Makalah Gelas Dan Kaca
Makalah Gelas Dan Kaca
Terima kasih segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan anugerah dan
kemudahan penulis utuk menyelesaikan makalah ini dengan maksimal. Makalah ini
berjudul Gelas dan Kaca yang merupakan tugas mata kuliah Bahan Konstruksi Kimia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih terdapat
kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
penulis terima demi penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
diaplikasikan bagi penulis secara khusus dan pembaca secara umum.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding dengan
keramik. Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah
2
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Galas atau kaca banyak kita lihat disekitar kita, berupa alat makan dan
minun, kaca untuk bangunan, atau sebagai bejana dan wadah, bola lampu, block
gelas, genteng kaca, isolator listrik dan lainnya. Disamping itu terdapat gelas khusus
yang dibuat tahan terhadap suhu, atau tahan pecah, gelas optic dan lainnya
1.3 Tujuan
3
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Gelas
2.1.1 Bahan Baku Pembuatan Gelas
a. SiO2
Merupakan bahan pokok pembuatan gelas dan diperoleh dari kwarsa.
Bila dipanasi pada suhu tinggi maka akan melebur, dan membentuk cairan
yang bening. Dengan penggunaan silica ini, pengembangan gelas akibat
perubahan suhu akan kecil.
b. Na2O
Didapat dari soda ash atau natrium karbonat. Penambahan natrium
karbonat kepada komposisi gelas akan menurunkan suhu peleburan oksida
dan akan memperbesar pemuaian kerana suhu, sebaliknya dengan sifat dari
Si2O oksida ini akan mempertinggi daya tahan terhadap kejutan suhu
terhadap kejutan suhu tetapi menurunkan akan sifat ketahan dari gelas.
c. CaO atau MgO
Didapat dari batu kapur atau batu dolomite. Dengan penambahan
oksida ini, dipakai sebagai penurunan suhu lebur ( flux ) serta mempertinggi
ketahanan gelas.
d. B2O3
Dipakai untum membuat gelas yang kecil pemuaiannya dan gelas
boro silikat.
Didapat dari borax (Na2B4O7.10H2O)
e. Al2O3
Didapat dari feldspar atau nephelin syenit. Dengan dicampurkannya
oksida ini, akan menaikkan suh lebur dan viskositas dari massa gelas, serta
memperbaiki sifat tahan lama.
4
f. PbO
Jika dicampur dengan silica akan membentuk gelas “flint” yang
banyak dipakai untuk pembuatan gelas alat rumah tangga bermutu tunggi.
b. Peleburan bahan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan
mencair.
5
Cara peleburannya ada beberapa cara :
1. Peleburannya dengan pot atau krus. Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana
masa gelas ditempatkan dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar
dalam tungku sampai masa yang ada dalam bejana melebur. Kemudian dari
bubur gelas ini diambil sedikit demi sedikit bila akan dibuat benda yang
diingini.
2. Peleburan dengan tungku bak. Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2
ruangan dimana ruang pertama merupakan ruang untuk meleburkan,
sedangkan ruang kedua untuk pengadukan, sehingga masa gelas homogen
dan bebas dari gelembung udara. Untuk industri yang bekerja kontinu dan
industri modern dari ruang 2 ini masa bubur gelas itu langsung dikerjakan
menjadi produk yang macam-macam bentuknya, dan perlengkapan peralatan
yang dipasang tidak sama, tergantung pada jenis produknya.
c. Pembentukan
6
d. Anealing
Annealing adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk setelah
gelas dibentuk, perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau 600oC , dan suhu ini
diturunkan secara perlahan-lahan. Sebab bila massa gelas dimana waktu dibentuk
segera mendingin diudara biasa, umumnya mudah pecah, akibat perubahan kejutan
suhu.
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan
antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan
kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur
kritik tertentu untuk menurunkan regangan internal
mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara
perlahan-lahan untuk menahan regangan sampai titik
maksimumnya.
Proses ini berlangsung di dalam "annealing lehr"
Dalam pabrik-pabrik botol, alay makan dan minum, dan lain-lain ruang annealing
terpisah dengan ruang peleburan.
e. Perbaikan bentuk
Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum
baikatau tajam dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya
digenrinda agar tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran
biasanya hanya dipotong menurut ukuran pasaran saja. Pada perbaikan bentuk ini
sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan gelas itu disebut cullet,
dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.
7
2.1.3 Produk-produk Gelas
a. Gelas kapur soda
Gelas kapur yang terutama dibuat dari campuran silica, soda dan kapur.
Salah satunya daru perbandingan campuran gelas tersebut diantaranya :
1 molekul Na2O dalam % berat = 13%
1 molekul CaO atau MgO dalam % berat = 12%
6 molekul SiO2 dalam % berat = 75%
Jenis gelas yang paling banyak dipakai, dalam bentuk alat makan dan minum, kaca
lembaran, pipa, bola lampu , dll
Kaca lembaran
b. Gelas Cair
Kita kenal dengan nama waterglass, terbuat dari hasil leburan silica dengn soda
abu, yang hasilnya berupa gelas cair yang mudah larut dalam air.
8
c. Gelas Silika
Gelas ini disebut pula gelas Vitreous, terbuat dari pelebiran kuarsa murni.
Kadang-kadang dicampur sedikit feldspar. Gelas ini dapat ditembus oleh sinar
ultraviolet ungu, sedangkan gelas kapur soda membiaskan sinar ultraviolet.
d. Gelas Bor
Disebut juga “borosilicate glass” yang tahan suhu dan pemuaiannya kecil.
Pemakaiannya terutama untuk pembuatan benda gelas untuk keperluan teknik, alat
laboratorium atau alat rumah tangga yang bermutu tinggi, yang dapat dipakai untuk
memasak. Gelas ini tahan suhu kejut. Jena atau pirex glass, untu alat laboratorium
adalah jenis borosilicate glass
Pirex glass
9
e. Gelas Timbal atau Lead Glass
Gelas ini memiliki pemuaian kecil, biasanya digunakan untuk pembuatan gelas-
gelas plastik.
Gelas plastic
Gelas opal
g. Gelas Translucent
Di pasaran kita kenal sebagai gelas es, dimana massa gelas sebenarnya
cerah/transparan, tetapi karena di satu sisi diberi garis berbentuk gambaran macam-
macam, maka cahaya yang seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga gelasnya
buram.
10
Gelas translucent
h. Gelas Ets
Gelas ini pada salah satu permukannya dibuat lukisan, sehingga terjadi lukisan
yang tersembul, kemudian sebagian dari lukisan ini diberi cat/diwarnai. Biasanya
lukisan dengan cara ets ini dilakukan diatas gelas cermin. Cara membuat lukisan
adalah dengan melarutkan sebagian gelas itu memakai asam Fluorid (HF) keren
gelas larut dalam HF. Bagia yang tidak harus larut dapat ditutupi dengan lilin atau
dammar yang tidak larut dalam HF.
11
2. Bahan antara (Intermediate) yang mempunyai sifat pembentuk gelas, tetapi tidak
mutlak.
3. Bahan pelengkap (modifier) yang tidak mempunyai sifat membentuk gelas.
2.2.Kaca
2.2.1 Bahan Baku Pembuatan Kaca
a. Pasir
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca adalah paasir kuarsa yang hampir
murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi endapan
pasir kaca. Kandungan besinya tidak boleh melebihi 0.45% untuk barang gelas
pecah belah atau 0.015% untuk kaca optic, sebeb kandungan besi ini bersifat
merusak warna kaca pada umumnya.
b. Soda (Na2O)
Bahan ini bersumber dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber lainnya adalah
bikarbonat, keraak garam, dan natrium nitrat. Yang tersebut terakhir ini saangat
berguna untuk mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan. Sumber
gamping (CaO) yang terpenting adalah batu gamping dan gamping baker daari
dolmit (CaCO3.MgCO3) yang tersebut terakhir ini memberikan MgO pada
campuran.
c. Feldspar
Mempunyai rumus umum R2O.Al2O3.6SiO2 dimana R2O dapat berupa Na2O
atau K2O atau campuran keduanya. Sebagai sumber Al2O3 sendiri digunakan hanya
bila biaya tidak merupakan masalah. Feldspar juga merupakan sumber Na2O atau
K2O dan SiO2. Kaandungan aluminiumnya dapat menurunkan titik cair kaca dan
memperlambat terjadinya defitrifikasi.
d. Boraks
13
Merupakan perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan baron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang dipakai didalam kaca jendela atau lembaran, boraks
sekarang banyak digunakan di dalam jenis kaca pengemas. Ada pula kaca boraks
berindeks tinggi yang mempunyai nilai disperse lebih rendah dan indeks refraksi
lebih tinggi dari semua kaca yang telah dikenal. Kaca ini banyak digunakan sebagai
kaca optic. Disamping daya fluksnya yang kuat, boraks tidak saja bersifat
menurunkan koefisien ekspansi tetapi juga meningkatkan ketahanan terhadap aksi
kimia. Asam borat digunakan dalam tumpak yang memerlukan hanya sedikit alkali.
