Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Rosita Arofatul
NIM A1C016011
I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
B. Tujuan.............................................................................................. 1
A. Hasil ................................................................................................ 6
B. Pembahasan ................................................................................... 12
V. PENUTUP ............................................................................................ 19
A. Kesimpulan .................................................................................... 19
B. Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu pemanfaatan sumberdaya air adalah untuk pembangkit energi listrik.
energi potensial yang ketika dialirkan ke tempat yang lebih rendah, energi potensial
tersebut akan menjadi energi kinetik yang memiliki debit dan kecepatan aliran
tertentu. Energi mekanik yang dihasilkan oleh aliran air tersebut memungkinkan
untuk diubah menjadi energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
satu metode produksi energi listrik yang murah, karena sumberdaya yang digunakan
untuk PLTA,sangat berkaitan erat dengan jumlah outflow yang dapat dialokasikan
oleh bendungan untuk PLTA, sehingga tanpa outflow yang cukup, energi listrik
yang dihasilkan oleh PLTA akan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan
B. Tujuan
cropwat
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air dari
sumbernya guna keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur
dan setelah digunakan dapat dibuang kembali. Berkaitan dengan sistem irigasi,
masalah pokok yang sering muncul adalah memanfaatkan air sebagai sumber/bahan
yang penting ini dapat diefisienkan semaksimal mungkin. Salah satu cara untuk
optimalisasi pada tahap rencana tata tanam (Mawardi dan Memed, 2006).
Monteith dalam perhitungan ETo, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm)
serta neraca lengas tanah. Program ini dapat dikembangkan untuk penjadwalan irigasi
produksi tanaman di lahan kering, dampak kekeringan, serta efisiensi praktek irigasi.
Model CROPWAT awalnya dikembangkan oleh FAO di tahun 1999 untuk perencanaan
dan pengelolaan proyek irigasi. Versi terbaru dinamakan CROPWAT for WINDOWS
yang dapat dioperasikan melalui interface window, merupakan hasil kerjasama antara
(NWRC) – Egypt. Input datanya meliputi : data meteorologi, tanah dan tanaman.
hujan efektif dengan metode “USDA soil conservation service method” (Smith,1992).
Input yang diperlukan dimasukkan, model Cropwat for Windows dapat
1. koefisien tanaman
2. evapotranspirasi tanaman
3. hujan efektif
5. perkolasi.
lima skenario :
4. defisit irigasi
5. tanpa irigasi
Kemudian cropwat for windows mulai mensimulasi neraca air pada lahan,
meliputi :
3. jumlah perkolasi
4. evapotranspirasi aktual
dikombinasikan dengan pola tanam dan jadwal tanam, sehingga akan diketahui jumlah
kebutuhan airnya. Kebutuhan air yang akan dihitung terdiri dari kebutuhan air pada
perencanaan awal pemerintah Kabupaten Kampar dan kebutuhan air eksisting Daerah
Penman Modifikasi dari data-data yang tersedia pada stasiun klimatologi. Nilai
Irigasi.
perlu diketahui juga berapa keter-sediaan air di lahan. Ketersediaan air di lahan ada-
lah air yang tersedia di suatu lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan air irigasi di lahan itu sendiri. Ketersediaan air di lahan yang dapat
digunakan untuk pertanian tediri dari dua sumber, yaitu konstribusi air tanah dan hujan
Data yang penting diketahui dalam penentuan irigasi adalah laju perkolasi. Laju
perkolasi sangat tergantung pada pada sifat tanah daerah tinjauan yang dipengaruhi
Peren-canaan Irigasi. Angka ini sesuai untuk tanah lempung berat dengan karakteristik
pengolahan yang baik. Pada jenis tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih
tinggi. Berikut ini perkiraan besar perkolasi untuk beberapa jenis tanah (Tanga, 2007).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Cara Kerja
A. Hasil
Analisis grafik:
1. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari
2. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan
3. Dari grafik jadwal irigasi tersebut maka kita akan mengetahui seberapa nilai dari
depletion yang harus dipenuhi dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut, ada
juga nilai dari RAM dan TAM pada jangka waktu tersebut. Dengan adanya
penjadwalan irigasi tersebut maka kita menjadi mudah untuk menyesuaikan dan
B. Pembahasan
Monteith dalam perhitungan ETo, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm)
serta neraca lengas tanah. Program ini dapat dikembangkan untuk penjadwalan irigasi
produksi tanaman di lahan kering, dampak kekeringan, serta efisiensi praktek irigasi.
Model CROPWAT awalnya dikembangkan oleh FAO di tahun 1999 untuk perencanaan
dan pengelolaan proyek irigasi. Versi terbaru dinamakan CROPWAT for WINDOWS
yang dapat dioperasikan melalui interface window, merupakan hasil kerjasama antara
hujan efektif dengan metode “USDA soil conservation service method” (Smith,1992).
komputer untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan
data tanah, iklim dan tanaman. Selain itu, program ini memungkinkan pengembangan
jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan skema
air untuk berbagai pola tanaman. Sofware Cropwat 8.0 juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan untuk menilai kinerja tanaman yang
Berdasarkan User Guide CROPWAT for Windows (ver. 4.2.0013) (FAO, 1998),
untuk tanaman yang ingin diketahui. Disamping itu program ini memungkinkan
pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan
pasokan skema air untuk berbagai pola tanaman. Sofware Cropwat 8.0 juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan untuk menilai kinerja
tanaman yang berhubungan dengan kebutuhan air. Namun ada kekurangan dari aplikasi
ini adalah, bahwa aplikasi ini masih digunakan hanya oleh kalangan tertentu belum
menyeluruh, misal para petani biasa belum bisa menggunkan aplikasi ini, kemudian
aplikasi ini hanya tersedia dalam beberapa bahasa tidak semua bahasa padahal akan
lebih baik apabila aplikasi ini tersedia dalam berbagai bahasa agar lebih mudah dalam
segi pemahaman dan pengpersian pengguna dan kekurangan lainya dari cropwat 8.0
adalah hasil data yang hanya berkisar dua angka di belakang koma sehingga nilai yang
2009).
evopasi dan transpirasi dari permukaan tanah yang kecukupan air pada kondisi iklim
evapotranspirasi potensial air yang tersedia dari yang diperlukan oleh tanaman selama
proses transpirasi berlebihan, maka dalam evapotranspirasi aktual ini jumlah air tidak
terjadi pada kondisi air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh
proporsi permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada
musim kemarau. Besarnya exposed surface (m) untuk tiap daerah berbeda – beda.
1. Jenis tanaman
2. Keadaani klim
4. Pola pertanaman
1. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari
Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui adanya kenaikan atau penurunan dari
2. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan
3. Dari grafik jadwal irigasi tersebut maka kita akan mengetahui seberapa nilai dari
depletion yang harus dipenuhi dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut, ada
juga nilai dari RAM dan TAM pada jangka waktu tersebut. Dengan adanya
penjadwalan irigasi tersebut maka kita menjadi mudah untuk menyesuaikan dan
A. Kesimpulan
1. Sofware Cropwat 8.0 adalah program komputer untuk perhitungan kebutuhan air
tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data tanah, iklim dan tanaman.
2. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari
Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui adanya kenaikan atau penurunan dari
3. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan
B. Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik, akan tetapi prakikan kurang efisien dalam
Tanga. 2007. Analisa Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan Dan Kemungkinan
Pengembangan Ditinjau Dari Potensi Sumber Daya Air. Tesis Master.
Ilmu Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.