Anda di halaman 1dari 1

Notulensi Puskesmas Gajahan (Kunjungan 29 Mei 2019)

 Posbindu diadakan sejak 2017, berlangsung setiap 2 bulan. Mulai tahun 2019 dilaksanakan tiap
sebulan sekali, mengikuti aturan pemerintah. Pelaksanaan tiap bulan mengikuti tanggal yang
sudah ditentukan masing-masing Posbindu, atau jika ada halangan bisa bergeser maju/mundur.
Posbindu diselenggarakan di masing-masing kantor kelurahan, dengan jarak masing-masing
warga ke kantor kelurahan bervariasi.
 Jumlah Posbindu awalnya 1 buah (2017), mulai tahun 2018 terdapat 6 posbindu, tersebar di 6
kelurahan.
 Jumlah kader lebih dari sepuluh orang untuk tiap Posbindu, namun kader masih merangkap
kader posyandu lansia dan kader lainnya. Jumlah peserta berkisar antara 20-50 orang. Untuk
data individual pasien dipegang oleh masing-masing Posbindu, dari Puskesmas hanya
menyimpan data jumlah peserta dan kader yang datang.
 Sarana prasarana seperti reagen, buku Posbindu, dan konsumsi untuk kader disediakan oleh
Puskesmas. Kader tidak diberi insentif. Kader diberi pelatihan/pembekalan sebelum dilantik
menjadi kader. Setelah dilantik, tidak ada pelatihan kembali (hanya1x). Dana diambilkan dari
Dana BOK (bantuan Operasional Kesehatan) Puskesmas.
 Beberapa Posbindu mendapatkan bantuan dana dari LPMK. Peserta Posbindu tidak ditarik iuran
karena dari Propinsi menyarankan demikian (?).
 Setiap Posbindu membuka 5 meja (pendaftaran, anamnesis, pemeriksaan fisik, lab meliputi gula
darah saja, dan konseling). Untuk cek lab selain GDS, diarahkan untuk GMC (General Medical
Check-up) meliputi 8 komponen pemeriksaan (GDS, kolesterol, trigliserida, asam urat, Ur/Cr,
OT/PT) mengikuti program gratis dari Pemerintah (sesuai Perwali) untuk pasien berusia >40 th,
dengan syarat KK&KTP, maksimal 1x/tahun. Diadakan juga penyuluhan terkait PTM disesuaikan
dengan kondisi masyarakat (prevalensi PTM tertinggi).
 Sistem pelaporan manual, baik kader maupun Puskesmas memiliki datanya. Untuk pelaporan
online sistem pusat masih berubah-ubah sehingga data yang lama tidak bisa diakses kembali.
Sementara itu, sistem yang baru belum disosialisasikan.
 Posbindu selanjutnya diadakan setelah lebaran.
 Kendala: aksesibilitas beberapa daerah masih jauh dari Posbindu (>10 km), undangan Posbindu
kurang tersebar merata, diadakan pada jam kerja sehingga tidak semua target pemeriksaan
dapat tercakup.
 Terkait PTM lain, pengendalian rokok ikut PromKes (KTR: Kawasan Tanpa Rokok yang dimonitor
oleh karang taruna; Kampung Bebas Asap Rokok), Prolanis dilakukanedukasi, tatalaksana, dan
penyuluhan terkait aktivitas fisik pada pasien-pasien penyakit kronis. SADANIS ditanyakan (tidak
dilakukan) saat Posbindu, sementara IVA test dilakukan di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai