Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana sistematik dan berkesinambungan. Disini pihak pembangunan bertujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, dilain pihak proses pembangunan sering terkandung proses dampak samping berupa dampak negative yang harus diantisipasi agar tidak

menimbulkan masalah. Salah satu dampak negative akibat pembangunan adalah potensi bahaya kesehatan masyarakat yang mengancam terpeliharanya unsure utama

kualitas sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya mensejahterakan kedudukan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat

bangsa dan negara dengan bangsa – bangsa dari negara lain dalam upaya menghadapi era globalisasi. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terus

menerus dan progresif perlu dilakukan. Salah satu faktor penting dari kualitas sumber daya manusia adalah tingkat kesehatan manusia yang optimal. Untuk menjamin

kualitas sumber daya manusia dalam perlindungan kesehatan perlu diperhatikan factor kesehatan masyarakatnya. Oleh sebab itu apabila terjadi perubahan kondisi

lingkungan baik positif atau negative akan diikuti pula oleh kondisi masyarakat di dalamnya agar mampu berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program

kesehatan dan perlindungan hukum yang memadai.


Untuk menjaga perubahan – perubahan lingkungan agar tidak berisiko terhadap kesehatan masyarakat maka perlu adanya analisis resiko terhadap kesehatan

lingkungan. Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk pemantauan wilayah setempat ( PWS ), kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan serta dalam

pelaksanaan investigasi pada KLB, wabah bencana, kejadian pencemaran serta kasus keracunan.

Telah diketahui bahwa derajat kesehatan individu/masyarakat tergantung kepada kondisi “Host” (individu), ”agent” (penyebab penyakit), dan “environment”

(lingkungan). Faktor lingkungan merupakan unsur penentu terjadinya sakit/sehat pada masyarakat. Dengan demikian apabila terjadi perubahan lingkungan menjadi

jelas disekitar manusia, maka akan terjadi pula perubahan pada kondisi kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Dengan demikian maka

studi analisis mengenai dampak lingkungan yang idealnya melindungi masyarakat, memasukkan pula metode analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL).

Perlunya ADKL pada perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana usaha/kegiatan dijelaskan pula oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Pertemuan

WHO pada tahun 1987 di Copenhagen yang bertema “Health and Safety Component of Environmental Inpact Assessment” menyatakan bahwa perlunya model

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan(“Environmental Health Inpact Assessment/EHIA”) untuk memadukan program analisis kesehatan dengan analisis dampak

lingkungan yang lebih menekankan komponen kesehatan.

Majelis Kesehatan Sedunia (“World Health Assembly”) pada tahun 1981 mencanangkan strategi sehat untuk semua di tahun 2000. Pada tahun 1986, strategi

tersebut diteruskan dengan “Ottawa Charter” yang merupakan hasil keputusan dari : “International Conference on Health Promotion”.Pandangan WHO tersebut dapat

disebut sebagai konsep baru kesehatan masyarakat. Konsep tersebut menyatakan bahwa :

“Keadaan yang mendasar dan sumber untuk kesehtan adalah keadaan damai, pemukiman, pangan, pendidikan, pendapatan, ekosistem yang seimbang, sumber

daya alam yang meningkat pemanfaatannya, keadilan sosial dan pemerataan aspek kehidupan”.
Apabila dicermati, konsep oleh WHO tersebut mengutamakan pada pencegahan penyakit. Konsep pencegahan penyakit akan memberikan implikasi prediksi

dan analisis tentang dampak negatif kegiatan pembangunan terhadap kesehatan. Pada saat itu, badan dunia tersebut menyatakan bahwa komponen kesehatan lingkungan

sering diabaikan dalam proses analisis dampak lingkungan. Dengan keadaan tersebut, WHO menekankan tentang perlunya penelitian dampak kesehatan lingkungan

pada proyek pembangunan.

Pada tahun 1986, kelompok kerja WHO memantapkan empat prinsip dasar yang berhubungan dengan analisis dampak lingkungan, yaitu :

1. Kesehatan masyarakat yang terkena dampak pembangunan merupakan salah satu pertimbangan penting dan mendasar dalam menyusun perencanaan,

kebijakan dan pelaksanaan proyek pembangunan.

2. Dampak kesehatan masyarakat yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan program pembangunan harus lebih mendapat perhatian.

3. Analisis dampak lingkungan (ANDAL) harus dapat memberikan informasi yang tepat tentang dampak kesehatan dari pembangunan sebuah proyek.

4. Informasi lengkap perihal dampak kesehatan tersebut harus disampaikan kepada masyarakat.

Pelaksanaan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan merupakan implementasi dari undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang – undang

No.24 tahun 1994 tentang penataan ruang dan undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup serta sebagai tindak lanjut dari Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 872 tahun 1997 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan yang mengamanatkan dalam melaksanakan

kajian dampak kesehatan masyarakat baik dalam kontek rencana usaha dan atau kegiatan, maupun pemantauan dan pengelolaan program kesehatan wajib menerapkan

Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan /Analisis Resiko Dampak Kesehatan Lingkungan ( ADKL/ARKL).
Dalam implementasi ARKL kegiatan survey luas diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, analisis dan interpretasi sebagai landasan dalam proses

pengambilan keputusan baik antara program maupun antar sektor serta berbagai pihak terkait dalam upaya pemberantasan penyakit menular, penyelamatan lingkungan

maupun upaya peningkatan kesehatan.

Analisis resiko dampak kesehatan lingkungan (ADKL/ARKL) pada Perairan Sungai Siak Sekitar Dermaga PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi

Riau dibuat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di setiap tahapan kegiatan operasionalnya. PT Indah Kiat Pulp And

Paper Perawang – Propinsi Riau merupakan perusahaan pembuat kertas di Propinsi Riau.

Sungai Siak mempunyai fungsi dan peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak dan sekitarnya. Selain sebagai sumber mata pencaharian

masyarakat, Sungai Siak banyak dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. Seperti diketahui, perkembangan industri

yang demikian pesat dewasa ini selain memberikan dampak yang positif juga memberikan dampak negatif. Dampak positif berupa perluasan lapangan pekerjaan dan

pemenuhan kebutuhan hidup manusia, sedangkan dampak negatif yang muncul adalah penurunan kualitas perairan akibat buangan air limbah (pencemaran) yang melampaui

ambang batas.

