I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami dampak pernikahan
dini.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengertian pernikahan dini
2) Mengetahui penyebab/faktor pernikahan dini
3) Mengetahui dampak pernikahan dini
4) Mengetahui cara menghindari pernikahan dini
III Materi
Terlampir
IV PELAKSANAAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Kegiatan
1. Pembukaan Menjelaskan pertemuan dan Menjawab salam.
mengucapkan salam. Memperhatikan.
(5 menit) Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus pertemuan ini.
Menyampaikan waktu dan kontrak
waktu yang akan digunakan dan
mendiskusikannya.
2. Proses Isi Materi Penyuluhan Mendengarkan.
Menjelaskan tentang pengertian Memberi pertanyaan tentang
(30 menit) pernikahan usia dini materi yang belum jelas.
Menjelaskan tentang penyebab/faktor
pernikahan usia dini
Menjelaskan akibat/dampak dari
pernikahan usia dini
Menjelaskan cara mencegah
pernikahan usia dini
3. Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada Menjawab.
peserta secara bergantian.
(20 menit) Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya. Serta
pembagian doorprize.
4. Penutup Menyimpulkan materi yang telah Menyimpulkan bersama
disampaikan bersama peserta. penyuluh.
(5 menit) Rencana Tindak Lanjut (RTL).
V METODE
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
VI MEDIA
1. Power point
2. Video
3. Laptop
4. LCD
5. Proyektor
6. Sound system
VII SUMBER
1. UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. Firmasnsyah, Teguh. 2016. Tiga Cara Menghindari Pernikahan Dini.(dalam
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/26/oawxvs377-tiga-
cara-menghindari-pernikahan-dini, diakses pada 9 Oktober 2016 pukul 09.15 WIB)
Jakarta : Koran Republika.
3. Mulyono,Budi. 2013. Pernikahan Dini Melanggar Hak Anak. DIY: PKBI DIY
4. Wijayanti,Aprilia Ike. 2013. Dampak Pernikahan Dini Bagi Remaja. DIY : PKBI
DIY.
5. Nugrahenny, Dian Erika dan Umar Mukhtar. 2016 Pernikahan Dini Rentan
Perceraian. Jakarta: Koran Republika.
6. BKKBN. 2012. Kajian Pernikahan Dini pada Beberapa Provinsi di Indonesia:
Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah.
Jakarta: BKKBN
VIII EVALUASI
1. Apa pengertian dari pernikahan usia dini?
Pernikahan usia dini adalah pernikahan di bawah usia yang diatur dalam UU. UU
Perkawinan No.1 Tahun 1974, menjelaskan bahwa batas usia minimal menikah
bagi perempuan 16 tahun dan lelaki 19 tahun.
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pernikahan usia dini?
a. Hutang-Piutang
b. Kehamilan Tidak Diinginkan
c. Ekonomi->untuk mengurangi beban keluarga.
d. Pendidikan-> Rendahnya minat masyarakat atas pendidikan. Banyak pelaku
pernikahan dini yang keluar sekolah justru masih di usia SMP.
e. Budaya-> Budaya sebagai alasan dasar pernikahan usia dini. Sering kali
dimensi budaya hanya dijadikan alasan untuk menutupi alasan tekanan
ekonomi.
f. Pemerintah-> Lemahnya peran pemerintah dalam hal Koordinasi dan
Perencanaan Kebijakan pengendalian pernikahan dini.
3. Apa saja dampak dari pernikahan usia dini?
a. Pernikahan dini menjadi salah satu penyebab utama terus meningkatnya
angka perceraian
b. berat badan ibu hamil sering sulit naik
c. anemia
d. bayi dengan berat lahir rendah
e. Depresi
f. Keguguran
g. persalinan lama sehingga meningkatkan angka kematian bayi dan neonatus.
h. penyakit menular seksual, penularan infeksi HIV, dan karsioma serviks.
i. kerusakan pada organ kewanitaan yang menyebabkan kebocoran urine atau
feses ke dalam vagina.
IX Pengorganisasian Kelompok:
1. Koordinator Penyuluhan : Wika Sari
2. Moderator : Dita Puspita
3. Pemateri : Esti Hastuti, Endah Dwi Y, Nanda Widya P
4. Observer : Fitra Ayu R
5. Perlengkapan : Rosyida Fitria R, Hasna Dian P, Rohmi Wahyuningsih
6. Seksi Konsumsi : Nur Halimah, Laksmi Fitri, Narintyas C, Yunita A.P
7. Seksi dokumentasi : Annisa Bekti T, Nuril Hidayah A, Frederica Tyas
Pembimbing Lapangan Pelaksana Penyuluhan
..................................... .......................................
Menyetujui,
Pembimbing Akademik
.........................................
Materi
1. Latar Belakang
Pernikahan merupakan momen paling sakral yang idealnya dialami
sekali dalam hidup manusia, untuk itu momen ini menjadi sangat spesial karena
akan bersanding dengan orang yang akan menemaninya seumur
hidup.(Mulyono,2013). Pernikahan dini dinilai menjadi salah satu penyebab
utama terus meningkatnya angka perceraian di Indonesia (Nugaheny dan Umar
Mukhtar,2016). IPPF dalam Ending Child Marriage: a Guide For Global Policy
Action (2006) menyebutkan bahwa pernikahan anak didefinisikan seagai
pernikahan yang terjadi sebelum anak mencapai usia 18 tahun, sebelum anak
matang secara fisik, fisiologis, dan psikologis untuk bertanggungjawab terhadap
pernikahan dan anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut (Mulyono,2013).
6. Kesimpulan
a. Pernikahan usia dini adalah pernikahan di bawah usia yang diatur dalam
UU. UU Perkawinan No.1 Tahun 1974, menjelaskan bahwa batas usia
minimal menikah bagi perempuan 16 tahun dan lelaki 19 tahun.
b. Faktor pernikahan usia dini di antaranya adalah ekonomi, rendahnya
pendidikan, budaya, dan kehamilan tidak diinginkan.
c. Dampak dari pernikahan usia dini di antaranya adalah meningkatkan risiko
kematian ibu dan anak, meningkatkan angka perceraian, berat badan ibu
hamil menjadi sulit naik, anemia, dan eklampsia.
d. Cara mencegah pernikahan usia dini di antaranya adalah meningkatkan
pendidikan agama, pendidikan yang baik dari orang tua dan mencegah
pergaulan negatif.