Anda di halaman 1dari 5

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Termokimia


Kelas/Semester : XI /I

Indikator : 1. Membedakan sistem dan lingkungan

2. Mengelompokkan sistem kedalam sistem tertutup, sistem


terbuka, dan sistem terisolasi
3. Membedakan reaksi yang kalor (eksoterm) dan reaksi yang
menyerap kalor (endoterm).
TERMOKIMIA

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara kalor dengan
reaksi kimia atau reaksi-reaksi yang berhubungan dengan reaksi kimia. Dalam praktiknya
termokimia lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor yang menyertai reaksi
kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan struktur zat, misalnya
perubahan wujud. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi itu tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk energi
yang lain. Beberapa contoh perubahan wujud energi, yaitu : sistem dan lingkungan

Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. Reaksi kimia yang sedang diuji cobakan (reagen-reagen yang sedang
dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem. Sedangkan lingkungan adalah hal-
hal di luar sistem yang membatasi system (mengelilingi sistem) dan dapat mempengaruhi
sistem. Dalam halini, tabung reaksi, tempat berlangsungnya reaksi kimia, merupakan
lingkungan.
Secara umum ada tiga jenis sistem yaitu :

1. Sistem terbuka, yaitu sistem dimana baik materi maupun energi yang biasa dalam
bentuk panas dapat dipertukarkan dalam dengan lingkungan. Contohnya: air panas
yang dibiarkan terbuka akan menjadi dingin
2. Sistem tertutup, yaitu sistem dimana memungkinkan terjadinya transfer energi
(panas) ke lingkungannya, tetapi tidak dapat mentransfer materi. Contoh: gas dalam
tabung tertutup
3. Sistem terisolasi merupakan sistem dimana baik materi maupun energi (panas) tidak
dapat dipertukarkan kelingkungannya. Contoh: air panas dalam termos

Berdasarkan peristiwa perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan
ke sistem, reaksi kimia dibedakan menjadi :

1. Reaksi Eksoterm, adalah reaksi yang terjadi jika dalam reaksi tersebut terjadi
pembebasan panas dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan bertambah. Hal
ini ditunjukkan oleh adanya penurunan suhu lingkungan.
Hakhir > Hawal , sehingga

∆H = + (menyerap energi kalor)

Suhu sistem naik


Contoh :
Pada proses mencairnya es ( H2O(s) H2O(l), terjadi penyerapan kalor oleh es dari
lingkungan yang disebabkan suhu es lebih rendah dari pada lingkungan.

2. Reaksi Endoterm, adalah reaksi yang terjadi jika sistem menyerap panas dari
lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih rendah. Ditunjukkan dengan
adanya kenaikan suhu lingkungan.
Hakhir < Hawal , sehingga
∆H = - (melepas energi kalor)

Suhu sistem turun


Contoh :
Pada proses pembakaran (karbon) menjadi gas CO2 pada tekanan tetap menjelaskan
kalor yang menyebabkan suhu sistem naik (suhu sistem lebih tinggi dari pada
lingkungan) sehingga akan terjadi aliran kalor dari sistem ke lingkungan. Ditunjukkan
dengan adanya kenaikan suhu lingkungan.
Eksoterm Endoterm

Perubahan entalpi (∆H) < 0 Perubahan entalpi (∆H) > 0

Transfer panas (energi) berlangsung Transfer panas berlangsung dari


dari sistem ke lingkungan lingkungan ke sistem

Reaksinya melepas kalor Reaksinya menyerap kalor

Terjadinya kenaikan suhu Terjadinya penurunan suhu

Pada umumnya berlangsung spontan Pada umumnya berlangsung lambat

Anda mungkin juga menyukai