Anda di halaman 1dari 13

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN0

LAPORAN BULANAN KOMITE PPI

RUMAH SAKIT UMUM BANTEN

JUNI 2018

RUMAH SAKIT UMUM BANTEN

Jl. Syeh Nawawi Al-Bantani , Cipocok Jaya, Serang-Banten

Telp. (0245) 8490911, 8491118

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN1

BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan layanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang sudah ditentukan.

Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan


pengunjung rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau Infeksi
yang terjadi/didapat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya (Health
care Associated Infections/HAIs), baik karena perawatan atau datang
berkunjung ke rumah sakit.

Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas


kesehatan lainnya perlu ditetapkan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan,
pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul
berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging diseases dan re-
emerging diseases)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Direktur Rumah Sakit Umum Banten
membentuk komite dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi , kedudukan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Banten
yang langsung berada dibawah koordinasi direktur utama. Komite dan tim
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Banten menunjuk
infection prevention and control nurse(IPCN) yang ditetapkan direktur utama

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN2

yang bertanggungjawab pada Ketua Komite PPI Rumah Sakit Umum


Banten.

Peran dan fungsi IPCN sebagai praktisi klinis, surveilor, investigator,


manajer, educator, konsultan, auditor, advocator, coordinator, komunikator,
evaluator, peneliti, dan memberi Tugas tanggung jawab IPCN dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi membuat program kegiatan sebagai
berikut, mengunjungi area klinik, memonitor pelaksanaan PPI, pelatihan bagi
petugas kesehatan, penyuluhan kepada pasien serta pengunjung dan
pembuatan laporan.

 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, yang
dilaksanakan oleh semua bagian / instalasi / unit di rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya, meliputi kualitas pelayanan, manajemen resiko, clinical
governance dan keselamatan kerja.

2. Tujuan Khusus
- Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara
efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI.
- Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit secara bermakna.
- Mengidentifikasi resiko infeksi dan penanggulangannya (ICRA)
- Mengidentifikasi resiko emerging disease.
- Melaksanakan dan monitoring kewaspadaan standart.

BAB II
LAPORAN PENCAPAIAN PROGRAM

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN3

1. SURVAILLANCE INFEKSI

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN4

ANGKA HAi’s RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTEN


BULAN JUNI 2018

Insiden Insiden
JENIS Rate Rate
NO Jumlah Hari IN Jumlah Hari IN
INFEKSI (%) (%)
Pemakaian Alat Perawatan

1 ILO 250 0 0,40%


2 PLEBITIS 1466 1 0,48%
3 DEKUBITUS 13 0 0.00%
4 ISK 371 0 0,00%

-Angka Phlebitis(target <0,97%) Pencapaian 0,48%


EVALUASI : Angka Phlebitis bulan Juni mengalami penurunan sekitar 0,48%
dari bulan sebelumnya, dikarenakan ada peningkatan kepatuhan
SOP pengetahuan tentang pemasangan infus dan Cuci tangan.

- Angka ISK(target <0,70%) Pencapaian 0,00%

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN5

EVALUASI : Angka ISK pada bulan Juni mengalami penurunan 0,00% dari
bulan bulan sebelumnya yaitu 0,27% dikarenakan ada
peningkatan kesadaran tentang pemahaman dan kepatuhan
melaksanakan SOP pemasangan kateter dan kepatuhan cuci
tangan pada saat melakukan tindakan.
-Angka ILO(target <1,5%) Pencapaian 0,40%
EVALUASI : Angka ILO pada bulan Juni adalah 0,40%, ini terjadi dikarenakan
ada peningkatan pemahaman tentang dekontaminasi dan
sterilisasi alat operasi, pemahaman tentang SOP perawatan luka
operasi, pemakaian APD dengan benar dan kepatuhan Cuci
tangan pada saat sebelum dan sesudah tindakan.
-Angka DEKUBITUS(target <0,02%) Pencapaian 0.00%
EVALUASI : Tidak terdapat indikasi pasien mengalami Dekubitus pada bulan
Juni.

2. KEPATUHAN CUCI TANGAN


Kepatuhan dalam melaksanakan kebersihan tangan adalah masih menjadi
sasaran awal untuk pengendalian infeksi.
Telah dilakukan monitoring kebersihan tangan pada bulan Juni 2018 dengan
jumlah respondense sebanyak 140 pegawai dengan rincian :

a. Dokter : 15 orang
b. Perawat : 34 orang
c. Bidan : 15 orang
d. Tenaga Penunjang : 22 orang
e. ADM : 15 orang
f. Sekuriti : 11 orang
g. OK/IBS : 10 orang
h. Cleaning Service : 18 orang
Jumlah :140 orang
Dari jumlah tersebut didapatkan data :

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN6

a) Benar melakukan cuci tangan : 126 orang ( 90,00 % )


b) Tidak benar melakukan cuci tangan : 14 orang ( 10,00 % )

1. Dokter
 Yang benar melakukan cuci tangan : 14 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 1 orang

2. Perawat
 Yang benar melakukan cuci tangan : 33 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 1 orang

3. Bidan
 Yang benar melakukan cuci tangan : 15 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 0 orang

4. Tenaga Penunjang
 Yang benar melakukan cuci tangan : 20 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 2 orang

5. ADM
 Yang benar melakukan cuci tangan : 14 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 1 orang

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN7

6. Tenaga Sekuriti
 Yang benar melakukan cuci tangan : 8 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 3 orang

7. Cleaning Service
 Yang benar melakukan cuci tangan : 12 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 6 orang

8. OK/IBS
 Yang benar melakukan cuci tangan : 10 orang
 Yang tidak benar melakukan cuci tangan : 0 orang

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN8

Dari data diatas hasil analisa dan evaluasi, maka diketahui angka kepatuhan cuci
tangan sudah cukup bagus, untuk meningkatkan lagi kepatuhan petugas dalam
melakukan kebersihan tangan.Maka perlu dilakukan kembali :
1. Edukasi kebersihan tangan secara berkala kepada seluruh karyawan.
2. Penguatan pengawasan pelaksanaan hand hygiene kepada seluruh
karyawan.

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN9

3. KEPATUHAN PEMAKAIAN APD


Telah di lakukan dalam memakai Alat Pelindung Diri (APD) selama Juni 2018
dengan jumlah responden sebanyak 115 pegawai, dengan rincian :

a. Dokter : 15 Orang
b. Perawat : 31 Orang
c. Bidan : 20 Orang
d. Cleaning Service : 14 Orang
e. OK/IBS : 10 Orang
f. Tenaga Penunjang : 25 Orang
Jumlah : 115 Orang
Dari jumlah tersebut didapatkan data :
a) Memakai APD dengan Benar ; 106 Orang ( 92,17 % )
b) Memakai APD Tidak Benar : 9 Orang ( 7,83 %)

1. Dokter
 Yang benar memakai APD : 15 orang
 Yang tidak benar memakai APD : 0 orang

2. Perawat
 Yang benar memakai APD : 30 orang

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN10

 Yang tidak benar memakai APD : 1 orang

3. Bidan
 Yang benar memakai APD : 18 orang
 Yang tidak benar memakai APD : 2 orang

4. Tenaga Penunjang
 Yang benar memakai APD : 22 orang
 Yang tidak benar memakai APD : 3 orang

5. Cleaning Service
 Yang benar memakai APD : 11 orang
 Yang tidak benar memakai APD : 3 orang

6. OK/IBS
 Yang benar memakai APD : 10 orang
 Yang tidak benar memakai APD : 0 orang

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN11

Atas hasil diatas diketahui kepatuhan petugas dalam menggunakan APD


sudah cukup baik, adapun petugas yang kurang patuh dalam menggunakan
APD dengan benar karena tidak adanya beberapa item APD yang
diperlukan. Maka perlu dilakukan kembali :
1. Edukasi pemakaian APD secara berkala
2. Penguatan pengawasan pelaksanaan pemakaian APD
3. fasilitas APD harus mencukupi

IPCN KETUA KOMITE PPI

ENDANG SUHANDA,S.Kep Dr.Ika Yasma Yanti,Sp.PK


NIP: 19740707 200112 1 002 NIP: 19760626 20050 1 2013

11
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU BANTEN12

11

Anda mungkin juga menyukai