A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana sistematik dan berkesinambungan. Disini pihak pembangunan bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dilain pihak proses pembangunan sering terkandung proses dampak samping berupa dampak negative yang harus diantisipasi agar tidak
menimbulkan masalah. Salah satu dampak negative akibat pembangunan adalah potensi bahaya kesehatan masyarakat yang mengancam terpeliharanya unsure utama
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya mensejahterakan kedudukan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat
bangsa dan negara dengan bangsa – bangsa dari negara lain dalam upaya menghadapi era globalisasi. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terus
menerus dan progresif perlu dilakukan. Salah satu faktor penting dari kualitas sumber daya manusia adalah tingkat kesehatan manusia yang optimal. Untuk menjamin
kualitas sumber daya manusia dalam perlindungan kesehatan perlu diperhatikan factor kesehatan masyarakatnya. Oleh sebab itu apabila terjadi perubahan kondisi
lingkungan baik positif atau negative akan diikuti pula oleh kondisi masyarakat di dalamnya agar mampu berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program
lingkungan. Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk pemantauan wilayah setempat ( PWS ), kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan serta dalam
pelaksanaan investigasi pada KLB, wabah bencana, kejadian pencemaran serta kasus keracunan.
Telah diketahui bahwa derajat kesehatan individu/masyarakat tergantung kepada kondisi “Host” (individu), ”agent” (penyebab penyakit), dan “environment”
(lingkungan). Faktor lingkungan merupakan unsur penentu terjadinya sakit/sehat pada masyarakat. Dengan demikian apabila terjadi perubahan lingkungan menjadi
jelas disekitar manusia, maka akan terjadi pula perubahan pada kondisi kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan masyarakat tersebut. Dengan demikian maka
studi analisis mengenai dampak lingkungan yang idealnya melindungi masyarakat, memasukkan pula metode analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL).
Perlunya ADKL pada perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana usaha/kegiatan dijelaskan pula oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Pertemuan
WHO pada tahun 1987 di Copenhagen yang bertema “Health and Safety Component of Environmental Inpact Assessment” menyatakan bahwa perlunya model
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan(“Environmental Health Inpact Assessment/EHIA”) untuk memadukan program analisis kesehatan dengan analisis dampak
Majelis Kesehatan Sedunia (“World Health Assembly”) pada tahun 1981 mencanangkan strategi sehat untuk semua di tahun 2000. Pada tahun 1986, strategi
tersebut diteruskan dengan “Ottawa Charter” yang merupakan hasil keputusan dari : “International Conference on Health Promotion”.Pandangan WHO tersebut dapat
disebut sebagai konsep baru kesehatan masyarakat. Konsep tersebut menyatakan bahwa :
“Keadaan yang mendasar dan sumber untuk kesehtan adalah keadaan damai, pemukiman, pangan, pendidikan, pendapatan, ekosistem yang seimbang, sumber
daya alam yang meningkat pemanfaatannya, keadilan sosial dan pemerataan aspek kehidupan”.
Apabila dicermati, konsep oleh WHO tersebut mengutamakan pada pencegahan penyakit. Konsep pencegahan penyakit akan memberikan implikasi prediksi
dan analisis tentang dampak negatif kegiatan pembangunan terhadap kesehatan. Pada saat itu, badan dunia tersebut menyatakan bahwa komponen kesehatan lingkungan
sering diabaikan dalam proses analisis dampak lingkungan. Dengan keadaan tersebut, WHO menekankan tentang perlunya penelitian dampak kesehatan lingkungan
Pada tahun 1986, kelompok kerja WHO memantapkan empat prinsip dasar yang berhubungan dengan analisis dampak lingkungan, yaitu :
1. Kesehatan masyarakat yang terkena dampak pembangunan merupakan salah satu pertimbangan penting dan mendasar dalam menyusun perencanaan,
2. Dampak kesehatan masyarakat yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan program pembangunan harus lebih mendapat perhatian.
3. Analisis dampak lingkungan (ANDAL) harus dapat memberikan informasi yang tepat tentang dampak kesehatan dari pembangunan sebuah proyek.
4. Informasi lengkap perihal dampak kesehatan tersebut harus disampaikan kepada masyarakat.
Pelaksanaan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan merupakan implementasi dari undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang – undang
No.24 tahun 1994 tentang penataan ruang dan undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup serta sebagai tindak lanjut dari Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 872 tahun 1997 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan yang mengamanatkan dalam melaksanakan
kajian dampak kesehatan masyarakat baik dalam kontek rencana usaha dan atau kegiatan, maupun pemantauan dan pengelolaan program kesehatan wajib menerapkan
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan /Analisis Resiko Dampak Kesehatan Lingkungan ( ADKL/ARKL).
Dalam implementasi ARKL kegiatan survey luas diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, analisis dan interpretasi sebagai landasan dalam proses
pengambilan keputusan baik antara program maupun antar sektor serta berbagai pihak terkait dalam upaya pemberantasan penyakit menular, penyelamatan lingkungan
Analisis resiko dampak kesehatan lingkungan (ADKL/ARKL) pada Perairan Sungai Siak Sekitar Dermaga PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi
Riau dibuat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di setiap tahapan kegiatan operasionalnya. PT Indah Kiat Pulp And
Paper Perawang – Propinsi Riau merupakan perusahaan pembuat kertas di Propinsi Riau.
Sungai Siak mempunyai fungsi dan peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak dan sekitarnya. Selain sebagai sumber mata pencaharian
masyarakat, Sungai Siak banyak dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah industri. Seperti diketahui, perkembangan industri
yang demikian pesat dewasa ini selain memberikan dampak yang positif juga memberikan dampak negatif. Dampak positif berupa perluasan lapangan pekerjaan dan
pemenuhan kebutuhan hidup manusia, sedangkan dampak negatif yang muncul adalah penurunan kualitas perairan akibat buangan air limbah (pencemaran) yang melampaui
ambang batas.
Tingginya aktifitas di dermaga PT. IKPP diperkirakan akan berpengaruh pada konsentrasi logam berat pada air sungai dan sedimen. Logam berat yang masuk ke
lingkungan perairan sungai akan terlarut dalam air dan akan terakumulasi dalam sedimen dan dapat bertambah sejalan dengan berjalannya waktu tergantung pada kondisi
lingkungan perairan tersebut. Aktifitas di dermaga PT. IKPP yang kegiatan utamanya adalah bongkar muat pulp dan kertas akan menghasilkan limbah organik dari kegiatan
produksinya. Disamping itu sebagai dermaga PT. IKPP Perawang tidak terlepas dari kegiatannya, antara lain : adanya pengisian bahan bakar kapal yang akan menyumbangkan
limbah Pb dan Zn. Dengan melihat hal tersebut perlu diketahui seberapa besar kandungan logam yang terdapat pada air dan sedimen di dermaga PT. IKPP.
2. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan-kegiatan dalam proses pembuatan pulp and paper PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau yang menimbulkan bahaya atau masalah
terhadap :
Jaringan usaha PT. Indah Kiat Pulp & Paper meliputi beberapa usaha atau jenis kegiatan, diantaranya : pembuatan bubur kertas, kertas budaya yang terdiri dari
kertas untuk keperluan tulis dan cetak (berlapis dan tidak berlapis), kertas fotokopi serta kertas industri yang terdiri dari kertas kemasan mencakup containerboard
(linerboard & Corrugating Medium), corrugated shipping (konversi dari containerboard), boxboard dan kertas berwarna. Tingginya aktifitas di dermaga PT. IKPP
diperkirakan akan berpengaruh pada konsentrasi logam berat pada air sungai dan sedimen. Logam berat yang masuk ke lingkungan perairan sungai akan terlarut dalam
air dan akan terakumulasi dalam sedimen dan dapat bertambah sejalan dengan berjalannya waktu tergantung pada kondisi lingkungan perairan tersebut. Aktifitas di
dermaga PT. IKPP yang kegiatan utamanya adalah bongkar muat pulp dan kertas akan menghasilkan limbah organik dari kegiatan produksinya. Disamping itu sebagai
dermaga PT. IKPP Perawang tidak terlepas dari kegiatannya, antara lain : adanya pengisian bahan bakar kapal yang akan menyumbangkan limbah Pb dan Zn.
Proses pembuatan pulp and paper pada PT. Indah Kiat Pulp And Paper perawang, adalah sebagai berikut:
Pulping adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan bentuk bubuk menjadi serat atau kumpulan.Lignin harus
4) konversi 95 %
b. cara kimia
2) bahan pemisah :
b) sifat pulp
1) proses campuran antara kimia-pelunakan dengan larutan sulfit ,sulfat atau soda & mekanis untuk pemisahan serat
3) konversi : 85 ––95 %
Skema diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses
pengeringan kertas.
Diagram proses pembuatan pulp dengan proses Kraft
Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke
mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
b. Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan
c. Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya,
sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.
d. Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan
untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan
pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.
e. Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack.
f. Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
g. Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu
dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
Beberapa limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas antara lain:
• Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya
• Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin, zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.
• Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas
• Limbah panas
2. Partikulat
3. Gas
• Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia
• Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime Kiln
4. Solid Wastes
Proses dan Bahan yang digunakan serta jenis limbah yang dihasilkan :
• Chemical Pulping Asam/basa, lime, asm sulfat, sodium hydroksida, sodium sulfide.Limbah asambasa.
• Bleaching Pemutih klorin, sulfat, kloroform, pelarut Air limbah beracun, limbah sludge, dan limbah asam/basa.
• Papermaking Pigmen Sludge pengolahan limbah Sizing and Starching Wax, lem, resins sintesis, hidrokarbon Limbah beracun termasuk air limbah dan sludge.
• Pelapisan dan Pewarnaan Tinta, cat, pelarut, karet dan zat pewarna Sisa pelarut,tinta cat dan limbah beracun lain.
• Pembersihan Tetrakloroetilen, Trikloroetilen, methilen klorida,trikloroethan,karbon tetraklorida Limbah pelarut dan air bilasan beracun.
Penggunaan klorin sebagai pemutih menyebabkan air limbah tidak memungkinkan penggunaan kembali air yang telah digunakan karena tidak dapat dilakukan recovery
air. Pada waktu pulp direaksikan dengan klorin atau klorin dioksida selama proses pemutihan, konsentrasi ion klorida dalam air limbah akan menjadi sangat korosif
untuk di alirkan kembali ke sistem recovery untuk memisahkan limbah organik dari air dan dibakar untuk menghasilkan energi di dalam recovery boiler. Akibatnya
limbah organik dalam efluen harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah dan ke sungai. Air limbah dari proses pemutihan menghasilkan sifat
mutagenisitas yang signifikan (Ames test positive) yang akan menurun secara linier dengan peningkatan substitusi CIO2 atau equivalent chlorine dalam proses
bleaching. Kebanyakan bahan mutagen akan hilang jika pH air ditingkatkan menjadi 7-8, sehingga air limbah dari proses bleaching harus dinetralisasi sebelum
pengolahan limbah atau dibuang ke badan air penerima agar mutagen dalam air tidak masuk ke lingkungan.
3. Tujuan
a. Mengetahui Risiko Bahaya Kesehatan Masyarakat yang ditimbulkan oleh PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau pada lingkungan
b. Mengetahui Rencana Pengelolaan Risiko Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau
c. Mengetahui Rencana Pemantauan Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau
B. PENAPISAN
Penapisan dampak adanya PT. Indah Kiat Pulp And Paper Perawang – Propinsi Riau terhadap kualitas kesehatan masyarakat:
1. Peningkatan konsentrasi logam berat Pb, Cr dan Zn di dermaga PT. IKPP dapat meimbulkan gangguan kesehtan pada karyawan dan masyarakat di sektar dermaga.
2. Peningkatan suhu dapat menyebabkan menurunan daya larut oksigen terlarut dan juga akan menaikkan daya racun bahan-bahan tertentu di peraira dermaga PT.
IKPP Perawang.
3. Penurunan nilai pH di perairan dermaga PT.IKPP dikarenakan banyaknya aktifitas serta ada masuknya buangan dari pengolahan limbah di dermaga PT. IKPP.
4. Kecepatan arus pada perairan sungai siak tergolong sedang yang menyebabkan distribusi logam berat di perairan sungai siak cenderung kecil.
5. Pencemaran logam berat di dermaga PT.IKPP menyebabkan rendahnya nilai oksigen terlarut DO.
6. Penurunan kualitas udara pada kegiatan pengisian bahan baku kapal di dermaga PT.IKPP dapat menimbulkan peningkatan kadar Pb di udara dan gangguan
7. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya
8. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan
9. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. IKPP.
C. PERLINGKUPAN
Evaluasi
Sumber
Jenis Dampak Lokasi dampak
Dampak
potensial
Peningkatan Proses Dermaga PT. menimbulkan
konsentrasi logam pembuangan gangguan
IKPP
berat Pb, Cr dan limbah (rumah kesehatan pada
Zn tangga dan karyawan dan
industri) serta masyarakat di
aktivitas di sekitar PT. IKPP
dermaga PT.
IKPP
Peningkatan suhu Proses di perairan menurunnya daya
dermaga PT. larut oksigen
penguapan
IKPP terlarut dan juga
logam berat Pb. akan menaikkan
daya racun bahan-
bahan tertentu di
perairan dermaga
PT. IKPP
Rona lingkungan hidup terdiri dari komponen lingkungan fisik, biologi dan social ekonomi dan budaya.
a. Lingkungan Fisik
1) Iklim
Dari hasil penelitian pusat lingkungan hidup universitas Riau oleh Wulan, Thamrin, Amin, 2013 diperoleh nilai rata-rata suhu perairan sungai siak sekitar
dermaga PT. IKPP menunjukkan kisaran 29,73 ˚c, dengan suhu tertinggi 30,4 ˚c dan terendah 29,4˚c.
2) Kualitas Udara
Berdasarkan analisa laboratorium, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi udara diwilayah studi relative masih baik, hal ini ditunjukan dengan tidak
adanya parameter yang melampaui baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Keberadaan logam berat Pb di dermaga PT. IKPP yang diakibatkan oleh proses produksi
dan aktifitas di dermaga serta aktifitas penduduk masih dalam batas yang belum melewati nilai ambang yang dipersyaratkan.
4) Hidrologi
Hidrologi di daerah dermaga PT. IKPP terindikasi adanya aliran buangan rumah tangga, limbah buangan pabrik dan buangan bahan baku kapal.Dari hasil
pengukuran terhadap air permukaan dan air tanahnya secara fisik, kimia maupun dinilai sangat rendah
Kondisi geologi PT. IKPP berada pada dataran rendah yang terletak di Jalan Raja Minas Perawang Km.26, desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabuten
b. Lingkungan Biologi
1) Flora
2) Biota Air
Biota air yang diteliti adalah plankton dan benthos, keduanya merupakan indicator dari sehat/tidaknya suatu perairan, semakin beranekaragam maka perairan
Indek keanekaragaman plankton dan bentos di wilayah pabrik dan sekitarnya tergolong sudah tercemar, hal ini menandakan perairan di sektar dermaga pabrik
Jumlah penduduk di desa Pinang Sebatang 1524 jiwa terdiri dari 825 wanita dan 699 laki laki dengan tingkat pendidikan yang beragam mulai dari SD sampai
Sarjana. Sebagian besar warga bekerja sebagai buruh baik sebagai buruh tani maupun buruh industry dan sebagian kecil sebagai petani, pedagang, dan pegawai baik
swasta maupun negeri dengan tingkat pendapatan rata rata cukup lumayan. Sebagian besar masyarakat disekitar pabrik beragama islam dan sebagian lainya ada Kristen,
katolik dan lainya, sedangkan budaya yang ada adalah berbudaya melayu khususnya Riau.
