Anda di halaman 1dari 46

TUGAS MERANCANG – 3

RENCANA UMUM (GENERAL ARRANGEMENT)

Tugas ini diberikan kepada :


Nama : La Ode Bambang Afrilianto
NIM : 2016.02.2.0015
Mulai Tugas : September 2018
Selesai Tugas : Desember 2018
Dosen Pembimbing : 1. Urip Prayogi ST.,MT.
2. M. Riyadi ST.,MT.
3. Hadi Prasution ST.,MT
Metode yang digunakan : Sesuai petunjuk buku panduan merancang - 3

Surabaya, 20/12/2018

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing

Urip Prayogi ST.MT. M. Riyadi ST.MT. Hasi Prasution ST.MT.


NIP.01206 NIP. NIP.01677

Kepala
Prodi Teknik Sistem Perkapalan

Urip Prayogi ST.MT


NIP.01206
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur hanya tertuju bagi Tuhan Yang Maha Esa
atas semua rahmat dan hidayahnya yang telah diberikannya kepada kita.

Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada dosen


pembimbing yang telah membimbing kita dengan sabar dan juga kepada senior
serta teman–teman yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan
Tugas Perancangan Kapal–3 ini.

Laporan ini saya susun dan laksanakan atas tugas yang telah diberikan
kepada saya. Tugas Perancangan Kapal–3 adalah tugas merancang General
Arrangement,yang kesemuanya itu merupakan dasar bagi saya untuk tugas – tugas
berikutnya.

Dalam penggambaran Tugas Perancangan Kapal-3 ini kami


menggunakan Form Data dan Buku Asistensi tentang tugas-tugas ini, dimana
buku tersebut sangat banyak membantu dalam kelancaran penggambaran Tugas
Perancangan Kapal-3 ini.

Harapan saya dalam pembuatan laporan Tugas Perancangan Kapal-3 ini


dapat membantu dan menambah pengetahuan saya tentang penggambaran bentuk
badan kapal dan cara peletakan ruangan-ruangan beserta sifat-sifatnya.

Diakhir kata ini, saya sebagai penyusun laporan mengharap masukan


baik saran atau kritik atas semua kekurangan yang telah saya buat.

Surabaya, 20/12/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kapal adalah merupakan alat transportasi yang berada di atas air
dan dapat juga dikatakan bangunan yang terapung di atas air yang harus
layak laut dan layak huni. Untuk itu kapal memerlukan berbagai macam
mekanisme untuk menjalankan operasinya dengan baik dan karena bentuk
kapal itu sendiri berbentuk aneh dan sempit maka bangunan tersebut
dibatasi oleh tempat yang sangat terbatas pula. Karena batasan tersebut
baik dari segi ekonomis dan segi teknisnya maka hampir semua
mekanisme yang ada di kapal berpusat di suatu daerah, yaitu sekitar
daerah kamar mesin.
Dengan terbatasnya tempat yang tersedia maka diperlukan
perancangan agar semua sistem yang ada di kapal berjalan dengan baik.
Dan penempatan dari permesinan dan semua peralatan sesuai dengan
fungsi dan peraturan yang berlaku, serta memenuhi kriteria keamanan,
kenyamanan, dan ketenangan.
2. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah agar dalam perencanaan
kapal tersebut dapat dijamin kehandalan serta optimal dalam perencanaan
ruangan dan peralatan lainnya. Beberapa tujuan dari rancangan umum
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan motor penggerak kapal dan perencanaan kamar mesin
di kapal.
2. Menentukan dan sekaligus menempatkan semua sistem dan
peralatan yang ada di kapal.
3. Menentukan letak dari ruangan – ruangan yang ada di kapal sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
3. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah berdasarkan
pengarahan dosen, teori, serta pengetahuan yang didapat pada waktu
kuliah, dengan berbagai macam segi pertimbangan baik segi teknis
maupun segi ekonomis. Selain itu juga diperkuat dengan referensi dan
literatur dari buku – buku yang berhubungan dengan rancangan umum dan
berbagai macam katalog sebagai penunjang gambar rencana umum ini.
BAB II

PERHITUNGAN TAHANAN DAN PEMILIHAN


MAIN ENGINE

4. Data kapal
Nama kapal : Oro Oackson
Type kapal : Oil Tanker
Ukuran utama :
1. Lpp : 68,50 m
2. Lwl : 70,555 m
3. Bmld : 11,50 m
4. Dmld : 5,80 m
5. T : 5,320 m
6. Vd : 12,00 knots
7. Fr’Cstl : 7,54 m
8. Poop : 18,3 m
9. Cb : 0,722
10. Δ : 3102 ton
1. Letak kamar mesin di belakang
2. Jumlah baling-baling : 1 dengan 4 daun
3. Rute pelayaran : surabaya – jepang
4. Jarak pelayaran : 3429 seamill (5520 Km)
5. Lama pelayaran
Lama pelayaran yang di tempuh
Vp = 6,687 m/det
Travel time (t) = S/Vd
= 5520000 m/7,047 m/det
= 19872000 detik = 5520 jam = 10 hari 30 jam
6. Perhitungan besar tahanan / hambatan kapal.
Tahanan kapal merupakan gaya fluida yang bekerja pada kapal
sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal. Tahanan total sendiri
diruraikan menjadi sejumlah komponen yang berbeda yang diakibatkan
oleh berbagai macam penyebab dan saling berinteraksi dalam cara yang
benar-benar rumit .
1. Volume Displacement
Volume displacement merupakan volume air yang di pindahkan oleh
kapal.
∇= Lwl x B x T x wl
= 70,555 x 11,50 x 5,320 x 0,722
= 3.119,262
2. Luas Permukaan Basah
luas permukaan basah merupakan luasan kapal yang tercelup
kedalam air.
S = 1,025 x lpp (cb x B +1,7xT)
=1,025 x 68,50 (0,722 x 11,50 + 1,7 x 5,320)
= 70,212 ( 17,347 )
= 1217,967 m2

3. Perhitungan Koreksi Mesin


Perhitungan koreksi mesin, dengan metode Ayre Remmers.
Vp = (Vd + 1) x 0,5144
= (12.00 + 1) x 0,5144
= 6,687 m/det
g = 9.81 m/det 2
Lpp = 68,5 m
1 knot = 0,5114 m/det

Froude Number
𝑉𝑝
Fr =
√𝑔 .𝐿𝑝𝑝

6,687
= 0.2579
√9,81𝑥68,50

Displacement Coefficient
𝐿𝑝𝑝 68,50
= 31021/3
𝐷 1/3

=4,8

Dari ke dua harga tersebut dapat ditentukan harga koreksi C dari diagram
Ayre Remmers Bild 1
Koreksi mesin dari diagram Ayre Remmers Bild 1, didapatkan harga C = 370

3. Koreksi Harga Cb

Dari diagram Ayre Remmers Bild 2, untuk harga Fr = 0,257 didapatkan :


Cb standard δ = 0,5
Cb kapal δ = 0,722

Karena Cb kapal > Cb standard maka koreksi harga Cb dilakukan sebagai


berikut:
𝐶𝑏 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑−𝐶𝑏 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙
Koreksi harga Cb = 300 . 0,722 𝐶𝑏 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑
0,5−0,722
= 300 . 0,746 0,5
= -66,6

Untuk koreksi Cb dari diagram Ayre Remmers Bild 4 didapatkan harga C1 = 13 %

4. Koreksi Harga B/T


𝐵
Koreksi B/T = 10 . δ (2 - 𝑇 )

11,50
= 10 . 0,722 (2 – 5,320 )

= 1,167 (C2)
𝛿
Koreksi Letak Lcb Cp=100 - 0,08𝑥𝛿𝑥0,93

0,722
100 - 0,08 𝑥 0,722 𝑥 0,93

0,722
100 - 0,0537

100 – 13,445
86,559
= = 0,86559
100

Harga Lcb ditentukan Lcb = 17,5 x cp – 12,5

=17,5 x 0,86559 – 12,5

=2,647 % Lpp

5. Koreksi Letak LCB

Ayre Remmers memberikan syarat pula untuk menentukan posisi


LCB kapal, yang juga belum tentu sama dengan LCB standard. Oleh
karena itu perlu adanya koreksi.

Dengan perhitungan harga LCB dari diagram Ayre Remmers Bild


3 didapatkan letak LCB standard = 0,5 % Lpp di depan amidship Φ
𝐿𝐶𝐵 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑−𝐿𝐶𝐵 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙
Koreksi harga LCB = 𝐿𝐶𝐵 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑

−0,3 −0,00072
= −0,3
= 0,9976 %
Karena LCB kapal ada didepan Ф, maka koreksi harga LCB
diambil dari diagram Ayre Remmers Bild 6, didapatkan harga C3 = 1 %

6. Koreksi Harga LWL


Penentuan LWL standard diberikan sebagai berikut

LWL standard = 1,025 . 68,50 = 70,212 m


LWL kapal = 70,555 m

𝐿𝑊𝐿 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑−𝐿𝑊𝐿 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙


Koreksi harga LWL =
𝐿𝑊𝐿 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑

70,212 .70,555
= 70,555

= -0,000486 % (C4)

Total koreksi terhadap besarnya tahanan yang diterima kapal


Ctotal = C + (C1 + C2 + C3 + C4)% . C
= 370 + (13 + 1,1671 + 1 + (-0,000486)
= 385,171 %

Tahanan kapal total


550 .𝐷 0,64 .𝑉𝑝²
W0 = 𝐶𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

550 .31020,64 .6,687²


= 385,171

=10960,016 kg

Tenaga yang diberikan mesin


𝑊0 .𝑉𝑝
EHP = 75

10960,016 .6,687
= 75

= 977,195 HP

EHP (Effective Horse Power) = 977,195 HP


𝐸𝐻𝑃 977,195
DHP = = = 1281,684 HP
𝑃𝑐 0,76243

Untuk kapal ini posisi kamar mesin ada dibagian belakang. Karena antara
propeller shaft dengan kedudukan mesin utama cukup jauh, maka diperlukan
adanya intermediate shaft. Intermediate shaft ini disangga oleh dua buah bearing
yang mempunyai faktor gesekan terhadap shaft. Oleh karena itu diperlukan
adanya koreksi terhadap besarnya daya yang harus diterima propeller shaft dari
mesin utama sebesar 3 %. Maka besarnya daya mesin utama:

BHP’ = DHP + (3% . DHP)

= 1281,684 + (0,03 . 1281,684)

= 1281,684 + 38,450

= 1320,134 HP

Akibat cuaca buruk, ada kemungkinan sebagian dari propeller keluar masuk dari
permukaan air. Untuk menjaga agar putaran propeller selalu tetap, diperlukan
koreksi terhadap daya mesin utama sebesar 10 %. Dengan demikian besarnya
daya mesin induk menjadi:

BHP = BHP’ + (10% . BHP’)

= 1320,134 + (0,1 . 1320,134)

= 1320,134 + 132,013

= 1452,147 HP

Harga BHP ini digunakan sebagai pedoman untuk memilih mesin utama yang
akan digunakan dalam kapal ini. Mesin yang digunakan harus lebih besar dari
harga BHP yang didapatkan

7. Pemilihan Mesin Penggerak Utama


Dalam pemilihan mesin pada merek Wartsila 20, akan digunakan
tipe 6L20. Tipe 6L20 dirasa paling sesuai dibandingkan dengan tipe
yang lain, dikarenakan daya yang memenuhi dan tidak terpaut terlalu
jauh antara daya yang dibutuhkan dan daya yang dihasilkan engine.
Berikut dibawah ini adalah spesifikasi dari Wartsila 6L20:
BAB III

SUSUNAN ABK (CREW)

3.1 Pendahuluan
Bahwa dalam pembangunan sebuah kapal yang diiringi dengan kemajuan
teknologi, maka didalam suatu sistem tersebut banyak menggunakan alat-alat
yang serba komputer. Sistem jaringan-jaringan dalam kapal yang serba canggih
bisa menaikkan efisiensi produktif kapal. Dengan bantuan alat tersebut, maka
orang-orang yang ada di dalam kapal (ABK) dapat diminimalkan. Untuk
memperoleh efisiensi kerje dan optimasi biaya, maka dilakukan penentuan jumlah
awak kapal berdasarkan kebutuhan pada masing-masing bagian atau departemen.

3.2 Pehitungan Jumlah ABK


Rumus pendekatan jumlah ABK dipakai rumus HP Froude adalah :

1 1
N 𝐿 𝑥 𝐵 𝑥 𝑇 ⁄6 𝐵𝐻𝑃 ⁄3
0 =𝐶𝑠𝑡 . 𝐶𝑑𝑒𝑐𝑘 . + 𝐶𝑒𝑛𝑔 +𝐶
105 105

Dimana :
Cst : Coefesien Of Stuward ( 1,2 \ )
Cdeck : Coefesien Of Deck Craw ( 11,5)
Ceng : Coefesien Of Engine Craw (8,5)
C : Cadet ( 1 )
1 1⁄
N 68,5 𝑥 11,5 𝑥 5,320 ⁄6 1470 3
0 = 1,2 . 11,5 . + 8,5 +1
100000 100000

= 1,2 (11,5 . 0,589) + (8,5 . 0,494) + 1

= 1,2 . 6,773 + 4,199 + 1

= 8,127 + 5,199

= 13,326 = 14

= 14 orang ABK
3.3 DAFTAR ABK
No ABK (Crew Kapal)
1 Captain / Kapten 1 Orang
2 Deck Departement
Chief officer 1 Orang
Second officer 1 Orang
Operator radio 1 Orang
Quarter Master 1 Orang
3 Engine Departemen / Bagian Mesin
Chief Enginer 1 Orang
Second Enginer 1 Orang
Pump Man 2 Orang
Electrican 1 Orang
Oilman 1 Orang
Seaman 1 Orang
4 Catering Departemend / Bagian Hidangan
Chief Cook 1 Orang
Asisten Cook 1 Orang
Total 14 Orang
BAB IV

RENCANA UMUM

1. Penentuan Jarak Gading.

Yaitu dengan rumus :


𝐿 68,5
𝐴0 = + 0,48 = + 0,48 = 0,617
500 500

Penentuan jarak gading pada ceruk buritan maupun pada ceruk haluan
adalah maksimum sebesar 670 mm untuk mempermudah konstruksi maka
diambil 600 mm tiap jarak gading.

2. Penentuan Letak sekat kedap air


1. Jarak frame 0 terhadap AP

(S1) = 2/3 atau ¾

= 2/3 . 600

= 400 mm

2. Sekat belakang kamar mesin / afterpeak bulkhead


Diletakkan sekurang-kurangnya 7 atau 8 jarak gading dari frame nol
(S2) 8 × 600 = 4800 mm

Maka diambil jarak 5200 mm dari AP

3. (S3) Panjang ruang mesin

(S3) =(17~22)% x Lpp

=0,19 x 68,5

=13,015 m

=21691 mm

Frame = 21691 : 600 = 36 frame dari AP

Dikarenakan peneyesuaian dari sekat tubrukan dengan panjang


ruang muat maka sekat depan kamar mesin diambil sebesar 22000 mm
dari AP
4. Sekat tubrukan / collision bulkhead

(S4) =(5~8)% x Lpp

=0,08 x 68,50

= 5,48 m = 5480 mm

Dari perhitungan di atas didapatkan jarak sekat tubrukan sebesar


5480 mm dari FP

5. Ruang Muat

Setelah melakukan perhitungan jarak sekat tubrukan dan panjang kamar


mesin maka dapat dilakukan pembagian ruang muat sebagai berikut :

PRuang Muat = 95000 - (5200 + 16800 +5800)

= 95000 – 27800

= 67200 mm

Dengan menyesuaikan jarak gading tiap web frame maka ruang muat
dibagi menjadi 4 bagian sama panjang dengan panjang 16800 mm tiap
ruang muat

16800 mm = 28 Frame

RUANG MUAT 1
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 3141.87 3141.87 3613.14 14452.56 3828.61 3828.61 16852.79147 1 16852.79
2 2242.88 2242.88 2970.76 11883.04 3777.46 3777.46 14083.99227 4 56335.97
3 1451.48 1451.48 2180.72 8722.88 2442.61 2442.61 9925.349733 2 19850.7
4 662.55 662.55 1281.91 5127.64 1621.31 1621.31 5830.38 4 23321.52
5 0 0 466.74 1866.96 868.64 868.64 2152.005333 1 2152.005
118513
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 213323.3736
213.3233736 3

RUANG MUAT 2
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 4557.83 4557.83 4615.85 18463.4 4616 4616 21741.2876 1 21741.29
2 4453.57 4453.57 4591.59 18366.36 4616 4616 21582.9316 4 86331.73
3 4261.07 4261.07 4474.8 17899.2 4529.13 4529.13 20995.66133 2 41991.32
4 3902.56 3902.56 4206.57 16826.28 4325.83 4325.83 19709.67373 4 78838.69
5 3141.87 3141.87 3613.14 14452.56 3828.61 3828.61 16852.79147 1 16852.79
245755.8
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 442360.4815
442.3604815 3
RUANG MUAT 3
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 4562.52 4562.52 4615.12 18460.48 4616 4616 21742.68 1 21742.68
2 4574.48 4574.48 4615.3 18461.2 4616 4616 21752.65493 4 87010.62
3 4586.43 4586.43 4615.48 18461.92 4616 4616 21762.622 2 43525.24
4 4598.38 4598.38 4615.66 18462.64 4616 4616 21772.58907 4 87090.36
5 4557.83 4557.83 4615.85 18463.4 4616 4616 21741.2876 1 21741.29
261110.2
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 469998.3377
469.9983377 3

RUANG MUAT 4
wl 0.9 wl 2.8 Dmld
frame A fs A x fs
1 4 1
1 3737.45 3737.45 4326.14 17304.56 4564.41 4564.41 20143.71707 1 20143.72
2 4127.37 4127.37 4525.11 18100.44 5540 5540 21844.01053 4 87376.04
3 4384.54 4384.54 4585.73 18342.92 4616 4616 21510.18853 2 43020.38
4 4550.57 4550.57 4614.93 18459.72 4616 4616 21732.68147 4 86930.73
5 4562.52 4562.52 4615.12 18460.48 4616 4616 21742.68 1 21742.68
259213.5
A = 2 x 1/3 x H x ∑ Axfs 466584.3758
466.5843758 3

Jumlah Total Volume Ruang Muat

Jadi jumlah keseluruhan total volume ruang muat = 2315.71411 m3

6. Perhitungan tinggi Double bottom

H = 350 + (45 . B)

= 350 + (45 . 11,50)

= 867,5 mm

7. Sedangkan tinggi Double bottom di kamar mesin

H’ = H + 20 % . H

= 867,5 + ( 20 % . 867,5 )

= 1041 mm

3. Crew Accomodation
Ketentuan-ketentuan umum untuk ruang-ruang okomodasi adalah sebagai
berikut:
4. Sleeping Room (Ruang Tidur)
ukuran ruangan tergantung dari BRT kapal
𝐿∗𝐵∗𝑇
BRT = 3,5
ton atau BRT = 0,6 DWT

= = 3602,24

1. untuk kapal diatas 3000 BRT, luas lantai minimum 2,78 m2/orang.
2. ruang tidur untuk kapten, kepala mualim, kepala kamar mesin, dan
operator radio masing – masing dilengkapi dengan kamar mandi dan
WC.
3. untuk awak kapal yang lain masing – masing kamar tidur dapat
ditempati oleh 2-3 orang
4. tinggi ruangan ruangan di ukur dari sisi atas geladak sampai sisi atas
balok geladak diatasnya.tinggi minimum dalam keadaan bebas adalah
1900 mm,atau tergantung dari BRT kapal.

Untuk BRT < 1600 tinggi 7 feet

Untuk BRT > 1600 tinggi 7 feet 6 inches

1 feet = 0,3048 m

1 inches = 2,54 cm

5. ukuran tempat tidur dengan ketentuan, panjang x lebar = 190 x 68 cm.

5. Mess Room (Ruang Makan)


a. Setiap kapal harus dilengkapi dengan mess room atau ruang makan, yang
harus
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh awak kapal. Dimana
ruang makan untuk perwira harus disediakan terpisah.
b. Ruang makan harus dilengkapi dengan meja, kursi, dan perlengkapan
makan yang lain yang dapat menampung seluruh jumlah awak kapal
dalam waktu yang bersamaan.
c. Sedekat mungkin dengan galley atau dapur.
d. Dapat dilengkapi dengan pantry atau tempat penyimpanan masakan.
e. Untuk ukuran meja makan tergantung ruang makan dan jumlah
pemakaian. Lebar meja makan ditentukan 800 mm, kursi untuk meja
makan tersebut berukuran 400 x 400 mm. Diletakan melingkari meja
berjarak masing-masing 200 mm.
1. Smoking Room
Untuk kapal-kapal yang berlayar diluar tepat asalnya dan ukuran kapal
>3000 BRT harus dilengkapi dengan sebuah smooking room untuk
perwira.

2. Hospital
Untuk kapal yang mempunyai ABK >15 orang dan pelayaran lebih dari
tiga hari harus disediakan sebuah ruangan untuk fasilitas hospital
accomodation. Hospital ditempatkan sedemikian rupa sehingga pasien
dapat beristirahat dengan baik. Untuk melayani hospital dapat
ditempatkan seorang tenaga kesehatan dengan peralatan, obat-obatan dan
dilengkapi dengan tempat tidur.

3. Ship Office
Untuk kapal yang mempunyai ukuran >3000 BRT kapal harus dilengkapi
dengan ruang kantor untuk deck departement dan satu ruang kantor untuk
engine departement.

4. Sanitary Accomodation
a. Setiap kapal harus dilengkapi dengan peralatan sanitasi termasuk kloset,
bak mandi, pancuran air, dimana pemakaiannya disesuaikan dengan
kebutuhan.
b. Untuk kapten, kepala mualim, kepala kamar mesin, dan operator radio
harus disediakan kamar mandi, water closed tersendiri dan dilengkapi
dengan shower bath.
c. Setiap satu toilet, satu bak mandi, dan shower maksimum dalam satu hari
digunakan untuk 8 orang. Ukuran shower adalah panjang minimum 2 feet
lebar minimum 6 1/4.
d. Untuk wash basin diletakkan didekat setiap tangga turun (starway) di
dalam bangunan atas.
5. Dry Provision Room (Gudang Makanan)
Gudang makanan atau Dry Store harus cukup untuk menyimpan makan
kering selama pelayanan yang dilengkapi dengan Clod Provision Store
(Ruang Pendingin).
Ruang pendingin atau Cold Provision Store bersuhu cukup dingin guna
menyimpan beberapa jenis makanan antara lain: daging, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan ikan.

Volume buah-buahan dan sayur-sayuran : 6 ft3 / orang / bulan


Volume daging dan ikan : 4 ft3 / orang / bulan

6. CO2 Room
Setiap kapal dilengkapi dengan alat-alat pemadam kebakaran yang
berbentuk CO2 busa (foam) diletakkan di bagian yang mudah dicapai
misalnya Gang Way, Stan Way, Gudang, Dapur, dan lain-lain. Sedangkan
untuk gudangnya dapat ditempatkan digeladak dibatasan sekat depan agar
dekat dengan ruang load.

7. Fore Castle
Merupakan bangunan yang berada dibagian haluan kapal, digunakan
sebagai tempat pergudangan yaitu:

a. Peralatan cadangan tempat: jangkar, rantai, dan propeller.


b. Tali-temali dan kabel-kabel.
c. Lampu-lampu dan cat kapal.

2. Navigation Space
1. Chart Room

Chart room atau ruang peta terletak satu kompartemen atau geladak
dengan ruang kemudi atau wheel house. Ukuran minimal 8 x 8 feet atau
2,4 x 2,4 m, meja diletakkan melintang kapal dan merapat pada dinding
sebelah depan. Ukuran panjang peta 180 cm jadi ukuran meja 1,8 x 0,9 m.
Chat room dilengkapi dengan pintu sorong untuk masuk kedalam wheel
house.
2. Radio Room
Ruang radio atau ruang markonis diletakkan di geladak teratas, terlindung
dari air dan gangguan suara terletak satu kompartemen dengan ruang
kemudi atau wheel house. Di dekat ruang radio harus ditempatkan ruang
untuk pembangkit listrik darurat atau ESEP (Emergency Source of
Electrical Power ).

3. Wheel House (Ruang kemudi)


a. Ruang kemudi harus ditempatkan pada geladak teratas sampai ketinggian
dimana arah pandangan ke depan dan kesamping tidak terganggu.
b. Jarak pandang kedepan minimum 1.25 x Lpp.
c. Untuk ukuran jendela adalah 600 x 500 mm.
d. Jarak dinding depan ke kompas 900 mm.
e. Jarak kompas ke stering wheel 500 mm.
f. Jarak stering wheel ke pengemudi 600 mm.
g. Jarak pengemudi ke dinding belakang 600 mm.
Ruang untuk wheel house dibuat secukupnya. Disisi kanan dan kiri selalu
ada flying bridge dengan bagian keluar sebesar 2 - 3 feet untuk
memudahkan ABK mengatur kapal pada saat masuk ke dok dan
pengawasan waktu berlayar. Pintu dari stering wheel ke flying bridge
dengan type sliding door (pintu besar / dorong).

4. ESEP Room
ESEP ROOM berfungsi sebagai :

a. Sebagai pengganti pembangkit listrik utama bila tidak berfungsi.


b. Memberi aliran listrik selama 6 jam dan tetap berfungsi bila kapal miring
235° dan trim 10°.
c. Esep room diletakkan diatas open deck dan diluar machinery casing.
d. Harus dapat memberi tenaga listrik selama 6 jam secara kontinu pada
bagia-bagian ini:
 Sekoci penolong dan seketika life boat dan over side.
 Semua jalan (all ways).
 Semua tangga (all star ways).
 Semua jalan keluar (exit).
 Ruang generatif utama (main generating set space).
 Ruang mesin (machinery room).

 Ruang navigasi (navigation room).


 Ruang peta (chart room).
 tanda bahaya umum (general alarm).
 lampu-lampu navigasi (navigation lamp).
 Lampu-lampu kode (day light signaling lamp).
e. Bentuk ESEP room dapat berupa Accumulator (battery), generator dengan
independent fuul supply dan switchable prine move.
f. Untuk kapal < 5000 BRT harus disediakan ESEP room dengan
kemampuan cukup 2 jam saja secara terus menerus pada bagian lounching
station. Stowage position of survival craft dank arena kapal mempunyai
BRT < 5000 maka syarat tersebut harus mutlak adanya yaitu direncanakan
terletak di navigation deck.

3. Perencanaan Sekat Kedap


1. Pump Room
Ruang ini berfungsi sebagai pemisah atau pengisolasi kamar mesin dengan
tangki ruang muat selain itu untuk peletakan pompa, kepentingan bongkar
muat cairan dari tangki muatan yang diangkut, dan pompa-pompa untuk
pelayanan kapal (system ballast dan bilga) serta untuk motor induk dari
tangki penampung (system bahan bakar) dengan memenuhi persyaratan
klasifikasi. Ruang pompa memiliki konstruksi sekat dan geladak yang
kedap gas (gas tight deck and bulkhead) dan tidak berhubungan langsung
dengan kamar mesin. Ruang pompa disyaratkan memiliki system bilga
tersendiri yang berhubungan diruang muatan, kecuali jika kapal
mengangkut muatan dengan titik nyala atau flash point dibawah 60° C,
system pompa dapat dihubungan dengan system bilga dari kamar mesin.
Ruang pompa ini dilengkapi dengan system ventilasi yang tidak
berhubungan dengan system ventilasi yang lain. Sistem ventilasi ruang
pompa harus menggunakan penghembus mekanik atau mechanically
driven fan tipe hisap atau extraction type. Dapat juga system ventilasi ini
direncanakan menggunakan tipe supply fan. Dalam hal ini direncanakan
panjangruang muat pompa di atas dasar ganda didepan kamar mesin
sebesar 3 jarak gading normal atau 1800 mm.

2. Tangki Penampung
Tangki penampungan (sloop tank) berfungsi untuk menampung minyak
pelumas kotor dan air buangan hasil pencucian dari ruang muatan yang
dipompa oleh stripping pump. Aliran yang tertampung dalam sloop tank
ini dikeluarkan pada saat kapal berlabuh oleh pompa pencucian ruang
muatan. Tangki ini direncanakan berada di bagian dasar kamar pompa,
antara sekat depan kamar mesin dan sekat depan ruang pompa, sepanjang
4 jarak gading normal atau 2400 mm.

3. Ruang Pemisah
Ruangan pemisah (cofferdam) direncanakan berjumlah dua buah sebagai
pembatas atau pengisolasi ruangan pada ujung-ujung daerah ruang muatan.

a. Cofferdam pertama berupa ruang pompa yang terletak di depan kamar


mesin sebagai pembatas kamar mesin dengan ruang muatan.
b. Cofferdam kedua terletak di depan tangki muat depan sebagai pemisah
ruang muatan dengan kotak tangki dan tangki ballast haluan. Cofferdam
ini direncanakan sepanjang 1 jarak gading di luar sekat atau 600 mm dan
mempunyai system bilga tersendiri. Sekat ruang pemisah ini harus bersifat
kedap minyak atau oiltight bulkhead dan memiliki kekuatan konstruksi
sama dengan sekatan antara ruang muatan atau cargo tank bulkhead.
4. Perencanaan Lampu Navigasi

Lampu navigasi berfungsi untuk lampu rambu-rambu atau tanda petunjuk posisi
dari sebuah kapal jika terlihat oleh kapal lain. Lampu-lampu navigasi ini harus
terpasang sesuai dengan peraturan keselamatan yang ada.
1. Mast Head Light
a. Jumlahnya tergantung pada panjang kapal dan daerah pelayaran, untuk
kapal dengan panjang > 45,75 meter dan pelayaran besar berjumlah 2
buah.
b. Sudut penyinaran horisontal lampu 360°
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sampai sejauh 5 mil
e. Daya lampu 500 watt
2. Side Light
a. Side light berjumlah 2 buah dan diletakan di samping bangunan atas
dengan jarak sama dengan lebar kapal
b. Sudut penyinaran lampu 90°
c. Warna lampu
 Starboard : hijau
 Portside : merah
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 40 watt
3. Stern Light
a. Stern light berjumlah 1 buah dan diletakan di dekat stern anchor light
b. Sudut penyinaran lampu 360°
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 40 watt
4. White Light
a. White light atau anchor light hanya diletakan di haluan
b. Jumlah white light bergantung dari letak jangkar, dalam hal ini jumlahnya
adalah 1
c. Warna lampu putih
d. Dapat dilihat sejauh 2 mil
e. Daya lampu 60 watt
f. Tinggi minimum 6 meter dari geladak kimbul atau fore castle deck
5. Red Light
a. Red light berfungsi sebagai lampu rambu-rambu pada saat cuaca berkabut
atau saat kapal kandas
b. Jumlah red light 2 buah dan diletakan pada mast atau tiang muatan
c. Sudut penyinaran lampu 360°
d. Warna lampu merah
e. Dapat dilihat sejauh 2 mil
f. Daya lampu 200 watt
6. Mooring Light
a. Mooring light digunakan pada saat kapal bersandar
b. Mooring light berjumlah 1 buah
c. Warna lampu merah
d. Daya lampu 1000 watt

5. Peralatan Keselamatan
Peralatan keselamatan di atas kapal terdiri dari beberapa kelompok, yaitu:

1. Peralatan Keselamatan Penumpang


a. Baju renang berjumlah sesuai dengan jumlah ABK dan penumpang kapal
ditambah 10% .
b. Pelampung dengan jumlah sesuai dengan peraturan.
c. Sekoci penolong masing-masing berkapasitas sesuai dengan jumlah total
ABK dan penumpang, diletakan di sebelah kanan dan kiri kapal pada boat
deck.
2. Peralatan Keselamatan Kapal
Peralatan ini terdiri dari alat-alat pemadam kebakaran, yang dapat
berbentuk tabung-tabung gas, serbuk, busa atau dengan menggunakan
pompa kebakaran. Untuk pompa kebakaran terdapat ketentuan khusus
yaitu tinggi kenaikan / tinggi tekan pompa (head), harus dapat mencapai
tinggi 12 meter diatas bangunan atas tertinggi.
6. Perlengkapan Lain
1. Freeing Port
Adalah lubang-lubang dinding yang terletak di bagian bawah bulwark.
Digunakan untuk mengeluarkan air laut yang terlanjur naik ke atas
geladak.

2. Pintu-Pintu
Untuk masuk atau keluar ABK dan penumpang ke dalam ruang bangunan
atas, digunakan pintu-pintu kedap. Ukuran pintu adalah sebagai berikut:
a. Ukuran standar : 1800 x 800
b. Lebar pintu diluar : 600 – 700 mm
c. Lebar pintu dalam kabin : 640 – 660 mm
d. Ketinggian dari geladak : 1850 – 1950 mm
e. Ketinggian dari ambang pintu kabin : 150 – 200 mm
f. Ketinggian dari ambang pintu diluar : 300 – 450 mm
3. Jendela
Jendela diletakan minimum satu buah disetiap ruangan. Bersifat kedap,
berbentuk lingkaran dengan diameter 400 mm dan diletakan dengan pusat
lingkaran 1600 mm diatas geladak ruang tersebut. Tidak boleh tertutup
oleh benda atau barang – barang lain yang ada di dalam ruang tersebut.
Khusus untuk wheel house harus dapat memandang daerah seluas-luasnya,
dapat menggunakan jendela berbentuk kotak, ukuran jendela 600 x 400
mm.

a. Ukuran standart : 350 – 550 mm – 800 – 700 mm


550– 600 mm – 800 – 900 mm
550 – 600 mm – 850 – 1000 mm

b. Jendela persegi
Tinggi : 250 – 350 mm
Lebar : 400 – 500 mm
c. Jendela bundar
Diameter : 400 mm
Ketinggian : 1500 – 1600 mm
d. Untuk Wheel House
Penonjolan ke depan 15º
Ukuran jendela diatas geladak 1200 – 2000 mm dari bawah
Jarak antara jendela kurang dari 100 mm
4. Tangga
Tangga biasa
a. Lebar
Diluar bangunan atas : 750 – 900 mm
Didalam / tangga akomodasi : lebih dari 520 mm
b. Tinggi pegangan
Diluar bangunan atas : 950 - 1600 mm
Didalam / tangga akomodasi : lebih dari 820 mm
c. Jarak antara anak tangga : 300 mnm
d. Lebar anak tangga : 220 – 250 mm
e. Ukuran anak tangga : 180 x 9,5 sampai 180 x 10 mm
5. Vertical Ladder
a. Lebar : 250 – 300 mm
b. Jarak antara anak tangga : 250 – 300 mm
c. Diameter batang : 25 – 30 mm
6. Sekoci Penyelamat
Sekoci penyelamat atau life boat pada sebuah kapal harus memenuhi
persyaratan untuk mengangkut seluruh penumpang, dimana dalam hal ini
adalah seluruh awak kapal, pada waktu keadaan darurat yang terpasang
pada sisi kiri dan kanan kapal atau mengarah menjorok ke bawah pada
buritan. Sekoci penyelamat pada kapal ini direncanakan berjumlah 2 buah
dengan sistem peluncuran secara ditembakan mengarah menjorok ke
bawah dan diletakan di buritan. Sekoci ini diluncurkan hanya jika kapal
dalam keadaan darurat. Sekoci penyelamat diatur dalam peraturan
keselamatan jiwa di laut atau SOLAS 1960 sebagai berikut:
a. Dapat diturunkan ke permukaan air dengan selamat dan cepat sekalipun
kapal dalam kondisi tidak menguntungkan atau miring oleng 15°.
b. Peletakan konstruksi dudukan sekoci diatur sedemikian sehingga dapat
memungkinkan terjadinya embarkasi seluruh awak kapal dengan cepat dan
tertib.
c. Tata letak dan susunan peralatan dan konstruksi dudukan sekoci diatur
sedemikian sehingga tidak mengganggu operasi kerja awak kapal pada
kondisi normal.
Berdasarkan standar ukuran sekoci oleh BOT (Board of Trade) England,
maka sekoci untuk kapal dengan awak kapal sejumlah 14 orang dapat
dipilih sebagai berikut:
a. Kapasitas : 7 orang (4,70 m2)
b. Panjang : 5,68 m
c. Lebar : 1,90 m
d. Tinggi : 0,75 m
e. Berat sekoci : 620 kg
f. Berat penumpang : 1200 kg
g. Berat peralatan : 330 kg
h. Berat total : 2150 kg
Selanjutnya untuk peraltan-peralatan dudukan dari sekoci, misalnya boat
davit, peluncur, boat winch, direncanakan dan dihitung pada bagian
tersendiri.
BAB V

PERHITUNGAN CONSUMABLES & BALLAST

Kompartemen – kompartemen ruang muatan, double bottom, ceruk


haluan, dan ceruk buritan pada kapal ini akan dimanfaatkan sebagai tank – tank.
Dalam hal ini dilakukan perencanaan kapasitas dan ukuran tank serta
kemungkinan pemakaian dari tank tersebut. Tank – tank ini direncanakan untuk
keperluan pelayanan kapal dan motor induk, antara lain :

tank bahan bakar HFO


tank bahan bakar MDO
tank minyak pelumas
tank air tawar
tank air ballast
6. Perhitungan Consumable
7. Bahan bakar mesin induk
Whfo = SFOC x BHP x (S/Vd) x 10-6 x c
Dimana :
BHP = 1470 kW
SFOC = 188 gr / kWh
S = 3429 mil = 5520 km
Vs = 12 knot = 22,224 km/jam
C = 1,05
Maka Whfo = SFOC x BHP x (S/Vd) x 10-6 x c
= 188 x 1470 x (5520 / 22,224) x 10-6 x 1,05
= 276,36 x 248,38 x 0,000006 x 1,05
= 72,07 ton
Vhfo = Whfo / ρ Hfo ρ = 0,991 ton / m3
= 72,07/ 0,991
= 72,72 m3
Penambahan volue tank bahan bakar sebesar 4% dikarenakan kontruksi
dan ekspansi panas (ship design dan contruction pada doble bottom.
Vhfo = (1+0,04) x vhfo
= 1,04 x 72,72
= 75,628 m3

