utamanya yaitu memberi nilai tambah (value- added) dalam proses perancangan arsitektur. (Udjianto Pawitro – 2002).
2. Lantai rumah Jepang mempunyai
ELEMEN INTERIOR JEPANG kenaikan dan menggunakan bilah- 3. Plafon pada ruang Jepang terdiri TATA CARA MAKAN DI JEPANG bilah kayu. dan sebagai penutup atas papan papan kayu yang Orang disana biasanya akan makan 1. Dinding-dinding pada ruang lantai menggunakan tatami dipotong tidak beraturan untuk dengan sikap duduk melipatkan kaki, Jepang biasanya memiliki sebagai alas duduknya menunjukan serat seratnya dan biasanya disebut Seiza. Dibawah kaki bentukan kotak yang ditutupi dengan shoji ( bingaki kayu yang menampilkan kesan tua dari kayu. tersebut disediakan bantalan tipis untuk menahan tulang bergesekan ditutupi kertas mulberry dengan lantai. Selain itu, lantainya transparan). Shoji dapat pun dilapisi alas jerami yang biasa digunakan untuk penyekat disebut tatami untuk membuat orang ruangan yang tidak dibuat yang duduk merasa nyaman. permanen.
4. Pada interior Jepang, main entrance mempunyai arti yang sangat
penting sehingga sebuah main entrance harus didesain indah dan dapat mencuri perhatian saat melihat nya