Dipersiapkan oleh :
Falah Fadjariansyah Kusuma Kautsar /12115031
Yogyakarta
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T. Nurnaning Aisyah, S.Si., Phd.
NRK. 1991 0814 2018 1103 NIP. 197802232006042001
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik
dengan judul Analisis Aktivitas Gunung Merapi Berdasarkan Nilai Complete
Bouger Anomaly. Laporan kerja praktik ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan pada program studi Teknik Geofisika Institut Teknologi
Sumatera.
Dalam penyusunan laporan kerja praktik ini, tentunya tak lepas dari
pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terimakasih kepada :
iii
DAFTAR ISI
iv
4.3 Koreksi Metode Gaya Berat ........................................................................... 19
BAB V ............................................................................................................................ 26
ANALISIS DAN PERANCANGAN ...................................................................................... 26
5.1. Hasil Pengolahan Data ................................................................................... 26
5.2. Analisis .......................................................................................................... 34
BAB VI ........................................................................................................................... 37
HASIL PEMBELAJARAN .................................................................................................. 38
6.1 Manfaat Kerja Praktik .................................................................................... 38
6.2 Penerapan Ilmu Dalam Kerja Praktik .............................................................. 43
BAB VII .......................................................................................................................... 45
PENUTUP ...................................................................................................................... 45
7.1. Kesimpulan .................................................................................................... 45
7.2. Kesan ............................................................................................................. 45
7.3. Saran ............................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 47
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
• Misi
1. Melaksanakan mitigasi bencana Gunung Merapi secara
efektif dan efisien.
2. Melakukan rancang bangun bidang gunungapi dan mitigasi
bencana geologi untuk mengurangi ketergantungan
peralatan pemantauan terhadap bantuan asing.
3. Melakukan penelitian dan penyelidikan dibidang
kebencanaan geologi untuk mendukung upaya mitigasi
bencana.
4. Mengembangkan sistem informasi Gunung Merapi yang
padat, cepat dan aktual.
5. Melakukan analisis, kajian laboratorium dan penyelidikan
geokimia gunungapi.
6. Menjadi motor penggerak dalam aksi pengurangan resiko
bencana di tingkat lokal dengan melibatkan para pemangku
kepentingan dan masyarakat.
Sub-Bagian
Tata Usaha
BAB II
METODOLOGI KERJA
Studi Literatur
(sistem pengamatan
G. Merapi)
Perumusan Masalah,
dan Pengumpulan
data
Data sekunder
Data (Gravitasi)
Pengolahan Data
Gravitasi
Complete Bouger
Anomali
Bab ini membahas tentang sejarah dan sekilas instansi, visi dan misi
instansi, tugas dan fungsi instansi, serta susunan organisasi instansi.
- BAB II : METODOLOGI KERJA
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktik, metodologi kerja
praktik, dan sistematika penyusunan.
- BAB III : PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Bab ini berisi logbook, menjelaskan hasil kerja praktik secara umum,
dan menampilkan bukti hasil pekerjaan.
- BAB IV : DASAR TEORI
Bab ini membahas tentang informasi-informasi atau pengetahuan dasar
yang harus diketahui sebelum melakukan penelitian dan membahas
tentang informasi sejarah vulkanisme gunung Merapi serta sistem
pemantauan yang diterapkan pada gunung Merapi.
- BAB V : ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas tentang tahap-tahap pengolahan data sampai hasil
akhir yang diinginkan pada Kerja Praktik.
- BAB VI : HASIL PEMBELAJARAN
Bab ini membahas tentang manfaat kerja praktik dan penerapan ilmu
dalam kerja praktik.
- BAB VII : PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan, kesan dan saran.
11
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.2 Logbook
Jam Jam
No Tanggal Tugas/Hasil/Hal yang dikerjakan
Mulai Selesai
Tabel 3. 2 Nilai CBA dan selisih periode April dan Desember 2018
April Desember
Stasiun Selisih
CBA CBA
Base BPPTKG 97.794 97.794 0.000153436
Pos Jrakah 44.37 45.468 1.09756654
Plalangan 51.927 51.82 -0.10683076
New Selo 40.139 40.129 -0.01016079
Lereng Utara Pos I (Selokopo
Bawah)
34.191 34.202 0.010545338
Pos II (Selokopo Atas) -19.617 -19.693 -0.07621467
Watu Gajah 6.567 6.469 -0.09802041
13
BAB IV
DASAR TEORI
4.2.2. Geoid
yang terukur pada alat gravimeter tidak hanya berasal dari nilai gravitasi
yang disebabkan oleh variasi densitas di bawah permukaan, tetapi juga
dari keempat faktor lainnya. Koreksi dalam metode gravitasi diperlukan
untuk menghilangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi besar nilai
gravitasi sehingga didapatkan nilai gravitasi yang hanya disebabkan oleh
pengaruh variasi densitas di bawah permukaan. Berikut akan dijelaskan
beberapa koreksi-koreksi yang dilakukan pada data gravitasi observasi
(gobs).
dimana:
gread = Nilai pembacaan gravitasi di lapangan
gtidal = Koreksi pasang surut
gdrift = Koreksi apungan
gØ = Koreksi lintang
gFA = Koreksi udara bebas
gB = Koreksi bouguer
TC = Koreksi medan
BAB V
ANALISIS DAN PERANCANGAN
April Desember
Stasiun
G Observasi G Observasi
Base BPPTKG 978202.98 978202.98
Pos Jrakah 977873.38 977874.4777
Plalangan 977816.027 977815.9205
New Selo 977752.403 977752.3927
Pos I (Selokopo
Lereng Utara 977642.303 977642.3137
Bawah)
Pos II (Selokopo Atas) 977579.996 977579.9199
Watu Gajah 977547.205 977547.1074
Puncak 977490.802 977490.4914
SD PANGUKREJO 977986.451 977986.392
KINAHREJO 977933.217 977933.231
Lereng Selatan BEDENGAN 977898.974 977897.28
SRIMANGATI 977837.153 977837.154
LABUHAN 977775.906 977775.82
27
Koreksi Lintang
Koreksi lintang dilakukan dengan mengkonversi satuan koordinat
latitude terlebih dahulu dari derajat ke radian, pada penelitian ini
menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Setelah itu menghitung nilai
koreksi dengan rumus.
𝐺 (𝜙) = 978318 (1 + 0,0053024 sin2 (𝜙) − 0,0000059 sin2 (𝜙))
Stasiun G teoritis
BPPTKG 978128.3611
Plalangan 978121.2422
Puncak 978122.019
SD PANGUKREJO 978123.4929
KINAHREJO 978123.0388
BEDENGAN 978122.8773
SRIMANGATI 978122.6332
LABUHAN 978122.459
April Desember
Stasiun
FAA FAA
Base BPPTKG 107.32 107.32
Pos Jrakah 156.502 157.6
Plalangan 194.555 194.448
New Selo 199.457 199.447
Pos I (Selokopo
Lereng Utara Bawah)
220.888 220.899
Pos II (Selokopo Atas) 170.613 170.536
Watu Gajah 208.667 208.57
Puncak 247.699 247.389
SD PANGUKREJO 139.991 139.932
KINAHREJO 158.784 158.797
Lereng Selatan BEDENGAN 172.519 170.825
SRIMANGATI 192.695 192.696
LABUHAN 208.13 208.044
Bouger Corrections
Koreksi Bouger dapat dihitung dengan rumus 𝐵𝐶 = 0,04193 𝜌𝒉.
Dengan nilai densitas 2.15 gr/cc. Setelah itu dapat dihitung nilai anomali
bouger sederhana.
𝑆𝐵𝐴 = 𝐹𝐴𝐴 − 𝐵𝐶
Tabel 5.4 Nilai SBA bulan April dan Desember.
April Desember
Stasiun
SBA SBA
Base BPPTKG 97.769 97.769
Pos Jrakah 38.462 39.56
Plalangan 48.582 48.476
New Selo 33.391 33.381
Pos I (Selokopo
Lereng Utara Bawah)
16.346 16.357
Pos II (Selokopo Atas) -37.443 -37.52
Watu Gajah -20.113 -20.211
Puncak -9.014 -9.325
Lereng Selatan SD PANGUKREJO 59.076 59.017
29
Koreksi Terrain
Dikarenakan tidak adanya data lapangan mengenai perbedaan
ketinggian sekeliling di setiap stasiun, maka koreksi terrain dilakukan
menggunakan software oasis montaj untuk mendapatkan nilai koreksi dan
global mapper untuk memetakan lokasi & elevasi. Data elevasi didapatkan
dari citra Shuttle Radar Topography Mission (SRTM).
Pada koreksi terrain ini menggunakan radius dalam 500 m dan radius
luar sejauh 6 km. Telah dilakukan 3 kali percobaan penentuan radius, yaitu
secara luasan survey dan setiap titik.
