Anda di halaman 1dari 11

Data untuk Disain

Mutu bahan:
fc' = 25 Mpa
fy = 3 50 Mpa

Kategori gedung sebagai pendidikan (sekolah)

Beban hidup:
lantai = 4 kN/m2 (asumsi terdapat ruang olahraga)
atap = 1 kN/m2

Beban mati:
beton bertulang = 24 kN/m2
partisi = 1 kN/m2
tegel + spesi = 0.45 kN/m2
plafon dan M dan e = 0.18 kN/m2
beban tambahan tiap lantai =
Tinggi tiap lantai = 2.5 m
Banyaknya lantai = 5 lantai
Panjang balok = 5 m
Jumlah balok = 93
Jumlah pelat = 40

Arah X = 8 @ 5m
Arah Y = 5 @ 5m
Arah Z = 5 @ 2.5 m

Dimensi komponen SRPMK ini adalah:


Tebal pelat lantai: 200 mm
Tebal pelat atap: 150 mm
Dimensi balok: 500 x 500 mm
Dimensi kolom: 600 mm 282743.3 mm
Analisa Beban Gempa
1) Beban Gempa
Beban geser dasar nominal statik ekivalen V yang terjadi di tingkat dasar dihitung sesuai
bagikan sepanjang tinggi struktur gedung ke masing-masing lantai sesuai Ps 6.1.2

Perhitungan beban mati (W)

Beban grafitasi berupa beban mati dan beban hidup yang bekerja di tiap lantai/atap disi
bawah. Beban hidup untuk perhitungan W ini sesuai SNI-03-1727-1987, pakai koefisien

Tabel 1
Berat bangunan tiap lantai

*) 50% reduksi Elemen


Lantai ke- Balok Pelat **) Jumlah
beban hidup vertikal
kN kN kN kN kN
Lantai 5 2790 3600 500 1956.85835 8846.858
Lantai 4 2790 4800 2000 3206.85835 12796.86
Lantai 3 2790 4800 2000 3206.85835 12796.86
Lantai 2 2790 4800 2000 3206.85835 12796.86
Lantai 1 2790 4800 2000 3206.85835 12796.86
Jumlah berat bangunan = 60034.29174 kN

*) : termasuk berat plafon, spesi dan tegel


**) : termasuk berat kolom dan dinding

Taksiran Waktu Getar Alami T, secara Empiris


Rums empiris pakai Method A dari UBC section 1630.2.2.
Tinggi gedumg hn = 12.5 m 6.64787
Ct = 0.0731
T= Ct (hn)^3/4 = 0.48595929
Kontrol pembatasan T sesuai Ps 5.6.
ξ= 0.17
n= 5
T=ξ.N > 0,17 . 5 0.85 > T empiris = 0.485959 OK

Perhitungan V
V dihitung dengan rumus (26) SNI 1726
SRPMK sesuai SNI 1726. Tabel 3 : R = 0.85
WG 4
Tanah lunak
T1 = 0.48
Berdasarkan gambar 2 SNI 1726, diperoleh C1 = 0.85
I sesuai SNI-1726 Tabel 1 --> I = 1

Diperoleh:
i.I
  = 60034.29174 kN

Distribusi Fi
Distribusi ini dilakukan sesuai rumus (27) yang berada di SNI 1726 Ps 6.1.3.

W i hi
F i  n
V  

W  i
hi
i 1

Tabel 2 di bawah merangkum hasil perhitungan Fi dan gaya geser tingkat Vi.

Tabel 2
Gaya gempa tiap lantai dengan T 1 = 0,88

Lantai ke- hi (m) Wi (kN) Wi x hi (kNm) Fi x-y (kN) Vi (kN)

Lantai 5 12.5 8846.858 110585.7293 15421.1965 15421.2


Lantai 4 10 12796.86 127968.5835 17845.2381 33266.43
Lantai 3 7.5 12796.86 95976.4376 13383.9286 46650.36
Lantai 2 5 12796.86 63984.29174 8922.61905 55572.98
Lantai 1 2.5 12796.86 31992.14587 4461.30952 60034.29
Σ 60034.29 430507.188

Perlu dicatat, di puncak gedung tidak ada beban horizontal gempa terpusat karena ratio.

   12.5


 = 0.3125 < 3 Ps 6.1.4.
 ℎ  40

Analisis terhadap T Rayleigh


Besarnya T yang dihitung sebelumnya memakai cara-cara empiris, harus dibandingkan
rumus


=0  . 
2
1  6,3
 
=0  . 

Besarnya T yang dihitung sebelumnya, sesuai Ps 6.2.2. tidak boleh menyimpang lebih da
Rayleigh.
Untuk menghitung besarnya T Rayleigh, mula-mula dilakukan analisa struktur dilakukan
menggunakan bantuan program SAP2000 dengan asumsi yang digunakan sebagai berik
a) Tiap balok didefinisikan sebagai balok T
b) Pertimbangan adanya retak sepanjang bentang komponen, maka komponen struktur
Inersianya sbb:
> untuk balok T = 2 x I balok = 2 x 0,35 = 0,7 I g
> untuk kolom persegi = 0,7 I g
Hasil analisis disimpulkan di Tabel 3
Tabel 3
Analisa T Rayleigh akibat gempa arah sumbu Y


=0  . 
2
ℎ  6,3
 
=0  . 

Nilai T yang diijinkan =

Hasil Analisa Struktur

Degan menggunakan program SAP 2000, analisa struktur 3 dimensi telah dilakukan pad
Ketentuan-ketentuan di bawah ini di pakai:
1) Syarat pemodelan untuk efektifitas momen inersia (penampang retak), yaitu:
Balok T : 0,35 x 2 Ig balok biasa
Kolom : 0,7 Ig kolom
2) Hasil gaya di ujung balok dibuat untuk nilai di muka kolom
3) Ec pakai ketentuan Pasal 10.5 (1)
4) Berat massa tiap lantai di kenai eksentrisitas e d sesuai Ps 5.4.3.

Rangkaian untuk hasil analisa struktur rangka baris 5 akibat beban gempa arah U-S di ca

Kinerja Batas Layan () dan Kinerja Batas Ultimit ()

Tabel 4 memberikan nilai ΔM dan ΔS tiap lantai yang diperoleh dengan asumsi ketentuan
di butir 8.3.2, dimana Δ M tiap lantai dihitung sesuai Ps 8.2, yaitu Δ M = ξ R AS. Selain itu dr
ΔS dan ΔM juga disajikan di tabel 5.

Menurut Ps 8.1.2, untuk memenuhi syarat kinerja batas layan, jika drift antar tingkat tid

SNI 1726 menetapkan ini untuk membatasi terjadinya pelelehan baja dan peretakan bet
samping untuk mencegah kerusakan non struktural dan ketidaknyamanan penghuni. Pe
UBC 1997 tidak mengadakan pembatasan ini. Tapi mensyaratkan dilakukan perhitunga
3 dan 4 yang setara WG 5 dan 6) bila drift antar tingkat melebihi 0,02 h i / R

Selanjutnya Ps 8.2.1 membatasi kemungkinan terjadinya keruntuhan struktur yang akan


 jiwa manusia dengan membatasi nilai drift antar tingkat tidak boleh melebihi 0,02 x ting
bersangkutan.

Ternyata pembatasan ΔS dan ΔM antar tingkat untuk SRPM yang di hitung di penuhi.
Ps 6.1 : V ini harus di

mpulkan pada tabel di


reduksi 0,5.
engan TRayleigh ,dengan

ri 20% hasil T

secara 3 dimensi
t:

direduksi Momen
a contoh di Gambar 1.

ntumkan di Gambar

-ketentuan tersebut
ift antar tingkat dari

ak boleh lebih besar dari

on yang berlebihan, di
rlu diketahui bahwa
efek P-Δ (untuk zona

membawa korban
gi tingkat yang

Anda mungkin juga menyukai