8. Bahan Bakar MDO


Wmdo = (10 ~ 20)% x Whfo
= 20 % x 72,07
= 14,414 ton
Vdo = Wmdo / ρ mdo dimana ρ mdo = 0,85 ton / m3
= 14,414 / 0,85
= 16,957 m3
Penambahan volume tank bahan bakar sebesar 4 % dikarenakan
kontruksi dan ekspansi panas (Ship design dan contruction ) pada doble
bottom
Vdo = (1+0,04) x Vdo
= (1,04) x 16,957
= 17,635 m3

9. Lubricating oil (LO)


Wlo = 0,02 x Whfo
= 0,02 x 72,07
= 1,441 ton
Vlo = Wlo / ρ Lo ρLo = 0,92 ton / m3
= 1,441 / 0,92
= 1,566 m3

10. Perhitungan fresh water tank


Sebelum menghitung volume tank fresh water, maka terlebih dahulu
harus dihitung kebutuhan provision and crew.
11. Untuk kebutuhan makan dan minum
TC (total crew ) : 14 orang
T (waktu pelayaran) : 10,30 hari
Vd (kecepatan service) : 12 knot
Cfwd (est.keb. air) : 0,01 ton /orang/ hari
Wfwd =Tc x T x Cfwd
=14 x 10,30 x 0,01
= 1,442 ton
Waktu bongkar muat di perkirakan 2(Tb) = 2 hari
Wfwd = Tb x Cfwd x Tc
= 2 x 0,01 x 14
= 0,28 ton
Jadi total kebutuhan air tawar untuk makan dan minum
Wfwdtotal
= 1,442 + 0,28 = 1,722 ton

12. Untuk kebutuhan mandi dan cuci


Wfws =Tc x T x Cfws dimana Cfws = 0,08 ton/orang /hari
=14 x 10,30 x 0,08
=11,536 ton
Waktu bongkar muat diperkirakan = 2 hari
Wfws = Tb x Cwfs x Tc
=2 x 0,08 x 14
= 2,24 ton
Jadi total kebutuhan air untuk mandi dan cuci adalah
Wfwstotal = 11,536 + 2,24
=13,776 ton

13. Untuk kebutuhan memasak


Wfwc = Tc x T x Cfwc dimana Cfwc = 0,002 ton / orang /hari
=14 x 10,30 x0,002
=0,288 ton
Waktu bongkar muat diperkirakan = 2 hari
Wfwc = Tx Cfwc x Tb
=14 x 0,002 x 2
= 0,056 ton
Jadi total kebutuhan air untuk memasak adalah
Wfwctotal = 0,288 +0,056
= 0,344 ton

14. Untuk kebutuhan pendingin mesin induk


Wfwj = BHP x C x (s/Vd) x 10-6 C= 5 kg / BHP / hari
=1470 x 5 x(3429/12) x 10-6
=2,100 ton
15. Untuk kebutuhan pendingin mesin bantu
Wfwae =(0,1~0,2) x Wfwj
= 0,2 x 2,100
= 0,42 ton
Total kebutuhan Air tawar
Wfw = Wfwd + Wfws +Wfwc +Wfwj +Wfae
=1,722 +13,776 +0,344 +2,100 +0,42
= 18,362 ton
Vfw = Wfw / ρ fw ρfw = 1 ton / m3
= 18,362 / 1
= 18,362 m3

16. Tangki- tangki lain


Sewage Tank
VSewage = ⅓ . Wfw (Berat air tawar)
= ⅓ . (18,362)
= 6,059 m³
Sludge Tank
VSludge = 0,005. (VMDO + VHFO) . 15
= 0,005 . 17,635 + 75,628 x 15
= 0,005 x 93,263 x 15
= 6,994 m3
BAB VI

PERHITUNGAN LWT DAN DWT

Perhitungan Length Weight Tonnage


1. Berat Baja Kapal (Wst)
E = [ L . (B + T) ] + [ 0,85 . L . (H - T) ] + [ 0,85 . ∑ h ]
= [ 68,5 . (11,5 + 5,32) ] + [ 0,85 . 68,5 . (5,8 – 5,32) ] + [ 0,85 .
54,264 ]
= 1226,242

Dimana:

E = Parameter steel weight

L = Lpp

B = Bmld

H = Dmld

T = Sarat kapal

h1 = Tinggi forecastle

l1 = Panjang forecastle

h2 = Tinggi poop deck


l2 = Panjang poop deck
∑h = (h1 . l1) + (h2 . l2)
= (2,1 . 7,54) + (2,1 . 18,3) = 54,264 m2
Maka:
Wst’ = (0,03 - 0,04) . E1,36
= 0,03 . 1226,2421,36 = 4759,757 m3

Untuk kapal dengan Cb 0,7 diukur pada (0,8 . H), sedangkan untuk kapal
Cb 0,722 memerlukan koreksi sebagai berikut:
(0,8 .𝐻)− 𝑇
Cb 0,8 . H = Cb + (1 - Cb) . 3 .𝑇
(0,8 .5,8)− 5,32
= 0,722 + (1 – 0,722) . = 0,957
3 .5,32
Sehingga berat baja kapal
Wst = Wst’ . [ 1 + 0,5 . (Cb 0,8 . H – 0,7) ]
= 4759,757. [ 1 + 0,5 . (0,957 – 0,7) ] = 5370,531 m3
2.Berat Out Fitting Dan Akomodasi (Woa)
Woa = 0,4 . L . B

= 0,4 . 68,5 . 11,5 = 315,1 m3

3.Berat Instalasi Permesinan (Wep)


Wep = W main engine + W remainder weight

= 32,6792 + 31,9769 = 64,6561 m3


Dimana:
𝐸𝑛𝑔𝑖𝑛𝑒 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 0,84
W main engine = 9,8 . ( )
𝑅𝑝𝑚

3020
= 9,8 . ( 720 )0,84 = 32,6792 m3

W remainder weight = 0,59 . mor0,7

= 0,59 . 3000,7 = 31,9769 m3

4.Berat Cadangan (We)


Diperlukan untuk menghindari kesalahan perhitungan dan lain-lain yang
tidak termasuk dalam perhitungan, maka perlu penambahan sebagai
berikut:

We = (2 - 3%) . Lwt
= 2% . 1805,649 = 45,1412 m3

Dimana:

Lwt’ = Wst + Woa + Wep


= 5370,531 + 315,1 + 64,6561 = 5750,187 m3
i. Berat Kapal Kosong (Lwt)
Lwt = Lwt’ + We
= 5750,187 + 45,1412 = 5795,328 m3

b. Perhitungan Dead Weight Tonnage


i. Berat Mati Kapal (Dwt)
Dwt = ∆ - Lwt
= 3102 - 5795,328 = 2693,32 m3
ii. Berat Muatan Bersih (Wpl)
Wpl = Dwt – Wconsumable