Tingginya aktifitas di dermaga PT. IKPP diperkirakan akan berpengaruh pada konsentrasi logam berat pada air sungai dan sedimen. Logam berat yang masuk ke

lingkungan perairan sungai akan terlarut dalam air dan akan terakumulasi dalam sedimen dan dapat bertambah sejalan dengan berjalannya waktu tergantung pada kondisi

lingkungan perairan tersebut. Aktifitas di dermaga PT. IKPP yang kegiatan utamanya adalah bongkar muat pulp dan kertas akan menghasilkan limbah organik dari kegiatan

produksinya. Disamping itu sebagai dermaga PT. IKPP Perawang tidak terlepas dari kegiatannya, antara lain : adanya pengisian bahan bakar kapal yang akan menyumbangkan

limbah Pb dan Zn. Dengan melihat hal tersebut perlu diketahui seberapa besar kandungan logam yang terdapat pada air dan sedimen di dermaga PT. IKPP.
2. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan-kegiatan dalam proses pembuatan pulp and paper PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau yang menimbulkan bahaya atau masalah

terhadap :

Jaringan usaha PT. Indah Kiat Pulp & Paper meliputi beberapa usaha atau jenis kegiatan, diantaranya : pembuatan bubur kertas, kertas budaya yang terdiri dari

kertas untuk keperluan tulis dan cetak (berlapis dan tidak berlapis), kertas fotokopi serta kertas industri yang terdiri dari kertas kemasan mencakup containerboard

(linerboard & Corrugating Medium), corrugated shipping (konversi dari containerboard), boxboard dan kertas berwarna. Tingginya aktifitas di dermaga PT. IKPP

diperkirakan akan berpengaruh pada konsentrasi logam berat pada air sungai dan sedimen. Logam berat yang masuk ke lingkungan perairan sungai akan terlarut dalam

air dan akan terakumulasi dalam sedimen dan dapat bertambah sejalan dengan berjalannya waktu tergantung pada kondisi lingkungan perairan tersebut. Aktifitas di

dermaga PT. IKPP yang kegiatan utamanya adalah bongkar muat pulp dan kertas akan menghasilkan limbah organik dari kegiatan produksinya. Disamping itu sebagai

dermaga PT. IKPP Perawang tidak terlepas dari kegiatannya, antara lain : adanya pengisian bahan bakar kapal yang akan menyumbangkan limbah Pb dan Zn.

Proses pembuatan pulp and paper pada PT. Indah Kiat Pulp And Paper perawang, adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan pulp (pulping)

Pulping adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan bentuk bubuk menjadi serat atau kumpulan.Lignin harus

dihilangkan karena dapat membuat kertas mengalami degradasikertas degradasi.


Proses pembuatan pulp ada 3 jenis :

a. cara mekanis (groundwood)

1) pemisahan serat secara mekanis

2) kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan

3) cocok untuk kertas koran, tisu

4) konversi 95 %

b. cara kimia

1) pemisahan selulosa dengan bahan kimia

2) bahan pemisah :

a) basa (proses soda & proses kraft)

b) asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)

3) dasar pemilihan proses :

a) bahan baku yang digunakan

b) sifat pulp

4) kekuatan dan derajat putih kertas diutamakan

5) cocok untuk kertas tulis (HVS)


6) konversi 65-85 %

c. cara semi kimia

1) proses campuran antara kimia-pelunakan dengan larutan sulfit ,sulfat atau soda & mekanis untuk pemisahan serat

2) jenis proses : proses soda dingin dan proses chemi groundwood

3) konversi : 85 ––95 %

2. Pembuatan Kertas Basa

3. Pengeringan dalam mesin Fourdrinier

4. Pembuatan kertas kering

Skema diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses

pengeringan kertas.
Diagram proses pembuatan pulp dengan proses Kraft
Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke

mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.

b. Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan

kimia diambil kembali dan pulp dicuci.

c. Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya,

sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.

d. Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan

untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan

pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.

e. Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack.

f. Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.

g. Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu

untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.


h. Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung

dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.

Limbah Hasil Produksi Kertas

Beberapa limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas antara lain:

1. Efluen limbah cair

• Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya

• Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin, zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.

• Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas

• Bahan anorganik terlarut seperti NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain

• Limbah panas

• Mikroorganisme seperti golongan bakteri coliform

2. Partikulat

• Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain

• Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca

3. Gas

• Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia
• Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime Kiln

• Uap yang akan membahayakan karena mengganggu jarak pandangan

4. Solid Wastes

• Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder

• Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik lainnya

Proses dan Bahan yang digunakan serta jenis limbah yang dihasilkan :

• Chemical Pulping Asam/basa, lime, asm sulfat, sodium hydroksida, sodium sulfide.Limbah asambasa.

• Bleaching Pemutih klorin, sulfat, kloroform, pelarut Air limbah beracun, limbah sludge, dan limbah asam/basa.

• Papermaking Pigmen Sludge pengolahan limbah Sizing and Starching Wax, lem, resins sintesis, hidrokarbon Limbah beracun termasuk air limbah dan sludge.

• Pelapisan dan Pewarnaan Tinta, cat, pelarut, karet dan zat pewarna Sisa pelarut,tinta cat dan limbah beracun lain.

• Pembersihan Tetrakloroetilen, Trikloroetilen, methilen klorida,trikloroethan,karbon tetraklorida Limbah pelarut dan air bilasan beracun.

Penggunaan klorin sebagai pemutih menyebabkan air limbah tidak memungkinkan penggunaan kembali air yang telah digunakan karena tidak dapat dilakukan recovery

air. Pada waktu pulp direaksikan dengan klorin atau klorin dioksida selama proses pemutihan, konsentrasi ion klorida dalam air limbah akan menjadi sangat korosif

untuk di alirkan kembali ke sistem recovery untuk memisahkan limbah organik dari air dan dibakar untuk menghasilkan energi di dalam recovery boiler. Akibatnya

limbah organik dalam efluen harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah dan ke sungai. Air limbah dari proses pemutihan menghasilkan sifat

mutagenisitas yang signifikan (Ames test positive) yang akan menurun secara linier dengan peningkatan substitusi CIO2 atau equivalent chlorine dalam proses
bleaching. Kebanyakan bahan mutagen akan hilang jika pH air ditingkatkan menjadi 7-8, sehingga air limbah dari proses bleaching harus dinetralisasi sebelum

pengolahan limbah atau dibuang ke badan air penerima agar mutagen dalam air tidak masuk ke lingkungan.

3. Tujuan

a. Mengetahui Risiko Bahaya Kesehatan Masyarakat yang ditimbulkan oleh PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau pada lingkungan

b. Mengetahui Rencana Pengelolaan Risiko Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau

c. Mengetahui Rencana Pemantauan Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau
B. PENAPISAN

Penapisan dampak adanya PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau terhadap kualitas kesehatan masyarakat:

1. Peningkatan konsentrasi logam berat Pb, Cr dan Zn di dermaga PT. IKPP dapat meimbulkan gangguan kesehtan pada karyawan dan masyarakat di sektar dermaga.

2. Peningkatan suhu dapat menyebabkan menurunan daya larut oksigen terlarut dan juga akan menaikkan daya racun bahan-bahan tertentu di peraira dermaga PT.

IKPP Perawang.

3. Penurunan nilai pH di perairan dermaga PT.IKPP dikarenakan banyaknya aktifitas serta ada masuknya buangan dari pengolahan limbah di dermaga PT. IKPP.

4. Kecepatan arus pada perairan sungai siak tergolong sedang yang menyebabkan distribusi logam berat di perairan sungai siak cenderung kecil.

5. Pencemaran logam berat di dermaga PT.IKPP menyebabkan rendahnya nilai oksigen terlarut DO.

6. Penurunan kualitas udara pada kegiatan pengisian bahan baku kapal di dermaga PT.IKPP dapat menimbulkan peningkatan kadar Pb di udara dan gangguan

terhadap kesehatan akbiat kandungan Pb di udara tersebut.

7. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya

pencemaran terhadap badan air dan ekosistem perairan.

8. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan

operasional PT. IKPP

9. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. IKPP.
C. PERLINGKUPAN

1. Identifikasi Dampak Penting

Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi


Peningkatan konsentrasi Proses pembuangan  Dermaga Pt. IKPP
logam berat Pb, Cr dan limbah (rumah tanga
Zn dan industri) serta
aktivitas di dermaga
PT. IKPP
Peningkatan suhu Proses penguapan  di perairan dermaga
logam berat Pb. PT. IKPP
Penurunan nilai pH banyaknya aktifitas  di perairan dermaga
serta ada masuknya
PT. IKPP
buangan dari
pengolahan limbah
rendahnya nilai oksigen Hasil aktifitas di  di dermaga PT. IKPP
terlarut DO. sekitar dermaga.

Kecepatan arus Outlet dari PT. Indah  perairan dermaga di


Kiat Pulp and Paper
yang merupakan aliran PT. IKPP
pembuangannya

Penurunan kualitas Aktifitas pengisian  di dermaga PT. IKPP


udara.
dan pembuangan
bahan baku kapal

Perubahan kualitas air K kegiatan operasional Ddi perairan dermaga


buangan dan air limbah
pabrik PT. IKPP
(parameter fisika, kimia
anorganik, biologi)
Sikap dan persepsi Kegiatan operasional  masyarakat di sekitar
masyarakat
pabrik pabrik

Peningkatan angka Kegiatan operasional Di klinik PT. IKPP
kesakitan dan
pabrik perawang, Riau dan
kecelakaan yang terjadi
akibat kerja puskesmas di sekitar
PT. IKPP
2. Evaluasi Dampak Potensial

Evaluasi
Sumber
Jenis Dampak Lokasi dampak
Dampak
potensial
Peningkatan Proses  Dermaga PT.  menimbulkan
konsentrasi logam pembuangan gangguan
IKPP
berat Pb, Cr dan limbah (rumah kesehatan pada
Zn tangga dan karyawan dan
industri) serta masyarakat di
aktivitas di sekitar PT. IKPP
dermaga PT.
IKPP
Peningkatan suhu Proses  di perairan  menurunnya daya
dermaga PT. larut oksigen
penguapan
IKPP terlarut dan juga
logam berat Pb. akan menaikkan
daya racun bahan-
bahan tertentu di
perairan dermaga
PT. IKPP

Penurunan nilai banyaknya  di perairan  mengganggu


pH aktifitas serta dermaga PT. kehidupan biota
ada masuknya IKPP akuatik
buangan dari
pengolahan
limbah
rendahnya nilai Hasil aktifitas di di dermaga PT. Terganggunya
oksigen terlarut sekitar dermaga. IKPP Fotosintesis di
DO. perairan

Kecepatan arus Outlet dari PT.  perairan  Menyebabkan


Indah Kiat Pulp dermaga di PT. distribusi logam
and Paper yang IKPP berat di perairan
merupakan aliran sungai siak
pembuangannya cenderung kecil
yang berpengaruh
pada biota di
perairan tersebut.
Penurunan Aktifitas  di dermaga PT. berdampak pada
kualitas udara pengisian dan kesehatan
IKPP
akibat Pb. pembuangan pernapasan .
bahan baku
kapal
Sikap dan Kegiatan  masyarakat di Adanya
persepsi ketidakpuasan
operasional sekitar pabrik
masyarakat masyarakat
pabrik  terhadap
peusahaan dalam
hal operasional
pabrik
Peningkatan Kegiatan Di klinik PT.  Peningkatan angka
angka kesakitan
operasional IKPP kesakitan dan
dan kecelakaan
yang terjadi pabrik perawang, kecelakaan kerja
akibat kerja
Riau dan karyawan
puskesmas di
sekitar PT.
IKPP

3. Pemusatan Dampak Potensial

Dampak Penting Permasalahan Risiko Kesehatan


Lingkungan Hidup
Kualitas Air  penurunan kualiatas air, Menimbulkan
peningkatan kosentrasi gangguan
Pb, Cr, dan Zn perkembangbiakan
biota yang ada di
perairan sungai siak
serta masyarakat
tinggal disekitar
perairan sungai siak.
D. PENYAJIAN RONA LINGKUNGAN HIDUP

1. Penentuan Rona Lingkungan

Rona lingkungan hidup terdiri dari komponen lingkungan fisik, biologi dan social ekonomi dan budaya.

a. Lingkungan Fisik

1) Iklim

Dari hasil penelitian pusat lingkungan hidup universitas Riau oleh Wulan, Thamrin, Amin, 2013 diperoleh nilai rata-rata suhu perairan sungai siak sekitar

dermaga PT. IKPP menunjukkan kisaran 29,73 ˚c, dengan suhu tertinggi 30,4 ˚c dan terendah 29,4˚c.

2) Kualitas Udara

Berdasarkan analisa laboratorium, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi udara diwilayah studi relative masih baik, hal ini ditunjukan dengan tidak

adanya parameter yang melampaui baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Keberadaan logam berat Pb di dermaga PT. IKPP yang diakibatkan oleh proses produksi

dan aktifitas di dermaga serta aktifitas penduduk masih dalam batas yang belum melewati nilai ambang yang dipersyaratkan.

4) Hidrologi

Hidrologi di daerah dermaga PT. IKPP terindikasi adanya aliran buangan rumah tangga, limbah buangan pabrik dan buangan bahan baku kapal.Dari hasil

pengukuran terhadap air permukaan dan air tanahnya secara fisik, kimia maupun dinilai sangat rendah

bila dibandingkan dengan baku mutu sesuai dengan Kep.No.51/MENLH/2004.


5) Geologi

Kondisi geologi PT. IKPP berada pada dataran rendah yang terletak di Jalan Raja Minas Perawang Km.26, desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabuten

Siak Sri Indrapura, Provinsi Riau.

b. Lingkungan Biologi

1) Flora

Flora disekitar dermaga PT. IKPP berupa tanaman bakau.

2) Biota Air

Biota air yang diteliti adalah plankton dan benthos, keduanya merupakan indicator dari sehat/tidaknya suatu perairan, semakin beranekaragam maka perairan

tersebut semakin sehat.

Indek keanekaragaman plankton dan bentos di wilayah pabrik dan sekitarnya tergolong sudah tercemar, hal ini menandakan perairan di sektar dermaga pabrik

sudah mengalami pencemaran.

c. Sosial ekonomi dan Budaya

Jumlah penduduk di desa Pinang Sebatang 1524 jiwa terdiri dari 825 wanita dan 699 laki laki dengan tingkat pendidikan yang beragam mulai dari SD sampai

Sarjana. Sebagian besar warga bekerja sebagai buruh baik sebagai buruh tani maupun buruh industry dan sebagian kecil sebagai petani, pedagang, dan pegawai baik

swasta maupun negeri dengan tingkat pendapatan rata rata cukup lumayan. Sebagian besar masyarakat disekitar pabrik beragama islam dan sebagian lainya ada Kristen,

katolik dan lainya, sedangkan budaya yang ada adalah berbudaya melayu khususnya Riau.
2. Pengumpulan dan Analisa Data Rona Lingkungan

Jangka waktu / Dampak Bagi


Sumber Metode Pengumpulan dan
Jenis Parameter Indikator Lokasi Pemantauan frekuensi Lingkungan
dampak analisis data
Kadar Pb, Cr dan Penurunan kualitas Aktifitas di  pengambilan sampel sedimen  di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan sekali Dapat menyebabkan
Zn perairan dermaga PT. dengan metode dengan selama kegiatan gangguan
IKPP dan menggunakan Ekman grab dan operasional pabrik perkembangbiakan
limbah rumah kemudian dibandingan dengan berlangsung biota di perairan dan
tangga sekitar standar baku mutu. gangguan kesehatan
perairan pada masyarakat yang
tinggal di sekitar
perairan dermaga PT.
IKPP
Kualitas udara Penurunan kualitas Aktifitas   di perairan dermaga Setiap 3 bulan sekali berdampak pada
udara pengisian dan Pengambilan Sampling udara PT. IKPP selama kegiatan kesehatan pernapasan .
pembuangan ambien dengan mengunakan operasional pabrik
bahan baku perbandingan hasil sampel berlangsung
kapal dengan Metode analisis udara
sesuai dengan PP No. 41 tahun
1999 tentang pencemaran udara
Kualitas air Penurunan kualitas Kegiatan  Pengambilan sampel air buangan  di perairan dermaga Setiap 3 bulan sekali Dapat menyebabkan
air buangan dan air operasional  Analisis laboratorium PT. IKPP selama kegiatan turunya ekosistem air
limbah sekitar dermaga Membandingkan hasil pengukuran operasional pabrik dan gangguan
dengan Perda No.10 Tahun 2004 berlangsung kesehatan pada
Tentang Baku Mutu Air Limbah manusia bila
mengkonsumsi air
yang tercemar
Densitas dan Penurunan Kegiatan Pengambilan sampel air (plankton) Perairan sekitar Setiap 6 bulan sekali Ekosistem air jadi
diversitas biota keanekaragaman operasional dan sedimen (bentos) kemudian dermaga PT. IKPP selama kegiatan terganggu
air biota air pabrik dianalisis di laboratorium operasional pabrik keseimbanganya
berlangsung
Kesehatan dan Angka kesakitan Kegiatan  Pengambilan data primer dengan Di klinik PT. IKPP Setiap 3 bulan sekali Peningkatan angka
keselamatan akibat gangguan operasional melakukan wawancara perawang, Riau dan selama kegiatan kesakitan dan
kerja kesehatan yang pabrik  Pengumpulan data sekunder puskesmas di sekitar operasional pabrik kecelakaan kerja
dialami masyarakat puskesmas setempat PT. IKPP berlangsung karyawan

3. Metode Pengumpulan dan Analisis Data Rona Lingkungan

Metode pengumpulan data dengan pengukuran dan observasi di didalam pabrik serta pengukuran, observasi dan wawancara diluar pabrik dan didaerah

pemukiman penduduk disekitar pabrik. Dan yang terbesar adalah dengan mengambil data sekunder dari PT Indah Kiat Pulp and Paper, Kelurahan setempat dan dinas

terkait. Sedangkan analisa datanya dengan mengunakan analisa deskriptif baik kualitas maupun kuantitas dan juga membandingkan antara hasil pengukuran dan baku

mutu yang dipersyaratkan.


E. ANALISIS RESIKO

1. IDENTIFIKASI BAHAYA

a. Proses pembuangan limbah

Kegiatan pada proses ini diperkirakan akan meningkatkan Pb, Cr, dan Zn di air dan di udara yang dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan

parameter polutan di air dan udara yang semakin tinggi, yang dapat menimbulkan gangguan perkembiakan biota dan pernapasan pada pekerja maupun masyarakat di

sekita dermaga pabrik.

b. Transportasi bahan baku, bongkar muat pulp and kertas, bahan bakar di dermaga PT. IKPP

Kegiatan pada proses ini diperkirakan dapat menurunkan kualitas air dan udara ambien serta dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter

polutan di air dan udara yang semakin tinggi, yang dapat menimbulkan gangguan pada perkembangbikan biota di perairan dan gangguan pernapasan pada masyarakat

sekitar dermaga PT. IKPP.

c. Proses operasional pabrik dan kegiatan laboratorium

Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap biota air dan pada tahap selanjutnya dapat

menyebabkan turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini dipakai sebagai sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan

gangguan gangguan lain pada manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air tersebut dikonsumsi akan menimbulkan dapat negative pada

kesehatan.
2. EVALUASI DOSE RESPONSE

Penilaian terhadap dampak adanya PT. Indah Kiat Pulp and Paper Perawang terhadap kualitas kesehatan masyarakat:

1. Peningkatan konsentrasi logam berat Pb, Cr dan Zn di dermaga PT. IKPP dapat meimbulkan gangguan kesehtan pada karyawan dan masyarakat di sektar dermaga.

2. Peningkatan suhu dapat menyebabkan menurunan daya larut oksigen terlarut dan juga akan menaikkan daya racun bahan-bahan tertentu di peraira dermaga PT.

IKPP Perawang.

3. Penurunan nilai pH di perairan dermaga PT.IKPP dikarenakan banyaknya aktifitas serta ada masuknya buangan dari pengolahan limbah di dermaga PT. IKPP.

4. Kecepatan arus pada perairan sungai siak tergolong sedang yang menyebabkan distribusi logam berat di perairan sungai siak cenderung kecil.

5. Pencemaran logam berat di dermaga PT.IKPP menyebabkan rendahnya nilai oksigen terlarut DO.

6. Penurunan kualitas udara pada kegiatan pengisian bahan baku kapal di dermaga PT.IKPP dapat menimbulkan peningkatan kadar Pb di udara dan gangguan

terhadap kesehatan akbiat kandungan Pb di udara tersebut.

7. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya

pencemaran terhadap badan air dan ekosistem perairan.

8. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan

operasional PT. IKPP

9. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. IKPP.
3. PENGUKURAN PEMAJANAN

No SIMPUL 1 SIMPUL 2 SIMPUL 3 SIMPUL 4


(Sumber Pencemar) (Media Lingkungan) (Pemajanan pada manusia) (Dampak Kesehatan)
1. Sumber pencemar lingkungan fisik
a. Kualitas air Logam berat (Pb, Cr dan Zn) Menggunakan air sebagai kebutuhan air dan ikan yang dikonsumsi
sehari-hari dan mengkonsumsi ikan masyarakat sekitar menyebakan
yang ada diperairan yang sudah gangguan kesehatan diantaranya:
tercemar logam berat. a. Gangguan neurologi
b. Gangguan terhadap fungsi
ginjal
c. Ganguan terhadap system
reproduksi
d. Gangguan terhadap
system hemopoitik
e. Gangguan terhadap
system saraf
f. Gangguan pernapasan
g. Gigi terasa ngilu dan
berwarna kuning
keemasan.
b. kualitas udara
Logam berat (Pb, Cr dan Zn) Menhirup udara yang telah tercemar Dampak terhadap kesehatan bila
oleh logam berat terhirup kandungan logam berat,
diantaranya:
a. Sesak napas (gangguan
pernapasan);
b. Kemampuan menceium
bau menurun;
c. Menyebabkan kanker
paru-paru.
2. Sumber pencemar lingkungan
biologis Air limbah hasil operasional pabrik Air kontak melalui minuman dan Air limbah menyebabkan
 Kualitas air buangan dan air limbah - BOD - Suhu kontak langsung dengan kulit gangguan terhadap pencernaan,
- COD - pH penyakit kulit.
-Nitrit - Plankton dan benthos

1. PENETAPAN RESIKO

Evaluasi Faktor
Potensi Dampak Baku mutu Dampak
dampak
Peningkatan Standar Pb yang  penurunan  peningkatan
konsentrsi logam dikeluarkan oleh kualiatas air kosentrasi logam
berat Pb, Cr, dan Pemerintah Indonesia dapat berat Pb, Cr, dan
Zn yaitu 0,008 menyebabkan Zn menyebabkan
mg/L, nilai ambang batas gangguan resiko gangguan
untuk logam perkembangbia kesehatan pada
berat Cr di perairan kan biota di karyawan dan
adalah sebesar 0,005 perairan dan masyarakat
mg/l, Standar kualitas gangguan sekitanya.
perairan untuk Logam Zn kesehatan pada
yang ditetapkan oleh
masyarakat
pemerintah Indonesia
yang tinggal
adalah
disekitar
0,05 mg/L (Men-KLH,
2004). perairan
dermaga PT.
IKPP

Peningkatan suhu KepMen LH No 13 penurunan  Peningkatan suhu


Tahun 1995, tentang kualitas air meningkatkan
Baku Mutu Emisi akan risiko menaikkan
Sumber Tidak Bergerak menyebabkan daya racun bahan-
menurunnya bahan tertentu
daya larut
oksigen terlarut
dan juga akan
menaikan daya
racun bahan-
bahan tertentu
di perairan
dermaga PT.
IKPP
Penurunan nilai Batasan nilai pH telah  penurunan  peningkatan nilai
pH ditentukan oleh kantor kualiatas air pH yang di luar
Kementerian Negara akan ambang batas
Kependudukan dan mengganggu menyebabkan
Lingkungan hidup No. 51 kehidupan biota gangguan
Tahun 2004 yakni 6,5 – akuatik terhadap
8. perkembang
biakan biota
akuatik
Rendahnya nilai baku mutu sesuai dengan  penurunan  penurunan nilai
oksigen terlarut Kep.No.51/MENLH/2004 kualiatas air DO akan
DO akan menyebabkan
menyebabkan terganggunya
yaitu >5 terganggunya fotosintesis di
fotosisntesis di perairan
perairan
Kecepatan arus Membandingkan hasil  menyebabkan  Timbulnya
pegukuran dengan Perda distribusi pencemaran
Tahun 2004 tentang logam berat badan air dan
baku mutu limbah diperairan ekosistem air
sungai siak
cenderung kecil
yang
berpengaruh
pad biota
diperairan
tersebut.

Penurunan Lampiran PP41/1999  penurunan  peningkatan kadar


kualitas udara tentang pengendalian kualitas udara logam berat Pb,
terhadap Pb pencemaran udara dapat diudara
menyebabkan menyebabkan
gangguan gangguan pada
pernapasan pernapasan

Sikap dan Adanya ketidakpuasan Masyarakat Adanya


persepsi disekitar
masyarakat terhadap ketidakpuasan
masyarakat pabrik menjadi
opersional pabrik resah karena masyarakat
adanya
terhadap
pencemaran di
lingkungan opersional
perairan
tersebut. pabrik

Peningkatan Angka kesakitan pada Angka Peningkatan


angka kesakitan kesakitan
maasyarakat dan angka angka kesakitan
dan keangka penyakit
kecelakaan yang kecelakaan yang terjadi tertentu pada dan kecelakaan
terjadi akibat masyarakat
akibat kerja kerja karyawan
kerja dan angka
kecelakaan dan pada
yang terjadi
masyarakat
akibat kerja
pada karyawan sekitar pabrik.

2. RENCANA PENGELOLAAN RESIKO

Potensi Pengendalian Bahaya Penanggung


Baku mutu Dampak
Dampak Jawab
Peningkatan Standar Pb yang  penurunan  mengintensifkan pengsisan  Managemen
konsentrsi dikeluarkan oleh kualiatas air bahan baku kapal sesuai
Pemerintah Indonesia dengan prosedurnya.  Pekerja
logam berat dapat
Pb, Cr, dan yaitu 0,008 menyebabkan Melakukan penyaringan
Zn mg/L, nilai ambang batas gangguan terhadap limbah pabrik yang
untuk logam perkembangbia akan dibuang ke perairan
berat Cr di perairan sungai siak.
kan biota di
adalah sebesar 0,005 perairan dan
mg/l, Standar kualitas gangguan
perairan untuk Logam Zn kesehatan pada
yang ditetapkan oleh masyarakat
pemerintah Indonesia yang tinggal
adalah disekitar
0,05 mg/L (Men-KLH, perairan
2004). dermaga PT.
IKPP

Peningkatan KepMen LH No 13 penurunan mengintensifkan pengsisan  Managemen


suhu Tahun 1995, tentang kualitas air bahan baku kapal sesuai
dengan prosedurnya.  Pekerja
Baku Mutu Emisi akan
Sumber Tidak Bergerak menyebabkan Melakukan penyaringan
menurunnya terhadap limbah pabrik yang
akan dibuang ke perairan
daya larut
sungai siak.
oksigen terlarut
dan juga akan
menaikan daya
racun bahan-
bahan tertentu
di perairan
dermaga PT.
IKPP
Penurunan Batasan nilai pH telah  penurunan  mengintensifkan pengsisan  Managemen
nilai pH ditentukan oleh kantor kualiatas air bahan baku kapal sesuai
Kementerian Negara dengan prosedurnya.  Pekerja
akan
Kependudukan dan mengganggu Melakukan penyaringan
Lingkungan hidup No. 51 kehidupan biota terhadap limbah pabrik yang
Tahun 2004 yakni 6,5 – akan dibuang ke perairan
akuatik
8. sungai siak.

Rendahnya baku mutu sesuai dengan  penurunan  mengintensifkan pengsisan  Managemen


nilai kualiatas air bahan baku kapal sesuai
 Pekerja
oksigen Kep.No.51/MENLH/2004 akan dengan prosedurnya.
terlarut DO menyebabkan Melakukan penyaringan
yaitu >5 terhadap limbah pabrik yang
terganggunya
fotosisntesis di akan dibuang ke perairan
sungai siak.
perairan
Kecepatan Membandingkan hasil  menyebabkan  mengintensifkan pengsisan  Managemen
arus pegukuran dengan Perda distribusi bahan baku kapal sesuai
dengan prosedurnya.  Pekerja
Tahun 2004 tentang logam berat
baku mutu limbah diperairan Melakukan penyaringan
sungai siak terhadap limbah pabrik yang
cenderung kecil akan dibuang ke perairan
sungai siak.
yang
berpengaruh
pad biota
diperairan
tersebut.

Penurunan Lampiran PP41/1999  penurunan mengintensifkan pengsisan  Managemen


kualitas tentang pengendalian kualitas udara bahan baku kapal sesuai
dengan prosedurnya.  Pekerja
udara pencemaran udara dapat
terhadap Pb menyebabkan Melakukan penggunaan APD
gangguan dan pembongkaran barang
sesuai dengan standar
pernapasan
operasional yang berlaku
Sikap dan Adanya ketidakpuasan Masyarakat  meningkatkan kepecerayaan  Managemen
persepsi disekitar masyarakat pada PT.IKPP
masyarakat terhadap Perawang untuk  Pekerja
masyarakat pabrik menjadi
opersional pabrik resah karena memperbaiki operasional  Masyarakat
adanya pabrik dan menurunkan
konsentrasi limbah yang sekitar pabrik
pencemaran di
terjadi
lingkungan
perairan
tersebut.

 
Peningkatan Angka kesakitan pada Angka Penyuluhan kesehatan, Managemen
angka kesakitan peningkatan pelayanan
maasyarakat dan angka  Pekerja
kesekitan penyakit kesehatan, penggunaan alat
dan angka kecelakaan yang terjadi tertentu pada pelindung kerja, Masyarakat
kecelakan masyarakat pemeriksaan kesehatan
akibat kerja sekitar
yang terjadi dan angka pada karyawan secara
akibat kerja kecelakaan berkala pabrik
yang terjadi
akibat kerja
pada karyawan
3. IMPLEMENTASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Implementasi

Sumber Respon
Potensi Dampak Dampak
Dampak Masyarakat
Peningkatan Aktifitas di  penurunan Masyarakat
konsentrsi logam dermaga PT. kualiatas air sekitar merasa
berat Pb, Cr, dan Zn IKPP dan dapat tergangu dengan
limbah rumah menyebabkan perairan yang
tangga sekitar gangguan tercemar akibat
perairan perkembangbiak aktifitas
an biota di didermaga PT.
perairan dan IKPP
gangguan
kesehatan pada
masyarakat yang
tinggal disekitar
perairan dermaga
PT. IKPP

Peningkatan suhu Aktifitas penurunan Masyarakat


pengisian dan kualitas air akan sekitar merasa
pembuangan menyebabkan tergangu dengan
bahan baku menurunnya perairan yang
kapal daya larut tercemar akibat
oksigen terlarut aktifitas
dan juga akan didermaga PT.
menaikan daya IKPP
racun bahan-
bahan tertentu di
perairan dermaga
PT. IKPP
Penurunan nilai pH Kegiatan  penurunan Masyarakat
operasional kualiatas air akan sekitar merasa
sekitar mengganggu tergangu dengan
dermaga kehidupan biota perairan yang
akuatik tercemar akibat
aktifitas
didermaga PT.
IKPP
Rendahnya nilai Kegiatan  penurunan Masyarakat
oksigen terlarut DO operasional kualiatas air akan sekitar merasa
pabrik menyebabkan tergangu dengan
terganggunya perairan yang
fotosisntesis di tercemar akibat
perairan aktifitas
didermaga PT.
IKPP
Kecepatan arus Kegiatan  menyebabkan Masyarakat
operasional distribusi logam
sekitar merasa
pabrik berat diperairan
sungai siak tergangu dengan
cenderung kecil
perairan yang
yang
berpengaruh pad tercemar akibat
biota diperairan
aktifitas
tersebut.
didermaga PT.
IKPP
Penurunan kualitas Aktifitas di  penurunan Masyarakat
udara terhadap Pb dermaga PT. kualitas udara sekitar merasa
IKPP dan dapat tergangu dengan
limbah rumah menyebabkan adanya kejadian
tangga sekitar gangguan sesak napas yang
perairan pernapasan diakibatkan oleh
perncemaran Pb
di udara.

Sikap dan persepsi Aktifitas Masyarakat Adanya ketidak


masyarakat pengisian dan disekitar pabrik puasan masyarakt
pembuangan menjadi resah terhadap
bahan baku karena adanya operasional
kapal pencemaran di pabrik
lingkungan
perairan
tersebut.

Peningkatan angka Angka Angka Masyarakat


kesekitan dan angka kesakitan pada kesakitan sekitar menjadi
kecelakan yang maasyarakat penyakit resah dengan
terjadi akibat kerja dan angka tertentu pada adanya
kecelakaan masyarakat dan peningkatan
yang terjadi angka angka kesakitan
akibat kerja kecelakaan yang penyakit tertentu
terjadi akibat akibat
kerja pada operasional
karyawan pabrik
2. Pengambilan Keputusan Kategori bahaya Kesehatan

Kategori
Sumber
Potensi Dampak Dampak Bahaya
Dampak
Kesehatan
Peningkatan Aktifitas di  penurunan Urgen
konsentrsi logam dermaga PT. kualiatas air
berat Pb, Cr, dan Zn IKPP dan dapat
limbah rumah menyebabkan
tangga sekitar gangguan
perairan perkembangbiak
an biota di
perairan dan
gangguan
kesehatan pada
masyarakat yang
tinggal disekitar
perairan dermaga
PT. IKPP

Peningkatan suhu Aktifitas penurunan Urgen


pengisian dan kualitas air akan
pembuangan menyebabkan
bahan baku menurunnya
kapal daya larut
oksigen terlarut
dan juga akan
menaikan daya
racun bahan-
bahan tertentu di
perairan dermaga
PT. IKPP
Penurunan nilai pH Kegiatan  penurunan Urgen
operasional kualiatas air akan
sekitar mengganggu
dermaga kehidupan biota
akuatik
Rendahnya nilai Kegiatan  penurunan Urgen
oksigen terlarut DO operasional kualiatas air akan
pabrik menyebabkan
terganggunya
fotosisntesis di
perairan
Kecepatan arus Kegiatan  menyebabkan sedang
operasional distribusi logam
pabrik berat diperairan
sungai siak
cenderung kecil
yang
berpengaruh pad
biota diperairan
tersebut.
Penurunan kualitas Aktifitas di  penurunan urgen
udara terhadap Pb dermaga PT. kualitas udara
IKPP dan dapat
limbah rumah menyebabkan
tangga sekitar gangguan
perairan pernapasan

Sikap dan persepsi Aktifitas Masyarakat Belum bisa


masyarakat pengisian dan disekitar pabrik dipastikan
pembuangan menjadi resah
bahan baku karena adanya
kapal pencemaran di
lingkungan
perairan
tersebut.

Peningkatan angka Angka Angka Belum bisa


kesekitan dan angka kesakitan pada kesakitan dipastikan
kecelakan yang maasyarakat penyakit
terjadi akibat kerja dan angka tertentu pada
kecelakaan masyarakat dan
yang terjadi angka
akibat kerja kecelakaan yang
terjadi akibat
kerja pada
karyawan
4. RENCANA PENGELOLAAN

JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN

LINGKUNGAN FISIK - KIMIA

A. KUALITAS AIR
Peningkatan Aktifitas Standar Pb yang  Meminimalkan kadar  mengintensifkan pengsisan bahan baku  di perairan Selama kegiatan  Optimalisasi
konsentrasi didermaga dikeluarkan oleh kosentrasi logam berat kapal sesuai dengan prosedurnya. dermaga PT. operasional pabrik pengisian bahan
logam berat Pb, PT.IKPP dan Pemerintah Indonesia Pb,Cr, dan Zn dan Melakukan penyaringan terhadap IKPP Perawang berlangsung baku kapal.
Cr dan Zn limbah rumah yaitu 0,008 meminimalkan risiko limbah pabrik yang akan dibuang ke Optimalisasi
tangga mg/L, nilai ambang batas terhadap logam berat perairan sungai siak. penyaringan
disekitar untuk logam tersebut. terhadap limbah
perairan berat Cr di perairan pabrik
adalah sebesar 0,005
mg/l, Standar kualitas
perairan untuk Logam Zn
yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia
adalah
0,05 mg/L (Men-KLH,
2004).

Peningkatan Aktifitas KepMen LH No 13  Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan Selama kegiatan  Optimalisasi
suhu Tahun 1995, tentang parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. pengisian bahan
engisian dan dermaga PT. operasional pabrik
Baku Mutu Emisi air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap baku kapal.
limbah pabrik yang akan dibuang ke berlangsung
embuangan Sumber Tidak Bergerak risiko kesehatan IKPP Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
parameter polutan di terhadap limbah
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
bahan baku air
kapal
Penurunan Kegiatan Batasan nilai pH telah  Meminimalkan kadar  mengintensifkan pengsisan bahan baku  di perairan Selama kegiatan  Optimalisasi
ditentukan oleh kantor parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. dermaga PT. operasional pabrik pengisian bahan
nilai pH operasional Kementerian Negara air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap IKPP Perawang berlangsung baku kapal.
disekitar Kependudukan dan risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Optimalisasi
Lingkungan hidup No. 51 akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga Tahun 2004 yakni 6,5 – parameter polutan di terhadap limbah
8. air pabrik
PT.IKPP

Rendahnya Kegiatan Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan dermaga
baku mutu sesuai dengan Selama kegiatan Optimalisasi
parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. operasional pabrik pengisian bahan
nilai oksigen operasional Kep.No.51/MENLH/2004 air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap PT. IKPP berlangsung baku kapal.
terlarut DO disekitar yaitu >5 risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga parameter polutan di  terhadap limbah
air pabrik
PT.IKPP 

Kecepatan arus Kegiatan Membandingkan hasil Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan di perairan dermaga Selama kegiatan Optimalisasi
pegukuran dengan Perda parameter polutan di baku kapal sesuai dengan prosedurnya. operasional pabrik pengisian bahan
operasional PT. IKPP berlangsung
Tahun 2004 tentang air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap baku kapal.
disekitar baku mutu limbah risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga parameter polutan di  terhadap limbah
air pabrik
PT.IKPP 
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
KUALITAS UDARA

Penurunan Aktifitas Lampiran PP41/ 1999 Meminimalkan kadar  mengintensifkan pengsisan bahan baku  di dermaga PT. Selama kegiatan  pengisian bahan
kapal sesuai dengan prosedurnya. IKPP operasional pabrik baku kapal yang
kualitas udara dermaga tentang pengendalian kandungan logam
Melakukan penggunaan APD pada berlangsung sesuai prosedur.
akibat logam PT.IKPP pencemaran udara berat di udara pekerja
 Karyawan sudah
berat Pb, Cr memakai APD yang
sesuai.
dan Zn 
C. HIDROLOGI

Penurunan Proses Membandingkan hasil Mengendalikan atau  Setling Pond dan  di dermaga PT. Selama kegiatan  Settling pond dan
kualitas operasional pegukuran dengan Perda meminimalkan air dan netralisasi air limbah IKPP dan outlet operasional pabrik water pool tersedia
buangan dan air pabrik dan Tahun 2004 tentang baku limbah yang dibuang  Bak penangkap pembuangan berlangsung  Terdapat Oil trap
limbah kegiatan mutu limbah minyak/pengendap limbah
(parameter pembuangan
fisika, kimia an limbah
organik, biolgi)

