Amdal Pertambangan
Amdal Pertambangan
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil tambang yangmemiliki potensi
sumber daya alam yang kaya di Indonesia, minyak mentah,emas, intan, dan batubara adalah
beberapa hasil tambang yang berskala besar ditiap tahunnya . Tambang batubara merupakan
produk andalan yang berasal dari Kalimantan Timur sekarang ini. Namun, batubara adalah
suatu kategori sumber daya alam yang tak terbaharui, sehingga keberadaannya harus dijaga.
sumber daya alam yang dikelola secara baik.Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah
Ketersediaan sumberdaya alam dalam meningkatkan pembangunan sangat terbatas dan tidak
nasional, beberapa masyarakat kini dianggap berkesan acuhs ecara minor terutama akan
”aturan main” dalam menanggapi lingkungan, dikhawatirkan akan terjadi ekploitasi lahan
usaha yang pada akhirnya gangguan kesetimbangan lingkungan tidak dapat dihindarkan.
memadukan kemampuan ingkungan, sumber daya alam dan teknologi ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin generasi masa ini dan generasi masa mendatang.
Analisa mengenai dampak lingkungan lahir dengan dirumuskannya undang- undang
tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaitu National Environmental Policy Act
(NEPA), pada tahun 1969. Amdal merupakan suatureaksi masyarakat terhadap kerusakan
lingkungan yang disebabka oleh aktivitas manusia yang terutama disebabkan oleh
lingkungan. Hal ini termasuk dalam kesehatan lingkungan yang dalam artian derajat
kesehatan tergantung terhadap kondisi lingkungan. Oleh sebabnya, apabila ada perubahan-
perubahan terjadi pada kondisi lingkungan di sekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-
pasal 18 ayat 1, menyatakan bahwa setiap rencana usahadan/atau kegiatan yamg mempunyai
dampak besar dan penting wajib dilakukankajian AMDAL. Kajian AMDAL tersebut perlu
Coal.
2) Untuk mengetahui paradigma kesehatan lingkungan yang terjadi di PT.Kaltim Prima
Coal.
3) Untuk mengetahui upaya penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasidampak
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Limbah
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang PengelolaanLingkungan Hidup,
yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah: masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponenlain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Karena limbah industri pada
umumnya bersifat sebagai bahan berbahayadan beracun (B3), maka substansi atau zat
beracun di lingkungan yang sangatmenjadi perhatian ialah yang bersumber pada kegiatan
manusia yang dibuang kelingkungan sebagai limbah.Karena kajian toksikologi adalah bahan
beracun, maka obyek toksikologilingkungan ialah limbah kimia yang beracun, umumnya
termasuk kelompok limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste and toxic
chemical). Sedangkan yang dimaksud dengan toxicologi lingkungan adalah pengetahuan yang
mempelajari efek substansi toksik (beracun) yang terdapat dilingkungan alam maupun
makhluk hidup.
Didalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun, yang dimaksud dengan B3 dapat diartikan “Semua bahan/
senyawa baik padat, cair, ataupun gas yangmempunyai potensi merusak terhadap kesehatan
kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung darisumber ke manusia, misalnya meminum
air yang terkontaminasi atau melaluirantai makanan, seperti memakan ikan yang telah
disebut sebagai sumber emisi B3. Sumber emisi B3 pada umumnya berasal dari sektor
senyawakimia yang tidak dikehendaki. Emisi tersebut dapat berupa gas, cairan,maupun
lingkungan, kemudian menyebar secara luasdi lingkungan sesuai dengan kondisi media
transportasi limbah. Bila melaluiudara, maka sebarannya tergantung dari arah angin dominan
dan dapatmenjangkau wilayah yang cukup luas. Bila melalui air maka dapat menyebar sesuai
dengan arah aliran yang sebarannya dapat sangat jauh. Komponen lainyang ikut menyebarkan
yang tercemar, minum air yang tercemar, makan makanan yang terkontaminasi dan dapat
pencemar melalui berbagai caraseperti pada simpul 3, maka dampak kesehatan yang timbul
dari dosis dan waktu pemajanan. Jenis penyakit yang ditimbulkan, pada umumnya merupakan
penyakit non infeksi antara lain : keracunan,kerusakan organ, kanker, hypertensi, asma
bronchioli, pengaruh pada janinyang dapat mangakibatkan lahir cacat (cacat bawaan),
dll(Wijanto,___)Akibat yang ditimbulkan lebih jauh : biaya mahal, belum tentu berhasil untuk
pemulihan kesehatan, generasi yang tidak produktif, kehidupan sosial yangtidak mapan
tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan. Sedangkan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang
lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluais dan pendugaan dampak
proyek dari bangunanya, prosesnya maupun system dari proyek terhadap lingungan yang
lingkungan.
2) Kemungkinan terjadinya penurunan kualitas udara akibat pengerukan dan penggalian
Secara umum, batubara adalah batuan sedimen dalam tanahyang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organic utamanya adalah sisa-sisatumbuhan dan terbentuk melalui proses
(berwarna hitam pekat), hydrogen,nitrogen, sulfur dan oksigen serta tidak menutup
memiliki bijih yang sangat kasar dalam bentuk serbuk, pasir dan terkadang batuan yang
cukuphingga besar. Artinya dalam pengelolaan yang baik dapat meminimalisir gangguan,
lapisan bumi, Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar pengolahan relatif tidak berubah,
yang berubah adalah skala kegiatannya. Mekanisasi peralatan dan teknologi pertambangan
telah menyebabkan skala pertambangan semakin besar dan ekstraksi kadar rendah pun
menjadi ekonomissehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi yang harus digali.
Inimenyebabkan kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang besar dan penting.
Dampak besar dan penting itulah yang selanjutnya dikaji didalam AMDAL. Kegiatan
kompleks. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus dapat menjawab dua
tujuan pokok (World Bank, 1998),“(1).Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial dan
tahapan, tahap-tahapan tersebut seperti tahap pra konstruksi,konstruksi, operasi dan pasca
Lampiran PERMEN LH NO 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
menjadi lebih ekonomis, sehinggasemakin luas dan dalam lapisan bumi yang harus di gali.
Hal ini menyebabkankegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar
dan bersifat penting. US-EPA (1995) telah melakukan studi tentang pengaruhkegiatan
pertambangan. Hasil studi memperlihatkan bahwa pencemaranair permukaan dan air tanah
lorong-lorong galian yangrubuh yang dapat menimbulkan dampak pada orang-orang yang
kesehatanmasih juga dirasakan di tempat-tempat bekas daerah yang pernah ditambang, karena
orang-orang dapat terpapar limbah tambang dan bahan-bahan kimia yang masih melekat di
dapat meracuni penambang dan menyebabkan gangguan kesehatan sepanjang hidup mereka.
b. Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan posisi tubuh yang janggal dapat
syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkan kehilangan rasa, kemudian jika ada
f. Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum air yang cukup dapatmenyebabkan stres
kepanasan.
Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang
paru hitam (black lung diseases) disebabkan oleh debu batu bara yang menyumbat paru-paru,
dapat membuat sulit bernapas. Jumlah debuyang banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi
cairan dan membengkak.Tanda-tanda dari kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara
lain:
• napas pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah
• batuk-batuk yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau (lender dari paru- paru)
• sakit leher
• kulit membiru dekat kuping atau bibir
• sakit dada
• tidak ada nafsu makan
• rasa lelah
Air yang tercemar Pertambangan menggunakan air dalam jumlah yang banyak
danmeninggalkan sejumlah besar limbah yang mencemari sumber-sumber air dan orang-
mencemari air, namun kebanyakan masalahyang paling besar datang dari kegiatan
perusahaan-perusahaan besar. Air permukaan dan air tanah di lokasi-lokasi tambang dapat
dapatmengalami kekeringan dan tidak dapat digunakan untuk pertanian atau menggembala
ternak. Kerusakan jangka panjang akibat air yang terkontaminasi akan berakhir jauh lebih
lama dibanding keuntungan ekonomis jangka pendek yang diperoleh dari kegiatan
pertambangan.
Lahan dan tanah menjadi rusak Rusaknya tanah akibat kegiatan pertambangan dapat
menyebabkantanah menjadi tidak subur sehingga tanaman menjadi sulit tumbuh didaerah
tersebut. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya kesulitan pangandan kelaparan.