= 2693,32 – 131,404 = 2561,916 m3


BAB VII
SISTEM DAN PERLENGKAPAN KAPAL

7.1 Dewi-Dewi (Davits)


7.1.1 Perencanaan Tipe
Direncanakan menggunakan dewi-dewi Roland sistem gravitasi dengan
tipe ROS 1
A = 2200 mm
B = 400 mm
C = 1400 mm
D = 680 mm
E = 320 mm
F = 850 mm
G = 750 mm
H = 2200 mm
J = 100 mm
7.1.2 Berat Alat Penurun Sekoci
QF = 0,05 . (Qb + Qp)
Qf = 0,05 . (950 + 1200)
= 107,5 kg
Dimana:
Qb = Berat sekoci dengan perlengkapan
Qp = Berat orang
7.1.3 Perhitungan Tegangan Pada Winch Head
Koefisien-koefisien
m = Jumlah total block peluncur kapal
ηf = Efisiensi peluncur sekoci kapal
ηr = Efisiensi rel peluncur davit
ηs = Efisiensi snatch block
a = Jumlah maksimum block antara rel peluncur davit dengan kepala
winch
Karena dudukan sekoci merupakan sistem peluncur non konvensional,
maka untuk perhitungan efisiensi-efisiensi dianggap 1
m . ηf . ηr . ηsa = 1
m . ηf . ηr . ηsc = 1
sehingga:
(0,5 .𝑄𝑏)+ (1,1 .𝑄𝑝)+𝑄𝑓
a. Tmaks = m .ηf .ηr .ηsa
(0,5 .950)+ (1,1 .1200)+107,5
= = 473,8088 kg
8 .0,85 .0,9 .0,9⁴
(0,5 .𝑄𝑏)+ (0,9 .𝑄𝑝)+𝑄𝑓
b. Tmin = m .ηf .ηr .ηsa
(0,5 .950)+ (0,9 .1200)+107,5
= = 251,5981 kg
8 .0,85 .0,9 .0,9ᵌ

7.1.4 Daya Motor Penggerak


(𝑇𝑚𝑎𝑘𝑠 +𝑇𝑚𝑖𝑛).𝑉𝑏
Ne = 75 .Nbw
(473,8088 + 251,5981).0,15
= = 2,9016 HP ~ 4 HP
75 .0,5

Dimana:
Vb = kecepatan sekoci turun
Nbv = effisiensi boat

7.2 Perhitungan Sistem Kemudi


7.2.1 Gaya Yang Bekerja Pada Kemudi
Cr = 132 . Sa . Vd2 . K1 . K2 . K3 . Kt
= 132 . 11,314 . 12,92 . 1,256 . 1,1 . 1 . 1 = 26617,1860 N
Dimana:
Sa = Luas daun kemudi
Sa’ = Luas balansir 2,262
h = Tinggi kemudi 4,747
Vd = Kecepatan dinas
K1 = Koefisien ratio (1,256)
K2 = Koefisien tipe kemudi (1,1)
K3 = Koefisien letak kemudi (1)
Kt = Normal (1)
7.2.2 Momen Torsi
𝑆𝑎 11,314
C = = = 2,3834
ℎ 4,747

𝐵
£ = 16
15
= 16 = 0,9375
𝑆𝑎′
Kb = 𝑆𝑎
2,262
= 11,314 = 0,1999

I = C (£ - Kb)
= 2,3834 (0,9375 - 0,1999) = 1,7579 m
Jadi momen torsi kemudi:
Qr = Cr . I
= 26617,1860 . 1,7579 = 46790,3512 Nm
7.2.3 Diameter Rudder Stock
Dt = 4,2 . 3√𝑄𝑟 . 𝐼
3
= 4,2 . √46790,3512 . 1,7579
= 182,6555 mm
7.2.4 Daya Motor Penggerak
a. Torsi minimum
𝐷𝑡ᵌ
Mmin = 1000
182,6555ᵌ
= = 6093,9412 Nm
1000

b. Torsi maksimum
𝑀𝑛
Mmak = 1,5 . 𝑁
6093,9412
= 1,5 . = 9622,0124 Nm
0,95

c. Daya motor
£
𝑀𝑚𝑖𝑛 .
M = 4,65 . [104 .0,35𝑇]

35
6093,9412 .
25
= 4,65 . [ ] = 11,3347 HP
104 .0,35
Dimana:
N = Efisiensi mekanis rudder stock
T = Waktu putar kemudi
Nsg = Efesiensi stering gear (0,1 – 0,35)

7.3 Perhitungan Pipa dan Pompa Bongkar Muat

Volume ruang muat effective = sesuai yag direncanakan


Berat jenis muatan ( y ) = 0,865 ton/m3
Waktu bongkar muat = direncanakan misalnya 5 s/d 6 jam

1. Kapasitas Pompa
- Perhitungan Debet Muatan ( Qe )
Qe = Volume ruang muat / Waktu bongkar muat ( m3 / jam )
Qe = 2315.71411 / 5
= 463.1428221 𝑚3 /jam
- Kecepatan aliran = 2 m/s
- Kapasitas Pompa Bantu ( Qs )
Qs = 25% x Qe (m3 / jam )
= 25% x463.1428221
= 115.7857055 𝑚3 /jam
2. Diameter Pipa
- Diameter pipa utama ( Main cargo line )
Qe = V x [( y x Db2 )/4 )] x 3600
Qe = 1557 x Db2
Db = y ( Qe / 1557 ) ( m )
= 0,865 (463.1428221 / 1557)
= 0.257301568 m direncanakan 257 mm

Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qe = Kapasitas pompa utama (m3 / jam )
Db = Diameter pipa utama ( m )
- Diameter pipa bantu ( Qs )
Qs = V x [(y x Dbs2 )/4 )] x 3600
Qs = 1557 x Dbs2
Qs = 1557 x Dbs2
Dbs = y ( Qs / 1557 ) ( m )
= 0,865 (115.7857055 / 1557 )
= 0.064325 m direncanakan 64 mm
Dimana:
V = Kecepatan aliran = 2 m/s
Qs = Kapasitas pompa bantu (m3 / jam )
Dbs = Diameter pipa bantu ( m )

3. Tenaga Pompa

- Tenaga pompa utama ( Main Pump )


N = ( Qe x y x H )/ ( 3600 x 75 x k) ( kW )
= (579,285 x 0,865 x 39,493) / ( 3600 x 75 x 0,9 )
= 17237,694 / 243000
= 0,071 kW
Dimana:
Qe = Debet muatan (m3 / jam )
y = Berat jenis muatan ( 0,865 ton/ m3 )
k = Efisiensi total pompa ( 0,5 s/d 0,9 )
H = Pressure head
= H statis + H dinamis
= 29,641 + 9,852
= 39,493 m
H dinamis = V2/( 2.g ) ( m )
= 2/0,203
= 9,852 m
V2 = Kecepatan aliran ( 2 m/s )
g = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s2 )
H statis = ( Z + P )/ y ( m )
= ( 0,64 + 25)/0,865
= 29,641 m
Z = H + 0,76 – 0,4 ( m )
= 0,28 + 0,76 – 0,4
= 0,64 m
P = Tekanan pancar ( 25 ton/m2 )
- Tenaga pompa bantu ( Stripping Pump )
Ns = 25% x N ( kw )
25% x 0,071 kW

4. Diameter Bellmouth
a. Pompa utama
D1 = (D . 2) . (0,4 + tg 300)
= (0,17 . 2) . (0,4 + tg 300) = 0,331 m = 0,3 m
b. Pompa stripping
D1’ = (D . 2) . (0,3 + tg 300)
= (0,08 . 2) . (0,1 + tg 300) = 0,108 m = 0,1 m

7.4 Perencanaan Deck Crane


Peralatan deck crane, boom, dan winch untuk keperluan bongkar muat
pada sebuah kapal harus memenuhi kriteria berikut:
a. Kapasitas angkut muatan yang besar.
b. Pengoperasiannya tidak memerlukan banyak orang.
c. Dapat dioperasikan sewaktu-waktu dimana kondisi boom siap terpasang
untuk beroperasi terus-menerus di pelabuhan.
d. Untuk kapal tipe oil tanker, sebuah deck crane harus dapat melayani palka
dengan berputar 360º pada sumbu slewingnya.

