K KELAPA SAWIT
PABRI
UGASAKHIR
T
RIZA KHAIRUNNI'AM
NIM.0502028
BALAMAN JUDUL i
UMBAR PENGESAHAN ii
UMBAR PERSETUJUAN iii
UTA PENGANTAR iv
RIWAYAT IIlDUP DAFI v
AR ISi vi
DAFf AR TABEL vii
D_AFI AR GAMBAR ix
IIAB . I. PENDAHULUAN l
1 .1 Latar Belakang 1
l.2 Perumusan Masalah 1
13 Tujuan Penelitian ···············-··· .. ········· 2
L4 Lingkup Pene litian (Batasan Masalah) 3
l.5 Manfaat Penelitian 3
l.6 Sistematika Penulisan 3
vi
BAB . ill. ALAT/BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 17
3 .1 Tempat dan Waktu Penelitian ···············································:···················· 17
3.2 Alat dan Bahan 17
33 Rancangan Penel itian 17
3 .4 Analisa Kehilangan Minyak ( Losses ) dalam Sample Cairan 17
:MB. V. KESIMPULAN/SARAN 28
S.1 Kesimpulan 28
5.2 Saran 28
vii
DAFfAR TABEL
"Iilld2.1. Rata - Rata oil losses dengan variasi bukaan feeding dan light phase
pada sludge centrifuge dengan nozzel l,8mm 14
I.Id 2.2. Data Percobaan Losses Minya k di Sludge Centrifuge Berdasarkan
Bukaan Feeding dan Bukaan Light Phase Sludge Centrifuge no. 2
(Nozzle 1.8) 15
Talld 2.3. Data Percobaan Losses Minya k di Sludge Centrifuge Berdasarkan
Bukaan Feeding dan Bukaan Light Phase Sludge Centrifuge no. 4
(Nozzle 1.8) 16
"&lld..4.1. Spesifikasi Sludge Centrifuge 21
~ 4 .2 . Data Oil Losses Sludge Centr ifuge 22
T*I 4.3. Data Losses Sludge Centrifug e Senin, 13 April 2009 23
'&hd4.4. Data Losses Sludge Centrifug e Selasa, 14 April 2009 23
Tmc:l4.5. Data Losses Sludge Centrifug e Rabu, 15 April 2009 24
Tad 4 .6. Data Losses Sludge Centrifu geKhamis, 16 April 2009 25
DAFTARGAMBAR
ix
BABI
PENDAHULUAN
beroperasi secara kontinyu, dimana basil proses dari suatu instalasi akan
dilanjutkan o leh inst alasi berikutnya dengan mempertahankan mutu. Kesalahan
J311g terjadi pada tahap proses tertentu tidak dapat diperbaiki pada proses
selanjutnya.
miap tahap proses sehingga basil akhir akan optimal. Mengolahbahan baku TBS
menjadi CPO dan inti dilakukan dengan prinsip proses pemisah~ dari bahan yang
sodah tersed ia atau t anpa mengubahnya.
Selain faktor bahan baku, faktor lain yang menentukan pencapaian
nmdemen dan efektifitas pabrik adalah peralatan yang harus selalu standard, baik
lualitas maupun ka pasitas dari setiap stasiun. Kapasitas dari stasiun satu harus
siogk:ron dengan kap asitas stasiun lainnya. Selanjutnya cara pengoperasian dari
miap stasiun j uga merupakan faktor yang menentukan dari kinerja suatu PKS.
Kunci penting yang perlu mendapat perhatian dalam ~ngol~an adalah
wrrninimalisasikan oil loss pada drab buangan akhir adalah sludge centrifuge.
U Perumusan Masalah
mpertahankan
Sulitnya me oil losses pada sludge centrifuge dibawah
wanna Norma oil losses di drab akhir ~l ,00/o
Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap proses pemisahan
sludge di sludge centrifuge. Pemisahan yang terjadi di sludge centrifuge dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Suhu (
0c ) input (feeding) pada slu dge
b. centrifuge.
Volume pengenceran (dillution wat er).
c.
Kapasitas olah unit sludge centridu ge.
d.
Diameter nozzle yang digunakan.
e. Keseimbangan. Keseimbangan pemisahan lumpur dari cairan yang
masuk kedalam sludge centrifuge perlu dipertahankan.
L3 Tujuan Penelitian
Pene litian ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir yang diajukan
scbagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan.
Se lain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi yang
sesaai pada sludge centrifuge saat proses pengutipan minyak kembali yang
mehl>atkan salah satu dari .faktor pendukung terjadinya proses pemisahan yaitu,
2
~bangan pemisahan lumpur dari cairan yang masuk (feeding) dengan
pmambahan air pengencer (water dilution) kedalam sludge centrifuge.
U Sistematika Penulisan
Pada tugas akhir ini berisi tentang:
a BAB I pendahuluan berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,
111juan,lingkup peneli tian dan manfaat penelitian dari tugas akhir ini.
R...\B II tinjauan pustaka berisi tentang teori, artikel, tentang apa saja yang
mmyangkut tentang pokok bahasan dari tugas akhir ini.
IW> ill berisi tentang alat/bahan dan metodologi dalam pencapaian tujuan
pmok pembahasan dari tugas akhir ini.
3
d. Bab N berisi tentang data dan pembahasan.
c. Bab V berisi kesimpulan dari pembahasan tugas akhir ini.
£ Daftar pustaka berisi tentang keterangan dari mana teori, artikel berasal.
4
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
5
pabrik. Untuk itu perlu dil akukan penilaian-penilaian pada unit-unit pengolahan
mtuk memudahkan peng endalian mutu minyak selama pengolahan, dalam
bitannya dengan peningkatan kualitas minyak yang diperoleh.
(Bud i Hariadi , 2006)
Press
Dilution (air
condensat)
and trap tank
S
Fibre Vi
bratmo screen
~-------- h;dmi
----- --
~ ~.=···=··=···=··" " "······················································
ClarifiEir tank · ·
Wet oil
6
menggunakan Skimer kemudian dialirkan ke Wet Oil Tank untuk mengalami
proses pemumian selanjutnya hingga menjadi produk akhir yaitu CPO. Sedangkan
sludge secara underflow mengalir dari CST dan ditampung pada Sludge Tank.
Dari Sludge Tank, s ludge dipompakan ke Buffer Tank ya ng sebelumnya melalui
Sand Cyclone lebih dulu. Sand Cyclone ini berfungs i untuk memisahkan pasir
yang terikut dalam sludge . Pasir yang ada mengalir ke San d Tank dan sludge yang
1Dlfilh mengandung minyak (Oily Sludg e) mengalir ke Buffer Tank. Dari Buffer
Tank, oily sludge kemudian dialirkan ke Sludge Centrifuge. Pada Sludge
Centrifuge ini dipisahkan antara sludge murni (Heavy phase) dan sludge yang
masih mengandung minyak ( Lightphase ) dengan proses sentrifusi. (Redy Fikarlo,
2005).
Fungsi ayakan getar adalah untuk memisahkan lumpur dan pasir yang terdapat
dalam cairan. Dengan berkurangnya kandungan NOS maka kemampuan
sludge s eparator untuk memisahkan minyak semakin tinggi. Ayakan yang
digonakan adalah ukur an 50 mesh sehingga lumpur dan pasir halus yang Jolos
pada ayakan getar di crude oil tank (COT) dapat tertapis. (Dr.ir.Pontent. M.
Naibaho , 1998)
8
ll4. Brush Strainer
Brush strainer berfungsi untuk mengambil fiber haluslsolid yang ada
.w.n sludge sebelum cliolah pada sludge centrifuge. Pemisahan dilakukan
• agao sist em saring, yang terdiri dari strainer dan dilengkapi dengan brush
linp:rt:ar clibagian dalam strainer. Penyaringan dilakukan untuk melakukan
ptmbcrsihan strainer sehingga lubang strainer tidak tertutup oleh lumpur dan
-1id.. Dengan demikian solid dapat tertangkap dan clibuang melalui lubang
fllCDJWUlgannya.
Keberhasilan kerja Brush Stainer bila dilihat dari Nozzle Sludge centrifuge
liilk sering buntu dan volume umpan untuk sudge centrifuge konstan. (Mega
Dmirani Nst, 2008)
e, Tekanan statik
air panas 0,8 bar dan sludge feeding 1,2 bar.
uge terdiri dari sebuah bowl berbentuk bintang (bintang 4
Sludge centrif
dan bintang 6 untuk kapasitas tinggi), pada masing-masing
1lltliat kapasitas rendah
l an nozzle yang ukurannya disesuaikan dengan kapasitas
ljlag bow dipasangk
f 1;r cent rifuge yang diinginkan. Sludge centrifuge memiliki 3 buah saluran
terdiri atas sludge feeding, air panas serta air dingin,
- wt (suction) yang
l i adalah saluran keluar yang terdiri atas light phase sludge
'W'limgkan 2 buah ag
9
centrifuge (oil sludge) dan heavy phase sludge centrifuge (non oil sludge/drab
boangan). (Mega Khairani Nst , 2008)
Feeding dari sludge centrifuge iniberasal dari Tangki Klarifikasi (CST) e
yang secara underflow dialirkan Tank. Dari Sludge Tank kemudian di nk,
ke Sludg
pompakan ke Buffer Tank. Dari Buffer Ta
sludge ini kemudian dengan proses
sentrifusi dipisah.kan menjadi Heavy hase
p dan Light phase pada Sludge
Centrifuge . Heavy phase merupakan ge yang mengandung minyak :SI% dan
Slud
dialirk.an sebagai limbah cair ke kolam lim bah.
Sedangkan Light phase adalah fasa sludge yang masih mengandung
minyak (Oily Sludge) yang dikirim kemb ali ke Recycle Distribution Tank untuk
diolah lagi pada CST. Proses ini berlanjut secara berulang dan terus menerus.
Pada alat Sludge Centrifuge terda pat sudu-sudu dan tabung (bowl) yang
bd_erja berputar sehingga menghasilkan gaya sentrifugal yang digunakan untuk
~ separasi. Fungsi pemisah sludge adalah untuk mengutip (memisah.kan)
lzmbali minyak yang masih tersisa da ri cairan sludge yang telah melewati
.:mdalui) brush strainer dan pre-cleaner dengan cara sentrifugal, dimana air dan
NJn Oil Solid (NOS) dengan berat jenis yang besar akan terlempar keluar dan
lllioyak yang berat jenis kecil akan masuk ke bagian dalam.
Tujuan dari proses ini ialah me misahkan minyak dari air dan kotoran,
-=ogan kata lain memisah.kan minyak da ri fraksi yang berat jenisnya 1 air dan
11.ufman yang dipisahkan disebut dengan air drab dengan kadar minyak/zat kering
- 10-/o. Fraksi ringan dikembalikan ke o il settling tank. Suhu minyak di dalam
.-lge separator dipertahankan 90° C-95°C, yang dapat dibantu dengan
Jll=mberian uap panas . Cairan yang telah dibebaskan dengan pasir- pasir halus di
peq.akan lagi ke oil settling tank (CST).
Keberhasilan memakai sludge se parator sangat menentukan terhadap
~ kehilangan minyak. Kemamp uan alat memisahkan VM dan NOS
ugautung dari:
Kapasitas olah unit sludge separator (sludge centrifuge).
- Nozzle.
i Jenis sludge separator.
~ Keseimbangan.
iDr.ir.Pontent. M. Nai baho, 1998).
6. Bowl kosong atau beris i sebagian- isi penuh dan periksa wnpan.
7. Nozzle buntu agar di cuci.
Yega Khairani Nst, 2008)
11
2.~. Nozz le
Ukuran lubang nozzle mempengaruhi pemisahan fraks i ringan dan berat.
Scmakin keci l ukuran nozz le maka day a pi sah semak.in baik yaitu kadar minyak
dalam air buangan relatif kecil, akan t etapi nozzle sangat cepat rusak, yang
diakibatkan gesekan pasir ha lus (jumlah pasir ha lus lebih banyak dari pa da pasir
ibs:ar) . Nozz le yang berukuran besar menyebabkan kehilangan minyak yan g relatif
tinggi pada air buangan . Umumnya umur nozz le yang berlubang kec il lebih
pmdek di banding dengan yang berukuran besar .
16.. Keseimbangan
Keseimbangan pemisahan Lumpur dari cairan yang masuk kedala m sludge
J/llt!IDTa1or perlu dipertahankan dengan :
t t t
L Mempertahankan ekanan pada ou le sludge separator dengan memb
uat bak
i t l sludge
yang beris air sehingga ekanan awan konstan. Ada juga alat
i untuk
separator yang dilengkapi dengan "basculator" yang berfungs
i
mengukur volume outlet sekal gus menjadi stabilisator tekanan.
tekanan
~ -Yengisi air panas ke dalam sludge centrifugeuntuk mempertahankan
ngan air
dalam sludge centrifuge sehingga kecepatan air dan pemisahan de
. . , )
konstan (Dr.ir.Pontent. M Naibaho 1998
- 12
nPanas--
l.qrt Phase
I
Air Dingin
HeavyPhase
1.7. Suhu
Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) Minyak. sawit
-=mpunyai viskos itas yang terlalu t inggi pada suhu kamar. Ol eh karena itu
pmri.sahan minyak sawi t dari air atau serabu t harus dil ak.ukan pada suhu sedikit
tlihawah titik di dih air. Jika campuran minyak dan air di biarkan mendi dih terlal u
lllna akan terjadi emu ls i yang ak.ansukar mem isahkanminyak.nyadari air.