Masalah-masalah sosial Pertambangan berdampak langsung pada kesehatan, yakni ketika
orang-orang bekerja dengan kondisi yang berbahaya dan terpapar oleh bahan-bahan kimia
beracun. Di samping itu pertambangan juga berdampak pada kondisi kesehatan melalui
cepat, dengan sedikit atautanpa perencanaan. Hal ini biasanya menimbulkan banyak masalah.
yang dapat dengan cepat menyebarkan infeksi HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular
lainnya. Kondisi mendadak kayadan mendadak miskin yang dibawa oleh sektor
pertambangan ini seringdiikuti oleh meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak-
tambang dan perkelahian untuk memperebutkan hak atas sumberdaya. Banyak warga yang
terpaksa meninggalkan komunitas mereka karena alasan kekerasan atau karena merasa tidak
terhadap lingkungan hidup agak terbatas. Yang perlu diperhatikan dandiwaspadai adalah
dampak pembuangan batuan samping (countryrock/waste) dan air berlumpur hasil penirisan
tambang (mine drainage). Kecuali untuk metode ambrukan (caving method) yang dapat
gas-gas beracun dan berbahaya adalah penambangan dengan “auger” (auger mining),karena
terhamburnya debu ke udara, maka harus dilakukan penyiraman secara teratur disepanjang
disetiap tempat perpindahan (transfer point) dan peremukan sebaiknya diberi bangunan
geometry) yang tepat. Lumpur dari penirisan tambang tidak boleh langsung dibuang ke badan
air (sungai, danau atau laut), tetapi harus ditampung lebih dahulu di dalam kolam-kolam
pengendapan (settling pond) atau unit pengolahan limbah (treatment plant) terutama sekali
bila badan air bebas itu dipakai untuk keperluan domestik oleh penduduk yang bermukim
penimbunan tanah penutup atau bekas penambangan yang telah ditimbun kembali (back filled
areas) kemudian ditanami vegetasi penutup (ground cover vegetation) yang nantinya dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Sedangkan cekungan
cekungan bekas penambangan yang berubah menjadi genangan-genangan air atau kolam-
kolam besar sebaiknyadapat diupayakan agar dapat dikembangkan pula menjadi tempat budi-
C. PEMBAHASAN
1. Deskripsi Tempat
PT. Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan tambang batubara yangterletak di
Kabupaten Kutai Timur yang didirikan dengan akta No 28 tanggal 8Maret 1982 dan
Y.A.5/208/25 tanggal 16 Maret 1982 dan telahdiumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 20 Juli 1982 No 61Tambahan Nomor 967. Sejak awal beroperasi pada
tahun 1992, KPC merupakan perusahaan modal asing (PMA) yang dimiliki oleh British
PetroleumInternational Ltd(BP) dan Conzinc Rio Tinto of Australia Ltd. (Rio Tinto) dengan
pembagian saham masing-masing 50%. Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 6 Agustus 2003 dan
Bukti Pelaporan dariMenteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-UM 02
01.12927tertanggal 11 Agustus 2003, saham KPC dimiliki oleh BP dan Rio Tingo
telahdialihkan kepada Kalimantan Coal Ltd. Dan Sengata Holding Ltd, dan yangselanjutnya
pada tanggal 18 Oktober 2005, sesuai dengan Akta Notaris No 3tanggal 18 Oktober 2005, PT.
Bumi Resources Tbk telah mengakusisi sahamKalimantan Coal Ltd dan Sengata Holding Ltd.
Berdasarkan akta notaris No 34tanggal 4 Mei 2007, pemegang saham PT Kaltim Prima Coal
eksplorasi, produksi danmemasarkan batubara dari wilayah perjanjian sampai dengan tahun
sebagai sumber emisi B3. Dalam hal ini adalah sumber emisi yang berasal dari kegiatan
emisidiantaranya adalah;
1) Eksplorasi Kegiatan eksplorasi tidak termasuk kedalam kajian studi AMDALkarena
berbagai kajian kelayakan dilakukan. Yang termasuk sebagai kegiatan ini adalah
pengamatan melalui udara, survey geofisika,studi sedimen di aliran sungai dan studi
geokimia yang lain, pembangunan jalan akses, pembukaan lahan untuk lokasi test
biasanyadilakukan dengan open-pit mining, strip mining, dan quarrying, tergantung pada
bentuk geometris tambang dan bahan yang digali. Ekstrasi bahan mineral dengan
lubang yang besar. Salahsatu teknik tambang terbuka adalah metode strip mining
(tambang bidang). Dengan menggunakan alat pengeruk, penggalian dilakukan pada suatu
bidang galian yang sempit untuk mengambil mineral. Setelah mineraldiambil, dibuat
bidang galian baru di dekat lokasi galian yang lama. Batuanlimbah yang dihasilkan
tambang seperti ini biasanya digunakan untuk menggali deposit batubara yang tipis dan
(misalnya : crusher, ban berjalan, rel kereta, kabel gantung, sistem perpipaan atau
olehkegiatan ini dapat bersifat sangat penting dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
a) Letak dan lokasi tambang terhadap akses infrastruktur dan sumber energi.
b) Jumlah kegiatan konstruksi dan tenaga kerja yang diperlukan sertatingkat migrasi
pendatang.
c) Letak kawasan konsensi terhadap kawasan lindung dan habitat alamiah,sumber air bersih
dan badan air, pemukiman penduduk setempat dantanah yang digunakan oleh masyarakat
adat.
d) Tingkat kerawanan kesehatan penduduk setempat dan pekerja terhadap penyakit menular
dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk kegiatan pertambangan seringkali tidak dapat
dipenuhi dari penduduk setempat. Tenaga kerja trampil perlu didatangkan dari luar,
bersih, musnahnya hewan liar dan perdagangan hewan langka, serta penyebaran penyakit
menular.
Simpul 2 : Media lingkungan
a. Media lingkungan yang ikut tercemar dikarenakan kegiatan pertambangan batu-bara.
Emisi dari simpul 1 (proyek kegiatan pertambangan batu bara) yang dibuang ke
transportasi limbah. Emisi dari kegiatan tersebutmencemari air, udara dan tanah. Air Dari
kegiatan proyek batu bara PT. Kaltim Prima Coal berdampak padakondisi air di daerah
terhadap kerusakan bentang lahan dan kawasan air,sungai dan laut menjadi tercemar oleh
limbah tambang tangkapan air sehingga kandungan air tanah menurun , musim kemarau,
bercampur dengansulfur dari lapisan bawah tanah (sulfida) untuk membentuk cairan
pembakaran batubara. Menghasilkan gas nitrogen oksidayang terlihat cokelat dan juga
sebagai polusi yang membentuk “acid rain”(hujan Asam) dan “ground level ozone”, yaitu tipe
lain dari polusi yangdapat membuat kotor udara. Selain itu debu-debu hasil pengangkatan
karbon monoksida, dan gas-gas lain yang akanterperangkap di celah-celah batuan yang ada di
(hazardous gas) dan gas mudah nyala (combustible gas). Gas berbahaya adalah gas yang
dapat mempengaruhi kesehatan yang dapat menyebabkan kondisi fatal pada seseorang,
sedangkan gas mudah nyala adalah gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan
di dalam tambang.
5. Pada tambang dalam, gas berbahaya yang sering ditemukan adalahkarbon monoksida (CO),
sedangkan yang dapat muncul tapi jarangditemui adalah hidrogen sulfida (H2S), sulfur
Metan adalah gas ringan dengan berat jenis 0,558, tidak berwarna, dan tidak berbau. Gas ini
muncul secara alami di tambang batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya lapisan
batubara dan batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan. Dari segi keselamatan
tambang, keberadaan metan harus selalu di kontrol terkait dengan sifatnya yang dapat
meledak. Gas metan dapat terbakar dan meledak ketika kadarnya di udara sekitar 5-15 persen
dengan ledakan paling hebat pada saat konsentrasinya 9,5 persen pada saat terdapat sumber
api yangmemicunya.
c. Tanah
Tidak hanya air dan udara yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
tidak berprofil, terjadi bulk density (pemadatan), kekurangan unsur hara yang penting,
pH rendah, pencemaran oleh logam-logam berat pada lahan bekas tambang, serta
menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asamyang sangat tinggi. Air
kubangan tersebut mengadung zat kimia sepertiFe, Mn, SO4, Hg dan PB. Fe dan Mn
dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak
makan makanan yang terkontaminasi dan dapat pulakemasukan B3 melalui kulit yang bersal
dari kegiatan pertambangan batu- bara. Pada umumnya titik pemajanan B3 kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, oral (mulut) dan kulit.Pencemaran air, tanah dan udara akibat
dari kegiatan pertambangan batu- bara ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan,
bara sepeti metan, karbon dioksida, karbonmonoksida sampai gas –gas yang muncul di
dalam tambang (gas berbahaya dan mudah menyala) masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernapasan, terhirup oleh pekerja yang tidak menggunakan masker atauterhirup
(mulut). Tanah yang tercemar berakibat terhadap tercemarnyaair tanah dan permukaan
serta ditambah dengan adanya air asam tambangmengakibatkan kualitas air menurun
kesehatan manusia. Akibat kontak dengan B3 atau terpajan oleh pencemar melalui berbagai
cara seperti pada simpul 3, maka dampak kesehatan yang timbul bervariasi dari ringan,
sedang, sampai berat bahkansampai menimbulkan kematian, tergantung dari dosis dan waktu
syaraf serta peredaran darah, dan dapat menimbulkankehilangan rasa, kemudian jika ada
kepanasan.
