Surabaya, 20/12/2018
Mengetahui,
Kepala
Prodi Teknik Sistem Perkapalan
Segala puja dan puji syukur hanya tertuju bagi Tuhan Yang Maha Esa
atas semua rahmat dan hidayahnya yang telah diberikannya kepada kita.
Laporan ini saya susun dan laksanakan atas tugas yang telah diberikan
kepada saya. Tugas Perancangan Kapal–3 adalah tugas merancang General
Arrangement,yang kesemuanya itu merupakan dasar bagi saya untuk tugas – tugas
berikutnya.
Surabaya, 20/12/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kapal adalah merupakan alat transportasi yang berada di atas air
dan dapat juga dikatakan bangunan yang terapung di atas air yang harus
layak laut dan layak huni. Untuk itu kapal memerlukan berbagai macam
mekanisme untuk menjalankan operasinya dengan baik dan karena bentuk
kapal itu sendiri berbentuk aneh dan sempit maka bangunan tersebut
dibatasi oleh tempat yang sangat terbatas pula. Karena batasan tersebut
baik dari segi ekonomis dan segi teknisnya maka hampir semua
mekanisme yang ada di kapal berpusat di suatu daerah, yaitu sekitar
daerah kamar mesin.
Dengan terbatasnya tempat yang tersedia maka diperlukan
perancangan agar semua sistem yang ada di kapal berjalan dengan baik.
Dan penempatan dari permesinan dan semua peralatan sesuai dengan
fungsi dan peraturan yang berlaku, serta memenuhi kriteria keamanan,
kenyamanan, dan ketenangan.
2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah agar dalam perencanaan
kapal tersebut dapat dijamin kehandalan serta optimal dalam perencanaan
ruangan dan peralatan lainnya. Beberapa tujuan dari rancangan umum
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan motor penggerak kapal dan perencanaan kamar mesin
di kapal.
2. Menentukan dan sekaligus menempatkan semua sistem dan
peralatan yang ada di kapal.
3. Menentukan letak dari ruangan – ruangan yang ada di kapal sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah berdasarkan
pengarahan dosen, teori, serta pengetahuan yang didapat pada waktu
kuliah, dengan berbagai macam segi pertimbangan baik segi teknis
maupun segi ekonomis. Selain itu juga diperkuat dengan referensi dan
literatur dari buku – buku yang berhubungan dengan rancangan umum dan
berbagai macam katalog sebagai penunjang gambar rencana umum ini.
BAB II
4. Data kapal
Nama kapal : Oro Oackson
Type kapal : Oil Tanker
Ukuran utama :
1. Lpp : 68,50 m
2. Lwl : 70,555 m
3. Bmld : 11,50 m
4. Dmld : 5,80 m
5. T : 5,320 m
6. Vd : 12,00 knots
7. Fr’Cstl : 7,54 m
8. Poop : 18,3 m
9. Cb : 0,722
10. Δ : 3102 ton
1. Letak kamar mesin di belakang
2. Jumlah baling-baling : 1 dengan 4 daun
3. Rute pelayaran : surabaya – jepang
4. Jarak pelayaran : 3429 seamill (5520 Km)
5. Lama pelayaran
Lama pelayaran yang di tempuh
Vp = 6,687 m/det
Travel time (t) = S/Vd
= 5520000 m/7,047 m/det
= 19872000 detik = 5520 jam = 10 hari 30 jam
6. Perhitungan besar tahanan / hambatan kapal.
Tahanan kapal merupakan gaya fluida yang bekerja pada kapal
sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal. Tahanan total sendiri
diruraikan menjadi sejumlah komponen yang berbeda yang diakibatkan
oleh berbagai macam penyebab dan saling berinteraksi dalam cara yang
benar-benar rumit .
1. Volume Displacement
Volume displacement merupakan volume air yang di pindahkan oleh
kapal.
∇= Lwl x B x T x wl
= 70,555 x 11,50 x 5,320 x 0,722
= 3.119,262
2. Luas Permukaan Basah
luas permukaan basah merupakan luasan kapal yang tercelup
kedalam air.
S = 1,025 x lpp (cb x B +1,7xT)
=1,025 x 68,50 (0,722 x 11,50 + 1,7 x 5,320)
= 70,212 ( 17,347 )
= 1217,967 m2
Froude Number
𝑉𝑝
Fr =
√𝑔 .𝐿𝑝𝑝
6,687
= 0.2579
√9,81𝑥68,50
Displacement Coefficient
𝐿𝑝𝑝 68,50
= 31021/3
𝐷 1/3
=4,8
Dari ke dua harga tersebut dapat ditentukan harga koreksi C dari diagram
Ayre Remmers Bild 1
Koreksi mesin dari diagram Ayre Remmers Bild 1, didapatkan harga C = 370
3. Koreksi Harga Cb
11,50
= 10 . 0,722 (2 – 5,320 )
= 1,167 (C2)
𝛿
Koreksi Letak Lcb Cp=100 - 0,08𝑥𝛿𝑥0,93
0,722
100 - 0,08 𝑥 0,722 𝑥 0,93
0,722
100 - 0,0537
100 – 13,445
86,559
= = 0,86559
100
=2,647 % Lpp
−0,3 −0,00072
= −0,3
= 0,9976 %
Karena LCB kapal ada didepan Ф, maka koreksi harga LCB
diambil dari diagram Ayre Remmers Bild 6, didapatkan harga C3 = 1 %
70,212 .70,555
= 70,555
= -0,000486 % (C4)
=10960,016 kg
10960,016 .6,687
= 75
= 977,195 HP
Untuk kapal ini posisi kamar mesin ada dibagian belakang. Karena antara
propeller shaft dengan kedudukan mesin utama cukup jauh, maka diperlukan
adanya intermediate shaft. Intermediate shaft ini disangga oleh dua buah bearing
yang mempunyai faktor gesekan terhadap shaft. Oleh karena itu diperlukan
adanya koreksi terhadap besarnya daya yang harus diterima propeller shaft dari
mesin utama sebesar 3 %. Maka besarnya daya mesin utama:
= 1281,684 + 38,450
= 1320,134 HP
Akibat cuaca buruk, ada kemungkinan sebagian dari propeller keluar masuk dari
permukaan air. Untuk menjaga agar putaran propeller selalu tetap, diperlukan
koreksi terhadap daya mesin utama sebesar 10 %. Dengan demikian besarnya
daya mesin induk menjadi:
= 1320,134 + 132,013
= 1452,147 HP
Harga BHP ini digunakan sebagai pedoman untuk memilih mesin utama yang
akan digunakan dalam kapal ini. Mesin yang digunakan harus lebih besar dari
harga BHP yang didapatkan
3.1 Pendahuluan
Bahwa dalam pembangunan sebuah kapal yang diiringi dengan kemajuan
teknologi, maka didalam suatu sistem tersebut banyak menggunakan alat-alat
yang serba komputer. Sistem jaringan-jaringan dalam kapal yang serba canggih
bisa menaikkan efisiensi produktif kapal. Dengan bantuan alat tersebut, maka
orang-orang yang ada di dalam kapal (ABK) dapat diminimalkan. Untuk
memperoleh efisiensi kerje dan optimasi biaya, maka dilakukan penentuan jumlah
awak kapal berdasarkan kebutuhan pada masing-masing bagian atau departemen.
1 1
N 𝐿 𝑥 𝐵 𝑥 𝑇 ⁄6 𝐵𝐻𝑃 ⁄3
0 =𝐶𝑠𝑡 . 𝐶𝑑𝑒𝑐𝑘 . + 𝐶𝑒𝑛𝑔 +𝐶
105 105
Dimana :
Cst : Coefesien Of Stuward ( 1,2 \ )
Cdeck : Coefesien Of Deck Craw ( 11,5)
Ceng : Coefesien Of Engine Craw (8,5)
C : Cadet ( 1 )
1 1⁄
N 68,5 𝑥 11,5 𝑥 5,320 ⁄6 1470 3
0 = 1,2 . 11,5 . + 8,5 +1
100000 100000
= 8,127 + 5,199
= 13,326 = 14
= 14 orang ABK
3.3 DAFTAR ABK
No ABK (Crew Kapal)
1 Captain / Kapten 1 Orang
2 Deck Departement
Chief officer 1 Orang
Second officer 1 Orang
Operator radio 1 Orang
Quarter Master 1 Orang
3 Engine Departemen / Bagian Mesin
Chief Enginer 1 Orang
Second Enginer 1 Orang
Pump Man 2 Orang
Electrican 1 Orang
Oilman 1 Orang
Seaman 1 Orang
4 Catering Departemend / Bagian Hidangan
Chief Cook 1 Orang
Asisten Cook 1 Orang
Total 14 Orang
BAB IV
RENCANA UMUM
Penentuan jarak gading pada ceruk buritan maupun pada ceruk haluan
adalah maksimum sebesar 670 mm untuk mempermudah konstruksi maka
diambil 600 mm tiap jarak gading.
= 2/3 . 600
= 400 mm
=0,19 x 68,5
=13,015 m
=21691 mm
=0,08 x 68,50
= 5,48 m = 5480 mm
5. Ruang Muat
= 95000 – 27800
= 67200 mm
Dengan menyesuaikan jarak gading tiap web frame maka ruang muat
dibagi menjadi 4 bagian sama panjang dengan panjang 16800 mm tiap
ruang muat
16800 mm = 28 Frame
RUANG MUAT 1
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 3141.87 3141.87 3613.14 14452.56 3828.61 3828.61 16852.79147 1 16852.79
2 2242.88 2242.88 2970.76 11883.04 3777.46 3777.46 14083.99227 4 56335.97
3 1451.48 1451.48 2180.72 8722.88 2442.61 2442.61 9925.349733 2 19850.7
4 662.55 662.55 1281.91 5127.64 1621.31 1621.31 5830.38 4 23321.52
5 0 0 466.74 1866.96 868.64 868.64 2152.005333 1 2152.005
118513
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 213323.3736
213.3233736 3
RUANG MUAT 2
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 4557.83 4557.83 4615.85 18463.4 4616 4616 21741.2876 1 21741.29
2 4453.57 4453.57 4591.59 18366.36 4616 4616 21582.9316 4 86331.73
3 4261.07 4261.07 4474.8 17899.2 4529.13 4529.13 20995.66133 2 41991.32
4 3902.56 3902.56 4206.57 16826.28 4325.83 4325.83 19709.67373 4 78838.69
5 3141.87 3141.87 3613.14 14452.56 3828.61 3828.61 16852.79147 1 16852.79
245755.8
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 442360.4815
442.3604815 3
RUANG MUAT 3
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 4562.52 4562.52 4615.12 18460.48 4616 4616 21742.68 1 21742.68
2 4574.48 4574.48 4615.3 18461.2 4616 4616 21752.65493 4 87010.62
3 4586.43 4586.43 4615.48 18461.92 4616 4616 21762.622 2 43525.24
4 4598.38 4598.38 4615.66 18462.64 4616 4616 21772.58907 4 87090.36
5 4557.83 4557.83 4615.85 18463.4 4616 4616 21741.2876 1 21741.29
261110.2
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 469998.3377
469.9983377 3
RUANG MUAT 4
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 3737.45 3737.45 4326.14 17304.56 4564.41 4564.41 20143.71707 1 20143.72
2 4127.37 4127.37 4525.11 18100.44 5540 5540 21844.01053 4 87376.04
3 4384.54 4384.54 4585.73 18342.92 4616 4616 21510.18853 2 43020.38
4 4550.57 4550.57 4614.93 18459.72 4616 4616 21732.68147 4 86930.73
5 4562.52 4562.52 4615.12 18460.48 4616 4616 21742.68 1 21742.68
259213.5
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 466584.3758
466.5843758 3
H = 350 + (45 . B)
= 867,5 mm
H’ = H + 20 % . H
= 867,5 + ( 20 % . 867,5 )
= 1041 mm
3. Crew Accomodation
Ketentuan-ketentuan umum untuk ruang-ruang okomodasi adalah sebagai
berikut:
4. Sleeping Room (Ruang Tidur)
ukuran ruangan tergantung dari BRT kapal
𝐿∗𝐵∗𝑇
BRT = 3,5
ton atau BRT = 0,6 DWT
= = 3602,24
1. untuk kapal diatas 3000 BRT, luas lantai minimum 2,78 m2/orang.
