Anda di halaman 1dari 117

Penilaian Kinerja Guru Document Transcript

 1. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PEDOMAN


PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2012 i
 2. KATA PENGANTAR Pembelajaran merupakan jiwa institusi satuan pendidikan yang
mutunya wajib ditingkatkan secara terus menerus. Hal ini dapat dimengerti, karena
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar formal terbanyak selama mengikuti
proses pembelajaran di sekolah. Kondisi ini menuntut semua pihak untuk menyadari
pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan, dimana guru adalah
ujung tombaknya. Oleh sebab itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai
profesi yang berkualitas dan bermartabat. Profesi guru mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan, yaitu menciptakan
insan Indonesia yang cerdas, komprehensif dan kompetitif. Masyarakat dan pemerintah
mempunyai kewajiban untuk mewujudkan kondisi yang memungkinkan guru dapat
melaksanakan pekerjaannya secara profesional, bukan hanya untuk kepentingan guru,
namun juga untuk pengembangan peserta didik dan demi masa depan bangsa Indonesia.
Dalam rangka membangun profesi guru sebagai profesi yang bermartabat, yakni untuk
mencapai visi pendidikan nasional melalui proses pembelajaran yang berkualitas, maka
perlu dilaksanakan penilaian kinerja gurusecara berkelanjutan dan teratur. Buku ini
memberikan informasi tentang penilaian kinerja guru, manfaatnya, dan pelaksanaannya
di sekolah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Direktorat Profesi Pendidik di
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK)
kemudian di review oleh Tim Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah memungkinkan terbitnya buku ini. Semoga
buku ini dapat menjadi sumber acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Jakarta, Februari 2012 Kepala Badan PSDMP dan PMP, Prof. Dr.
Syawal Gultom, M.Pd. NIP. 19620203 198703 1 002 i
 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
......................................................................................................... i DAFTAR ISI
..................................................................................................................... ii BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................... 3 A.
Latar Belakang .......................................................................................................... 3 B.
Dasar Hukum ............................................................................................................ 4 C.
Tujuan ...................................................................................................................... 4 BAB
II KONSEP PENILAIAN KINERJA GURU .............................................................. 5 A.
Pengertian Penilaian Kinerja Guru ............................................................................ 5 B.
Syarat Sistem Penilaian Kinerja Guru ........................... Error! Bookmark not defined. C.
Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru ............................................................. 6 D.
Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru ..................................................... 8 E.
Perangkat Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru ...................................................... 12
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN DAN KONVERSI HASIL PENILAIAN
KINERJA GURU KE ANGKA KREDIT .............................................................. 13 A.
Prosedur dan Waktu Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru ...................................... 13 B.
Konversi Nilai Hasil Penilaian kinerja guruke Angka KreditError! Bookmark not defined.
C. Penilai Kinerja Guru ............................................................................................. 26 D.
Sanksi ..................................................................................................................... 27 BAB
IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT .................................... 28
A. Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat Pusat: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
............................................................................................................ 29 B. Tugas dan
Tanggung Jawab Tingkat Provinsi: Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP
..................................................................................................................... 29 C. Tugas
dan Tanggung Jawab Tingkat Kabupaten/Kota: Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
...................................................................................................... 29 D. Tugas dan
Tanggung Jawab Tingkat Kecamatan: UPTD Dinas Pendidikan ............. 30 E. Tugas dan
Tanggung Jawab Tingkat Sekolah .......................................................... 30 BAB V
PENJAMINAN MUTU, MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA GURU ............................................................................. 32 A.
Penjaminan mutu .................................................................................................... 32 B.
Monitoring dan Evaluasi Program .......................................................................... 33 C.
Laporan Monitoring dan Evaluasi Program Penilaian Kinerja Guru........................ 33
PENUTUP ....................................................................................................................... 35
LAMPIRAN 1 ........................................................................ Error! Bookmark not
defined. ii
 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah pendidik profesional yang
mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional
untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat,
bangsa, dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu, profesi guru
perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut
jabatan fungsional guru. Selain itu, agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan
fungsional guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan
penilaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di
semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan penilaian kinerja guru dimaksudkan bukan untuk
menyulitkan guru, tetapi sebaliknya penilaian kinerja guru dilaksanakan untuk
mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan
oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Selain hal tersebut penilaian kinerja guru
juga untuk menunjukkan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan
membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya. Dengan
demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru
sebagai tenaga profesional. Untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang
profesional di bidangnya, maka penilaian kinerja guru harus dilakukan terhadap guru di
semua satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat. Guru dimaksud tidak terbatas pada guru yang bekerja di satuan
pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga
mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama.
Hasil penilaian kinerja guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru
sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Hasil penilaian kinerja guru juga merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru
dalam rangka pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika semua ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan
”insan yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.
Memperhatikan kondisi jabatan guru sebagai profesi dan kebijakan pemerintah dalam
pengembangan profesi guru maka diperlukan pedoman pelaksanaan 3
 5. penilaian kinerja guru yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana dan
oleh siapa penilaian kinerja guru dilaksanakan. Penyusunan pedoman ini mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagai acuan
pelaksanaan penilaian kinerja guru di sekolah untuk mempermudah proses penilaian
kinerja guru. B. Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 6. Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 7. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah. 8. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 9. Peraturan
Negara Pendidikan Nasional Nomor: 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. C. Tujuan Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Guru ini disusun untuk memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang
prinsip, proses, dan prosedur pelaksanaan penilaian kinerja guru, sebagai suatu sistem
penilaian kinerja yang berbasis bukti (evidence-based appraisal). 4
 6. BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA GURU A. Pengertian Penilaian Kinerja
Guru Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan
terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan kompetensinya. Dalam hal
ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan bagi guru seperti yang diamanatkan oleh
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan dan penerapan kompetensi
sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran, pembimbingan peserta
didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai dengan fungsi
sekolah/madrasah. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem penilaian kinerja guru Sistem
penilaian kinerja guru adalah sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang
didesain untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara individu dalam rangka
mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi
peserta didik. Ini merupakan bentuk penilaian yang sangat penting untuk mengukur
kinerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas sekolah.
Pada dasarnya sistem penilaian kinerja guru bertujuan: 1. menentukan tingkat kompetensi
seorang guru; 2. meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah; 3.
menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan
efektif atau kurang efektifnya kinerja guru; 4. menyediakan landasan untuk program
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru; 5. menjamin bahwa guru
melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang
positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya; 6.
menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk
penghargaan lainnya. Dalam konteks peraturan tersebut di atas, penilaian kinerja guru
memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk: 1. menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam
menerapkan semua kompetensi yang diperlukan pada proses pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru
yang dapat memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga
dapat dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap
guru yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan bagi guru 5
 7. 2. menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan. Kegiatan penilaian
kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan
promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya. Hasil penilaian kinerja
guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait
dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan
berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah
untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, penilaian kinerja
guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan sebagai
sarana untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki
kualitas kinerjanya. Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai
dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata pelajaran dan guru bimbingan dan
konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah
kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat
kompetensi ini telah dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator yang harus dapat
ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan
kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan (misalnya; sebagai
kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan
sebagainya) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. B. Syarat Sistem Penilaian
Kinerja Untuk memperoleh hasil penilaian yang benar dan tepat, Penilaian kinerja guru
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Valid Sistem penilaian kinerja guru
dikatakan valid bila aspek yang dinilai benarbenar mengukur komponen-komponen tugas
guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. 2. Reliabel Sistem penilaian kinerja guru dikatakan
reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan
memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun
dan kapan pun. 3. Praktis Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat
dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas
yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan. 6
 8. C. Prinsip Pelaksanaan Penilaian kinerja guru Agar hasil pelaksanaan dan penilaian
kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan, penilaian kinerja guru harus memenuhi
prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berdasarkan ketentuan Penilaian kinerja guru harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang berlaku. 2.
Berdasarkan kinerja Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang
dapat diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. 3. Berlandaskan dokumen Penilai, guru yang dinilai, dan unsur
lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru harus memahami semua dokumen
yang terkait dengan sistem penilaian kinerja guru, terutama yang berkaitan dengan
pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga penilai, guru dan
unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru mengetahui dan memahami
tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian. 4.
Dilaksanakan secara konsisten Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap
tahun yang diawali dengan evaluasi diri, dengan memperhatikan hal-hal berikut. a)
Obyektif Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata
guru dalam melaksanakan tugas sehari hari. b) Adil Penilai kinerja guru memberlakukan
syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru yang dinilai. c) Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan. d) Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas
kinerjanya secara berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir profesinya. e)
Transparan Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai,
dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas
penyelenggaraan penilaian tersebut. f) Berorientasi pada tujuan Penilaian berorientasi
pada tujuan yang telah ditetapkan. g) Berorientasi pada proses Penilaian kinerja guru
tidak hanya terfokus pada hasil, tetapi juga perlu memperhatikan proses, yakni
bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut. 7
 9. h) Berkelanjutan Penilaian penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur,
dan berlangsung secara terus menerus (on going) selama seseorang menjadi guru. i)
Rahasia Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang
berkepentingan. D. Aspek yang dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru Guru sebagai
pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain
tugas utama tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. Penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dan guru
BK/Konselor dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas utama guru yang meliputi
kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai
termasuk di dalamnya menganalisis hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian. Dimensi tugas utama ini kemudian diturunkan menjadi indikator kinerja yang
dapat terukur sebagai bentuk unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya
tersebut akibat dari kompetensi yang dimiliki guru. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru terdapat 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu,
kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, dan profesional dengan 14 (empat belas)
subkompetensi sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menjelaskan
bahwa seorang guru BK/Konselor juga harus memiliki 4 (empat) kompetensi (pedagogik,
keperibadian, sosial, dan profesional) dengan 17 sub-kompetensi. Pengembangan
instrumen penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konseloryang
mencakup 3 dimensi tugas utama dengan indikator kinerjanya masing-masing yang
dinilai berdasarkan unjuk kerja akibat kompetensi yang dimiliki oleh guru. Untuk
masing-masing indikator kinerja dari setiap dimensi tugas utama akan dinilai dengan
menggunakan rubrik penilaian yang lebih rinci untuk melihat apakah unjuk kerja dari
kepemilikan kompetensi tersebut tergambarkan dalam hasil kajian dokumen perencanaan
termasuk dokumen pendukung lainnya dan/atau hasil pengamatan yang dilaksanakan
oleh penilai pada saat melakukan pengamatan dalam pembelajaran selama proses
penilaian kinerja. Kisi-kisi instrumen yang menggambarkan hubungan antara dimensi
tugas utama dan indikator kinerjanya dapat diperlihatkan pada`tabel berikut: 8
 10. KISI-KISI PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN NO DIMENSI
TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA GURU I PERENCANAAN
PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. 2. Guru
menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 3. Guru
merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4. Guru memilih sumber belajar/
media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran II PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan
Pendahuluan 5. Guru memulai pembelajaran dengan efektif B. Kegiatan Inti 6. Guru
menguasai materi pelajaran. 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang
efektif 8. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran. 9. Guru memicu
dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 10. Guru menggunakan
bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran C. Kegiatan Penutup 11. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan efektif III PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. 9
 11. KISI-KISI PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR No. I 1. 2. DIMENSI
TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA PERENCANAAN LAYANAN BK
Guru BK/Konselor dapat menunjukkan landasan keilmuan pendidikan dalam
perencanaan layanan BK. Guru BK/Konselor dapat menyusun dan mengembangkan
instrumen, memilih instrumen, mengaplikasikan dan mengadministrasikan, serta
menggunakan hasil assesmen. 4. Guru BK/Konselor dapat menentukan materi dan bidang
layanan BK berdasar kebutuhan peserta didik/konseli. Guru BK/Konselor dapat
menentukan jenis kegiatan layanan dan pendukung sesuai dengan materi dan bidang
layanan BK. 5. Guru BK/Konselor dapat menentukan jadwal pelaksanaan layanan BK. 6.
Guru BK/Konselor dapat merencanakan sarana dan biaya pelaksanaan layanan BK. II
PELAKSANAAN LAYANAN BK A. Teori dan Praksis BK 7. Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan prinsip pendidikan dan dimensi pembelajaran dalam pelayanan
BK. 8. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan praksis pendidikan dalam
pelayanan BK. 9. Guru BK/Konselor dapat membedakan esensi layanan BK pada jalur
satuan pendidikan formal, nonformal dan informal. 10. Guru BK/Konselor dapat
membedakan esensi layanan BK pada jenis dan jenjang satuan pendidikan usia dini, dasar
dan menengah, serta tinggi. 11. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan hakikat
pelayanan BK (tujuan, prinsip, azas, fungsi, dan landasan). 3. 13. Guru BK/Konselor
memberi kesempatan kepada peserta didik/konseli memperoleh pelayanan BK sesuai
dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis. Guru BK/Konselor memberi
kesempatan kepada peserta didik/konseli memperoleh pelayanan BK sesuai dengan
bakat, minat, dan potensi pribadi. 14. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada
peserta didik/konseli memperoleh pelayanan BK untuk mengembangkan sikap, perilaku
dan kebiasaan belajar. 12. 15. Persiapan Layanan BK Guru BK/Konselor dapat
mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan BK dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Layanan (RPL) C. Pelaksanaan Layanan BK 16. Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang ada dalam
RPL (Satlan/Satkung). 17. Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi pengembangan
kehidupan pribadi, sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karir. 18. Guru
BK/Konselor dapat menerapkan pendekatan/model konseling dalam pelayanan BK. 19.
Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dengan pihak terkait
dalam pelayanan BK. 20. Guru BK/Konselor dapat mengelola sarana dan biaya
pelaksanaan pelayanan BK. B. 10
 12. No. DIMENSI TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA B. Penilaian
Keberhasilan Layanan BK 21 Guru BK/Konselor dapat melakukan penilaian proses dan
hasil pelayanan BK. III EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
LAYANAN BK A. Evaluasi Program BK 22. Guru BK/Konselor dapat melakukan
evaluasi program BK. 23. Guru BK/Konselor dapat menginformasikan hasil evaluasi
program BK kepada pihak terkait. 24. Guru BK/Konselor dapat menggunakan hasil
evaluasi untuk mengembangkan program BK selanjutnya. B. Pelaporan dan Tindak
Lanjut Layanan BK 25. Guru BK/Konselor dapat menyusun laporan pelaksanaan
program (Lapelprog) berdasarkan hasil evaluasi program BK. 26. Guru BK/Konselor
dapat menentukan arah profesi (peran dan fungsi guru BK/ Konselor). 27. Guru
BK/Konselor dapat merancang dan melaksanakan penelitian dalam BK. 28. Guru
BK/Konselor dapat memanfaatkan hasil penelitian dalam BK. Sedangkan penilaian
kinerja guru yang terkait dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah,dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: 1. Tugas tambahan
yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi a) Kepala sekolah/ madrasah, b)
Wakil kepala sekolah /madrasah, c) Ketua program keahlian/program studi atau yang
sejenisnya, d) Kepala perpustakaan; e) Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau
yang sejenisnya. 2. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka,
meliputi a) tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru
pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan b) tugas tambahan kurang dari satu
tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan
kurikulum, dan sejenisnya). Penilaian kinerja bagi guru dengan tugas tambahan yang
mengurangi jam mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan instrumen khusus
yang dirancang berdasarkan kompetensi dan sub-kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut. Sama hal dengan penilaian kinerja guru
pembelajaran maupun pembimbingan, untuk penilaian kinerja tugas tambahan tersebut
juga merinci kompetensi/subkompetensi ke dalam indikator kinerja yang dapat dipantau
dan/atau diamati. Tugas tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar guru 11
 13. dihargai langsung dengan pemberian angka kredit sesuai dengan yang tertuang
Permeneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009. E. Perangkat Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Guru Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk melaksanakan penilaian kinerja
guru agar memperoleh hasil penilaian yang objektif, akurat, tepat, valid, dan dapat
dipertanggungjawabkan adalah: 1. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
Pedoman pelaksanaan penilaian kinerja guru mengatur tentang tata cara penilaian dan
ketentuan yang harus digunakan oleh penilai, guru yang dinilai, serta unsur lain yang
terlibat dalam proses penilaian. 2. Instrumen penilaian kinerja Jenis instrumen penilaian
kinerja guru merupakan paket instrumen yang dilengkapi dengan rubrik penilaian untuk
masing-masing indikator kinerja dari setiap tugas utama guru : a. Instrumen penilaian
kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru kelas/mata pelajaran (Lampiran 1) b.
Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk guru BK/Konselor
(Lampiran 2) c. Instrumen penilaian pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah (Lampiran 3). Lampiran 3 terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai
dengan tugas tambahan yang diampu. , yaitu instrumen 3A (instrumen penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah, instrumen 3B (instrumen penilaian kinerja wakil kepala
sekolah/madrasah), instrumen 3C (instrumen penilaian kinerja kepala perpustakaan),
instrumen 3D (instrumen penilaian kinerja kepala laboratorium/bengkel, dan instrumen
3E (instrumen penilaian kinerja ketua program keahlian. 12
 14. BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN DAN KONVERSI HASIL PENILAIAN
KINERJA GURU KE ANGKA KREDIT A. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Guru 1. Periode Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Penilaian kinerja guru dilakukan
sekali dalam setahun, tetapi prosesnya dilakukan sepanjang tahun terutama dalam
memantau unjuk kerja guru dalam mengimplementasikan kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial. Kegiatan penilaian kinerja guru diawali dengan kegiatan evaluasi diri
yang dilaksanakan pada awal semester. Rentang waktu antara pelaksanaan kegiatan
evaluasi diri dan kegiatan penilaian kinerja guru adalah 2 semester. Di dalam rentang
waktu tersebut, guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memperoleh pembinaan keprofesiannya sebelum mengikuti
penilaian kinerja guru. a. Kegiatan Evaluasi Diri Evaluasi diri ini dilakukan untuk
memperoleh profil kompetensi guru yang bermanfaat sebagai salah satu dasar bagi kepala
sekolah/madrasah dan/atau koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk
merencanakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang harus
dilaksanakan guru. Evaluasi diri dan penyusunan rencana pengembangan keprofesian
berkelanjutan dilaksanakan dalam kurun waktu 4 - 6 minggu di awal semester yang telah
ditetapkan. Dokumen evaluasi diri guru dan rencana pengembangan keprofesian
berkelanjutan individu guru dapat dilihat dalam Panduan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (Format 1 Evaluasi Diri Guru dan Rencana Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan). Bagi guru yang mutasi di pertengahan tahun ajaran, evaluasi dirinya
dapat diperoleh/menggunakan hasil evaluasi diri yang dilaksanakan di sekolah asal. b.
Penilaian Kinerja Guru Penilaian kinerja guru dilakukan di akhir rentang waktu 2
semester setelah melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagaimana
telah direncanakan. Penilaian kinerja guru ini harus dilaksanakan dalam waktu 4 - 6
minggu di akhir rentang waktu 2 semester. Hasil penilaian kinerja ini digunakan sebagai
dasar usulan penetapan angka kredit tahunan guru kepada tim penilai angka kredit. Hasil
penilaian kinerja di akhir rentang waktu 2 semester ini juga digunakan sebagai salah satu
dasar pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk rentang waktu 2
semester berikutnya disamping hasil evaluasi diri yang harus dilakukan secara periodik
sebagaimana telah dijelaskan di atas. Periode kegiatan evaluasi diri, pengembangan
keprofesian berkelanjutan, dan penilaian kinerja guru dapat digambarkan sebagai berikut:
13
 15. PERIODE KEGIATAN EVALUASI DIRI, PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN, DAN PENILAIAN KINERJA GURU EVALUASI DIRI
PENGEMBANAGN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 4 - 6 MINGGU DI AWAL
RENTANG WAKTU 2 SEMESTER PENILAIAN KINERJA GURU 4 - 6 MINGGU DI
AKHIR RENTANG WAKTU 2 SEMESTER RENTANG WAKTU 2 SEMESTER
Gambar: Rentang waktu pelaksanaan Evaluasi Diri, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan, dan Penilaian Kinerja Guru 2. Metode Penilaian Kinerja Guru Mengacu
kepada Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009, terdapat 3 (tiga) kelompok guru yang
wajib dinilai kinerjanya, yaitu : a. Guru Mata Pelajaran/Guru Kelas Pelaksanaan
penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dilakukan melalui pengamatan dan
pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru sebelum, selama,
dan setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan pemantauan adalah kegiatan
untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru yang
dinilai, dan/atau wawancara dengan warga sekolah. Pengamatan kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan di kelas dan/atau di luar kelas tanpa harus mengganggu proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis bukti-bukti baik yang berbentuk dokumen
perencanaan maupun dokumen tambahan lain serta hasil catatan pengamatan maupun
hasil wawancara dengan peserta didik, orang tua dan teman guru, penilai menetapkan
apakah indikator kinerja tugas utama secara utuh terukur atau teramati dengan cara
membandingkan hasil analisis dan/atau catatan tersebut dengan rubrik penilaian yang
merupakan bagian dari instrumen penilaian kienrja guru. b. Guru BK/Konselor
Pelaksanaan penilaian kinerja guru BK/Konselor dilakukan dengan pengamatan dan/atau
pemantauan. Pengamatan adalah kegiatan penilaian terhadap pelaksanaan layanan BK
(layanan klasikal, layanan bimbingan kelompok, dan/atau layanan konseling kelompok
tidak termasuk layanan konseling individual). Sedangkan pemantauan adalah kegiatan
penilaian melalui pemeriksaan dokumen, wawancara dengan guru BK/Konselor dan/atau
wawancara dengan warga sekolah. Khusus 14
 16. untuk layanan konseling individual, pemantauan dilakukan melalui transkrip
pelaporan layanan. Pengamatan kegiatan pembimbingan dapat dilakukan selama proses
pembimbingan baik yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas, baik pada saat
pembimbingan individu maupun kelompok. Sama halnya dengan penilaian kinerja guru
kelas/mata pelajaran, penilaian kinerja guru BK/Konselor juga dilakukan dengan cara
membandingkan hasil analisis dokumen perencanaan maupun dokumen pendukung
lainnya serta catatan hasil pengamatan maupun hasil wawancara dengan peserta didik,
orang tua dan teman guru tersebut dengan rubrik penilaian yang telah tersedia dalam
paket instrumen penilaian kienerja. c. Guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah Metode pelaksanaan penilaian kinerja bagi guru dengan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sama dengan metode
pelaksanaan penilaian kinerja pembelajaran/pembimbingan. Perbedaannya terletak pada
pelaksanaan penilaian kinerja yang mencakup 2 kegiatan penilaian kinerja untuk kegiatan
pembelajaran/pembimbingan dan penilaian kinerja tugas tambahan. Sedangkan nilai
penilaian kinerja merupakan penjumlahan dari prosentase yang telah ditetapkan dari nilai
dua kegiatan penilaian kinerja tersebut. d. Penilaian terhadap guru PNS yang
diperbantukan di sekolah swasta Pelaksanaan penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran
dan guru BK/Konselor terhadap guru PNS yang diperbantukan di sekolah swasta
dilaksanakan dengan prosedur dan tahapan penilaian yang sama dengan guru PNS yang
bertugas di sekolah negeri. Penilaian dilakukan oleh Kepala Sekolah dimana guru
bertugas, kemudian hasil penilaian beserta dengan seluruh dokumen pendukungnya
diketahui oleh Kepala Sekolah Negeri yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi. Selanjutnya nilai kinerja tersebut dilaporkan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi dan tim penilai angka kredit untuk ditetapkan
Angka Kredit Tahunan bagi guru tersebut. Penilaian kinerja guru PNS yang
diperbantukan di sekolah/madrasah swasta dan mendapat tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah, sebagai kepala sekolah/madrasah pada
sekolah/madrasah tersebut, penilaian kinerjanya dilakukan oleh pengawas sekolah yang
ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sedangkan untuk tugas tambahan
selain kepala sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilaksanakan oleh Kepala
sekolah/madrasah di tempat bertugas, kemudian hasil penilaian beserta dengan seluruh
dokumen pendukungnya diketahui kepada Kepala Sekolah/Madrasah Negeri yang
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi. 15
 17. 3. Mekanisme Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Kegiatan penilaian kinerja guru di
tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan, sebagaimana tercantum pada
Gambar 1 berikut. SEKOLAH DAN/ATAU DINAS PENDIDIKAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBERIAN NILAI PERSETUJUAN NILAI
MEDERATOR Tidak Ya PELAPORAN (PENGUSULAN PAK) Gambar 1. Tahapan
Pelaksanaan Penilaian kinerja guru di tingkat Sekolah/Madrasah a. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, penilai kinerja guru maupun guru yang akan dinilai, harus
memahami pedoman penilaian kinerja guru yang mencakup: 1) Konsep penilaian kinerja
guru, 2) Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja guru.. 3) instrumen penilaian kinerja guru
yang terdiri dari: (a) Format Hasil Pemantauan dan Pengamatan; (b) Format Penilaian
Kinerja Guru; (c) Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru; dan penggunaannya. 4) Tugas dan
tanggung jawab penilai dan guru yang akan dinilai, b. Tahap Pelaksanaan 1) Pelaksanaan
Evaluasi Diri Evaluasi Diri dilaksanakan dalam periode 4 - 6 minggu pertama di awal
rentang waktu 2 semester, hasil evaluasi diri digunakan guru untuk menyusun program
pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan sampai dengan menjelang
pelaksanaan penilaian kinerja guru yang dilaksanakan dalam kurun waktu 4 – 6 diakhir
rentang wktu 2 semester. Setelah guru mengikuti penilaian kinerja , maka hasil penilaian
kinerja tersebut bersama-sama dengan hasil evaluasi diri berikutnya dipergunakan untuk
menyusun program pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk periode selanjutnya.
16
 18. Pada saat pelaksanaan evaluasi diri, guru kelas/ mata pelajaran harus juga menyusun
dokumen pendukung pembelajaran, antara lain: Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, RPP, Bahan Ajar, Lembar Kerja Siswa, Instrumen Penilaian, Nilai Hasil Belajar,
Analisis Penilaian Hasil Belajar, Program Tindak Lanjut (Remidial dan Pengayaan) dan
Daftar Nama Peserta Didik. Sedangkan, dokumen pendukung yang harus diserahkan oleh
guru BK/Konselor antara lain Program Pelayanan BK, Instrumen dan Analisis Assesmen,
RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan), Satlan (Satuan Layanan), Satkung (Satuan
Pendukung), Instrumen dan Analisis Evaluasi Proses serta Hasil dan Laporan
Pelaksanaan Program BK (Lapelprog BK). Dokumen-dokumen tersebut semuanya akan
dikumpulkan pada saat pelaksanaan penilaian kinerja guru dalam periode 4 - 6 minggu
terakhir di kurun waktu 2 semester setelah kegiatan evaluasi diri dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan dilaksanakan.. 2). Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dalam
periode 4 - 6 minggu di akhir kurun waktu 2 semester. Penilaian kinerja guru dalam
periode 4- 6 minggu di akhir kurun waktu 2 semester terhadap guru kelas/mata pelajaran
dan guru BK/Konselor dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja guru
mata kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor yang dilengkapi dengan rubrik
penilaiannya. Penilaian kinerja guru dilakukan dengan pengamatan dan/atau pemantauan
yang dilengkapi rubriknya dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: a) Sebelum
Pengamatan dan/atau Pemantauan Lakukan pertemuan awal antara penilai kinerja guru
dengan guru yang akan dinilai. Guru kelas/mata pelajaran harus menyerahkan perangkat
pembelajaran antara lain; Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP, Bahan
Ajar, Lembar Kerja Siswa, Instrumen Penilaian, Nilai Hasil Belajar, Analisis Penilaian
Hasil Belajar, Program Tindak Lanjut (Remedial dan Pengayaan) dan Daftar Nama
Peserta Didik. Sedangkan bagi guru BK/Konselor harus menyerahkan dokumen
pelayanan BK berupa Program Pelayanan BK, Instrumen dan Analisis Assesmen, RPL
(Rencana Pelaksanaan Layanan)/Satlan (Satuan Layanan)/Satkung (Satuan Pendukung),
Instrumen dan Analisis Evaluasi Proses dan Hasil dan Laporan Pelaksanaan Program BK
(Lapelprog BK). Penilai melakukan penilaian terhadap semua dokumen perangkat
pembelajaran/pembimbingan. Diskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan tugas
pokok guru dengan mengacu pada instrumen penilaian kinerja. 17
 19. Catat semua hasil diskusi dalam instrumen penilaian kinerja untuk masing-masing
indikator kinerja setiap tugas utama guru sebagai bukti penilaian kinerja. Sepakati jadwal
pelaksanaan penilaian kinerja guru, khususnya untuk kegiatan pengamatan dalam
penilaian kinerja. Untuk pelaksanaan penilaian kinerja guru yang mendapat tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah menggunakan instrumen sesuai
dokumen penilaian kinerja tugas tambahan. b) Selama Pengamatan Pengamatan terhadap
guru kelas/mata pelajaran Pastikan guru yang akan dinilai membawa perangkat
pembelajaran (RPP, Daftar Nama Peserta Didik, Daftar Nilai, Buku Pegangan Guru,
Media Pembelajaran, dan Instrumen Evaluasi, dsb) Lakukan pengamatan proses
pembelajaran di dalam dan/atau di luar kelas dan catat semua kegiatan yang dilakukan
oleh guru. Gunakan instrumen penilaian kinerja guru pembelajaran untuk menetapkan
ketercapaian/keterlaksanaan semua indikator secara valid, reliabel, dan konsisten tentang
hasil penilaian kinerja guru mata pelajaran/kelas, pengamatan dimungkinkan dapat
dilakukan lebih dari satu kali. Pengamatan terhadap guru BK/Konselor Pastikan guru
BK/konselor menyerahkan dokumen layanan BK berupa Program Pelayanan BK,
Instrumen dan Analisis Assesmen, RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan)/Satlan (Satuan
Layanan)/Satkung (Satuan Pendukung), Instrumen dan Analisis Evaluasi Proses dan
Hasil dan Laporan Pelaksanaan Program BK (Lapelprog BK). Lakukan pengamatan
proses pelaksanaan layanan BK di dalam dan atau diluar kelas dan catat semua kegiatan
yang dilakukan oleh guru. Gunakan instrumen penilaian kinerja guru BK/Konselor
untuk menetapkan ketercapaian/keterlaksanaan semua indikator secara valid, reliabel, dan
konsisten tentang hasil penilaian kinerja guru BK, pengamatan dilakukan lebih dari satu
kali. Pengamatan terhadap pelaksanaan tugas tambahan Dalam proses penilaian
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, data dan
informasi 18
 20. dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan stakeholder (guru, komite
sekolah, peserta didik, Dunia Usaha/Dunia Industri mitra). Bukti-bukti yang dimaksud
dapat berupa bukti yang teramati (tangible evidences) seperti: Dokumen-dokumen
tertulis Kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan lingkungan sekolah
Foto, gambar, slide, video. Produk-produk siswa,dan/ atau bukti yang tak teramati
(intangible evidences) seperti Sikap dan perilaku kepala sekolah Budaya dan iklim
sekolah Semua bukti yang teridentifikasi ditulis di tempat yang disediakan pada masing-
masing indikator penilaian. c) Setelah Pengamatan Setelah pengamatan dan atau
pemantauan pembelajaran/pembimbingan, penilai dapat melakukan, antara lain. Lakukan
pertemuan antara penilai dan guru yang dinilai untuk mengklarifikasi beberapa aspek
yang masih diragukan dan menyepakati program tindak lanjut dari hasil
pengamatan/pemantauan  Catat semua hasil pertemuan pada instrumen penilaian kinerja
guru.  Jika penilai merasa belum cukup bukti untuk menentukan skor/nilai kinerja, maka
penilai dapat melakukan pengamatan ulang. Sampaikan kekurangannya kepada guru yang
dinilai dan sepakati jadwal pelaksanaan pengamatan ulang. c. Tahap Pemberian Nilai
Pada tahap ini penilai menetapkan nilai untuk setiap indikator kinerja setiap dimensi
tugas utama guru dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut,
penilai terlebih dahulu mengidentifikasi melalui pemantauan dan/atau pengamatan
apakah setiap indikator kinerja untuk masing-masing dimensi tugas utama guru dapat
teramati dan/atau terpantau, sebagai berikut. 1. Memberikan pernyataan YA (1) atau
TIDAK (0) untuk setiap butir penilaian setiap indikator kinerja tugas utama dengan
bantuan rubrik penilaian indikator kinerja, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut
ini. 19
 21. Penetapan YA (1) atau TIDAK (0) pada setiap butir penilaian indikator kinerja harus
didasarkan kepada hasil kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau analisa catatan
pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat menggambarkan secara utuh (tidak
sebagaian) butir penilaian tersebut. 2. Berdasarkan jumlah pernyataan YA atau TIDAK
tersebut, penilai menentukan nilai setiap indikator kinerja (4, 3, 2, atau 1) dengan terlebih
dahulu menghitungnya dengan rumus berikut: TotalPerny ataanYA NilaiKiner ja
x100% TotalIndik atorKinerj a 3. Konversikan nilai tersebut dari prosentase ke angka
dengan mengacu kepada rentang prosentase sebagai berikut: a. 75 % < X ≤ 100 % = 4; b.
50 % < X ≤ 75 % = 3; c. 25 % <X ≤ 50 % = 2; dan d. 0 % < X ≤ 25 % = 1. 4. Nilai setiap
indikator kinerja untuk masing-masing tugas utama guru dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai total penilaian kinerja guru. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan
ke dalam skala nilai sesuai dengan Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009. 20
 22. NO I. 1. 2. 3. 4. II. A. 5. B. 6. 7. 8. 9. 10. C. 11. III. 12. 13. 14. NILAI KINERJA
TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU PERENCANAAN
PEMBELAJARAN Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik Guru menyusun
bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang efektif Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi pembelajaran Sub Total Nilai Kinerja Perencanaan
Pembelajaran PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN
EFEKTIF 4 1 1 1 7 Kegiatan pendahuluan Guru memulai pembelajaran dengan efektif
Kegiatan inti Guru menguasai materi pelajaran Guru menerapkan pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif 1 Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran Kegiatan penutup
Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran yang Aktif dan Efektif PENILAIAN PEMBELAJARAN Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan
dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang
tertulis dalam RPP Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan
balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 Sub Total Nilai Kinerja Penilaian
Pembelajaran 3 TOTAL NILAI KINERJA GURU KONVERSI TOTAL NILAI
KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN DAN RB NO 16 TAHUN
2009, PASAL 15) 17 KATEGORI NILAI KINERJA GURU 30,36 KURANG d. Tahap
Persetujuan Setelah melaksanakan penilaian, penilai wajib memberitahukan kepada guru
yang dinilai tentang hasil penilaian kinerja guru yang diperoleh berdasarkan bukti catatan
untuk setiap kompetensi. Jika guru yang dinilai dan penilai telah sepakat dengan hasil
penilaian kinerja, maka keduanya menandatangani berkas laporan penilaian kinerja.
Keputusan penilai terbuka untuk diverifikasi. Guru yang dinilai dapat mengajukan
keberatan terhadap hasil penilaian tersebut. Keberatan disampaikan kepada Kepala
Sekolah dan/atau Dinas Pendidikan, yang selanjutnya akan menunjuk seseorang assesor
(misalnya pengawas atau sesorang yang ditugaskan); untuk bertindak sebagai 21
 23. moderator Dalam hal ini moderator dapat mengulang pelaksanaan penilaian kinerja
guru untuk kompetensi tertentu yang tidak disepakati atau mengulang penilaian kinerja
secara menyeluruh. Pengajuan usul penilaian ulang harus dicatat dalam laporan akhir.
Dalam kasus ini, nilai penilaian kinerja guru dari moderator digunakan sebagai hasil
akhir penilaian kinerja guru. Penilaian ulang hanya dapat dilakukan satu kali dan
moderator hanya bekerja untuk tahun tersebut. Khusus bagi guru yang mengajar di 2
(dua) sekolah atau lebih (guru multi sekolah/madrasah), maka penilaian dilakukan di
sekolah/madrasah induk (satuan administrasi pangkal). Meskipun demikian, penilai dapat
melakukan pengamatan serta mengumpulkan data dan informasi dari sekolah/madrasah
lain tempat guru mengajar atau membimbing. Penilai dan guru yang dinillai melakukan
refleksi terhadap hasil penilaian kinerja guru, sebagai upaya untuk perbaikan kualitas
kinerja pada periode berikutnya. e. Tahap Pelaporan Setelah nilai penilaian kinerja guru
diperoleh, Kepala sekolah/madrasah wajib melaporkan hasil penilaian kinerja guru
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Angka Kredit kabupaten/kota,
provinsi, atau pusat sebagai dasar penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang
selanjutnya dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru.
Laporan berbentuk hasil penilaian masing-masing indikator kinerja dalam paket
instrumen penilaian kinerja guru yang telah dilengkapi dengan hasil kajian berbagai
dokumen perencanaan dan dokumen pendukung lain yang relevan dan catatan hasil
pengamatan. . Untuk kepentingan pendataan dan pengendalian pelaksanaan penilaian
kinerja guru dan tindak lanjut pembinaan pelaksanaan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, kepala sekolah/madrasah juga harus melaporkannya secara on line
menggunakan sistem yang dirancang secara khusus melalui web site
http://www.ekinerjaguru.org. dan/atau secara off line jika tidak memiliki fasilitas on line.
B. Konversi nilai penilaian kinerja guru ke angka kredit Jumlah angka kredit kumulatif
minimal yang harus dipenuhi oleh setiap pegawai negeri sipil untuk pengangkatan dan
kenaikan jabatan/pangkat guru dengan ketentuan: paling kurang 90% angka kredit
berasal dari unsur utama. Unsur utama terdiri atas pendidikan,
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. paling
banyak 10% angka kredit berasal dari unsur penunjang. Unsur penunjang adalah
kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas guru 22
 24. berupa perolehan gelar dari ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampu,
perolehan penghargaan/tanda jasa, dan pelaksanaan kegiatan yang mendukung tugas guru
Untuk memperoleh angka kredit penilaian kinerja guru perlu dilakukan konversi nilai
kinerja yang diperoleh dari pelaksanaan penilaian kinerja ke dalam skala nilai menurut
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Hasil
konversi ini selanjutnya digunakan untuk menetapkan sebutan hasil penilaian kinerja
guru dan prosentase perolehan angka kredit sesuai pangkat dan jabatan fungsional guru..
1. Konversi nilai penilaian kinerja pembelajaran atau pembimbingan Konversi nilai
penilaian kinerja guru ke angka kredit sesuai dengan Permennegpan dan RB No.16/2009.
Perolehan angka kredit untuk pembelajaran (guru kelas/mata pelajaran) atau
pembimbingan (guru BK/Konselor) per tahun diperhitungkan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut: Angka kredit per tahun JM AKP )  AKPKB ( AKK JWM
NK 4 Keterangan: AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat AKPKB adalah angka kredit pengembangan keprofesian
berkelanjutan AKP adalah angka kredit unsur penunjang JM adalah jam mengajar
(tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru
BK/Konselor JWM adalah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap muka per minggu)
atau jumlah konseli (150 – 250 konseli per tahun)yang dibimbing oleh guru BK/Konselor
NK adalah Prosentase angka kredit 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler),
4 tahun JM/JWM = 1 apabila guru mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau
apabila guru BK/Konselor membimbing 150 – 250 konseli. JM/JWM = JM/24 jika guru
mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau JM/150 jika guru
BK/Konselor membimbing kurang dari 150 konseli per tahun Penetapan prosentase
angka kredit (nilai NK) pada rumus tersebut dilakukan dengan mengubah total nilai
kinerja pembelajaran atau pembimbingan yang diperoleh kedalam rentang nilai kinerja
guru sebagaimana diatur dalam Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel
1). 23
 25. Tabel 1. Konversi Nilai Kinerja Hasil penilaian kinerja guru ke Angka Kredit Nilai
Hasil Penilaian Kinerja Guru 91 – 100 76 – 90 61 – 75 51 – 60 ≤ 50 Sebutan Amat baik
Baik Cukup Sedang Kurang Prosentase Angka kredit 125% 100% 75% 50% 25% Untuk
itu, total nilai kinerja pembelajaran (skala 14 – 56) atau pembimbingan (skala 17 – 68)
perlu dikonversikan kedalam skala 100 dengan menggunakan formula matematika
sebagai berikut. Guru mata pelajaran/kelas: Nilai PKG Pembelajar an(100) NilaiPKG
100 56 Guru BK: Nilai PKG Pembimbing an(100) NilaiPKG 100 152 Keterangan:
Nilai PKG Pembelajaran(100) maksudnya nilai penilaian kinerja Pembelajaran skala
100 Nilai PKG Pembimbingan(100) maksudnya nilai penilaian kinerja Pembimbingan
skala 100 Nilai PKG adalah total nilai penilaian kinerja Pembelajaran atau
Pembimbingan sebelum diubah dalam skala 100 56 = 14 x 4 adalah nilai tertinggi
penilaian kinerja pembelajaran; 152 = 28 x 4 adalah nilai tertinggi penilaian kinerja
pembimbingan 2. Konversi nilai penilaian kinerja bagi guru dengan tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah a. Tugas tambahan yang mengurangi jam
mengajar Hasil akhir nilai kinerja guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah (kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,
kepala laboratorium, dan kepala perpustakaan) yang mendapat pengurangan jam
mengajar diperhitungkan berdasarkan prosentase angka kredit tugas 24
 26. pembelajaran/pembimbingan dan prosentase pelaksanaan tugas tambahan tersebut
dengan formulasi sebagai berikut: 1) Guru dengan Tugas Tambahan sebagai Kepala
Sekolah Nilai kinerja = 25% Nilai penilaian kinerja pembelajaran atau pembimbingan +
75% nilai penilaian kinerja Kepala Sekolah 2) Guru dengan Tugas Tambahan sebagai
Wakil Kepala Sekolah Nilai kinerja = 50% Nilai penilaian kinerja pembelajaran atau
pembimbingan + 50% Nilai penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah 3) Guru dengan
Tugas Tambahan sebagai Pustakawan/Laboran Nilai kinerja = 50% Nilai penilaian
kinerja pembelajaran atau pembimbingan + 50% Nilai penilaian kinerja
Pustakawan/Laboran b. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar Tugas
tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar dapat diberikan angka kredit sesuai
ketentuan dalam Petunjuk Teknis Permenneg PAN dan RB No.16/2009. Angka kredit
untuk tugas tambahan ini tidak disertakan dalam perhitungan konversi nilai penilaian
kinerja guru, tetapi langsung diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru pada
periode tahun tertentu. Adapun yang dimaksud dengan tugas tambahan ini adalah tugas
tambahan yang sangat erat kaitannya dengan tugas kependidikan dan
pembelajaran/pembimbingan bukan tugas-tugas yang terkait dengan tugas administrasi
persekolahan, seperti bendahara komite, panitia khitanan masal, dan sebagainya. 1) Tugas
yang dijabat selama 1 (satu) tahun (misal: wali kelas, tim kurikulum, pembimbing guru
pemula, dan sejenisnya). Angka kredit akhir yang diperoleh = Angka kredit hasil
penilaian kinerja pembelajaran/pembimbingan selama setahun + 5% angka kredit
penilaian kinerja pembelajaran/pembimbingan selama kurun waktu tahun tersebut. 2)
Tugas yang dijabat kurang dari 1 (satu) tahun atau tugas-tugas temporer (misal: menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstra-kurikuler,
menjadi pembimbing penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan sejenisnya).
Angka kredit akhir yang diperoleh = Angka kredit hasil penilaian kinerja
pembelajaran/pembimbingan selama setahun + 2% Angka kredit hasil penilaian kinerja
25
 27. pembelajaran/pembimbingan selama kurun waktu tahun tersebut. C. Penilai Kinerja
Guru 1. Kriteria Penilai Penilaian kinerja guru dilakukan di sekolah oleh kepala
sekolah/madrasah. Apabila kepala sekolah/madrasah tidak dapat melaksanakan sendiri
(misalnya karena jumlah guru yang dinilai terlalu banyak), maka kepala
sekolah/madrasah dapat menunjuk Guru Pembina atau Koordinator Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan atau guru lain yang memenuhi kriteria sebagai penilai.
Disarankan, seorang penilai melakukan penilaian kinerja guru maksimal 5 orang.
Dimungkinkan, pengawas sesuai dengan tupoksinya dapat ditugaskan oleh Dinas
Pendidikan setempat melaksanakan kegiatan supervisi pelaksanaan penilaian kinerja guru
di sekolah. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan oleh Pengawas Sekolah
yang ditugaskan oleh Dinas Pendidikan setempat. Penilai harus memiliki kriteria sebagai
berikut. 1) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat
guru/kepala sekolah/madrasah yang dinilai. 2) Memiliki Sertifikat Pendidik. 3) Memiliki
latar belakang pendidikan yang sesuai dan/atau menguasai bidang kajian guru/kepala
sekolah/madrasah yang akan dinilai. 4) Memiliki komitmen tinggi untuk berpartisipasi
aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 5) Memiliki integritas diri, jujur, adil,
dan terbuka. 6) Memahami penilaian kinerja guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta
kemampuan untuk menilai kinerja Guru/Kepala sekolah/madrasah.(diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan PK Guru dan Guru yang mendapat tugas tambahan serta PKB)
Jika Kepala Sekolah/madrasah, Guru Pembina, dan Koordinator Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan memiliki latar belakang bidang studi yang berbeda dan/atau
tidak menguasai bidang kajian guru yang akan dinilai, maka penilaian kinerja dapat
dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan/atau Guru Pembina/Koordinator
pengembangan keprofesian berkelanjutan atau guru lain yang memenuhi kriteria sebagai
penilai dari Sekolah lain yang memiliki kriteria yang dipersyaratkan, tetapi jika tidak ada
penilai yang memenuhi kriteria tersebut maka dapat dilakukan oleh penilai dengan latar
belakang pendidikan serumpun dari sekolah lain. Penetapan penilai dari sekolah lain
dilakukan atas permohonan kepala sekolah tempat guru bertugas dan dikoordinasikan
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sedangkan dalam penilaian kinerja kepala
sekolah dapat dilakukan oleh Pengawas Sekolah yang memiliki latar belakang pendidikan
yang serumpun dari kabupaten/kota lain. Penetapan pengawas penilai kepala sekolah
dilakukan atas permohonan Kepala 26
 28. Dinas Kabupaten/Kota dimana kepala sekolah yang akan dinilai bertugas. 2. Masa
Kerja Masa kerja penilai kinerja guru ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah atau
Dinas Pendidikan paling lama tiga (3) tahun. Kinerja penilai dievaluasi secara berkala
oleh kepala sekolah/madrasah atau Dinas Pendidikan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip penilaian yang berlaku. Untuk sekolah yang berada di daerah khusus, penilaian
kinerja guru dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dan/atau Guru Pembina setempat.
D. Sanksi Penilai dan guru yang dinilai akan dikenakan sanksi apabila yang bersangkutan
terbukti melanggar prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru, sehingga
menyebabkan Penetapan Angka Kredit (PAK) diperoleh dengan cara melawan hukum.
Sanksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Diberhentikan sebagai Guru atau kepala
sekolah/madrasah dan/atau Pengawas. 2. Bagi penilai, wajib mengembalikan seluruh
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan semua penghargaan yang pernah diterima
sejak yang bersangkutan melakukan proses penilaian kinerja guru. 3. Bagi guru wajib
mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan semua penghargaan
yang pernah diterima sejak yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan PAK
yang dihasilkan dari penilaian kinerja guru. 4. Guru yang tidak dapat memenuhi kinerja
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan, padahal yang bersangkutan
telah diikutsertakan dalam pembinaan pengembangan keprofesian, beban kerjanya
dikurangi sehingga kurang dari 24 (dua puluh empat jam) tatap muka atau dianggap
melaksanakan beban kerja kurang dari 24 (dua puluh empat jam) tatap muka. Ketentuan
lebih lanjut tentang penetapan sangsi tersebut akan diatur dalam peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan. 27
 29. BAB IV TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK TERKAIT DALAM
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU Setiap pihak terkait memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja guruPenetapan tugas
dan tanggung jawab tersebut sesuai dengan semangat otonomi daerah serta
mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab tersebut di gambarkan dalam diagram berikut. Tingkat Pusat
KEMDIKBUD Tingkat Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP Tingkat
Kab/Kota Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Tingkat Kecamatan UPTD Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota di Kec. Menyusun pedoman dan instrumen penilaian kinerja
guru melakukan pemantauan dan evaluasi, menyeleksi dan melatih tim inti penilaian
kinerja guruPenilaian kinerja gurutingkat pusat. Melaksanakan Pemetaan Data,
Pendampingan, Pembimbingan , dan Konsultasi Pelaksanaan Kegiatan, Pemantauan dan
Evaluasi, Pelaporan untuk menjamin pelaksanaan penilaian kinerja gurupenilaian kinerja
guruyg berkualitas Mengelola penilaian kinerja gurupenilaian kinerja gurutingkat
kabupaten/kota untuk menjamin penilaian kinerja gurupenilaian kinerja gurudilaksanakan
secara efektif, efisien, obyektif, adil, akuntabel, serta membantu & memonitor
pelaksanaan PENILAIAN KINERJA GURUpenilaian kinerja gurudi sekolah. Membantu
pelaksanaan tugas kabupaten/ kota untuk menjamin keterlaknaan penilaian kinerja
gurupenilaian kinerja gurusecara efektif, efisien, obyektif, adil, akuntabel serta membantu
dan memonitor pelaksanaan PENILAIAN KINERJA GURUpenilaian kinerja guru.
Tingkat Sekolah Sekolah atau Madrasah Koordinator PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pelaksanaan penilaian kinerja gurupenilaian kinerja gurusecara efektif, efiesien, obyektif,
akuntabel, dsb. Bertanggung jawab bahwa guru menerima dukungan untuk meningkatkan
kompetensi dan/atau profesionalismenya sesuai dengan profil kinerjanya. Gambar 2.
Diagram Tugas dan Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Guru Diagram di atas menunjukkan adanya keterkaitan tugas dan tanggung jawab pihak-
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru, mulai dari tingkat pusat
(Kemdikbud) sampai dengan sekolah. Konsekuensi dari adanya 28
 30. keterkaitan tersebut, menuntut agar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
penilaian kinerja gurumelakukan koordinasi. Tugas dan tanggung jawab masingmasing
pihak dirinci sebagai berikut. A. Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat Pusat: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan 1. Menyusun dan mengembangkan Rambu-rambu
Pengembangan Kegiatan penilaian kinerja guru 2. Menyusun Prosedur Operasional
Standar Pelaksanaan penilaian kinerja guru. 3. Menyusun instrumen dan perangkat lain
untuk pelaksanaan penilaian kinerja guru. 4. Mensosialisasikan, menyeleksi dan
melaksanakan TOT penilai penilaian kinerja gurutingkat pusat. 5. Memantau dan
mengevaluasi kegiatan penilaian kinerja guru. 6. Menyusun laporan hasil pemantauan
dan evaluasi penilaian kinerja gurusecara nasional. 7. Menyampaikan laporan hasil
pemantauan dan evaluasi penilaian kinerja gurukepada Dinas Pendidikan dan sekolah
sebagai umpan balik untuk ditindak lanjuti. 8. Mengkoordinasikan dan mensosialisasikan
kebijakan-kebijakan terkait penilaian kinerja guru. B. Tugas dan Tanggung Jawab
Tingkat Provinsi: Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP 1. Menghimpun data profil guru
dan sekolah yang ada di daerahnya berdasarkan hasil penilaian kinerja gurudi sekolah. 2.
Mensosialisasikan, menyeleksi, dan melaksanakan TOT untuk melatih penilai penilaian
kinerja gurutingkat Kabupaten/Kota. 3. Menetapkan dan mengesahkan tim penilai
penilaian kinerja guruyang berada di bawah kewenangan provinsi dalam bentuk Surat
Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. 4. Melaksanakan pendampingan
kegiatan penilaian kinerja gurudi sekolahsekolah yang ada di bawah kewenangannya. 5.
Menyediakan pelayanan konsultasi pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja guruyang ada
di bawah kewenangannya. 6. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
penilaian kinerja gurudi sekolah-sekolah yang ada di bawah kewenangannya. 7. Dinas
Pendidikan Provinsi bersama-sama dengan LPMP membuat laporan hasil pemantauan
dan evaluasi kegiatan penilaian kinerja gurudan mengirimkannya kepada sekolah, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, dan/atau Kemdiknas, cq. Direktorat yang menangani
Pendidik, C. Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat Kabupaten/Kota: Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota 1. Menghimpun dan menyediakan data profil guru dan sekolah yang ada
di wilayahnya berdasarkan hasil penilaian kinerja gurudi sekolah. 2. Mensosialisasikan
dan melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP melatih penilai
penilaian kinerja gurutingkat Kabupaten/Kota. 3. Membantu pengkoordinasian
pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja gurudi sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya.
29
 31. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Melaksanakan pendampingan kegiatan dan pengelolaan penilaian
kinerja gurudi sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya. Menetapkan dan mengesahkan
tim penilai penilaian kinerja gurubagi guru yang berada di bawah kewenangannya dalam
bentuk Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas. Mengetahui dan menyetujui program kerja
pelaksanaan penilaian kinerja guruyang diajukan sekolah. Menyediakan pelayanan
konsultasi dan penyelesaian konflik dalam pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja gurudi
sekolah-sekolah yang ada di daerahnya. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan penilaian kinerja guruuntuk menjamin pelaksanaan yang efektif, efisien,
obyektif, adil, akuntabel, dan sebagainya. Membuat laporan hasil pemantauan dan
evaluasi kegiatan penilaian kinerja gurudi sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya dan
mengirimkannya kepada sekolah, dan/atau LPMP dengan tembusan ke Dinas Pendidikan
Provinsi masing-masing. D. Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat Kecamatan: UPTD
Dinas Pendidikan 1. Menghimpun dan menyediakan data profil guru dan sekolah yang
ada di kecamatan wilayahnya berdasarkan hasil penilaian kinerja gurudi sekolah. 2.
Membantu pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja gurudi wilayah
kecamatannya. 3. Melaksanakan pendampingan kegiatan dan pengelolaan penilaian
kinerja gurudi wilayah kecamatannya. 4. Menetapkan dan mengesahkan penilai penilaian
kinerja gurudalam bentuk Surat Keputusan (SK) penetapan sebagai penilai. 5.
Menyediakan pelayanan konsultasi dalam pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja
guruyang ada di daerahnya. 6. Memantau dan mengevaluasi serta melaporkan
pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja gurudi tingkat kecamatan untuk disampaikan
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. E. Tugas dan Tanggung Jawab Tingkat
Sekolah 1. Memilih dan mengusulkan penilai untuk pelaksanaan penilaian kinerja guru.
2. Menyusun program kegiatan sesuai dengan Rambu-Rambu Penyelenggaraan penilaian
kinerja gurudan Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan penilaian kinerja guru. 3.
Mengusulkan rencana program kegiatan ke UPTD atau Dinas Kabupaten/Kota. 4.
Melaksanakan kegiatan penilaian kinerja gurusesuai program yang telah disusun secara
efektif, efisien, obyektif, adil, akuntabel, dsb. 5. Memberikan kemudahan akses bagi
penilai untuk melaksanakan tugas 6. Melaporkan kepada UPTD atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota jika terjadi permasalahan dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru 7.
Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan, administrasi, keuangan (jika ada) dan
pelaksanaan program. 8. Membuat rencana tindak lanjut program pelaksanaan penilaian
kinerja guruuntuk tahun berikutnya. 30
 32. 9. Membantu tim pemantau dan evaluasi dari tingkat pusat, LPMP, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten di Kecamatan, dan Pengawas
Sekolah. 10. Membuat laporan kegiatan penilaian kinerja gurudan mengirimkannya
kepada Tim penilai tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional sesuai
kewenangannya sebagai dasar penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang diperlukan
untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Tim Penilai untuk menghitung dan
menetapkan angka kredit, terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap berbagai
dokumen hasil penilaian kinerja guru. Pada kegiatan verifikasi jika diperlukan dan
memang dibutuhkan tim penilai dapat mengunjungi sekolah. Sekolah juga
menyampaikan laporan tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau ke
UPTD Pendidikan Kecamatan. 11. Merencanakan program untuk memberikan dukungan
kepada guru yang memperoleh hasil penilaian kinerja gurudi bawah standar yang
ditetapkan maupun bagi guru yang telah mencapai standar. 31
 33. BAB V PENJAMINAN MUTU, MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU A. Penjaminan mutu Penjaminan
mutu penilaian kinerja guru merupakan serangkaian proses untuk mengidentifikasi
keterlaksanaan dan mutu pelaksanaan penilaian kinerja guru di tiap sekolah sehingga
seluruh tahap kegiatan mengarah pada tujuan yang diharapkan. Peningkatan penjaminan
mutu secara sistem meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring-evaluasi, dan tindak
lanjut perbaikan mutu. Sistem penjaminan mutu dapat dilakukan melalui pendekatan
monitoring maupun evaluasi. Monitoring dilakukan secara berkala dalam rangka
menghimpun data tentang keterlaksanaan program. Penilaian dilakukan untuk
mengidentifikasi kinerja penilaian kinerja gurudalam menilai kemajuan kinerja guru
secara berkala dan berkelanjutan. Pelaksanaan penjaminan mutu penilaian kinerja guru
meliputi (1) identifikasi tujuan, indikator, dan target penilaian kinerja guru, (2)
pengembangan instrumen (3) penerapan instrumen dalam rangka menghimpun data (4)
mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data (5) mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan serta mengidentifikasi penyebab munculnya kekuatan dan kelemahan (6)
menyusun rekomendasi perbaikan mutu berkelanjutan (7) mengembangkan rencana
penilaian kinerja guruberikutnya. Oleh karena itu, pelaksanaan penjaminan mutu
memerlukan instrumen tersendiri yang disusun oleh penyelenggara penjaminan mutu.
Untuk menunjang efektivitas penyelenggaraan, maka penjaminan mutu penilaian kinerja
guru memerlukan perencanaan, kalender pelaksanaan, struktur pelaksana, dan alur sistem
informasi hasil evaluasi penjaminan mutu sebagai produk kegiatan penjaminan mutu
penilaian kinerja guru. Pelaksanaan penjaminan mutu penilaian kinerja guru dilakukan
sepanjang tahun, diawali dengan kegiatan evaluasi diri sekolah (EDS) dan pelaksanaan
monitoring sekolah oleh pemerintah daerah (MSPD). Produk kegiatan EDS dan MSPD
divalidasi oleh pemerintah provinsi maupun lembaga penjaminan mutu pendidikan
(LPMP) dan pemerintah. Hasil pelaksanaan penjaminan mutu penilaian kinerja
guruadalah potret kinerja guru di setiap sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
Profil kinerja mendeskripsikan tingkat keterlaksanaan penilaian kinerja guru, dan mutu
pelaksanaan penilaian kinerja gurudi setiap sekolah. Hasil penjaminan mutu penilaian
kinerja guru diklasifikasikan dalam kelompok sekolah berkinerja rendah, cukup, dan
tinggi. Kelompok sekolah yang berkinerja rendah dan cukup perlu ditindaklanjuti dengan
pembinaan melalui program pendampingan oleh lembaga penjaminan mutu pendidikan
(LPMP). Sekolah yang berkinerja tinggi mendapat pembinaan lebih lanjut dari
pemerintah, tingkat provinsi, dan kabupaten/kota serta dapat memfasilitasi sekolah
berkinerja rendah dan cukup. Biaya penyelenggaraan program penjaminan mutu
penilaian kinerja guru menjadi tanggung jawab masing-masing Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. 32
 34. B. Monitoring dan Evaluasi Program Dalam penjaminan efektivitas pelaksanaan
penilaian kinerja guru, perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan oleh institusi/pihak terkait. Hasil
monitoring dan evaluasi merefleksikan efektivitas penilaian kinerja guru yang
dilaksanakan oleh sekolah. Hasil monitoring dan evaluasi juga dipergunakan untuk
meningkatkan mutu pelaksanaan penilaian kinerja guruberikutnya. Monitoring dan
evaluasi pada prinsipnya merupakan strategi untuk mengetahui apakah pelaksanaan
program penilaian kinerja guru telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di samping
itu melalui kegiatan ini dapat diidentifikasi masalah dan rekomendasi untuk
mengatasinya. Proses analisis dalam evaluasi diarahkan pada penyusunan kesimpulan
tentang keberhasilan program penilaian kinerja guru untuk memetakan kinerja seorang
guru. Secara nyata oleh karena itu, kegiatan monitoring dan evaluasi harus mampu
menjawab pertanyaan: 1. Apakah perencanaan program penilaian kinerja guru benar-
benar sudah mengarah pada proses yang efektif, efisien, obyektif, dan akuntabel untuk
menggambarkan kinerja guru yang sesungguhnya dalam melaksanakan tugasnya? 2.
Apakah pelaksanaan penilaian kinerja gurudan peran pelaksana penilaian kinerja
gurutelah efektif, efisien, obyektif, adil, akuntabel, serta mampu mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru? 3. Apakah kegiatan penilaian
kinerja guruberdampak pada peningkatan kompetensi guru dalam memberikan layanan
pendidikan di sekolah, khususnya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari memfasilitasi
pembelajaran, pembimbingan dan/atau tugas lainnya. 4. Bagaimana akuntabilitas
pelaksanaan penilaian kinerja gurud i sekolah? Apakah terjamin keberlanjutannya dan
apa rekomendasi untuk peningkatannya?. Dengan menganalisis data, petugas monitoring
dan evaluasi diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut di atas serta dapat menarik
kesimpulan yang obyektif terhadap pelaksanaan penilaian kinerja guru, sehingga
menggambarkan kondisi nyata sekolah yang dinilai. C. Laporan Monitoring dan Evaluasi
Program Penilaian Kinerja Guru Setelah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penilaian kinerja guru, tim/petugas menyusun laporan yang menggambarkan
perencanaan, proses dan hasil yang dicapai. Adapun sistematika pelaporan adalah sebagai
berikut. 1. Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan rangkaian pemikiran yang
mendasari kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian kinerja guru, yang
memuat hal-hal berikut. a. Latar Belakang: menggambarkan dasar pemikiran
dilaksanakannya monitoring dan evaluasi. b. Permasalahan: menggambarkan masalah
penting yang berhubungan dengan pelaksanaan penilaian kinerja guru. c. Tujuan:
mencakup sejumlah karakter pelaksanaan penilaian kinerja guruyang ingin dicapai dalam
kegiatan monitoring dan evaluasi. 33
 35. d. Manfaat: merupakan sejumlah harapan yang diintegrasikan pada penerapanan
temuan hasil proses monitoring dan evaluasi penilaian kinerja guru. e. Skenario kegiatan
berisi rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi
penilaian kinerja guru. 2. Metodologi Metodologi mencakup ruang lingkup, lokasi,
populasi dan sampel, petugas monitoring, evaluasi, dan analisis data. 3. Hasil monitoring
dan evaluasi Hasil monitoring dan evaluasi adalah bagian inti laporan yang menyajikan
data dan hasil analisis, baik kuantitatif maupun kualitatif. Hasil analisis ini mencakup: a.
Hasil Analisis Deskriptif: yaitu analisis kuantitatif awal yang berisi tabeltabel
pendahuluan sebagai media penyampaian informasi hasil pengamatan lapangan. Tabel-
tabel ini dapat disampaikan dalam bentuk chart, pie, persentase dll. b. Hasil Analisis
Kuantitatif: menggambarkan hubungan antarkonsep penelitian, misalnya digunakan
rumus hubungan statistik jenis regresi linear berganda. Semua kegiatan analisis ini
dilakukan dengan uji statistik menggunakan software statistika, misalnya SPSS atau
lainnya. c. Pembahasan hasil monitoring dan evaluasi adalah hasil pembahasan dan
pemaknaan terhadap hasil analisis statistika maupun data kuantitatif dan kualitatif yang
terkumpul untuk menjawab tujuan pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta program
pengembangan keprofesian berkelanjutan. 4. Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan
hasil analisis, dibuat kesimpuan dan rekomendasi. Kesimpulan merupakan intisari
terpenting dari pelaksanan monitoring dan evaluasi. Penyusunan kesimpulan hendaknya;
(1) singkat, jelas, dan mudah dipahami; (2) selaras, sejalan dan sesuai dengan
permasalahan monitoring dan evaluasi; (3) dibuat dalam rumusan yang didahului dengan
permasalahan masing-masing dan mewujudkan tanya-jawab yang koheren; dan (4) tidak
mengandung informasi yang bersifat kuantitatif. Rekomendasi ditujukan untuk perbaikan
pelaksanaan penilaian kinerja gurudan sekaligus perbaikan pelaksanaan monitoring dan
evaluasinya. Laporan hasil monitoring dan evaluasi disampaikan oleh tim monitoring dan
evaluasi kepada Kepala Dinas, Kepala sekolah/madrasah dan Koordinator penilaian
kinerja gurusekolah dan/atau institusi terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban
(akuntabilitas) pelaksanaan penilaian kinerja guru. Hasil monitoring dan evaluasi yang
diperoleh dari kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan, komprehensif, dan
transparan diharapkan dapat memotivasi semua yang terlibat dalam program penilaian
kinerja guruuntuk terus menerus berupaya meningkatkan mutu pelaksanaan program
tersebut sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru dalam menunjang peningkatan
kualitas pendidikan. 34
 36. BAB VI PENUTUP Penilaian kinerja guru dilakukan untuk melihat kinerja guru
dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu melaksanakan pembelajaran, pembimbingan
dan/atau pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Hasil
penilaian kinerja guru selanjutnya digunakan untuk membantu guru dalam meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya pada kompetensi tertentu sesuai keperluan. Dengan
demikian diharapkan guru akan mampu berkontribusi secara optimal dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dan sekaligus membantu guru dalam
pengembangan karirnya sebagai seorang yang profesional. Dengan demikian, penilaian
kinerja guru merupakan bagian dari proses untuk meyakinkan semua pihak bahwa setiap
guru adalah seorang yang profesional, dan peserta didik dapat memperoleh kesempatan
terbaik untuk dapat berkembang sesuai kapasitas masing-masing. Pelaksanaan
terintegrasi antara penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan
akan menciptakan guru yang mempunyai motivasi tinggi, berdedikasi tinggi, terampil
dalam membangkitkan minat peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta memiliki integritas kepribadian yang tangguh untuk berkompetisi di era
global. Diharapkan pedoman pelaksanaan penilaian kinerja guru ini dapat menjadi acuan
bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penilaian kinerja guru. 35
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
Document Transcript
 1. 14 Kompetensi dan 78 Indikator Penilaian Kinerja Guru NO KOMPETENSI
INDIKATOR A. Pedagogik 1. Menguasai 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik
belajar setiap karakteristik peserta peserta didik di kelasnya. didik 2. Guru memastikan
bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan
kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan
kemampuan belajar yang berbeda. 4. Guru mencoba mengetahui penyebab
penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak
merugikan peserta didik lainnya. 5. Guru membantu mengembangkan potensi dan
mengatasi kekurangan peserta didik. 6. Guru memperhatikan peserta didik dengan
kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta
didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb). 2. Menguasai
teori 1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dan
prinsipmenguasai materi pembelajaran sesuai usia dan prinsip pembelajaran kemampuan
belajarnya melalui pengaturan proses yang mendidik pembelajaran dan aktivitas yang
bervariasi. 2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan
tingkat pemahaman tersebut. 3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan
kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan
rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. 4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk
memotiviasi kemauan belajar peserta didik. 5. Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan
pembelajaran maupun proses belajar peserta didik. 6. Guru memperhatikan respon
peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan
menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. 3.
Pengembangan 1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum
kurikulum. 2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk
membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang
 2. NO 4. KOMPETENSI INDIKATOR ditetapkan. 3. Guru mengikuti urutan materi
pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. 4. Guru memilih materi
pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c)
sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, d) dapat dilaksanakan di
kelas dan e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. Kegiatan 1. Guru
melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai pembelajaran yang dengan rancangan yang
telah disusun secara lengkap dan mendidik pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya. 2. Guru melaksanakan
aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik,
bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. 3. Guru
mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan
tingkat kemampuan belajar peserta didik. 4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan
peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan sematamata kesalahan yang
harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang
setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang
jawaban yg benar. 5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. 6. Guru melakukan
aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan
mempertahankan perhatian peserta didik. 7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa
mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat
termanfaatkan secara produktif. 8. Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran
yang dirancang dengan kondisi kelas. 9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu
proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah
mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
 3. NO KOMPETENSI 11. 5. Pengembangan 1. potensi peserta didik 2. 3. 4. 5. 6. 7. 6.
Komunikasi dengan 1. peserta didik 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penilaian dan 1. INDIKATOR Guru
menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru
menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta
didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing. Guru merancang dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai
dengan kecakapan dan pola belajar masingmasing. Guru merancang dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir
kritis peserta didik. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran
dengan memberikan perhatian kepada setiap individu. Guru dapat mengidentifikasi
dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta
didik. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara
belajarnya masing-masing. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta
didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang
disampaikan. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga
partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut
peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka. Guru memberikan
perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa
menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi
pertanyaan/tanggapan tersebut. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat,
benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa
mempermalukannya. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kerja sama yang baik antarpeserta didik. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian
terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah
untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Guru memberikan perhatian terhadap
pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk
menghilangkan kebingungan pada peserta didik. Guru menyusun alat penilaian yang
sesuai dengan tujuan
 4. NO KOMPETENSI evaluasi 2. 3. 4. 5. B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai 1. dengan
norma agama, hukum, sosial dan 2. kebudayaan nasional 3. 4. 5. 9. Menunjukkan
pribadi1. yang dewasa dan teladan 2. 3. 4. INDIKATOR pembelajaran untuk mencapai
kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. Guru melaksanakan penilaian
dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan
sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang
tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari. Guru
menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit
sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk
keperluan remedial dan pengayaan. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan
merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat
membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi
tambahan, dan sebagainya. Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan
rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Guru menghargai dan
mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua
warga Indonesia. Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan
teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan
gender). Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi
dan keberadaan masing-masing. Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai
bangsa Indonesia. Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa
Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama). Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara,
berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
Guru mau membagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk
mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan. Guru mampu mengelola
pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga
semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan
memberikan kesempatan kepada
 5. NO KOMPETENSI 5. 10. Etos kerja, tanggung1. jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi2. guru 3. 4. 5. 6. 7. 8. INDIKATOR peserta didik untuk berpartisipasi dalam
proses pembelajaran. Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah. Guru
mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu. Jika guru harus
meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan melakukan hal-hal produktif
terkait dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau guru lain untuk mengawasi
kelas. Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar
jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah. Guru meminta ijin dan
memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak
menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan nonpembelajaran dengan tepat waktu
sesuai standar yang ditetapkan. Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk
kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya. Guru memberikan kontribusi terhadap
pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama
baik sekolah. Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru. C. Sosial 11.
Bersikap inklusif, 1. Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil, bertindak
obyektif, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan serta tidak masing-
masing, tanpa memperdulikan faktor personal. diskriminatif 2. Guru menjaga hubungan
baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif
terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya. 3. Guru sering
berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada
kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang
sama dengan guru). 12. Komunikasi dengan 1. Guru menyampaikan informasi tentang
kemajuan, sesama guru, tenaga kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya,
kependidikan, orang baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal antara tua,
peserta didik, guru dan orang tua, teman sejawat, dan dapat dan masyarakat menunjukkan
buktinya. 2. Guru ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang
diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti
keikutsertaannya.
 6. NO KOMPETENSI INDIKATOR 3. Guru memperhatikan sekolah sebagai bagian dari
masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta berperan dalam kegiatan
sosial di masyarakat. D. Profesional 13. Penguasaan materi, 1. struktur, konsep dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 2. 3. 14. Mengembangkan
keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jum lah 14 Guru
melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran
yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit,
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi
waktu yang diperlukan. Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru menyusun materi, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang
membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. Guru melakukan
evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman diri
sendiri. Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau
hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya. Guru
memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB). Guru dapat mengaplikasikan pengalaman PKB dalam perencanaan,
pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan tindak lanjutnya. Guru melakukan penelitian,
mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar,
konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB. Guru dapat memanfaatkan TIK dalam
berkomunikasi dan pelaksanaan PKB. 78
PENILAIAN KINERJA GURU Presentation Transcript
 1. PENILAIAN KINERJA GURU
 2.
 3. AMANAT KONSTITUSI tentang hakekat & tujuan pendidikan Pendidikan bukan
hanya merupakan pilar terpenting dalam upaya mencerdaskan bangsa, tetapi juga
merupakan syarat mutlak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
Pasal 28 ayat (1) UUD’45: Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan
umat manusia.
 4. Guru Profesional Untuk dapat melaksanakan proses pendidikan sebagaimana
diamanatkan oleh UUD 1945, maka di diperlukan: ? di atas di bawah sesuai standar
 5.
 6.
o Guru harus berlatang belakang pendidikan S1/D4 dan Pendidikan Profesi Guru
(Sertifikat Profesi)
o CPNS guru harus mengikuti Program Induksi dan Pendidikan Pelatihan Pra-
Jabatan
o Empat jabatan fungsional guru (Pertama, Muda, Madya, Utama),
o Beban mengajar guru 24 jam – 40 jam tatap muka per minggu atau membimbing
150 - 250 konseli per tahun
o Instansi pembina Jabatan Fungsional Guru adalah Kementerian Pendidikan
Nasional.

© DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK - 2010 Proses tersebut berdasarkan


PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009 1

 7.
o Penilaian kinerja guru dilakukan setiap tahun (Formatif dan Sumatif)
o Nilai kinerja guru dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus dicapai
(125%, 100%, 75%, 50%, 25%)
o Peningkatan karir guru ditetapkan melalui
o penilaian angka kredit oleh Tim Penilai
o Jumlah angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan jabatan terdiri dari;
 Unsur utama (Pendidikan, PK GURU, dan PKB ), ≥ 90%
 dan unsur penunjang, ≤ 10%

© DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK - 2010 PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009


2

 8. PK Guru = Penilaian Kinerja Guru PKB = Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


S1/DIV KEPENDIDIKAN / NON KEPENDIDIKAN PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN PROFESI GURU GURU PROFESIONAL 1. Kesra 2. Harlindung
3. Tunjangan Profesi PENGEMBANGAN KARIR GURU CPNS (80 %) GURU PNS
(100 %) GURU PERTAMA (IIIA) PROGRAM INDUKSI (1 -2 TAHUN) PRA
JABATAN PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PKB - + - + PK Guru formatif PK
Guru sumatif KECUKUPAN ANGKA KREDIT
 9. PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU)
 10. 1 2
 11. KERANGKA PENILAIAN KINERJA GURU DAN PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Refleksi dan penilaian diri Penilaian Formatif
Awal Tahun Profil Kinerja – 14 Kompe-tensi Rencana PKB per-tahun Penilaian Sumatif
Akhir Tahun Nilai Kinerja & Angka Kredit Peningkatan kinerja Tahap Informal dan
Tahap Formal (kebutuhan guru) Pengembangan Kinerja (Kebutuhan sekolah) Berhak
untuk promosi Berhak untuk naik pangkat Sanksi PKB PKB
 12. PENILAIAN KINERJA GURU
 13. KOMPONEN PK GURU 14 kompetensi Guru Kelas/Mata Pelajaran 17 kompetensi
Guru BK/Konselor Pedagogi 7 kompetensi Kepribadian 3 kompetensi Sosial 2
kompetensi Profesional 2 kompetensi Pedagogi 3 kompetensi Kepribadian 4 kompetensi
Sosial 3 kompetensi Profesional 7 kompetensi
 14. KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN 1
 15. KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHAN 2
 16. Nilai PK Guru (14 sub -kompetensi) Penilai pertemuan sebelum pengamatan selama
Pengamatan di atau luar kelas pertemuan Setelah pengamatan pemberian nilai 1,2,3, 4 per
sub-kompetensi melalui konversi skor 0, 1, 2 Monitoring (studi dokumen, wawancara
kolega, Siswa, orang tua Pemberian Skor 0, 1, 2 indikator kinerja guru dan penilai setuju
PROSES PK GURU Catatan hasil Pengamatan dan/atau/ monitoring Laporan/-usulan
 17. Perangkat PK Guru
 18. Cara menilai menurut k ompetensi untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran
Kompetensi Cara menilai Pedagogik
o Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

Pengamatan 2. dsb dsb Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Pengamatan & Pemantauan 9. dsb dsb Sosial Profesional

o dsb

dsb

 19. Kompetensi 4 : Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Pernyataan kompetensi : Guru


menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang me n didik secara lengkap.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didi k .
Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pembelajaran dan sumber belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Pernyataan Kompetensi
untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran INDIKATOR
o Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah
disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan
bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
o Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu
proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta
didik merasa tertekan.
o Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
o dsb.
 20. Laporan dan Evaluasi untuk Kompetensi : ....................................................................
(Jika ada, lampirkan dokumen/bukti tambahan) Nama Guru
:................................................................................................................. Nama Penilai :
(1).................................................(2).................................................... dst Tanggal :
Dokumen dan bahan lain yang diperiksa : Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik
selama pengamatan: Tindak lanjut yang diperlukan:
 21. CATATAN HASIL OBSERVASI, KAJIAN DOKUMEN, WAWANCARA, DSB
(diskripsi) MEMBANDINGKAN STANDAR KOMPETENSI ATAU INDIKATOR
KOMPETENSI MEMBERI NILAI 1 - 4 INSTRUMEN PKG (IPKG)
 22. Penilaian Komptensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1) Indikator
Skor
o Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.

012

o Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang


sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

012

o Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama
pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang
berbeda.

012

o Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk


mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
012

o Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta


didik.

012

o Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak
termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).

0 1 2 Total skor yang diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 0 + 2 = 7 Skor Maksimum Kompetensi


=banyaknya indikator dikalikan dengan skor tertinggi 6 x 2 = 12 Prosentase skor
kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi
dikalikan dengan 100% 7/12 x 100% = 58.33% Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤
25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4)
58.33% berada pada range 50 % < X ≤ 75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya 3

 23. NO K O M P E T E N S I NILAI *) A. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta


didik 3 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 3.
Pengembangan kurikulum 2 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4 5.
Pengembangan potensi peserta didik 3 6. Komunikasi dengan peserta didik 2 7. Penilaian
dan evaluasi 3 B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional 3 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 2 10. Etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 1
o Sosial

11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4 12. Komunikasi
dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat 3

o Profesional

13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu 4 14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang
reflektif 2 Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 38

 24. FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU


………………………………… .., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) Nilai PK GURU (Pembelajaran) ……… Konversi nilai
PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RM No. 16 Tahun 2009
dengan menggunakan rumus ; ……… Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai
sesuai dengan peraturan tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka
kreditnya …… .... Perolehan angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan
rumus A ngka K redit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 ……
...
 25. NILAI DAN SEBUTAN HASIL PENILAIAN KINERJA (Permenegpan dan RB
No.16/2009 pasal 15) Program Peningkatan Kompetensi ( Under Performance System)
Sasaran Kinerja (Pengemban Keperofesian Berkelanjutan) a 91  100 Amat baik b 76 
90 Baik c 61  75 Cukup d 51  60 Sedang e ≤ 50 Kurang
 26. GURU MADYA GOL. IVA - IVC , GURU MUDA GOL. IIIC - IIID GURU
PERTAMA GOL. IIIA - IIIB GURU UTAMA GOL. IVD - IVE KHUSUS: IIIA ke IIIB
dipersyaratkan Pengembangan Diri dan tidak perlu Karya Ilmiah/Karya Innovatif. Karya
Ilmiah dimulai dari IIIB Sedangkan untuk kenaikan Pangkat/Jabatan dari IVC ke IVD
diharuskan Presentasi Ilmiah ANGKA KREDIT YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENGEMBANGAN KARIR PENGEMBANGAN DIRI KARYA ILMIAH dan/atau
INOVATIF PENILAIAN KINERJA Ijazah tidak sesuai, tanda jasa, dsb UNSUR
UTAMA (Minimum 90%) PKB UNSUR PENUNJANG (Maximum 10%)
 27. KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (III A ke III B) Optional Angka-angka tersebut
adalah angka kredit yang diperlukan 50 Penilaian Kinerja Compulsory Pendidikan
Kegiatan Pembelajaran/-Pembimbingan & Tugas Tambahan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Unsur utama ≥ 90% 45 Unsur penunjang ≤ 10% 5 42 3
 28. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No.16/2009,
pasal 17) AKK AKPKB AKP Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama
Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama
Madya, IVd Pembina Utama, IVe 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 50 50 100 100
150 150 150 200 Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK) , PKB (AKPKB), dan
Unsur Penunjjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan 3 pd, 0 pi/n 3 pd, 4 pi/n 3
pd, 6 pi/n 4 pd, 8 pi/n 4 pd, 12 pi/n 4 pd, 12pi/n 5 pd, 14pi/n 5 pd, 20 pi/n 5 5 10 10 15 15
15 20
 29.
o SANKSI
o (pelanggaran terhadap Permenneg PAN 7 RB No.16/2009
o Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban nya tugas utama, beban mengajar (24
– 40 jam tatap muka atau membimbing 150 – 250 konseli), dan tidak mendapat
pengecualian dari Menteri Pendidikan Nasional dihilangkan haknya untuk
mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
o G uru yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit (PAK) dengan cara
melawan hukum diberhentikan sebagai Guru dan wajib mengembalikan seluruh
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan penghargaan sebagai Guru yang
pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan
penetapan angka kredit (PAK) tersebut.
o Pengaturan sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.
 30. Kemendiknas Menyusun Pedoman dan instrumen PKB, mensyeleksi dan melatih
instruktur tim inti PKG tingkat pusat, melakukan pemantauan dan evaluasi. Tingkat Pusat
Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP Melaksanakan pemetaan data profil keinerja guru,
pendampingan, pembimbingan , dan konsultasi pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan
evaluasi, pelaporan untuk menjamin pelaksanaan PKB yg berkualitas Tingkat P rovinsi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Mengelola PKB tingkat Kabupaten/Kota untuk
menjamin PKG dilaksanakan secara efektif, efisien, objektif, adil, akuntabel, dsb, serta
membantu & memonitor pelaksanaan PKB di sekolah dan Gugus Tingkat Kab/Kota
KKG/MGMP kecamatan/gugus Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan PKB di gugus serta membantu dan memobimbing pelaksanaan
PKB di sekolah. Tingkat Kecamatan Sekolah atau Madrasah Merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan kegiatan PKB di sekolah Tingkat Sekolah
Koordinator PKB Menjamin bahwa guru menerima dukungan untuk meningkatkan
kompetensi dan/atau keprofesiannya sesuai dengan profil kinerjanya di tingkat sekolah
maupun kabupaten/kota
 31. PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
 32. PEN GERTIAN PKB PKB merupakan pembaruan secara sadar akan pengetahuan
dan peningkatan kompetensi guru sepanjang kehidupan kerjanya .
 33. TUJUAN PKB
o PKB bagi guru memiliki tujuan umum untuk meningkatkan kualitas layanan
pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Sedangkan tujuan khusus PKB adalah sebagai berikut:
o Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah
ditetapkan.
o Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan
profesinya.
o Me motivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
o Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru , rasa hormat dan kebanggaan
kepada penyandang profesi guru.
 34. EVALUASI IMPLEMENTASI PERENCANAAN REFLEKSI PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN Proses PKB PKB
 35. KOMPONEN PKB (Pasal 11 ayat c, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun
2009) PKB
 36. MACAM DAN JENIS KEGIATAN PKB Macam PKB Jenis Kegiatan 1
Pengembangan Diri
o Diklat fungsional
o Kegiatan kolektif guru
2 Publikasi Ilmiah

o Presentasi pada forum ilmiah


o Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan ilmu di bidang pendidikan
formal
o Publikasi buku pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru

3 Karya Inovatif

o Menemukan teknologi tepat guna


o Menemukan/menciptakan karya seni
o Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum
o Mengikuti pengembangan penyusunan standar . pedoman., soal dan sejenisnya
 37. MEKANISME PELAKSANAAN PKB
 38. Bagi Guru dengan nilai PK Guru di bawah standar kompetensi profesi, maka
pelaksanaan PKBnya diorientasi-kan untuk mencapai standar tersebut, dengan
mekanisme khusus berbeda dengan PKB reguler yang mencakup tahapan
 39.
 40. Format 1: Hasil evaluasi diri terhadap kompetensi guru , untuk perencanaan kegiatan
PKB Nama Sekolah: Nomor Standar Sekolah: Kecamatan: Kabupaten/Kota: Provinsi:
Nama Guru: Tahun Ajaran: Nama Koordinator PKB : Tanggal:
o Usaha yang saya lakukan untuk mengembangkan kompetensi saya selama 1 tahun
terakhir:
o Pengembangan Diri
o Pengembangan Karya Ilmiah
o Pengembangan Karya Innovatif
o Hasil/dampak dari usaha tersebut
o Keberhasilan saya dalam melaksanakan tugas saya selama 1 tahun terakhir
(ditinjau dari Siswa dan Guru sendiri)
o Kendala yang saya hadapi dalam melaksanakan tugas saya selama 1 tahun
terakhir (berkaitan dengan penguasaan kompetensi)
o Pengembangan kompetensi yang masih saya butuhkan dan rencanakan 1 tahun
y.a.d. (dilakukan sendiri dan/atau dilakukan dengan orang lain di sekolah dan/atau
KKG/MGMP, dsb)

*Gunakan format suplemen yang tersedia

o Bantuan lain yang saya perlukan untuk mengatasi kendala tersebut

Tanda tangan Guru: Tanda tangan Koordinator PKB:

 41. Format Suplemen Nama Guru :


…………………………………………………………. Koordinator PKB :
………………………………………………………….. No Kompetensi (a) Nilai
Kebutuhan PKB (d) Persetujuan Kepala Sekolah (e) Peniian Kemajuan (f) Nilai Sumatif
(g) Formatif (b) Target (c) Pengemb-angan Diri Karya Ilmiah Karya Inovatif 1 2 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
 42. Format 2: Rencana Final Kegiatan PKB/PKR tingkat sekolah (Diisi oleh Koordinator
PKB tingkat sekolah) Catatan: PD = Pengembangan Diri (diarahkan ke pengembangan
Kompetensi); KL = Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan menghasilkan Karya
Ilmiah; KN = Pengembangan Pengetahuan dan Keterampilan menghasilkan Karya
Innovatif Nama Sekolah: Nomor Standar Sekolah: Kecamatan: Kabupaten/Kota:
Provinsi: Tahun Ajaran: Tanggal: Nama guru Nama Koordinator PKB (1) Rencana
kegiatan PKB (2) Kebutuhan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/di-koordinasikan oleh
Dinas Pddk untuk dipertimbang-kan) (1.a) dilakukan oleh guru sendiri (1.b) dilakukan
dengan guru lain di sekolah yang sama (1.c) dilakukan oleh sekolah (1.d) dilakukan di
KKG/MGMP (1.e) dilakukan oleh pihak di luar sekolah/KKG/MGMP (1.e.1) Kegiatan
(1.e.2) Pelaksana PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN PD KL KN
PD KL KN 1 2 3 Nama dan tanda tangan KepSek Nama dan tanda tangan Ketua Komite
Sekolah Nama dan tanda tangan Koordinator PKB tingkat sekolah
 43. Format 3: Format Refleksi Guru (Diisi bersama oleh Guru dan Koordinator PKB
sesudah pelaksanaan PKB) Nama Sekolah: Nomor Standar Sekolah: Kecamatan:
Kabupaten/Kota: Provinsi: Nama Guru: Tahun Ajaran: Nama Koordinator PKB :
Tanggal: BAGIAN A : DIISI OLEH KOORDINATOR PKB
o Apakah kegiatan yang dilakukan adalah sesuai dengan rencana kegiatan PKB?
Kalau tidak, apa sebabnya?
o Portofolio kegiatan PKB ada/tidak, lengkap/tidak?
o Apakah guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri
selama 1 tahun terakhir?
o PKB yang masih dibutuhkan menurut guru dan/atau berdasarkan data dari sumber
lain

BAGIAN B : DIISI BERSAMA OLEH GURU DAN KOORDINATOR PKB

o Dampak positif kegiatan PKB terhadap kompetensi guru


o Dampak positif k egiatan PKB terhadap peningkatkan kemampuan guru untuk
menghasilkan karya ilmiah dan karya inovatif
o Dampak Kegiatan PKB terhadap peningkatan kinerja Guru
o Dampak Kegiatan PKB terhadap peningkatan kinerja Sekolah
o Kegiatan PKB dapat menunjang peningkatan kualitas Siswa

BAGIAN C : DIISI OLEH KOORDITOR PKB

o Apakah guru sudah siap untuk mengajukan permohonan untuk kenaikan pangkat?
Sudah/Belum
o Penjelasan terhadap jawaban C.1

