Anda di halaman 1dari 15

KANKER PAYUDARA

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker tersering yang diidap wanita.
Sebagian besar kanker diidap saat usia lanjut (>50 th). Seperti kanker lainnya
pedoman umum yang terbaik adalah menemukan kanker pada stadium yang dini
sehingga kemungkinan untuk sembuh jauh lebih besar, pengobatan juga lebih
mudah dan murah. Periksa payudara sendiri (sadari) adalah sousi untuk deteksi dini
kanker payudara.
Payudara terletak pada otot dinding dada, serta salah satu ujungnya pada
ketiak. Laki-laki juga memiliki payudara hanya saja sangat kecil daerahnya
disekitar areola. Payudara terdiri dari:
- Jaringan aktif produsen air susu (alveolar)
- Saluran yang menghubungkan alveolar dengan puting susu (tempat air susu
dialirkan)
- Jaringan lemak dan jaringan konektif
- Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf
Periksa payudara sendiri secara rutin dan menemukan perubahan yang tak
lazim (aneh) lalu segera melaporkan ke dokter terdekat adalah diteksi dini yang
sangat efektif.

Apakah kanker itu ?


Kanker adalah kelainan pada sel tubuh dimana terjadi pertumbuhan yang
luar biasa berlebihan dan tidak terkontrol sehingga akan merusak bagian tubuh
disekitarnya maupun bagian tubuh lainnya. Seharusnya pertumbuhan sel bersifat
seimbang antara yang tumbuh baru dengan yang mati.
Kanker dapat tumbuh dengan cepat membutuhkan suplai oksigen dan
nutrisi sehingga mampu membuat pembuluh darah baru. Pembuluh darah ini
dindingnya tipis dan rapuh sehingga sangat mudah untuk pecah dan terjadi
perdarahan. Sehingga pada penderita kanker seringkali terjadi peradarahan.
Kanker dapat tumbuh di bagian tubuh yang lain dengan cara menembus
pembuluh darah maupun pembuluh limfe untuk kemudian mengikuti aliran darah
hingga tertambat di bagian tubuh tertentu dan kemudian tumbuh.
Perumbuhan tumor serta penyebarannya di bagian lain sangat tergantung
jenis tumor serta stadium penyakitnya, jadi anggapan semua kanker adalah sama
adalah salah. Sehingga pemeriksaan jaringan dengan mikroskop (patologi anatomi)
adalah sangat penting hukumnya.

Apakah faktor risiko kanker payudara ?


- Usia: risiko untuk terkena kanker meningkat 2x setiap pertambahan usia 10 th,
paling banyak usia diatas 50 th
- Tempat tinggal: insidensi kanker payudara sangat bervariasi antara daerah dan
negara, faktor lingkungan sekitar sedikit banyak mempengaruhi munculnya
penyakit ini
- Riwayat keluarga: Kemungkinan terkena penyakit ini lebih besar bila ada
keluarga yang menderita penyakit ini (ada hubungan pertalian darah). Bukan
berarti penyakit ini menular, namun memiliki gen pembawa cetusan kanker ini
diturunkan secara familial terutama terkait dengan kromosom X (X-linked).
Gen bawaan tersebut yang paling terenal adalah BRCA-1 dan BRCA-2.
o 1 dari 20 wanita dengan kanker payudara adalah akibat gen pembawa
yang diturunkan sejak lahir kemudian manifest sebagi kanker saat usia
30-40 tahun
- Bila memiliki riwayat kanker payudara sebelumnya
- Bila belum memiliki keturunan, atau bila memiliki anak pertama saat usia >30
th
- Menarkhe (menstruasi pertama kali) pada usia yang lebih cepat dari rata-rata
<11 th
- Menopouse terlambat (>55 th)
- Mendapatkan terapi sulih hormon, biasanya untuk wanita dengan keluhan
sindrom menopouse atau riwayat operasi pengangkatan kedua indung telur
- Minum pil kontrasepsi kkombinasi (mengandung hormon esterogen)
- Riwayat tumor jinak pada payudara
- Gaya hidup: konsumsi alkohol, jarang olah raga, kegemukan.

Apakah gejala kanker payudara ???


- Benjolan di payudara
o Gejala awal biasanya muncul benjolan yang padat atau kenyal di
payudara, namun jangan terlalu khawatir terlebih dahulu. Karena
benjolan tersebut sebagian besar adalah tumor jinak (kista retensi
saluran air susu, atau fibroadenoma mammae)
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara (biasanya payudara kanan dan kiri
menjadi tidak simetris)
- Kulit payudara menjadi aneh (kesat, berlekuk lekuk ke dalam)
- Puting susu tertarik ke dalam
- Keluar cairan dari puting susu meski tidak menyusui, biasanya kental
bercampur darah
- Nyeri pada payudara. Gejala ini justru jarang, biasanya nyeri terjadi pada
radang atau infeksi dan bukan pada tumor ganas
- Di sekitar areola muncul eksim. Gejala ini juga jarang ditemukan
Penyebaran pertama kanker payudara adalah ke pembuluh limfe ketiak sehingga
bila muncul benjolan padat di ketiak, harus dicurigai kemungkinan kanker payudara
pada sisi yang sama.

Bagaimana proses penegakan diagnosis kanker payudara ?


Klinis:
- Pasien diminta untuk menanggalkan pakaian atas kemudian dokter akan
melihat seberapa jauh kelainannya dari kontur payudara kanan maupun kiri.
Baik ujud kelainan, kesimetrisan, maupun permukaan kulit.
- Dilanjutkan dengan perabaan untuk menilai seberapa besar ukuran tumor,
mobilitas, serta konsistensi tumor.
Pemeriksaan penunjang:
- Mammografi: Ronsen payudara
- USG payudara
- Biopsi jaringan tumor dan Aspirasi jarum halus: merupakan standar baku
yang menentukan tumor tersebut jinak atau ganas, karena dilakukan
pemeriksaan sel jaingan tersebut dibawah mikroskop (histopatologis).
Pemeriksaan penunjang pendamping
Dilakukan untuk melengkapi diagnosis sekaligus menentukan staging serta
penyebaran tumor tersebut. Pemeriksaannya berupa: Ronsen dada, bone
survey (ronsen seluruh tulang), darah rutin dan kimia darah, USG hepar.

Bagaimanakah terapi kanker payudara???


Secara ringkas manajemen kanker payudara terdiri dari operasi, kemoterapi,
radioterapi, terapi hormon.
Terapi bergantung pada:
- Kanker itu sendiri: ukuran, bentuk, staging, respon hormon
- Pasien secara umum: usia, tingkat ekonomi, keinginan konservasi payudara,
ketakutan akan efek samping
Target terapi:
- Kesembuhan: dapat dilakukan pada stadium awal. Dengan deteksi dini yang
baik dapat dilakukan terapi yang mampu memberikan kesembuhan terhadap
kanker payudara stadium awal
- Memperbaiki kualitas hidup: Pada kanker payudara stadium lanjut, harapan
untuk dapat sembuh total sangat kecil, namun demikian meningkatkan
kualitas hidup denan jalan memberikan bebas nyeri maupun gangguan lain
yang diakibatkan oleh kanker akan sangat bermakna terhadap kebahagiaan
hidup pasien. Terapi juga ditujukan untuk dapat mencegah penyebaran
kanker lebih lanjut lagi.

Operasi
Beberapa tipe operasi antara lain:
- Operasi konservasi payudara: Biasanya dilakukan pada kanker stadium
awal. Tindakannya sering disebut lumpektomi yakni mengambil tumor serta
jaringan sehat di sekitar secukupnya. Sehingga payudara masih dapat
dimiliki oleh wanita tersebut. Tindakan yang lebih banyak mengambil
jaringan tetapi payudara masih dapat dimiliki adalah mastektomi parsial.
- Mastektomi: operasi ini mengangkat seluruh payudara tempat tumor
tersebut berada. Setelah operasi ini bila menginginkan payudara dapat
dipasang payudara tiruan dari silikon/ prosthesa.
Sebagai pendukung terapi bedah ini sangat lazim dilakukan pengangkatan
limfonodi (pembuluh limfe) terutama pada ketiak, serta dilakukan radioterapi
untuk membunuh sel-sel kanker yang secara kasat mata tidak nampak dan tidak
terambil saat operasi.
Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan dengan jalan menggunakan energi radiasi tingkat
tinggi yang difokuskan pada jaringan tumor serta sekitarnya. Terapi ini dapat
membunuh sel kanker. Biasanya dilakukan sebagai terapi lanjutan setelah tindakan
bedah atau operasi dimana induk tumor sudah diangkat kemudian sisanya yang tak
terlihat mata dibunuh dengan radioterapi. Tindakan lanjutan ini biasanya disebut
dengan radioterapi ajuvan.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat kimia anti-kanker.
Biasanya pilihan ini digunakan bile kanker diperkirakan sudah menyebar ke organ
tubuh lain yang letaknya jauh dari timor induknya. Berbeda dengan radioterapi,
radioterapi digunakan untuk membunuh penyebaran pada daerah sekitar induk
tumor ganas. Sedangkan kemoterapi untuk membunuh penyebaran yang letaknya
jauh dari tumor induk. Terkadang kemoterapi juga diberikan dengan tujuan untuk
mengecilkan tumor sebelum terap dan memudahkan operasi sehingga diberikan
sebelum operasi (neo-adjuvant). Dapat juga dilakukan untuk membuat jaringan
kanker semakin peka dan mudah terbunuh oleh radioterapi. Sehingga sering
diberikan simultan dengan radioterapi (concomitant).
Terapi Hormon
Terapi ini terutama ditujukan untuk jenis kanker payudara yang terkait dengan
hormon. Kanker payudara terkait hormon dapat berkembang pesat dipengaruhi oleh
suplai hormon esterogen ke sel-sel kanker tersebut. Sehingga dengan mengurangi
atau mencegah suplai esterogen ke sel tersebut maka perumbuhan kanker dapat
dicegah.
Jenis terapi hormon antara lain:
- Pemblok esterogen: obat yang biasa digunakan adalah tamoxifen, sekarang
yang terbaru toromifene. Kerjanya dengan memblok esterogen/ anti
esterogen, sebelum berikatan dengan sel-sel kanker. Biasanya diberikan
sampai dengan lima tahun setelah operasi kanker payudara.
- Obat pencegah produksi esterogen: karena esterogen diproduksi oleh sel
folikular di ovarium, maka mencegahnya sama saja dengan mencegah
pertumbuhan follikel de Graff. Hal ini dapat dicapai dengan jalan membuat
seorang wanita seolah-olah dalam kondisi menopouse sehingga tidak
memproduksi hormon esterogen. Biasanya disunikkan progesteron dosis
tinggi (sebagai anti esterogen) yakni depomedroxyprogesteron asetat
(DMPA). Dengan efek samping tidak menstruasi.
- Sebagai alternatif lain karena ovarium yang menghasilkan esterogen, maka
pengangkatan ovarium merupakan salah satu cara untuk meniadakan
esterogen dalam darah.
CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

Berikut adalah jenis pemeriksaan klinis untuk mendeteksi kanker payudara.


1. Mammografi
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara dengan menggunakan
sinar-X dosis rendah. Dalam pemeriksaan mammografi, payudara akan ditekan
doleh dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara. Keadaan
ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sangat penting untuk
menghasilkan gambar mammogram yang baik dan dapat dibaca.
2. USG Payudara
USG payudara adalah pemeriksaan payudara menggunakan gelombang
suara. Pemeriksaan USG dapat membedakan benjolan berupa tumor padat atau
kista (benjolan berisi cairan). USG biasa digunakan untuk mengevaluasi
masalah payudara yang tampak pada mammogram dan lebih direkomendasikan
pada wanita muda (di bawah usia 30 tahun).
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI merupakan alat deteksi kanker yang lebih sensitif dari mammografi,
tetapi MRI memiliki nilai positif palsu yang lebih tinggi. Maksudnya, sering
muncul gambaran kelainan payudara yang ternyata bukan kanker.
4. PET Scan
PET Scan merupakan metode pemeriksaan terbaru yang dapat
menggambarkan anatomi dan metabolisme sel kanker. Caranya dengan
menyuntikkan zat kontras lewat vena yang akan diserap oleh sel kanker. Derajat
penyerapan zat kontras oleh sel kanker dapat menggambarkan derajat histologis
dan potensi agresivitas tumor.
SADARI

A. SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang sudah
menstruasi. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan se- tiap 1 bulan sekali dan
dapat menjadi instrumen bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat
melindungi perempuan dari resiko kanker payudara dan merupakan penapisan
yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Pemeriksaan payudara sendiri
dapat dilakukan hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan
menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama karena pada masa itu retensi
cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, membengkak
sehingga jika ada pemebengkakan akan lebih mudah ditemukan ( Mulyani,
2013). Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker
payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah
ada benjolah, perubahan warna kulit, puttting berisik dan pengeluaran cairan
atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian
seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi
dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker
payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita
tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi
wanita yang sibuk hanya perlu menyediakan waktu selama kurang lebih lima
menit. Tidak diperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada
saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita
telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk
mendeteksi kanker payudara) dalah sekitar 20-30% (Nisman, 2011).

B. Manfaat SADARI
1. Dapat mendeteksi adanya tumor dalam ukuran kecil.
2. Dapat mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini.
3. Dapat mencegah penyakit kanker payudara.
4. Dapat menemukan adanya kelainan pada payudara.
5. Dapat menurunkan angka kematian wanita akibat kanker payudara

C. Waktu pemeriksaan SADARI


1. Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap 3 bulan sekali. Wanita usia 20
tahun di- anjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker
dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang
mencurigakan segeralah meng- hubungi dokter.
2. Usia 35-40 tahun melakukan mamografi.
3. Di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli.
4. Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun.

D. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri


1. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di depan
cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya
perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau
kerutan dari kulit.
2. Melihat Perubahan di Hadapan Cermin. Lihat pada cermin, bentuk dan
keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak), perubahan puting
susu, serta kulit payudara didepan kaca. Cara melakukan:
 Berdiri Tegak didepan cermin
- Posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
- Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu
dengan yang lain tidak sama.
- Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Apakah
payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan
karena benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya
menonjol keluar, malahan tertarik ke dalam, dengan warna
memerah, kasar, dan terasa sakit.
 Kedua tangan diangkat
- Tangan diangkat diatas kepala. Dengan maksud untuk melihat
retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot atau fascia
dibawahnya atau kelainan pada kedua payudara. Kembali amati
perubahan yang terjadi pada payudara Anda, seperti perubahan
warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk puting atau
permukaan kulit menjadi kasar.

 Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada
payudara.
 Menegangkan otot-otot bagian dada dengan memegang pinggang / tangan
menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah
axilla. Lalu perhatikan apakah ada terjadi perubahan pada bentuk
payudara. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai
apakah ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau kelainan
pada bagian puting.

 Angkat lengan kiri. Basahi telapak tiga jari tengah tangan kanan dengan
body lotion, telusuri payudara kiri. Rabalah dengan tekanan mantap
dengan menggerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk
lingkaran kecil) mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah
dalam sampai ke puting susu, dari tulang clavicula kearah payudara
bawah (arah vertikal), atau dari arah ketiak menuju dada bagian tengah
(arah horizontal). Rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.

 Putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat
di setiap tempat. Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran
yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan
benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran
kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali
dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa
periksa bagian bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar
searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari Anda yang
dirapatkan. Dimulai dari posisi jan 12.00 pada bagian puting susu.

 Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk


melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

 Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda ke


samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan
abnormal atau tidak.
3. Saat mandi
4. Berbaring

E. Hal-hal yang harus dilakukan jika menemukan benjolan


Pertama sadarilah bahwa upaya SADARI yang kita lakukan adalah untuk
melakukan deteksi dini- sangat awal-sehingga kita punya harapan besar bahwa
masalah yang kita temui adalah masalah yang ringan, bisa diobati, dan
penyembuhannya dapat dilakukan dengan baik. Yang kedua adalah berusahalah
untuk tenang jika menemukan benjolan. Jangan berusaha memijat-mijat
benjolan tersebut karena pemijatan tidak akan membuat benjolan menegecil,
sebaliknya justru dapat membuat masalah menjadi lebih berat jika benjolan ini
merupakan masalah atau penyakit. Yang ketiga adalah segera konsultasikan
dengan dokter yang tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
a. Mammografi
Mammografi merupakan proses pemeriksaan payudara manusia
menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Melalui
pemeriksaan Mammografi, angka kematia karena kanker payudara dapat
diturunkan sampai 30%. Metode mammografi, sinar X yang dipancarkan
sangat kecil, sehingga metode ini relatif mudah. Mammografi merupakan
suatu tes yang aman yang bertujuan untuk melihat adanya masalah pada
payudara wanita.
b. Biopsi
Suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan
daerah sekitar benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk
dilakukan tes, dicari adanya perubahan-perubahan yang menunjukkan
adanya kanker. Benjolan atau perubahan yang ditemukan pada payudara
dapat bersifat jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker) dan jika kanker
payudara dapat lebih dini maka wanita kemungkinan bertahan dari penyakit
ini lebih baik serta banyak terapi untuk kanker payudara.
c. Mammogram diagnostik dilakukan ketika seorang wanita memiliki gejala-
gejala kanker payudara atau terdapat benjolan di payudara dan mammogram
ini memakan waktu lebih lama karena gambar yang diambil juga lebih
banyak.
d. Mammogram digital untuk mengambil gambaran elektronik payudara dan
menyimpannya langsung di komputer. Penelitian terbaru tidak
menunjukkan bahwa gambaran digital lebih baik dalam menemukan kanker
dibandingkan film Sinar X.
EFEKTIVITAS SADARI MENCEGAH KANKER PAYUDARA

Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini merupakan cara
deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif. SADARI mudah dilakukan dan
bisa diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa. "Dengan
SADARI yang benar dan rutin, sebanyak 80 persen kanker payudara bisa
ditemukan," Hsal ini diungkapkan Penanggung Jawab Instalasi Deteksi Dini dan
Onkologi Sosial RS Dharmais, Hardina Sabrina di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai