Anda di halaman 1dari 2

2.3.1.

Analisa atas masalah-masalah hukum


1. Terkait dalam kasus, disebutkan bahwa pihak pertama yaitu Tn. Darmono dan pihak
kedua yaitu Ny. Amalia beserta Tn. Benyamin telah menyepakati dalam akta yang
tersebut dalam Pasal 9 ayat (1) “Pihak Kedua dilarang menyewakan lagi (atau
menyewakan ulang) ataupun menyerahkan hak sewanya aas apa yang disewanya itu
kepada orang atau badan lain, baik sebagian atau seluruhnya.
2. Menurut Pasal 9 PP Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah Bukan Oleh
pemilik menyatakan bahwa ayat (1) “Penyewa dengan cara apapun dilarang
menyewakan kembali dan atau memindahkan hak penghunian atas rumah yang
disewanya kepada pihak ketiga tanpa ijin dari pihak pertama.
3. Penulisan akta tidak memperhatikan tata cara penulisan menurut UU no 12 tahun
2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan khususnya dalam jangka
waktu dalam melakukan sewa-menyewa.

2.3.2. KOMPARISI DAN PREMIESE

AKTA SEWA-MENYEWA

Pada tanggal, Jumat 3 (tiga) Mei 2019 (dua ribu Sembilan belas), dibuat perjanjian
antara:
1. Tn. Darmono, pegawai negeri sipil (aparatur sipil negara), bertempat tinggal di Jalan
Tandan Blok C-XII No. 166 Kompleks Perumahan Kelapa Sawit Jakarta Utara
-dalam hal ini disebut sebagai pemilik rumah
-dalam hal ini disebut sebagai Pihak Pertama
2. Ny. Esther, wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Pemuda No. 48 Pekalongan
-dalam hal ini disebut sebagai pihak oper persewaan
-dalam hal ini disebut sebagai Pihak Kedua

Pada tanggal, Jumat 3 (tiga) Mei 2019 (dua ribu Sembilan belas), dibuat perjanjian
antara Pihak Pertama ( Tn. Darmono ) dan Pihak Kedua ( Ny. Esther ) bersepakat untuk
mengikat sebuah perjanjian sewa menyewa dengan waktu, tempat, dan biaya yang telah
ditentukan didalam akta.

-Pada hari ini, Jumat 03-05-2019 (dua ribu Sembilan belas), pukul 11.00 WIB (sebelas
Waktu Indonesia Barat);

Anda mungkin juga menyukai