M inyak sawi t sendiri memilik.i spesifik graviti tidak. lebih dari 1. Spesifik
pavitinya bergantung pada temperatur :
7 cP pada 100°C
14 cP pada 70°C
27 cP pada 50°C
Tabel 2.1. Rata - Rata oil losses dengan variasi bukaanfeeding dan light phase
pada sludge centrifuge dengan nozzel l ,8mm
15
2.3.Data Percobaan Losses Minyak di Sludge Centrifuge Berdasarkan
9 ! aao Feeding dan Bukaan Light Phase Sludge Centrifuge no. 4 (Nozz le 1.8)
Bukaan Bukaan Ligh t % Oil Losses %Oil
Tanggal
Feeding Phase Underflow
:3/Mei/'05 % % 1,49 6,20
3/Mei/'05 % % 1, 46 5,02
~ei/'05 % % 1, 66 6,38
~JMei/'05 % % 0,70 5,76
2&'Mei/'05 % % 1,27 4,97
30/Mei/'05 % % 1,06 4,60
9fluni/'05 % 1 0,77 7,23
10/Juni/'05 314 1 1,15 6,90
11/Juni/' 05 % 1 1, 15 7,30
13/Juni/ '05 % l 1, 05 7,43
14/Juni/'05 % 1 0,73 7,77
15/Juni/'05 % I 1, 32 8,44
2/Juni/ '05 % 0, 81 4, 88
3/Juni/'05 1 % 0,88 4,71
4/Juni/'05 1 % 0,99 5,47
6/Juni/ '05 1 % 1, 02 6,08
7/Juni/ '05 I 314
1,1 3 7,29
8/Juni/ '05 I 3 14 1,15 7,26
20/Juni/ '05 1 1 1,09 9,12
21/Juni/'05 1 1 1,14 10,45
22/Juni/ '05 I
1 1, 25 10,17
23/Juni/'05 0,82 9,87
1 1
24 Juni/ 05 16 10 30
/ ' 1 1 1, ,
25/Juni/ 05 I 49 7, 84
' 1 1,
(Sumber : Redy Fikarlo, 2005)
BAB III METODE
PENELITIAN
17
Pera latan yang dipakai :
l. Sokhlet
2. Neraca Analitik
3. Heating mantl e 6 element
4. Desika tor
5. Beake r glass I 00 ml
6. Oven
7. Penjepit
8. Kondensor
9 . Fla t bot/om flask
10. Timbel ekstrasi
Prosedur kerja :
I. Timbang masing-masing wadah kosong yang akan diguriakan dan catat
beratnya
2 . Timbang sampel cairan yang akan dianalisa ±10 grtuntuk underflow ±5 gr)
dan catat beratnya
3. Sampel dikeringkan dalam oven selama ±6 j am pada suhu I03°C (±2°C),
untuk menghilangkan kadar aimya
4 . Selanjutnya dinginkan di udara Iuar selama 45-60 menit
5. T imbang kembali sarnpel yang telah d.ikeringkandan' catat beratnya
6 . Sampel kering dimasukkan ke dalam timbe l ekstraks i dan masukkan ke dalam
sokhlet.
7. Flat bottom flask kering oven yang akan digunakan ditimbang dan ca tat
beratnya , masing-masing telah diberi kode sesuai sampe lnya.
8. Tambahkan N-Heksan ke dalamflat bottomflask secukupnya
9. Pasangkan sokhlet danflat bottomflask pada rangkaian
10. Air pendingin dari pipet dialirkan ke dalam kondensor sokh.let
11. Hidupkan heating mantle dan lakukan ekstraksi selama 4 jam
12. Selanjutnyaflat bottomflask yang beris i residu minyak dan sisa heksan setel ah
ekstraks i dikeringkan pada oven ± 1 jam pada.suhu I 03°C ( ±2°C)
13. D inginkan d i udara luar se lama 45-60 menit , timbang dan catat beratnya.
14. Ulangi pekerjaan no. 2. po int I. hingga dipero leh selisih berat dengan
penimbangan sebelumnya 0.01 gr.
'
15. Perhitungan
19
BAB IV
BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.2 Nozzle
Pengaturan kapasitas sludge c entrifuge yang dilakukan dengan mengganti
nozzle, harus berdasarkan losses pada non oily sludge.
a. Diameter nozzle 0 1, 8 mm, maka kapasitas 6000 kg/jam
b. Diameter nozzl e 0 2,0 mm, maka kapasitas 7000 kg/jam
c. Diameter nozz le 0 2,2 mm , maka kapasitas 8000 kg/jam
b. 0Nozzle : l ,8mm
20
Tabel.4. 1. Spesifikasi Sludge Centrifuge
Deskripsi Sludge Centrifuge
Merk CB Industry
Type SC 6000
Power 22kw
Bowl Speed 1475
Capacity 6 ton
Nozzle Meas l.8mm
Electromotor
Merk ELECTRIM
Twe 22KW/ 1475mm.
Bear ing 22224EK/C3
21
r-- r-- r-- r-- r-, r-- I:'-- r-- N
OOVlOOVlOOVlOOV"lN
\0... V) ... '°
V) \0 ... V) ... \0 V) \0 ...
rnr--r---vM-t--OO\O
(:5 - - 0 r-- 00
__..
0 ,...... N
,........"' r-t"' N"' ,........
°'
0 0 _..."' ,. . . . "' _.:'
~
-o \0 \0 \0 \0 \0 \0 \0 \0
·-Q '+=<1-< \0
V"lM V"lM V"l(") V) M V
o O V) tn' V1 V")"' V) V) ...V) l/") V) N
~ "'O N
§
~
-o
01:l v-v-v-v-oo
r-- v r-- v r- v r-- v V)
;:::-:::oo ,8 v5 v5 v5 v5 v5 v5 v5 v5 v5
§
\0 M M 0\ 00 0 0 M lJ")
OVV"lMt--V"l.-.v-
...:_:c,,......"'Q.,..:,. ....;· . .. . . . ,_
N
Tabel 4.3. Data L os se s SIudge Centr iifiuge Senm,
. 13 Apn·1
. 2009
Bukaan Air Bukaan Bukaan Light %Oil
Pengencer Feed i ng Phase Losses
S l udge Centrifuge 0,75 1 0,75 1,06
No2 0,75 1 0,75 1,43
Sl udge Centrifuge 0 ,75 1 0,75 0,53
No3 0,75 1 0,75 1,39
Sludge Centrifuge 0,75 1 0 ,75 0 ,78
No4 0,75 1 0,75 1, 50
Sludg e Centrifuge 0,75 1 0,75 1,10
No5 0, 75 1 0, 75 1,43
.% fosses
1 2 3 4 5 6 7 8
pengambilan sampe l
. .
Gambar 4. 1. Grafik% Oil Losses Sludge Centrifuge Senin , 13 April 2009
l . f t i t l l
Tba e 4.4 Data Losses S ud ee Centr ifuf!e Se asa, 14 Apri 2009
Bukaan Air Bukaan Bukaan Ligh t %Oil
Pengencer Feeding Phase Losses
Sl udge Centrifuge 0, 75 0,75
1 1,1 9
No2 0,75 0,75
1 1, 1 4
Sludge Centrifug e 0,75 I 0,75 0,83
No3 0,75 0 75 14
1 , 1,
Sludg Centrifuge 0 75 0 75 0 49
e , 1 , ,
No4 0 75 0,75 ,04
, 1 1
Sludge Centrifuge 0 75 0,75 0 99
, 1 ,
No5 0 75 0 75 17
~ , 1 , 1,
% losses
1.41
1.2
1
r+-· ======--=----
-i---------...:>..----~
"'
~ 0 .8 t-·--· --- !-%toss~
'o
~ .
o6 -!. -------- -------
% losses
. - -- -
16 ·- -- -
. 1.1.4
21
· II> .. j 1 j
2
o 0 .8 -% osses
::,!!0 .0 6
0 .4
02
0
1 2 3 4 5 6 7 8
pengambilan sampel
Gambar 4.3. Grafik % Oil Losses Sludge Centrifuge Rabu, 15 April 2009
---
Tabe l 4.6. Data Losses Sludge Centrifuge Khamis , 16 April 2009
Bukaan air Bukaan Bukaan Light %Oil
Pengencer Feeding Phase losses
Sludge Centrifuge 0, 75 I 0,75 1, 17
No2 0, 75 1 0, 75 I, 1 7
Sludge Centrifuge 0, 75 1 0, 75 2, 01
No3 0, 75 1 0, 75 1, 74
Sludge Centrifuge 0, 75 t 0, 75 0, 83
No4 0, 75 1 0, 75 0, 91
Sludge Centrifuge 0, 75 1 0, 75 1, 07
No5 0, 75 1 0, 75 1, 1 8
% o il losses
2 .5
;
1.5
.s
·c5
'$ 1
0 .5
0 .
2 3 4 5 6 7 8
pengamb ilan sampel
Gambar 4.4. Grafik.% Oil Losses Sludge Centrifuge Khamis, 16 April 2009
7
•
~ sr----------------=-;::::::::::::::~·--
3
~c +------------------
~
•
= ~ 4 +-- ----------------
. Series1
5
~ ~ 3 +-------J-.-v=-'-1= 1=836=:....:__x...;..+..:...7 =0294= _ l-Linear
(Series1)
2~
· R_2_=_0_ 0_21_5 _ i- • j
S/2.
. . -
-~~--
!
-~ ~~~~~~~~~- .
j
i 1 0Ii--~-~----~-------
o-
02
- 0.4- 0 6 0 8 12 1.4
i. Rata-Rata % Oil Lossthari ~
. . . .
- t l s
25
% OH Loss vs% Underflow CST
... 8
~
3
..._ • - % Oil Loss Sludge
0 6
-------------
'E Centrifuge
•
"Cl
c
::::,
4
- % Oil Underflow CST
2
6 0 - : :
'if. 1 2 3 4
-%Oil loss 1 15 .26 1.26
. 1 1
Sludge
Centrifuge
- % Oil Underflow 6.58 5 46 4 33 6 22
. . .
"- ~T
Rata-Rata % 011 Lo.lhari
4.2 Pembahasan
Dari data yang didapat , bukaan air pengencer % temyata sudah tepat dan
untuk efektifitas pengutipan minyak di sludge centrifuge dengan kapasitas olah
6 ton/jam dengan menggunakan nozzel 1,8mm perlu memperhatikan bukaan kran
light phase dan jam operasi nozzle sludge centrifug e, karena temyata
mempengaruhi oil losses pada drab buangan sludge centrifuge. Adapun standard
losses pada drab buangan sludge centrifuge :S l %. Sedangkan standard underflow
CST di PKS yang saya teliti :S 7% . Terlihat dari table 2 .1 (Fikarlo , 2005) bahwa
yang mempengaruhi oil losse s pada sludge centrifuge adalah bukaan kran ligh t
phase , bila faktor - faktor lain yang mempengaruhi efektifitas kinerja sludge
centrifuge berada dalam keadaan yang optimal
Sludge Centrifuge yang menggunakan nozzle ukuran 1,8mm:
1. Rata-rata % oil lossesnya l ebih rendah pada bukaan Light Phase 1
dibandingkan pada bukaan Light Phase %.
2 . Rata -rata % oil loss es pada bukaan Li ght Phas e % lebih besar dibandingkan
pada bukaan Light Phase 1 disebabkan minyak dalam sludge yang
tersentrifusi pada Sludge Centrifuge, pada rpm tetap, lebih banyak terikut ke
Heavy Phase dibandingkan yang terilrut ke Light Phase. Dengan semakin
kecilnya bukaan Light Phase maka keluaran Light Phase yang masih
26
mengandung minyak akan semakin kecil pula sehingga kemungkinan minyak
terikut pada Heavy Phase semakin besar.
BABV KESIMPULAN DAN
SARAN
5.2 Sarah
Sebaiknya suhu operasi di stasiun klarifikasi tetap dijaga 90°C-95°C, untuk
memudahkan proses pemisahan minyak terhadap kandungan yang bukan minyak.
Untuk standarisasi pengoperasian sludge centrifuge yang menggunakan
1, ·
nozzel 8 sebaiknya dioperasikan dengan bukaan air pengencer %, bukaan
1,
feeding dan bukaan light phase 1. Lakukan pengoperasian sludge centrifuge
.
sesuai Jam operasi
28
DAFT AR PUST AKA
29
..:.::
ftS <D <"> CO O CO
~ >, OLOr,-..-en
O C
..-0 0 ..- 0
E
+~
- .... <OCO<ON..-
"C"
C>
,.._ ..- 00 ..-
+-
.... ..:.:: CO N N O O>
<O ~..:.::
o~
..:.:: c
....... <"')
(")N..-NO
0 0 0 0 0
<"') ,.._
..:.::
OftS
~
,-..--,-,-,-
E E
.... -....
--=o- C)
- 0) N..-<O"¢v
COl"-..-O>O>
<O<O<o:t(OCO
........
o-
- 0)
..:.::
-
... c C)
O N N LO LO ... c
I.!
G>
0
Cl)
(") N • .,.: N O
00000
I.! 0
,-,-..-,-..-- G> Cl)
.Q O .Q
..:.:: O
..:.::
.
NN<O<O<X> ..-C")ll),-..en
,.._ <D ...- ,.._ <O
COLO<o:t.~N
NMMNN- ..-(\1,-,-..--
en en en 0> en en en en en 0>
0
M
..-NVl"-IO <0..-vO>LO
MO..-(")<"> NO>MN..-
<OenLOl"-<o;t O«>LOV<O
<"> 0 o. <"> N <o;t..-NLOM
en ..- en ...- ..- m- ,- O> ..- ,-
LO <O LO <0 <O LO <D LO <O <D
-_....
0) co Nen ..- 0,...
-.::-
0) ll'>Nv<O..-
co~.... N
CO N IOO
CO <O IO <O . . ~~
LOCO<OION
O M V N en
Q) a.
E
N_N ..- 0 <"') Q) a. LO..-LOvO
CD
(U
..- 0 0 0 0
....... ..- ...- ....... ...- CD E 60600
..--
,- ,- ...- ,-
(U
II)
II)
c(U c
--
~
(U-.::-
0 0)
~
CO CO LO
<O IO IO
LO "¢ CO
<"') <O 'V
(0 0 ci
LO <O <D
~--c-
~
co
0 0)
Q)
CD OJ
CD
. -==~>> -==~>>
.tlO.
03
· 0.i::
a Q)
1:/)
.i.::
co O> (") O> O> .....
:::-1?
O
>-
C ..-<O'<tO>N
e ~ciao .....
,,..........
0) '<t '<t ,-.... <O N
+- '<t N ..- '<t N
<O ll) '<t ,-.... .....
.... .i.::
..-(")C')(")I'--
-0 co>- (") N ...... N ci
~ c 00000
·e ,-~~~"C""""'
,,......
....
m-;a..... _
O> ll)
CO- O>
N <O I'--
<O <O N
t-- N
'C"
<O
N
,-....
N
m';'
O>
a.
C1> -v (") cJ5 co C'\i Q)
CD E 0
~
0
..-
0 0
"C""""' "C""""' ~
0 CD E
(0 (0
II) II)
c(0
~ O> I'--(")
(")(")"<t(OIO
NO ;c O O> N
'<t N ll)
'<t IO
N ll)
(0,,......
0 ... ...,. (") It) '<t <O (0 'C" '<t (")
ll) ...,. (") <O ...,. O O> ll) ...,. ~~~
....
(0
....
CJ)
- CO O
ll) <O
<O O
It) <O <O
O ~~ coo
io <O ll)
a:ioci
<O <O
C1> C1>
CD CD
-==~>> -==>>5
.x
CV I.O...,.N..-0
~ >, ...,. O>...,. N N
0 .!: . . . . . c5 ~ . . . . . . . . . . .
E
+-
_.x
-...
Cl
o~
.¥ c
e
- -...
o-Cl
-
.x C)
... c
--
o- .O>
- ...
.x C)
... c
.
.8~
.,,
CV O L!
Cl>
.Q
.x
0
II)
O
O CO O I.O N
0 ...-0 ..-
--... -
(U
O>
Cl)
3: COE Cl) Q. ..-<ONO~
ocicioo
Cl) Q.
(1J -r-...-~~...- CD E
(1J
(/) f/)
;
c c
'<:tl.01'-(")CO
~m- N...-O ...- ..-
(1J0
!il -
Cl)
co
-....
O>
....~ O>
Cl)
CD
-
o .... V M It) 'V CO
IO'<:t(")<O'<:t_
a:i C> a:i C> 0
tl) <O I.O <O <O
-==~>> -==~>>
,-.. ...... (") N ,-.. ...,. ......
...... ..... O> co
.:it: tO 0
co ...... 0 co q .:it: ,-.. .....
0 ...... ...... o ' .....-
CG C'G
::::!! >, 0 ...... N 0 ...... >,
o .E "$. c
E E
-.::-
- -....
+
-.:,,:
0
O>
->, ca ~
N N
v
O> ...,. ...,. tO
co co
,-..
N
0 0 tO
0 (0
.....
(") N
tO
...... (")
-
-0 C'G>,
O>
+ -.:,,:
(")
O>
(")
N• 0
...,. co
co
(")
"":.
N
N
O>
r,..:-
0
co
.....
q
0
N
tO
..... .....
~
.:,,:=E O> ......
co
...... 0) 0..... 0......
.:it: c
e
0 0
...... ...... O> 0) O>
-
--
o-....O> Nv ,-..
-
.:it: Q
... c
<") (0 (") v
<") lO
O> ..... co (0
IO
...... v
e0 v .....N 0)co 0(") 0N
N
s N_
--
-
o-O>....
.:it: Q
l! 0
... c
,-..
co 0)00 ,-..
(0
0
N ,-..
l()
(0 0
,-..
<") <") tO
~ O> ,-.. ...,.
0 ..... o '
N 0
Cl> Cl> U) 0 -
O> ..... ..... ...... ...... ...... O> O> O>
.Q O
II)
..Q ~
.:it:
co,-.....-a:,,-..
COtON_O>~
NNNNN
O>O>O>O>O>
,C-
M ...-- com o O> O CO O <D N
O>OOMN ...,....,.I.Ol.01.0
NMa:>C0...-
(0...,. ,-.. N ...- ~';'
Cl) 0..
<")('1)0>1.0(0
01.000N
00000
"'"""..-..-..-..- CD E 0...-000
..- ..- ..- ..- ..-
CG
U)
~rl-.:-
c
~
c(U
3=
(U -
...... co
~ ;1;
O> N
...
Cl)
- O>
0
~~
Cl)
....
...... a:,
<D tO
CD CD
-==~>>
'--'--'-'-'-'--
.9 .9 .9 .9 .9 .9
CG CG t1J CG <U (U
'--'--'--'-'--'--
~ ~ ~ ~ ~ ~
Cl) Cl) Cl) Cl) Cl) Cl)
Cl) Cl) U) U) U) Cl)
(/) Cl) (/) (/) (/) (/)
..:w: .:.:: .:.:: ..:w: .¥
I'll '<t I'll ..... I'll <O I'll <O I'll 0
~
O
>,
C
E
I'--
CD
~
O
>,
C
·;
'<t
CD
~
0 .E
>,
E
(')
I.O
~
O i >, LO
I.O
~
O
>,
C
·e
'<t
'<t-
-... .....
i -s.... ..... 'i:?' -....
