Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di jaman globalisasi saat ini manusia tidak dapat lepas dari konsumsi energi
listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk kebutuhan yang menggunakan
listrik semacam alat-alat elektronik yang harus membutuhkan energi listrik supaya
bisa digunakan. Ketersediaan energi listrik sangat dibutuhkan sehari-hari sehingga
dapat menjalani aktifitas baik dirumah, ditempat kerja maupun saat hal-hal yang
sangat membutuhkan energi listrik.
Saat ini, ada banyak pembangkit energi listrik yang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Namun untuk pembangkit sekarang masih banyak yang
menggunakan energi tak terbarukan. Energi tak terbarukan sendiri adalah energi yang
diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun,
hal ini sangat tidak efisien sebab energi di alam ini sewaktu-waktu pasti akan habis.
Namun diera modern saat ini banyak teknologi yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik yang lebih efisein.
Salah satu cara untuk menghasilkan energi alternatif adalah dengan memanen
energi dari suatu mekansime. Salah satu contohnya adalah dengan mekanisme pada
tangga statis. Selama ini tangga hanya digunakan untuk media orang untuk menuju ke
suatu lantai berikutnya, padahal tangga sendiri bisa digunakan untuk menghasilkan
suatu energi listrik terbarukan yang memanfaatkan pijakan dari anak tangga tersebut.

1
2

1.2 Perumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang menjadi acuan dalam pembuatan tugas
akhir ini :
1 Bagaimana memodifikasi tangga agar dapat mengubah energi kinetik dan
potensial tangga kemudian diubah menjadi energi listrik pada saat
menggerakkan generator ketika orang menginjak anak tangga.
2 Bagaimana proses pengisian aki dari energi yang dihasilkan oleh generator.

1.3 Batasan Masalah


Batasan-batasan permasalahan dalam penelitian ini antara lain :
1 Anak tangga dilalui hanya satu kali naik dan satu kali turun.
2 Putaran pada gear di setiap anak tangga tidak ditentukan berapa kali gear
tersebut berputar untuk setiap satu kali pijakan.
3 Berat badan yang melalui anak tangga tidak kurang dan tidak lebih dari 55 kg.
4 Proses prototipe tangga statis hanya sampai pengisian aki atau battery. .

1.4 TUJUAN PENELITIAN


1.4.1 Tujuan
1 Merancang dan membangun tangga statis yang mampu menghasilkan energi
listrik terbarukan.
2 Energi yang dihasilkan dari generator dapat digunakan untuk pengisian aki

1.4.2 Manfaat
1 Memanfaatkan energi terbarukan yang dihasilkan dari proses tangga statis
dengan memanfaatkan energi mekanik menjadi energi listrik dari proses
pijakan dari anak tangga.
2 Menghemat energi yang selama ini masih menggunakan sumber energi tak
terbarukan contohnya batubara dan minyak bumi. Ini berarti bahwa mereka
tidak dapat digunakan lagi setelah mereka berakhir.
3

1.5 Metodologi Penelitian


Penelitian ini akan dikerjakan dengan metodologi sebagai berikut :
1 Studi Literatur
Melakukan studi literature mengenai pembangkit listrik terbarukan yang
memanfaatkan energi mekanik dari tangga guna proses untuk menghasilkan
daya dan disimpan di battery atau aki.
2 Perancangan
Perancangan mekanik dari sebuah tangga yang berjumlah 5 anak tangga yang
akan digunakan untuk menghasilkan energi listrik untuk memanfaatkan energi
mekanik dari anak tangga tersebut yang dihubungkan ke generator.
3 Implementasi
Pada tahap ini proses implementasi dilakukan ditempat umum, contohnya
dilakukan di tangga kampus supaya tangga yang semula hanya dilewati
sekarang bisa menghasilkan energi listrik alternatif yang memanfaatkan
tenaga mekanik dari pijakan anak tangga.
4 Pengujian
Realisasi dan implementasi dari perancangan hardware dan analisa.
5 Penyusunan Laporan dan Penarikan Kesimpulan
Bertujuan untuk melaporkan hasil pengerjaan tugas akhir berupa analisis dari
sistem prototipe yang dibangun dan kesimpulan akhir.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika yang diterapkan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada babini menguraikan secara umum dan sin gkat mengenai latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
4

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini menjelaskan tentang pembahasan konsep pengembangan
perangkat keras dan konsep pendukung perancangan prototipe sistem
pembangkit listrik tenaga anak tangga (tangga statis) menggunakan energi
mekanik dari anak tangga.