2. ruang tidur untuk kapten, kepala mualim, kepala kamar mesin, dan
operator radio masing – masing dilengkapi dengan kamar mandi dan
WC.
3. untuk awak kapal yang lain masing – masing kamar tidur dapat
ditempati oleh 2-3 orang
4. tinggi ruangan ruangan di ukur dari sisi atas geladak sampai sisi atas
balok geladak diatasnya.tinggi minimum dalam keadaan bebas adalah
1900 mm,atau tergantung dari BRT kapal.
1 feet = 0,3048 m
1 inches = 2,54 cm
2. Hospital
Untuk kapal yang mempunyai ABK >15 orang dan pelayaran lebih dari
tiga hari harus disediakan sebuah ruangan untuk fasilitas hospital
accomodation. Hospital ditempatkan sedemikian rupa sehingga pasien
dapat beristirahat dengan baik. Untuk melayani hospital dapat
ditempatkan seorang tenaga kesehatan dengan peralatan, obat-obatan dan
dilengkapi dengan tempat tidur.
3. Ship Office
Untuk kapal yang mempunyai ukuran >3000 BRT kapal harus dilengkapi
dengan ruang kantor untuk deck departement dan satu ruang kantor untuk
engine departement.
4. Sanitary Accomodation
a. Setiap kapal harus dilengkapi dengan peralatan sanitasi termasuk kloset,
bak mandi, pancuran air, dimana pemakaiannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Untuk kapten, kepala mualim, kepala kamar mesin, dan operator radio
harus disediakan kamar mandi, water closed tersendiri dan dilengkapi
dengan shower bath.
c. Setiap satu toilet, satu bak mandi, dan shower maksimum dalam satu hari
digunakan untuk 8 orang. Ukuran shower adalah panjang minimum 2 feet
lebar minimum 6 1/4.
d. Untuk wash basin diletakkan didekat setiap tangga turun (starway) di
dalam bangunan atas.
5. Dry Provision Room (Gudang Makanan)
Gudang makanan atau Dry Store harus cukup untuk menyimpan makan
kering selama pelayanan yang dilengkapi dengan Clod Provision Store
(Ruang Pendingin).
Ruang pendingin atau Cold Provision Store bersuhu cukup dingin guna
menyimpan beberapa jenis makanan antara lain: daging, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan ikan.
6. CO2 Room
Setiap kapal dilengkapi dengan alat-alat pemadam kebakaran yang
berbentuk CO2 busa (foam) diletakkan di bagian yang mudah dicapai
misalnya Gang Way, Stan Way, Gudang, Dapur, dan lain-lain. Sedangkan
untuk gudangnya dapat ditempatkan digeladak dibatasan sekat depan agar
dekat dengan ruang load.
7. Fore Castle
Merupakan bangunan yang berada dibagian haluan kapal, digunakan
sebagai tempat pergudangan yaitu:
2. Navigation Space
1. Chart Room
Chart room atau ruang peta terletak satu kompartemen atau geladak
dengan ruang kemudi atau wheel house. Ukuran minimal 8 x 8 feet atau
2,4 x 2,4 m, meja diletakkan melintang kapal dan merapat pada dinding
sebelah depan. Ukuran panjang peta 180 cm jadi ukuran meja 1,8 x 0,9 m.
Chat room dilengkapi dengan pintu sorong untuk masuk kedalam wheel
house.
2. Radio Room
Ruang radio atau ruang markonis diletakkan di geladak teratas, terlindung
dari air dan gangguan suara terletak satu kompartemen dengan ruang
kemudi atau wheel house. Di dekat ruang radio harus ditempatkan ruang
untuk pembangkit listrik darurat atau ESEP (Emergency Source of
Electrical Power ).
4. ESEP Room
ESEP ROOM berfungsi sebagai :
2. Tangki Penampung
Tangki penampungan (sloop tank) berfungsi untuk menampung minyak
pelumas kotor dan air buangan hasil pencucian dari ruang muatan yang
dipompa oleh stripping pump. Aliran yang tertampung dalam sloop tank
ini dikeluarkan pada saat kapal berlabuh oleh pompa pencucian ruang
muatan. Tangki ini direncanakan berada di bagian dasar kamar pompa,
antara sekat depan kamar mesin dan sekat depan ruang pompa, sepanjang
4 jarak gading normal atau 2400 mm.
3. Ruang Pemisah
Ruangan pemisah (cofferdam) direncanakan berjumlah dua buah sebagai
pembatas atau pengisolasi ruangan pada ujung-ujung daerah ruang muatan.
Lampu navigasi berfungsi untuk lampu rambu-rambu atau tanda petunjuk posisi
dari sebuah kapal jika terlihat oleh kapal lain. Lampu-lampu navigasi ini harus
terpasang sesuai dengan peraturan keselamatan yang ada.
1. Mast Head Light
a. Jumlahnya tergantung pada panjang kapal dan daerah pelayaran, untuk
kapal dengan panjang > 45,75 meter dan pelayaran besar berjumlah 2
buah.
b. Sudut penyinaran horisontal lampu 360°
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sampai sejauh 5 mil
e. Daya lampu 500 watt
2. Side Light
a. Side light berjumlah 2 buah dan diletakan di samping bangunan atas
dengan jarak sama dengan lebar kapal
b. Sudut penyinaran lampu 90°
c. Warna lampu
Starboard : hijau
Portside : merah
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 40 watt
3. Stern Light
a. Stern light berjumlah 1 buah dan diletakan di dekat stern anchor light
b. Sudut penyinaran lampu 360°
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 40 watt
4. White Light
a. White light atau anchor light hanya diletakan di haluan
b. Jumlah white light bergantung dari letak jangkar, dalam hal ini jumlahnya
adalah 1
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 60 watt
f. Tinggi minimum 6 meter dari geladak kimbul atau fore castle deck
5. Red Light
a. Red light berfungsi sebagai lampu rambu-rambu pada saat cuaca berkabut
atau saat kapal kandas
b. Jumlah red light 2 buah dan diletakan pada mast atau tiang muatan
c. Sudut penyinaran lampu 360°
d. Warna lampu merah
e. Dapat dilihat sejauh 2 mil
f. Daya lampu 200 watt
6. Mooring Light
a. Mooring light digunakan pada saat kapal bersandar
b. Mooring light berjumlah 1 buah
c. Warna lampu merah
d. Daya lampu 1000 watt
5. Peralatan Keselamatan
Peralatan keselamatan di atas kapal terdiri dari beberapa kelompok, yaitu:
2. Pintu-Pintu
Untuk masuk atau keluar ABK dan penumpang ke dalam ruang bangunan
atas, digunakan pintu-pintu kedap. Ukuran pintu adalah sebagai berikut:
a. Ukuran standar : 1800 x 800
b. Lebar pintu diluar : 600 – 700 mm
c. Lebar pintu dalam kabin : 640 – 660 mm
d. Ketinggian dari geladak : 1850 – 1950 mm
e. Ketinggian dari ambang pintu kabin : 150 – 200 mm
f. Ketinggian dari ambang pintu diluar : 300 – 450 mm
3. Jendela
Jendela diletakan minimum satu buah disetiap ruangan. Bersifat kedap,
berbentuk lingkaran dengan diameter 400 mm dan diletakan dengan pusat
lingkaran 1600 mm diatas geladak ruang tersebut. Tidak boleh tertutup
oleh benda atau barang – barang lain yang ada di dalam ruang tersebut.
Khusus untuk wheel house harus dapat memandang daerah seluas-luasnya,
dapat menggunakan jendela berbentuk kotak, ukuran jendela 600 x 400
mm.
b. Jendela persegi
Tinggi : 250 – 350 mm
Lebar : 400 – 500 mm
c. Jendela bundar
Diameter : 400 mm
Ketinggian : 1500 – 1600 mm
d. Untuk Wheel House
Penonjolan ke depan 15º
Ukuran jendela diatas geladak 1200 – 2000 mm dari bawah
Jarak antara jendela kurang dari 100 mm
4. Tangga
Tangga biasa
a. Lebar
Diluar bangunan atas : 750 – 900 mm
Didalam / tangga akomodasi : lebih dari 520 mm
b. Tinggi pegangan
Diluar bangunan atas : 950 - 1600 mm
Didalam / tangga akomodasi : lebih dari 820 mm
c. Jarak antara anak tangga : 300 mnm
d. Lebar anak tangga : 220 – 250 mm
e. Ukuran anak tangga : 180 x 9,5 sampai 180 x 10 mm
5. Vertical Ladder
a. Lebar : 250 – 300 mm
b. Jarak antara anak tangga : 250 – 300 mm
c. Diameter batang : 25 – 30 mm
6. Sekoci Penyelamat
Sekoci penyelamat atau life boat pada sebuah kapal harus memenuhi
persyaratan untuk mengangkut seluruh penumpang, dimana dalam hal ini
adalah seluruh awak kapal, pada waktu keadaan darurat yang terpasang
pada sisi kiri dan kanan kapal atau mengarah menjorok ke bawah pada
buritan. Sekoci penyelamat pada kapal ini direncanakan berjumlah 2 buah
dengan sistem peluncuran secara ditembakan mengarah menjorok ke
bawah dan diletakan di buritan. Sekoci ini diluncurkan hanya jika kapal
dalam keadaan darurat. Sekoci penyelamat diatur dalam peraturan
keselamatan jiwa di laut atau SOLAS 1960 sebagai berikut:
a. Dapat diturunkan ke permukaan air dengan selamat dan cepat sekalipun
kapal dalam kondisi tidak menguntungkan atau miring oleng 15°.
b. Peletakan konstruksi dudukan sekoci diatur sedemikian sehingga dapat
memungkinkan terjadinya embarkasi seluruh awak kapal dengan cepat dan
tertib.
c. Tata letak dan susunan peralatan dan konstruksi dudukan sekoci diatur
sedemikian sehingga tidak mengganggu operasi kerja awak kapal pada
kondisi normal.
Berdasarkan standar ukuran sekoci oleh BOT (Board of Trade) England,
maka sekoci untuk kapal dengan awak kapal sejumlah 14 orang dapat
dipilih sebagai berikut:
a. Kapasitas : 7 orang (4,70 m2)
b. Panjang : 5,68 m
c. Lebar : 1,90 m
d. Tinggi : 0,75 m
e. Berat sekoci : 620 kg
f. Berat penumpang : 1200 kg
g. Berat peralatan : 330 kg
h. Berat total : 2150 kg
Selanjutnya untuk peraltan-peralatan dudukan dari sekoci, misalnya boat
davit, peluncur, boat winch, direncanakan dan dihitung pada bagian
tersendiri.
BAB V
Dimana:
L = Lpp
B = Bmld
H = Dmld
T = Sarat kapal
h1 = Tinggi forecastle
l1 = Panjang forecastle
Untuk kapal dengan Cb 0,7 diukur pada (0,8 . H), sedangkan untuk kapal
Cb 0,722 memerlukan koreksi sebagai berikut:
(0,8 .𝐻)− 𝑇
Cb 0,8 . H = Cb + (1 - Cb) . 3 .𝑇
(0,8 .5,8)− 5,32
= 0,722 + (1 – 0,722) . = 0,957
3 .5,32
Sehingga berat baja kapal
Wst = Wst’ . [ 1 + 0,5 . (Cb 0,8 . H – 0,7) ]
= 4759,757. [ 1 + 0,5 . (0,957 – 0,7) ] = 5370,531 m3
2.Berat Out Fitting Dan Akomodasi (Woa)
Woa = 0,4 . L . B
3020
= 9,8 . ( 720 )0,84 = 32,6792 m3
We = (2 - 3%) . Lwt
= 2% . 1805,649 = 45,1412 m3
Dimana:
Dimana:
Vb = kecepatan sekoci turun
Nbv = effisiensi boat
𝐵
£ = 16
15
= 16 = 0,9375
𝑆𝑎′
Kb = 𝑆𝑎
2,262
= 11,314 = 0,1999
I = C (£ - Kb)
= 2,3834 (0,9375 - 0,1999) = 1,7579 m
Jadi momen torsi kemudi:
Qr = Cr . I
= 26617,1860 . 1,7579 = 46790,3512 Nm
7.2.3 Diameter Rudder Stock
Dt = 4,2 . 3√𝑄𝑟 . 𝐼
3
= 4,2 . √46790,3512 . 1,7579
= 182,6555 mm
7.2.4 Daya Motor Penggerak
a. Torsi minimum
𝐷𝑡ᵌ
Mmin = 1000
182,6555ᵌ
= = 6093,9412 Nm
1000
b. Torsi maksimum
𝑀𝑛
Mmak = 1,5 . 𝑁
6093,9412
= 1,5 . = 9622,0124 Nm
0,95
c. Daya motor
£
𝑀𝑚𝑖𝑛 .
M = 4,65 . [104 .0,35𝑇]
35
6093,9412 .
25
= 4,65 . [ ] = 11,3347 HP
104 .0,35
Dimana:
N = Efisiensi mekanis rudder stock
T = Waktu putar kemudi
Nsg = Efesiensi stering gear (0,1 – 0,35)
1. Kapasitas Pompa
- Perhitungan Debet Muatan ( Qe )
Qe = Volume ruang muat / Waktu bongkar muat ( m3 / jam )
Qe = 2315.71411 / 5
= 463.1428221 𝑚3 /jam
- Kecepatan aliran = 2 m/s
- Kapasitas Pompa Bantu ( Qs )
Qs = 25% x Qe (m3 / jam )
= 25% x463.1428221
= 115.7857055 𝑚3 /jam
2. Diameter Pipa
- Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe = V x [( y x Db2 )/4 )] x 3600
Qe = 1557 x Db2
Db = y ( Qe / 1557 ) ( m )
= 0,865 (463.1428221 / 1557)
= 0.257301568 m direncanakan 257 mm
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe = Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db = Diameter pipa utama ( m )
- Diameter pipa bantu ( Qs )
Qs = V x [(y x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs = 1557 x Dbs2
Qs = 1557 x Dbs2
Dbs = y ( Qs / 1557 ) ( m )
= 0,865 (115.7857055 / 1557 )
= 0.064325 m direncanakan 64 mm
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs = Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )
3. Tenaga Pompa
4. Diameter Bellmouth
a. Pompa utama
D1 = (D . 2) . (0,4 + tg 300)
= (0,17 . 2) . (0,4 + tg 300) = 0,331 m = 0,3 m
b. Pompa stripping
D1’ = (D . 2) . (0,3 + tg 300)
= (0,08 . 2) . (0,1 + tg 300) = 0,108 m = 0,1 m
7.5 Mast
Mast dipergunakan untuk penyangga penahan dari derick boom yang
memindahkan atau mengangkat pipa penyalur muatan yang berat
maksimumnya diperkirakan sebesar 1500 kg.
7.5.1 Modulus penampang Tiang Mast
W = 0,1 . P1 . l
= 0,1 . 1000 . 13800
= 1380000 kg.mm
Dimana:
P1 = Berat maksimum = 1000 kg
l = Jarak jangkau derek = 13800 mm
7.5.2 Diameter Tiang Mast
3 𝑊
D = √0,0115
3 1380000
=√ = 493,2424 mm = 400 mm
0,0115
Berdasarkan BKI Vol. II tahun 2001 section 18-2, maka dapat dihitung
bilangan Z dengan rumus sebagai berikut :
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Dimana :
D2/3 merupakan banyaknya air yang berpindah ( displacement ) pada
saat garis air berada pada musim panas didalam air laut yang memiliki air
laut 1,025 ton/m3
h tinggi efektif yang diukur dari garis air muat pada musim panas
sampai pada ujung deck tertinggih = Fb + ∑h
B Lebar kapal (10,5 m)
A Luasan (m2) merupakan penampakan profil lambung, superstructure
dan houses yang memiliki lebar lebih besar dari B/4 yang berada diatas
garis air muat pada musim panas termasuk panjang L dan diatas dari tinggi
h
CARA MENGERJAKAN
1. LWL = 70,555 + ( 3 % x 70,555 )
= 70,555 + 2,46
= 72,671 m
2. D 2/3 = ( LWL x B x T x Cb )2/3
= (65.95x 10,5 x 4,991 x0,738)2/3
= 272.798 m
3. h = pB + ∑h
= ( D – T ) + ( 2,4 x 5 )
= ( 6,5 – 5,737 ) + ( 2,4 x 5 )
= ( 0,263 ) + ( 12 )
= 12,26 m
4. A = LWL x T
= 65,95 x 5,737
= 484,547
Jadi,
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Z = 272,798 + ( 2 x 12,26 x 12,6 ) + 484,547 / 10
Z = 272,798 + 308,952 + 48,4547
Z = 630,2047
KATALOG
Karakteristik peralatan jangkar dapat ditentukan dengan harga Z = 630,2047
dan diperoleh data sebagai berikut :
a. Jumlah Jangkar : 2 buah
Tali Tambat
Jumlah Tali : 4 buah
Panjang Tali : 160 m
Beban Putus : 145 kN
Berat jangkar =1920 Kg, maka dari katalog diambil berat jangkar yang mendekati
yaitu 1920 kg dari table dimensi jangkar dapat diketahui dimensi jangka yang
Penentuan Rantai
Jangkar
Setelah diketahui
data-data dari
jangkar, maka
dipilih rantai
jangkar dari
katalog, yaitu
dengan :
a. Panjang
total dipilih = 440
m
b. Diameter
rantai jangkar
dipilih = 44 mm
Komposisi dan kontruksi dari rantai jangkar meliputi :
a. Ordinary link/ common link
1) 1,00 d = 44 mm
2) 6,00 d = 264 mm
3) 3,60 d = 158,4 mm
b. End Large Link
1. 1,1 d = 48,4 mm
2. 6,6 d = 290,4 mm
3. 4,0 d = 176 mm
c. End Link
1. 1,2 d = 52,8 mm
2. 6,75 d = 297 mm
3. 4,0 d = 176 mm
Katalog
7.6.3 Perhitungan Daya Mesin Jangkar Perhitungan Daya Mesin Jangkar
Menurut Buku "Practical Ship Building" Oleh M. Khetagurov