Anda di halaman 1dari 22

Skenario D Tutorial

Blok V
“Homeostatis, Stress,dan Adaptasi”

Tutorial 1
Tutor : dr. Kemas Yakub R. SpPK

Topan Dwi Setiawan 702017049


Harry Putra Kusuma 702017069
Anissa 702015001
Arviani 702017075
Renny Tri Juliarsi 702017033
Amira Nindhita Paramesthi 702017035
Dea Awrel Titania 702017088
Tania Evita Salsabila 702017068
Vici Meilan Sari 702017090
Chairunissa Alya Anand 702015028
M. Awin Arja Sirait 702012067

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario D
Blok V Semester 2. Shlawat seiring salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya
hingga akhir zaman.

Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna
perbaikan tugas-tugas selanjutnya .

Dalam penyelesain tugas tutorial ini,kami banyak mendapat bantuan,


bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini kami sampaikan rasa hormat dan
terimakasih kepada :

1. dr.Kemas Yakub R.Sp. PK,M.Kes selaku pembimbing tutorial kami

2.Semua Anggota dan pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.Semoga kita selalu
dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang,12 April 2018

Penulis

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL

KATA
PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 3

1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial ...........................................................................................6

2.2 Skenario Kasus .......................................................................................6

2.3 Klarifikasi Istilah ...................................................................................7

2.4 Identifikasi Masalah...............................................................................7

2.5 Analisis Masalah.....................................................................................8

2.6 Kesimpulan …………………………………………………………...24

2.7 Kerangka Konsep …………………………………………………….24

DAFTAR PUSTAKA …………………………………...……………………25

BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Blok Homeostasis, Stress, Adaptasi dan Metabolisme adalah blok pertama
pada semester II dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan
ini dilaksanakan studi kasus skenario D yang memaparkan kasus tentang Bento,
30 tahun, mengalami nyeri di daerah ulu hati,pusing,kaki terasa pegal serta
nafasnya mulai terasa sesak,wajah memerah dan banyak mengeluarkan keringat.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari


sistem pembelajaran KBK di Fakults Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan
metode analisis pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Data tutorial

Tutor : dr. Kemas Yakub R. Sp. PK,M.Kes

Moderator : Topan Dwi Setiawan

Sekertaris meja : Dea Awrel Titania

Sekertaris papan : Amirah nindhita

Waktu : 1. Senin, 09 April 2018

2. Rabu, 11 April 2018

Pukul : 08.00 – 10.00 WIB

2.2 Skenario D

“Kejarlah Daku Kau Kutangkap”

Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena dikejar
anjing. Satu jam sebelumnya,Bento makan siang yang banyak pada saat istirahat
kerja. Bento berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama kemudian ia mulai
merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki terasa pegal. Bento tetap
berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya memerah dan banyak
mengeluarkan keringat. Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 5
menit,Bento pingsan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim paramedic,didapatkan kondisi Bento


sudah sadar dengan seluruh kulit teraba kering,wajah terlihat kemerahan,denyut
jantung 118x/menit,tekanan darah 110/70 mmHg,frekuensi pernapasan
28x/menit,dan temperature 39,5°C

2.3 Klarifikasi Istilah

I. KLARIFIKASI ISTILAH

5
1. Nyeri : Sakit pada salah satu bagian tubuh (KBBI)

2. Sesak : Pernapasan yang sukar (Dorland)

3. Pegal : Berasa tegang da kaku (tentang otot persendian)


(KBBI)

4. Pingsan : Tidak sadar,tidak ingat (KBBI)

5. Tim paramedic : Orang yg berkecimpung dibidang kesehatan


(KBBI)

6. Pusing/cephaligia : Nyeri kepala primer dgn karakteristik rasa nyeri


yang tidak menyenangkan (Dorland)

7. Ulu hati : Daerah perut bagian tengah yang terletak atara


angulus sterni (Dorland)

8. Sadar : Merasa tahu dan ingat kepada keadaan yang


sebenarnya (KBBI)

9. Temperature : Pernyataan tingkat panas atau dingin dengan


menggunakan skala khusus (Dorland)

10. Tekanan Darah : Tegangan darah dalam arteri (KBBI)

11. Frekuensi Pernapasan : Intensitas memasukkan dan mengeluarkan udara


permenit dari luar kedalam atau sebaliknya
(KBBI)

2.4 Identifikasi Masalah

1. Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena
dikejar anjing. Satu jam sebelumnya,Bento makan siang yang banyak pada

6
saat istirahat kerja. Bento berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama
kemudian ia mulai merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki
terasa pegal.
2. Bento tetap berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya
memerah dan banyak mengeluarkan keringat.
3. Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 5 menit,Bento pingsan.
4. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim paramedic,didapatkan kondisi
Bento sudah sadar dengan seluruh kulit teraba kering,wajah terlihat
kemerahan,denyut jantung 118x/menit,tekanan darah 110/70
mmHg,frekuensi pernapasan 28x/menit,dan temperature 39,5°C

2.5 Analisis Masalah


1. Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia berlari karena
dikejar anjing. Satu jam sebelumnya,Bento makan siang yang banyak pada
saat istirahat kerja. Bento berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama kemudian
ia mulai merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki terasa pegal.

1. Bento,30 tahun,di siang hari yang panas terik tiba-tiba ia


berlari karena dikejar anjing. Satu jam sebelumnya,Bento
makan siang yang banyak pada saat istirahat kerja. Bento
berlari kencang sekuat tenaga,tidak lama kemudian ia mulai
merasakan nyeri di daerah ulu hati,pusing dan kaki terasa
pegal.

a. Apa dampak dari lari sejauh 5 km pada siang hari ?


jawaban :
Akibat dari lari tiba-tiba ialah terjadinya kram pada kaki akibat
dari penumpukkan asam laktat yang seharusnya merupakan sumber
energi bagi jantung, hati dan ginjal yang pembentukkan energi yang
tidak sempurna dari piruvat yang disebabkan tidak adanya oksigen
sehingga piruvat mengikat ion H dari NADH, terjadinya
hiperhidrosis dan terjadinya takipneu

b. Apa saja jenis-jenis lari ?


jawaban :

7
Lari berdasarkan jaraknya dibedakan menjadi lari pendek
(sprint), jarak menengah dan jarak jauh. Menurut Yoyo
Bahagia, Ucup Y, Adang S ( 2000: 9-10) lari jarak pendek
(sprint) yaitu lari menempuh jarak 100 meter, 200 meter dan
400 meter. Lari jarak menengah menempuh jarak 800 meter
dan 1500 meter. Start yang digunakan untuk lari jarak
menengah nomor 800 adalah start jongkok. Sedangkan untuk
jarak 1500 M menggunakan start berdiri. (Egi Johan, 2010).
Pada lari 800 M masing-masing pelari berlari di lintasannya
sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari
itu boleh masuk ke dalam lintasan terdalam, tanpa melakukan
hal-hal yang melanggar peraturan seperti menyikut,
menghalangi pelari lain dengan senjata atau menyentuh pelari
lain. Lari jarak jauh yang disebut juga long distance menempuh
jarak 3000 meter, 5000 meter dan marathon 42,195 Km.
Ketahanan fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari
jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan
seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga semakin kecil.
Start yang digunakan dalam lari jarak jauh adalah start berdiri.
(Yoyo Bahagia,2012)

c. Apa saja klasifikasi dari aktivitas fisik ?


jawaban :

Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan,


sebagai berikut:

1) Kegiatan ringan : hanya memerlukan sedikit tenaga


dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam
pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh :
berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring,
mencuci kendaraan.

8
2) Kegiatan sedang : membutuhkan tenaga intens atau
terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan
(flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, bermain
dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan
cepat.
3) Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan
olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat
berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik,
bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak silat ) dan
outbond. (Sherwood,2012).

d. Apa dampak bento makan siang banyak lalu berlari kencang


sekuat tenaga?
jawaban :

Dihubungkan ke kasus sebaiknya tidak mengonsumsi


makanan dalam jumlah berlebihan. Makanan yang tertinggal
dilambung -> menyebabkan peningkatan aktivitas
gastrointestinal -> Peningkatan alirah darah ke gastrointestinal
bertujuan agar gastrointestinal mendapatkan asupan oksigen
untuk dapat melakukan aktivitasnya supaya makanan yang
masuk dapat dicerna-> aliran darah ke gastrointestinal
berkurang dikarenakan suplai oksigen di pindahkan ke otot-otot
untuk melakukan aktivitas tersebut yang melakukan
pembentukkanenergy -> Akibatnya pengosongan lambung
menjadi terhambat -> pengosongan lambung melalui system
saraf simpatis-> bila tertunda takutnyadrefluksesofageal yang
dapat menyebabkan nyeri ulu hati. (Guyton, 2007)

e. Apa dampak bento makan banyak?


jawaban :

9
1. Pertambahan berat badan yang tidak menyehatkan
Banyak makan dalam porsi yang berlebihan pasti akan
menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan yang
tidak menyehatkan jika makanan yang Anda pilih kurang
bernutrisi dan Anda tidak rutin berolahraga. Jika Anda
mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang sanggup dibakar
tubuh Anda, saat itulah kenaikan berat badan terjadi.

2. Bahaya bagi kesehatan fisik


Mengalami pertambahan berat badan bukan satu-satunya
masalah fisik yang akan Anda alami akibat makan sampai
kekenyangan. Jika makanan yang dikonsumsi termasuk tinggi
kadar lemak, makanan cepat saji atau penuh dengan gula
buatan, Anda dapat mengalami kenaikan energi yang langsung
cepat menurun sesudahnya, membuat tubuh Anda terasa
lamban dan kelelahan. Makanan-makanan yang tidak
menyehatkan ini dapat menyebabkan masalah pencernaan,
dimana lambung yang mencerna makanan tidak bekerja secara
optimal. Seperti perut kembung dan dipenuhi gas. Terlalu
banyak makan juga dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit
pada tulang dan persendian karena adanya pertambahan berat
badan yang menekan kerangka tubuh, terutama di area
punggung bagian bawah dan pinggang.

3. Bahaya gangguan kesehatan mental


Makan terlalu banyak, percaya atau tidak dapat berpotensi
sebabkan masalah penyakit mental. Saat Anda mengalami
pertambahan berat badan akibat makan terlalu banyak, Anda
dapat kehilangan rasa percaya diri karena adanya keterkaitan
antara rasa percaya diri Anda dengan penampilan Anda. Rasa
tidak percaya diri yang timbul terus-menerus dapat
menyebabkan depresi, kecemasan, kesulitan performa seksual
dan masalah keintiman pada suami istri, serta adanya obsesi
terhadap makanan dan kalori.
4. Bahaya penyakit lainnya
Dalam jangka panjang, kebiasaan makan berlebihan hingga
terlalu kenyang dapat menimbulkan obesitas, yang berujung
pada terjadinya risiko sakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit
kandung kemih, beberapa jenis kanker, kolesterol tinggi dan
sleep apnea. Anda juga dapat mengalami tekanan darah tinggi
dan berisiko menderita strokes.
f. Bagaimana metabolisme tubuh pada saat berlari kencang
sekuat tenaga?:

