1, APRIL 2016 | 30
ABSTRAK
Perencanaan untuk pemulihan dari bencana dengan cepat menjadi diakui sebagai suatu kebutuhan.
Begitu juga dengan institusi pendidikan memerlukan perencanaan pemulihan data mereka bila terjadi
bencana. Oleh karena itu peneliti mencoba membuat rencana pemulihan bagi salah satu institusi
pendidikan yang ada di Indonesia yang dituangkan pada paper ini. Paper yang peneliti buat berjudul
“DRP menggunakan sistem fail over dan mirroring untuk instansi pendidikan Studi kasus Universitas
Mercu Buana” menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cylce). Dengan tujuan agar
Universitas Mercu Buana akan lebih cepat melakukan pemulihan sistem komputerisasi mereka saat
terjadi bencana. Penulis menggunakan sistem fail over, mirroring karena penulis menerapkan metode
aktif pasif, perencanaan pembuatan, penulis menggunakan NDLC karena metode ini sangat membantu
dalam penyelesaian persoalan pada penulisan paper ini. Sistem fail over digunakan pada aplikasi yang
berjalan pada Universitas Mercu Buana, yaitu aplikasi SIA (Sistem Informasi Akademik), dan
mirroring pada mesin database-nya.
ABSTRACT
Planning for recovery from a disaster quickly became recognized as a necessity. As well as
educational institutions require planning their data recovery in case of disaster. Therefore, researchers
tried to create a recovery plan for one of the existing educational institutions in Indonesia are
showcased in this paper. Paper that researchers created titled "DRP using the system fail over and
mirroring for educational establishments Mercu Buana University case study", using the method of
NDLC (Network Development Life cylce). With the aim to Mercu Buana University will be quicker to
recover their computerized systems when a disaster occurs. The author uses the system fail over,
mirroring because the authors apply the active passive methods, planning the making, the authors use
NDLC because this method is very helpful in the resolution of issues in the writing of this paper. Fail
over systems used in applications that run on Mercu Buana University, the application of SIA
(Academic Information System), and mirroring in its database engine.
3. Memberikan rencana pemulihan yang tersedia sangat minim jika tidak ingin
teratur dan terukur. dikatakan tidak ada.
4. Menghindari 2.2.4 Plan Documenting
terjadinyaketergantunganterpusatpadasatua Hasil analisa dan rancangan strategi yang
tau sekelompok personel. sudah dihasilkan dari tahapan-tahapan
5. Melindungiasetorganisasi,termasukkeselam sebelumnya tidak akan berarti apa-apa jika tidak
atanpersoneldi dalamnya. terdokumentasi dengan baik. [4]
2.2 Tahapan Pembangunan Disaster recovery 2.3 Business Continuity Planning
Plan Jika berbicara mengenai DRP, tentunya tidak
DRP merupakan proses bertahap yang akan dapat lepas dari Business Continuity
tersusun secara metodikal. Tahapan Planning (BCP) adalah sekumpulan proses
pembangunan sebuah DRP tidak selalu sama, otomatis atau pun manual yang dirancang
karena sangat bergantung pada kebutuhan dan untuk mengurangi ancaman terhadap fungsi-
tujuan pembuatannya. Berikut merupakan fungsi
Tahapan pembangunan sebuah DRP: [4] pentingorganisasi,sehinggamenjaminkontinui
1. Risk assessment taslayananbagioperasiyangpenting [2].
2. Priority assessment 2.3.1 Backup management
3. Recovery strategy selection Backup merupakan sebuah proses
4. Plan documenting penduplikasian data kedalam media yang
2.2.1 Risk Assessment terpisah. Backup biasanya digunakan dengan
Risk Assessment adakah proses identifikasi dua tujuan utama yaitu untuk memulihkan
ancaman-ancaman yang mungkin terjadi, baik kembali data yang mengalami
yang berasal dari dalam, maupun dari luar. kerusakan/kehilangan pada saat terjadi
Pada fase ini, setiap ancaman bencana yang bencana dan untuk memulihkan sebagian kecil
sudah diidentifikasi akan diberi nilai pada data yang mengalami kerusakan atau
setiap atributnya. [4] kehilangan akibat kesalahan manusia.[3]
2.2.2 Priority Assessment Jenis-jenis strategi backup adalah sebagai
Saat suatu bencana terjadi dan mengganggu berikut:
berbagai macam proses bisnis dan operasi, • Snapshot Backup
sangatlah penting untuk memiliki urutan Data diduplikasikan secara live dengan
prioritas proses yang jelas. [4] melakukan penguncian terhadap seluruh data
2.2.3 Recovery Strategy Selection untuk sementara waktu dan kemudian
Krieria-kriteria dalam strategi pemulihan, dilakukan snapshot terhadap data tersebut.
yaitu: [4] • Full Backup
1. Strategipemulihanharusmemenuhikeyrequ Data diduplikasikan secara keseluruhan
irementyangsudah didefinisikan di tahap baik data yang sudah pernah diduplikasikan
sebelumnya. maupun belum pernah kedalam media yang
2. Strategipemulihanharuscosteffectiveberba terpisah.
ndingdenganrisikodan prioritasnya. • Differential Backup
3. Strategi pemulihan harus dapat diterapkan Data yang diduplikasikan hanya merupakan
dengan kondisi yang terdapat sekarang data baru atau data yang mengalami
dan di masa depan. perubahan.
Strategi pemulihan tersebut diantaranya • Incremental Backup
adalah: Data yang diduplikasikan hanya data yang
1. Hot site belum pernah dilakukan backup.
Strategi pemulihan dengan cara • Continuous Backup
mengadakan lokasi duplikat dari lokasi asli. Data dilakukan duplikasi secara terus
2. Warm site menerus terhadap data yang berubah.
Strategiinimenggunakanlokasiyangm 2.4 Failover Clustering
emilikisistemdanjaringan komunikasi Failover adalah teknik yang menerapkan
yang siap digunakan, cukup untuk
beberapa jalur untuk mencapai tujuan.
menjalankan kembali proses bisnis. Terdapat dua link, namundalam keadaan
3. Cold site normal hanya ada satu link yang digunakan
Strategi ini hanya menyediakan lokasi
saja. Perangkat dan jaringan yang
mirroring database.
f. Management
Prose kebijakan apakah rancangan ini akan
dibangun, penepatan lokasi, kebijakan VPN
VPN
pasca
Menteng Keuangan Fakulatas-fakulatas dilihat pada gambar di bawah ini:
keuangan Internet
yaitu: VPN
Database
VPN Database
2. Mirror database
Penulis menggunakan metode failover, LAN MERUYA
Database
Database utama kedua
Gambar 7. Tampilan aplikasi untuk simulasi
terjadi resiko data yang berbeda maka penulis Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut
menggunakan metode mirroring dua arah. bisa ini.
dilihat pada Gambar 9 dibawah ini. 4.6.1.2 Pengujian menggunakan FGD
Pengujian kedua yang penulis lakukan yaitu
dengan menggunakan FGD untuk dapat
mengetahui kebutuhan fungsional yang dibuat
apakah sudah sesuai harapan.
a. Karateristik koresponden
Responden sebagai informan dalam FGD
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.Responden Focus Group Discussion
Nama Jabatan Lama Pendidikan
bekerja
Mujiono Direktur 5 tahun S2
Sadikin Informasi dan
Gambar 9. Tes komunikasi ke Server utama ST., MT. Teknologi
Arif Rifai Kepala Pusat 2 tahun S1
Setelah dicek komunikasi ke Server utama Pengembangan
putus maka skenario selanjutnya kita mencoba Sistem
mengakses www.tesis.com untuk mengetahui Informasi
apakah failover yang telah dibuat bekerja Muhamm Kepala Pusat 3 tahun S2
dengan baik, untuk lebih jelas bisa dilihat pada ad Rifqi, Operasioanal
gambar di bawah ini. Mkom Support Sistem
Informasi
Arief Kepala Sub 10 tahun S1
Prabowo, Bagian
ST Jaringan
Komputer