Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian


Pada prinsipnya ilmu dan pengetahuan mempunyai perbedaan.
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya.
Pengetahuan merupakan hasil dari proses manusia untuk tahu tanpa
mengikuti langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan Ilmu
merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan
metode ilmiah. Makna ilmu menunjukkan sekurang-kurangnya 3 hal:
a. Kumpulan pengetahuan (produk)
b. Aktivitas ilmiah dan proses berpikir ilmiah (proses)
c. Metode ilmiah (metode)

Proses

ILMU

Produk Metode

Gambar 1. Makna Ilmu

a. Ilmu sebagai produk, merupakan kumpulan informasi yang telah


teruji kebenarannya dan dikembangkan berdasarkan metode
ilmiah dan pemikiran logis.
Struktur ilmu adalah sebagai berikut:
1) Paradigma
2) Teori
3) Konsep dan asumsi
4) Variabel dan parameter
b. Ilmu sebagai proses, merupakan cara mempelajari realitas
(kejadian) dan upaya memberi penjelasan tentang suatu

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 1
mekanisme (jawaban terhadap pertanyaan mengapa dan
bagaimana).
Karakteristik ilmu adalah sebagai berikut:
1) Dapat dibuktikan secara logika
2) Dapat dipahami secara umum
3) Ditegakkan secara teoritis
4) Menjawab pertanyaan mengapa
c. Ilmu sebagai metode, merupakan metode untuk memperoleh
pengetahuan yang objektif dan dapat diuji kebenarannya.
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan
terpola untuk menegaskan bidang keilmuan, sering kali disebut
metode ilmiah. Metode ilmiah berkaitan erat dengan logika,
metode penelitian, metode pengambilan sampel, pengukuran,
analisis, penulisan hasil, dan kesimpulan.pendekatan adalah
pemilihan area kajian.

Ilmu dan penelitian mempunyai hubungan yang sangat erat.


Menurut Almack (1930), Hubungan antara ilmu dan penelitian adalah
seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses sedangkan hasilnya
adalah ilmu. Akan tetapi Whitney (1960), berpendapat bahwa ilmu
dan penelitian adalah sama-sama proses, sehingga ilmu dan penelitian
adalah proses yang sama. Hasil dari proses tersebut adalah
kebenaran.

Syarat Ilmu
Terdapat beberapa persyaratan bahwa suatu pengetahuan dianggap
sebagai ilmu:
a. Memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan ilmiah
1) Logis, dapat dinalar dan masuk akal
2) Empiris, data dapat diamati dan diukur
3) Diperoleh melalui metode ilmiah
b. Memenuhi komponen ilmu
c. Memenuhi metode ilmiah

2. Pendekatan Penelitian (Induktif-Deduktif)


a. Penelitian Induktif
Jenis penelitian ini menekankan pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 2
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan
kesimpulan dari khusus menuju umum.
Jenis penelitian induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat
umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif
b. Penelitian Deduktif
Jenis penelitian deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk
mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang
telah dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah
teori, lalu hipotesis ini diuji dengan melakukan beberapa observasi.
Jenis penelitian deduktif merupakan prosedur berpangkal pada
suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulanatau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari
pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen, dan
operasionalisasi.

3. Pengertian Metodologi Penelitian, Berpikir dan Bersikap Ilmiah


Serta Urgensi Penelitian Dalam Pengembangan Iptek
a. Pengertian metodologi penelitian
“Metodologi Penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya
cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang
artinya adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi, “metodologi” artinya
cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangan “Penelitian”
adalah suatu kegiatan untuk mencatat, merumuskan dan
menganalisis sampai menyusun laporannya.
Penelitian juga merupakan satu usaha untuk mencari kebenaran.
Metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan
yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran.
b. Pengertian berpikir ilmiah
Berpikir ilmiah adalah satu-satunya cara berpikir logis dan
sistematis untuk mencari kebenaran rasional sebagai sarana
pengembangan ilmu dan pengetahuan. Berpikir ilmiah selalu
diajarkan di lembaga pendidikan, mulai dari pendidikan dasar
sampai ke pendidikan tinggi.

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 3
Dalam filsafat ilmu (Suriasumantri, 1995) dikatakan bahwa
proses berpikir dapat dibagi menajdi dua bagian, yaitu berpikir
berdasarkan penalaran, dan berpikir bukan berdasarkan
penalaran. Berpikir ilmiah adalah proses berpikir untuk mencari
kebenaran yang berdasarkan penalaran tertentu. Ada dua ciri
berpikir ilmiah yaitu 1) bersifat logis dan 2) bersifat analitis serta
menggunakan logika tertentu.
c. Pengertian bersikap ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang sebaiknya atau seharusnya
dimiliki oleh setiap orang, terutama ilmuwan, dalam melakukan
tugas mereka untuk mempelajari, meneruskan, menolak ataupun
menerima serta merubah dan menambah ilmu pengetahuan.
(Judistira K. Garna, 2000:7).
Selanjutnyan Judistira K. Garna, 2000:7 mengemukakan 6 sikap
ilmiah yang harus dimiliki oleh mereka yang menyebut dirinya
ilmuwanyang tunduk pada salah satu disiplin ilmu tertentu, yakni:
1) Objektivitas, merupakan sikap yang dalam melakukan suatu
peninjauan, hal yang dipentingkan ialah objeknya, karena itu
pengaruh subjek (dirinya) dalam membuat deskripsi dan
analisis suatu pengamatan seharusnya secara tegas tidak
muncul.
2) Sikap serba relatif, bahwasannya ilmu tak bertujuan mencari
dasar atau prinsip dari kenyataan, artinya ilmu itu tidak
bermaksud mencari kebenaran mutlak. Kebenaran ilmiahnya
adalah berlandaskan atas beberapa postulat, yang secara a
priori telah diterima sebagai suatu kebenaran.
3) Skeptis, yaitu sikap untuk slealu ragau terhadap pertanyaan
yang dianggap belum kuat dasar pembuktiannya. Sikap
skeptis itu pada hakekatnya ialah sikap hati-hati dan teliti
dalam memberikan penilaian serta pernyataan ilmiah,
walaupun demikian secara fislosofi memang tidak mungkin
meragukan segalanya, atau semua itu memang harus benar-
beanr diragukan, ataukah sesuatu itu masih bisa merupakan
suatu kepastian baginya pada suatu saat lainnya.
4) Memiliki kesabaran intelektual, ialah kemampuan menahan
diri dan kuat untuk tidak menyerah begitu saja kepada
berbagai tekanan terhadap pendirian ilmiahnya, karena kajian
belum selesai ataupun hasil kajian itu memang demikian
halnya. Tidaklah mengherankan apabila dalam mengumpulkan

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 4
data yang relevan, dan melakukan klasifikasi dan analisisnya
itu merupakan pekerjaan yang butuh kesabaran, yang berarti
teliti, tekun, sistematik, tidak tegesa-gesa menyampaikan
hasilnya apabila dianggap belum kuat dasar dalam
mengemukakan hasilnya.
5) Sederhana, yaitu sikap yang sedrhana dalam cara berpikir,
menyatakan dan cara pembuktian, karena itu manakala suatu
gejala sosial dapat dan cukup diterangkan oleh satu
penjelaasan, maka penjelasan yang lain tidaklah perlu
dikemukakan. Sederhana dan kesedrhanaan dikaitkan dengan
bahasa ilmiah ialah mampu mengemukakan bahasa yang
sederhana bukan bahasa yang kacau dan kasar, tetapi bahasa
yang jernih, terang, dan jelas tidak mengungkapkan emosi
peneliti yang bisa mengaburkan makna hasil penelitiannya.
6) Tidak memihak etika, Istilah etika, etik, atau ethics itu berasal
dari bahasa Yunani, Ethos yang berarti characters, watak,
sifat atau kebiasaan. Etika merupakan suatu studi yang
sistematik tentang hakekat dari konsep nilai-nilai baik dan
buruk, apa dan bagaimana seharusnya dan prinsip-prinsip
umum yang dapat memberikan alasan tertentu tentang
sesuatu hal yang memerlukan sikap dan tindakan orang yang
terkena etika tersebut. salah satu sikap ilmiah yang tidak
mudah ditegakkan adalah sikap tidak memihak etikayang
beranggapan bahwa ilmu itu tidak memiliki tujuan dan tugas
untuk pada akhirnya membuat penilaianm tentang apa yang
buruk, tetapi ilmu bertugas untuk mengemukakan apa yang
salah dan apa yang benar secara relatif.
d. Urgensi Penelitian dalam Perkembangan IPTEK
Penelitian adalah hal sangat penting dalam berbagai bidang
kehidupan. Perkembangan IPTEK tidak terlepas dari aktivitas
dunia penelitian. Demikian juga di bidang pendidikan dan
kesehatan. Penelitian sangat bermanfaat bagi kemajuan IPTEK,
yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan bangsa. IPTEK membantu untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan gejala yang ada
di sekeliling kita. Tetapi masalahnya, dunia penelitian Indonesia
masih belum banyak memberikan sumbangan bagi kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan bangsa.

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 5
4. Perkembangan metode ilmu dan penelitian
Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara
sistematik dan runtut dengan menggunakan metode ilmiah.
Karenanya sementara orang menganggap perlunya memiliki sikap
ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata
lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu:
a. Sikap ilmiah
b. Metode ilmiah
c. Tersusun secara sistematik dan runtut
Sikap ilmiah menuntut orang untuk berpikir dengan sikap tertentu.
Dari sikap tersebut orang dituntun dengan cata tertentu untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut
metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah
diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik dan
runtut.
Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikembangkan oleh
Rummel, yakni:
a. Periode trial and eror
Periode ini menandakan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam
tahap awal, yang dibangun dengan cara mencoba-coba berulang
kali hingga ditemukan suatu pemecahan masalah yang dianggap
memuaskan. Tahap ini sering disebut tahap embrio ilmu
pengetahuan.
b. Periode authority and tradition
Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas
pendapat para pemimpin atau penguasa saat itu yang harus
dipatuhi oleh rakyat karena pendapat tersebut dianggap pasti
benar adanya. Pada masa lampau tradisi memegang peranan
penting.
c. Periode speculation and argumentation
Pada periode ini masyarakat mulai membentuk kelompok-
kelompok spekulasi dan mulai berargumentasi tentang sesuatu
untuk memperoleh kebenaran. Pada waktu itu orang sangat
mengagungkan akal dan kecerdasan dalam berbicara
d. Periode hypotesis and experimetation
Pada periode ini orang mulai menemukan metode untuk
menerangkan suatu kejadian. Awalnya menduga-duga
(mengajukan hipotesis), lalu mengumpulkan fakta dengan cara

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 6
pengamatan, fakta selanjutnya dianalisis dan diolah yang
akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

5. Mencari kebenaran
Wallace (1971) mengemukakan 4 cara memperoleh dan menguji
kebenaran dari suatu pernyataan empirik :
a. Authoritarian
b. Mystical
c. Logico-rational
d. Scientific

Perbedaan antara cara yang satu dengan cara yang lain dapat dilihat
dari:
a. Producer, siapa yang menyatakan bahwa pernyataan empirik itu
benar.
b. Procedure, bagaimana seseorang mengetahui bahwa pernyatan
empirik itu benar.
c. Effect, apa akibat yang ditimbulkan oleh pernyataan empirik yang
diterima sebagai suatu kebenaran.

Melalui cara authoritarian


• Pengetahuan dicari dan diuji dengan mengacu pada orang yang
secara sosial dipandang memenuhi persyaratan sebagai sumber
pengetahuan. Contoh: seorang profesor, tetua atau pra pemimpin,
yang karena kedudukan sosial, dipandang sebagai sumber
kebenaran. Apa yang dikatan mereka, diterima oleh pihak lain
sebagai suatu kebenaran.

Melalui cara mystical


• Pengetahuan yang diperoleh melalui cara mystical bersumber pada
orang yang mempunyai otoritas supra-natural antara lain
paranormal dan nabi.

Melalui cara logico-rational


• Pengetahuan yang benar melalui cara logico-rational mengandalkan
pada kemampuan nalar atau logika formal. Artinya, siapa pun dia
dapat menjadi sumber pengetahuan yang benar asalkan didasarkan
pada penalaran yang benar, pernyataan empirik yang dibuatnya
masuk akal, bernalar.

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 7
Melalui cara scientific (ilmiah)
• Cara untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah bersumber pada
siapa pun asalkan penyataan yang dibuatnya didasarkan
pengamatan empirik dan dengan menggunakan metode tertentu.

6. Definisi penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Research
sendiri berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “search” yang
berarti mencari. Dengan demikian, arti sebenarnya dari research
adalah “mencari kembali”.
Beck).
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan data dan
penafsiran fakta-fakta (David H. Penny).
Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan
penekanan bahwa pencarian dilakukan terhadap masalah-masalah
yang dapat dipecahkan (Parsons).
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan, dan menganalisis data sampai menyusun laporannya.
(Hadi)
Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis yang menggunakan
metode untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah-
masalah. Tujuan akhir dari penelitian adalah untuk mengembangkan,
menemukan kembali atau memperluas a body of knowledge (Polit and

7. Klasifikasi penelitian
Penelitian sering dikelompokkan menjadi empat kelompok besar
yakni:penelitian teoritis, penelitian eksperimental, penelitian rekayasa,
dan penelitian kualitatif
a. Penelitian teoritis umum dilaksanakan dalam pengembangan
ilmu-ilmu dasar. Penelitian teoritik dimulai dengan
mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti, mengembangan
landasan teoritis untuk menghasilkan hipotesis, model, atau teori
yang akan diuji, menguji dengan metode analisis dan/atau
numerik, dan menafsirkan, dan mengevaluasi hasil pengujian.
b. Penelitian eksperimental banyak digunakan untuk pengembangan
ilmu-ilmu terapan. Penelitian eksperimental dilaksanakan dengan
mengikuti prosedur yang sistematik dan runtut, dengan tahapan
mengidentifikasi, seleksi, dan merumuskan masalah, melakukan

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 8
studi pustaka, atau penelusuran informasi yang berkaitan dengan
masalah yang dipilih, merumuskan hipotesis, merancang cara
pengumpulan data secara langsung melalui kegiatan eksperimen,
melakukan analisis data sesuai dengan rancangan penelitian yang
digunakan dan tujuan dari penelitian tersebut, dan menarik
kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan
dan sebagai jawaban terhadap hipotesis yang sesuai dengan
masalah penelitiannya.
c. Penelitian rekayasa dikembangkan untuk rancang bangun suatu
alat, mesin, atau produk tertentu lainnya. Penelitian ini dapat
dirancang untuk mendapatkan sesuatu yang sama sekali barau
atau hanya untuk meningkatkan kinerjanya. Penelitian rekayasa
adalah suatu kegiatan penelitian yang tidak bersifat rutin, dan di
dalamnya harus ada peningkatan manfaat ditinjau dari proses
atau produknya yang diyakini akan lebih unggul dibanding proses
atau produk terdahulu. Pelaksanaan penelitian rekayasa dimulai
dengan menetapkan ide, mengembangkan rancanga konseptual,
mengevaluasi rancangan teknis, membuat prototipe atau model,
menguji prototipe atau model, dan mengevaluasi keunggulan
komparatif dengan produk sebelumya.
d. Penelitian kualitatif banyak digunakan pada ilmu-ilmu sosial. Pada
penelitian ini, informasi atau data yang dikumpulkan tidak dapat
dikuantifikasikan dan lebih bermakna apabila disajikan dalam
bentuk uraian kualitatif. Penelitian kualitatif biasanya dimulai
dengan mengajukan pertanyaan penelitian mengenai hak-hal
tertentu, menetapkan rancangan penelitian yang sesuai dengan
masalah yang diteliti dan tujuan dari kegiatan penelitian tersebut,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menginterpretasikan hasil data analisis.
Penelitian kualitatif berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi
penelitian deskriptif, penelitian eksploratori, dan penelitian
eksplanatori. Berdasarkan dimensi waktu dan ruang lingkupnya,
penelitian kualitatif dibagi menjadi penelitian lintal sektoral, yang
melibatkan beberapa aspek pada saat yang bersamaan; dan
penelitian longitudinal, yang difokuskan pada aspek tertentu
dengan kurun waktu yang relatif panjang.

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 9
8. Karakteristik penelitian
a. Ada tujuan
Penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas . Suatu penelitian
dimaksudkan untuk dapat membantu pemcahan masalah.
Walaupun penelitian tidak memberikan jawaban langsung
terhadap permasalahan akan tetapi hasilnya harus mempunyai
kontribusi dalam usaha pemecahan masalah.
b. Ada keseriusan
Keseriusan dalam penelitian berarti ada kehati-hatian, teliti dan
ada kepastian. Untuk itu diperlukan adanya dasar teroi yang baik
dan rancangan penelitian yang mantap sehingga keriusan
penelitian meningkat pula. Oleh karena itu penelitian harus
didasarkan pada jumlah sampelyang cukup yang akan dipilih
dengan metode yang benar dan daftar pertanyaan harus disusun
secara tepat.
c. Dapat diuji
Suatu penelitian sebaiknya menampilkan hipotesis yang dapat
diuji dengan menggunakan metode statistik tertentu. Pengujian
ini didasarkan atas pengalaman-pengalaman lembaga lain dan
juga atas dasar hasil penelitian sebelumnya. Dari hasil uji
hipotesis itu dapat ditemukan apakah hipotesis itu ditolak atai
tidak ditolak.
d. Dapat direplikasi
Hasil suatu penelitian tercermin dari hasil uji sipotesis. Hasil uji
hipotesis yang merupakan penemuan penelitian itu harus
berkali-kali didukung dengan kejadian yang sama apabila
penelitian itu dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama.
Kalau hal itu terjadi (penemuan yang sama dalam kondisi
berulang kali terjadi), maka kita mempunyai keyakinan bahwa
penelitian kita itu bersifat ilmiah. Dengan kata lain hipotesis kita
itu tidak ditolak bukan karena kebetulan.
e. Presisi dan keyakinan
Presisi menunjukkan seberapa dekat penemuan itu terhadap
realita (atas dasar sampel yang digunakan). Dengan kata lain
presisi mencerminkan derajat kepastian dari penemuan terhadap
gejala yang dipelajari.
Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi
yang dilakukan. Hal estimasi tidak hanya perlu tepat tetapi juga
dikatakan bahwa 95% dari seluruh kesempatan yang ada akan

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 10
ditemukan bahwa hasil penelitian benar dan 5% menyatakan
bahwa penemuan tidak benar. Pada umumnya penemuan itu
diterima dan biasaya dinyatakan sebagai derajat kespastian
(significance level) sebesar 5%. Semakin tepat dan meyakinkan
sasaran penelitian kita akan semakin ilmiah penyelidikan yang
dilakukan semakin berguna.
f. Obyektif
Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus bersifat
obyektif, artinya harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dari
data aktual dan bukan atas dasar penilaian subyektif dan
emosional. Kalau kesimpulan hanya didasarkan atas apa yang
dipercaya oleh peneliti itu sendiri maka penelitian itu tidak
diperlukan lagi tetapi hal ini tidak dapat dibenarkan.
g. Berlaku umum
Hasil penelitian yang berlaku umum menunjuk pada cakupan
dari ada tidaknya hasil penelitian itu diterapkan dalam berbagai
keadaan. Semakin luas cakupan penerapan yang dapat
ditimbulkan oleh hasil penelitian itu akan semakin berguna
penelitian tersebut bagi mereka yang menggunakannya. Jadi
semakin berlaku umum hasil suatu penelitian akan semakin
berguna penelitian tersebut.
h. Efisien
Kesederhanaan dalam menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan
aplikasi pemecahan masalahnya seringkali lebih disukai daripada
kerangka penelitian yang kompleks yang menunjukkan sejumlah
variabel yang sulit untuk dikelola. Jadi efisiensi dapat dicapai bila
kita dapat membangun kerangka penelitian yang melibatkan
sedikit variabel namun dapat menjelaskan suatu kejadian
daripada dengan banyak variabel tetapi hanya sedikit
menjelaskan variasi dari variabel atau gejala yang ingin
dijelaskan.

9. Kegunaan penelitian
Menurut Nazir (2009), kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki
keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set
keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui
percobaan (eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa
kontrol. Penelitian memegang peranan yang amat penting dalam

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 11
memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala
aspek pembangunan.

Referensi:
1. Firman. 2003. Makalah Ilmu Pengetahuan, Teori, dan Penelitian.
Makalah disampaikan dalam Pelatihan Metodologi Riset untuk Dosen
Di Lingkungan Politeknik Universitas Andalas Tanggal 5-7 Mei 2003.
2. Herlinda, Siti. dkk. 2010. Metodologi Penelitian. Inderalaya:
Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya
3. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
4. Nursalam. 2016. Metodologi ilmu penelitian keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Metodologi Penelitian/STIKes-Tar/2019 | 12

Anda mungkin juga menyukai