Gejala-gejala dari stres kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang
Bahkan dampak jangka panjangnya dapat mengancam kesehatan walaupun sudah berupa
(black lung diseases). Di samping itu debu dari silikamenyebabkan silikosis (silicosis).
Penderita penyakit paru-paru hitam atausilikosis memiliki resiko yang tinggi untuk
asam sulfur Jika dicampur dengan air dan logam berat akanmembentuk drainaise asam
tambang. Asam sulfur berbau seperti telur busuk. Kontak dengan asam sulfur akan
atau tanpa perencanaan. Hal ini biasanya menimbulkan banyak masalah. Orang laki-laki
penghasilan menjadi pekerja seks, dan kombinasi ini dapat menjadi sumber yang dapat
dengan cepat menyebarkan infeksi HIV/AIDS dan penyakit kelamin menular lainnya.
3. Penanganan Kegiatan Pertambangan Batu-Bara Sebelum disetujuinya pelaksanaan proyek
pertambangan batu-bara, para pengusaha harus tunduk pada hukum yang berlaku :
1) Hukum yang lebih tegas Untuk meminimalisasi dampak negative tersebut, maka menjadi
segala ketentuan hokum yang berlaku dalam bidang pertambangan sesuai dengan pasal
yaitu :“Apabila selesai melakukan penambangan dan galian pada suatu tempat pekerjaan,
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya penyakit atau bahaya lainnya”.
2) Pengusaha pertambangan harus mematuhi rambu-rambu hukium yang berlaku mengenai
pertambangan.
3) Adanya pengawasan secara efektif dari aparat pemerintahArtinya tidak ada sikap ragu-
batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-tindakan
tertentu.
Pertama pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu
pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan
mengurangi keruwetan masalaht ransportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari
ruang udara yangkotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan
terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan
nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat
penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law
enforcement) dan keempat pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta
kelestarian lingkungan. Selain itu perlu diupayakan kajian penelitian yanglebih mendalam.
Reklamasi
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menatakegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan,agar dapat berfungsi dan berdaya guna
pucuk dan bahan organik serta pemupukan dasar dan pemberian kapur. Secara ekologi,
spesies tanaman lokal dapat beradaptasi dengan iklims etempat tetapi tidak untuk kondisi
tanah. Untuk itu diperlukan pemilihan spesies yang cocok dengan kondisi setempat,
terutama untuk jenis-jenis yang cepat tumbuh, misalnya sengon, yang telah
perbaikan lahan pra-tanam, pemilihan spesies yang cocok, dan penggunaan pupuk.
tersebut, peningkatan humus, pengurangan erosi, dan fungsi sebagai filter alam.
2) Penanganan Potensi Air Asam Tambang Pencegahan pembentukan air asam tambang
dengan melokalisir sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial pembentuk air asam
dan menghindarkan agar tidak terpapar pada udara bebas. Sebaran sulfidaditutup dengan
bahan impermeable antara lain lempung, serta dihindariterjadinya proses pelarutan, baik
oleh air permukaan maupun air tanah. Produksi air asam sulit untuk dihentikan sama
sekali, akan tetapi dapatditangani untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
Air asam diolah pada instalasi pengolah untuk menghasilkan keluaran air yang aman
untuk dibuang ke dalam badan air. Penanganan dapat dilakukan dengan bahan penetral
misalnya batu gamping, yaitu air asam dialirkan melewati bahan penetral untuk
untuk menghindari efek pelarutan sulfida logam dan bencana banjir yangsangat
berbahaya, dapat menyebabkan rusak atau jebolnya bendungan penampung tailing serta
curahhujan maksimum, serta banjir besar yang biasa terjadi dalam kurunwaktu tertentu
baik periode waktu jangka panjang maupun pendek. Arah aliran yang tidak terhindarkan
harus meleweti zona mengandung sulfida logam, perlu pelapisan pada badan alur
dipergunakan untuk pengembangan pemukiman atau kota. Lahan bekas tambang bauksit
tambang. Pompakan udara segar ke dalam lubang tambang bawah tanah. Tambang-
Pompa udara dan kipas angin dapatmengalirkan udara segar masuk ke dalam dan
air dalam tangki yang tinggi, dan pompa atau biarkan mengalir ke lubang-lubang dan
lorong-lorong tambang melalui pipa-pipa dengan lubang kecil atau seukuran pancuran
mandi. “Air asam”yang tidak dapat diminum dapat digunakan untuk keperluan ini.
