Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR

Dengan nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
ucapkan syukur kehadirat-Nya yang telah memberikan kami kesehatan. Sehingga
kami Bisa menyelesaikan makalah mengenai “PENTINGNYA AKHLAK
DALAM KEHIDUPAN”.
Di dalam makalah ini penulis menjelaskan bebagai macam akhlak. Penulis
berharap semoga apa yang ditulis di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca pada umumnya, Amin.
Di dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Akhlak dalam Pelayanan Kebidanan dan pihak lainnya.

Langsa, 02 April 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

PENGANTAR ........................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 4

A. Pengertian Akhlak ........................................................................... 4


B. Karakteristik Akhlak ....................................................................... 4
C. Pembagian Akhlak .......................................................................... 5
D. Macam-macam Aktualisasi Akhlak dalam kehidupan .................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.
Manusia hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang mana pada diri
manusia itulah terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.
Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia
memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk
menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT.
Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan
perannya sebagai makhluk Allah yang paling mulia.
Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifahan, yaitu tugas
kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan
alam. Satu dari dimensi manusia adalah akhlak yang berpengaruh penting pada
keyakinan dan perilakunya.
Islam sebagai agama yang komprehensif memberikan penekanan serius pada
dimensi akhlak manusia, bahkan sebagian besar ajaran Islam ada pada bagian
akhlak. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih
berat dalam timbangan (amal) seorang mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak
yang berbudi luhur.” (HR. At-Tirmidzi).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian akhlak?
2. Apa saja jenis-jenis akhlak?
3. Bagaimana penerapan akhlak dalam kehidupan?

C. TUJUAN
Tujuannya antara lain :
1. Mempelajari arti dan ruang lingkup akhlak
2. Mengetahui jenis – jenis akhlak
3. Mengetahui pelaksanaan akhlak Islam dalam kehidupan

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKHLAK
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah laku,
perangai, tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa
yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi.
Dengan demikian akhlak adalah pada dasarnya sikap yang melekat pada diri
seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila
perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut
akhlak yang baik atau akhlakul karimah. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak
yang buruk atau akhlakul mazmumah.

B. KARAKTERISTIK AKHLAK
Akhlak dalam islam sangatlah menjadi faktor pembeda yang menunjukkan
perilaku hidup umat manusia dari umat pemeluk agama lain Menurut Qardhawy
(1997) dalam Daras (2006) karakteristik akhlak ada tujuh, yaitu :
1. Moral yang beralasan serta dapat difahami Akhlak yang harus disandang
oleh seluruh umat islam bukanlah sesuatu yang bersifat dokmatis, tetapi
sesuatu yang logis dan masuk akal. Maksudnya logis adalah dapat
diargumentasikan dan dapat diterima oleh naluri manusia dan akal sehat.
Hal ini mencakup tentang pembahasan tentang kebaikan atau kemaslahatan
dan keburukan yang dilarang olehNya
2. Moral Universal Dalam hal ini moral bersifat umum, berlaku untuk semua
umat di dunia, tidak terbatas atas ras, suku, kebangsaan, golongan, kesukuan
atau kaum.
3. Kesesuaian dengan fitrah manusia. Islam memberikan pengakuan terhadap
status manusia sebagai ciptaan Allah yang diberikan fitrah, keinginan,
kecenderungan dan dorongan dari dalam jiwanya untuk berbuat. Manusia
diperbolehkan untuk memiliiki apa saja yang dia sukai, dan melakukan apa
saja yang ingin dia kerjakan asalkan tidak menyimpang dari ajaran islam.

4
4. Memperhatikan realita Seperti yang telah dijelaskan pada poin satu bahwa
moral islam adalah sesuatu yang logis dan sesuai nurani manusia. Realita
adalah hal yang mengarah pada keadaan manusia sehari-hari yang
menunjukkan keinginan
5. Moral positif Dalam islam, selain seseorang itu harus memiliki moral yang
baik dia harus memiliki ketangguhan dalam menghadapi cekaman sosial
politik yang terjadi di luar.
6. Komprehensifitas Moral islam adalah sebuah batasan dan cakupan yang
kompleks. Tidak benar anggapan sebagian orang tentang islam yang
menganggap bahwa islam hanyalah tentang kegiatan keagamaan, ibadah,
seremonial dan sebagainya yang mendekatkan diri sebagai umat kepada
Tuhannya. Lebih dari itu, islam mengatur pula bagaimana kita sebagai
makhluk sosial untuk berperilaku sesuai porsinya sehingga kita sebagai
umat islam akan memiliki nilai susila yang tinggi dan ajaran yang luhur.
7. Keseimbangan hidup atau Tawazun Dapat digambarkan secara umum
bahwa kita harus bersikap adil terhadap apapun yang ada di dunia ini.
Sebagai makhluk individu kita harus adil terhadap kebutuhan dan
pemenuhan kebutuhan ruh dan raga kita.

C. PEMBAGIAN AKHLAK
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut
sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya.
Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Akhlak mahmudah atau terpuji
2. Akhlak madzmumah atau buruk
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat-sifat yang terpuji pula”.Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta
kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah,
tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah,
bersabar atas segala musibah, dan lain sebgainya.

5
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat
yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang
termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak
mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya,
dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah,
qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong dan lain sebagainya.
Allah berfirman dalam surat At - Tin ayat 4-6 : Artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya. Kemudian
Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah- rendahnya (neraka). Kecuali
yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada
putusnya.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda : Artinya: “Sesungguhnya
manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan
mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk
perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR.
Thabrani).
ditinjau dari sisi kepada siapa kita harus berakhlak, maka dalam hal ini akhlak
bisa dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Akhlak kepada Al Khaliq (Allah), misalnya taat kepada-Nya, mencintainya
melebihi kecintaan kepada apapun dan siapapun juga, dan tawakal kepada-
Nya
2. Akhlak terhadap Rasulullah, misalnya megikuti dan menjalankan sunnah
rasul, bershalawat kepada rasul.
3. Akhlak Terhadap diri sendiri, misalnya Sikap sabar, Sikap Syukur. Sikap
Tawadlhu’, Bertaubat
4. Akhlak kepada makhluk (yang dicipta Allah), yakni berlaku baik kepada
makhluk Allah.

D. MACAM-MACAM AKTUALISASI AKHLAK DALAM KEHIDUPAN


Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat meng-implementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran.
Seperti dalam QS. An-Nahl : 58-59 :

6
ِ‫ه‬ ِ ‫سو ِءِ ُب‬
ِ ِ‫ش َِر مَا ب‬ ِِ ‫( يَ َتوَارَى مِنَِ ال َقو‬58) ِ‫ه َِو َكظِيم‬
ُ ِ‫م مِن‬ ُِ ‫همِ بِاْلُن َثى ظَلِ ُمسو ًَّدوَج ُه‬
ُ ‫ه َو‬ َ َ‫ش َِر أ‬
ُ ‫ح ُد‬ ِ ‫وَإِ َذا ُب‬
(59)ِ‫ون‬ ُ ‫سا َِء مَا يَح ُك‬
َ ‫م‬ َ ِِ‫لترَاب‬ُّ ‫ه فِي أَ ََل‬ ُّ ‫هونِ أَمِ ي َُد‬
ُِ ‫س‬ ُ ‫ه َعلَى‬ ُ ‫أَ ُيمس‬
ُِ ‫ِك‬

Artinya : “Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran)
anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat
marah.(58) Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya
berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan
menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-
hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu (59)”

1. Akhlak kepada Allah


a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya.
b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
c. Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan
Allah terhadap segala sesuatu.
d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
e. Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

2. Akhlak Kepada Rasululullah Saw


Akhlak terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung
kepada Rasulullah SAW yang meliputi tata cara bersikap kepada beliau dan tata
cara berinteraksi dengan segala sesuat yang di bawanya.
Contoh akhlak terhadap Rasulullah antara lain :
 Mencintai dan memuliakannya . Mencintai Rasulullah juga berarti
mencintai orang-orang yang di cintai oleh beliau dan membenci orang-orang
yang di bencinya.Lebih khusus mencintai keluarga dan sahabat-sahabatnya.
 Menghormati dan memuliakan Rasulullah. Bentuk penghormatan dan
pemuliaan terhadap beliau adalah tidak boleh mendahului beliau dalam

7
mengambil keputusan atau menjawab pertanyaan. Bentuk lain menghormati
Rasulullah dapat di teruskan oleh umatnya yaitu dengan tidak mengeraskan
suara di hadapan para ulama pewaris nabi.
 Mengikuti dan menaati segala yang di ajarkan kepada kita. Mengikuti
Rasuullah adalah bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT.
 Mengucapkan sholawat dan salam untuk Rasulullah. Perintah untuk
bersholawat menunjukkan betapa mulia dan terhormatnya kedudukan
Rasulullah di sisi Allah. Di samping bukti penghormatan kepada beliau juga
untuk kebaikan kita sendiri.

3. Akhlak kepada diri sendiri


Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri
pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam
memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan
sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa. Cara untuk memelihara
akhlak terhadap diri sendiri :
a. Shidiq artinya benar atau jujur
b. Amanah artinya dapat dipercaya
c. istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan
keislaman sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan godaan.
d. Iffah yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan memelihara
kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan
menjatuhkannya.
e. Tawadhu’ artinya rendah hati
f. Malu atau dalam bahasa Arab al-hayaa-uadalah sikap menahan segala
kecenderungan berbuat keburukan, kedzaliman, kekejian, kewenang-
wenangan dan tindak kemaksiatan lainnya
g. Sabar bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena
mengharapkan ridho Allah.
h. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain
tanpa harus menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada, tetapi

8
boleh jadi karena hambatan psikologis menyebabkan seseorang tidak mau
meminta maaf.

4. Akhlak kepada sesama manusia


a. Akhlak kepada Tetangga atau masyarakat antara lain :
 Tidak Menyakiti Tetangga dan Murah Hati.
 Memulai salam
 Bermuka berseri-seri (ceria)
 Memberikan Penghormatan yang Istimewa.
 Menerima Udzur (permohonan maaf).
 Menasehati dengan lemah lembut.
 Menutup Aib.
 Bersikap Ramah Tamah

b. Akhlak terhadap keluarga


 Memimpin rumah tangga
 Kerjasama
 PerhitungandanKeseimbangan
 Disiplin
 Kasih sayang

5. Akhlak terhadap kepada lingkngan


Alam adalah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta
isinya, selain Allah. Allah melalui Al-Qur’an mewajibkan kepada manusia
untuk mengenal alam semesta beserta isinya.
Berakhlak dengan alam sekitar dapat kita lakukan dengan cara
melestarikan alam sekitar sebagai berikut :
 Melarang penebangan pohon-pohon secara liar
 Melarang perburuan binatang secara liar
 Melakukan reboisasi
 Membuat cagar alam dan suaka margasatwa
 Mengendalikan erosi

9
 Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai
 Memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan
masyarakat
 Memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya
Dengan demikian manusia bukan saja dituntut agar tidak alpa dan tidak
angkuh terhadap sumber daya yang dimiliknya, melainkan juga dituntut untuk
memperhatikan apa yang sebenarnya dikehendaki oleh pemilik (Tuhan)
menyangkut apa yang berada di sekitar manusia.
Allah berfirman : “Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta yang berada di
antara keduanya, kecuali dengan (tujuan) yang hak dan pada waktu yang
ditentukan.” (QS. Al-Ahqaf 46:3)

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak
mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia
yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan
sesama makhluk.
Akhlak merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul
karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah
Rasulullah S.A.W.
Akhlak baik terhadap Allah Swt.,terhadap Rasulullah Saw,Pribadi, Sesama
Manusia dan Lingkungan hidup perlu diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

B. SARAN
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad
S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unnes.ac.id/sitikhotimah/2015/11/19/makalah-akhlak-dan-
aktualisasinya-dalam-kehidupan/
Pendidikan Agama Islam. Grasindo: Jakarta Ahmad A.K. Muda. 2006.

12

Anda mungkin juga menyukai