PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP PEMERIKSAAN KAS
PADA PT BINTANG SELATAN AGUNG PALEMBANG
Disusun Oleh :
KEUANGAN 4C
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Auditing. Kami
menyadari akan keterbatasan serta hambatan dan rintangan dalam pembuatan makalah ini,
namun berkat kesadaran kami sebagai mahasiswa dan kemauan keras serta tekad yang kuat,
akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya atas bantuan
dari berbagai pihak yang berpartisipasi membantu, hingga terselesainya penyusunan makalah
ini. Tak lupa kami ingin menyampaikan rasa terima kepada Bapak Entjep Mawardi, SE.
MBA. selaku dosen mata kuliah Auditing yang selalu membimbing dan mendampingi kami.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu kami memerlukan saran dan kritik yang bermanfaat dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat diterima dan
dimengerti banyak orang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................................5
BAB II
TEORI
BAB III
A. Profil Perusahaan..............................................................................................18
B. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................................19
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas..................................................19
D. Kasus ..................................................................................................................20
BAB IV
PENDAHULUAN
Audit internal dapat diartikan sebagai aktivitas pemeriksaan dan penilaian dalam suatu
perusahaan secara menyeluruh, yang bertujuan membantu semua tingkatan manajemen dalam
melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif melalui pemberian saran yang berguna untuk
memperbaiki kinerja di setiap tingkatan manajemen.
Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis, maka tingkat kecurangan dapat terjadi
semakin tinggi. Sebagai contoh yang tingkat kecurangan tinggi adalah kas. Kecurangan
dalam kas dalam dikaitkan dengan kecurangan oleh pihak manajemen, walaupun semua
kecurangan melibatkan suatu bentuk kesalahan penyajian keuangan. Untuk dapat
digolongkan sebagai skema kecurangan laporan keuangan, laporan itu sendiri harus
memberikan manfaat keuangan, baik langsung maupun tidak langsung kepada pelakunya.
PT. Bintang Selatan Agung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
kontraktor. Dengan adanya internal auditor yang independen dapat memberikan kegiatan
operasi yang positif, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya penyimpangan kas yang
merupakan pusat dari kegiatan operasi PT Bintang Selatan Agung Palembang.
BAB II
TEORI
A. Pengertian Kas
Ciri – ciri Kas adalah dapat digunakan segera sebagai alat bayar sebesar nilai
nominalnya, sedangkan alat bayar yang tidak dapat digunakan segera sebagai alat
bayar dan tidak sesuai dengan nilai nominalnya tidak dapat dipakai sebagai alat
bayar.
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan
bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Beberapa ciri - ciri internal control :
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara yang menerima dan yang
mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otoritas
atas pengeluaran dan penerimaan kas dan bank.
b. Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang
mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan dan harus
ditelaah oleh kepala bagian akuntansi.
c. Digunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecil.
d. Penerimaan kas, cek& giro harus di setor ke bank dalam jumlah seutuhnya.
e. Uang kas disimpan di tempat yang aman
f. Uang kas harus dikelola dengan baik
g. Dan lain-lain
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan bank yang ada di neraca pertanggal
neraca betul – betul ada dan dimiliki oleh perusahaan. Maksudnya auditor harus
meyakinkan dirinya bahwa kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan betul-
betul ada dan dimiliki perusahaan dan bukan milik pribadi direksi atau pemegang
saham. Karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi
ke bank (Existence).
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan dalam penggunaan saldo kas dan bank.
Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan
pelunasan obligasi berikut bunganya maka dana tersebut tidak dapat dilaporkan
sebagai bagian dari kas di harta lain. Begitu juga jika ada saldo rekening giro
yang dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah hukum, maka saldo
tersebut tidak boleh dilaporkan sebagai bagian dari kas di harta lancar.
4. Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dalam valuta asing, apakah saldo
tersebut sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs dengan
Bank Indonesia pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan.
1. Evaluasi internal control atas bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran
Kas dan Bank. Proses memahami dan mengevalusi inetrnal control atas kas dan
setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluran kas dan Bank merupakan
bagian yang sangat penting dalam suatu proses pemeriksaan akuntan. Kas dan
setara kas dalam perusahaan sering dikatakan sebagai darah dalam tubuh
manusia.
Jika perusahaan mengalami kesulitan uang, sama seperti manusia yang “lesu
darah“ atau “kekurangan darah”.
3. Lakukan cash count (perhitungan fisik kas) pertanggal neraca, bisa juga sebelum
atau sesudah tanggal neraca.