2. Pengumpulan dan Analisa Data Rona Lingkungan
Metode pengumpulan data dengan pengukuran dan observasi di didalam pabrik serta pengukuran, observasi dan wawancara diluar pabrik dan didaerah
pemukiman penduduk disekitar pabrik. Dan yang terbesar adalah dengan mengambil data sekunder dari PT Indah Kiat Pulp and Paper, Kelurahan setempat dan dinas
terkait. Sedangkan analisa datanya dengan mengunakan analisa deskriptif baik kualitas maupun kuantitas dan juga membandingkan antara hasil pengukuran dan baku
1. IDENTIFIKASI BAHAYA
Kegiatan pada proses ini diperkirakan akan meningkatkan Pb, Cr, dan Zn di air dan di udara yang dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan
parameter polutan di air dan udara yang semakin tinggi, yang dapat menimbulkan gangguan perkembiakan biota dan pernapasan pada pekerja maupun masyarakat di
b. Transportasi bahan baku, bongkar muat pulp and kertas, bahan bakar di dermaga PT. IKPP
Kegiatan pada proses ini diperkirakan dapat menurunkan kualitas air dan udara ambien serta dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter
polutan di air dan udara yang semakin tinggi, yang dapat menimbulkan gangguan pada perkembangbikan biota di perairan dan gangguan pernapasan pada masyarakat
Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap biota air dan pada tahap selanjutnya dapat
menyebabkan turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini dipakai sebagai sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan
gangguan gangguan lain pada manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air tersebut dikonsumsi akan menimbulkan dapat negative pada
kesehatan.
2. EVALUASI DOSE RESPONSE
Penilaian terhadap dampak adanya PT. Indah Kiat Pulp and Paper Perawang terhadap kualitas kesehatan masyarakat:
1. Peningkatan konsentrasi logam berat Pb, Cr dan Zn di dermaga PT. IKPP dapat meimbulkan gangguan kesehtan pada karyawan dan masyarakat di sektar dermaga.
2. Peningkatan suhu dapat menyebabkan menurunan daya larut oksigen terlarut dan juga akan menaikkan daya racun bahan-bahan tertentu di peraira dermaga PT.
IKPP Perawang.
3. Penurunan nilai pH di perairan dermaga PT.IKPP dikarenakan banyaknya aktifitas serta ada masuknya buangan dari pengolahan limbah di dermaga PT. IKPP.
4. Kecepatan arus pada perairan sungai siak tergolong sedang yang menyebabkan distribusi logam berat di perairan sungai siak cenderung kecil.
5. Pencemaran logam berat di dermaga PT.IKPP menyebabkan rendahnya nilai oksigen terlarut DO.
6. Penurunan kualitas udara pada kegiatan pengisian bahan baku kapal di dermaga PT.IKPP dapat menimbulkan peningkatan kadar Pb di udara dan gangguan
7. Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya
8. Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan
9. Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. IKPP.
3. PENGUKURAN PEMAJANAN
1. PENETAPAN RESIKO
Evaluasi Faktor
Potensi Dampak Baku mutu Dampak
dampak
Peningkatan Standar Pb yang penurunan peningkatan
konsentrsi logam dikeluarkan oleh kualiatas air kosentrasi logam
berat Pb, Cr, dan Pemerintah Indonesia dapat berat Pb, Cr, dan
Zn yaitu 0,008 menyebabkan Zn menyebabkan
mg/L, nilai ambang batas gangguan resiko gangguan
untuk logam perkembangbia kesehatan pada
berat Cr di perairan kan biota di karyawan dan
adalah sebesar 0,005 perairan dan masyarakat
mg/l, Standar kualitas gangguan sekitanya.
perairan untuk Logam Zn kesehatan pada
yang ditetapkan oleh
masyarakat
pemerintah Indonesia
yang tinggal
adalah
disekitar
0,05 mg/L (Men-KLH,
2004). perairan
dermaga PT.
IKPP
Peningkatan Angka kesakitan pada Angka Penyuluhan kesehatan, Managemen
angka kesakitan peningkatan pelayanan
maasyarakat dan angka Pekerja
kesekitan penyakit kesehatan, penggunaan alat
dan angka kecelakaan yang terjadi tertentu pada pelindung kerja, Masyarakat
kecelakan masyarakat pemeriksaan kesehatan
akibat kerja sekitar
yang terjadi dan angka pada karyawan secara
akibat kerja kecelakaan berkala pabrik
yang terjadi
akibat kerja
pada karyawan
3. IMPLEMENTASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Implementasi
Sumber Respon
Potensi Dampak Dampak
Dampak Masyarakat
Peningkatan Aktifitas di penurunan Masyarakat
konsentrsi logam dermaga PT. kualiatas air sekitar merasa
berat Pb, Cr, dan Zn IKPP dan dapat tergangu dengan
limbah rumah menyebabkan perairan yang
tangga sekitar gangguan tercemar akibat
perairan perkembangbiak aktifitas
an biota di didermaga PT.