7.5 Mast
Mast dipergunakan untuk penyangga penahan dari derick boom yang
memindahkan atau mengangkat pipa penyalur muatan yang berat
maksimumnya diperkirakan sebesar 1500 kg.
7.5.1 Modulus penampang Tiang Mast
W = 0,1 . P1 . l
= 0,1 . 1000 . 13800
= 1380000 kg.mm
Dimana:
P1 = Berat maksimum = 1000 kg
l = Jarak jangkau derek = 13800 mm
7.5.2 Diameter Tiang Mast
3 𝑊
D = √0,0115

3 1380000
=√ = 493,2424 mm = 400 mm
0,0115

7.6 Peralatan Tambat Lain


7.6.1 Bollard
Pada kapal ini bollard yang dipilih adalah tipe vertikal, dengan data
sebagai berikut:
Diameter = 350 mm c = 60 mm r1 = 55
mm
Panjang = 1650 mm a = 1000 mm r2 = 130
mm
Tinggi = 590 mm wl = 35 mm
Berat total = 683 kg f = 130 mm
Jumlah baut =8 buah ze = 65 mm
Diameter baut = 1,25’ b = 440 mm
7.6.2 Fair Lead
Ukuran pada fair lead tergantung pada diameter bollard. Untuk diameter
bollard 350 mm ukuran fair lead adalah:
Diameter = 230 mm e = 42 mm
Breaking steress tanktop = 52000 mm D = 1000 mm
Diameter baut pangkat = 50 mm G = 35 mm
Panjang = 950 mm L2 = 130 mm
Tinggi = 125 mm Lebar = 65 mm
C1 = 130 mm Jarak sb roller = 440 mm
7.6.3 Perhitungan Jangkar

Berdasarkan BKI Vol. II tahun 2001 section 18-2, maka dapat dihitung
bilangan Z dengan rumus sebagai berikut :
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Dimana :
D2/3 merupakan banyaknya air yang berpindah ( displacement ) pada
saat garis air berada pada musim panas didalam air laut yang memiliki air
laut 1,025 ton/m3
h tinggi efektif yang diukur dari garis air muat pada musim panas
sampai pada ujung deck tertinggih = Fb + ∑h
B Lebar kapal (10,5 m)
A Luasan (m2) merupakan penampakan profil lambung, superstructure
dan houses yang memiliki lebar lebih besar dari B/4 yang berada diatas
garis air muat pada musim panas termasuk panjang L dan diatas dari tinggi
h

 CARA MENGERJAKAN
1. LWL = 70,555 + ( 3 % x 70,555 )
= 70,555 + 2,46
= 72,671 m
2. D 2/3 = ( LWL x B x T x Cb )2/3
= (65.95x 10,5 x 4,991 x0,738)2/3
= 272.798 m
3. h = pB + ∑h
= ( D – T ) + ( 2,4 x 5 )
= ( 6,5 – 5,737 ) + ( 2,4 x 5 )
= ( 0,263 ) + ( 12 )
= 12,26 m
4. A = LWL x T
= 65,95 x 5,737
= 484,547
Jadi,
Z = D2/3 + 2.h.B + A/10
Z = 272,798 + ( 2 x 12,26 x 12,6 ) + 484,547 / 10
Z = 272,798 + 308,952 + 48,4547
Z = 630,2047
KATALOG
Karakteristik peralatan jangkar dapat ditentukan dengan harga Z = 630,2047
dan diperoleh data sebagai berikut :
a. Jumlah Jangkar : 2 buah

b. Berat Jangkar : 1920 kg


c. Rantai Jangkar
d. Panjang rantai : 440 m
Diameter rantai
D1 : 44 mm
D2 : 38 mm
D3 : 34 mm
d. Tali Tarik / Derek
Panjang tali : 190 m
Beban Putus : 370 kN

Tali Tambat
Jumlah Tali : 4 buah
Panjang Tali : 160 m
Beban Putus : 145 kN

Berat jangkar =1920 Kg, maka dari katalog diambil berat jangkar yang mendekati
yaitu 1920 kg dari table dimensi jangkar dapat diketahui dimensi jangka yang

akan dipakai pada kapal ini yaitu :


A = 2020 mm
B = 1407 mm
C = 623 mm
D = 1296 mm
E = 1020 mm
ǾF = 70 mm

Penentuan Rantai
Jangkar
Setelah diketahui
data-data dari
jangkar, maka
dipilih rantai
jangkar dari
katalog, yaitu
dengan :
a. Panjang
total dipilih = 440
m
b. Diameter
rantai jangkar
dipilih = 44 mm
Komposisi dan kontruksi dari rantai jangkar meliputi :
a. Ordinary link/ common link
1) 1,00 d = 44 mm
2) 6,00 d = 264 mm
3) 3,60 d = 158,4 mm
b. End Large Link
1. 1,1 d = 48,4 mm
2. 6,6 d = 290,4 mm
3. 4,0 d = 176 mm

c. End Link
1. 1,2 d = 52,8 mm
2. 6,75 d = 297 mm
3. 4,0 d = 176 mm
Katalog
7.6.3 Perhitungan Daya Mesin Jangkar Perhitungan Daya Mesin Jangkar
Menurut Buku "Practical Ship Building" Oleh M. Khetagurov

a. Gaya Tarik Pengangkat Jangkar (Tcl)

Tcl = 2fh x (Ga + (Pa x La)) x (1 - ( γ w/γ a)


Dimana :
Ga = Berat jangkar 2100kg
d = Diameter rantai rantai40mm
Pa = Berat rantai jangkar Stud - link,
Pa = 0,0218 x 𝑑 2 kg
La = Panjang rantai yang menggantung 100m
γa =Density material 7750kg/m
γw =Density sea water1025kg/m
fh = faktor gesekan pada hawse pipe dan stoper nilainya antara 1.28 -
1.35.Sehingga, diambil faktor gesekan 1.3
Sehingga,Tcl =2 x 1,30 x (2100 + (34.880 x 100) x (1 - (1025/7750)=13329kg

b.Torsi pada Cable Lifter (Mcl)

Mcl =(Tcl x Dcl)/(2 x ηcl)


Dimana :
Dcl =Diameter efektif kabel lifter
Dcl = 13.6 d=544mm 0.544m
hcl =Effisiensi dari kabel lifter,nilainya berkiar antara 0.9 - 0.92, diambil
0.9Sehingga,
Mcl =4028.434kg.m

c.Torsi pada Poros Motor (Mm)

Mm =Mcl/(ia x ηa) (kg.m)


Dimana :
ncl = Putaran kabel
lifter = 300/dc =7.5
nm = Putaran motor penggerak, nilainya antara 750 - 1550 Rpm, diambil 1000
ia =Perbandingan gigi mekanis
ia =nm/ncl =133.33
ηa =effisiensi peralatan, untuk worm Gearing = 0,7 ~ 0,85, diambil =0.84
Sehingga,7.50
Mm = 35.968kg.m

d.Daya Motor Penggerak Windlass (Ne)


Ne =(Mm x nm) / 716,2=50.221HP
e. Volume Chain Locker Digunakan rumusan sebagai berikut :

Sm = 1,1 . d² . l / 10^5 [m³]


Dimana :
Sm Ruang adalah tempat untuk menyimpan setiap 100 fathoms (183 m) rantai
(m3)
Diameter ranta = 40mm
Panjang rantai = 440m
Maka volume chain locker :
Sm =7.744𝑚3
“Practical Ship Building Vol. III B part 1”, Ing. J.P. De Haan
Dalam hal ini direncanakan ada 2 buah chain locker dengan dimensi :
panjang =2m
lebar =2m
tinggi =1.95m
Volume chain locker =7.8𝑚3
.f. Luas mudbox
Amin =33𝑑 2 chain
=(33 x 0.04)^2
=1.742m
Mudbox terletak dibawah chain locker yakni dengan ketinggian 400mm +
penambahan untuk semen sekitar 100mm. Maka total P x L x T chain locker yang
dirancang yakni
panjang =2m
lebar =2m
tinggi =2.35m
Volume chain locker =9.4𝑚3

Anda mungkin juga menyukai