Anda di halaman 1dari 1

KEADAAN SOSIAL DAN POLITIK DI INDONESIA SAAT INI

Indonesia saat ini sedang berada pada masa pesta demokrasinya yaitu pemilihan umum untuk
menentukan presiden dan wakil presiden serta wakil-wakil rakyat. Saat ini merupakan saat-saat yang
menegangkan bagi seluruh elemen bahkan masyarakatnya sendiri. Bagaimana tidak, jika saat ini kita
memasuki Jokowi melawan Prabowo Jilid II. Banyak hal menegangkan terjadi salah satu penyebabnya
adalah kebijakan presidential threshold yang mana mengharuskan calon presiden dan wakil presiden
minimal memiliki 20% suara parlemen sebelum mencalonkan diri menjadi pengisi kursi puncak tertinggi
pemerintahan Indonesia.
Disebut menegangkan karena sudah dua kali bangsa kita diberikan pilihan yang sama namun
dengan polarisasi yang semakin besar. Masyarakat dikotak-kotakan menjadi cebong dan kampret atau
sebagainya. Polarisasi menjadi makin besar karena media-media yang tidak netral selalu
membenturkan keduanya sehingga masyarakat sendiri yang terkena imbasnya.
Polarisasi yang paling membuat ketegangan yaitu munculnya barisan ulama yang mendukung
masing-masing paslon yang membuat jamaahnya pun saling bertengkar. Ulama yang satu membawa
laporan telah terjadi kecurangan yang dilakukan dalam pemilu dan yang satunya pun menggembor-
gemborkan untuk hanya tenang walaupun kecurangan sudah terlihat jelas. Ulama yang satu
mengadakan multaqo dan yang satunya mengadakan ijtima ke-3.
Bukti kecurangan-kecurangan yang dilontarkan merupakan sebuah pertanyaan juga, apakah
itu kecurangan atau murni hanya human error. Namun hal ini juga terjadi terhadap masing-masing
paslon. Jika memang sebuah kecurangan, seharusnya KPU dan Banwaslu bersiaga menghadapi
kemungkinan seperti ini. Maka dari itu tim dari KPU dan Banwaslu harus memiliki integritas tinggi
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Pemilu saat ini juga merupakan sebuah pemilu yang memiliki tanda tanya besar terkait
banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia. Terhitung sudah lebih dari 500 petugas pemilu baik
dari KPPS, KPU, maupun elemen lain yang bertugas membantu jalannya pemilu. Timbul sebuah
pertanyaan, inikah pemilu paling berdarah sepanjang masa demokrasi Indonesia. Hadirnya berita duka
ini pun masih sempat-sempatnya dimanfaatkan oleh salah satu kubu untuk menjatuhkan lawannya.
Maka dari itu, perlu petugas-petugas pelaksana yang berintegritas serta sistem yang baik dan
tidak carut-marut dalam pelaksanaan pemilu untuk mencegah timbulnya perpecahan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai