Dosen Pengampu :
Nurmasari Widyastuti,S.Gz,MsiMed
Dewi Marfuah,S.Gz,MGizi
disusun oleh:
Kloter A Kelompok 8
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1. Pengertian Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks yang
sejak dahulu menjadi salah satu misteri di dunia kedokteran. Autisme
sebenarnya bukan barang baru dan sudah ada sejak lama, namun belum
terdiagnosis sebagai autis. Menurut cerita-cerita zaman dulu seringkali ada
anak yang dianggap ‘aneh’; anak tersebut sejak lahir sudah menunjukkan
gejala yang tidak biasa. Mereka menolak bila digendong, menangis kalau
malam dan tidur bila siang hari. Mereka seringkali bicara sendiri dengan
bahasa yang tidak dimengerti oleh orang tuanya. Apabila dalam kondisi
marah mereka bisa menggigit, mencakar, menjambak atau menyerang.
Kadangkala mereka tertawa sendiri seolah-olah ada yang mengajaknya
bercanda. Para orang tua pada saat itu menganggap anak ini tertukar (a
changeling) dengan anak peri, sehingga tidak bisa menyesuaikan dengan
kehidupan manusia normal.1
2. Terapi Gizi Penderita Autisme 2
Terapi gizi yang dapat dilakukan untuk penderita autism adalah dengan
cara melakukan :
1. Diet bebas gluten dan kasein
2. Menghindari makanan penyebab alergi
3. Intoleransi makanan
4. Diet rotasi
5. Diet rendah gula sederhana
6. Menghindari makanan yang difermentasi oleh ragi
7. Tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet dan
zat pewarna
b. Bahan :
- 500 g ubi kuning, kukus, haluskan
- 50 g kelapa parut
- 30 g gula pasir
- 50 g tepung tapioca
- Minyak untuk menggoreng
- 20 g gula halus untuk taburan
c. Cara Membuat:
- Campur ubi halus dengan kelapa, gula, dan tepung tapioca, aduk rata.
- Bentuk menjadi 25 buah bola-bola.
- Panaskan minyak dengan api sedang, goreng sampai berwarna
kecoklatan, angkat.
- Hidangkan dengan taburan gula halus.
Lampiran
Dokumentasi