perairan dan IKPP
gangguan
kesehatan pada
masyarakat yang
tinggal disekitar
perairan dermaga
PT. IKPP
Kategori
Sumber
Potensi Dampak Dampak Bahaya
Dampak
Kesehatan
Peningkatan Aktifitas di penurunan Urgen
konsentrsi logam dermaga PT. kualiatas air
berat Pb, Cr, dan Zn IKPP dan dapat
limbah rumah menyebabkan
tangga sekitar gangguan
perairan perkembangbiak
an biota di
perairan dan
gangguan
kesehatan pada
masyarakat yang
tinggal disekitar
perairan dermaga
PT. IKPP
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
A. KUALITAS AIR
Peningkatan Aktifitas Standar Pb yang Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan Selama kegiatan Optimalisasi
konsentrasi didermaga dikeluarkan oleh kosentrasi logam berat kapal sesuai dengan prosedurnya. dermaga PT. operasional pabrik pengisian bahan
logam berat Pb, PT.IKPP dan Pemerintah Indonesia Pb,Cr, dan Zn dan Melakukan penyaringan terhadap IKPP Perawang berlangsung baku kapal.
Cr dan Zn limbah rumah yaitu 0,008 meminimalkan risiko limbah pabrik yang akan dibuang ke Optimalisasi
tangga mg/L, nilai ambang batas terhadap logam berat perairan sungai siak. penyaringan
disekitar untuk logam tersebut. terhadap limbah
perairan berat Cr di perairan pabrik
adalah sebesar 0,005
mg/l, Standar kualitas
perairan untuk Logam Zn
yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia
adalah
0,05 mg/L (Men-KLH,
2004).
Peningkatan Aktifitas KepMen LH No 13 Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan Selama kegiatan Optimalisasi
suhu Tahun 1995, tentang parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. pengisian bahan
engisian dan dermaga PT. operasional pabrik
Baku Mutu Emisi air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap baku kapal.
limbah pabrik yang akan dibuang ke berlangsung
embuangan Sumber Tidak Bergerak risiko kesehatan IKPP Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
parameter polutan di terhadap limbah
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
bahan baku air
kapal
Penurunan Kegiatan Batasan nilai pH telah Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan Selama kegiatan Optimalisasi
ditentukan oleh kantor parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. dermaga PT. operasional pabrik pengisian bahan
nilai pH operasional Kementerian Negara air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap IKPP Perawang berlangsung baku kapal.
disekitar Kependudukan dan risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Optimalisasi
Lingkungan hidup No. 51 akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga Tahun 2004 yakni 6,5 – parameter polutan di terhadap limbah
8. air pabrik
PT.IKPP
Rendahnya Kegiatan Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di perairan dermaga
baku mutu sesuai dengan Selama kegiatan Optimalisasi
parameter polutan di kapal sesuai dengan prosedurnya. operasional pabrik pengisian bahan
nilai oksigen operasional Kep.No.51/MENLH/2004 air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap PT. IKPP berlangsung baku kapal.
terlarut DO disekitar yaitu >5 risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga parameter polutan di terhadap limbah
air pabrik
PT.IKPP
Kecepatan arus Kegiatan Membandingkan hasil Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan di perairan dermaga Selama kegiatan Optimalisasi
pegukuran dengan Perda parameter polutan di baku kapal sesuai dengan prosedurnya. operasional pabrik pengisian bahan
operasional PT. IKPP berlangsung
Tahun 2004 tentang air dan meminimalkan Melakukan penyaringan terhadap baku kapal.
disekitar baku mutu limbah risiko kesehatan limbah pabrik yang akan dibuang ke Perawang Optimalisasi
akibat kandungan perairan sungai siak. penyaringan
germaga parameter polutan di terhadap limbah
air pabrik
PT.IKPP
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
KUALITAS UDARA
Penurunan Aktifitas Lampiran PP41/ 1999 Meminimalkan kadar mengintensifkan pengsisan bahan baku di dermaga PT. Selama kegiatan pengisian bahan
kapal sesuai dengan prosedurnya. IKPP operasional pabrik baku kapal yang
kualitas udara dermaga tentang pengendalian kandungan logam
Melakukan penggunaan APD pada berlangsung sesuai prosedur.
akibat logam PT.IKPP pencemaran udara berat di udara pekerja
Karyawan sudah
berat Pb, Cr memakai APD yang
sesuai.
dan Zn
C. HIDROLOGI
Penurunan Proses Membandingkan hasil Mengendalikan atau Setling Pond dan di dermaga PT. Selama kegiatan Settling pond dan
kualitas operasional pegukuran dengan Perda meminimalkan air dan netralisasi air limbah IKPP dan outlet operasional pabrik water pool tersedia
buangan dan air pabrik dan Tahun 2004 tentang baku limbah yang dibuang Bak penangkap pembuangan berlangsung Terdapat Oil trap
limbah kegiatan mutu limbah minyak/pengendap limbah
(parameter pembuangan
fisika, kimia an limbah
organik, biolgi)
D. BIOLOGI
Penurunan Kegiatan Indek Keanekaragaman Menjaga kestabilan Pembuatan dan pengoperasian settling Didalam pabrik Selama kegiatan Settling pond
densitas dan operasional ekosistem perairan pond dan diluar pabrik operasional pabrik beroperasi
diversitas biota pabrik Pembuatan dan pengoperasian bak berlangsung Oil trap selalu dicek
air penangkap minyak / pengendap dan dibersihkan
Netralisasi air pendingin dengan deviasi Radiator di water
3o C pool dijalankan
E. KOMPONEN SOSIAL
JENIS SUMBER TOLOK UKUR TUJUAN RENCANA PENGELOLAAN LOKASI PERIODE HASIL
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN
Sikap dan Kegiatan Adanya ketidakpuasan Meredam gejolak sosial Melakukan perbaikan terhadap proses PT. Indah Kiat Secara periodik Membantu
persepsi operasional masyarakat terhadap di dalam masyarakat pembuangan limbah dan pengisian Pulp and Paper selama kegiatan memberikan
Masyarakat pabrik perusahaan dalam hal sekitar lokasi pabrik bahan baku kapal disekitar dermaga Perawang pabrik berlangsung kenaikan tingkat
pencemaran lingkungan di serta melaksanakan pengangkutan derajat ekonomi
perairan sungai siak bahan baku kertas sesuai dengan dengan kegiatan
prosedur. Pembangunan dan
sosial
F. KOMPONEN KESMAS
Keselamatan Kegiatan Angka kesakitan dan angka Menurunkan angka Penyuluhan kesehatan Diklinik PT. Satu tahun sekali Telah dilakukan
dan kesehatan operasional kecelakaan yang terjadi kesakitan dan angka Peningkatan pelayanan kesehatan Holcim Indonesia selama operasional penyuluhan
kerja pabrik akibat kerja kecelakaan kerja Penggunaan alat pelindung kerja dan Puskesmas pabrik berlangsung kesehatan
Pemeriksaan kesehatan karyawan secara ex Kotip Selalu menggunakan
berkala APD
Pemeriksan
kesehatan secara
rutin
5. RENCANA PEMANTAUAN
A. KUALITAS AIR
Konsentrasi logam Peningkatan kadar Aktifitas didermaga Mengetahui kadar pengambilan sampel sedimen di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
berat Pb, Cr dan Zn logam berat Pb, Cr PT.IKPP dan limbah logam berat Pb, Cr dan menggunakan metode Ekman sekali Selama
dan Zn rumah tangga disekitar Zn yang terukur. Grab dan kemudian kegiatan
perairan Memantau dibandingkan dengan standar operasional pabrik
peningkatan kadar baku mutu berlangsung
logam berat Pb, Cr, Zn
Konsentrasi suhu Peningkatan suhu Aktifitas engisian dan Meengetahui kadar pengambilan sampel air buangan di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
parameter suhu analisis laboraturium. sekali Selama
Pembuangan bahan Membandingkan hasil pengukuran
perairan kegiatan
baku kapal dengan perda No.10 tahun 2004
operasional pabrik
tentang baku mutu air limbah
berlangsung
Konsentrasi pH Penurunan nilai Kegiatan operasional Meengetahui kadar pengambilan sampel air buangan di dermaga PT. IKPP Setiap 3 bulan
parameter pH perairan analisis laboraturium. sekali Selama
