BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah salah satu dari tiga
Dampak dari berat bayi lahir rendah adalah pertumbuhannya yang akan
bayi yang lahir normal. Selain itu, bayi BBLR dapat mengalami gangguan
mental dan fisik pada usia dan tumbuh kembang selanjutnya sihingga
Kelahhiran Indonesia) 2007 dan SDKI 2012, indonesia sebagai salah satu
menjadi 32/1000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target
sekitar 56% kematian terjadi pada periode neonatal (28 hari pertama
(27%), Tetanus (9,5%), dan Infeksi (5,4%) (Maryunani, 2013; WHO, 2016)
(16,8%) dan terendah di Sumatera Utara (7,2%). Untuk Jawa Barat dengan
kasus, Kab. Indramyu (308) kasus, Kab. Tasikmalaya (298) kasus, dan
Kab. Garut (217) kasus, Kab. Bogor (216) kasus, dan Cirebon (206) kasus,
(23%), dan lainya bayi cacat lahir bawaan (5-10%) (Yanuar, 2015,
66 per 10.341 kelahiran hidup atau sekitar 6,3 per 1.000 kelahiran hidup.
Kejadian BBLR di Kota Cimahi pada tahun 2016 tercatat sebesar 334 bayi
lahir dengan BBLR, dari jumlah tersebut terdapat 32 bayi yang meninggal
prematur, 32 kasus (9,58%) gemeli dan 156 kasus (46,71%) penyebab lain.
Komplikasi yang terjadi pada Bayi dengan BBLR di kota Cimahi adalah 42
data yang diperoleh dari profil kesehatan provinsi Jawa Barat (2012)
rendah.
Kota Cimahi mengenai jumlah dan penyebab BBLR tercatat bahwa kasus
yaitu sebanyak 36 kasus BBLR dan terdapat 2 bayi yang meninggal karena
BBLR dengan penyebab bayi lahir prematur dan komplikasi asfiksia. Pada
kasus BBLR ini, penyebab terbanyak yaitu penyebab lain seperti karena
usia ibu terlalu tua, terlalu muda dan paritas berisiko sebanyak 37 kasus
gemeli sebanyak 11 kasus (12,2%), dan BBLR karena ibu hamil KEK
Barat sebesar 339 per 100.000 KH, sedangkan AKB di Jawa Barrat
2012 terdapat 84,65 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun
2013 terjadi peningkatan menjadi 131,44 per 100.000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2012 sebanyak 7,62 per 1000
Dari jumlah angka kelahiran hidup di Jawa Barat yaitu 951.319 ibu
yang mengalami kehamilan dengan usia lebih dari 35 tahun sebanyak 386
Kabupaten/Kota, 2014).
5
2015 jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi di Kota Cimahi tercatat
kemungkinan dapat melahirkan bayi dengan BBLR yaitu berat lahir bayi
kurang dari 2500 gram atau lahir premature (bayi lahir kurang dari 37
resiko ini sebesar 40% untuk BBLR dan 20% lahir premature (suara
BBLR dibandingkan dengan usia ibu 20-35 tahun dan usia ibu lebih dari 35
tahun mempunyai peluang 2,10 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi institusi