+S
!l
(")
0
I'--
~-=
l()
N
l()
I'--
+ ..:w:
_
- I'll
C")
N
<O
+
-..:.::
s ~
',;t
+
_..:w:
-I'll
- C) <O
~
-
o~
I'll
·e <X>
_
..i,: i::
N
_ -0 >,
... C'i
...-
- -0
..:w:
>,
N
eo a:i
. N
c
.....
c
~~
·e
..:w:
..:.:: .5
s ~
e i
·- ..... . .
i.
0
.....
0
- E
-
-- --- -- ..-
- ...-
0,
.
-.w
.i
-
...
c,
<O
(")
IO ..:w:
...
-0,...,.C)
- C) N
(')
..... ~-; -
- C) <O
C")
oS
-
.... 0
<O - ....C)
o- - <X>
0
'<t ~ C) <O ..x C) <X>
-c -c .....
t!-c0 1!-c
Si
~ '<t (')
-c IO
1! 0 N C'i C'i
..... 0 C'i
..... <X>
.8 g 0
..... 0
..- Q) Cl)
..... CD Cl)
-e-
Cl> Cl) O>
~ ,i
- .
-
..0 0
- . ..0I 0
..:w:
-
.0
.
.¥
0
I
..:.:: ..:.::
.
I I I
I t t I t
t t
~ ~ CX)
CD
~ «i I'--
<0- <0-
0 <X> 0 -;fl. <X> 0 CX) ~
0 <X>
+_ +_ +_ +_ +_
c Q) -- c Q) ..- c Q) -- c Q) ..- c Q) ..-
..¥ .x: ..¥
co IO co I'- t'D I'-
~ >.
C N ~ >.
C (X) ~ >. I{)
O O .E
·e '¢
e <O 0
E
iri'
e
0)
e
0
..- .x:
·e= 0
.....
--
-c
'
C)
.... - C)
j"Y
(X)
IO
<O
-
- -.
......
. .
0)
-c
C)
IO
<O
.x:o-
U)
N
-oS-.
IO
.x: 0)... c
I{)
<O
l!o 1!N
.8 .¥g
a:i
O> G) •
0
.Q · O
.x:
N
0
..... jg .¥
C'i
0
..-
0 N
t.p_
0 O>
IO
0 '¢
co
:IE I'-
:!; IO
:IE <O
cf!. (X) ~
0 (X) ~
0 (X)
(")
3:
+_
c Cl> ,......
<U a. ....
~E3
~ m Qi .....
.!::
.....
<O
0
i ..-~mg
(0 .S
+_
c Q) .......
<U a. ....
~E~
..-
v
co
O> (")
3:
,e~
+_
c [..::
cu cu Q
O II)
..... <U . §
("')
("')
<O
.....
(")
-~ <U.... Q) ("') ~ .... Q) ("') ~ .... (I) ("')
("') ("')
..0
- ..0
..x::
e..o Q) Q) ..x::
e=
Cl>
Cl> Cl>
- Q) ..¥
N
3:
--
Cl>
<U
-c-
.... -Cl>
a.
0)
0
0
O>
.....
N
3:
._
a.
-- .....
cu -Q)
.... ,.._
0)
..-
v "'
.....
~Q)
....
O>
-- <O
N
iEro
Q) '¢
("')
..o E ..oE
3:
<U IO
<U
IO iri'
II) II) II)
c c c
<U U) <U
v cu .....
~ ~ ...... ~
.... (X)
......
I I .... 0 -,._
I <U <O
<U-
0
<U0 -.... IO 0 .... IO
3: - 0)
-.,:_ 3: <U .9 '¢ v
3:
..... O>
....
<U - ("')
N ._ <'i
("')
cu-
.... ("')
C'i
Q) Q) Cl>
CD CD CD
E
<U U)
.... E
_!!!
....
U)
E
,.\!!
....
U)
'¢ <i o ...,. QJ o '¢ ~ o
9~
IO O>
~ 9~
<O O> ~ 9~
<O O> ~
.....0 0 0 0
..-0 ..... 0
0 'E
Q) 0 i:Q) 0 'E
Q)
N N N
> > >
0 0 0
Lamp iran 3. Cara Menghitung Losses M inyak dan Kandungan Mi nyak
Contoh:
Menghitung losses m inyak pada drab buangan sludge centrifuge adalah :
Dik: Wl(beratcawan) :61 ,4513
W2(berat sampe l) : 10,5626
W3(W l+W2 yang sudah di oven) : 64 ,9223
A(berat kolf +minyak) : 112,1639
B(berat kolf kosong) : 112,6150
Dit : %MC dan %Oil Losses ?
Penye lesaian :
_ 69 ,0304-59,3631 x lOOo/o
10,4865
= 92,72 %
= 1 ,06%
Mab loaa · ;wk yang cticlapat pada drab buangan s ludge centrifuge yaitu
1,06%..
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.