pH disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan
PT.IKPP pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN
Konsentrasi Rendahya nilai Kegiatan operasional Mengetahui kadar pengambilan sampel air di dermaga PT. Setiap 3 bulan
parameter suhu buangan analisis laboraturium. IKPP sekali Selama
oksigen terlarut oksigen terlarut DO disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan
perairan
DO PT.IKPP pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
Kecepatan arus Perubahan Kegiatan operasional Mengetahui kadar pengambilan sampel air di dermaga PT. Setiap 3 bulan
parameter suhu buangan analisis laboraturium. IKPP sekali Selama
kecepatan arus disekitar Dermaga Membandingkan hasil kegiatan
perairan
pengukuran dengan perda No.10 operasional pabrik
PT.IKPP
tahun 2004 tentang baku mutu berlangsung
air limbah
KUALITAS UDARA
kualitas udara Penurunan kualitas Di dermaga PT. IKPP mengetahui kadar pengambilan sampling udara Diperairan dermaga Setiap 3 bulan
logam berat yang ambient dengan menggunakan PT. IKPP sekali Selama
akibat logam berat udara akibat logam perbandingan hasil sampel
ada di udara kegiatan
Pb, Cr dan Zn berat Pb, Cr dan Zn dengan metode analisis udara operasional pabrik
sesuai dengan PP No.41 tahun
berlangsung
1999 tentang pencemaran udara
C. HIDROLOGI
kualitas buangan Penurunan kualitas Proses operasional Memantau dan Pengambilan air di perairan PT. IKPP Setiap 3 bulan
dan air limbah buangan dan air pabrik mengetahui perubahan Sampel air buangan sekali Selama
(parameter fisika, limbah (parameter kualitas air buangan Analisis laboratorium kegiatan
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN
kimia an organik, fisika, kimia an dan air limbah Membandingkan hasil operasional pabrik
biolgi) organik, biolgi) Pengukuran dengan baku berlangsung
Mutu air limbah
D. BIOLOGI
Densitas dan Penurunan indek Kegiatan operasional Mengetahui perubahan Pengambilan sampel air Perairan disekitar Setiap 6 bulan
diversitas biota air keanekaragaman pabrik komposisi biota air (plankton) dan sedimen (bentos) pabrik Selama kegiatan
biota air (plankton dan bentos) kemudian dianalisis operasional pabrik
baik kerapatan dilaboratorium berlangsung
maupun Analisis data : deskriptif analisis
keanekaragamanya
E. KOMPONEN SOSIAL
Persepsi negatif Adanya ketidak Kegiatan operasional Memantau jumlah Pengamatan langsung di PT. IKPP Perawang Setahun sekali
Masyarakat puasan masyarakat pabrik kesempatan kerja dan lapangan Selama kegiatan
terhadap perusahaan berusaha yang dapat Pengumpulan data sekunder dari operasional pabrik
dalam hal
diambil oleh disnaker kabupaten dan kantor berlangsung
pencemaran
lingkungan perairanl masyarakat baik kelurahan
secara formal maupun Data dianalisis dengan metode
informal statistik deskriptif
F. KOMPONEN KESMAS
Keselamatan dan Angka kesakitan Kegiatan operasional Memantau Pengamatan langsung di Diklinik PT. IKPP Setiap 3 bulan
kesehatan kerja akibat gangguan pabrik perkembangan tingkat lapangan Perawang dan di sekali selama
kesehatan yang kesehatan masyarakat puskesmas terdekat operasional pabrik
DAMPAK PENTING YANG DIPANTAU
TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
JENIS INDIKATOR SUMBER DAMPAK PEMANTAUAN METODE PENGUMPULAN LOKASI FREKUENSI KET
PARAMETER DAN ANALISIS DATA PEMANTAUAN
dialami masyarakat Pengumpulan data sekunder dari disekitar Pt. IKPP berlangsung
Puskesmas setempat
Data dianalisis dengan metode
statistik deskriptif