Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker tersering yang diidap wanita.
Sebagian besar kanker diidap saat usia lanjut (>50 th). Seperti kanker lainnya
pedoman umum yang terbaik adalah menemukan kanker pada stadium yang dini
sehingga kemungkinan untuk sembuh jauh lebih besar, pengobatan juga lebih
mudah dan murah. Periksa payudara sendiri (sadari) adalah sousi untuk deteksi dini
kanker payudara.
Payudara terletak pada otot dinding dada, serta salah satu ujungnya pada
ketiak. Laki-laki juga memiliki payudara hanya saja sangat kecil daerahnya
disekitar areola. Payudara terdiri dari:
- Jaringan aktif produsen air susu (alveolar)
- Saluran yang menghubungkan alveolar dengan puting susu (tempat air susu
dialirkan)
- Jaringan lemak dan jaringan konektif
- Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf
Periksa payudara sendiri secara rutin dan menemukan perubahan yang tak
lazim (aneh) lalu segera melaporkan ke dokter terdekat adalah diteksi dini yang
sangat efektif.
Operasi
Beberapa tipe operasi antara lain:
- Operasi konservasi payudara: Biasanya dilakukan pada kanker stadium
awal. Tindakannya sering disebut lumpektomi yakni mengambil tumor serta
jaringan sehat di sekitar secukupnya. Sehingga payudara masih dapat
dimiliki oleh wanita tersebut. Tindakan yang lebih banyak mengambil
jaringan tetapi payudara masih dapat dimiliki adalah mastektomi parsial.
- Mastektomi: operasi ini mengangkat seluruh payudara tempat tumor
tersebut berada. Setelah operasi ini bila menginginkan payudara dapat
dipasang payudara tiruan dari silikon/ prosthesa.
Sebagai pendukung terapi bedah ini sangat lazim dilakukan pengangkatan
limfonodi (pembuluh limfe) terutama pada ketiak, serta dilakukan radioterapi
untuk membunuh sel-sel kanker yang secara kasat mata tidak nampak dan tidak
terambil saat operasi.
Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan dengan jalan menggunakan energi radiasi tingkat
tinggi yang difokuskan pada jaringan tumor serta sekitarnya. Terapi ini dapat
membunuh sel kanker. Biasanya dilakukan sebagai terapi lanjutan setelah tindakan
bedah atau operasi dimana induk tumor sudah diangkat kemudian sisanya yang tak
terlihat mata dibunuh dengan radioterapi. Tindakan lanjutan ini biasanya disebut
dengan radioterapi ajuvan.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat kimia anti-kanker.
Biasanya pilihan ini digunakan bile kanker diperkirakan sudah menyebar ke organ
tubuh lain yang letaknya jauh dari timor induknya. Berbeda dengan radioterapi,
radioterapi digunakan untuk membunuh penyebaran pada daerah sekitar induk
tumor ganas. Sedangkan kemoterapi untuk membunuh penyebaran yang letaknya
jauh dari tumor induk. Terkadang kemoterapi juga diberikan dengan tujuan untuk
mengecilkan tumor sebelum terap dan memudahkan operasi sehingga diberikan
sebelum operasi (neo-adjuvant). Dapat juga dilakukan untuk membuat jaringan
kanker semakin peka dan mudah terbunuh oleh radioterapi. Sehingga sering
diberikan simultan dengan radioterapi (concomitant).
Terapi Hormon
Terapi ini terutama ditujukan untuk jenis kanker payudara yang terkait dengan
hormon. Kanker payudara terkait hormon dapat berkembang pesat dipengaruhi oleh
suplai hormon esterogen ke sel-sel kanker tersebut. Sehingga dengan mengurangi
atau mencegah suplai esterogen ke sel tersebut maka perumbuhan kanker dapat
dicegah.
Jenis terapi hormon antara lain:
- Pemblok esterogen: obat yang biasa digunakan adalah tamoxifen, sekarang
yang terbaru toromifene. Kerjanya dengan memblok esterogen/ anti
esterogen, sebelum berikatan dengan sel-sel kanker. Biasanya diberikan
sampai dengan lima tahun setelah operasi kanker payudara.
- Obat pencegah produksi esterogen: karena esterogen diproduksi oleh sel
folikular di ovarium, maka mencegahnya sama saja dengan mencegah
pertumbuhan follikel de Graff. Hal ini dapat dicapai dengan jalan membuat
seorang wanita seolah-olah dalam kondisi menopouse sehingga tidak
memproduksi hormon esterogen. Biasanya disunikkan progesteron dosis
tinggi (sebagai anti esterogen) yakni depomedroxyprogesteron asetat
(DMPA). Dengan efek samping tidak menstruasi.
- Sebagai alternatif lain karena ovarium yang menghasilkan esterogen, maka
pengangkatan ovarium merupakan salah satu cara untuk meniadakan
esterogen dalam darah.
CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
A. SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang sudah
menstruasi. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan se- tiap 1 bulan sekali dan
dapat menjadi instrumen bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat
melindungi perempuan dari resiko kanker payudara dan merupakan penapisan
yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Pemeriksaan payudara sendiri
dapat dilakukan hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan
menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama karena pada masa itu retensi
cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, membengkak
sehingga jika ada pemebengkakan akan lebih mudah ditemukan ( Mulyani,
2013). Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker
payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah
ada benjolah, perubahan warna kulit, puttting berisik dan pengeluaran cairan
atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian
seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi
dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker
payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita
tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi
wanita yang sibuk hanya perlu menyediakan waktu selama kurang lebih lima
menit. Tidak diperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada
saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita
telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk
mendeteksi kanker payudara) dalah sekitar 20-30% (Nisman, 2011).
B. Manfaat SADARI
1. Dapat mendeteksi adanya tumor dalam ukuran kecil.
2. Dapat mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini.
3. Dapat mencegah penyakit kanker payudara.
4. Dapat menemukan adanya kelainan pada payudara.
5. Dapat menurunkan angka kematian wanita akibat kanker payudara
Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada
payudara.
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan memegang pinggang / tangan
menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah
axilla. Lalu perhatikan apakah ada terjadi perubahan pada bentuk
payudara. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai
apakah ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau kelainan
pada bagian puting.
Angkat lengan kiri. Basahi telapak tiga jari tengah tangan kanan dengan
body lotion, telusuri payudara kiri. Rabalah dengan tekanan mantap
dengan menggerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk
lingkaran kecil) mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah
dalam sampai ke puting susu, dari tulang clavicula kearah payudara
bawah (arah vertikal), atau dari arah ketiak menuju dada bagian tengah
(arah horizontal). Rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.
Putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat
di setiap tempat. Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran
yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan
benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran
kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali
dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa
periksa bagian bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar
searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari Anda yang
dirapatkan. Dimulai dari posisi jan 12.00 pada bagian puting susu.
Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini merupakan cara
deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif. SADARI mudah dilakukan dan
bisa diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa. "Dengan
SADARI yang benar dan rutin, sebanyak 80 persen kanker payudara bisa
ditemukan," Hsal ini diungkapkan Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan
Onkologi Sosial RS Dharmais, Hardina Sabrina di Jakarta.