Harganya dua kali dari boraks.
e. Kerak Garam
Bahan ini telah lama digunakan sebagai perawis tambahan pada pembuatan
kaca. Demikian juga beberapa sulfat lain seperti ammonium sulfat dan barium sulfat
dan sering ditentukan pada segala jenis kaca. Kerak garam ini diperkirakan dapat
membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus dipakai
bersama karbon agartereduksi menjadi sulfite.
f. Arsen Trioksida
Ditambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombnag kaca.
g. Nitrat
Baik yang berasal dari natrium maupun lakium digunakan untuk mengoksidasi
besi sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk. Kalium nitrat atau karbonat
digunakan pada berbagai jenis kaca meja, keca dekorasi, dan kaca optic.
h. Kulet ( cullet )
Merupakan kaca hancuran yang dikumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan
beling dari berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat dipakai 10% atau bahkan sampai
80% dari muatan bahan baku.
Kuvet
b. Alkali silikat
Alkali silikat adalah satu-satunya kaca 2 komponen yang secara komersial.
Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama dan hasilnya yang disebut
natrium silikat, mempunyai komposisi berkisar antara Na2O.SiO2 sampai
Na2.4SiO2. Larutan silikat soda, juga dikenal sebagai kaca larut air yang banyak
dipakai sebagai adhesive dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang. Selain
dari itu bhaan ini juga digunakan untuk memberi sifat tahan api. Variasi kaca ini
yang mengandung alkali tinggi digunakan untuk mencuci sebagai detergen dan
pembangun sabun.
c. Kaca soda gamping
Kaca soda gamping (soda lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang
dihasilkan. Kaca digunakan untuk membuat segala macam bejana, jendela mobil
dan lain-lain, gelas dan barang pecah belah. Kualitas fisik kaca lembaran
belakangan ini banyak meningkat misalnya kaca sekarang sudah jauh lebih rata ,
tidak bergelombang, dan bebas dari tegangan namun komposisi kimianya tidak
banyak mengalami perubahan.
15
Kaca Jendela mobil
d. Kaca timbale
Dengan menggunakan oksidasi timbale sebagai pengganti kalsium oksida dalam
campuran kaca air, didapatlah kaca timbale ( lead glass ). Kaca ini sangat penting
dalam bidang optic karena mempunyai indeks refraksi dan disperse yang tinggi.
Kandungan timbalnya biasanya bisa mencapai 82% (densitas 8.0 indeks refraksi
2.2). Kandungan timbale inilah yang memberikan kecemerlangan pada “kaca
potong” (cut glass). Kaca ini juga digunkan dalam jumlah besar untuk membuat
lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan
(resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga tidak cocok untuk dipakai sebagai perisai
radiasi listrik.
16
e. Kaca borosilikat
Biasanya mengandung 10-20% B2O3, 80%-87% silica dan kurang dari 10%
Na2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi yang rendah, lebih tahan
terhadap kejutan , dan mempunyai stabilitas kimia yang tinggi , serta tahanan
terhadap listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca jenis ini dikenal
dengan mana dagang pyrex. Akhir-akhir ini nama pyrex juga digunakan untuk
berbagai barang kaca yang terbuat dengan komposisi lain , misalnya kaca alumino
silikat yang digunakan pada perabot laboratorium, juga digunakan untuk membuat
isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt.
Palomer (AS)
Alat laboratorium
f. Kaca khusus
Kaca berwarna, bersalut, oval, translusen, kaca keselamatan, kaca optic, dan
kaca keramik, semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda
tergantung pada akhir yang diinginkan.
17
Kaca optik
Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor yang
terpenting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin adalah bahwa cawan rancang
mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang kaca dapat
deselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu
kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening. Jadi, jelas sekali bahwa
20
masalah rancang yang harus diselesaikan seperti aliran kalor stabilitas logam, dan
jarak bebas bantalan merupakan prestasi besar bagi insinyur kaca yang umum yaitu
kaca jendela, kaca flat, kaca apung, botol, bola lampu dan tabung.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan
yang sangat halus dan kedap air. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat
yang bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh.
2. Bahan baku pembuatan Gelas :
g. SiO2
h. Na2O
i. CaO atau MgO.
j. B2O3
k. Al2O3
l. PbO
3. Cara pembuatan gelas
a.Penyiapan bahan
b.Peleburan bahan
c. Pembentukan
d.Anealing
e. Perbaikan bentuk
6. Golongan Kaca
- Silika lembut
- Alkali silikat
- Kaca soda gamping
- Kaca timbale
- Kaca borosilikat
- Kaca khusus
- Serat kaca
a. Peleburan
23
MAKALAH BAHAN KONSTRUKSI KIMIA
DISUSUN OLEH :
Kelas : 2 EGC
24