Tugas Dinamika Struktur Dan Rekayasa Gempa
Tugas Dinamika Struktur Dan Rekayasa Gempa
Mutu bahan:
fc' = 25 Mpa
fy = 3 50 Mpa
Beban hidup:
lantai = 4 kN/m2 (asumsi terdapat ruang olahraga)
atap = 1 kN/m2
Beban mati:
beton bertulang = 24 kN/m2
partisi = 1 kN/m2
tegel + spesi = 0.45 kN/m2
plafon dan M dan e = 0.18 kN/m2
beban tambahan tiap lantai =
Tinggi tiap lantai = 2.5 m
Banyaknya lantai = 5 lantai
Panjang balok = 5 m
Jumlah balok = 93
Jumlah pelat = 40
Arah X = 8 @ 5m
Arah Y = 5 @ 5m
Arah Z = 5 @ 2.5 m
Beban grafitasi berupa beban mati dan beban hidup yang bekerja di tiap lantai/atap disi
bawah. Beban hidup untuk perhitungan W ini sesuai SNI-03-1727-1987, pakai koefisien
Tabel 1
Berat bangunan tiap lantai
Perhitungan V
V dihitung dengan rumus (26) SNI 1726
SRPMK sesuai SNI 1726. Tabel 3 : R = 0.85
WG 4
Tanah lunak
T1 = 0.48
Berdasarkan gambar 2 SNI 1726, diperoleh C1 = 0.85
I sesuai SNI-1726 Tabel 1 --> I = 1
Diperoleh:
i.I
= 60034.29174 kN
Distribusi Fi
Distribusi ini dilakukan sesuai rumus (27) yang berada di SNI 1726 Ps 6.1.3.
W i hi
F i n
V
W i
hi
i 1
Tabel 2 di bawah merangkum hasil perhitungan Fi dan gaya geser tingkat Vi.
Tabel 2
Gaya gempa tiap lantai dengan T 1 = 0,88
Perlu dicatat, di puncak gedung tidak ada beban horizontal gempa terpusat karena ratio.
=0 .
2
1 6,3
=0 .
Besarnya T yang dihitung sebelumnya, sesuai Ps 6.2.2. tidak boleh menyimpang lebih da
Rayleigh.
Untuk menghitung besarnya T Rayleigh, mula-mula dilakukan analisa struktur dilakukan
menggunakan bantuan program SAP2000 dengan asumsi yang digunakan sebagai berik
a) Tiap balok didefinisikan sebagai balok T
b) Pertimbangan adanya retak sepanjang bentang komponen, maka komponen struktur
Inersianya sbb:
> untuk balok T = 2 x I balok = 2 x 0,35 = 0,7 I g
> untuk kolom persegi = 0,7 I g
Hasil analisis disimpulkan di Tabel 3
Tabel 3
Analisa T Rayleigh akibat gempa arah sumbu Y
=0 .
2
ℎ 6,3
=0 .
Degan menggunakan program SAP 2000, analisa struktur 3 dimensi telah dilakukan pad
Ketentuan-ketentuan di bawah ini di pakai:
1) Syarat pemodelan untuk efektifitas momen inersia (penampang retak), yaitu:
Balok T : 0,35 x 2 Ig balok biasa
Kolom : 0,7 Ig kolom
2) Hasil gaya di ujung balok dibuat untuk nilai di muka kolom
3) Ec pakai ketentuan Pasal 10.5 (1)
4) Berat massa tiap lantai di kenai eksentrisitas e d sesuai Ps 5.4.3.
Rangkaian untuk hasil analisa struktur rangka baris 5 akibat beban gempa arah U-S di ca
Tabel 4 memberikan nilai ΔM dan ΔS tiap lantai yang diperoleh dengan asumsi ketentuan
di butir 8.3.2, dimana Δ M tiap lantai dihitung sesuai Ps 8.2, yaitu Δ M = ξ R AS. Selain itu dr
ΔS dan ΔM juga disajikan di tabel 5.
Menurut Ps 8.1.2, untuk memenuhi syarat kinerja batas layan, jika drift antar tingkat tid
SNI 1726 menetapkan ini untuk membatasi terjadinya pelelehan baja dan peretakan bet
samping untuk mencegah kerusakan non struktural dan ketidaknyamanan penghuni. Pe
UBC 1997 tidak mengadakan pembatasan ini. Tapi mensyaratkan dilakukan perhitunga
3 dan 4 yang setara WG 5 dan 6) bila drift antar tingkat melebihi 0,02 h i / R
Ternyata pembatasan ΔS dan ΔM antar tingkat untuk SRPM yang di hitung di penuhi.
Ps 6.1 : V ini harus di
ri 20% hasil T
secara 3 dimensi
t:
direduksi Momen
a contoh di Gambar 1.
ntumkan di Gambar
-ketentuan tersebut
ift antar tingkat dari
on yang berlebihan, di
rlu diketahui bahwa
efek P-Δ (untuk zona
membawa korban
gi tingkat yang