Blok V
“Homeostatis, Stress,dan Adaptasi”
Tutorial 1
Tutor : dr. Kemas Yakub R. SpPK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario D
Blok V Semester 2. Shlawat seiring salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya
hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna
perbaikan tugas-tugas selanjutnya .
2.Semua Anggota dan pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.Semoga kita selalu
dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Blok Homeostasis, Stress, Adaptasi dan Metabolisme adalah blok pertama
pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan
ini dilaksanakan studi kasus skenario D yang memaparkan kasus tentang Bento,
30 tahun, mengalami nyeri di daerah ulu hati,pusing,kaki terasa pegal serta
nafasnya mulai terasa sesak,wajah memerah dan banyak mengeluarkan keringat.
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Data tutorial
2.2 Skenario D
Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena dikejar
anjing. Satu jam sebelumnya,Bento makan siang yang banyak pada saat istirahat
kerja. Bento berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama kemudian ia mulai
merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki terasa pegal. Bento tetap
berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya memerah dan banyak
mengeluarkan keringat. Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 5
menit,Bento pingsan.
I. KLARIFIKASI ISTILAH
5
1. Nyeri : Sakit pada salah satu bagian tubuh (KBBI)
1. Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena
dikejar anjing. Satu jam sebelumnya,Bento makan siang yang banyak pada
6
saat istirahat kerja. Bento berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama
kemudian ia mulai merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki
terasa pegal.
2. Bento tetap berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya
memerah dan banyak mengeluarkan keringat.
3. Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 5 menit,Bento pingsan.
4. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim paramedic,didapatkan kondisi
Bento sudah sadar dengan seluruh kulit teraba kering,wajah terlihat
kemerahan,denyut jantung 118x/menit,tekanan darah 110/70
mmHg,frekuensi pernapasan 28x/menit,dan temperature 39,5°C
7
Lari berdasarkan jaraknya dibedakan menjadi lari pendek
(sprint), jarak menengah dan jarak jauh. Menurut Yoyo
Bahagia, Ucup Y, Adang S ( 2000: 9-10) lari jarak pendek
(sprint) yaitu lari menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan
400 meter. Lari jarak menengah menempuh jarak 800 meter
dan 1500 meter. Start yang digunakan untuk lari jarak
menengah nomor 800 adalah start jongkok. Sedangkan untuk
jarak 1500 M menggunakan start berdiri. (Egi Johan, 2010).
Pada lari 800 M masing-masing pelari berlari di lintasannya
sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari
itu boleh masuk ke dalam lintasan terdalam, tanpa melakukan
hal-hal yang melanggar peraturan seperti menyikut,
menghalangi pelari lain dengan senjata atau menyentuh pelari
lain. Lari jarak jauh yang disebut juga long distance menempuh
jarak 3000 meter, 5000 meter dan marathon 42,195 Km.
Ketahanan fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari
jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan
seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga semakin kecil.
Start yang digunakan dalam lari jarak jauh adalah start berdiri.
(Yoyo Bahagia,2012)
8
2) Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau
terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan
(flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, bermain
dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan
cepat.
3) Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan
olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat
berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik,
bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak silat ) dan
outbond. (Sherwood,2012).
9
1. Pertambahan berat badan yang tidak menyehatkan
Banyak makan dalam porsi yang berlebihan pasti akan
menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan yang
tidak menyehatkan jika makanan yang Anda pilih kurang
bernutrisi dan Anda tidak rutin berolahraga. Jika Anda
mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang sanggup dibakar
tubuh Anda, saat itulah kenaikan berat badan terjadi.
10
Keadaan tidak pernah melakukan aktivitas berolahraga
berpengaruh pada respon ventilasi terhadap olahraga dan
respon kardiovaskular terhadap olahraga. Pada tubuh yang
telah terbiasa berolahraga, laju ventilasi telah terbiasa
meningkat dan hal ini sangat baik dalam kadar oksigen
yang dapat masuk kedalam system pernafasan sebagai
sumber pembentukan energy. Selain itu, pada system
kardiovaskular yang
tidak terbiasa berolahraga curah jantungmeningkat empat kali
lipat pada saatberolahraga, dari 5 L/menit ke 20 L/menit, tetapi
pada tubuh yang telah terbiasaberolahraga, curah jantung
dapat meningkat enam hingga delapan kali, mencapai
40x/menit.
Respon Ventilasi Terhadap Olahraga
Olahraga diasosiasikan dengan peningkatan laju dan
kedalaman pernapasan
sehingga menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar.
Ketika olahraga dimulai, mekanoreseptor dan proprioreseptor
pada
otot dan sendimengirimkan informasi mengenai pergerakan ke
korteks motoric. Jalur desenden dari korteks motoric menuju
pusat pengendalian pernapasan di medulla oblongata
kemudian akan segera meningkatkan ventilasi (Silverthorn,
2013).
11
Saat olahraga dimulai,masukan mekanosensorik dari ekstremita
s yang bekerja bersamajalur desenden dari korteks motoric
mengaktivasi pusat pengendalian kardiovaskularpada medulla
oblongata.Pusat tersebutberespons dengan mengirimkan impuls
simpatis yang meningkatkan curah jantung dan
menyebabkan vasokonstriksi berbagai arteriolaperifer
(Silverthorn, 2013).
Selama olahraga berat, curah jatungmeningkat secara dramatis.
Pada individu yang tidak terlatih,
curah jantung meningkat empat kali lipat, dari 5 L/menit ke 20
L/menit. Padaatlet terlaih, curah jantung dapat
meningkatenam hingga delapan kali lipat, mencapai 40
L/menit.Karena pengiriman oksigen merupakanfactor penentu
utama toleransi olahraga,
atletterlatih lebih mampu melakukan olahraga beratdari pada
orang yang tidak terlatih (Silverthorn, 2013).
12
(Sumber: Guyton&Hall, 2012)
13
jantung dan proprioreseptor yang mengatur keseimbangan
motorik mengirimkan informasi mengenai pergerakan ke
korteks motorik. Jalur desenden dari korteks motorik menuju
pusat pengendalian pernapasan di medulla oblongata kemudian
akan segera meningkatkan ventilasi. Dengan berlanjutnya
kontraksi otot, informasi sensorik memberi umpan balik kepada
pusat pengendalian pernapasan untuk memastikan bahwa
ventilasi dan penggunaan oksigen jaringan tetap seimbang.
Selama olahraga, terjadi pergeseran bermakna pada aliran
darah perifer karena adanya reaksi lokal dan refleks. Saat
olahraga berat, kombinasi peningkatan curah jantung dan
vasodilatasi dapat meningkatkan aliran darah melalui otot yang
aktif hingga lebih dari 22 L/menit. Olahraga diasosiasikan
dengan peningkatan laju dan kedalaman pernapasan sehingga
menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar. Hiperventilasi
atau hiperpnea, disebabkan oleh kombinasi sinyal umpan maju
dari neuron sistem saraf pada korteks motorik dan umpan balik
sensorik dari reseptor perifer. (Sherwood, 2014).
14
b. Bagaimana sistem yang terlibat saat Bento makan ?
Jawaban :
Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, Makanan
dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar
ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Tenggorokan (faring) merupakan
penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Kerongkongan
adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan
dengan menggunakan proses peristaltik. lambung, di dalam
lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding
lambung berkontraksi, menyebabkan gerak peristaltik.
Gerak peristaltik dinding lambung mengakibatkanmakanan
di dalam lambung teraduk-aduk. usus halus. Usus halus
terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong(jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). usus besar Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Rektum Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses dan anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
15
bahan limbah keluar dari tubuh.. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu
(Guyton,2007).
Jawab:
16
- Nyeri dada : reaksi kelelahan otot dada yang terjadi saat melakukan
aktivitas berat contoh di kasus lari kencang.
- Pusing : suplai oksigen ke otak menurun
(Guyton dan hall, 2011)
17
menjadi dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio
reticularis midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma,
dengan gambaran EEG gelombang delta. Jadi formasio reticularis
midbrain merangsang ARAS (Ascending Reticular Activating System),
suatu proyeksi serabut difus yang menuju bagian area di forebrain.
Nuklei reticular thalamus juga masuk dalam ARAS, yang juga
mengirimkan serabut difus ke semua area di korteks cerebri (Mardiati,
1996).
18
somestetik (area 5 dan 7 brodmann) pada lobus parietalis superior
meluas sampai permukaan medial hemisfer (Price, 2006;
Tjokronegoro, 2004).
19
a. Bagaimana spesifik wajah terlihat kemerahan, kulit teraba kering ?
Jawaban :
Olahraga berat (pelari marathon di siang hari) peningkatan
produksi panas disertai peningkatan suhu lingkungan sistem
pendingin tidak mengimbangi panas yang timbul suhu tubuh terus
meningkat pusat pengatur panas tidak berfungsi pengeluaran
keringat menurun wajah kelihatan merah
5. NNI?
20
Hadits Bukhari 6615
س بْن أَحْ َمد َح َّدثَنَا َ س ِعيد ع َْن ِذئْب أ َ ِبي ابْن َح َّدث َ َنا يون َ ِ ه َري َْرةَ أ َ ِبي ع َْن ا ْل َم ْقب ِري
ص َّلى النَّ ِبي ِ ع َْن
َ ّللا َّ علَ ْي ِه َ ستَحْ ِرصونَ ِإنَّك ْم َقا َل َو
َ سلَّ َم َ ع َلى َ ار ِة ِ ْ ستَكون
َ اْل َم َ َو
ستْ ا ْلم ْر ِضعَة فَنِ ْع َم ا ْل ِقيَا َم ِة يَ ْو َم نَدَا َمة ِ َبَشَّار بْن م َح َّمد َوقَا َل ا ْلف
َ ْاط َمة َوبِئ
عبْد َح َّدثَنَا َّ عبْد َح َّدث َ َنا ح ْم َرانَ بْن
َ ِّللا َ س ِعيد ع َْن َج ْعفَر بْن ا ْلح َِمي ِد
َ ِ ا ْل َم ْقب ِري
قَ ْولَه ه َري َْرةَ أَبِي ع َْن ا ْل َحك َِم ب ِْن ع َم َر ع َْن
2.6 Kesimpulan
Bento 30 tahun mengalami heat syncope akibat aktivitas fisik berat disiang hari
sehingga tubuh gagal beradaptasi dan menimbulkan
Takikardi Takipneu
Hipertermi
Hiperhidrosis
Heat sycnope
DAFTAR FUSTAKA
21
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
Guyton. A.C and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC
Stefan Silbernagl, Florian Lang. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi.
Jakarta: EGC
22