D. BIOLOGI
Penurunan Kegiatan Indek Keanekaragaman Menjaga kestabilan  Pembuatan dan pengoperasian settling Didalam pabrik Selama kegiatan  Settling pond
densitas dan operasional ekosistem perairan pond dan diluar pabrik operasional pabrik beroperasi
diversitas biota pabrik  Pembuatan dan pengoperasian bak berlangsung  Oil trap selalu dicek
air penangkap minyak / pengendap dan dibersihkan
 Netralisasi air pendingin dengan deviasi  Radiator di water
3o C pool dijalankan
E. KOMPONEN SOSIAL
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN

Sikap dan Kegiatan Adanya ketidakpuasan Meredam gejolak sosial Melakukan perbaikan terhadap proses PT. Indah Kiat Secara periodik Membantu
persepsi operasional masyarakat terhadap di dalam masyarakat pembuangan limbah dan pengisian Pulp and Paper selama kegiatan memberikan
Masyarakat pabrik perusahaan dalam hal sekitar lokasi pabrik bahan baku kapal disekitar dermaga Perawang pabrik berlangsung kenaikan tingkat
pencemaran lingkungan di serta melaksanakan pengangkutan derajat ekonomi
perairan sungai siak bahan baku kertas sesuai dengan dengan kegiatan
prosedur. Pembangunan dan
sosial

F. KOMPONEN KESMAS
Keselamatan Kegiatan Angka kesakitan dan angka Menurunkan angka  Penyuluhan kesehatan Diklinik PT. Satu tahun sekali  Telah dilakukan
dan kesehatan operasional kecelakaan yang terjadi kesakitan dan angka  Peningkatan pelayanan kesehatan Holcim Indonesia selama operasional penyuluhan
kerja pabrik akibat kerja kecelakaan kerja  Penggunaan alat pelindung kerja dan Puskesmas pabrik berlangsung kesehatan
 Pemeriksaan kesehatan karyawan secara ex Kotip  Selalu menggunakan
berkala APD
 Pemeriksan
kesehatan secara
rutin
5. RENCANA PEMANTAUAN

DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU


TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN

LINGKUNGAN FISIK - KIMIA

A. KUALITAS AIR
Konsentrasi logam Peningkatan kadar Aktifitas didermaga  Mengetahui kadar  pengambilan sampel sedimen  di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
berat Pb, Cr dan Zn logam berat Pb, Cr PT.IKPP dan limbah logam berat Pb, Cr dan menggunakan metode Ekman sekali Selama
dan Zn rumah tangga disekitar Zn yang terukur. Grab dan kemudian kegiatan
perairan Memantau dibandingkan dengan standar operasional pabrik
peningkatan kadar baku mutu berlangsung
logam berat Pb, Cr, Zn

Konsentrasi suhu Peningkatan suhu Aktifitas engisian dan  Meengetahui kadar  pengambilan sampel air buangan di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
parameter suhu analisis laboraturium. sekali Selama
Pembuangan bahan Membandingkan hasil pengukuran
perairan kegiatan
baku kapal dengan perda No.10 tahun 2004
 operasional pabrik
tentang baku mutu air limbah
berlangsung
Konsentrasi pH Penurunan nilai Kegiatan operasional  Meengetahui kadar  pengambilan sampel air buangan di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
parameter pH perairan analisis laboraturium. sekali Selama
pH disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan

PT.IKPP pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN

Konsentrasi Rendahya nilai Kegiatan operasional Mengetahui kadar pengambilan sampel air di dermaga PT. Setiap 3 bulan
parameter suhu buangan analisis laboraturium. IKPP sekali Selama
oksigen terlarut oksigen terlarut DO disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan
perairan
DO PT.IKPP pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
Kecepatan arus Perubahan Kegiatan operasional Mengetahui kadar pengambilan sampel air di dermaga PT. Setiap 3 bulan
parameter suhu buangan analisis laboraturium. IKPP sekali Selama
kecepatan arus disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan
perairan
pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
PT.IKPP 
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
KUALITAS UDARA

kualitas udara Penurunan kualitas Di dermaga PT. IKPP  mengetahui kadar  pengambilan sampling udara  Diperairan dermaga Setiap 3 bulan
logam berat yang ambient dengan menggunakan PT. IKPP sekali Selama
akibat logam berat udara akibat logam perbandingan hasil sampel
ada di udara kegiatan
Pb, Cr dan Zn berat Pb, Cr dan Zn dengan metode analisis udara operasional pabrik
sesuai dengan PP No.41 tahun
berlangsung
1999 tentang pencemaran udara

C. HIDROLOGI

kualitas buangan Penurunan kualitas Proses operasional Memantau dan  Pengambilan air  di perairan PT. IKPP Setiap 3 bulan
dan air limbah buangan dan air pabrik mengetahui perubahan Sampel air buangan sekali Selama
(parameter fisika, limbah (parameter kualitas air buangan  Analisis laboratorium kegiatan
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN

kimia an organik, fisika, kimia an dan air limbah  Membandingkan hasil operasional pabrik
biolgi) organik, biolgi) Pengukuran dengan baku berlangsung
Mutu air limbah
D. BIOLOGI

Densitas dan Penurunan indek Kegiatan operasional Mengetahui perubahan Pengambilan sampel air Perairan disekitar Setiap 6 bulan
diversitas biota air keanekaragaman pabrik komposisi biota air (plankton) dan sedimen (bentos) pabrik Selama kegiatan
biota air (plankton dan bentos) kemudian dianalisis operasional pabrik
baik kerapatan dilaboratorium berlangsung
maupun  Analisis data : deskriptif analisis
keanekaragamanya
E. KOMPONEN SOSIAL

Persepsi negatif Adanya ketidak Kegiatan operasional Memantau jumlah Pengamatan langsung di PT. IKPP Perawang Setahun sekali
Masyarakat puasan masyarakat pabrik kesempatan kerja dan lapangan Selama kegiatan
terhadap perusahaan berusaha yang dapat Pengumpulan data sekunder dari operasional pabrik
dalam hal
diambil oleh disnaker kabupaten dan kantor berlangsung
pencemaran
lingkungan perairanl masyarakat baik kelurahan
secara formal maupun Data dianalisis dengan metode
informal statistik deskriptif
F. KOMPONEN KESMAS

Keselamatan dan Angka kesakitan Kegiatan operasional Memantau  Pengamatan langsung di Diklinik PT. IKPP Setiap 3 bulan
kesehatan kerja akibat gangguan pabrik perkembangan tingkat lapangan Perawang dan di sekali selama
kesehatan yang kesehatan masyarakat puskesmas terdekat operasional pabrik
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN

dialami masyarakat  Pengumpulan data sekunder dari disekitar Pt. IKPP berlangsung
Puskesmas setempat
 Data dianalisis dengan metode
statistik deskriptif

Anda mungkin juga menyukai