Tujuan dari cash count adalah menghitung Kas perusahaan apakah telah sesuai
dengan laporan keuangannya.
4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasir dalam hal tidak
dilakukan kas opname.
Cash Opname adalah pemeriksaan fisik pada uang kas tunai antara saldo yang
terdapat pada Catatan Akuntansi dengan Uang kas yang ada di brankas/di tangan
(cash on hand).
8. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk
mengetahui apakah ada pembatasan dari rekening bank yang dimiliki perusahaan.
9. Periksa inter bank transfer +/- minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk
mengetahui adanya kitting dengan tujuan untuk window dressing.
Kitting adalah : Suatu penipuan yang dilakukan dengan menggunakan cek. Cek
tersebut ditarik dari suatu bank, kemudian disetorkan kepada bank lain. Bank
tempat menyetorkan ini biasanya terdapat di kota lain.
10. Periksa transaksi kas sesuai tanggal neraca (subsequent payment dan subsequent
collection), sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.
Subsequent collection ( penagihan sesudah tanggal laporan posisi keuangan
(neraca), sampai mendekati tanggal selesainya pekerjaan lapangan / audit field
work ), yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang dan barang dalam
perjalanan.
Subsequent payment (pembayaran sesudah tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) sampai mendekati tanggal selesainya audit field work), yang harus
dilaksanakan dalam pemeriksaan liabilitas dan biaya yang masih harus dibayar.
11. Periksa apakah penyajian kas dan bank di neraca dan catatan atas laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia.
12. Buat kesimpulan di Top Schedule kas atau di memo tersendiri mengenai
kewajaran dari Cash on hand dan in bank, setelah kita menjalankan seluruh
prosedur audit di atas.
L.
BAB III
A. Profil Perusahaan
PT. Bintang Selatan Agung berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No.01, Palembang –
Sumatera Selatan. Untuk tujuannya, PT. Bintang Selatan Agung memperkerjakan tim
profesional kompeten dan berpengalaman dibidangnya dalam mengerjakan proyek –
proyek konstruksi jalan dan pengaspalan.
PT Bintang Selatan Agung yang berdiri sejak tahun 1981 , memiliki visi dan misi
sebagai berikut :
Visi :
Untuk menjadi salah satu perusahaan yang terdepan serta mempunyai kompetensi
yang tinggi dibidangnya.
Misi :
Selalu berusaha dan berupaya untuk memberikan kepuasan pelanggan (pengguna
jasa) serta melakukan upaya untuk mencapai peningkatan berkesinambungan di
dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001-2008.
Prosedur pengeluaran kas yang terjadi pada PT Bintang Selatan Agung antara
lain:
1. pemohon membuat permintaan pengeluaran kas (cash request) lalu diajukan ke
bagian keuangan dan pembukuan.
2. Bagian keuangan dan pembukuan menganalisa cash request apakah layak untuk
diterima sebagai pengeluaran.
3. Cash request diterima kasir dan mencatat kedalam buku kas.
KASUS Rekomendasi
Terdapat kesalahan Pada akun sebelum dan sesudah Sebaiknya staff melakukan
pencatatan yang dilakukannya audit berbeda. Hal ini pengecekan ulang apa
dilakukan oleh staff menimbulkan ketidakefektifan kas, yang telah dicatat, agar
karena apa yang ada pada kas fisik kesalahan pencatatan yang
berbeda dengan ada di catatan. membuat kas menjadi
tidak akurat tidak terulang
kembali.
Hilangnya nota Kurang terjaganya nota rangkap Rekomendasi yang
pengeluaran mengakibatkan dokumentasi yang diberikan adalah sebaiknya
rangkap. dilakukan oleh staff. semua nota pengeluaran
Pada saat dilakukannya audit kurang hendaknya dijaga dan staff
akuratnya data yang ada pada buku sebaiknya melakukan
dengan yang ada di tangan. pemeriksaan setiap hari
dan melaporkan kepada
kepala bagian agar di cek
kebenaran pengeluaran
tersebut. Maka kehilangan
maupun kesalahan
pencatatan dapat di cegah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
1. Bukti pengeluaran kas hendaknya di jaga dan simpan dengan baik agar pada saat
diperlukan semua bukti pengeluaran kas dapat dipertanggung jawabkan.
2. Sebaiknya setiap hari ataupun dalam waktu berjangkja saldo kas kecil sebaiknya
diperiksa oleh pengawas ataupun atasan yang bersangkutan sehingga kesalahan
pencatatan dapat dihindari karena telah diperiksa lagi.
DAFTAR PUSTAKA