Stasiun Terrain
BPPTKG 0.026
Plalangan 3.3444
Puncak 48.0449
SD PANGUKREJO 2.0857
KINAHREJO 3.903
BEDENGAN 4.6308
30
SRIMANGATI 7.7368
LABUHAN 11.7962
Stasiun Terrain
BPPTKG 0.026
Plalangan 3.9678
Puncak 53.3786
SD PANGUKREJO 2.837
KINAHREJO 5.048
BEDENGAN 6.602
SRIMANGATI 11.015
LABUHAN 17.184
Stasiun Terrain
BPPTKG 0.026
Plalangan 3.1689
Puncak 19.920
SD PANGUKREJO 1.9454
KINAHREJO 4.1283
BEDENGAN 5.1962
SRIMANGATI 8.9608
LABUHAN 13.261
April Desember
Stasiun Selisih
CBA CBA
Base BPPTKG 97.794 97.794 0.000153436
Pos Jrakah 44.37 45.468 1.09756654
Plalangan 51.927 51.82 -0.10683076
New Selo 40.139 40.129 -0.01016079
Pos I (Selokopo
Lereng Utara Bawah)
34.191 34.202 0.010545338
Pos II (Selokopo Atas) -19.617 -19.693 -0.07621467
Watu Gajah 6.567 6.469 -0.09802041
Puncak 39.031 38.72 -0.31064163
SD PANGUKREJO 61.161 61.102 -0.05860136
KINAHREJO 60.866 60.88 0.014088787
Lereng Selatan BEDENGAN 61.363 59.669 -1.69422328
SRIMANGATI 60.766 60.767 0.00123767
LABUHAN 57.915 57.829 -0.08599711
32
5.2. Analisis
5.2.1. Lintang
Pada koreksi lintang dapat dilihat, nilai tertinggi yang didapat
berada pada stasiun Puncak, sedangkan pada gravitasi observasi nilai di
stasiun Puncak adalah yang terendah. Hal ini sesuai, karena secara
observasi belum dilakukan koreksi terhadap elevasinya.
di BPPTKG. Hal ini sesuai, karena pada koreksi udara bebas menghitung
terhadap elevasi dan elevasi di Puncak adalah yang tertinggi.
5.2.3. Bouger
Pada koreksi Bouger didapatkan nilai anomali Bouger sederhana,
dengan nilai terendah berada pada stasiun Selokopo Atas dan terdapat 3
stasiun yang bernilai negatif. Hal ini dikarenakan belum dilakukan
koreksi terrain.
5.2.4. Terrain
Setelah dilakukan 3 percobaan pada koreksi medan (Terrain), dapat
diketahui bahwa pengaruh perbedaan adalah penentuan radius terhadap
setiap stasiun sangat berpengaruh. Untuk ketelitian yang lebih baik
maka perlu dilakukan koreksi terrain setiap stasiunnya bukan area
luasan survey. Hal ini dikarenakan jarak luasan dengan jarak antar titik
amat tidak bisa disamakan, sehingga jika menggunakan luasan area
akan terdapat ketidak pastian jarak radius atau jari-jari di titik amat.
Untuk resolusi yang lebih baik lagi dilakukan penentuan r d dan rL yang
sesuai dengan perbedaan atau kontras topography di setiap stasiun.
Pada koreksi terrain didapatkan hasil koreksi tertinggi di puncak,
hal ini dikarenakan pada puncak terdapat perbedaan ketinggian yang
sangat kontras terhadap sekelilingnya sehingga nilai koreksinya tinggi,
berbeda dengan di BPPTKG yang relatif landai dan tidak memiliki
perbedaan ketinggian yang kontras sehingga nilai koreksinya rendah.
5.2.5. Complete Bouger Anomaly (CBA)
Data hasil pengukuran gravitasi bulan April 2018 dan Desember
2018 yang telah dilakukan pengolahan data menghasilkan nilai
Complete Bouger Anomaly (CBA). Didapatkan variasi nilai CBA pada
setiap stasiun di area tubuh gunung Merapi lereng utara dan selatan.
Pada kerja praktik ini dilakukan analisa terhadap selisih nilai CBA yang
terhitung pada bulan April 2018 dan Desember 2018 untuk mengetahui
perubahan massa yang terjadi pada tubuh gunung Merapi. Selisih nilai
CBA bulan April 2018 dan Desember 2018 dapat dilihat pada tabel 5.1.
36
Pada tabel 5.1 terlihat bahwa perubahan massa yang terjadi antara
periode April 2018 dan Desember 2018 tidak terlalu signifikan
mengalami perubahan. Pada tabel 5.1 terdapat nilai selisih CBA yang
bernilai positif dan negatif. Hal ini menunjukan bahwa terjadi suatu
penambahan massa ataupun penurunan massa pada titik pengukuran.
Selisih nilai CBA yang paling tinggi berada di titik Jrakah yaitu
sebesar 1.09756654 miligal dan bernilai positif, diperkirakan pada
periode antara bulan April 2018 sampai Desember 2018 di titik Jrakah
mengalami suatu penambahan massa sehingga nilai CBA pada bulan
Desember mengalami peningkatan walaupun peningkatan tersebut tidak
terlalu signifikan.
Selisih nilai CBA yang paling rendah berada di titik Bedengan
dengan nilai selisih CBA -1.69422328 miligal pada periode bulan April
2018 sampai Desember 2018. Nilai selisih CBA pada periode tersebut
berharga negatif, sehingga diperkirakan pada periode tersebut telah
terjadi suatu penurunan nilai CBA yang berarti terdapat suatu
penurunan massa pada area titik pengukuran tersebut.
37
BAB VI
HASIL PEMBELAJARAN
BAB VII
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari pengolahan data pengukuran gravitasi pada
laporan Kerja Praktik yang telah selesai dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1. Sistem monitoring atau pemantauan gunung Merapi menggunakan
beberapa metoda yaitu metoda seismik, deformasi, geokimia dan
visual.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data gravitasi periode April 2018 dan
Desember 2018 bahwa belum terlihat trend perubahan massa yang
terjadi secara signifikan terhadap tubuh gunung Merapi, sehingga
dapat diasumsikan bahwa pada periode tersebut belum ada pola
pergerakan magma yang cukup signifikan.
3. Berdasarkan selisih nilai CBA periode April dan Desember 2018,
belum ada perubahan volume dan posisi dari kantung magma dan
dapur magma gunung Merapi.
7.2. Kesan
Kesan yang diperoleh penulis selama kerja praktik antara lain :
• Penulis dapat mengaplikasikan langsung ilmu dasar yang didapat di
perkuliahan dan dibantu oleh pembimbing pada bidangnya secara
langsung.
• Para pegawai merespon dengan sangat baik dan ramah jika penulis
menanyakan sesuatu yang kurang paham.
• Penulis diajak menikmati fasilitas kantor secara bersama – sama tanpa
dibeda – bedakan.
46
7.3. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam monitoring gunung
Merapi menggunakan metode gravitasi, penulis memiliki beberapa saran :
1. Sebaiknya pengukuran dilakukan secara berkala untuk mengetahui
besarnya perubahan massa yang terjadi sehingga dapat diketahui pola
pergerakan magma pada tubuh gunung Merapi.
2. Pengukuran hendaknya dilakukan juga pada sisi Timur dan sisi Barat
pada tubuh gunung Merapi sehingga dapat diketahui juga besar
perubahan nilai gravitasinya pada sisi tersebut.
3. Mencatat perbedaan ketinggian terhadap arah utara, barat, timur dan
selatan di setiap stasiun pengukuran gravitasi untuk pengolahan koreksi
terrain.
47
DAFTAR PUSTAKA
https://elisa.ugm.ac.id/community/show/prak.-metode-gravitasi-dan-
magnetik-imam-suyanto/#!/section/27116/1546320596. Diakses pada tanggal 19
Januari 2019 pukul 09.18 WIB.
http://hmgf.fmipa.ugm.ac.id/2015/12/16/metode-gravitasi/. Diakses pada
tanggal 11 Januari 2019 pukul 14.10 WIB.
Suyanto, Imam. 2011. Pemodelan Bawah Permukaan Gunung Merapi dan
Merbabu Berdasarkan Analisis Data Gravitasi. Yogyakarta : Jurusan Fisika,
FMIPA Universitas Gadjah Mada.
http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-
gunungapi/542-g-merapi. Diakses pada tanggal 22 Januari 2019 pukul 09.10 WIB.
Lubis, Husni Mubarak.,dkk. 2018. Modul Praktikum Gayaberat dan
Magnetik. Jakarta : Teknik Geofisika Universitas Pertamina.
http://merapi.bgl.esdm.go.id/. Diakses pada tanggal 14 Januari 2019 pukul
10.54 WIB.
48
LAMPIRAN