BAB III PERANCANGAN SISTEM


Membahas mengenai perencangan rangkaian yang meliputi beberapa
komponen yaitu: cara kerja dari sitem tangga statis, dan hardware.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi perangkat keras, lingkungan
implementasi, pengujian perangkat keras, hasil pengujian dan kesimpulan
pengujian proses prototipe dari mekanisme kerja dari pembangkit listrik
terbarukan menggunakan proses mekanik dari anak tangga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan tugas akhir ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu


Pada penelitian Surya Hadi Putranto.(2/05/2000) “Rancang Bangun Speed Bump
dan Analisa Respon Speed Bump Terhadap Kecepatan Kendaraan”. menyajikan
sebuah sistem mekanik dari polisi tidur atau speed bumb yang hampir sama cara
kerjanya dengan mekanik dari tangga statis. Sistem yang diusulkan merancang polisi
tidur atau speed bump mengenai pengaruh variasi kecepatan dan massa kendaraan
terhadap respon speed bump model massa-pegas-peredam pada system pemanen
energi. Pada percobaan kali ini speed bump dirancang dan dibangun speed bump yang
mampu dilewati kendaraan (mobil) dan kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan
generator pemanen energi.
Pada penelitian yang kedua Hasyim Asy’ari1, Aris Budiman2, Agus Munadi3.
Speed Bumb sebagai “Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan pijakan beban,
desain penghubung tuas dengan rotor alternator dengan media gearbox, serta
pemanfaatan flywheel pada gearbox yang akan membantu meningkatkan kecepatan
putar rotor alternator sehingga mampu menghasilkan energi listrik yang cukup besar.

2.2 Teori Penunjang


2.2.1 Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua
tingkat vertical yang memiliki jarak satu sama lain. Jenis tangga berdasarkan sifat
permanensinya. Tangga bersifat permanen maupun non permanen. Tangga permanen
biasanya digunakan untuk menghubungkan dua bidang horizontal pada bangunan dan
lantai bangunan yang berbeda [3]. Pada skripsi kali ini tangga difungsikan sebagai
prototipe utama dari pembangkit listrik tenaga alternatif yang memanfaatkan suatu
gaya mekanik dari pijakan anak tangga. Ukuran tangga yang digunakan pada prototip

5
6

60 cm

30 cm

Pegas Tuas

Gambar 2.1 Ukuran Anak Tangga

2.2.1.1 Tuas
Pada skripsi ini tuas berfungsi untuk menghubungkan dari mekanik anak
tangga kemudian dihubungkan ke gear yang selanjutnya gear akan berputar dari
energy y mekanik (pijakan) dari anak tangga , selanjutnya dari gear tersebut akan
dihubungkan ke alternator yang akan menghasilkan listrik.

2.2.1.2 Gear
Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang
fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang
bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear
lain untuk mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja bersama-sama
akan menghasilkan tenaga mekanis melalui perputarannya merupakan definisi
sederhana dari mesin. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa sebuah mesin pasti
memiliki bagian yang di sebut gear [4].
Gear yang digunakan dalam skripsi kali ini adalah sebagai berikut.

a. Spur Gear
Dalam pembuatan prototipe ini, ada 10 gear yang digunakan untuk dihubungkan
disetiap anak tangga yang sebelumnya sudah dihubungkan ketuas yaitu Spur gear.
7

Spur gear merupakan tipe/model sederhana dari semua tipe gear. Spur gear terdiri
dari sebuah silinder atau disk dengan gigi memproyeksikan radial, dan meskipun
mereka tidak lurus-sisi dalam bentuk, tepi tiap gigi lurus dan sejajar dengan sumbu
rotasi. Ke 10 spur gear nantinya digunakan di 5 penghubung anak tangga dan 5
dibagian penghubung roda utama [5].

Gambar 2.2 Spur Gear (5)

b. Roda Bebas (Freewheel)


Roda bebas (freewheel) yang digunakan disini yaitu sebagai gear utama yang
dihubungkan langsung ke alternator. Fungsi dari freewheel sendiri seperti sistem
freewheel sepeda dengan sistem gir belakang yang memberikan kebebasan roda
belakang berputar secara independan dari pedal. Jadi ketika pedal diputar, rantai dan
roda belakang akan mengikuti seperti biasa, namun ketika kaki berhenti memutar
pedal, rantai ikut berhenti bergerak, gir belakang pun berhenti memutar, tapi roda
belakang tetap bisa berputar sesuai momentum. Bisa dibilang drivetrain freewheel
hanya terkunci searah saja [6].

Gambar 2.3 Flywhee (6P)


8

2.2.1.3 Pegas
Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya,
torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan pada
benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover dari sifat
elastic material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah memiliki kemampuan untuk
mengalami defleksi elastis yang besar. Beban yang bekerja pada pegas dapat
berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force). Pegas umumnya beroperasi
dengan ‘high working stresses’ dan beban yang bervariasi secara terus menerus.
Pegas yang digunakan dalam skripsi ini adalah pegas koil yang berjumlah 20 biji.
Untuk penempatannya pegas ini yaitu satu anak tangga dihubungkan 4 pegas koil [7].
Pegas yang digunakan dalam skripsi kali ini yaitu sebagai berikut.

a. Pegas Helix
Pegas dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan. Pada
rancangan tangga statis ini, pegas berfungsi untuk menahan beban dari orang yang
melewati tangga tersebut. Pegas yang digunakan pada rancangan tangga statis ini
menggunakan pegas tekan spiral / helix

.
Gambar 2.4 Pegas Tekan Spiral / Helix (7)
9

Pada penelitian ini akan dipakai empat pegas yang akan disusun secara paralel di
setiap anak tangga sehingga K= k1+ k2 +k3+k4 , k1 ;k2 ;k3;k4 memiliki besar yang
sama agar penurunan kedudukan alat dapat rata. Untuk memperoleh harga konstanta
pegas maka didapatkan persamaan.
W = K. X
m.g = K(X0 – X1)
Dimana :
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi sebesar 9,81 m/s2
K = konstanta pegas (N/m)
X0 = panjang pegas mula-mula (cm)
X1 = panjang pegas setelah dikenai beban (cm)

Gambar 2.5 Ilustrasi Pegas (7)

2.2.2 Generator
Generator AC adalah suatu alat yang dapat menghasilkan arus dan tegangan
listrik bolak-balik. Generator AC sederhana memiliki sebuah kumparan kawat yang
ujungnya dihubung kan ke cincin.
10

Gambar 2.6 Generator AC

Ada dua cincin yang masing-masing meng hubungkan ujung-ujung kawat


penghantar. Kedua cincin tersebut dihubungkan dengan sikat karbon yang tidak ikut
berputar ketika cincin berputar. Jika kumparan kawat digerakkan (diputar) searah
jarum jam, kumparan akan memotong garis gaya magnet. Akibatnya, besar dan arah
medan magnet yang menembus kumparan berubah dan menghasilkan arus listrik
pada kumparan. Sikat karbon akan mengikat cincin A yang akan menghubungkan
arus keluar dari kumparan dan sikat dari cincin B akan menarik kembali masuk ke
dalam kumparan. Ketika kumparan dalam keadaan sejajar dengan medan magnet,
arus tidak diinduksikan untuk sementara dalam waktu yang sangat singkat sehingga
kita tidak merasakannya. Ketika kumparan kawat terus berotasi, kembali arus
diinduksikan dengan arah berlawanan dan arus keluar dari cincin B, kemudian masuk
ke cincin A. Selama putarannya, generator akan menghasilkan arus listrik yang besar
dan arahnya selalu berubah sehingga disebut pembangkit listrik bolak-balik.
Spesifikasi dari generator yang dipakai adalah :
Tegangan : 12 V ; Daya : 3 W ; Jumlah Lilitan : 6000 lilitan ; Kuat Medan Magnet :
0,025 T ; Luas Kumparan : 31,42 cm2 ; Putaran : 125 rpm .
11

2.2.3 Rectifier
Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang
adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi
sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct
Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya
menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda
memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-
balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang,
sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir

2.2.4 Battery
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat
pengisian/cas/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat
pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik.Baterai (dalam hal
ini adalah aki; aki mobil/motor) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan
sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari
6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V) sedangkan aki yang memiliki
tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V =3x2V). Antara satu sel
dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai,
artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel
juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang
bocor/merembes).
12

Gambar 2.7 Cara Kerja Accumulator (8)

Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang
diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan
dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif.
Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai,
artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC,
dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai
yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan
baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki
dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum
sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari
kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di
bagian bawah). [8]
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan Penelitian


Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu pembuatan pijakan
beban, desain penghubung tuas dengan rotor alternator dengan media gearbox, serta
pemanfaatan flywheel pada gearbox yang akan membantu meningkatkan kecepatan
putar rotor alternator sehingga mampu menghasilkan energi listrik yang cukup besar.
3.1.1 Pembuatan Alat
Pembuatan alat meliputi:
a. Merangkai rangka tangga sesuai yang diharapkan. Pembuatan di bengkel
bubut dan las.
b. Membubut As besi sesuai degan As pada gearbox dan flywheel.
3.1.2 Pengujian Sistem Pengujian sistem meliputi :
a. Pengujian mesin dengan menyambungkan output dengan VU tegangan, , dan
akumulator.
b. Pengukuran output RPM, tegangan dan arus saat tangga dilewati beban orang
yang beratnya kurang lebih dan tidak kurang dari 50-60 kg.

13
14

3.2 Blok Diagram

Input
Gaya Beban

Tuas

Gear

Proses Freewheel

Generator AC

Rectifier

Output
Pengisian
Battery (Aki)

Gambar 3.1 Blok Diagram Perencanaan


15

Cara kerja dari blok diagram :

a. Proses pertama pada sitem tangga statis adalah ketika anak tangga diberikan
beban (pijakan di anak tangga) maka akan menghasilkan daya mekanik dari
anak tangga tersebut.
b. Setelah itu daya mekanik yang dihasilkan dari pijakan anak tangga akan di
hubungkan ke tuas yang nantinya tuas akan menggerakkan gear-gear.Gear-
gear ini sendiri adalah penghubung antara mekanik dari anak tangga ke
alternator.
c. Sebelum gear ini tersambung ke alternator ,terlebih dahulu dihubungkan ke
freewheel (roda bebas) yang fungsinya sebagai penghubung utama ke
alternator untuk menghasilkan suatu energi listrik.
d. Energi yang dihasilkan dari proses mekanik dari anak tangga lalu diubah ke
energi listrik melalui proses generator ini nantinya energi akan dirubah
terlebih dahulu ke rectifier yang berfungsi merubah arus ac ke dc lalu energi
yang sudah dirubah akan (disimpan) ke batteray atau aki.
16

3.3 Perancangan dan Pembuatan


Dalam kegiatan pembuatan alat, dibutuhkan sebuah perencanaan agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan tujuan perencanaan. Perakitan dapat dilakukan dengan
terstruktur dan fleksibel dikarenakan penyesuaian bagian-bagian ukuran dalam
dilakukan sewaktu perakitan.

3.3.1 Perancangan Alat


Dibawah ini menggambarkan prototipe dari tangga pembangkit listrik tenaga
alkternatif `

Generator

Gambar 3.3 Perancangan tangga statis yang tampak dari samping

bentuk keseluruhan tangga statis

Gambar 3.4 Perancangan prototipe keseluruan dari tangga statis


17

3.4 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Studi Literatur dan riset
2 Perencanaan Alat
3 Pembuatan Alat
4 Pengujian Alat
5 Penyusunan buku
18

Daftar Pustaka :

1. Surya Hadi Putranto.(2/05/2000) “Rancang Bangun Speed Bump dan


Analisa Respon Speed Bump Terhadap Kecepatan Kendaraan”. Surabaya :
Institut Sepuluh November.
2. Hasyim Asy’ari1, Aris Budiman2, Agus Munadi3. Speed Bumb sebagai
Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan. Semarang, 16
November 2013. “Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Surakarta”
3. Teknik sipil info /2011/08/Definisi Konstruksi Perhitungan Tangga
4. www.kamusq.com/2013/09/gear-adalah-pengertian-dan-definisi.html
5. http://belajarmachining.blogspot.co.id/2012/04/pengetahuan-dasar-
hobbing.html
6. http://pikipatma.blogspot.co.id/2011/10/perbedaan-freewheel-dan-fixed-
gear.html
7. Bab-10-pegas1,httpsmasmukti.files.wordpress.com201110bab-10-pegas1
8. Aurino P Adityawan#1, Dedid Cahya H#2, Legowo Sulistijono#2,
Madyono#2 (2004) “Sistem Pengisian Batteray Lead Acid Secara Adaptif” :
Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus
PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai