Prinsip pemberian insentif ini berhubungan dengan kinerja karyawan yang melampaui standar yang telah
ditetapkan perusahaan. Atas kerja keras dan prestasi kerja tersebut maka karyawan akan mendapatkan
penghargaan, bisa dalam bentuk uang, barang, dan lainnya.
Pemberian insentif ini umumnya diberikan kepada tenaga pemasaran yang berhasil menjual melebihi
target perusahaan. Contohnya, seorang sales yang menjual lebih banyak dari target penjualan.
Beberapa ahli pernah menyampaikan pendapat mengenai arti insentif, diantaranya adalah:
1. Andrew F. Sikula
Menurut Andrew F. Sikula pengertian insentif adalah sesuatu yang mendorong atau memiliki
kecenderungan untuk merangsang sebuah kegiatan, insentif merupakan motif dan imbalan yang
dibentuk untuk memperbaiki produksi.
2. Heidjrachman
Menurut Heidjrachman arti insentif adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk memberikan upah/ gaji
yang berbeda kepada pekerja karena prestasi kerja yang berbeda.
Menurut Adams dan Hicks insentif adalah semua bentuk imbalan dan hukuman (Punishments) yang
diterima oleh pemberi layanan (Providers) sebagai konsekuensi dari organisasi tempat mereka bekerja,
institusi yang mereka operasionalkan dan intervensi-intervensi yang mereka lakukan.
4. Mangkunegara
Menurut Mangkunegara pengertian insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk
uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap
kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi/ perusahaan.
5. Hasibuan
Menurut Hasibuan, pengertian insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan
tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang digunakan sebagai
pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi.
6. Handoko
Menurut Handoko pengertian insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk
melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan.
7. Pangabean
Menurut Pangabean, arti insentif adalah imbalan langsung yang diberikan kepada karyawan karena
prestasinya melebihi standar yang ditentukan. Dengan asumsi bahwa uang dapat mendorong kinerja
karyawan menjadi lebih baik, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja.
8. Samsudin
Menurut Samsudin pengertian insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda bukan didasarkan
pada evaluasi jabatan, namun karena adanya perbedaan prestasi kerja.
9. Gorda
Menurut Gorda definisi insentif adalah suatu sarana memotivasi karyawan berupa materi, yang diberikan
sebagai suatu perangsang atau pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar meningkatkan
produktivitas kerjanya dalam organisasi.
10. Simamora
Menurut Simamora pengertian insentif adalah suatu program yang mengaitkan antara bayaran dengan
produktivitas kerja.
Menurut Ranupandojo dan Suad Husnan arti insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan
dalam bentuk uang untuk memotivasi karyawan agar lebih giat lagi dalam bekerja dan dapat
meningkatkan prestasi kerjanya.
12. Manullang
Menurut Manullang, pengertian insetif adalah sarana motivasi/ sarana yang dapat menimbulkan
dorongan pada karyawan.
Sesuai dengan penjelasan definisi insentif di atas, kompensasi dalam bentuk insentif sangat erat
hubungannya dengan motivasi kerja. Jadi, insentif diberikan berdasarkan prestasi atau produksi dari
seorang pekerja.
Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja para pekerja, dimana hal ini akan terlihat dari absensi
dan tingkat perputaran tenaga kerja
Meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan kata lain hasil produksi bertambah untuk setiap unit
per satuan waktu, serta meningkatnya penjualan
Memperbaiki dan meningkatkan standr hidup dengan adanya pendapatan tambahan selain gaji pokok
Memperbaiki dan meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga para pekerja berupaya untuk
berprestasi di tempat kerja
Jenis-Jenis Insentif
Insentif material; yaitu insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus, pembagian laba, kompensasi
yang ditangguhkan, dan jaminan hari tua.
Insentif non-material; yaitu insentif yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk piagam penghargaan,
pemberian promosi jabatan, jaminan sosial, pujian dalam bentuk tulisan dan lisan.
Individual incentive; yaitu insentif yang diberikan kepada seorang pegawai atas kerja keras dan
prestasinya di tempat kerja
Group incentive; yaitu pemberian insentif kepada pegawai sesuai dengan standar dari masing-masing
group/ kelompok
Plant-wide incentive; yaitu pemberian insentif kepada semua pegawai perusahaan sesuai dengan kriteria
pembayaran yang telah ditentukan perusahaan
Bentuk-Bentuk Insentif
Seperti yang disebutkan pada pengertian insentif di atas, pemberian insentif dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk. Menurut Koontz pemberian insentif bisa dalam bentuk uang, partisipasi, dan
lingkungan kerja yang baik.
Pada umumnya para pegawai lebih memilih menerima insentif dalam bentuk uang. Hal ini berkaitan
dengan realisasi kualitas kehidupan pegawai yang lebih baik dari sisi keuangan.
Dengan prestasi kerja yang baik akan mendukung kesempatan mendapatkan insentif dari perusahaan.
Dengan begitu maka kebutuhan hidup pegawai tersebut terpenuhi dan menjadi lebih baik.
Lingkungan kerja yang baik merupakan salah satu impian dari para pekerja. Alasannya, dengan
lingkungan kerja yang baik maka hal ini akan mendukung kenyamanan dalam bekerja dan peningkatan
prestasi kerja.
Kesempatan untuk berpartisipasi dan berkomunikasi dengan petinggi di perusahaan bisa memberikan
dorongan semangat kerja kepada para pekerja. Dengan kesempatan seperti ini, maka karir seorang
pegawai dapat meningkat lebih cepat sesuai dengan kinerjanya.
Selain itu, dengan adanya kesempatan menjadi partisipasipan maka seorang pegawai mendapatkan
pengakuan dan mendapat dukungan dari perusahaan.
Dalam pemberian insentif, tentu saja perusahaan tidak melakukannya begitu saja. Pada umumnya, ada
beberapa indikator pemberian insentif, yaitu:
1. Kinerja Pegawai
Pegawai yang berprestasi atau yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata biasanya selalu mendapatkan
insentif dari perusahaan.
Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima oleh pegawai juga dapat ditentukan oleh
waktu kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Senioritas Karyawan
Masa kerja seorang karyawan di sebuah perusahaan juga berpengaruh kepada besarnya insentif yang
akan diterimanya.
4. Kebutuhan Pegawai
Pemberian insentif kepada pegawai dapat juga didasarkan kepada tingkat urgensi kebutuhan akan
kualitas hidup yang lebih baik dari pegawai.
Perusahaan juga sering memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan pengorbanan kerja yang
telah dilakukan oleh pegawai tersebut.
Tingkat jabatan seorang karyawan juga menjadi salah satu indikator penting dalam pemberian insentif.
Secara umum, pengertian Kompensasi berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward)
yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.
Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh
organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada karyawan secara langsung maupun tidak
langsung. Di mana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk non moneter.
Menurut Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak lan
gsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Pemberian sebuah kompensasi terhadap karyawan pasti memiliki tujuan positif. Menurut Notoatmodjo,
tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi.
e. Pengendalian biaya.
f. Memenuhi peraturan-peraturan.
Sebuah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atau pihak-pihak yang terkait
dalam proses usaha, bisa berbentuk dalam 4 (empat) hal yaitu:
2. Insentif
Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji di atas atau di luar gaji atau upah yang diberikan oleh
organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan
produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan, atau upaya-upaya pemangkasan biaya.
3. Tunjangan
Contoh tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan
yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan
dengan kepegawaian.
4. Fasilitas
Kenikmatan atau fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, dan lain
sebagainya.
Jenis-Jenis Kompensasi
Komponen-komponen dari keseluruhan program gaji secara umum dikelompokan ke dalam kompensasi
finansial langsung, tak langsung, dan non finansial
Kompensasi ini berupa bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi,
pembagian laba/keuntungan, dan opsi saham), dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas
pembelian saham).
Kompensasi berupa program-program proteksi (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi
tenaga kerja), bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-
fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.
Kompensasi berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan
rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi yang kompoten, kerabat
yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).
Untuk dapat memberikan sebuah tingkat kompensasi yang baik kepada karyawan, bagian manajemen
keuangan harus memiliki pengelolaan keuangan dan perencanaan yang baik. Jurnal software akuntansi
online, membantu Anda untuk memiliki pengelolaan dan perencanaan keuangan perusahaan dengan
baik. Fitur-fitur yang dimiliki Jurnal telah disesuaikan dengan kebutuhan akuntansi sebuah perusahaan
dan kepentingan pengembangannya di masa depan. Dapatkan informasi lebih lengkap tentang Jurnal di
sini.