Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Perinatologi RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Hari/Tanggal : Jum’at 31 Mei 2019

Waktu : 11.00 – 11.30 WIB

Tempat : Ruang Perinatologi RSUD dr. Saiful Anwar Malang

A. Analisa Data
Keluarga pasien di Ruang Perinatologi RSUD dr. Saiful Anwar masih banyak yang
kurang mengerti mengenai BBLR, apa pengertiannya, penyebabnya, ciri, tanda gejala dan
pencegahannya. Maka dari itu kami mahasiswi kebidanan STIKes Banyuwangi akan
memberikan penyuluhan tentang BBLR, tujuannya untuk menambah pengetahuan bagi
keluarga di ruang perinatology tentang BBLR.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang BBLR diharapkan peserta dapat mengerti dan
memahami tentang BBLR.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian BBLR
b. Menyebutkan penyebab BBLR
c. Menyebutkan ciri-ciri BBLR
d. Menyebutkan tanda-tanda kegawatan pada BBLR
e. Menjelaskan cara merawat bayi dengan BBLR
f. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan BBLR
C. Pokok Bahasan
1. Pengertian BBLR
2. Penyebab BBLR
3. Ciri-ciri BBLR
4. Tanda-tanda kegawatan pada BBLR
5. Cara merawat bayi dengan BBLR
6. Bagaimana cara pencegahan BBLR.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Alat Bantu
1. Leaflet
2. PPT
3. TV

F. Kegiatan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien
1 Peembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan 3. Memperhatikan
maksud dan tujuan 4. Memperhatikan
4. Pree test
5. Menyampaikan
pokok bahasan
2 Isi 10 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan
menit pengertian BBLR 2. Menyimak
2. Menyebutkan 3. Memperhatikan
penyebab BBLR 4. Mendengarkan
5. Memperhatikan
3. Menyebutkan ciri-ciri 6. Memperhatikan
BBLR
4. Menyebutkan tanda-
tanda kegawatan pada
BBLR
5. Menjelaskan cara
merawat bayi dengan
BBLR
6. Menjelaskan
bagaimana cara
pencegahan BBLR
3 Pertanyaan 10 1. Memberikan 1. Bertanya
menit kesempatan pada 2. Menanggapi
peserta untuk
bertanya
2. Memberikan
kesempatan pada
peserta lain untuk
menanggapi
4 Penutup 5 menit 1. Memberikan 1. Menjawab
kesempatan bertanya 2. Mendengar
kepada peserta yang 3. Menjawab
belum paham 4. Memperhatikan
2. Memberikan 5. Menjawab salam
kesimpulan dan saran
3. Memberikan audien
pertanyaan tentang
pembahasan materi
4. Ucapan terimakasih
5. Membirkan salam
G. Evaluasi
1. Ibu dapat menjelaskan pengertian BBLR dengan baik
2. Ibu dapat menyebutkan4 dari 9 penyebab BBLR
3. Ibu dapat menyebutkan 5 dari 13 ciri-ciri BBLR
4. Ibu dapat menyebutkan 2 dari 5 tanda-tanda kegawatan pada BBLR
5. Ibu dapat menjelaskan cara merawat bayi dengan BBLR
6. Menjelaskan 2 dari 3 bagaimana cara pencegahan BBLR

H. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Daftar Hadir
I. Hasil
1. Bagaimana bayi dengan berat lahir rendah bisa menyusu dengan baik?
Jawaban : Orang tua harus lebih aktif dalam pemberian ASI karena bayi dengan berat
lahir rendah sangat lemah untuk mencari putting ibu.
2. Pemberian VCO itu sebaiknya diberikan kapan?
Jawaban : VCO diberikan setelah bayi diseka dan dikeringkan menggunakan handuk,
fungsi VCO sendiri untuk melembabkan tubuh bayi.
3. Kenapa pemberian bedak pada bayi tidak diperbolehkan ?
Jawaban : Karena butiran bedak sangat halus sehingga dikawatirkan akan terhirup
oleh bayi dan mengakibatkan bayi sesak. Jika dibubuhkan ke alat kelamin
dapat menutupi jalan kecing sehingga bayi tidak dapat kencing dengan
lancar.
Materi Penyuluhan
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
A. Pengertian BBLR
Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2.500 gram tanpa memperhatikan usia kehamilan (Proverawati, 2010)
Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah
dari berat badan bayin rata-rata (Kosim,2003).
BBLR merupakan bayi yang lahir dengan berat kurat dari 2.500 gram tanpa
memandang usia kehamilan (Nelson,2000).
B. Penyebab BBLR
1. Faktor dari bayi (janin)
a. Gawat janin (cacat bawaan)
b. Kehamilan kembar
c. Plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir)
d. Solusio plasenta ( lepasnya plasenta dari dinding rahim)
2. Faktor maternal
a. Preeklamsia
b. Penyakit kronis( penyakit jantung)
c. Infeksi saluran kencing
d. Ketuban pecah dini
C. Ciri-ciri BBLR
1. Berat kurang dari 2500 gram.
2. Panjang kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
5. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
6. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
7. Kepala lebih besar.
8. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
9. Tulng rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.
10. Otot hipotonik lemah yaitu tidak ada gerakan aktif pada lengan dan sikunya.
11. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea (henti nafas).
12. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
13. Kepala tidak mampu tegak, fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan
tangisannya lemah.
D. Tanda – tanda kegawatan pada BBLR
1. Bayi tidak bisa menyusu.
2. Bayi mengalami hipotermi/ suhu < 36,5°c.
3. Frekuensi nafas <20 kali/ menit.
4. Merintih.
5. Cyanosis (pada bibir dan kuku bayi berwarna biru).
E. Cara merawat bayi dengan BBLR
1. Pemberian ASI segera mungkin setelah bayi berumur 2 jam dan susuilah sesering
mungkin.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
3. Jika perlu dilakukan perawatan intensif di RS dengan perawatan menggunakan
incubator dan fasilitas medis lengkap yang dibutuhkan bayi.
Mempertahankan SUHU TUBUH dengan ketat. Bayi berat lahir rendah
1. Mudah mengalami Hipotermi. Ruangan harus hangat, bayi harus tetap
berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap hangat, kepala bayi ditutup
topi.
2. Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin atau permukaan yang
dingin.
3. Ganti popok setiap kali basah.
4. Jangan dimandikan, cukup diseka dengan waslap bersih dan air hangat.
5. Gunakan metode kanguru (lihat penjelasan penggunaan metode kanguru di
leaflet metode kanguru)
6. Timbang dan catat berat badannya setiap hari.
F. Bagaimana cara pencegahan BBLR
1. Menjaga agar ibu hamil makan lebih banyak atau 1 kali lebih sering daripada
sebelum hamil.
2. Memeriksakan kehamilan secara teratur, minimal 4 kali selama hamil, yaitu 3
bulan pertama kehamilan minimal 1 kali, 3 bulan kedua kehamilan minimal 1kali,
dan 3 bulan ketiga kehamilan minimal 2 kali. Bila berat badan ibu naik di bawah
1 kg per bulan, ibu perlu ke puskesmas.
3. Menghindari kerja berat yang melelahkan dan mendapat istirahat yang cukup
selama hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Kosim M.S, Surjono A, Setyowireni D. 2003. Buku Panduan Manajemen


Masalah Bayi Baru Lahir.

Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Editor A. Samik Wahab. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai