Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dian Nugra Nuzulul Fitri (155070507111001)

Fatimah S Hi La Hasan (155070507111009)

Kelas : A

Daun Katuk (Sauropus androgunus (L.) Merr.)

Klasifikasi Daun Katuk (Sauropus androgunus (L.) Merr.) yaitu

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Sauropus

Spesies : Sauropus androgunus (L.) Merr

Kandungan nutrisi tanaman katuk sangat tinggi antara lain protein sebesar 7,6 g/100
g, lemak 1,8 g/100 g, karbohidrat 6,9 g/100 g, dan serat 1,9 g/100 g. Berdasarkan skrining
fitokimia, daun katuk mengandung senyawa metabolit sekunder antara lain steroid, tanin,
saponin, alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenol (Selvi dan Basker, 2012). Khasiat dari Daun
katuk adalah sebagai antihelmitik, antibakteri, antianemia, antiinflamasi, dapat meningkatkan
produk ASI, penyembuhan luka, dan dapat mengatasi sembelit (Santoso, 2008). Konsumsi
yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverina.

Uji toksisitas yang dilakukan oleh Lucia, E.W., Dayang., E.M. dan Widayati, S. (1997)
dalam Sa’roni, dkk (2004) : uji toksisitas akut dan teratogenik pada mencit menunjukkan
bahwa daun katuk tidak toksik dan tidak menibulkan kecacatan pada janin.

Menurut Penelitian (Sa’roni, et al., 2004) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun
pada kelompok ibu melahirkan dan menyusui bayinya dengan dosis 3 x 300 mg/hari selama
15 hari terus-menerus mulai hari ke-2 atau hari ke-3 setelah melahirkan dapat meningkatkan
produksi ASI 50,7% lebih banyak dibandingkan dengan kelompok ibu melahirkan dan
menyusui bayinya yang tidak diberi ekstrak daun katuk.Pemberian ekstrak daun katuk tidak
menurunkan kualitas ASI, karena pemberian ekstrak daun katuk tidak menurunkan kadar
protein dan kadar lemak ASI. Pada penelitian (Salsabila dan Muchtaridi, 2018) mendapatkan
hasil bahwa Ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk dengan dosis 2x dan 3x
sehari memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kadar hormon prolaktin dalam darah
(Nurjanah et al,2017). Pada ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk, sebanyak
70% dari ibu menyusui terjadi peningkatan produksi ASI hingga melebihi kebutuhan bayinya.
Sedangkan pada ibu yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun katuk,hanya 6,7% yang
mengalaimi kenaikan produksi ASI hingga melebihi kebutuhan bayinya (Suwanti,E dan
Kuswati,2016). Produksi ASI meningkat karena dalam daun katuk mengandung alkaloid dan
sterol (Rahmanisa,S dan Tara, 2016)

Daftar Pustaka

Nurjanah, S et al. 2017. Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Sauropus androgynus (L) Meer
(Katu) Dengan Peningkatan Hormon Prolaktin Ibu Menyusui Dan Perkembangan Bayi
Di Kelurahan Wonokromo Surabaya. JIK, Vol. 10, No. 1, hal 24-35

Rahmanisa,S dan Tara. 2016. Efektivitas Ekstraksi Alkaloid dan Sterol Daun Katuk (Sauropus
androgynus) terhadap Produksi ASI. Majority Vol.5No.1:117-121

Salsabila, T., dan Muchtaridi, 2018, Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus
androgunus (L.) Merr.), Suplemen Volume 16 no. 2, Hal 398-405

Sa’roni, et al., 2004, Effectiveness of The Sauropus androgunus (L.) Merr. Leaf Extract in
Increasing Mother’s Breast Milk Production, Media Litbang Kesehatan Volume XIV
Nomor 3.

Anda mungkin juga menyukai