Tanda tangan Guru Tanda tangan Koordinator PKB

 44. DALAM SEKOLAH JARINGAN SEKOLAH KEPAKARAN LUAR LAINNYA


 45. GURU MADYA GOL. IVA - IVC , GURU MUDA GOL. IIIC - IIID GURU
PERTAMA GOL. IIIA - IIIB GURU UTAMA GOL. IVD - IVE KHUSUS: IIIA ke IIIB
dipersyaratkan Pengembangan Diri dan tidak perlu Karya Ilmiah/Karya Innovatif. Karya
Ilmiah dimulai dari IIIB Sedangkan untuk kenaikan Pangkat/Jabatan dari IVC ke IVD
diharuskan Presentasi Ilmiah ANGKA KREDIT YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENGEMBANGAN KARIR PENGEMBANGAN DIRI KARYA ILMIAH dan/atau
INOVATIF PENILAIAN KINERJA Ijazah tidak sesuai, tanda jasa, dsb UNSUR
UTAMA (Minimum 90%) PKB UNSUR PENUNJANG (Maximum 10%)
butir penilaian kinerja dimensi tugas utama guru
Presentation Transcript
 1. BUTIR PENILAIAN KINERJA DIMENSI TUGAS UTAMA GURU
 2. • Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya • Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; • Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
38 Tahun 2010 Tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru.
 3. Penilaian kinerja guru merupakan penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. (PermennegPAN & RB No.
16/2009) PKGuru menjamin bahwa guru melaksanakan pekerjaannya secara
profesional PKGuru menjamin bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru
adalah berkualitas
 4. 1. Pedoman Penilaian Kinerja Guru (Buku 2) 2. Format Evaluasi Diri 3. Format
Penilaian Kinerja (pengumpulan fakta), untuk • Guru Kelas/Mata Pelajaran • Guru
BK/Konselor • Tugas Tambahan 4. Format Nilai Indikator Kinerja Guru BADAN
PSDMPK DAN PMP
 5. keg. sebelum pengamatan keg. selama pengamatan di atau luar kelas keg. setelah
pengamatan PENGUMPULAN FAKTA (fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua) PEMANTAUAN
PENGAMATAN PERSIAPAN PENILAI MEMAHAMI: Pedoman PK Guru Instrumen
PK Guru Indikator kinerja guru Nilai PK Guru CATATAN HASIL: Pengamatan
dan/atau/ pemantauan penetapan hasil butir penilaian indikator pemberian nilai 1,2,3,
dan 4 pada indikator kinerja guru dan penilai setuju Laporan hasil PK Guru
 6. NO DIMENSI TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA I.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik 4 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 4 3.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4 4. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 4 Sub Total
Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 16 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan pendahuluan 5. Guru
memulai pembelajaran dengan efektif 4 B. Kegiatan inti 6. Guru menguasai materi
pelajaran 4 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 4 8. Guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 4 9. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 4 10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran 4 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif 4 Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 28 III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
4 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 4 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya 4 Sub Total Nilai Kinerja
Penilaian Pembelajaran 12 TOTAL NILAI KINERJA GURU 56 KONVERSI TOTAL
NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16
TAHUN 2009, PASAL 15) 100 KATEGORI NILAI KINERJA GURU AMAT BAIK
 7. Instrumen Penilaian Dimensi 1 : Perencanaan Pembelajaran Indikator Butir Penilaian
Indikator Kinerja Hasil Penilaian Ya Tidak 1. Guru memformulasikan tujuan
pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan
karakteristik peserta didik. a. Tujuan pembelajaran dirumuskan dan dikembangkan
berdasarkan SK/KD yang akan dicapai.  a. Tujuan pembelajaran memuat gambaran
proses dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan
belajarnya  a. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik
 Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja 2 Nilai indikator kinerja guru =
{(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1;
(25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 3
 8. Instrumen Penilaian Dimensi 2 : Pelaksanaan Pembelajaran yang Aktif dan Efektif
Indikator Butir Penilaian Indikator Kinerja Hasil Penilaian Ya Tidak 1. Guru memulai
pembelajaran dengan efektif a. Melakukan apersepsi  a. Menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai dalam rencana kegiatan  Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian
indikator kinerja 1 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator
penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3;
(75%<x≤100%)=4] 2
 9. Instrumen Penilaian Dimensi 3 : Penilaian Pembelajaran Indikator Butir Penilaian
Indikator Kinerja Hasil Penilaian Ya Tidak 12. Guru merancang alat evaluasi untuk
mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik a. Kesesuaian teknik dan jenis
penilaian (tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan) sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Alat
tes dirancang untuk dapat mengukur kemajuan belajar peserta didik dari aspek kognitif,
afektif dan/atau psikomotorik. c. Rancangan penilaian portofolio peserta didik minimal 1
kali per semester. d. Hasil analisis penilaian sebelumnya (UH, UAS, UN) digunakan
untuk keperluan program perbaikan (remedial, pengayaan, dan/atau menyempurnakan
rancangan dan/atau pelaksanaan pembelajaran) Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian
indikator kinerja Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator
penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3;
(75%<x≤100%)=4]
 10. Nilai per Indikator Kinerja Jumlah “YA” yang diperoleh untuk butir penilaian
indikator Total butir penilaian indikator untuk indikator tersebut X 100% 0% ≤ X ≤ 25%
= 1 25% <X ≤ 50% = 2 50% < X ≤ 75% = 3 75% < X ≤ 100% = 4
 11. 10091 Amat baik 90 Baik76 75 Cukup61 60 Sedang51 ≤50 Kurang Untuk
hasil PK =56, maka, Nilai PK Guru (dalam skala 100) = 56/56 x 100 = 100
Permennegpan & RB No.16/2009 KONVERSI NILAI KINERJA 125% 100% 75% 50%
25% dari jumlah angka kredit yang dibutuhkan per
 12. ………………………………….., ……………….. Kepala Sekolah Guru yang dinilai
Penilai (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Konversi nilai PK GURU (Pembelajaran) ke dalam skala 0 – 100 sesuai
Permenneg PAN & RM No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; 100
Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan tersebut,
selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya Amat Baik Perolehan
angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun =
13,4375 NilaiPK GURU= HasilperolehanPK GURU PK GURUmaksimal ´100 (AKK-
AKPKB-AKP)´ JM JWM ´ NPK 4 4 %125 24 24 )5750(
 13. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB No.16/2009,
pasal 17) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama Penata Muda, IIIa Penata
Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId Pembina, IVa Pembina Tingkat I,
IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama Madya, IVd Pembina Utama, IVe 50 50
100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400 550 700 850 1050 BADAN PSDMP
DAN PMP - KEMDIKBUD Kebutuhan Angka Kredit Komulatif (AKK) , PKB
(AKPKB), dan Unsur Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan 3 pd, 0 pi/n
3 pd, 4 pi/n 3 pd, 6 pi/n 4 pd, 8 pi/n 4 pd, 12 pi/n 4 pd, 12pi/n 5 pd, 14pi/n 5 pd, 20 pi/n 5
5 10 10 15 15 15 20 AKK AKPKB AKP
Jabatan Fungsional guru dan angka kreditnya Presentation
Transcript
 1. PENILAIAN KINERJA GURU DANPENILAIAN KINERJA GURU DAN
SIMULASINYASIMULASINYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAANKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 20122012
13/16/2012 Kemdikbud
 2. TUJUAN • Agar peserta dapat memahami Penilaian Kinerja Guru (persiapan, proses
pelaksanaan, pelaporan), Perhitungan Angka Kreditnya, dan Pelaporan Hasil Penilaian
Kinerja Guru untuk kepentingan Pengembangan Karir Guru sebagai amanat
PermennegPAN dan RB (16/2009) dan Permendiknas (35/2010) 3/16/2012 Kemdikbud 2
 3. JABATAN FUNGSIONAL GURU TERDIRI DARI: 3 • GOL. IV/d • GOL. IV/e
 4. Proses tersebut berdasarkanProses tersebut berdasarkan PERMENNEG PAN & RB
No. 16/2009PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009 • Guru harus berlatang belakang
pendidikan S1/D4 dan Pendidikan Profesi Guru (Sertifikat Profesi) • CPNS guru harus
mengikuti Program Induksi dan Pendidikan Pelatihan Pra-Jabatan • Empat jabatan
fungsional guru (Pertama, Muda, Madya, Utama), • Beban mengajar guru 24 jam – 40
jam tatap muka per minggu atau membimbing 150 - 250 konseli per tahun • Instansi
pembina Jabatan Fungsional Guru adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 1
43/16/2012 Kemdikbud
 5. PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009PERMENNEG PAN & RB No. 16/2009 •
Peningkatan karir guru ditetapkan melalui penilaian angka kredit oleh Tim Penilai •
Jumlah angka kredit yang diperoleh guru terkumpul dari angka kredit: • Unsur utama
(Pendidikan, PK GURU, dan PKB), ≥ 90% • dan unsur penunjang, ≤10% Penilaian
kinerja guru dilakukan setiap tahun (Formatif dan Sumatif) Nilai kinerja guru
dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus dicapai (125%, 100%, 75%, 50%,
25%) 2 53/16/2012 Kemdikbud
 6. Pengalaman Lain Kinerja Berubah Kinerja Dievaluasi Tidak Naik Pangkat Naik
PangkatPelatihan Hubungan Pengembangan Profesi dan Kenaikan Pangkat Guru
Hubungan Klasik Pelatihan Naik Pangkat Hubungan Harapan Masa Depan
 7. PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) 73/16/2012 Kemdikbud
 8. WHAT IS PERFORMANCE APPRAISAL PERFORMANCE APPRAISAL IS A
FORMAL SYSTEM OF PERIODIC REVIEW AND EVALUATION OF AN
INDIVIDUAL’S JOB PERFORMANCE 83/16/2012 Kemdikbud
 9. PENILAIAN KINERJA GURUPENILAIAN KINERJA GURU (PKG)(PKG) PKG
menjamin bahwa guru melaksanakanPKG menjamin bahwa guru melaksanakan
pekerjaannya secarapekerjaannya secara profesionalprofesional PKG menjamin
bahwaPKG menjamin bahwa layanan pendidikanlayanan pendidikan yangyang
diberikan oleh guru adalahdiberikan oleh guru adalah berkualitasberkualitas 93/16/2012
Kemdikbud
 10. HASIL PKHASIL PK GGURUURU 103/16/2012 Kemdikbud
 11. PENILAIAN KINERJA GURUPENILAIAN KINERJA GURU 113/16/2012
Kemdikbud
 12. Dasar Hukum dan Aturan 1. UU NO 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional 2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan 4. PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru 5.
Permennegpan dan RB No. 16 Th.2009 ttg Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya 6. Peraturan Bersama antara Mendiknas dan Ka. BKN No.14/2010 dan No
03/V/PB/2010 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 7. Permendiknas
No.35 Th 2010 ttg Juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru termasuk instrumennya 8. Pedoman
Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 9. Pedoman Kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 10. Pedoman Penilaian Kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 123/16/2012 Kemdikbud
 13. Basic Performance Appraisal Process Conduct a Job Analysis (e.g., specify tasks and
KSAs) Develop Performance Standards (e.g., define what is superior, acceptable, and
poor job performance) Develop or Choose a Performance Appraisal System 133/16/2012
Kemdikbud
 14. MOST IMPORTANT LEAST IMPORTANT • IMPROVING WORK
PERFORMANCE • ADMINISTERING PAY BASED ON MERIT • ADVISING
EMPLOYEES OF WORK EXPECTATIONS • MAKING PROMOTION DECISIONS •
COUNSELING EMPLOYEES • MOTIVATING EMPLOYEES • ASSESING
EMPLOYEE POTENTIAL • IDENTIFING TRAINING NEEDS • BETTER WORKING
RELATION BETWEEN MANAGER AND EMPOLYEES • HELPING EMPLOYEES
SET CAREER GOALS • ASSIGNING WORK MORE EFFICIENTLY • MAKING
TRANSFER DECISIONS • MAKING LAY OFF OR TERMINATION DECISIONS •
ASSISTING IN LONG RANGE PLANNING • EVALUATING HIRING
PROCEDURES USES OF PERFORMANCE APPRAISAL INFORMATION RANKED
IN ORDER OF IMPORTANCE BASED ON EMPIRICAL EVIDENCE 143/16/2012
Kemdikbud
 15. STEP IN DEVELOPING AN APPRAISAL SYSTEM 153/16/2012 Kemdikbud
 16. WHY PERFORMANCE APPRAISAL PROGRAM FAIL ? 163/16/2012 Kemdikbud
 17. COMMON APPRAISALS PROBLEM (RATER BIAS) 173/16/2012 Kemdikbud
 18. A RANKING OF THE USES OF PERFORMANCE APPRAISAL FORM SURVEY
OF 256 COMPANIES RANK FUNCTIONS OF APPRAISAL PERCENTAGE 1
MERIT INCREASES 91 2 PERFORMANCE FEEDBACK/JOB COUNSELING 90 3
PROMOTION 82 4 TERMINATION OR LAYOFF 64 5 PERFORMANCE
POTENTIAL 62 6 SUCCESSION PLANNING 57 7 CAREER PLANNING 52 8
TRANSFER 50 9 MANPOWER PLANNING 38 10 BONUSES 32 11
DEVELOPMENT AND EVALUATION OF TRANING 29 12 INTERNAL
COMMUNICATION 25 13 CRITERIA FOR SELECTION PROCEDURE 16 14
EXPENSE CONTROL 7 183/16/2012 Kemdikbud
 19. USES OF PERFORMANCE APPRAISALSUSES OF PERFORMANCE
APPRAISALS 193/16/2012 Kemdikbud
 20. SOURCES OF PERFORMANCE APPRAISALS 203/16/2012 Kemdikbud
 21. Kriteria Penilai • PK Guru dilakukan di sekolah oleh kepsek/ madrasah. Apabila
kepsek/madrasah tdk dpt melaksanakan sendiri (misalnya krn jumlah guru yg dinilai
terlalu banyak), kepsek/madrasah dpt menunjuk Guru Pembina atau Koordinator PKB
atau guru lain yg memenuhi kriteria sbg penilai. • Seorang penilai melakukan PK guru
maksimal 5 orang. • Dimungkinkan, pengawas sesuai dgn tupoksinya dpt ditugaskan oleh
Dinas Pendidikan setempat melaksanakan kegiatan supervisi pelaksanaan PK guru di
sekolah. • PK kepsek/madrasah dilakukan oleh Pengawas Sekolah yang ditugaskan oleh
Dinas Pendidikan setempat. 3/16/2012 Kemdikbud 21
 22. Kriteria Penilai 1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dgn jabatan/
pangkat guru/kepsek/madrasah yg dinilai. 2. Memiliki Sertifikat Pendidik. 3. Memiliki
latar belakang pendidikan yg sesuai dan/atau menguasai bidang kajian
guru/kepsek/madrasah yg akan dinilai. 4. Memiliki komitmen tinggi utk berpartisipasi
aktif dlm meningkatkan mutu pembelajaran. 5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan
terbuka. 6. Memahami PK guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta kemampuan utk
menilai kinerja Guru/Kepsek/ madrasah (diutamakan yg telah mengikuti pelatihan PK
Guru dan Guru yg mendapat tugas tambahan serta PKB)3/16/2012 Kemdikbud 22
 23. TWO – WAY PROCESS JOB HOLDERAPPRAISER PERFORMANCE PLAN
This is what I expect of you and what I am prepared to help you to achieve during the
next … months This is what I believe I can achieve with your help during the next …
months 243/16/2012 Kemdikbud
 24. PENILAIAN KINERJA GURU Menganalisis dan menilai pelaksanaan dan hasil
kerja guru dalam menjalankan peran/fungsinya secara profesional Pengembanga n
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dasar penetapan angka kredit Permennegpan dan RB
No 16 tahun 2009 253/16/2012 Kemdikbud
 25. APA ITU PROGRAM INDUKSI? orientasi pelatihan di tempat kerja pembimbingan
praktik pemecahan permasalahan dalam proses pembelajaran KEGIATAN bagi Guru
Pemula pada sekolah/madrsah di tempat tugasnya.
 26. PESERTA PIGP 09/06/13 31
 27. Nilai dan Sebutan Hasil Penilaian Kinerja: Pusbang Tendik Badan SDM Pendidikan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan 37 91-10076-9061-7551-60≤ 50 09/06/13
 28. KERANGKA PENGEMBANGAN KARIRKERANGKA PENGEMBANGAN
KARIR GURUGURU PERTAMAPERTAMA (III/a, III/b)(III/a, III/b) MUDAMUDA
(III/c, III/d)(III/c, III/d) MADYAMADYA (IV/a, IV/b, IV/c)(IV/a, IV/b, IV/c)
UTAMAUTAMA (IV/d, IV/e)(IV/d, IV/e) INDUCTION PROGRAMMEINDUCTION
PROGRAMME CERTIFICATED GRADUATE CPD focus on improving professional
competencies CPD focus on improving student achievement & management CPD focus
on school development CPD focus on development of profession Career Step 39
 29. Evaluasi diri dan /atau refleksi Awal Semester Profil Kinerja Guru Rencana PKB
tahunan Penilaian Kinerja Guru (Akhir Semester) Peningkatan kinerja Tahap Informal
dan Tahap Formal (kebutuhan guru) Pengembangan Kinerja (kebutuhan sekolah) Nilai
Kinerja & Angka Kredit Berhak untuk: •Promosi tugas tambahan •Naik pangkat/jabatan
PKB Guru BADAN PSDMPK DAN PMP
 30. 1.Perencanaan PBM 2.Pelaksanaan PBM 3.Penilaian PBM BADAN PSDMPK DAN
PMP PKB GURU PENDIDIKAN INDIKATO R KINERJA
 31. keg. sebelum pengamatan keg. selama pengamatan di atau luar kelas keg. setelah
pengamatan PENGUMPULAN FAKTA (fakta dari: studi dokumen, diskusi, proses
pembelajaran/pembimbingan, wawancara kolega, siswa, orang tua) PEMANTAUAN
 PENGAMATAN Nilai PK Guru CATATAN HASIL: Pengamatan dan/atau/
pemantauan penetapan pengukuran indikator kinerja pemberian nilai 1,2,3, dan 4
pada indikator kinerja guru dan penilai setuju Laporan hasil PK Guru
 32. Ranah Penilaian Kinerja Guru Kelas/MP 493/16/2012 Kemdikbud
 33. Ranah Penilaian Kinerja Guru BK 503/16/2012 Kemdikbud
 34. KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHANKOMPONEN PK GURU TUGAS
TAMBAHAN 1 513/16/2012 Kemdikbud
 35. KOMPONEN PK GURU TUGAS TAMBAHANKOMPONEN PK GURU TUGAS
TAMBAHAN 2 523/16/2012 Kemdikbud
 36. PERANGKAT PK GURUPERANGKAT PK GURUPERANGKAT PK
GURUPERANGKAT PK GURU 1.1. PEDOMAN PK GURUPEDOMAN PK GURU
2.2. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJAINSTRUMEN PENILAIAN KINERJA 3.3.
LAPORAN KENDALI KINERJA GURULAPORAN KENDALI KINERJA GURU 1.1.
PEDOMAN PK GURUPEDOMAN PK GURU 2.2. INSTRUMEN PENILAIAN
KINERJAINSTRUMEN PENILAIAN KINERJA 3.3. LAPORAN KENDALI KINERJA
GURULAPORAN KENDALI KINERJA GURU 533/16/2012 Kemdikbud
 37. Mekanisme Penilaian 543/16/2012 Kemdikbud
 38. Lanjutan ....Lanjutan .... • Penilaian dilakukan terhdp Kompetensi Guru dgn
instrumen khusus, baik utk guru kelas, guru mata pelajaran, guru BK, maupun tugas
tambahan • Hasil penilaian utk setiap kompetensi dinyatakan dgn skala nilai 1 sampai 4 :
1. Guru Mata Pelajaran : 14 x 4 = 56 2. Guru Bimbingan : 17 x 4 = 68 18 X 4 = 72 3.
Kepala Sekolah : 6 x 4 = 24 4. Wakil Kepala Sekolah : 5 x 4 = 20 5. Ka. Program
Keahlian : 8 x 4 = 32 6. Ka. Perpustakaan : 10 x 4 = 40 7. Ka. Laboratorium : 7 x 4 = 28
8.8. Wali Kelas, Ka Ur, Koord, dWali Kelas, Ka Ur, Koord, dllll : 5% AK PKG: 5% AK
PKG (Lama tugas setahun)(Lama tugas setahun) 9. Panitia, dll9. Panitia, dll : 2% AK
PKG: 2% AK PKG (lama tugas(lama tugas << setahun)setahun) 583/16/2012
Kemdikbud
 39. NILAI KNILAI KOMPETENSIOMPETENSI 4 3 2 1 Kompetensi di atas standar
Kompetensi tidak diterima Kompetensi sesuai standar Kompetensi di bawah standarPKB
PKB Lanjutan ... 593/16/2012 Kemdikbud
 40. Tahapan Pelaksanaan Penilaian kinerja guru di tingkat Sekolah/Madrasah 3/16/2012
Kemdikbud 68 Persiapan Pelaksanaan Pemberian Nilai Pelaporan (Pengusulan PAK)
Moderator Sekolah/Dinas Pendidikan Ya Tidak Setuju
 41. Kriteria Nilai Kompetensi 1 1 2 3 4 Kompetensi 2 1 2 3 4 Kompetensi 3 1 2 3 4
Kompetensi 4 1 2 3 4 Kompetensi 5 1 2 3 4 Kompetensi 6 1 2 3 4 Kompetensi 7 1 2 3 4
Kompetensi 8 1 2 3 4 Kompetensi 9 1 2 3 4 Kompetensi 10 1 2 3 4 Kompetensi 11 1 2 3
4 Kompetensi 12 1 2 3 4 Kompetensi 13 1 2 3 4 Kompetensi 14 1 2 3 4 Nilai PKG Min
14 – Max 56 Form hasil penilaian kinerja Nilai PKG Nilai min 14 Nilai Max 56 PKG
menurut Permennegpan 16/2009 Nilai 0 - 100 693/16/2012 Kemdikbud
 42. NILAI DAN SEBUTANNILAI DAN SEBUTAN HASIL PENILAIAN
KINERJAHASIL PENILAIAN KINERJA (Permen(Permennnegpan No.16/2009 pasal
15)egpan No.16/2009 pasal 15) a 91 − 100 Amat baik b 76 − 90 Baik c 61 − 75 Cukup d
51 − 60 Sedang e ≤50 Kurang Under Performance Sasaran Kinerja 703/16/2012
Kemdikbud
 43. PENGHARGAAN ANGKA KREDIT dari Penilaian Kinerja (Permenegpan
No.16/2009 pasal 15)(Permenegpan No.16/2009 pasal 15) Amat baik 125% Baik 100%
Cukup 75% Sedang 50% Kurang 25% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap
tahun 713/16/2012 Kemdikbud
 44. Nilai per kompetensiNilai per kompetensiNilai per kompetensiNilai per kompetensi
Nilai total yang diperoleh untuk kompetensi tersebutNilai total yang diperoleh untuk
kompetensi tersebut Nilai tertinggi untuk kompetensi tersebutNilai tertinggi untuk
kompetensi tersebut XX 100%100% 0% < X ≤ 25% = 1 25% <X ≤ 50% = 2 50% < X ≤
75% = 3 75% < X ≤ 100% = 4 723/16/2012 Kemdikbud
 45. Kriteria Nilai Kompetensi 1 1 Kompetensi 2 2 Kompetensi 3 3 Kompetensi 4 3
Kompetensi 5 4 Kompetensi 6 2 Kompetensi 7 2 Kompetensi 8 3 Kompetensi 9 4
Kompetensi 10 4 Kompetensi 11 1 Kompetensi 12 3 Kompetensi 13 2 Kompetensi 14 4
Nilai PKG Min 14 – Max 56 Kriteria Nilai Kompetensi 1 3 Kompetensi 2 1 Kompetensi
3 2 Kompetensi 4 4 Kompetensi 5 3 Kompetensi 6 3 Kompetensi 7 1 Kompetensi 8 2
Kompetensi 9 4 Kompetensi 10 3 Kompetensi 11 2 Kompetensi 12 1 ………. 3
Kompetensi 17 18 2 Nilai PKG Min 17 – Max 68 Min 18 Max 72 Form hasil PKG
Pembelajaran Form hasil PKG BK/Konselor Penilaian Guru 25% Penilaian Kepsek :
75% Instrumen Guru Instrumen Kepsek Nilai PK Guru Nilai PK Kepsek Jumlah Nilai
Guru dan Kepsek Guru dengan Tugas Kepala Sekolah
 46. Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Pernyataan kompetensi: Guru
menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pembelajaran dan sumber belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. INDIKATOR 1. Guru
melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara
lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti
tentang tujuannya. 2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta
didik merasa tertekan. 3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi
tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. 4. dsb.
Pernyataan Kompetensi untuk Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran Pusat Pengembangan
Profesi Pendidik
 47. Kompetensi 1: Menguasai teori dan praksis pendidikan Pernyataan kompetensi:
Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya, mengimplementasikan prinsip-
prinsip pendidikan dan proses pembelajaran dan menguasai landasan budaya dan praksis
pendidikan (praksis adalah prinsip-prinsip untuk merubah teori menjadi praktik).
INDIKATOR 1. Guru BK/Konselor dapat menunjukkan dalam perencanaan layanan BK,
sesuai dengan landasan dan prinsip-prinsip pendidikan serta pembelajaran yang aktif,
kreatif, mandiri, dan berpusat pada peserta didik/konseli. 2. Guru BK/Konselor dapat
menunjukkan dalam perencanaan layanan BK, sesuai dengan usia, tahap perkembangan,
dan kebutuhan peserta didik/konseli. 3. Guru BK/Konselor dapat menunjukkan dalam
perencanaan layanan BK, sesuai dengan keragaman latar belakang budaya, ekonomi, dan
sosial peserta didik/konseli. 4. dsb. Pernyataan Kompetensi untuk Guru Bimbingan dan
Konseling Kemdikbud
 48. Tanggal : Dokumen dan bahan lain yang diperiksa : Kegiatan/aktivitas guru dan
peserta didik selama pengamatan: Tindak lanjut yang diperlukan: Laporan dan Evaluasi
untuk Kompetensi : .................................................................... (Jika ada, lampirkan
dokumen/bukti tambahan) Nama Guru
:................................................................................................................. Nama Penilai :
(1).................................................(2).................................................... dst 793/16/2012
Kemdikbud
 49. 80 WAWANCARA SEBELUM MASUK KELAS PEGANGAN UNTUK PENILAI
Elis Rosdiawati 10 /12 /11 Jam 6.45 s.d. 7.00 Nama guru yang dinilai Tanggal
wawancara Waktu wawancara Wawancara sebaiknya dilakukan dalam ruangan khusus
yang nyaman bagi guru dan penilai, tanpa kehadiran orang lain. Penilai dapat mengawali
wawancara dengan memberikan penjelasan singkat tentang proses penilaian yang akan
dilakukan, terutama manfaat penilaian bagi sekolah dan bagi pengembangan karir guru di
masa depan. Pemeriksaan RPP (kompetensi 1, 3, 5 dan 13). Mintalah RPP pada guru.
Apakah ibu dapat menjelaskan tujuan pembelajaran terpenting dalam silabus ini?
Mengapa aspek tersebut dianggap penting? Catatan jawaban guru: Tujuan pembelajaran
agar siswa dapat menjelaskan secara lisan suatu cerita tentang pentingnya surat kabar.
Aspek ini dianggap penting karena siswa diharapkan dapat menjelaskan dengan kalimat-
kalimat masa lampau dengan menceritakan pentingnya surat kabar bagi manusia.
Kompetensi 3 Apakah ada bagian dalam RPP yang dianggap sulit? Mengapa? Catatan
jawaban guru: Tidak ada yang sulit. Kompetensi 3 Apakah ibu merancang semua tujuan
pembelajaran sesuai dengan (a) isi kurikulum, (b) kompetensi dasar yang akan dicapai,
(c) usia dan kemampuan belajar peserta didik, (d) lingkungan belajar. Catatan jawaban
guru: Ya, dia menyusun tujuan pembelajaran dan silabus berdasarkan isi kurikulum
(kompetensi dasar), usia siswa dan kemampuannya serta lingkungan belajar. Kompetensi
3 Apakah ibu telah merancang aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik
untuk belajar sesuai kecakapan dan pola belajar masing-masing? Berikan contohnya.
Catatan jawaban guru: Ya, contohnya siswa diminta membawa surat kabar yang menjadi
surat kabar langganan di keluarganya atau dapat mencari atau membeli sebelum
pembelajaran berlangsung. Kompetensi 5 3/16/2012 Kemdikbud
 50. 81 Contoh Format WAWANCARA SETELAH MASUK KELAS PEGANGAN
UNTUK PENILAI / / Jam s.d. Nama guru yang dinilai Tanggal wawancara Waktu
wawancara Bila guru mempunyai waktu, wawancara ini dapat dilakukan segera setelah
penilaian di kelas. Namun, bila guru tidak mempunyai waktu, maka wawancara dapat
dilakukan pada waktu lain sesuai kesepakatan. Wawancara sebaiknya dilakukan di ruang
khusus yang nyaman bagi guru dan penilaia, tanpa kehadiran orang lain. 1. Aktivitas
yang dilaksanakan berbeda dengan RPP (kompetensi 3, 4, dan 5) (Pilihlah satu aktivitas
guru di kelas (yang diamati pada saat observasi)yang dilaksanakan berbeda dari rencana
dalam RPP). Mengapa bapak/ibu mengubah pelaksanaan pembelajaran menjadi sangat
berbeda dengan rencana semula? Catatan jawaban guru: Kompetensi 2 Apakah
pengubahan pelaksanaan aktivitas tersebut terkait dengan keberhasilan pembelajaran?
Catatan jawaban guru: Kompetensi 2 Apakah pengubahan pelaksanaan aktivitas tersebut
tetap konsisten dengan tujuan pembelajaran? Catatan jawaban guru: Kompetensi 4
3/16/2012 Kemdikbud
 51. 82 JURNAL MONITORING PEGANGAN UNTUK PENILAI Elis Rosdiawati
Nama guru yang dinilai Dalam penilaian kinerja guru, selain wawancara dan pengamatan
di kelas, diperlukan pula pengamatan di luar jam belajar, terutama untuk menilai sikap
dan partisipasi guru pada berbagai kegiatan di sekolah. Lakukan pengamatan ini secara
acak dalam beberapa hari kerja. 1. Pengamatan terhadap sikap dan aktivitas guru sehari-
hari di sekolah (kompetensi 9) Perhatikan apakah guru bertingkah laku sopan dalam
berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan
kolega. Catatan hasil monitoring: Guru ybs memiliki sikap dan perilaku yang sopan
terhadap kepala sekolah, sesama guru, dan peserta didik. Kompetensi 9 Tanggal
monitoring 5 Oktober 2011 Tanggal monitoring Tanggal monitoring 2. Wawancara
dengan guru piket. Guru ybs datang ke sekolah tepat waktu dan pulang sekolah pada sore
hari, tidak ada jam kosong, selalu mengajar, tidak pernah absent. Pernah mengikuti
kegiatan dari Dinas Pendidikan, namun ybs meminta izin ke kepala sekolah, dan
memberikan tugas-tugas yang mengikat kepada para siswanya dan didampingi oleh guru
piket. Tanggal monitoring 10 Oktober 2011 Tanggal monitoring 3/16/2012 Kemdikbud
 52. Penilaian Komptensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1) Indikator
Skor 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
0 1 2 2. Guru memastikan bhw semua peserta didik mendapatkan kesempatan yg sama
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 0 1 2 3. Guru dpt mengatur kelas
utk memberikan kesempatan belajar yg sama pada semua peserta didik dgn kelainan fisik
dan kemampuan belajar yg berbeda. 0 1 2 4. Guru mencoba mengetahui penyebab
penyimpangan perilaku peserta didik utk mencegah agar perilaku tersbt tidak merugikan
peserta didik lainnya. 0 1 2 5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi
kekurangan peserta didik. 0 1 2 6. Guru memperhatikan peserta didik dgn kelemahan
fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut
tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.). 0 1 2 Total skor yang
diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 0 + 2 = 7 Skor Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator
dikalikan dengan skor tertinggi 6 x 2 = 12 Persentase skor kompetensi = total skor yang
diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi dikalikan dengan 100% 7/12 x
100% = 58.33% Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤ 25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2;
50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4) 58.33% berada pada range 50 % < X ≤
75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya 3 833/16/2012 Kemdikbud
 53. 84 FORMAT VERIFIKASI KEGIATAN PEMBELAJARAN LEMBAR
VERIFIKASI KEGIATAN 4 Indikator Kompetensi 4 KESESUAIAN SKOR SESUAI/
TIDAK SESUAI NOMOR HASIL PENGAMATAN 1. Guru melaksanakan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan
pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses
belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa
tertekan. 3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai
dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. 4. Guru menyikapi kesalahan
yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata
kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta
didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan
penjelasan tentang jawaban yg benar. 5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta
didik. 6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang
cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan
belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik. 7. Guru mengelola kelas dengan
efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu
peserta dapat termanfaatkan secara produktif. 8. Guru mampu menyesuaikan aktivitas
pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas. 9. Guru memberikan banyak
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi
dengan peserta didik lain. 10.Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara
sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah
informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi
sebelumnya. 11.Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk
TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. ………………….,………………………..20 Penilai,
……………………………….. NIP. 3/16/2012 Kemdikbud
 54. Penilaian Kompetensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1)
Indikator Skor 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di
kelasnya. 0 1 2 2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 0 1 2 3. Guru dapat
mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. 0 1 2 4. Guru mencoba
mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. 0 1 2 5. Guru membantu
mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. 0 1 2 6. Guru
memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan,
diolok-olok, minder, dsb.). 0 1 2 Total skor yang diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 0 + 2 = 7 Skor
Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator x skor tertinggi 6 x 2 = 12 Prosentase skor
kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi
dikalikan dengan 100% 7/12 x 100% = 58.33% Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤
25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4)
58.33% berada pada range 50 % < X ≤ 75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya
3853/16/2012 Kemdikbud
 55. NO K O M P E T E N S I NILAI *) A. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta
didik 3 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 3.
Pengembangan kurikulum 2 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4 5.
Pengembangan potensi peserta didik 3 6. Komunikasi dengan peserta didik 2 7. Penilaian
dan evaluasi 3 B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional 3 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 2 10. Etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 1 C. Sosial 11. Bersikap
inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4 12. Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat 3 D. Profesional 13.
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu 4 14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang
reflektif 2 Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 38863/16/2012 Kemdikbud
 56. 91 − 100 Amat baik 76 − 90 Baik 61 − 75 Cukup 51 − 60 Sedang ≤50 Kurang 51 −
56 42 − 50 34 − 41 28 − 33 ≤27 62 − 68 52 − 61 41 − 51 34 − 40 ≤33 Permennegpan &
RB No.16/2009 Nilai PKG Pembelajaran KONVERSI NILAI KINERJAKONVERSI
NILAI KINERJA Nilai PKG BK/Konselor 125% 100% 75% 50% 25% dari jumlah
angka kredit yang dibutuhkan per tahun873/16/2012 Kemdikbud
 57. GURU DENGAN TUGAS TAMBAHANGURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN •
Nilai kinerja pembelajaran = 100/56 × Nilai kinerja (untuk 14 subkompetensi) = X • Nilai
kinerja tugas tambahan = Y (dinilai dengan instrumen khusus, dengan skala nilai 100)
893/16/2012 Kemdikbud
 58. • Kepala bengkel = 50% X + 50% Y • Kepala perpustakaan = 50% X + 50% Y •
Kepala laboratorium = 50% X + 50% Y • Wakil kepala sekolah = 50% X + 50% Y
NILAI KINERJANILAI KINERJA (guru dengan tugas tambahan)(guru dengan tugas
tambahan) • Kepala sekolah = 25% X + 75% Y 903/16/2012 Kemdikbud
 59. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) ……… Konversi nilai PK GURU ke dalam
skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009 dgn menggunakan
rumus; …….... Berdasarkan hasil konversi ke dlm skala nilai sesuai dgn peraturan tsb,
selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka kreditnya Perolehan angka kredit
(pembelajaran) dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB –
AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 ……... 913/16/2012 Kemdikbud
 60. MENGHITUNG ANGKA KREDIT GURU 10/30/2012
 61. 1.1. KKONVERSI HASIL PK GURUONVERSI HASIL PK GURU • Karena skala
penilaian berbeda, diperlukan konversi hasil penilaian kinerja di sekolah ke skala
penilaian menurut Permennegpan No.16/2009 • Konversi PK Guru ke skala nilai 0-100
sesuai Permenegpan No16/2009 menggunakan formula : Nilai PKG Nilai PKG (100) = --
----------------------- x 100 Nilai PKG Tertinggi INSTRUMEN
PERHITUNGANINSTRUMEN PERHITUNGAN ANGKA KREDIT GURUANGKA
KREDIT GURU 933/16/2012 Kemdikbud
 62. KONVERSI NILAI PK GURU (ke Skala 100) Keterangan: Nilai PKG (100)
maksudnya nilai PK Guru dalam skala 0 - 100 menurut Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 Nilai PKG adalah nilai PK GURU yg diperoleh dlm proses PK GURU
sebelum diubah dlm skala 0 – 100 menurut Permenneg PAN & RB No. 16 Tahun 2009
Nilai PKG Tertinggi adalah nilai tertinggi PK GURU yg dpt dicapai, misalnya PK
GURU pembelajaran (14 kompetensi) adalah 56 berasal dari 14 x 4 Contoh: Nilai
PKG(100) = (38/56) x 100 = 67,86 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai
(100)GURUPKNilai ×= 943/16/2012 Kemdikbud
 63. 91 − 100 Amat baik 76 − 90 Baik 61 − 75 Cukup 51 − 60 Sedang ≤50 Kurang
Permennegpan & RB No.16/2009 KONVERSI NILAI KINERJAKONVERSI NILAI
KINERJA 125% 100% 75% 50% 25% dari jumlah angka kredit yang dibutuhkan per
tahun Untuk nilai PK =38, maka, Nilai PK (skala 100) = 38/56 x 100 =67.86 963/16/2012
Kemdikbud
 64. 3. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenneg PAN & RB
No.16/2009, pasal 17)(Permenneg PAN & RB No.16/2009, pasal 17) Guru Pertama Guru
Muda Guru Madya Guru Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata,
IIIc Penata Tingkat I, IIId Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda,
IVc Pembina Utama Madya, IVd Pembina Utama, IVe 100 150 200 300 400 550 700 850
1050 50 50 100 100 150 150 150 200 Kebutuhan Angka Kredit Kumulatif (AKK), PKB
(AKPKB), dan Unsur Penunjang (AKP) untuk kenaikan pangkat dan jabatan 3+0 3+4
3+6 4+8 4+12 4+12 5+14 5+20 5 5 10 10 15 15 15 20 AKK AKPKB PD+PI/KI AKPAK
PB/BK 42 38 81 78 119 119 116 155 (AKK – AKPKB – AKP) = AKPB/BK
983/16/2012 Kemdikbud
 65. 99 Dari Pangkat ke Pangkat Jml A.K. minimal dari subunsur Pengemba ngan diri
Pub. Ilmiah/ karya inov. Keterangan Guru Pertama golongan IIIa Guru Pertama golongan
IIIb 3 -- -- Guru Pertama golongan IIIb Guru Muda golongan IIIc 3 4 Bebas jenis karya
PI& KI Guru Muda golongan IIIc Guru Muda golongan IIId 3 6 sda Guru Muda
golongan IIId Guru Madya golongan IVa 4 8 Wajib 1 penlit (maks 2/thn) Guru Madya
golongan IVa Guru Madya golongan IVb 4 12 Wajib 1 penlit (maks 2/thn) + 1 jurnal
ISSN Guru Madya golongan IVb Guru Madya golongan IVc 4 12 sda Guru Madya
golongan IVc Guru Utama (* golongan IVd 5 14 Wajib 1 penlit (maks 2/thn) + 1 jurnal
ISSN + 1 buku ISBN/BSNP Guru Utama golongan IVd Guru Utama golongan IVe 5 20
sda
 66. 4a. RUMUS PERHITUNGAN4a. RUMUS PERHITUNGAN AANGKA
KREDITNGKA KREDIT (pembelajaran/pembimbingan) Keterangan: AKK : angka
kredit kumulatif minimal yg dipersyaratkan utk kenaikan pangkat AKPKB : angka kredit
PKB yg diwajibkan (subunsur pengembangan diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif),
minimal 90% AKP : angka kredit unsur penunjang sesuai ketentuan (paling banyak 10%)
JM : jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah atau jumlah konseli yg
dibimbing oleh guru BK/Konselor JWM : jumlah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap
muka per minggu) bagi guru kelas atau mata pelajaran atau jumlah konseli (150 – 250
konseli per tahun) yg dibimbing oleh guru BK/Konselor NPK : persentase perolehan hasil
penilaian kinerja 4 8 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat (reguler), 4 tahun JM/JWM
= 1 bagi guru yg mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau bagi guru BK/Konselor
yg membimbing 150 – 250 konseli per tahun. JM/JWM = JM/24 bagi guru yang
mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per minggu atau JM/150 bagi guru BK/Konselor
yg membimbing kurang dari 150 konseli per tahun 4 NPK JWM JMAKP)AKPKB(AKK
tahunperkreditAngka ××−− = 1003/16/2012 Kemdikbud
 67. 4 NPKAKP)-AKPB-(AKK tahunperkreditAngka × = Angka kredit pembelajaran
Angka kredit tugas tambahan Hitung Angka Kredit Tugas Tambahannya dgn rumus:
Hitung Angka Kredit Pembelajaran/Pembimbingan dgn rumus: RUMUS
PERHITUNGANRUMUS PERHITUNGAN AANGKA KREDITNGKA KREDIT
(tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/ madrasah dan mengurangi jam mengajar
tatap muka guru) 1013/16/2012 Kemdikbud 4 NPK JWM JMAKP)AKPKB(AKK
tahunperkreditAngka ××−− =
 68. Kepala Sekolah Total angka kredit = (25% angka kredit pembelajaran/
pembimbingan) + (75% angka kredit tugas tambahan tsb) Wakil Kepala Sekolah, Ka.
Program Keahlian/ Studi, Ka. Perpustakaan, Ka. Laboran/Bengkel/ Unit Produksi : Total
angka kredit = 50% angka kredit pembelajaran/pembimbingan + 50% angka kredit tugas
tambahan yg terkait ANGKA KREDIT YANG DIPEROLEH GURU (tugas tambahan yg
relevan dgn fungsi sekolah/ madrasah dan mengurangi jam mengajar tatap muka guru)
1023/16/2012 Kemdikbud
 69. 4c. RUMUS PERHITUNGAN4c. RUMUS PERHITUNGAN AANGKA
KREDITNGKA KREDIT (tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/ madrasah
tetapi tidak mengurangi jam mengajar tatap muka guru) Penugasan satu tahun Angka
kredit tugas tambahan satu tahun = 5% x angka kredit pembelajaran/pembimbingan
Penugasan kurang dari satu tahun Angka kredit tugas tambahan kurang satu tahun = 2% x
angka kredit pembelajaran/pembimbingan Setiap guru hanya diberi maksimal 2 tugas
tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/madrasah Total angka kredit 1033/16/2012
Kemdikbud
 70. SimulasiSimulasi perolehan angka kreditperolehan angka kredit 10/30/2012
 71. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURUJENJANG JABATAN
FUNGSIONAL GURU (Permen(Permennnegpan & RB No.16/2009 pasal 12)egpan &
RB No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama Penata
Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId Pembina, IVa
Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama Madya, IVd
Pembina Utama, IVe 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400 550 700 850
1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan 1053/16/2012
Kemdikbud
 72. KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Pertama III/a ke III/b) 50 Pendidikan
Kegiatan Pembelajaran dan Tugas Tambahan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Unsur utama ≥90% 45 -5 0 Unsur penunjang ≤10% 0- 5 42 - 47 3 Optional Penilaian
Kinerja Wajib 1063/16/2012 Kemdikbud
 73. ANGKA KREDIT PEMBELAJARAN PER TAHUN (Contoh 1) Amat baik [{50 – (3
+ 0) – 5} × 24/24 × 125%]/4 8 13,12 6,56 Baik [{50 – (3 + 0) – 5} × 24/24 × 100%]/4 8
10,50 5,25 Cukup [{50 – (3 + 0) – 5} × 24/24 × 75%]/4 8 7,87 3,93 Sedang [{50 – (3 +
0) – 5} × 24/24 × 50%]/4 8 5,25 2,62 Kurang [{50 – (3 + 0) – 5} ×(24/24) × 25%]/4 8
2,62 1,31 Guru Pertama, Penata Muda, Gol IIIa bertugas mengajar Matematika (Angka
kredit pembelajaran dipersyaratkan) Lanjut 1073/16/2012 Kemdikbud
 74. ANGKA KREDIT PEMBIMBINGAN PER TAHUN (Contoh 2) Amat baik [{150 –
(4 + 12) – 15} ×(150/150) × 125%]/4 8 37,19 18,59 Baik [{150 – (4 + 12) – 15}
×(150/150) × 100%]/4 8 29,75 14,87 Cukup [{150 – (4 + 12) – 15} ×(150/150) × 75%]/4
8 22,31 11,15 Sedang [{150 – (4 + 12) – 15} ×(150/150) × 50%]/4 8 14,87 7,43 Kurang
[{150 – (4 + 12) – 15} ×(150/150) × 25%]/4 8 7,44 3,72 Guru Madya, Pembina, Gol IV/a
bertugas sbg Konselor atau Guru BK (Angka kredit pembimbingan dipersyaratkan)
Tahap 41083/16/2012 Kemdikbud
 75. 4 NPKAKP)-AKPB-(AKK tahunperkreditAngka × = Angka kredit pembelajaran
Angka kredit tugas tambahan Hitung Angka Kredit Tugas Tambahannya dgn rumus:
Hitung Angka Kredit Pembelajaran/Pembimbingan dgn rumus: RUMUS
PERHITUNGANRUMUS PERHITUNGAN AANGKA KREDITNGKA KREDIT
(tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/ madrasah dan mengurangi jam mengajar
tatap muka guru) 1093/16/2012 Kemdikbud 4 NPK JWM JMAKP)AKPKB(AKK
tahunperkreditAngka ××−− =
 76. ANGKA KREDIT PER TAHUN (Contoh 3) Amat baik [{100 – (4 + 8) – 10} × (6/6)
× 125%] /4 8 24,38 12,19 Baik [{100 – (4 + 8) – 10} × (6/6) × 100%] /4 8 19,50 9,75
Cukup [{100 – (4 + 8) – 10} × (6/6) × 75%] /4 8 14,62 7,31 Sedang [{100 – (4 + 8) – 10}
× (6/6) × 50%] /4 8 9,75 9,37 Kurang [{100 – (4 + 8) – 10} × (6/6) × 25%] /4 8 4,88 2,44
Guru Muda, Penata Tingkat I, Gol IIId dgn tugas tambahan yg mengurangi jam mengajar
tatap muka, misalnya Kepala Sekolah Angka kredit pembelajaran: Kembali ke rumus
1103/16/2012 Kemdikbud
 77. ANGKA KREDIT PER AHUN (Lanjutan Contoh 3) Amat baik [{100 – (4 + 8) – 10}
× 125%] /4 8 24,38 12,19 Baik [{100 – (4 + 8) – 10} × 100%] /4 8 19,50 9,75 Cukup
[{100 – (4 + 8) – 10} × 75%] /4 8 14,62 7,31 Sedang [{100 – (4 + 8) – 10} × 50%] /4 8
9,75 4,87 Kurang [{100 – (4 – 8) – 10} × 25%] /4 8 4,88 2,44 Guru Muda, Penata
Tingkat I, Gol IIId dgn tugas tambahan yg mengurangi jam mengajar tatap muka,
misalnya Kepala Sekolah. Angka kredit tugas tambahan: Kembali ke rumus
1113/16/2012 Kemdikbud
 78. Guru dgn tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah tetapi mengurangi jam
mengajar tatap muka Kepala Sekolah Total AK = 25% AK pembelajaran/ pembimbingan
+ 75% AK tugas tambahan tsb Wakil Kepala Sekolah, Kepala Pustakawan/-
Laboran/Bengkel : Total AK = 50% AK pembelajaran/ pembimbingan + 50% AK tugas
tambahan yg terkaitlanjut 1123/16/2012 Kemdikbud
 79. ANGKA KREDIT PER TAHUN (Lanjutan Contoh 3) Amat baik 25% × 24,38 12,19
+ 75% × 24,38 12,19 24,38 12,19 Baik 25% × 19,50 9,75 + 75% × 19,50 9,75 19,50 9,75
Cukup 25% × 14,62 7,31 + 75% × 14,62 7,31 14,62 7,31 Sedang 25% × 9,75 4,87 + 75%
× 9,75 4,87 9,75 4,87 Kurang 25% × 4,88 2,44 + 75% × 4,88 2,44 4,88 2,44 Guru Muda,
Penata Tingkat I, Gol IIId dgn tugas tambahan yg mengurangi jam mengajar tatap muka,
misalnya Kepala Sekolah. Total angka kredit = 25% AK pembelajaran + 75 % AK tugas
tambahan) 1133/16/2012 Kemdikbud
 80. Guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah tetapi tidak
mengrangi jam mengajar tatap muka Penugasan satu tahun AK tugas tambahan satu
tahun = 5% x AK pembelajaran/pembimbingan Penugasan kurang dari satu tahun AK
tugas tambahan kurang satu tahun = 2% x AK pembelajaran/-pembimbingan Setiap guru
hanya diberi maksimal 2 tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/madrasah Total
angka kredit 1143/16/2012 Kemdikbud
 81. ANGKA KREDIT AKHIR TAHUN (Contoh 4) Amat baik 13,12 + 5% × 13,12 =
13,12 + 0,66 6,56 + 5% x 6,56 = 6,56 + 0.33 13,78 6.89 Baik 10,50 + 5% × 10,50 =
10,50 + 0,52 5,25 + 5% x 5,25 = 5,25 + 0.26 11,02 5.51 Cukup 7,87 + 5% × 7,87 = 7,87
+ 0,39 3,93 + 5% x 3,93 = 3,93 + 0.20 8,26 4.13 Sedang 5,25 + 5% × 5,25 = 5,25 + 0,26
2,62 + 5% x 2,62 = 2,62 + 0.13 5,51 2.75 Kurang 2,62 + 5% × 2,62 = 2,62 + 0,13 1,31 +
5% x 1,31 = 1,31 + 0.06 2,75 1.37 Guru Pertama, Penata Muda, Gol IIIa dgn tugas
tambahan yg tdk mengurangi jam mengajar tatap muka, misalnya Wali Kelas (penugasan
satu tahun), (lihat contoh 1). Total angka kredit = AK pembelajaran + 5 % AK tugas
tambahan 1153/16/2012 K emdikbud
 82. ANGKA KREDIT AKHIR TAHUN (Contoh 4) Amat baik 13,12 + 2% × 13,12 =
13,12 + 0,26 6,56 + 2 % x 6,56 = 6,56 + 0.13 13,38 6.69 Baik 10,50 + 2% × 10,50 =
10,50 + 0,21 5,25 + 2% x 5,25 = 5,25 + 0.105 10,71 5.35 Cukup 7,87 + 2% × 7,87 = 7,87
+ 0,16 3,93 + 2% x 3,93 = 3,93 + 0.078 8,03 4.01 Sedang 5,25 + 2% × 5,25 = 5,25 + 0,10
2,62 + 2% x 2,62 = 2,62 + 0.052 5,35 2.67 Kurang 2,62 + 2% × 2,62 = 2,62 + 0,05 1,31 +
2 % x 1,31 = 1,31 + 0.026 2,67 1.34 Guru Pertama, Penata Muda, Gol IIIa dengan tugas
tambahan yg tdk mengurangi jam mengajar tatap muka, misalnya Pembimbing Pesantren
Kilat (penugasan < 1 tahun), (lihat contoh 1). Total AK = AK pembelajaran + 2 % AK
tugas tambahan 1163/16/2012 Kemdikbud
 83. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permennegpan No.16/2009 pasal
12)(Permennegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, III/a Penata Muda Tingkat I, III/b Penata, III/c Penata Tingkat I,
III/d Pembina, IV/a Pembina Tingkat I, IV/b Pembina Utama Muda, IV/c Pembina
Utama Madya, IV/d Pembina Utama, IV/e 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200
300 400 550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1173/16/2012 Kemdikbud
 84. 50 Unsur utama ≥90% 45 Pendidikan 38 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran dan
Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 4 WajibPengembangan diri 3 Unsur
penunjang ≤10% 5 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Pertama III/b ke Guru
Muda III/c) Optional 1183/16/2012 Kemdikbud
 85. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenegpan No.16/2009 pasal
12)(Permenegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama
Madya, IVd Pembina Utama, IVe 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400
550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1193/16/2012 Kemdikbud
 86. 100 Unsur utama ≥90% 90 Pendidikan 81 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 6 WajibPengembangan diri 3 Unsur
penunjang ≤10% 10 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Muda III/c ke III/d)
Optional 1203/16/2012 Kemdikbud
 87. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permennegpan No.16/2009 pasal
12)(Permennegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, III/a Penata Muda Tingkat I, III/b Penata, III/c Penata Tingkat I,
III/d Pembina, IV/a Pembina Tingkat I, IV/b Pembina Utama Muda, IV/c Pembina
Utama Madya, IV/d Pembina Utama, IV/e 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200
300 400 550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1213/16/2012 Kemdikbud
 88. 100 Unsur utama ≥90% 90 Pendidikan 78 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 8 WajibPengembangan diri 4 Unsur
penunjang ≤10% 10 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Muda III/d ke Guru
Madya IV/a) Optional 1223/16/2012 Kemdikbud
 89. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Perme(Permennnegpan No.16/2009
pasal 12)negpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, III/a Penata Muda Tingkat I, III/b Penata, III/c Penata Tingkat I,
III/d Pembina, IV/a Pembina Tingkat I, IV/b Pembina Utama Muda, IV/c Pembina
Utama Madya, IV/d Pembina Utama, IV/e 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200
300 400 550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1233/16/2012 Kemdikbud
 90. 150 Unsur utama ≥90% 135 Pendidikan 119 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 12 WajibPengembangan diri 4
Unsur penunjang ≤10% 15 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Madya IV/a ke
IV/b) Optional 1243/16/2012 Kemdikbud
 91. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenegpan No.16/2009 pasal
12)(Permenegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama
Madya, IVd Pembina Utama, IVe 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400
550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1253/16/2012 Kemdikbud
 92. 150 Unsur utama ≥90% 135 Pendidikan 119 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 12 WajibPengembangan diri 4
Unsur penunjang ≤10% 15 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Madya IV/b ke
IV/c) Optional 1263/16/2012 Kemdikbud
 93. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenegpan No.16/2009 pasal
12)(Permenegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama
Madya, IVd Pembina Utama, IVe 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400
550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1273/16/2012 Kemdikbud
 94. 150 Unsur utama ≥90% 135 Pendidikan 116 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 14 WajibPengembangan diri 5
Unsur penunjang ≤10% 15 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Madya IV/c ke
Guru Utama IV/d) Optional Khusus IV/c ke IV/d: guru wajib melaksanakan presentasi
ilmiah 1283/16/2012 Kemdikbud
 95. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL GURU (Permenegpan No.16/2009 pasal
12)(Permenegpan No.16/2009 pasal 12) Guru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru
Utama Penata Muda, IIIa Penata Muda Tingkat I, IIIb Penata, IIIc Penata Tingkat I, IIId
Pembina, IVa Pembina Tingkat I, IVb Pembina Utama Muda, IVc Pembina Utama
Madya, IVd Pembina Utama, IVe 50 50 100 100 150 150 150 200 100 150 200 300 400
550 700 850 1050 Kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat dan jabatan
1293/16/2012 Kemdikbud
 96. 200 Unsur utama ≥90% 180 Pendidikan 155 Penilaian kinerjaKegiatan Pembelajaran
dan Tugas Tambahan PKB Publikasi/ karya inovatif 20 WajibPengembangan diri 5
Unsur penunjang ≤10% 20 KEBUTUHAN ANGKA KREDIT (Guru Utama IV/d ke
IV/e) Optional 1303/16/2012 Kemdikbud
 97. SimulasiSimulasi ((untuk kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c)untuk
kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c) Jika guru berkinerja “amat baik” a.
Angka kredit pembelajaran dalam 3 tahun = 3 x 11,675 = 34,9 b. Angka kredit dari
publikasi/karya inovatif dalam 3 tahun = 4 c. Angka kredit pengembangan diri dalam 3
tahun = 3 d. Angka kredit dari unsur penunjang dalam 3 tahun = 5 Total angka kredit
dalam 3 tahun = 34,9 + 4 + 3 + 5 = 46,9 10/30/2012
 98. SimulasiSimulasi (untuk kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke(untuk kenaikan
pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c)III/c) Jika guru berkinerja “baik” a. Angka kredit
pembelajaran dalam 4 tahun = 4 x 9,50 = 38 b. Angka kredit dari publikasi/karya inovatif
dalam 4 tahun = 4 c. Angka kredit pengembangan diri dalam 4 tahun = 3 d. Angka kredit
dari unsur penunjang dalam 4 tahun = 5 Total angka kredit dalam 4 tahun = 38 + 4 + 3 +
5 = 50 10/30/2012
 99. SimulasiSimulasi ((utk kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c)utk kenaikan
pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c) Jika guru berkinerja “cukup” a. Angka kredit
pembelajaran dalam 4 tahun = 4 x 7,125 = 28.5 b. Angka kredit dari publikasi/karya
inovatif dalam 4 tahun = 4 c. Angka kredit pengembangan diri dalam 4 tahun = 3 d.
Angka kredit dari unsur penunjang dalam 4 tahun = 5 Total angka kredit 4 tahun = 28,5 +
4 + 3 + 5 = 40,5 Utk dapat naik pangkat dalam 4 tahun, guru memerlukan angka kredit
PKB tidak hanya 7, tetapi 16,5 Hal ini nampaknya sangat berat bagi guru 10/30/2012
 100. SimulasiSimulasi ((untuk kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c)untuk
kenaikan pangkat Guru Muda dari III/b ke III/c) Jika guru berkinerja “cukup” Apakah
kemungkinan dapat naik pangkat dalam 5 tahun? a. Angka kredit pembelajaran dalam 5
tahun = 5 x 7,125 = 35,615 b. Angka kredit dari publikasi/karya inovatif dalam 5 tahun =
4 c. Angka kredit pengembangan diri dalam 5 tahun = 3 d. Angka kredit dari unsur
penunjang dalam 5 tahun = 5 Total angka kredit 5 tahun = 35,615 + 4 + 3 + 5 = 47,615
Guru masih perlu menambah 3 angka kredit dari PKB 10/30/2012
 101. PENGENDALIAN PENILAIAN KINERJA GURU 3/16/2012 Kemdikbud 135
 102. No PROVINSI JUMLAH ASESOR 1 DKI JAKARTA 332 2 JAWA BARAT 1,436
3 JAWA TENGAH 1,802 4 DI. YOGYAKARTA 295 5 JAWA TIMUR 2,034 6 N.
ACEH DARUSSALAM 1,198 7 SUMATERA UTARA 1,652 8 SUMATERA BARAT
991 9 R I A U 611 10 J A M B I 579 11 SUMATERA SELATAN 758 12 LAMPUNG
709 13 KALIMANTAN BARAT 654 14 KALIMANTAN TENGAH 680 15
KALIMANTAN SELATAN 608 KESIAPAN ASESSOR PENILAIAN
KINERJAKESIAPAN ASESSOR PENILAIAN KINERJA
 103. KESIAPAN ASESSOR PENILAIAN KINERJAKESIAPAN ASESSOR
PENILAIAN KINERJA
 104. PENDATAAN DAN PELAPORAN PK GURU www.ekinerjaguru.org
 105. BADAN PSDMPK DAN PMP
 106. • Login menggunakan NUPTK (bagi Guru) • Login menggunakan NSS (bagi Kepala
Sekolah) • Input data PK Guru sekolah • Guru dapat melakukan latihan UK • Saran PKB
Guru bagi guru dengan nilai kompetensi rendah
 107. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik SISTEM PELAPORAN Online (webBase)
Online (webBase) Offline (Stand alone) Offline (Stand alone) • Hasil evaluasi diri berupa
skor kompetensi dan subkompetensi , dan saran rencana pengembangan diri guru. • hasil
pengamatan asesor berupa skor kompetensi dan nilai angka kredit yg diperoleh oleh guru
 108. Untuk memulai input penilaian, pilih salah satu kompetensi dan pada kolom AKSI
klik ikon Pilih OK pada tampilan “Input Indikator?” Sehingga muncul area penilaian
kinerja dari kompetensi yang dipilih, yaitu indikator yg harus diberi nilai oleh ASSESOR.
Nilai tersebut bobotnya adalah 0, 1, 2. Jika semua indikator telah selesai diisi, simpanlah
hasil penilaian tersebut dengan meng-klik ikon Lakukanlah untuk semua kompetensi
lainnya dengan cara yang sama, yaitu mengisi semua indikator berdasarkan hasil
pengamatan dan atau pemantauan.
 109. Pada Menu Laporan, selain Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru, juga dapat dilihat
Laporan Analisis Pencapaian Kompetensi Per-Sekolah, Laporan Analisis Pencapaian
Kompetensi Per-Kabupaten/Kota, dan Laporan Analisis Pencapaian Kompetensi Per-
Provinsi.
 110. provinsi Laporan Analisis Pencapaian Kompetensi Per-Sekolah Laporan Analisis
Pencapaian Kompetensi Per Kabupaten/Kota Laporan Analisis Pencapaian Kompetensi
Per- Provinsi
 111. Kegiatan PKB Hasil PK Guru On-Line menunjukkan KOMPETENSI individu Guru
per Sekolah, per Kabupaten, per Provinsi dan Nasional Kegiatan PKB sebagai
implementasi Perencanaan Pengembangan Guru : Keterkaitan Peta Kinerja Guru dengan
Rencana Pengembangan Profesionalisme Guru Tahunan, yang sejalan dengan Rencana
Pengembangan Sekolah.
 112. LAMPIRAN PK GURU DAN ANGKA KREDITNYA 1463/16/2012 Kemdikbud
 113. Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Pernyataan kompetensi: Guru
menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Guru menyusun dan menggunakan berbagai mata pembelajaran dan sumber belajar
sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. INDIKATOR 1. Guru
melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara
lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti
tentang tujuannya. 2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta
didik merasa tertekan. 3. dsb. 2.1. Pernyataan Kompetensi untuk Guru Kelas dan Guru
Mata Pelajaran PROSES PENILAIAN Sebelum pengamatan 1. Mintalah RPP …………
Selama pengamatan Dst. 1473/16/2012 Kemdikbud
 114. Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Nama Guru :
.................................................................. Nama Penilai :
.................................................................. Tanggal Dokumen dan bahan lain yang
diperiksa Tanggapan penilai terhadap dokumen dan atau keterangan guru: Tindak lanjut
yang diperkukan: Sebelum Pengamatan 2.2. Laporan dan Evaluasi untuk Kompetensi
1483/16/2012 Kemdikbud
 115. Tanggal Dokumen dan bahan lain yang diperiksa Kegiatan/aktivitas guru dan
peserta didik selama pengamatan: Tindak lanjut yang diperlukan: Selama Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan lain yang diperiksa Tanggapan penilai terhadap dokumen
dan atau keterangan guru Tindak lanjut yang diperlukan Setelah Pengamatan
1493/16/2012 Kemdikbud
 116. 2.2 Penilaian Kompetensi : Mengenal karakteristik peserta didik (Kompetensi 1)
Indikator Skor 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di
kelasnya. 0 1 2 2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 0 1 2 3. Guru dapat
mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. 0 1 2 4. Guru mencoba
mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. 0 1 2 5. Guru membantu
mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. 0 1 2 6. Guru
memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan,
diolok-olok, minder, dsb.). 0 1 2 Total skor yang diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 0 + 2 = 7 Skor
Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator x skor tertinggi 6 x 2 = 12 Prosentase skor
kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi
dikalikan dengan 100% 7/12 x 100% = 58.33% Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤
25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4)
58.33% berada pada range 50 % < X ≤ 75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya
31503/16/2012 Kemdikbud
 117. NO K O M P E T E N S I NILAI *) A. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta
didik 3 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 3.
Pengembangan kurikulum 2 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4 5.
Pengembangan potensi peserta didik 3 6. Komunikasi dengan peserta didik 2 7. Penilaian
dan evaluasi 3 B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial
dan kebudayaan nasional 3 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 2 10. Etos
kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 1 C. Sosial 11. Bersikap
inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4 12. Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat 3 D. Profesional 13.
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu 4 14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang
reflektif 2 Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 381513/16/2012 Kemdikbud
 118. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) 2.4. FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT
PK GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) ……… Konversi nilai PK GURU ke dalam
skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RM No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan
rumus; …….... Berdasarkan hasil konversi ke dalam skala nilai sesuai dengan peraturan
tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya Perolehan angka
kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK
– AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 ……... 1523/16/2012 Kemdikbud
 119. 3. LAPORAN KENDALI KINERJA GURU Nama sekolah : …………… Tanda
tangan Kepala Sekolah: ………………….. Alamat sekolah : …………… Nama Kepala
Sekolah : ………………… Tahun ajaran Hasil penilaian Jumlah guru Tahun ajaran Hasil
penilaian Jumlah guru Tercapai Tercapai Tidak tercapai Tidak tercapai Tidak
dinilaiTidak dinilai Jumlah total guru Jumlah total guru No Nama Guru Tahun ajaran:
Tahun ajaran: Tahun ajaran: Catat an PK Guru Form atif Sasa ran PK Guru Sum atif PK
Guru Form atif Sasa ran PK Guru Sum atif PK Guru Form atif Sasa ran PK Guru Sum
atif 1 2 3 4 dst 1533/16/2012 Kemdikbud
 120. 3/16/2012 Kemdikbud 154 Nama Sekolah: Nomor Standar Sekolah: Alamat:
Kecamatan: Kabupaten/Kota: Tahun Ajaran: Tanggal: N o Nama Guru
DIMENSI/TUGAS UTAMA GURU Kompetensi menghasil Publikasi Ilmiah dan Karya
Inovatif Kompetensi penunjang pembelajaran berkualitas Kompetensi melaksanakan
tugas tambahanPerencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Penilaian Pd Inti Pt 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14 Tanda tangan Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan:
Diketahui oleh Kepala Sekolah: Format 3: Rencana Final Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (diisi oleh Koordinator PKB)
 121. CONTOH CATATAN PENGAMATAN (Bahasa Inggris) Kompetensi 6 :
Komunikasi dengan peserta didik Nama Guru : Ellis Rosdiawati Nama Penilai : Hasil
pengamatan: 1. Guru memberikan salam dan menanyakan kondisi siswa 2. Guru
mereview materi minggu yang lalu 3. Guru menggunakan bahasa Inggris untuk
berkomunikasi 4.Guru memberikan petunjuk penugasan/latihan 5. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara sukarela dalam mengerjakan latihan
di kelas 6.Guru memberikan penghargaan terhadap jawaban siswa 7.Guru mengajak
seluruh siswa untuk bersama-sama mengulangi jawaban latihan 8. Guru memberikan
pertanyaan terbuka untuk semua siswa dan menerangkan jawaban latihan 1553/16/2012
Kemdikbud
 122. CATATAN PENGAMATAN (Bahasa Inggris) Kompetensi 6 : Komunikasi dengan
peserta didik Nama Guru : Ellis Rosdiawati Nama Penilai : Hasil pengamatan: 11.Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapatnya 12.Guru
memberi perhatian yang sama terhadap siswa di depan, di belakang, dan di samping
kanan maupun kiri 13.Guru mengecek apakah siswa membawa alat bantu yang
dibutuhkan dalam latihan 14.Guru menggunakan alat bantu/format tertentu untuk latihan
15.Guru mengatur tempat duduk siswa agar semua mendapat perhatian 16.Siswa bekerja
dalam kelompok/berpasangan dengan tugas yang berbeda 17.Guru berjalan keliling kelas
mengecek pelaksanaan tugas siswa 18.Guru mendengarkan dengan baik pertanyaan siswa
dan menghargai pertanyaannya dan menggunakan pertanyaan itu untuk memberi
informasi kepada seluruh kelas 1563/16/2012 Kemdikbud
 123. Tindak lanjut yang diperlukan: 1.Perlu melihat tugas yang diberikan minggu
sebelumnya 2.Melakukan pemantauan dalam hubungan sosial dengan teman sejawat
1573/16/2012 Kemdikbud
 124. Penilaian untuk Kompetensi 1: Mengenal Karakteristik Peserta Didik Pembelajaran:
Teori Lempeng Tektonik 1.guru memberi salam 2.guru menanyakan kesiapan belajar
siswa 3.Guru mengecek kehadiran siswa 4.Guru menyebutkan KD 5.Guru menyebutkan
indikator 6.Guru menyemangati siswa dgn mengucapkan semangat dan mengepalkan
tangan 7.Guru menyebutkan topik yg akan diajarkan 8.Guru menggunakan alat peraga/
globe 9.Guru menjelaskan materi dgn suara yg jelas 10.Guru memberi reward/pujian atas
pendapat siswa dgn mengucapkan kata 'bagus' 1593/16/2012 Kemdikbud
 125. 11.Guru mendemonstrasikan penggunaan globe 12.Guru bertanya kepada siswa
13.sebagian besar siswa menjawab serentak pertanyaan guru 14.guru menggunakan alat
bantu IT (laptop/mmp dll) 15.guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
16.guru berceramah 17.guru melakukan tanya jawab 18.ekpresi wajah guru cerah 19.guru
sering tersenyum selama pembelajaran 20.sebagian besar siswa memperhatikan
penjelasan guru 1603/16/2012 Kemdikbud
 126. 23.guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan globe 24.guru tidak melakukan
elaborasi pada kegiatan inti 25.Guru lebih banyak berdiri di depan kelas 26.pandangan
guru lebih sering ke arah kiri, sebelah kanan kurang terperhatikan 27.Ada siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru 28.guru memberi contoh dan mengaitkan materi
dgn kehidupan nyata 29.guru mendominasi dlm memberikan penjelasan materi
pembelajaran (menggunakan ceramah secara dominan)1613/16/2012 Kemdikbud
 127. 31.tutur bahasanya santun 32.perilaku guru sopan 33.guru sudah bersikap objektif
34.guru tdk bersikap diskriminatif 35.guru menunjuk layar menggunakan tangan 36.guru
tidak memberi kesempatan kepada siswa menanggapi jawaban siswa lain 37.guru berdiri
pada satu sisi 38.pertanyaan guru bersifat umum dan tidak diarahkan kpd satu atau dua
siswa 39.guru mengajukan pertanyaan utk menguji pemahaman sbg evaluasi
proses1623/16/2012 Kemdikbud
 128. 41.guru memberikan penjelasan sbg konfirmasi 42.guru tdk memberikan tugas
apapun kpd siswa 43.ada siswa yg mengantuk 44.ada siswa yg asik bercerita dgn teman
semejanya 45.siswa tdk menggunakan buku pegangan selama pembelajaran 46.proses
pembelajaran berjalan satu arah 47.tidak semua siswa menjawab pertanyaan guru 48.guru
memberi penguatan pada materi-materi esensial 49.jumlah siswa 39 orang 50. guru
terampil menggunakan perangkat IT (laptop) 51. guru terampil menggunakan alat peraga
globe 52.media IT yang digunakan menghasilkan pesan yang menarik 53.guru tidak
melibatkan siswa dalam menggunakan1633/16/2012 Kemdikbud
 129. CATATAN PENGAMATAN (Kimia) Kompetensi 2 : Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Nama Guru : Ruhimat Sanusi, S.Pd Hasil
pengamatan: 1. Guru memberi salam 2. Guru mengecek kehadiran siswa 3. Guru
mengenalkan topik yang akan dibahas dengan memberi pertanyaan kepada siswa dan
menuliskan di papan tulis 4. Guru mengingatkan kembali ttg materi di kelas sebelumnya
tanpa mengecek pemahaman siswa 5. Beberapa siswa mencatat penjelasan guru dan tdk
semua siswa memperhatikan guru 6. Guru memberikan contoh tentang topik yang akan
dibahas 7. Guru hanya berdiri di depan kelas dan menggunakan papan tulis, tetapi
beberapa tulisan tdk jelas karena tidak terbaca oleh siswa di belakang 8. Guru
memberikan penjelasan topik yg dibahas melalui gambar di papan tulis 9. Guru memilih
siswa utk menjawab pertanyaan, namun tidak bisa dijawab oleh siswa, pertanyaan
dilimpahkan ke siswa yg lain, namun tdk terjawab juga shg guru akhirnya menjawab
pertanyaannya sendiri 1653/16/2012 Kemdikbud
 130. CATATAN PENGAMATAN (Kimia) Kompetensi 2 : Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Nama Guru : Ruhimat Sanusi Hasil
pengamatan: 11. Siswa terlihat takut terhadap guru 12. Siswa cenderung pasif 13. Guru
selalu mengharapkan siswa dapat meneruskan pernyataannya tanpa melihat kemampuan
siswa 14. Guru sangat menguasai materi dan tidak pernah menggunakan
referensi/catatannya 15. Guru melemparkan pertanyaan, tdk ada siswa yang merespon
dan guru mengulangi pertanyaan yg sama kembali, guru tdk berusaha mencari masalah
yg ada pada siswa dan hanya memberikan jawaban menurutnya sendiri 16. Guru
melanjutkan pernyataannya secara lisan saja 17. Guru cenderung tidak memberi peluang
kepada siswa untuk bertanya 18. Perhatian guru hanya terpusat pada siswa di baris depan
saja 19. Guru menggunakan gambar ilustrasi materi yang dijelaskan, namun hanya dpt
dilihat oleh siswa di baris depan saja 20. Guru tdk membagi perhatiannya kepada semua
siswa di kelasnya 21. Guru memberi tugas kepada siswa melalui dikte 22. Beberapa
siswa tidak memperhatikan/menulis tugas dari guru dan guru tidak melakukan apapun
untuk itu 23. Guru tidak merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran 24.
Sebagian besar pembelajaran tidak mencirikan pembelajaran yg aktif, hanya ceramah
oleh guru 25. Guru tidak melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa akan materi
yang disampaikan 1663/16/2012 Kemdikbud
 131. Tindak lanjut yang diperlukan: 1. Cek RPP, Silabus 2. Lakukan pemantauan 3. Cek
teman sejawat, siswa, Kasek. 1673/16/2012 Kemdikbud
 132. KISI-KISI PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN No. DIMENSI
TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA I PERENCANAAN
PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. 2. Guru
menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 3. Guru
merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4. Guru memilih sumber belajar/
media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran II PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Membuka Pembelajaran 5.
Guru memulai pembelajaran dengan efektif B. Kegaiatan Inti Pembelajaran. 6. Guru
menguasai materi pelajaran. 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang
efektif 8. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran. 9. Guru memicu
dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 10. Guru menggunakan
bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran C. Penutup Pembelajaran 11. Guru
mengakhiri pembelajaran dengan efektif III PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
 133. Dimensi Tugas Utama Penilaian Kinerja Guru Kelas/MP NO DIMENSI TUGAS
UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA I PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1.
Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus
dan memperhatikan karakteristik peserta didik. 2. Guru menyusun bahan ajar secara
runut, logis, kontekstual dan mutakhir 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
yang efektif 4. Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi
dan strategi pembelajaran II PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG
AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan Pendahuluan 5. Guru memulai pembelajaran dengan
efektif B. Kegiatan Inti 6. Guru menguasai materi pelajaran. 7. Guru menerapkan
pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 8. Guru memanfaatan sumber
belajar/media dalam pembelajaran. 9. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan
siswa dalam pembelajaran 10. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran C. Kegiatan Penutup 11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif III
PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik 13. Guru menggunakan berbagai strategi
dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam
mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP 14. Guru
memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik
tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG
AKTIF DAN EFEKTIF PENILAIAN PEMBELAJARAN
 134. KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING/KONSELOR No. DIMENSI TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR
KINERJA A PERENCANAAN LAYANAN BK 1. Guru BK/Konselor dapat
menunjukkan landasan keilmuan dan esensi layanan BK pada jalur, jenis dan jenjang
pendidikan dalam perencanaan layanan BK. 2. Guru BK/Konselor dapat menyusun atau
memilih instrumen, menganalisis data, mengaplikasikan dan mengadministrasikan, serta
menggunakan hasil asesmen. 3. Guru BK/Konselor dapat merancang program BK B
PELAKSANAAN LAYANAN BK Persiapan Layanan BK 4. Guru BK/Konselor dapat
mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan BK dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Layanan (RPL) Pelaksanaan Layanan BK 5. Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan RPL (Satlan/Satkung) dalam pelayanan BK. 6. Guru BK/Konselor
dapat mengimplementasikan prinsip pendidikan dan dimensi pembelajaran dalam
pelayanan BK. 7. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan tujuan, prinsip, azas, dan
fungsi dalam pelayanan BK. 8. Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi pengembangan
kehidupan pribadi, sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karir. 9. Guru
BK/Konselor dapat memfasilitasi perolehan pelayanan BK sesuai dengan pertumbuhan
fisik dan perkembangan psikologis. 10. Guru BK/Konselor dapar memfasilitasi
pengembangan sikap, perilaku dan kebiasaan belajar. 11 Guru BK/Konselor dapat
menerapkan pendekatan/model konseling dalam pelayanan BK. 12. Guru BK/Konselor
dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dengan pihak terkait dalam pelayanan BK.
13 Guru BK/Konselor dapat mengelola sarana dan biaya pelaksanaan pelayanan BK.
Penilaian Keberhasilan Layanan BK 14 Guru BK/Konselor dapat melakukan penilaian
proses dan hasil pelayanan BK. C EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
LAYANAN BK 15. Guru BK/Konselor dapat mengevaluasi program BK. 16. Guru
BK/Konselor dapat menyusun laporan pelaksanaan program (Lapelprog) berdasarkan
hasil evaluasi program BK. 17. Guru BK/Konselor dapat menentukan arah profesi (peran
dan fungsi guru BK/ Konselor). 18. Guru BK/Konselor dapat merancang, melaksanakan,
dan memanfaatkan hasil penelitian dalam BK.3/16/2012 Kemdikbud 170
 135. Dimensi Tugas Utama PK Guru BK No. DIMENSI TUGAS UTAMA DAN
INDIKATOR KINERJA I PERENCANAAN LAYANAN BK a. Guru BK/Konselor
dapat menunjukkan landasan keilmuan pendidikan dalam perencanaan layanan BK. b.
Guru BK/Konselor dapat menyusun dan mengembangkan instrumen, memilih instrumen,
mengaplikasikan dan mengadministrasikan, serta menggunakan hasil assesmen. c. Guru
BK/Konselor dapat menentukan materi dan bidang layanan BK berdasar kebutuhan
peserta didik/konseli. d. Guru BK/Konselor dapat menentukan jenis kegiatan layanan dan
pendukung sesuai dengan materi dan bidang layanan BK. e. Guru BK/Konselor dapat
menentukan jadwal pelaksanaan layanan BK. f. Guru BK/Konselor dapat merencanakan
sarana dan biaya pelaksanaan layanan BK. II PELAKSANAAN LAYANAN BK A.
Teori dan Praksis BK a. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan prinsip
pendidikan dan dimensi pembelajaran dalam pelayanan BK. b. Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan praksis pendidikan dalam pelayanan BK. c. Guru BK/Konselor
dapat membedakan esensi layanan BK pada jalur satuan pendidikan formal, nonformal
dan informal. d. Guru BK/Konselor dapat membedakan esensi layanan BK pada jenis dan
jenjang satuan pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi. e. Guru
BK/Konselor dapat mengaplikasikan hakikat pelayanan BK (tujuan, prinsip, azas, dan
fungsi). f. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada peserta didik/konseli
memperoleh pelayanan BK sesuai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikologis. g. Guru BK/Konselor memberi kesempatan kepada peserta didik/konseli
memperoleh pelayanan BK sesuai dengan bakat, minat, dan potensi pribadi. h. Guru
BK/Konselor memberi kesempatan kepada peserta didik/konseli memperoleh pelayanan
BK untuk mengembangkan sikap, perilaku dan kebiasaan belajar. PERENCANA AN
LAYANAN BK PELAKSANA AN LAYANAN BK EVALUASI, PELAPORAN DAN
TINDAK LANJUT LAYANAN BK
 136. B. Persiapan Layanan BK i. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan dasar-
dasar pelayanan BK dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) C.
Pelaksanaan Layanan BK j. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung yang ada dalam RPL (Satlan/Satkung). k. Guru
BK/Konselor dapat memfasilitasi pengembangan kehidupan pribadi, sosial, kemampuan
belajar dan perencanaan karir. l. Guru BK/Konselor dapat menerapkan pendekatan/model
konseling dalam pelayanan BK. m. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan
kolaboratif dengan pihak terkait dalam pelayanan BK. n. Guru BK/Konselor dapat
mengelola sarana dan biaya pelaksanaan pelayanan BK. D. Penilaian Keberhasilan
Layanan BK o Guru BK/Konselor dapat melakukan penilaian proses dan hasil pelayanan
BK. III EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT LAYANAN BK A.
Evaluasi Program BK a. Guru BK/Konselor dapat melakukan evaluasi program BK.
b. Guru BK/Konselor dapat menginformasikan hasil evaluasi program BK kepada pihak
terkait. c. Guru BK/Konselor dapat menggunakan hasil evaluasi untuk mengembangkan
program BK selanjutnya. B. Pelaporan dan Tindak Lanjut Layanan BK d. Guru
BK/Konselor dapat menyusun laporan pelaksanaan program (Lapelprog) berdasarkan
hasil evaluasi program BK. e. Guru BK/Konselor dapat menentukan arah profesi (peran
dan fungsi guru BK/ Konselor). f. Guru BK/Konselor dapat merancang dan
melaksanakan penelitian dalam BK.
 137. Penilai Kinerja Kepala Sekolah
 138. Perangkat Penilaian Kinerja
 139. PEMETAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH No. TUGAS UTAMA/UNSUR
TUGAS UTAMA TUGAS DAN FUNGSI Perencanaan Pelaksanaa n Pengawasan/
Evaluasi Kepemimpinan Sekolah Sistem Informasi Manajemen 1 2 5 6 7 8 9 1
MANAJERIAL Menganalisis konteks internal dan eksternal sekolah sebagai dasar
perencanaan strategi, merumuskan visi-misi, menetapkan tujuan dan mendisain kegiatan
yang mencakup pemenuhan 8 standar nasional pendidikan 1.1 Menyusun perencanaan
sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 1,2,3,4 Mengerahkan daya
kepempimpan pembelajaran dalam merealisasikan strategi pemanfaatan sumber daya
dalam pelaksanaan program, merealisasikan anggaran dan pemenuhan prosedur. 1.2
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/
madrasah secara optimal. 5,6,7,8 Merealisasikan strategi pemanfaatan sumber daya
dalam pelaksanaan program, merealisasikan anggaran dan pemenuhan prosedur. 1.3
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajar yang efektif. 9 10 11,12 1.4 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/
madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. 14,15,16 13 1.5
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal. 17 18,19 20 1.6 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik. 21,22 23,24 1.7
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional. 25 26,27,28,2 9 1.8 Mengelola sumber daya
sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang efektif, efisien dan akuntabel.
30,31 32,33,34 1.9 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah 35,36 37,38,39 2 SUPERVISI
Melaksanakan supervisi dan evaluasi untuk mendapatkan data tentang pemenuhan target
proses dan pencapaian sebagai input terhadap perencanaan siklus berikutnya. 2.1
Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru 41 40,42 2.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. 43 44 45,46 2.3 Menindaklanjuti hasil
supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. 47 50 48,49 Jumlah
14 20 7 6 3 Total 50
 140. INSTRUMEN NO TUGAS UTAMA/ UNSUR TUGAS UTAMA INDIKATOR
KINERJA DATA KINERJA YANG DIHARAPKAN BUKTI OTENTIK KUALITAS
KINERJA HASIL PENILAI AN YA TD K 1. MANAJERIAL a. Menyusun perencanaan
sekolah/madra sah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 1 Kepala Sekolah
mengembangkan RKJM, RKT/RKAS dengan program lainnya berdasarkan data hasil
evaluasi dalam pemenuhan 8 SNP Dokumen RKJM, RKT/RKAS yang disepakati
pemangku kepentingan, tujuan kegiatan terukur, memenuhi skala prioritas, pengalokasian
anggaran jelas, meliputi 8 SNP, instrumen evaluasi program dan/atau EDS. 2 Kepala
Sekolah merumuskan visi-misi sebagai arah pengembangan program RKJM, RKT/RKAS
dan program lainnya. Visi-misi sekolah merupakan rumusan hasil keputusan bersama,
berfungsi sebagai penentu arah pengembangan program sekolah yang tersosialisasikan.
3 Kepala Sekolah menentukan strategi pencapaian tujuan sekolah, dilengkapi dengan
indikator pencapaian yang terukur. Dokumen program yang memuat strategi pencapaian
tujuan pada tiap kegiatan pemenuhan standar yang dijabarkan dalam indikator pencapaian
yang spesifik, terukur, realistik, dan berbatas waktu (SMART) 4 Kepala Sekolah
melengkapi program dengan rencana evaluasi keterlaksanaan dan pencapaian program
Dokumen rencana evaluasi dilengkapi dengan instrumen yang mengukur keterlaksanaan
dan pencapaian program. Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
 141. RUBRIK NO INDIKATOR KINERJA DATA KINERJA YANG DIHARAPKAN
KUALITAS KINERJA KEPALA SEKOLAH CEK LIS SKOR REKOMENDASI 1 2 3 4
5 6 7 Kepala sekolah mengembangkan RKJM, RKT/RKAS dengan program lainnya
berdasarkan data hasil evaluasi dalam pemenuhan 8 SNP Dokumen RKJM, RKT/RKAS
yang disepakati pemangku kepentingan, tujuan kegiatan terukur, memenuhi skala
prioritas, pengalokasian anggaran jelas, meliputi 8 SNP, instrumen evaluasi program
dan/atau EDS. Mengolah data hasil evaluasi diri sekolah sebagai bahan perumusan
RKJM dan RKAS yang dibuktikan dengan data EDS dan hasil evaluasi program. -
Mengenali lingkungan eksternal sekolah untuk menentukan kebutuhan belajar siswa
sebagai bahan pengarahan penyusunan program. Memimpin rapat kerja tahunan mereviu
tujuan, indikator, target pencapaian, dan strategi dokumen RKJM dan RKAS [Ya, jika
semua terpenuhi] Menyepakati program yang menjadi prioritas bersama pendidik dan
tenaga kependidikan. Mengembangkan instrumen evaluasi program sesuai dengan tujuan
RKJM dan RKAS
 142. LAPORAN PENILAIAN NO INDIKATOR KINERJA SKOR 1
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 2
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madra
sah secara optimal. 3
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelaj
ar yang efektif. 4
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembe
lajaran peserta didik. 5
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara opti
mal. 6
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan da
n pengembangan kapasitas peserta didik. 7
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan t
ujuan pendidikan nasional. 8
Mengelola sumber daya sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang efekti
f, efisien dan akuntabel. 9
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manaje
men sekolah/madrasah 10
Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme g
uru 11
Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan t
eknik supervisi yang tepat. 12
Menindaklanjuti hasil supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme gur
u. Total 1 Total Nilai Kinerja = 0 2 Nilai Kinerja Kepala Sekolah = 0 3 Kategori Nilai
Kinerja = - 4 Konversi nilai kinerja hasil PKKS ke persentase angka kredit = 0%
 143. Format RekomendasiKesimpulan : Kesimpulan tentang keunggulan yang utama :
Kesimpulan tentang kelemahan yang utama : Rekomendasi Berdasarkan hasil evaluasi
saya menyatakan bahwa sekolah ini : Kategori Nilai Kinerja NPK Catatan : Amat Baik
91 – 100 125% Baik 76 – 90 100% Cukup 61 – 75 75% Sedang 51 – 60 50% Kurang
Kurang dari 51 25% HASIL PENILAIAN : Total Nilai Kinerja : 48 Nilai Kinerja Kepala
Sekolah : 100 NPK : 125% Kategori Nilai Kinerja : Amat Baik
 144. PERHITUNGAN NILAI KINERJA KEPALA SEKOLAH
 145. “Ya”“Ya” “Tidak”“Tidak” Penentuan Skor Indikator Kinerja diberikan apabila
kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan bukti-bukti yang lengkap dan sangat
meyakinkan bahwa data otentik yang diperoleh oleh kepala sekolah/madrasah yang
bersangkutan mencapai minimal 70% dari data kinerja yang diharapkan. diberikan
apabila kepala sekolah/madrasah mampu menunjukkan bukti-bukti yang lengkap dan
sangat meyakinkan bahwa data otentik yang diperoleh oleh kepala sekolah/madrasah
yang bersangkutan mencapai minimal 70% dari data kinerja yang diharapkan. diberikan
apabila kepala sekolah/madrasah tidak mampu menunjukkan bukti-bukti yang cukup
bahwa data otentik yang diperoleh oleh kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan
tidak mencapai 70% dari data kinerja yang diharapkan. diberikan apabila kepala
sekolah/madrasah tidak mampu menunjukkan bukti-bukti yang cukup bahwa data otentik
yang diperoleh oleh kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan tidak mencapai 70%
dari data kinerja yang diharapkan.
 146. Penentuan Skor Unsur Tugas Utama
 147. Penentuan Nilai Kinerja Keterangan: NKKS : Nilai Kinerja Kepala Sekolah Total
Nilai Kinerja Perolehan: Jumlah Skor Unsur Tugas Utama yang diperoleh Total Nilai
Kinerja Maksimal: Jumlah Skor Unsur Tugas Utama Maksimal
 148. Penentuan Nilai Akhir Keterangan: NKG : Nilai Kinerja Guru (Pembelajaran)
NKKS : Nilai Kinerja Kepala Sekolah NA : Nilai Akhir Kinerja Guru dengan tugas
tambahan sebagai Kepala sekolah/Madrasah
 149. Penentuan Nilai NPKKS
 150. Perhitungan Perolehan Angka Kredit Berdasarkan Hasil Penilaian Tahunan •
Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/ bimbingan menggunakan IPK sebagai guru
dan sebagai Kepala sekolah dengan menggunakan IPKKS/M dengan pembobotan
masing- masing 25% dan 75%. • Dengan menggunakan persamaan : –AK = Perolehan
angka kredit per tahun –AKK = Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan –
AKPKB = Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan –AKP= Angka
kredit unsur penunjang –JM = Jumlah jam mengajar per minggu –JWM = Jumlah wajib
mengajar per minggu (6 jam) –NPK = Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru –
NKTKS/M = Nilai perolehan hasil kinerja tahunan sebagai Kepala Sekolah/Madrasah 4
))(75,0())()(25,0( NKTKSAKPAKPKBAKKNPKJWMJMAKPAKPKBAKK AK
×−−×+××−−× =
 151. Instrumen Kompetensi Kepsek 1 3 4 1 9 . 1.1 1 4 1.2 1 4 1.3 1 4 1.4 1 4 1.5 1 4 1.6 1
4 1.7 1 5 1.8 1 7 1.9 1 3 2 3 . 2.1 1 3 2.2 1 4 Mengelola sumber daya sekolah/madrasah
sesuai dengan prinsip pengelolaan yang efektif, efisien dan akuntabel. Memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah SUPERVISI Melaksanakan supervisi dan evaluasi sehingga terhimpun
data tentang pemenuhan target proses dan pencapaian sebagai input bagi perencanaan
pada siklus berikutnya. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat. Mengelola perubahan
dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru
dalam MANAJERIAL Menganalisis konteks internal-eksternal sekolah serta merancang
strategi, merumuskan visi-misi, menetapkan tujuan dan rencana kegiatan yang mencakup
pemenuhan 8 standar nasional pendidikan. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah
untuk berbagai tingkatan perencanaan. Mengerahkan daya kepemimpinan pembelajaran
dalam pelaksanaan program, merealisasikan anggaran yang pemenuhan prosedur.
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/
madrasah secara optimal. Merealisasikan strategi pemanfaatan sumber daya dalam
pelaksanaan program, merealisasikan anggaran yang pemenuhan prosedur. No. Indikator
Jumlah Indikator Item 2
 152. DOMAIN KOMPETENSI GURU dalam PKDOMAIN KOMPETENSI GURU
dalam PK GGuruuru Perencanaan Pembelajaran 4 indikator Pelaksanaan Pembelajaran 7
indikator Penilaian pembelajaran 3 kompetensi Perencanaan Layanan BK 6 3 kompetensi
Pelaksanaan Layanan BK 15 11 kompetensi Evaluasi Pelaporan dan Tindak Lanjut 7 4
kompetensi
 153. KOMPETENSI PK KEPSEK No. KOMPONEN YG DIUKUR KRITERIA
KINERJA INDIKATOR KINERJA 1 Manajerial 9 39 2 Supervisi 3 11 JUMLAH 12 50
 154. DRAFT PENILAIAN KINERJA GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN
SEBAGAI WALI KELAS 3/16/2012 Kemdikbud 190 No. Tugas Utama Indikator
Kinerja Wali Kelas Pertanyaan Ya Tidak A. Manajerial 1. Pengelolaan Kelas 1.
Mengelola administrasi kelas 1. Apakah wali kelas memiliki kelengkapan dokumen
administrasi kelas binaan? 2. Apakah wali kelas dapat menjelaskan tujuan dan kegunaan
dari masing-masing dokumen administrasi kelas ? 3. Apakah wali kelas dapat
menjelaskan implikasi dari kegunaan dokumen terhadap perestasi siswa? 2. Pembinaan 2.
Membantu mengembangkan potensi akademik dan non akademik 4. Apakah wali kelas
dapat menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan potensi
akademik siswa? 5. Apakah wali kelas dapat menjelaskan upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk mengembangkan potensi non akademik siswa? 3. Melakukan pembinaan
akhlak mulia, kepribadian, kekeluargaan dan kesehatan 6. Apakah wali kelas dapat
menjelaskan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka pembinaan akhlak,
kepribadiaan dan kekeluargaan? 7. Apakah wali kelas dapat menjelaskan upaya yang
dilakukan agar siswa menyadari pentingnya kesehatan ?
 155. B. Supervisi 1. Pemantauan 6. Memantau kehadiran peserta didik dalam seluruh
kegiatan belajar, ekstrakurikuler, dan upacara bendera. 13. Apakah wali kelas mengetahui
tingkat kehadiran siswa dalam seluruh kegiatan belajar, ekstrakurikuler dan upacara
bendera ? 7. Memantau kemajuan hasil belajar akademik dan non akademik. 14. Apakah
wali kelas mengetahui kemajuan hasil belajar akademik siswa ? 15. Apakah wali kelas
mengetahui kemajuan hasil belajar non akademik siswa? 2. Koordinasi 8. Melakukan
koordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah, BK dan guru dalam mengatasi masalah-
masalah peserta didik di kelas binaan 16. Apakah wali kelas dapat mengkomunikasikan
masalah- masalah siswa di kelas binaan denganWakil Kepala Sekolah, BK dan guru ? 17.
Apakah wali kelas dapat menjelaskan bagaimana tindak lanjut dari hasil koordinasi
masalah-masalah siswa dengan wakil kepala sekolah dan guru mapel? 3. Laporan 9.
Menyampaikan perkembangan hasil belajar, sikap, minat dan bakat prestasi peserta didik
kepada orang tua. 18. Apakah wali kelas melaporkan perkembangan hasil belajar, minat,
dan bakat prestasi secara periodik kepada orang tua? 19. Apakah wali kelas menjelaskan
respon kepala sekolah terhadap laporan perkembangan laporan hasil belajar, minat dan
bakat 10. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas wali kelas kepada kepala sekolah
secara periodik 20. Apakah wali kelas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala
sekolah secara periodik ? 3/16/2012 Kemdikbud 191
 156. Penilaian Kinerja Guru Pembimbing Khusus Tugas Utama/Rut in Kinerja GPK Ya
Tidak Identifikasi dan Asesmen 1. Apakah GPK sudah melakukan dan membantu guru
reguler dalam mengembangkan instrumen identifikasi dan asesmen? 2. Apakah GPK
sudah melakukan dan membantu guru reguler melaksanakan identifikasi? 3. Apakah
GPK sudah melakukan dan membantu guru reguler melaksanakan asesmen? 4. Apakah
GPK sudah melakukan dan membantu guru reguler dalam menganalisa dan menafsirkan
hasil asesmen? 5. Apakah GPK sudah melakukan dan membantu guru reguler dalam
mengkomunikasikan hasil Identifikasi dan Asesmen? 6. Apakah GPK sudah melakukan
dan membantu guru reguler mendokumentasikan hasil Identifikasi dan asesmen?
Penyusuna n Program 1. Apakah GPK dapat membantu guru bekerja sama menyusun
program pembelajaran? 2. Dapatkah GPK melaksanakan dan membantu guru dalam
penyesuaian kurikulum berdasarkan keragaman kebutuhan peserta didik? 3. Apakah GPK
dapat melaksanakan dan membantu guru dalam menentukan pendekatan, strategi, dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik? 4. Dapatkah
GPK melaksanakan dan membantu guru dalam menyiapkan alat peraga atau media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan materi yang diberikan? 5.
Apakah GPK dapat melaksanakan dan membantu guru a menyusun program penilaian
yang disesuaikan dengan keberagaman kebutuhan peserta didik? Intervensi 1. Apakah
GPK dapat melakukan dan membantu guru reguler menerapkan metode, strategi, dan
pendekatan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus di kelas reguler dalam
seting inklusi? 2. Apakah GPK sudah melakukan dan membantu guru reguler dalam
menjamin keterlibatan seluruh peserta didik termasuk peserta didik dengan disabilitas
secara aktif dalam KBM? 3. Apakah GPK dapat melakukan dan membantu guru dalam
melaksanakan pengembangan diri peserta didik dengan disabilitas? Evaluasi 1. Apakah
GPK dapat membantu guru reguler dalam melakukan penyesuaian program penilaian
hasil belajar peserta didik dengan disabilitas? 2. Apakah GPK dapat melakukan dan
membantu guru reguler menyusun Laporan perkembangan akademik, sosial emosi,
perilaku, dan komunikasi peserta didik dengan disabilitas? 3. Dapatkah GPK melakukan
dan membantu guru reguler dalam mengkomunikasikan laporan perkembangan peserta
didik kepada orang tua, kepala sekolah? 3/16/2012 Kemdikbud 192
 157. Tugas Pemberdayaan Advokasi Kinerja GPK Ya Tid ak 1. Dapatkah GPK
meningkatkan Kesadaran dan pemahaman guru reguler, kepala sekolah, dan semua
elemen yang ada di sekolah tentang pentingnya merangkul keberagaman peserta didik? 2.
Dapatkah GPK meningkatkan kesadaran dan kemampuan guru reguler, kepala sekolah,
dan semua elemen yang ada di sekolah dalam memberikan layanan yang ramah (friendly)
kepada semua peserta didik? 3. Apakah GPK mampu melibatkan orang tua secara aktif
dalam memberikan seluruh proses layanan (asesmen, intervensi, evaluasi) bagi peserta
didik, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahnya? Total Kinerja GPK:
Total Skor ‘Ya’: Multiply total by 5 to obtain %3/16/2012 Kemdikbud 193
 158. Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium NO TUGAS UTAMA/ UNSUR TUGAS
UTAMA NOMOR INDIKATOR INDIKATOR KINERJA BUKTI KINERJA YANG
DIHARAPKAN BUKTI OTENTIK KUALITA S KINERJA PENILAIA N YA TID AK
1 2 3 4 5 6 1. Manajerial 1.1 Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium
sekolah/madra sah 1 Menyusun rencana pengembangan laboratorium Dokumen tentang
kebutuhan bahan, peralatan, dan sarana laboratorium/bengkel/sanggar/studi o, serta
dokumen inventaris sarana dan prasarana. 2 Merencanakan pengelolaan laboratorium
Dokumen panduan teknis pengelolaan dan program tahunan, serta proposal kebutuhan
laboratorium/bengkel/sanggar/studi o. 3 Mengembangkan sistem administrasi
laboratorium Dokumentasi format/blanko administrasi, serta dokumentasi administrasi
secara manual, dan pelaksanaan kegiatan pengadministrasian. 4 Menyusun prosedur
operasi standar (POS) kerja laboratorium Dokumen POS penggunaan bahan, peralatan
praktikum, dan ruangan. 1.2. Mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madra sah 5
Mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru Dokumen koordinasi (undangan,
daftar hadir, hasil rapat koordinasi), program kegiatan semester, dan tatatertib. 6
Menyusun jadwal kegiatan laboratorium Dokumen daftar rombongan belajar, jadwal
kegiatan dan penggunaan ruangan praktikum. 7 Memantau pelaksanaan kegiatan
laboratorium Dokumen Instrumen pemantauan kegiatan dan laporan hasil pemantauan,
serta pelaksanaannya 3/16/2012 Kemdikbud 194
 159. 8 Mengevaluasi kegiatan laboratorium Dokumen Instrumen evaluasi dan laporan
hasil evaluasi program serta kegiatan pelaksanaannya 9 Menyusun laporan kegiatan
laboratorium Dokumen laporan tahunan, penggunaan peralatan, dan bahan praktikum.
1.3Membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/ madrasah 10 Merumuskan
rincian tugas teknisi dan laboran Dokumen uraian tugas teknisi dan laboran, jadwal
sosialisasi, serta dokumen pengendaliannya 11 Menentukan jadwal kerja teknisi dan
laboran Dokumen tentang : 1) jadwal kegiatan tugas teknisi dan laboran, schedul tentang
pemberian informasi berupa jadwal kepada pihak terkait, 2) jadwal pemakaian alat, dan
3) arahan kepada kegiatan teknisi dan laboran sebelum melaksanakan tugas. 12
Mensupervisi teknisi dan laboran Dokumen tentang : 1) instrumen supervisi untuk teknisi
dan laboran berikut dengan jadwal pelaksanaan supervisi, dan 2) hasil supervisi yang
telah dilakukan kepada teknisi dan laboran, serta refleksi dan umpan baliknya. 13
Membuat laporan secara periodik Dokumen tentang laporan kegiatan secara periodik dari
teknisi dan laboran, serta bukti telah sampainya laporan tersebut kepada atasan
langsung/kepala sekolah 3/16/2012 Kemdikbud 195
 160. 3/16/2012 Kemdikbud 196 1.4 Memantau sarana dan prasarana laboratorium
sekolah/madrasah 14 Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat laboratorium
Dokumen tentang : 1) petunjuk penyimpanan/penggunaan bahan dan alat untuk
laboratorium/bengkel/sanggar/studio, 2) instrumen pemantauan penggunaan alat dan
bahan praktikum, serta bukti pelaksaan pemantauan. 15 Memantau kondisi dan keamanan
bangunan laboratorium Dokumen tentang instrumen pemantauan (check list) kondisi dan
