Anda di halaman 1dari 50

Resusitasi Neonatus

 Resusitasi di kamar bersalin meliputi


kemampuan penolong untuk berespons terhadap
bayi dalam keadaan distres secara kompeten
dan tepat waktu untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas.
Diagram Prosedur Resusitasi
Selalu Menilai reaksi bayi saat lahir
diperlukan
bayi baru lahir Usahakan tetap hangat, posisi yang
benar, bersihkan jalan napas,
rangsang napas dengan
mengeringkan, dan beri O2 (bila
perlu)
Diperlukan lebih jarang
Berikan ventilasi efektif
 Balon dan sungkup
 Intubasi endotrakeal
Kadang-kadang
diperlukan
bayi baru lahir Lakukan kompresi dada

Pemberian
obat-obatan
… resusitasi
 Tujuan resusitasi : menyediakan ventilasi adekuat,
oksigenasi dan cardiac output memastikan
oksigen ke otak, jantung dan organ vital lain
dalam jumlah cukup

 Tindakan yang paling penting dan efektif pada


resusitasi neonatus adalah pemberian ventilasi
paru-paru dengan / tanpa oksigen
Pencegahan hipotermi
 Ruangan dan alat yang optimal
 Suhu ruangan yang hangat : 260C.
 AC jangan di atas tempat tidur
bayi, angin tidak kencang.
 Nyalakan infant warmer sebelum
bayi lahir hangatkan matras
bayi, bila perlu selimut/alas
penghangat
 Siapkan kain hangat dan kering
 Gunakan plastik pembungkus
bayi
 Topi bayi
 Incubator transport yang sudah
dihangatkan
 Metoda Kangguru bila tidak
tersedia inkubator
Kontrol temperatur

 Neonatus < 28 minggu sebaiknya dibungkus dalam


plastik polietilen sampai ke leher segera setelah lahir,
tanpa dikeringkan, diletakkan di bawah infant warmer
dan dilakukan resusitasi / stabilisasi
 Bayi tetap dibiarkan di dalam plastik sampai tiba di
unit perawatan dan diukur suhunya. Cegah hipotermi.
 Suhu ruang persalinan untuk bayi < 28 minggu
setidaknya 260C.
Bagaimana bila bayi baru lahir mengalami gangguan
dalam kandungan / masa perinatal ?
 Pernapasan adalah tanda vital pertama yg berhenti bila
bayi kurang O2
 Setelah periode awal pernapasan cepat apnu primer
rangsangan mengeringkan / menepuk kaki menimbulkan
pernapasan bila kekurangan O2 terus berlangsung
usaha napas megap-megap apnu sekunder stimulasi
tidak membantu bantuan pernapasan harus diberikan.

Gambar 1. Apnu primer dan apnu sekunder


 Jika bayi tidak bernapas setelah dirangsang kemungkinan
apnu sekunder memerlukan ventilasi tekanan positif
melanjutkan rangsangan tidak menolong.
 Frekuensi jantung menurun pada apnu primer, tekanan
darah tetap bertahan sampai apnu sekunder mulai.

Gambar 2. Perubahan frekuensi jantung dan tekanan darah


selama apneu
PERSIAPAN RESUSITASI
 Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi,
yang dapat melakukan resusitasi lengkap
 Tenaga tambahan
 Peralatan resusitasi yang memadai
 Tindakan pencegahan infeksi

9
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan
 Bulb Syringe/ penghisap balon
 Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr
 Aspirator mekonium
 Pengisapan mekanik
 Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc

Perlengkapan Balon dan Sungkup/Masker


 Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur
 Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
 Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
 Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen
 Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk neonatus
cukup bulan dan prematur
 Kanul hidung atau kateter hidung
Peralatan intubasi
 Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1
(neonatus cukup bulan)
 Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
 Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
 Gunting
 Sarung tangan

Obat-obatan
 Epinefrin 1:10.000
 Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau lebih dari
bahan di bawah ini:
 Salin normal
 Larutan Ringer laktat
 Darah utuh (whole blood) golongan darah O positif
 Natrium bikarbonat 4,2%
 Dekstrosa 10%
 Nalokson
 Aqua steril
11
Bagan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Rekomendasi terbaru (AAP
2010)
Penilaian pada tiap tahap berdasarkan 2
karakteristik vital : denyut jantung dan laju
napas.
Resusitasi dengan 21% lebih dipilih
daripada oksigen 100%
Suplementasi oksigen diatur oleh
pencampuran oksigen dan air, dan dipandu
dengan pulse oximetry
Airway
Berikan kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan napas

Then nose

Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung


Keringkan, merangsang pernapasan dan meletakkan pada
posisi yang benar
Breathing
Bantu usaha napas bayi dengan pemberian
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik.
Balon dan sungkup resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
 Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
 Pastikan jalan napas terbuka
 Posisikan kepala bayi
 Posisikan diri penolong di sisi meja resusitasi
 Meletakkan posisi sungkup tepat pada wajah,
memantapkan lekatan antara sungkup dan
wajah
… balon dan sungkup resusitasi

Kapan memulai VTP dengan balon dan


sungkup resusitasi :
 Bila bayi tetap tidak bernapas atau napas tidak
adekuat, FJ < 100/menit
 Bila warna kulit tetap sianosis walau telah diberi
oksigen 100%
…breathing
Cara meletakkan balon
dan sungkup pada
wajah
Tanpa reservoar O2
…balon resusitasi
Udara
ka
O2 21%
ma
r
O2 100%
Pengaturan
oksigen dan
tekanan dalam O2 40% ke pasien

balon Dengan reservoar O2

mengembang
sendiri O2 100%

Reservoar O2

O2 90% - 100% ke pasien


Penggunaan Neopuff®

T-piece resuscitator (Neopuff® device)


NETS Education 2007
23
…breathing
 Frekuensi meremas balon : 40 – 60 x/menit
Pompa … Dua ... Tiga … Pompa … Dua … Tiga
(remas) (lepas……..) (remas) (lepas)

 VTP dihentikan bila :


 Frekuensi jantung meningkat
 Perbaikan warna kulit
 Adanya napas spontan
… balon dan sungkup resusitasi
Bila dada tidak mengembang adekuat

Kondisi Tindakan
Lekatan tidak adekuat • Pasang kembali sungkup ke wajah

Jalan napas tersumbat • Reposisi kepala


• Periksa sekresi, hisap bila ada
• Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit terbuka

Tidak cukup tekanan • Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik turun
dada yang mudah
• Apakah udara dalam lambung mengganggu
pengembangan dada
• Pertimbangkan intubasi endotrakeal
… balon dan sungkup resusitasi
 Bila ventilasi balon dan
sungkup lebih dari
beberapa menit harus
dipasang pipa orogastrik
 Panjang pipa orogastrik :
jarak dari pangkal tulang
hidung ke telinga dan
dari telinga ke prosesus
sifoid
INTUBASI ENDOTRAKEA
Ukuran Pipa Endotrakea

Berat Badan (gram) Usia Gestasi (minggu) Ukuran ETT (mm)

< 1000 <28 2,5

1000-2000 28-34 3,0

2000-3000 34-38 3,5

3000-4000 <38 3,5-4,0


INTUBASI ENDOTRAKEA…
 Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)

Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat badan (kg) +


6
Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)

< 1000 6.5 – 7

1000 – 2000 7–8

2000 - 3000 8–9

3000 - 4000 <9


INTUBASI ENDOTRAKEA…
 Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita
suara dan karina masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada
sebatas pita suara

 Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi


glotis
Glotis
 Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
Epiglotis

Esofagus

Pita suara

Garis batas pita suara


KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop Lidah di sekitar Masukkan daun


kurang dalam daun laringoskop lebih
dalam
KESALAHAN SAAT INTUBASI
ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Laringoskop terlalu Dinding esofagus Tarik daun laringoskop


dalam di sekitar daun perlahan sampai
terlihat epiglotis dan
glotis
KESALAHAN SAAT INTUBASI
ENDOTRAKEA…
Masalah Petunjuk Tindakan koreksi

Geser daun laringoskop ke


Laringoskop miring Bagian glotis tengah dengan perlahan.
ke satu sisi terletak miring di Kemudian masukkan atau
satu sisi daun cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA…
Rekatkan plester
dimulai dari sudut bibir
sebelah kanan,
melingkari pipa
endotrakea dengan
ujung satunya berada
di sudut bibir sebelah
kiri
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA…

▫ Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah


.... pipa endotrakea
 Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk
mencegah terekstubasi, cek berapa cm kedalaman pipa
di bibir
 Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan
kembang dada
 Potong pipa endotrakea 4 cm di atas bibir kemudian
dihubungkan ke connector
 Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung
Circulation
 Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi dada
sambil tetap melakukan ventilasi selama 30 detik.
 Indikasi untuk memulai kompresi dada : bila
frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik
dilakukan VTP yang efektif
 Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal untuk
menjamin ventilasi yang adekuat dan
memudahkan koordinasi VTP dan kompresi dada
… kompresi dada
Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari
Teknik dua jari

Teknik dua jari Teknik ibu jari


…kompresi dada
 Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
 Penekanan : ± 1/3 diameter anterior-posterior dada
 Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3 kompresi + 1
ventilasi (waktu 2 detik) 90 kompresi & 30
ventilasi per menit
 Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga -
Pompa
 Hentikan bila FJ < 60 /menit
…kompresi dada
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis bayi ?
 Apakah gerakan dada adekuat (apakah telah
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
 Apakah oksigen 100% telah diberikan ?
 Apakah kedalaman penekanan 1/3 dari diameter
dada ?
 Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan
secara terkoordinasi baik ?
Drug
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi
dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
 kontraksi jantung
 Fase konstriksi perifer aliran darah ke arteri
koronaria dan ke otak.
 Jalur : melalui endotrakeal atau IV

 Dosis : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000

(0,01 – 0,03 mg/kg)


 Kecepatan : secepat – cepatnya
…drug
B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat

Syok hipovolemik pucat, nadi lemah


beri garam fisiologis 10 mL/kg IV selama
5 – 10 menit.
SIRKULASI
 Pada bayi yang tidak bugar
pikirkan pemasangan infus
Sentral / Perifer
 Posisi kateter umbilikal “ sementara “

Kalau perlu berikan bolus Nacl 0,9% 10 cc/kg selama 30 menit


lanjutkan dengan rumatan Dextrose 10% 60 – 80 ml/kg/hari
... oksigen 100% vs 21%
Rekomendasi WHO

Ventilasi harus dimulai dengan


udara dan O2 dipersiapkan
untuk bayi dengan kondisi tidak
membaik
... oksigen 100% vs 21%
Gunakan pulse oximeter

Mulai dengan FiO2 21%

Titrasi FiO2 dan SpO2


Pedoman resusitasi
 Mulai dengan udara (21%) dan berikan O2 sesuai
kebutuhan
 Berikan O2 100% jika :
 SpO2 < 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10
menit
 Denyut jantung tidak meningkat < 100 x/menit
setelah 60 detik dilakukan ventilasi efektif
 Denyut jantung setelah kompresi dada < 60 x/
menit
 FiO2 disesuaikan saat SpO2 < 90%
RWH, Melbourne Policy 2005
Cara Memberikan Oksigen
Cara Memberikan Oksigen
Tabel Konsentrasi Oksigen
Oksigen (liter/menit untuk Campuran Udara dan Oksigen
RESUSITASI PADA BAYI BARU
LAHIR

Anda mungkin juga menyukai