemasukan khas daerah dengan banyak pengunjung yang datang ke
pantai. Perputaran uang ini juga berpengaruh ke pendapatan khas pemerintah, melalui

5
objek pajak, sehingga dapat membantu pembangunandan juga pendanaan dari daerah
tersebut.
 Untuk usaha pengolahan garam
Air laut yang naik akibat pasang akan meninggalkan Kristal-krital garam. Hal ini
biasanya terjadi di Indonesia yang di manfaatkan oleh masyarakat setempat, yaitu dengan
membuat tambak garam sebagai tambahan mata pencaharian.
 Mencegah air pasang langsung membanjiri daratan
Dari segi ekologi pantai sendiri sangat bermanfaat untuk mencegah pasang air laut
hinggah ke daratan. Ketika air laut pasang maka, air laut hanya akan menggenangi pantai
saja, dan tidak akan membanjiri daerah lainnya. Namun demikian, pada khasus tertentu
tidak semua lokasi pantai merasakan hal ini.
 Sebagai habitat dari hewan-hewan yang hidup di air
Banyak sekali hewan yang hidup di air yang bergantung hidupnya pada pantai, laut dan
danau yang memberikan kehidupan bagi hewan yang hidunya di air. Tidak hanya hewan,
pantai juga merupakan habitat dari beragam jenis flora.

2.5 Pencenaran pantai

Pencemaran pantai sudah hampir terjadi diseluruh pantai yang menjadi objek wisata. Diantara
ciri-ciri pencemaran pantai dan pesisir yang bisa kita lihat langsung adalah banyaknya sampah
yang berserakan disepanjang pesisir dan pantai. Ciri lain dari pantai yang tercemar adalah adanya
tumpahan minyak dan terganggunya keseimbangan ekosistem pantai.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran pantai. Penyebab-penyebab
tersebut bisa dikarenakan faktor alam dan juga faktor aktifitas manusia. Di bawah ini adalah
beberapa penyebab pencemaran pantai dan pesisir yang terjadi di Indonesia

 Abrasi pantai
Abrasi yang di sebut juga dengan Erosi pantai, adalah proses memudarnya garis pantai
dari kedudukan garis pantai yang lama. Abrasi ini disebabkan oleh faktor alam yang
terjadi seperti tiupan angin diatas laut yang menghasilkan gelombang dan juga arus laut
yang kuat. Gelombang laut yang besar dan terjadi secara terus menerus dapat

6
mempercepat proses abrasi. Selain mengurangi jarak laut dengan daratan sehingga lahan
penduduk pesisir menjadi sempit, abrasi jiuga menggusur tempat berkumpulnya ikan
perairan pantai sehingga menyulitkan nelaya untuk mencari ikan di tepi laut.
 Penebangan hutan mangrove
Masyarakat pesisir pantai menebang hutan mangrove untuk dijadikan pertambakan.
Selain itu, kayu- kayu dari pohon mangrove juga dijual dan dijadikan pondasi bangunan.
Kegiatan tersebut sangat mengganggu regenerasi dan menghambat proses suksesi hutan
mangrove. Hal ini menyebabkan terjadi abrasi, dan hilangnya beberapa ekosistem pulau.
 Pencemaran sampah anorganik
Daerah dengan pencemaran tingkat tinggi merupakan daerah pesisir padat penduduk.
Salah satu pencemaran sumber ekosistem pesisir tersebut adalah pencemaran limbah
kegiatan rumah tangga, terutama sampah anorganik seperti botol plastik, dan kaleng yang
sangat sulit terurai. Misalnya, untuk mengurai satu botol plastik dubutuhkan waktu
sekitar 450 tahun. Hal tersebut tentu membuat kelestarian ekosistem pantai semakin
terancam.
 Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan (over exploitation)
Bentuk eksploitasi pantai diantaranya adalah penambangan pasir, penambangan terumbu
karang dan eksploitasi ikan berlebihan. Banyak nelayan yang menggunakan alat
penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan demi mendapatkan hasil tangkapan ikan
yang melimpah. Hal tersebut tentu merusak habitat terumbu karang. Kelangkaan terumbu
karang dan berkurangnya pasir laut menyebabkan bertambahnya kedalaman perairan
dangkal sehingga gelombang laut tidak bisa diredam dan sampai ke pantai dengan energi
yang cukup besar.
 Reklamasi pantai sembarangan
Peninggian muka air laut yang tidak direncanakan dengan baik dapat menyebabkan
daerah pantai di sekitar reklamasi menjadi rawan tenggelam. Selain itu, air laut bisa naik
ke daratan sehingga air darat tercemari dan menjadi asin. Hal tersebut sangat merugikan
masyarakat pesisir, terutama bagi mereka yang bercocok tanam.

2.6 Dampak yang Terjadi Akibat Pencemaran Pantai

7
Pencemaran pantai dan pesisir membawa dampak buruk bagi lingkungan di sekitar pantai.
Beberapa dampak dari pencemaran pantai yang telah terjadi yaitu :

 Kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang


Menurut Pusat Informasi Mangrove (PIM), penyebab utama pencemaran hutan mangrove
adalah ketidakpahaman masyarakat akan manfaat dari pohon yang daerah pasang surut
tersebut. Ketidakpahaman tersebut juga terjadi pada ekosistem terumbu karang.
Pencemaran terumbu karang banyak disebabkan oleh kegiatan perikanan yang bersifat
destruktif seperti penggunaan bahan-bahan peledak dan bahan beracun. Selain itu,
aktivitas penambangan karang, reklamasi pantai, kegiatan pariwisata yang kurang
bertanggung jawab, dan sedimentasi akibat meningkatnya erosi juga turut andil dalam
memperburuk habitat terumbu karang.
 Kerusakan pantai
Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan komponen biotik (hayati) perairan,
tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan mengancam nyawa manusia
yang memanfaatkan biota atau perairan yang tercemar. Selain itu pencemaran juga dapat
mengurangi keindahan perairan laut dan pesisir yang terkena pencemaran.
 Kematian sumber daya hayati
Sedikitnya terdapat 4 lokasi perairan yang mengalami kasus kematian sumber daya hayati
seperti ikan dan penyu hijau. Penyebab utama kasus kematian tersebut adalah
pencemaran, eksploitasi berlebihan dan kenaikan suhu permukaan laut.

2.7 Pencegahan Pencemaran Pantai

Untuk mencegah terjadinya pencemaran pantai, dapat dilakukan kegiatan berikut :

 Mengelola kawasan pantai secara terpadu. Maksud dari pengelolaan secara terpadu yakni
melestarikan, memelihara dan memanfaatkan secara bijak. Hal tersebut dapat diwujudkan
dengan membangun suatu konsep pengelolaan yang berbasis berkelanjutan, memiliki visi
ke depan, terintegrasinya kepentingan ekonomi dan ekologi, serta pelibatan masyarakat.

8
 Kegiatan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan harus menggunakan alat tangkap
yang ramah lingkungan dengan menempatkan pada lokasi yang tepat dan pengoperasian
yang benar.
 Melakukan kegiatan pengisian pantai (beach fill) untuk membentuk garis pantai.
 Membuat pemecah gelombang sejajar garis pantai (detached breakwater), groin dan
pembangunan sea wall secara sempurna untuk mencegah abrasi.
 Menggunakan breakwater bentuk kubus untuk meredam gelombang besar.
 Melakukan pengawasan terhadap aktivitas di daerah terumbu karang serta membuat
terumbu karang buatan terutama di daerah yang telah mengalami kerusakan parah.
 Rehabilitasi Mangrove, yakni dengan melakukan penanaman kembali hutan mangrove.
Selain itu, perlu dibuat rencana pengelolaan ekosistem yang dapat mengurangi kegiatan
penebangan oleh masyarakat terhadap hutan mangrove (baca juga : Manfaat Hutan
Mangrove). Hal tersebut dapat direalisaikan dengan melakukan pengalihan mata
pencaharian masyarakat, dimana terdapat sebagian masyarakat yang masih mencari kayu
mangrove untuk Untuk mengatasi hal ini maka dapat dilakukan upaya peningkatan
potensi perikanan di daerah hutan mangrove yaitu dengan melakukan penanaman
mangrove sehingga mangrove dapat menjadi nursery ground dan fishery ground.
 Membuat peraturan untuk pengusaha yang akan mendirikan cottage, home stay, rumah
apung ataupun bangunan lain sejenisnya apabila bangunan tersebut didirikan di atas
ekosistem terumbu karang maupun ekosistem mangrove. Peraturan tersebut dapat berupa
menanam mangrove kembali di tempat lain dengan luas minimal sama dengan luas hutan
yang ditebang, serta peraturan tentang desain rumah apung agar sinar matahari masih
mencapai dasar perairan.
 Membuat rencana undang- undang untuk mempertahankan ekosistem mangrove serta
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara umum.

9
BAB III
METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


 Tempat Penelitian
Penelitian di laksanakan di sepanjang pesisir Pantai Warna Oesapa, Kecamatan
Kelapa lima, Kota kupang, propinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun penelitian di lokasi tersebut karena penulis berkepentingan dalam rangka
menyusun makalah untuk melengkapi tugas yang di berikan oleh Dosen.
 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung pada tanggal 5 Februari 2019.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey secara langsung ke lokasi
Pantai Warna Oesapa untuk mendapatkan data berupa foto-foto sampah yang berserakan di
sepanjang pesisir Pantai Warna Oesapa. Setelah itu, metode pustaka dengan mengambil sumber-
sumber teoritis secara tertulis mengenai akibat dari pencemaran limbah di sepanjang pesisir
pantai dan bagaimana cara penanggulangannya.

10
Mulai penelitian

Objek Penelitian

Jadwal Penelitian

Alat dan Bahan

11
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penyebab Terjadinya Pencemaran Sampah Di Sepanjang Pesisir Pantai Warna Oesapa

Berikut adalah penyebab terjadinya pencemaran sampah di senjang pesisir pantai Warna Oespa

 Karena di bangunnya kafe-kafe sepanjang pesisir pantai


 Adanya pasar di pantai tersebut
 Pencemaran di pantai juga bisa di sebabkan oleh adanya gelombang.

4.2 Dampak Yang Terjadi Akibat Pencemaran Pantai

Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan komponen biotik (hayati) perairan, tetapi
dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan megancam nyawa manusia yang
memanfaatkan biota atau perairan yang tercemar. Selain itu pencemaran juga dapat mengurangi
keindahan perairan laut dan pesisir yang terkena pencemaran.

4.3 Pencegahan Pencemaran Pantai

Hal-hal yang perlu diperhtikan dalam upayah pencegahan pencemaran pantai adalah:

12
 Adanya kesadaran untuk menjaga kebersihan pantai dari masyarakat sekitar, ataupun
pengunjung serta para pemilik kafe-kafe.
 Mengelola kawasan pantai secara terpadu. Maksud dari pengelolaan secara terpadu yakni
melestarikan, memelihara, dan memanfaatkan secara bijak.
 Membangun suatu konsep pengelolaan yang berbasis berkelanjutan, memiliki visi
kedepan, terintegrasinya kepentingan ekonomi dan ekologi, serta pelibatan masyarakat.
 Membuat peraturan untuk pengusaha yang akan mendirikan kafe-kafe, ataupun bangunan
lain sejenisnya di sepanjang pesisir pantai.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir dan terdapat di daerah pesisir laut.
Daerah pantai menjadi batasan antara daratan dan perairan laut. Pantai merupakan daerah yang
luas nya di mulai daerah pesisir sampai jauh ke daratan. Tidak ada batasan yang pasti atau jelas
terkait seberapa jauh wilayah sebuah pantai namun yang jelas sebuah wilayah pesisir merupakan
bagian dari wilayah pantai.

Pencemaran pantai dan pesisir membawa dampak buruk bagi lingkungan di sekitar pantai.
Beberapa dampak dari pencemaran pantai.Pencemaran tidak hanya merusak atau mematikan
komponen biotik (hayati) perairan, tetapi dapat pula membahayakan kesehatan atau bahkan
megancam nyawa manusia yang memanfaatkan biota atau perairan yang tercemar. Selain itu
pencemaran juga dapat mengurangi keindahan perairan laut dan pesisir yang terkena
pencemaran.

Hal-hal yang perlu diperhtikan dalam upayah pencegahan pencemaran pantai adalah:

 Adanya kesadaran untuk menjaga kebersihan pantai dari masyarakat sekitar, ataupun
pengunjung serta para pemilik kafe-kafe.
 Mengelola kawasan pantai secara terpadu. Maksud dari pengelolaan secara terpadu yakni
melestarikan, memelihara, dan memanfaatkan secara bijak.
 Membangun suatu konsep pengelolaan yang berbasis berkelanjutan, memiliki visi
kedepan, terintegrasinya kepentingan ekonomi dan ekologi, serta pelibatan masyarakat.
 Membuat peraturan untuk pengusaha yang akan mendirikan kafe-kafe, ataupun bangunan
lain sejenisnya di sepanjang pesisir pantai.

5.2 Saran

14
Sesui dengan urian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya penulis memberikan
asumsi berupa saran kepada pemerintah, para wistawan, serta masyarakat sekitar untuk menjaga
kelestarian daerah pesisir pantai.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai

http://pengertianahli.id/2014/07/pengertian-pantai-apa-itu-pantai.html

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-pantai

http://www.portal-gallery.com/pengertian-pantai-jenis-jenis-serta-proses-terbentuknya/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pencemaran-pantai

16

Anda mungkin juga menyukai