10
Keadaan tidak pernah melakukan aktivitas berolahraga
berpengaruh pada respon ventilasi terhadap olahraga dan
respon kardiovaskular terhadap olahraga. Pada tubuh yang
telah terbiasa berolahraga, laju ventilasi telah terbiasa
meningkat dan hal ini sangat baik dalam kadar oksigen
yang dapat masuk kedalam system pernafasan sebagai
sumber pembentukan energy. Selain itu, pada system
kardiovaskular yang
tidak terbiasa berolahraga curah jantungmeningkat empat kali
lipat pada saatberolahraga, dari 5 L/menit ke 20 L/menit, tetapi
pada tubuh yang telah terbiasaberolahraga, curah jantung
dapat meningkat enam hingga delapan kali, mencapai
40x/menit.
Respon Ventilasi Terhadap Olahraga
Olahraga diasosiasikan dengan peningkatan laju dan
kedalaman pernapasan
sehingga menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar.
Ketika olahraga dimulai, mekanoreseptor dan proprioreseptor
pada
otot dan sendimengirimkan informasi mengenai pergerakan ke
korteks motoric. Jalur desenden dari korteks motoric menuju
pusat pengendalian pernapasan di medulla oblongata
kemudian akan segera meningkatkan ventilasi (Silverthorn,
2013).

Dengan berlanjutnya kontraksi otot, informasi sensorik


memberi umpan balik kepadapusat pengendalian pernapasan
untuk memastikan bahwa ventilasi dan penggunaan
oksigen jaringan tetap seimbang. Reseptorsensorik yang
terlibat dalam respon sekundermungkin meliputi kemoreseptor
pusat, karotusdan aorta yang memonitori PCO2, pH, dan pO2
(Silverthorn, 2013).
Respon Kardiovaskular Terhadap Olahraga

11
Saat olahraga dimulai,masukan mekanosensorik dari ekstremita
s yang bekerja bersamajalur desenden dari korteks motoric
mengaktivasi pusat pengendalian kardiovaskularpada medulla
oblongata.Pusat tersebutberespons dengan mengirimkan impuls
simpatis yang meningkatkan curah jantung dan
menyebabkan vasokonstriksi berbagai arteriolaperifer
(Silverthorn, 2013).
Selama olahraga berat, curah jatungmeningkat secara dramatis.
Pada individu yang tidak terlatih,
curah jantung meningkat empat kali lipat, dari 5 L/menit ke 20
L/menit. Padaatlet terlaih, curah jantung dapat
meningkatenam hingga delapan kali lipat, mencapai 40
L/menit.Karena pengiriman oksigen merupakanfactor penentu
utama toleransi olahraga,
atletterlatih lebih mampu melakukan olahraga beratdari pada
orang yang tidak terlatih (Silverthorn, 2013).

g. Apa hubungan berlari kencang disiang hari dengan masalah


yang timbul dikasus?
jawaban :
1. Heat Exhaustion
2. Heat Stroke
3. Heat Syncope

h. Bagaimana mekanisme nyeri pada kasus?


Jawab:

Makan —> peningkatan aktivitas gastrointestinal —>


peningkatan aliran darah ke gastrointestinal bertujuan agar otot
pada gastrointestinal mendapat asupan oksigen untuk dapat
melakukan aktivitasnya supaya makanan yang masuk tersebut
dicerna kemudian setelah 1 jam melakukan aktivitas fisik yang
berat —> aliran ke otot-otot gastrointestinal berkurang karena
otot-otot membutuhkan suplai O2 dari darah untuk
metabolisme pembentukan energi —> akibat pengosongan
lambung menjadi terhambat —> regio epigastricum (nyeri)

12
(Sumber: Guyton&Hall, 2012)

i. Apa saja klasifikasi nyeri?


jawab:
Klasifikasi ini berdasarkan pada waktu atau durasi ini
terjadi.( A.) Nyeri akut adalah nyeri yg terjadi dlm kurun waktu
yg singkat biasanya kurang dari 6 bulan nyeri akut yg di atasi
secara adekuat mempunyai efek yg membahayakan diluar
ketidaknyaman yg disebabkanya karena dapat mempengaruhi
sistem pulmonari (b) nyeri kronik adalah nyeri yg berlangsung
selama 6 bulan nyeri kronik adlah nyeri yg berlangsung diluar
waktu penyembuhan yg diperkirakan. Karena biasanya nyeri
ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan yg diarahkan
pd penyehatnya jadi nyeri ini biasanya dikaitkan dgn kerusakan
jaringan (guyton dan hall 2008) nyeri dibedakan menjadi nyeri
nosiseprik dan nyeri neuropatik nyeri nosiseptik yaitu
menerima informasi tentang stimulus yang mampu merusak
jaringan nyeri nosiseptik bersifat tajam nyeri neuropatik yaitu
mengarah pada disfungsi diluar sel saraf.

j. Bagaimana mekanisme pusing?


Jawab:

Aktivitas fisik berat  pengaktifan hormon stress 


hipotalamus  hipofisis anterior  ACTH meningkat 
korteks adrenal  hormone kortisol meningkat  cadangan
energi adenosin menurun  glukagon meningkat 
glikogenolisis glukoneogenesis  penumpukan asam laktat 
pegal (Guyton& Hall, 2012).

k. Bagaimana adaptasi tubuh pada saat berlari tiba-tiba sekuat


tenaga?
Jawab:

Ketika terik matahari semakin panas maka suhu tubuh akan


meningkat. Kemudian jantung akan memompa darah lebih
cepat terutama pada jaringan perifer. Ekskresi keringat akan
meningkat bertujuan untuk menormalkan suhu tubuh. Ketika
olahraga dimulai, mekanoreseptor yang mengatur curah

13
jantung dan proprioreseptor yang mengatur keseimbangan
motorik mengirimkan informasi mengenai pergerakan ke
korteks motorik. Jalur desenden dari korteks motorik menuju
pusat pengendalian pernapasan di medulla oblongata kemudian
akan segera meningkatkan ventilasi. Dengan berlanjutnya
kontraksi otot, informasi sensorik memberi umpan balik kepada
pusat pengendalian pernapasan untuk memastikan bahwa
ventilasi dan penggunaan oksigen jaringan tetap seimbang.
Selama olahraga, terjadi pergeseran bermakna pada aliran
darah perifer karena adanya reaksi lokal dan refleks. Saat
olahraga berat, kombinasi peningkatan curah jantung dan
vasodilatasi dapat meningkatkan aliran darah melalui otot yang
aktif hingga lebih dari 22 L/menit. Olahraga diasosiasikan
dengan peningkatan laju dan kedalaman pernapasan sehingga
menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar. Hiperventilasi
atau hiperpnea, disebabkan oleh kombinasi sinyal umpan maju
dari neuron sistem saraf pada korteks motorik dan umpan balik
sensorik dari reseptor perifer. (Sherwood, 2014).

2. Bento tetap berlari meski nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya


memerah dan banyak mengeluarkan keringat.

a. Bagaimana hubungan sesak?


Jawab:
- Dampak nafas sesak : saat olahragaberat contohny lari
kencang diasosiasikan dengan peningkatan laju pernapasan
sehigga menyebabkan meningkatkan ventilasi alveolar. hal
inilah yang menyebabkan sesak nafas.
- Banyak keringat : ketika terjadi peningkatan suhu tubuh
hipotalamus akan merespon dengan meningkatkan aktivitas
saraf simpatis. saraf simpatis akan mempengaruhi kelenjar
keringat untuk mensekresikan keringat lebih banyak yang
bertujuan untuk menghilangkan panas tubuh. (sherwood
dan lauralee, 2014)

14
b. Bagaimana sistem yang terlibat saat Bento makan ?

Jawaban :
Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, Makanan
dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar
ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan
tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Tenggorokan (faring) merupakan
penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Kerongkongan
adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan
dengan menggunakan proses peristaltik. lambung, di dalam
lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding
lambung berkontraksi, menyebabkan gerak peristaltik.
Gerak peristaltik dinding lambung mengakibatkanmakanan
di dalam lambung teraduk-aduk. usus halus. Usus halus
terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong(jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). usus besar Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses. Rektum Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses dan anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana

15
bahan limbah keluar dari tubuh.. Sistem pencernaan juga
meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu
(Guyton,2007).

c. Apa dampak mengeluarkan keringat?


Jawab:

1.Gangguan keseimbangan elektrolit : kehabisan garam (salt/sodium


depletion). Hal ini terjadi terutama pada orang yang belum
beraklimatisasi dengan baik terhadap panas. Hal demikian dapat terjadi
apabila pengeluaran keringat yang sangat banyak hanya diganti dengan
cairan menuman tanpa disertai garam yang dapat menyebabkan
terjadinya hipotonik cairan tubuh.
2. Gangguan keseimbangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal ini biasanya
terjadi oleh karena penderita kehilangan banyak cairan disertai dengan
kurang pemasukannya. Untuk mencegah dihidrasi selama olahraga,
pergantian jumlah air yang hilang melalui keringat minimal harus
mencapai 40-50%.
3. Gangguana keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Menurut kejadiannya, gangguan keseimbangan cairan elektrolit tubuh
terdiri dari tiga tahap yaitu:
 Dehidrasi hipertonik, dehidrasi ini terjadi karena pengeluaran
keringat yang berlebihan yang terjadi pada orang yang
melakukan olahraga berat dan berlangsung lama.
 Dehidrasi isotonic, terjadi bila seseorang yang karena rasa
hausnya lalu banyak minum air saja tanpa penambahan garam,
maka cairan tubuh yang semula hipertonis akan menjadi
isotonis dan oleh karena itu orang tersebut tidak lagi merasa
haus.
 Dehidrasi hipotonik, bila seseorang menyadari bahwa berat
badannya belum pulih lalu melanjutkan minum air saja tanpa
garam sampai berat badannya kembali seperti semula, maka
cairan tubuh menjadi encer dan terjadilah keadaan yang disebut
dehidrasi hipotonik.

d. Apa dampak bento tetap berlari meski nafasnya mulai sesak?

Jawab:

16
- Nyeri dada : reaksi kelelahan otot dada yang terjadi saat melakukan
aktivitas berat contoh di kasus lari kencang.
- Pusing : suplai oksigen ke otak menurun
(Guyton dan hall, 2011)

3. Setelah berlari sejauh 1 km selama lebih kurang 5 menit,Bento pingsan.

a. Mengapa bento pingsan setelah berlari 1km selama 5 menit?


Jawab:
- Olahraga dalam cuaca panas menyebabkan pengeluaran cairan dalam
jumlah besar melalui keringat. Yaitu untuk mempertahankan suhu
tubuh dalam menghadapi panas tambahan ini, aliran darah kekulit
ditingkatkan sehingga panas dari darah yang hangat.
- Untuk mengurangi produksi panas dengan menurunkan aktivitas otot
rangka dan meningkatkan pengeluaran panas dengan memicu
vasodilatasi kulit. Ketika vasodilatasi maksimal kulit tidak mampu
membuang panas yang berlebihan dari tubuh, terjadi proses
berkeringat untuk meningkatkan pengeluaran panas melalui
evaporasi.(Sherwood, 2016)

b. Bagaimana mekanisme pingsan?


Jawab:
Aktivitas fisik intensitas tinggi —> peningkatan suhu panas yang
luar biasa (dihasilkan dari otot) —> hipertermi —> gangguan
termoregulasi di hipotalamus —> pingsan
Sumber: Sherwood, 2001.

c. Bagaimana peran system yang mengatur kesadaran?


Jawaban:
Pusat pengaturan kesadaran pada manusia secara anatomi
terletak pada serabut transversal retikularis dari batang otak sampai
thalamus dan dilanjutkan dengan formasio activator reticularis, yang
menghubungkan thalamus dengan korteks cerebri. Formasio
reticularis terletak di substansi grisea otak dari daerah medulla
oblongata sampai midbrain dan thalamus. Neuron formasio reticularis
menunjukkan hubungan yang menyebar. Perangsangan formasio
reticularis midbrain membangkitkan gelombang beta, individu

17
menjadi dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio
reticularis midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma,
dengan gambaran EEG gelombang delta. Jadi formasio reticularis
midbrain merangsang ARAS (Ascending Reticular Activating System),
suatu proyeksi serabut difus yang menuju bagian area di forebrain.
Nuklei reticular thalamus juga masuk dalam ARAS, yang juga
mengirimkan serabut difus ke semua area di korteks cerebri (Mardiati,
1996).

Formasio reticularis secara difus menerima dan menyebarkan


rangsang, meneria imput dari korteks cerebri, ganglia basalis,
hipothalamus, sistem limbik, cerebellum, medula spinalis dan semua
sistem sensorik. Sedangkan serabut efferens formasio retikularis yaitu
ke medula spinalis, cerebellum, hipothalamus, sistem limbik dan
thalamus yang lalu akan berproyeksi ke korteks cerebri dan ganglia
basalis (Price, 2006). ARAS juga mempunyai proyeksi non spesifik
dengan depolarisasi global di korteks, sebagai kebalikan dari proyeksi
sensasi spesifik dari thalamus yang mempunyai efek eksitasi korteks
secara khusus untuk tempat tertentu. Eksitasi ARAS umum
memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik dari
thalamus. Dalam keadaan normal, sewaktu perjalanan ke korteks,
sinyal sensorik dari serabut sensori aferens menstimulasi ARAS
melalui cabang-cabang kolateral akson. Jika sistem aferens
terangsang seluruhna, proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal
umum dan terjaga (Mardiati, 1996).

Neurotransmitter yang berperan pada ARAS yaitu


neurotransmitter kolinergik, monoaminergik dan GABA. Korteks
serebri merupakan bagian yang terbesar dari susunan saraf pusat di
mana korteks ini berperan dalam kesadaran akan diri sendiri terhadap
lingkungan atau input-input rangsang sensoris (awareness). Jadi
kesadaran akan bentuk tubuh, letak berbagai bagian tubuh, sikap
tubuh dan kesadaran diri sendiri merupakan funsi area asosiasi

18
somestetik (area 5 dan 7 brodmann) pada lobus parietalis superior
meluas sampai permukaan medial hemisfer (Price, 2006;
Tjokronegoro, 2004).

Jaras kesadarannya: masukan impuls dari pusat sensorik pada


korteks serebri menuju ARAS → diproyeksikan kembali ke korteks
cerebri → terjadi peningkatan aktivitas korteks dan kesadaran (Price,
2006).

d. Bagaimana inteprestasi tanda vital sign tuan bento?


Jawab:
Keadaan umum
Vital sign : Tekanan darah, denyut jantung, frekuensi pernafasaan,
temperature.Denyut jantung 118/menit menunjukkan
curah jantung yang akibat vasokontriksi pembuluuh
darah ( takikardi). Tekanan darah 110/70 termasuk
hipotensi. Suhu tubuh Bento adalah 39,5 derajat
Celsius terjadi hipertermi yang ditandai dengan
berkeringat dan sangat tidak nyaman karena suhu tubuh
normal terbesar 36,5 derajat Celsius-37,5 deerajat
Celsius

4. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim paramedic,didapatkan kondisi


Bento sudah sadar dengan seluruh kulit teraba kering,wajah terlihat
kemerahan,denyut jantung 118x/menit,tekanan darah 110/70
mmHg,frekuensi pernapasan 28x/menit,dan temperature 39,5°C

19
a. Bagaimana spesifik wajah terlihat kemerahan, kulit teraba kering ?
Jawaban :
Olahraga berat (pelari marathon di siang hari)  peningkatan
produksi panas disertai peningkatan suhu lingkungan  sistem
pendingin tidak mengimbangi panas yang timbul  suhu tubuh terus
meningkat  pusat pengatur panas tidak berfungsi  pengeluaran
keringat menurun  wajah kelihatan merah

kulit terasa kering (Sherwood, 2014).

b. Apa yang dilakukan tim paramedic?


Jawab:
Aktivitas yang berlebihdapat menyebabkan metabolisme sel yang
banyak membutuhkan oksigen sehingga sebagai reaksi adaptasi , tubuh
akan melakukan respirationrate yang dibutuhkan oleh tubuh.

Wajah kemerahan diakibatkan vasidilitasi pembuluh darah. Pada wajah


yang menyebarkan darah mengalir cepat didaerah wajah. Setelah tubuh
mengalami hipertermi, tubuh memicu hipotalamus yang akan menstimulus
saraf simpatik menyebabkan berkeringat.

kesadaran Sadar Normal


BP 110/70 120/80
HR 18x(takikardi) 60/100
RR 28x (kusmaul) 14-20
T 39,9 c (hipertermi) 30,5-37
o

5. NNI?

20
Hadits Bukhari 6615

‫س بْن أَحْ َمد َح َّدثَنَا‬ َ ‫س ِعيد ع َْن ِذئْب أ َ ِبي ابْن َح َّدث َ َنا يون‬ َ ِ ‫ه َري َْرةَ أ َ ِبي ع َْن ا ْل َم ْقب ِري‬
‫ص َّلى النَّ ِبي ِ ع َْن‬
َ ‫ّللا‬ َّ ‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ستَحْ ِرصونَ ِإنَّك ْم َقا َل َو‬
َ ‫سلَّ َم‬ َ ‫ع َلى‬ َ ‫ار ِة‬ ِ ْ ‫ستَكون‬
َ ‫اْل َم‬ َ ‫َو‬
‫ستْ ا ْلم ْر ِضعَة فَنِ ْع َم ا ْل ِقيَا َم ِة يَ ْو َم نَدَا َمة‬ ِ َ‫بَشَّار بْن م َح َّمد َوقَا َل ا ْلف‬
َ ْ‫اط َمة َوبِئ‬
‫عبْد َح َّدثَنَا‬ َّ ‫عبْد َح َّدث َ َنا ح ْم َرانَ بْن‬
َ ِ‫ّللا‬ َ ‫س ِعيد ع َْن َج ْعفَر بْن ا ْلح َِمي ِد‬
َ ِ ‫ا ْل َم ْقب ِري‬
‫قَ ْولَه ه َري َْرةَ أَبِي ع َْن ا ْل َحك َِم ب ِْن ع َم َر ع َْن‬

(Kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan itu


akan menjadi penyesalan dihari kiamat, ia adl seenak-enak
penyusuan & segetir-getir penyapihan. Muhamad bin
Basyar berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Humran telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid
bin Ja'far dari Sa'id al Maqburi dari Umar bin Al Hakam
dari Abu Hurairah seperti diatas). [HR. Bukhari No.6615]

2.6 Kesimpulan

Bento 30 tahun mengalami heat syncope akibat aktivitas fisik berat disiang hari
sehingga tubuh gagal beradaptasi dan menimbulkan

2.7 Kerangka Konsep

Aktivitas fisik berat siang hari

Takikardi Takipneu

Tubuh gagal beradaptasi

Hipertermi
Hiperhidrosis

Heat sycnope
DAFTAR FUSTAKA

21
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC

Guyton. A.C and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC

(Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta:EGC)

Price dan Wilson.2014.Patofisologi.konsep klinis proses-proses penyakit


.Jakarta:EGC

Stefan Silbernagl, Florian Lang. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi.
Jakarta: EGC

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta;EGC

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia. Edisi 8. Jakarta: EGC.

Sherwood,Lauralee.2016.Fisiologi manusia : dari sel ke sistem.Jakarta:EGC)

Silverthorn, Dee Unglaub. 2013. Fisiologi Manusia. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

22

Anda mungkin juga menyukai