Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE

PENGGUNAAN SOFTWARE CROPWAT UNTUK MENGHITUNG


KEBUTUHAN AIR TANAMAN

Disusun Oleh:
Rosita Arofatul
NIM A1C016011

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Tujuan.............................................................................................. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2

III. METODOLOGI PRAKTIKUM .............................................................. 5

A. Alat dan Bahan................................................................................. 5

B. Cara Kerja ........................................................................................ 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 6

A. Hasil ................................................................................................ 6

B. Pembahasan ................................................................................... 12

V. PENUTUP ............................................................................................ 19

A. Kesimpulan .................................................................................... 19

B. Saran .............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20

i
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu pemanfaatan sumberdaya air adalah untuk pembangkit energi listrik.

Karakteristik air terhadap elevasi yang dimilikinya menyebabkan air memiliki

energi potensial yang ketika dialirkan ke tempat yang lebih rendah, energi potensial

tersebut akan menjadi energi kinetik yang memiliki debit dan kecepatan aliran

tertentu. Energi mekanik yang dihasilkan oleh aliran air tersebut memungkinkan

untuk diubah menjadi energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga aliran air merupakan salah

satu metode produksi energi listrik yang murah, karena sumberdaya yang digunakan

dapat diperbaharui dan tersedia banyak di bumi. Pemanfaatan Bendungan Sutami

untuk PLTA,sangat berkaitan erat dengan jumlah outflow yang dapat dialokasikan

oleh bendungan untuk PLTA, sehingga tanpa outflow yang cukup, energi listrik

yang dihasilkan oleh PLTA akan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan

listrik atau masyarakat.

B. Tujuan

1. Mampu menyiapkan data-data yang diperlukan untuk mengoperasikan software

cropwat

2. Mengopperasikan software cropwat untuk menghitung crop water requirement dan

penjadwalan pemberian air irigasi

1
II. TINJAUAN PUSTAKA

Irigasi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan air dari

sumbernya guna keperluan pertanian, mengalirkan dan membagikan air secara teratur

dan setelah digunakan dapat dibuang kembali. Berkaitan dengan sistem irigasi,

masalah pokok yang sering muncul adalah memanfaatkan air sebagai sumber/bahan

yang penting ini dapat diefisienkan semaksimal mungkin. Salah satu cara untuk

mengefisienkan penggunaaan air pada tahap operasi adalah dengan melakukan

optimalisasi pada tahap rencana tata tanam (Mawardi dan Memed, 2006).

Cropwat adalah program computer yang menggunakan model FAO Penman-

Monteith dalam perhitungan ETo, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm)

serta neraca lengas tanah. Program ini dapat dikembangkan untuk penjadwalan irigasi

dalam berbagai kondisi manajemen dan kondisi ketersediaan air, mengevaluasi

produksi tanaman di lahan kering, dampak kekeringan, serta efisiensi praktek irigasi.

Model CROPWAT awalnya dikembangkan oleh FAO di tahun 1999 untuk perencanaan

dan pengelolaan proyek irigasi. Versi terbaru dinamakan CROPWAT for WINDOWS

yang dapat dioperasikan melalui interface window, merupakan hasil kerjasama antara

Land and Water Development Division of FAO, Institute of Irrigation and

Development Studies of Southampton UK dan National Water Research Center

(NWRC) – Egypt. Input datanya meliputi : data meteorologi, tanah dan tanaman.

Perhitungan ET potensial menggunakan metode Penman-Monteith dan perhitungan

hujan efektif dengan metode “USDA soil conservation service method” (Smith,1992).
Input yang diperlukan dimasukkan, model Cropwat for Windows dapat

menghitung dalam setiap dekade :

1. koefisien tanaman

2. evapotranspirasi tanaman

3. hujan efektif

4. kebutuhan air tanaman

5. perkolasi.

Model juga dapat mengestimasi jadwal irigasi masing-masing tanaman dengan

lima skenario :

1. setiap irigasi didefinisikan oleh pelaksana

2. irigasi di bawah atau di atas titik deplesi air tanah (%RAW)

3. irigasi pada interval tetap pada setiap fase

4. defisit irigasi

5. tanpa irigasi

Kemudian cropwat for windows mulai mensimulasi neraca air pada lahan,

meliputi :

1. lama irigasi, tanggal dan ketebalan irigasi

2. deplesi lengas tanah

3. jumlah perkolasi

4. evapotranspirasi aktual

5. hasil tanaman.( Allen,R.G at all, 1998)


Kebutuhan air irigasi dihitung berdasarkan evapotranspirasi acuan (ET0) dan

dikombinasikan dengan pola tanam dan jadwal tanam, sehingga akan diketahui jumlah

kebutuhan airnya. Kebutuhan air yang akan dihitung terdiri dari kebutuhan air pada

perencanaan awal pemerintah Kabupaten Kampar dan kebutuhan air eksisting Daerah

Irigasi Sawah. Evapotranspirasi acuan (ETo) dihitung dengan menggunakan metoda

Penman Modifikasi dari data-data yang tersedia pada stasiun klimatologi. Nilai

koefisien (Kc) tanaman dipilih berdasarkan tanaman yang dibudidayakan di Daerah

Irigasi.

Perhitungannya selain menentukan kebutuhan air tanaman dari evapotranspirasi,

perlu diketahui juga berapa keter-sediaan air di lahan. Ketersediaan air di lahan ada-

lah air yang tersedia di suatu lahan pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan air irigasi di lahan itu sendiri. Ketersediaan air di lahan yang dapat

digunakan untuk pertanian tediri dari dua sumber, yaitu konstribusi air tanah dan hujan

efektif (Hasibuan. 2010).

Data yang penting diketahui dalam penentuan irigasi adalah laju perkolasi. Laju

perkolasi sangat tergantung pada pada sifat tanah daerah tinjauan yang dipengaruhi

oleh karakteristik geomorfologis dan pola peman-faatan lahannya. Menurut Standar

Peren-canaan Irigasi. Angka ini sesuai untuk tanah lempung berat dengan karakteristik

pengolahan yang baik. Pada jenis tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih

tinggi. Berikut ini perkiraan besar perkolasi untuk beberapa jenis tanah (Tanga, 2007).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Data-data iklim selama satu tahun yang diperlukan untuk perhitungan

evapotranspirasi metode Penman-Monteitht.

2. Software cropwat for windows versi 4.0.

3. Satu set komputer

B. Cara Kerja

Jalankan software cropwat dan lakukan perhitungan data-data yang tersedia.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Langkah-langkah penggunaan software cropwat

1. Buka aplikasi CROPWAT

Gambar 1. Aplikasi CROPWAT

2. Klik Climate/Eto dan isi data seperti pada gambar

Gambar 2. Data Climate/Eto


3. Klik Climate/Eto dan isi data seperti pada gambar

Gambar 3. Data Rain

4. Klik Crop dan isi data seperti pada gambar

Gambar 4. Data Crop


5. Klik Soil dan isi data seperti pada gambar

Gambar 5. Data Soil

6. Klik CWR dan isi data seperti pada gambar

Gambar 6. Data CWR


7. Klik Schedule

Gambar 7. Data Schedule

8. Klik Crop Pattern dan isi data seperti pada gambar

Gambar 8. Data Crop Pattern


9. Klik Scheme dan isi data seperti pada gambar

Gambar 9. Data Scheme

10. Klik Climate/Eto dan klik chart untuk membuat grafik

Gambar 10. Grafik Climate/Eto


11. Klik CWR dan klik chart untuk membuat grafik

Gambar 11. Grafik CWR

12. Klik Schedule dan klik chart untuk membuat grafik

Gambar 12. Grafik Schedule

Analisis grafik:

1. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari

temperatur min, temperatur max, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran,

besar/intensitas hujan, dan efisiensi hujan selama satu tahun (Januari-Desember).


Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui adanya kenaikan atau penurunan dari

variabel yang diamati selama satu tahun tersebut.

2. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan

perbandingan dari ETc dengan irrigation requirements selama satu tahun.

3. Dari grafik jadwal irigasi tersebut maka kita akan mengetahui seberapa nilai dari

depletion yang harus dipenuhi dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut, ada

juga nilai dari RAM dan TAM pada jangka waktu tersebut. Dengan adanya

penjadwalan irigasi tersebut maka kita menjadi mudah untuk menyesuaikan dan

mengatur berbagai variabel yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu.

B. Pembahasan

Cropwat adalah program computer yang menggunakan model FAO Penman-

Monteith dalam perhitungan ETo, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm)

serta neraca lengas tanah. Program ini dapat dikembangkan untuk penjadwalan irigasi

dalam berbagai kondisi manajemen dan kondisi ketersediaan air, mengevaluasi

produksi tanaman di lahan kering, dampak kekeringan, serta efisiensi praktek irigasi.

Model CROPWAT awalnya dikembangkan oleh FAO di tahun 1999 untuk perencanaan

dan pengelolaan proyek irigasi. Versi terbaru dinamakan CROPWAT for WINDOWS

yang dapat dioperasikan melalui interface window, merupakan hasil kerjasama antara

Land and Water Development Division of FAO, Institute of Irrigation and

Development Studies of Southampton UK dan National Water Research Center


(NWRC) – Egypt. Input datanya meliputi : data meteorologi, tanah dan tanaman.

Perhitungan ET potensial menggunakan metode Penman-Monteith dan perhitungan

hujan efektif dengan metode “USDA soil conservation service method” (Smith,1992).

Angraeni (2013) menjelaskan bahwa Sofware Cropwat 8.0 adalah program

komputer untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan

data tanah, iklim dan tanaman. Selain itu, program ini memungkinkan pengembangan

jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan skema

air untuk berbagai pola tanaman. Sofware Cropwat 8.0 juga dapat digunakan untuk

mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan untuk menilai kinerja tanaman yang

berhubungan dengan kebutuhan air.

Bagian-bagian dari lembar kerja yang ada pada CROPWAT:

Gambar 13. Lembar kerja data climate/ETo


Gambar 14. Lembar kerja data rain

Gambar 15. Lembar kerja data crop

Gambar 16. Lembar kerja data soil


Gambar 17. Lembar kerja CWR

Gambar 18. Lembar schedule

Gambar 19. Lembar crop pattern


Gambar 20. Lembar scheme

Berdasarkan User Guide CROPWAT for Windows (ver. 4.2.0013) (FAO, 1998),

program ini dapat digunakan untuk menghitung :

1. Evapotranspirasi Tanaman Acuan (Reference Crop Evapotranspiration)

2. Kebutuhan Air Tanaman (Crop Water Requirement)

3. Kebutuhan Air Irigasi (Irrigation Water Requirement)

4. Penjadwalan Air Irigasi (Irrigation Scheduling)

Kelebihan dari prangkat lunak cropwat 8, aplikasi ini mempermudah pekerjaan

dalam menghitung kebutuhan air tanaman, dan bagaimana penjadwalan pengairan

untuk tanaman yang ingin diketahui. Disamping itu program ini memungkinkan

pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan

pasokan skema air untuk berbagai pola tanaman. Sofware Cropwat 8.0 juga dapat

digunakan untuk mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan untuk menilai kinerja

tanaman yang berhubungan dengan kebutuhan air. Namun ada kekurangan dari aplikasi

ini adalah, bahwa aplikasi ini masih digunakan hanya oleh kalangan tertentu belum

menyeluruh, misal para petani biasa belum bisa menggunkan aplikasi ini, kemudian
aplikasi ini hanya tersedia dalam beberapa bahasa tidak semua bahasa padahal akan

lebih baik apabila aplikasi ini tersedia dalam berbagai bahasa agar lebih mudah dalam

segi pemahaman dan pengpersian pengguna dan kekurangan lainya dari cropwat 8.0

adalah hasil data yang hanya berkisar dua angka di belakang koma sehingga nilai yang

dihasilkan sangat bergantung pada pembulatan yang dilakukan.(Prijono, Sugeng.

2009).

Evapotranspirasi potensial adalah maksimum kehilangan air melalui proses

evopasi dan transpirasi dari permukaan tanah yang kecukupan air pada kondisi iklim

tertentu (Sutanto,2005). Sedangkan Evapotranspirasi Aktual, jika dalam

evapotranspirasi potensial air yang tersedia dari yang diperlukan oleh tanaman selama

proses transpirasi berlebihan, maka dalam evapotranspirasi aktual ini jumlah air tidak

berlebihan atau terbatas. Jadi evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang

terjadi pada kondisi air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual dipengaruhi oleh

proporsi permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada

musim kemarau. Besarnya exposed surface (m) untuk tiap daerah berbeda – beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air untuk tanaman:

1. Jenis tanaman

2. Keadaani klim

3. Jenis dan keadaan tanah

4. Pola pertanaman

5. Cara pemberian air

6. Keadaan jaringan irigasi


7. Luas areal pertanaman

Dari hasil praktikum diperoleh 3 grafik, yang analisisnya sebagai berikut:

1. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari

temperatur min, temperatur max, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran,

besar/intensitas hujan, dan efisiensi hujan selama satu tahun (Januari-Desember).

Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui adanya kenaikan atau penurunan dari

variabel yang diamati selama satu tahun tersebut.

2. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan

perbandingan dari ETc dengan irrigation requirements selama satu tahun.

3. Dari grafik jadwal irigasi tersebut maka kita akan mengetahui seberapa nilai dari

depletion yang harus dipenuhi dalam waktu yang sudah ditentukan tersebut, ada

juga nilai dari RAM dan TAM pada jangka waktu tersebut. Dengan adanya

penjadwalan irigasi tersebut maka kita menjadi mudah untuk menyesuaikan dan

mengatur berbagai variabel yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sofware Cropwat 8.0 adalah program komputer untuk perhitungan kebutuhan air

tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data tanah, iklim dan tanaman.

2. Pada grafik yang diperoleh dari data climate dapat dilihat perbandingan nilai dari

temperatur min, temperatur max, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran,

besar/intensitas hujan, dan efisiensi hujan selama satu tahun (Januari-Desember).

Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui adanya kenaikan atau penurunan dari

variabel yang diamati selama satu tahun tersebut.

3. Grafik kedua yaitu grafik CWR, dari grafik ini kita dapat mengetahui nilai dan

perbandingan dari ETc dengan irrigation requirements selama satu tahun.

B. Saran

Praktikum sudah berjalan dengan baik, akan tetapi prakikan kurang efisien dalam

waktu sehingga menghambat jalannya praktium


DAFTAR PUSTAKA

Allen,R.G., at all. 1998. Crop evapotranspiration : Guidelines for computing


cropwater requirements, Irrigation and Drainage Paper 56, FAO, Rome,
Italy.

Anggraeni, Sukma,I. D., 2012,Analisis Kebutuhan Irigasi Padi

Hasibuan. 2010. Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah


Kabupaten Kampar. Riau. Jurusan Teknik Sipil Universitas
Riau.JURNAL APTEK Vol. 3 No. 1

Mawardi dan Memed.2006. Desain Hidraulik Bendung Tetap untuk Irigasi


Teknik. Bandung: Alfabeta.

Prijono, Sugeng. 2009. Aplikasi CROPWAT for WINDOWS Untuk Dasar


Manajemen Sumberdaya Air di Petak Tersier. Jurnal Teknik Waktu.
7(1): 88-92.

Smith M. 1992. CROPWAT, a computer program for irrigation planning and


management, Irrigation and Drainage Paper 46, FAO, Rome, Italy.

Tanga. 2007. Analisa Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan Dan Kemungkinan
Pengembangan Ditinjau Dari Potensi Sumber Daya Air. Tesis Master.
Ilmu Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Anda mungkin juga menyukai