Tetapi perlu diingat bahwa penambang-penambang juga perlu banyak air minum.
c) Sediakan peralatan pemotong dan penggiling yang dilengkapi dengansemprotan air
tempat untuk mandi sebelum meninggalkan lokasi tambang, serta tempat lainnya untuk
menyimpan pakaian bersih Pengusaha tambang juga harus bertanggung jawab untuk mencari
beterbangan.
Tebarkan batu kapur gerus untuk menghindari silika atau debu tambang beterbangan
diudara.
- Tutup daerah yang akan diledakkan dan digiling dengan selimut basahatau terpal untuk
mengendapkan debu. Sesudah diledakkan ataudigiling, semprot lokasi itu dengan air.
- Setelah diledakkan, biarkan debu tambang mengendap dulu sebelummasuk ke areal
tambang.
- Kenakan pakaian dan peralatan pelindung. Masker yang terbaik bagi penambang
terbuat dari karet respirator yang terpasang ketat di mukadan berisi saringan (filter) yang
dapat menyaring debu dari jenistambang yang Anda kerjakan. Penambang harus diberi
tidak tersedia, gunakan kain basah di sekitar mulut dan hidungAnda, dan cuci kain setiap
hari. Kacamata atau goggles (alat pelindungmata) akan melindungi mata Anda (untuk
akan membuat debu menjadi tersebar di udara,lebih baik dicuci saja. Jika harus ditepuk,
perhatikan arah angin agar debu menjauhi Anda. Tas kain dapat menangkap banyak
tambang :
Bersihkan lantai dengan kain pel basah untuk membersihkan debu.Menyapu lantai akan
menyebabkan debu beterbangan. Jika di luar banyak debu, tutuplah pintu dan jendela
rumah. Jika rumahtidak ada pintu atau jendela yang dapat ditutup, gantungkan kain
sungai.
- Dilapisi untuk menghindari rembesan ke air tanah. Dibangun sesuai dengan standar
dikosongkan.
>Kontribusi yang telah dilakukan oleh PT. Kaltim Prima Coal adalah :
Kaltim Prima Coal (KPC) mengalokasikan dana US$5 juta setiap tahun bagiaksi
serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Dari alokasi
dana tadi diatas PT. Kaltim Prima Coal mengelompokkan program pengembangan
kecil dan menengah(UKM), pelestarian alam dan budaya, serta penguatan kapasitas
diberikan bibit, pupuk sampai kepada pelatihanmengenai penanaman itu. Untuk program
agribisnis ini juga dibuatkan kolam udang untuk masyarakatdi Desa Muara Bengalon.
Program agribisnis lainnya adalah membangun perkebunan pisang dan peternakan ayam
di Kampung Kabo. KPC juga memberikan kredit mikro kepada masyarakat Bengalon
dengantotal peminjam tak kurang dari 700 orang. Pembangunan infrastruktur telah
sepakbola.Sampai saat ini program CSR yang telah dijalankan oleh PT. KaltimPrima
Coal belum sepenuhnya efektif, karena secara keseluruhan masih terdapat beberapa
penerima manfaat masih belum puas dengan kinerja program CSR yang telah dijalankan
pihak PT. Kaltim Prima Coal, sehinggakinerja program CSR harus lebih ditingkatkan
lagi.
D. PENUTUP
PT. Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan tambang batubara yang terletak di
Kabupaten Kutai Timur yang didirikan dengan akta No 28 tanggal 8 Maret1982. KPC
merupakan perusahaan modal asing (PMA) yang dimiliki olehBritish Petroleum International
Ltd(BP) dan Conzinc Rio Tinto of AustraliaLtd. (Rio Tinto) dengan pembagian saham
pertambangan PT. Kaltim PrimaCoal adalah simpul 1, simpul 2, simpul 3 dan simpul 4.
Penanganan dampak dan akibat dari kegiatan pertambangan batu-baradilakukan secara umum
DAFTAR PUSTAKA
https://goo.gl/efW8Ef diakses pada 18 oktober 2016 pada pukul 23:18 WIB
OLEH :
Tzabita Aisy Reykanita
131101080
A