DI SUSUN OLEH:
Adinda Merdiana
Yulius Romel Ananti
Calvin Mongi
Aurel Wuwungan
Jason Kaunang
1
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ASING
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih, berkat, dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul: “Kaiseki & Osechi
Ryouri”
Ini merupakan tugas pertama yang diberikan kepada kami sebagai mahasiswa baru
prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNIMA di Tondano untuk mata kuliah Nihon Bunka.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan keterbatasan, karena tidak sedikit
kendala yang kami hadapi. Namun berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan kekuatan, akal budi, pengetahuan, serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
sehingga semua dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap negara yang memiliki sejarah kuliner yang panjang pastilah memiliki kuliner
khas yang sangat istimewa dan bisa disebut sebagai haute cuisine. Maksud dari haute cuisine
disini adalah kuliner tingkat tinggi yang membutuhkan persiapan khusus dan presentasi tingkat
tinggi.
Nah, dalam khasanah kuliner Jepang, haute cuisine di negara Matahari Terbit itu adalah
kaiseki. Ada 2 jenis kaiseki, yaitu kaiseki ryori dan cha-kaiseki (kaiseki yang dihidangkan saat
upacara minum teh) namun yang akan saya bahas kali ini adalah kaiseki ryori.
Tahun baru merupakan hari yang dirayakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Di
Jepang sendiri, tahun baru merupakan acara penting dan dirayakan secara meriah bersama
seluruh keluarga. Di hari yang khusus dimana para anggota keluarga berkumpul, makanan yang
disediakan juga istimewa. Makanan yang dimakan pada saat momen tersebut adalah Osechi
Ryori.
4
Untuk menyelesaikan tugas Nihon Bunka
Untuk mengetahui apa itu Kaiseki Ryouri
Untuk mengetahui apa itu Osechi Ryouri
BAB II
PEMBAHASAN
Kaiseki ryori merupakan set makanan multi menu yang sudah mulai disajikan sejak
ratusan tahun silam. Berawal dari set makanan yang disajikan saat upacara minum teh, kaiseki
ryori kemudian berkembang menjadi menu yang biasa disajikan di kalangan bangsawan.
Uniknya, nama kaiseki ryori sendiri tidak mengandung unsur “haute cuisine”,
karena “kaiseki” dalam kaiseki ryori secara literal diterjemahkan sebagai “batu di dada” yang
diambil dari kebiasaan pendeta Zen yang selalu menggunakan batu hangat untuk membantu
menahan lapar.
Menu kaiseki ryori terdiri dari multi menu. Dalam satu kali penyajian, jumlah menu
yang ditampilkan bisa mencapai 9-10 menu atau lebih. Tenang, tak perlu khawatir akan
kekenyangan karena seluruh menu disajikan dalam porsi mungil, dan tentu saja dengan
presentasi yang sangat baik.
Yang membuat kaiseki ryori ini menarik, dari seluruh menu yang disajikan, tidak ada
pengulangan bahan makanan maupun pengulangan teknik memasak. Jadi jika saja (misalnya)
wortel sudah digunakan pada satu menu, dia tidak akan digunakan pada menu lainnya.
5
Kecuali untuk menu ikan yang bisa menggunakan beberapa jenis ikan, sehingga tak
bisa disebut sebagai pengulangan bahan makanan. Tak hanya bahan makanan yang tidak
diulang, namun teknik memasaknya juga tanpa pengulangan lho. Jadi jika ada 10 masakan, ya
diolah dengan 10 cara yang berbeda.
Tambahan lainnya, kaiseki ryori sangat mengutamakan bahan-bahan lokal. Jadi sebuah
menu yang sama bisa terdiri dari kombinasi bahan yang berbeda jika dibuat di dua daerah yang
berjauhan maupun dibuat pada musim yang berbeda.
Mayoritas bahan dalam kaiseki ryori biasanya berasal dari pasar lokal dan menonjolkan
keistimewaan dari daerah tersebut. Bagi yang bingung, dalamkaiseki ryori koki memang
diijinkan untuk menambahkan bahan musiman yang bisa ditemukan di daerah tersebut, dan
itulah yang membuat kaiseki ryori di seluruh Jepang bisa berbeda-beda dan kaya rasa.
Biasanya, menu kaiseki ryori dibagi dalam beberapa bagian: makanan pembuka,
hidangan utama, shokuji (hidangan nasi), dan makanan penutup. Berikut ini detailnya, dan
contoh fotonya mengambil menu yang disediakan di Iwasaki Mansion, Tsukiji, Tokyo:
Untuk makanan pembuka, bisa terdiri dari minuman beralkohol (biasanya ukuran kecil).
Umumnya minuman beralkohol yang disajikan adalah alkohol produksi lokal maupun anggur
manis. Tambahan lainnya adalah makanan pembuka ukuran kecil sebelum masuk ke makanan
utama.
Contoh menu pembuka: Steamed Tofu and Okura with sea urchin, with tiger prawn in jelly, eel sushi, steamed
duck, and pike conger
Untuk makanan utama, bisa terdiri dari beberapa menu yang diolah dengan teknik yang
berbeda-beda. Beberapa menu yang masuk dalam list makanan utama ini antara
6
lain: suimono (sup), sashimi (daging mentah yang diiris tipis), nimono (makanan
rebusan) , yakimono (makanan panggang), agemono (gorengan), mushimono (kukusan),
dan sunomono (makanan berbahan cuka).
Contoh menu gorengan: deep fried matsutake mushroom, zucchini, and pine leaf
7
Contoh menu bakar: Grilled wakasa (rockfish), with grilled beef in miso, potato, and decorative cut ginger
Untuk shokuji, set-nya biasanya terdiri dari nasi, sup miso, dan tsukemono (acar).
Biasanya set ini disajikan menjelang akhir acara makan, yaitu menjelang dessert.
8
Contoh side dish: Jelly fish sashimi
Asal usul
Dalam bahasa Jepang, istilah "osechi" dulunya berarti pergantian musim yang dikenal
dengan sebutan sechi-nichi atau sekku. Hari pergantian musim dirayakan dengan memasak
makanan khusus yang disebut Osechi-ryōri (masakan pergantian musim).
Sejak zaman dulu, awal tahun baru (tanggal 1 bulan 1) merupakan salah satu hari
pergantian musim (sechi-nichi) untuk merayakan kepulangan dewa padi ke gunung. Di zaman
sekarang, perayaan tahun baru merupakan satu-satunya perayaan pergantian musim yang
tersisa di Jepang, sehingga istilah osechi hanya digunakan untuk makanan tahun baru.
Secara tradisional, osechi terdiri dari:
O-toso (お屠蘇): sake untuk kesehatan yang diminum di pagi hari awal tahun
9
Zōni: sup berisi mochi
Nishime: sayur-sayuran dimasak dengan kuah dashi, kecap asin, dan mirin (gula pasir).
Macam makanan kecil untuk teman minum sake, dan sayur-sayuran untuk dimasak
nishime berbeda-beda menurut daerahnya di Jepang.
Sebagian besar makanan osechi dimasak sangat manis, asin, atau diacar dengan cuka. Makanan
juga harus dimasak hingga betul-betul kering agar tahan lama. Selama tahun baru, orang
dilarang menyalakan api karena dewa api dipercaya bakal marah melihat orang memasak.
Kebiasaan tidak memasak selama hari tahun baru sudah ada di Jepang sejak paruh kedua zaman
Heian. Tradisi tidak memasak pada awal tahun mungkin dibuat agar ibu rumah tangga bisa
sedikit beristirahat.
Di zaman sekarang, osechi sering berarti makanan mewah untuk tahun baru. Makanan osechi
bukan saja berupa makanan khas Jepang yang dimasak dengan kecap asin, gula, atau mirin,
tapi bisa juga berupa makanan Barat dan makanan Cina. Masakan osechi ala Barat disebut
seiyō-osechi (西洋お節), sedangkan masakan osechi ala Tionghoa disebut chūkafū osechi (中
華風お節). Makanan osechi yang dulunya merupakan masakan rumah sekarang bisa dipesan
di toko swalayan, rumah makan, dan toko kelontong.
Ragam masakan
10
Penjelasan foto di atas: 1). udang masak nishime, 2). tatsukuri, 3). nishime,
4). kamaboko 5). datemaki 6). makanan laut, 7). kombumaki, 8). kurikinton, 9). tobiko (telur
ikan), 10). ikan kakap bakar, 11). kazunoko, 12). kepiting dan acar 13). makanan kecil 14).
makanan laut dan daging, 15). kuromame, 16). lobster panggang
Makanan inti
Sejenis ikan teri yang disebut gomame digongseng dengan bumbu kecap asin dan mirin.
Masakan ini merupakan perlambang hasil panen yang melimpah, karena pada zaman dulu ikan
ini digunakan sebagai pupuk berkualitas tinggi.
Kazunoko (数の子)
Telur ikan berwarna kuning yang digunakan sebagai harapan dikaruniai banyak anak pada
tahun yang baru.
Kuromame (黒豆)
Kacang berwarna hitam yang dipercaya bisa menangkal roh jahat. Selain itu, mame dalam
bahasa Jepang bisa berarti "bekerja sekuat tenaga" dan "kesehatan", dan dimakan sebagai
harapan agar sehat sepanjang tahun.
Tataki-gobō (たたき牛蒡)
Akar gobo yang berwarna hitam terlihat seperti burung dalam mitologi yang terbang ketika
ada panen yang berlimpah.
Makanan pelengkap
11
Datemaki
Datemaki adalah telur dadar yang digulung bagaikan kitab sutra, sehingga dimakan sebagai
perlambang kebijakan dan pengetahuan. Di daerah Kansai, datemaki digantikan dashimaki.
Kurikinton
Makanan ini terlihat mewah dan nama makanan ini dalam bahasa Jepang berarti gumpalan
emas (kinton) dari buah kastanye (kuri)
Kombumaki
Kombu masak nimono digunakan sebagai makanan tahun baru karena kombu terdengar
mirip kata yorokubu (kegembiraan).
Kamaboko berwarna merah putih
Makanan olahan dari surimi, berwarna putih dengan sedikit warna merah di bagian pinggir,
dipakai untuk melambangkan beras merah dan beras putih.
Otafuku-mame
Kacang pembawa keberuntungan dengan rasa manis.
Acar
Makanan panggang
12
Belut unagi panggang
Belut unagi adalah ikan yang pandai memanjat sehingga digunakan untuk mendoakan
keberhasilan yang cepat.
Secara tradisional kotak kayu (jūbako) untuk masakan osechi terdiri dari 5 susun, walaupun
kotak bersusun tiga juga lazim dijumpai sekarang. Kotak kayu dihitung dari atas dan diberi
nama: ichi no jū, ni no jū, san no jū, yō no jū, dan go no jū, yang berarti tumpukan kotak nomor
1 hingga nomor 5. Kotak nomor 4 tidak disebut shi no jū, karena angka 4 (shi) terdengar sama
dengan "shi" yang berarti "mati". Berdasarkan alasan yang sama, kotak nomor 4 pada kotak
bersusun empat disebut go no jū.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Osechi Ryori, yang biasa disingkat dengan Osechi adalah sebutan untuk masakan istimewa
yang disantap pada tahun baru di Jepang. Osechi bukanlah makanan yang dimasak di hari
perayaan tahun baru, namun dimasak beberapa hari sebelumnya sehingga beberapa sajian yang
menjadi bahan utama Osechi merupakan makanan yang cenderung kering.
Selain itu, di Jepang ada kepercayaan bahwa orang dilarang menyalakan api karena dewa api
dipercaya akan marah apabila melihat orang memasak di hari tersebut, sehingga makanan yang
ada dalam Osechi merupakan makanan yang tahan lama.
Makanan yang disajikan dalam Osechi berbeda tergantung daerah dan masing-masing keluarga.
Makanan Osechi ditata dalam kotak kayu bersusun yang disebut jubako. Pada umumnya hanya
lauk yang ditata di dalam kotak kayu bersusun yang bisa disebut masakan Osechi. Kotak kayu
bersusun untuk masakan osechi dipercaya sebagai perlambang keberuntungan yang berlipat-
lipat.
14
Kaiseki atau kaiseki-ryōri adalah makan malam tradisional Jepang dengan berbagai macam
hidangan. Istilah ini juga mengacu pada kumpulan keterampilan dan teknik yang
memungkinkan persiapan makanan seperti itu
DAFTAR PUSTAKA
https://www.his-travel.co.id/blog/article/detail/makanan-tahun-baru-jepang-osechi
https://id.wikipedia.org/wiki/Osechi
http://hotel.jalan2.com/mengenal-kaiseki-ryori-japans-haute-cuisine/
15