keamanan bangunan, serta bukti-bukti pemantauan yang telah dilaksanakan dan tindak
lanjutnya. 16 Membuat laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan
laboratorium Dokumen laporan bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan
fasilitas praktikum, dan bukti-bukti tentang telah sampainya laporan tersebut kepada
atasan langsung/Kepala Sekolah 1.5 Mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta
kegiatan laboratorium sekolah/madrasah 17 Menilai kinerja teknisi dan laboran
laboratorium Dokumen instrumen penilaian kinerja dan hasil penilaianya terhadap teknisi
dan laboran serta rekomendasi pada atasan langsung/kepala sekolah 18 Menilai hasil
kerja teknisi dan laboran Dokumen rekaman hasil kerja harian dan nilai hasil kerja dari
teknisi dan laboran, serta catatan dan saran perbaikan 19 Menilai kegiatan laboratorium
Dokumen hasil evaluasi kegiatan laboratorium dan rekomendasi berdasarkan evaluasi,
serta bukti -bukti telah disampaikannya hasil dan rekomendasi kepada kepala sekolah. 20
Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya Dokumen hasil
evaluasi program kegiatan laboratorium dan rekomendasi berdasarkan evaluasi, serta
bukti -bukti telah disampaikannya hasil dan rekomendasi kepada kepala sekolah.
 161. 2 Profesional 2.1 Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium
sekolah/madrasah 21 Mengikuti perkembangan pemikiran tentang pemanfaatan kegiatan
laboratorium sebagai wahana pendidikan Dokumen tentang rencana studi banding,
penyediaan sumber bacaan relevan berupa artikel internet, makalah dan majalah yang
ditularkan pada guru,teknisi dan laboran 22 Menerapkan hasil inovasi atau kajian
laboratorium Dokumen rancangan, kajian dan hasil karya inovasi 2.2 Memanfaatkan
laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di sekolah/madrasah 23
Menyusun panduan/penuntun (manual) praktikum Dokumen tentang bahan-bahan untuk
penyusunan panduan, daftar hadir tim penyusun, dan hasil panduan praktikum yang baku
24 Merancang kegiatan laboratorium untuk pendidikan dan penelitian Dokumen daftar
kebutuhan perangkat praktikum berupa : Job-sheet, Lab-sheet, Information sheet dll.
Untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian. 25 Melaksanakan kegiatan laboratorium
untuk kepentingan pendidikan dan penelitian Dokumen kebutuhan alat/bahan untuk
praktikum dan penelitian serta Dokumen kegiatan Penataan dan perawatan 26
Mempublikasikan karya tulis ilmiah hasil kajian/inovasi Adanya majalah dinding, buletin
ilmiah yang sudah dipasang pada tempatnya 2.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium sekolah/madrasah 27 Menetapkan ketentuan mengenai kesehatan
dan keselamatan kerja Dokumen identifikasi bahan B3, rambu-rambu K3 terpasang pada
tempatnya. 28 Menerapkan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
Laporan tentang kegiatan sosialisasi K3, pencatan pelanggaran K3 dan sanksinya serta
adanya reward bagi siswa yang baik 29 Menerapkan prosedur penanganan bahan
berbahaya dan beracun Dokumen identifikasi bahan-bahan B3, Laporan kegiatan
sosialisasi, rekaman pelanggaran SOP B3 serta sanksi bagi pelanggarnya. 30 Memantau
bahan berbahaya dan beracun, serta peralatan keselamatan kerja Dokumen berupa
Instrumen pemantauan K3 dan B3, dokumen foto penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD), peralatan pemadam kebakaran serta laporan pemamtauan Total 3/16/2012
Kemdikbud 197
 162. I. IDENTITAS GURU DAN PENILAI A. IDENTITAS GURU YANG DINILAI 1.
Nama dan Gelar : 2. Status PNS : 3. NIP : 4. Pangkat/golongan ruang/TMT : 5. Jabatan
Fungsional : 6. NUPTK : 8. Mata Pelajaran yang diampu : 9. Periode penilaian : B.
IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : 2. NSS/NISN : 3. Status : 4. Alamat Sekolah
a. Jalan : b. Desa/Kelurahan : c. Kecamatan : d. Kabupaten/Kota : e. Provinsi : f. Kode
Pos : g. Telepon : h. Faks. : i. e-mail : j. Website : C. DATA PENILAIAN 1. Waktu
Pelaksanaan a. Tanggal Pengamatan : b. Rentang Pemantauan : 2. Petugas Penilai a.
Nama dan Gelar : b. Status PNS : c. NIP : d. Pangkat/golongan ruang/TMT : e. Jabatan
Fungsional : f. NUPTK : g. Mata Pelajaran yang diampu : 3/16/2012 Kemdikbud 198
 163. PETA TUGAS UTAMA, KOMPETENSI DAN KINERJA GURU
BERDASARKAN RUBRIK PENILAIAN KINERJA No. DIMENSI TUGAS UTAMA
DAN INDIKATOR KINERJA KOMPETENSI PEDAGOGIK SOSIAL KEPRIBADIAN
PROFESIONAL I PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan
tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan
karakteristik peserta didik. Transfer Ilmu/Motivasi Transfer Ilmu 2. Guru menyusun
bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir Transfer Ilmu/Motivasi Transfer
Ilmu 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif Transfer Ilmu/Motivasi/-
Hasil Belajar Transfer Ilmu 4. Guru memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi pembelajaran Transfer Ilmu/Hasil Belajar II
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Membuka
Pembelajaran 5. Guru memulai pembelajaran dengan efektif Transfer Ilmu/Motivasi/-
Hasil Belajar Transfer Ilmu/Pengguna- an waktu efektif B. Kegaiatan Inti Pembelajaran.
6. Guru menguasai materi pelajaran. Transfer Ilmu/Motivasi Transfer Ilmu 7. Guru
menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif Transfer Ilmu Transfer Ilmu
Motivasi Transfer Ilmu/Pengguna- an waktu efektif 8. Guru memanfaatan sumber
belajar/media dalam pembelajaran. Transfer Ilmu Motivasi Transfer Ilmu 9. Guru
memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran Transfer
Ilmu/Motivasi Transfer Ilmu Transfer Ilmu/Motivasi 10. Guru menggunakan bahasa yang
benar dan tepat dalam pembelajaran Transfer Ilmu/Motivasi C. Penutup Pembelajaran 11.
Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif Transfer Ilmu/Motivasi Transfer
Ilmu/Hasil Belajar III PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru merancang alat
evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik Transfer
Ilmu/Hasil Belajar Transfer Ilmu 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode
penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai
kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP Transfer Ilmu/Hasil
Belajar/Motivasi Transfer Ilmu 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk
memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan
penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. Transfer Ilmu/Hasil Belajar
Motivasi/Hasil Belajar Transfer Ilmu
 164. No. DIMENSI TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA KOMPETENSI
PEDAGOGIK SOSIAL KEPRIBADIAN PROFESIONAL A PERENCANAAN
LAYANAN BK 1 Guru BK/Konselor dapat menunjukkan landasan keilmuan dan esensi
layanan BK pada jalur, jenis dan jenjang pendidikan dalam perencanaan layanan BK.
Pemahaman Siswa 2 Guru BK/Konselor dapat menyusun atau memilih instrumen,
menganalisis data, mengaplikasikan dan mengadministrasikan, serta menggunakan hasil
asesmen. Pemahaman Siswa 3 Guru BK/Konselor dapat merancang program BK
Pemahaman Siswa/ Motivasi B PELAKSANAAN LAYANAN BK Persiapan Layanan
BK 4 Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan BK dalam
penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) Pemahaman Siswa/ Kedisiplinan
Pelaksanaan Layanan BK 5 Pemahaman Siswa/ Kedisiplinan/Motivasi
Pemahaman Siswa/ Motivasi 6 Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan RPL
(Satlan/Satkung) dalam pelayanan BK. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan
RPL (Satlan/Satkung) dalam pelayanan BK. Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan RPL (Satlan/Satkung) dalam pelayanan BK.
Pemahaman Siswa/ Motivasi/Kedisiplinan 7 Guru BK/Konselor dapat
mengimplementasikan prinsip pendidikan dan dimensi pembelajaran dalam pelayanan
BK. Pemahaman Siswa/ Kedisiplinan/Motivasi 8 Guru BK/Konselor dapat
memfasilitasi pengembangan kehidupan pribadi, sosial, kemampuan belajar dan
perencanaan karir. Pemahaman Siswa/ Motivasi 9 Guru BK/Konselor dapat
memfasilitasi perolehan pelayanan BK sesuai dengan pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologis. Pemahaman Siswa/ Kedisiplinan/Motivasi 10 Guru
BK/Konselor dapar memfasilitasi pengembangan sikap, perilaku dan kebiasaan belajar.
Pemahaman Siswa/ Motivasi 11 Guru BK/Konselor dapat menerapkan
pendekatan/model konseling dalam pelayanan BK. Pemahaman Siswa/ Motivasi 12
Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dengan pihak terkait
dalam pelayanan BK. Kedisiplinan/ Keteladanan 13 Guru BK/Konselor dapat
mengelola sarana dan biaya pelaksanaan pelayanan BK. Kedisiplinan Penilaian
Keberhasilan Layanan BK 14 Guru BK/Konselor dapat melakukan penilaian proses
dan hasil pelayanan BK. Pemahaman Siswa C. EVALUASI , PELAPORAN DAN
TINDAK LANJUT LAYANAN BK 15 Guru BK/Konselor dapat mengevaluasi
program BK. Pemahaman Siswa 16 Guru BK/Konselor dapat menyusun laporan
pelaksanaan program (Lapelprog) berdasarkan hasil evaluasi program BK.
Kedisiplinan 17 Guru BK/Konselor dapat menentukan arah profesi (peran dan fungsi
guru BK/ Konselor). Keteladanan Kedisiplinan 18 Guru BK/Konselor dapat
merancang, melaksanakan, dan memanfaatkan hasil penelitian dalam BK.
Pemahaman Siswa/ Motivasi 3/16/2012 Kemdikbud 202 PETA TUGAS UTAMA,
KOMPETENSI DAN KINERJA GURU BK/KONSELOR BERDASARKAN RUBRIK
PENILAIAN KINERJA
 165. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU NO TUGAS UTAMA DAN
INDIKATOR KINERJA GURU HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN
DARI DATA/BUKTI- BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL
PENGAMATAN ITEM PENILAIAN INDIKATOR KINERJA GURU
PELAKSANAAN TUGAS UTAMA HASIL PENILAIAN YA TIDAK I
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik. Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dan dikembangkan berdasarkan SK/KD yang akan dicapai. b.
Tujuan pembelajaran memuat gambaran proses dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajarnya c. Tujuan pembelajaran disesuaikan
dengan kebutuhan belajar peserta didik Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator
kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian
kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3;
(75%<x≤100%)=4] 1 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan
mutakhir. Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a. Bahan ajar
disusun dari yang sederhana ke kompleks, mudah ke sulit dan/atau konkrit ke abstrak
sesuai dengan tujuan pembelajaran b. Keluasan dan kedalaman bahan ajar disusun
dengan memperhatikan potensi peserta didik (termasuk yang cepat dan lambat,motivasi
tinggi dan rendah) c. Bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Bahan ajar dirancang dengan
menggunakan sumber yang bervariasi (tidak hanya buku pegangan peserta didik) Jumlah
pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total
pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1;
(25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1
 166. 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir.
Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a. Bahan ajar disusun dari
yang sederhana ke kompleks, mudah ke sulit dan/atau konkrit ke abstrak sesuai dengan
tujuan pembelajaran b. Keluasan dan kedalaman bahan ajar disusun dengan
memperhatikan potensi peserta didik (termasuk yang cepat dan lambat,motivasi tinggi
dan rendah) c. Bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan perkembangan
Ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Bahan ajar dirancang dengan menggunakan sumber
yang bervariasi (tidak hanya buku pegangan peserta didik) Jumlah pernyataan Ya untuk
penilaian indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total
indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2;
(50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran
yang efektif Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a. Strategi,
pendekatan, dan metode pembelajaran relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai /kompetensi harus dikuasai peserta didik. b. Strategi dan metode
pembelajaran yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik c. Strategi dan
metode pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif,
dan psikomotor peserta didik. d. Setiap tahapan pembelajaran diberi alokasi waktu secara
proporsional dengan memperhatikan tingkat kompleksitas
 167. 4 Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan
strategi pembelajaran. Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a.
Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih dapat dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai (misalnya buku, modul untuk
kompetensi kognitif; media audio visual, Komputer untuk kompetensi keterampilan). b.
Sumber belajar/media pembelajaran termasuk TIK yang dipilih dapat memudahkan
pemahaman peserta didik (misalnya lidi/sempoa digunakan untuk operasi hitung
matematika, lampu senter, globe, dan bola untuk mengilustrasikan proses terjadinya
gerhana). c. Sumber belajar/media pembelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. Jumlah pernyataan Ya
untuk penilaian indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan
YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2;
(50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1 II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG
AKTIF DAN EFEKTIF A. Pembukaan Proses Pembelajaran 1. Guru memulai
pembelajaran dengan efektif Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah
Pengamatan a. Melakukan apersepsi b. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dalam rencana kegiatan Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja 0 Nilai
indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x
100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1
 168. B. Kegiatan Inti pemblajaran 2. Guru menguasai materi pelajaran Sebelum
Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a. Kemampuan menyesuiakan
materi dengan tujuan pembelajaran. b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata . c. Tingkat
ketepatan pembahasan dengan materi pembelajaran. d. Kemampuan menyajikan materi
secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) Jumlah pernyataan Ya untuk
penilaian indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total
indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2;
(50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1 3. Guru menerapkan pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai b.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut c. Menguasai kelas d. Melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual e. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect) f. Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Jumlah pernyataan Ya
untuk penilaian indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan
YA)/(total indikator penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2;
(50%<x≤75%)=3; (75%<x≤100%)=4] 1 4. Guru memanfaatan sumber belajar/media
dalam pembelajaran Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah Pengamatan a.
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/media pembelajaran b.
Menghasilkan pesan yang menarik c. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan
pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian
indikator kinerja 0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator
penilaian kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3;
(75%<x≤100%)=4] 1
 169. 2. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP. Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah
Pengamatan a. Menggunakan teknik penilaian otentik (kuis, pertanyaan lisan, pemberian
tugas, dsb.) untuk memantau kemajuan belajar peserta didik. b. Menggunakan teknik
penilaian (ulangan harian, tengah semester, dan ulangan semester) disusun untuk
mengukur hasil belajar peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotor. c.
Menerapkan penilaian portofolio dalam bentuk berbagai tugas terstruktur d.
Menggunakan alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar
sebagaimana disusun dalam RPP. Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja
0 Nilai indikator kinerja guru = {(total pernyataan YA)/(total indikator penilaian
kinerja)} x 100%; [(0<x≤25%)=1; (25%<x≤50%)=2; (50%<x≤75%)=3;
(75%<x≤100%)=4] 1 3. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan
rancangan pembelajaran selanjutnya Sebelum Pengamatan Selama Pengamatan Setelah
Pengamatan a. Menggunakan hasil analisis penilaian untuk mengidentifikasi
topik/kompetensi dasar yang mudah, sedang dan sulit sehingga diketahui kekuatan dan
kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. b.
Menggunakan hasil penilaian untuk menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan
pembelajaran c. Melaporkan kemajuan dan hasil belajar peserta didik kepada orang tua,
teman guru dan bagi peserta didik sebagai refleksi belajarnya. d. Memanfaatkan hasil
penilaian secara efektif untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan dan
masalah potensial untuk peningkatan keprofesian dalam menunjang proses pembelajaran
Jumlah pernyataan Ya untuk penilaian indikator kinerja 0
 170. • Penetapan YA (1) atau TIDAK (0) pd setiap butir penilaian indikator kinerja harus
didasarkan kepada hasil kajian/analisis berbagai dokumen dan/atau analisa catatan
pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat menggambarkan secara utuh (tdk sebagian)
butir penilaian tsb. • Berdasarkan jumlah pernyataan YA atau TIDAK tsb, penilai
menentukan nilai setiap indikator kinerja (4, 3, 2, atau 1) dgn terlebih dahulu
menghitungnya dengan rumus berikut: • Konversikan nilai tersebut dari persentase ke
angka dengan mengacu kepada rentang persentase sbb: • 75 % < X ≤ 100 % = 4; • 50 % <
X ≤ 75 % = 3; • 25 % <X ≤ 50 % = 2; dan • 0 % < X ≤ 25 % = 1. • Nilai setiap indikator
kinerja untuk masing-masing tugas utama guru dijumlahkan untuk mendapatkan nilai
total penilaian kinerja guru. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai
sesuai dengan Permennegpan dan RB No. 16 Tahun 2009.
 171. VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU PETUNJUK 1. Kumpulkan
dokumen perangkat pembelajaran dari guru sebelum pengamatan pembelajaran, cacatan
hasil pengamatan selama dan sesudah pembelajaran, serta cacatan kemajuan dan hasil
belajar peserta didik. 2. Baca dengan cermat item penilaian kinerja dan rubrik penilaian
dan selanjutnya bandingkan hasil analisis dokumen sebelum pengamatan pembelajaran,
cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah pembelajaran, serta cacatan kemajuan dan
hasil belajar peserta didik, untuk menetapkan item penilian kinerja terpenuhi atau tidak.
3. Jika masing-masing item dalam rubrik penilaian terpenuhi secara utuh, maka nyatakan
dengan YA dengan memberi tanda (√) dan jika masing-masing item pernyataan tersebut
hanya sebagian atau tidak utuh terpenuhi maka nyatakan dengan TIDAK dengan
memberi tanda (√). I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Indikator Kinerja 1.1:
Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus
dan memperhatikan karakteristik peserta didik. Dokumen yang Diperlukan: Perangkat
Pembelajaran Lengkap (misal: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan
Ajar, Media Pembelajaran, Portofolio Tugas Tertruktur Peserta Didik, Jurnal Kelas,
Daftar Hadir Siswa, dan lain-lain) ITEM PENILAIAN KINERJA RUBRIK PENILAIAN
a. Tujuan pembelajaran dirumuskan dan dikembangkan berdasarkan SK/KD yang akan
dicapai. a. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan di RPP telah mencakup semua
indikator ketercapaian hasil belajar. b. Tujuan pembelajaran memuat gambaran proses
dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan
belajarnya b. Tujuan pembelajaran dalam RPP dirumuskan dengan kata kerja yang jelas
(tidak menimbulkan penafsiran ganda), dapat dikerjakan (peserta didik dapat
melakukannya) dan terukur (dapat dinilai hasilnya baik secara tertulis, lisan maupun
bentuk hasil kerja peserta didik lainnya c. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan belajar peserta didik c. Tujuan pembelajaran di RPP dijenjangkan sesuai
dengan tingkat an kelas
 172. REKAP HASIL PK GURU NO TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU
NILAI KINERJA I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan
tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan
karakteristik peserta didik 4 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual
dan mutakhir 1 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 1 4. Guru
memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi
pembelajaran 1 Sub Total Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 7 II.
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A.
Kegiatan pendahuluan 5. Guru memulai pembelajaran dengan efektif 1 B. Kegiatan inti
6. Guru menguasai materi pelajaran 1 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif 1 8. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran 1 9. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam
pembelajaran 1 10. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif 1 Sub Total
Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 7 III.
PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik 1 13. Guru menggunakan berbagai
strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik
dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP 1 14. Guru
memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik
tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
1 Sub Total Nilai Kinerja Penilaian Pembelajaran 3 TOTAL NILAI KINERJA GURU 17
KONVERSI TOTAL NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN
DAN RB NO 16 TAHUN 2009, PASAL 15) 30,36 KATEGORI NILAI KINERJA
GURU KURANG 10/30/2012
 173. NO DIMENSI TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA
I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik 4 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 4 3.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4 4. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 4 Sub Total
Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 16 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan pendahuluan 5. Guru
memulai pembelajaran dengan efektif 4 B. Kegiatan inti 6. Guru menguasai materi
pelajaran 4 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 4 8. Guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 4 9. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 4 10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran 4 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif 4 Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 28 III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
4 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 4 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya 4 Sub Total Nilai Kinerja
Penilaian Pembelajaran 12 TOTAL NILAI KINERJA GURU 56 KONVERSI TOTAL
NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16
TAHUN 2009, PASAL 15) 56 KATEGORI NILAI KINERJA GURU AMAT BAIK
REKAP HASIL PK GURU 10/30/2012
 174. NO DIMENSI TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA
I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik 3 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 2 3.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 2 4. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 2 Sub Total
Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 9 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan pendahuluan 5. Guru
memulai pembelajaran dengan efektif 2 B. Kegiatan inti 6. Guru menguasai materi
pelajaran 3 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 3 8. Guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 3 9. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 3 10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran 3 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif 3 Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 20 III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
3 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 3 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya 3 Sub Total Nilai Kinerja
Penilaian Pembelajaran 9 TOTAL NILAI KINERJA GURU 38 KONVERSI TOTAL
NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16
TAHUN 2009, PASAL 15) 67.85 KATEGORI NILAI KINERJA GURU CUKUP
REKAP HASIL PK GURU 10/30/2012
 175. Latihan Perhitungan Angka Kredit dari PK GURU10/30/2012
 176. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) 2.4. FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT
PK GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……. ....... Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12), serta AKP 15
(maks), namun ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 24 jam pel/minggu,
perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per
tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 ……... 10/30/2012
 177. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12), serta AKP 15 (maks), namun
ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 24 jam pel/ minggu, maka perolehan angka
kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AK per tahun= 150 – (4+12) – 15 x (24/24) x
75% = 22.312 11.156 semester 4 8 10/30/2012
 178. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) : Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; …….... ..........Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, namun
baru bisa mengumpulkan 3 dan 8), serta utk AKP 15, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2, ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 179. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, namun baru bisa
mengumpulkan 3 dan 8), serta utk AKP 15, namun ybs baru bisa mengumpulkan AKP 2,
ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK • 4 AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 3+8 AKP
maksimum= 15, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= 150 – ((4+12) – (3+8)) – (15-
2) x (24/24) x 75% = 24.75 4 10/30/2012
 180. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran): Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke
dlm skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase
angka kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs
pada thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya,
ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 181. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4 bisa
mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar 24
jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan
rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4
AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan
ybs bisa memiliki 15 AK per tahun= 150 – ((4+12) – (4+12)) – (15-15) x (24/24) x 75%
= 28.125 4 (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli,
benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit
standar maksimalnya) 10/30/2012
 182. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran): Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Thn
2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm skala
nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada
thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya, ybs
mengajar 20 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung
berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x
NPK 4 .......... 10/30/2012
 183. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4 bisa
mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar 20
jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan
rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4
AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan
ybs bisa memiliki 15 AK per tahun= 150 – (16 – 16) – (15-15) x (20/24) x 75% = 23.44 4
(dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli, benar) oleh
Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit standar
maksimalnya) 10/30/2012
 184. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran): Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Thn
2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm skala
nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada
thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), namun utk AKP ybs hanya bisa memenuhi 2
AK, ybs mengajar 20 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 185. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4 bisa
mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 2, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar 20 jam
pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus •
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AKPKB
wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan ybs bisa
memiliki 2 AK per tahun= 150 – (16 – 16) – (15-2) x (20/24) x 75% = 21.406 4 (dgn
catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli, benar) oleh Tim
Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit standar
maksimalnya)10/30/2012
 186. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran): Misal PK guru ybs mendapat 38 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16 Thn
2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm skala
nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada
thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), namun utk AKP ybs hanya bisa memenuhi 2
AK, ybs mengajar 18 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 187. Nilai PK Guru= 38/56 x100 = 67.85, berada pada kategori Cukup atau 75% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4 bisa
mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 2, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar 18 jam
pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus •
Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AKPKB
wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan ybs bisa
memiliki 2 AK per tahun= 150 – (16 – 16) – (15-2) x (18/24) x 75% = 19.266 4 (dgn
catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli, benar) oleh Tim
Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit standar
maksimalnya)10/30/2012
 188. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 45 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; …….... ..........Berdasarkan hasil konversi ke
dlm skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase
angka kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs
pada thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya,
ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 189. Nilai PK Guru= 45/56 x100 = 80,357 berada pada kategori Baik atau 100% • Misal
Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4 bisa
mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar 24
jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan
rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4
AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan
ybs bisa memiliki 15 AK per tahun= 150 – ((4+12) – (4+12)) – (15-15) x (24/24) x 100%
= 37,500 4 (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli,
benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit
standar maksimalnya) 10/30/2012
 190. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 53 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke
dlm skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase
angka kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs
pada thn ke- 4 bisa mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya,
ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 191. Nilai PK Guru= 53/56 x100 = 94,642 berada pada kategori AmatBaik atau 125% •
Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4
bisa mengumpulkan 4 dan 12), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhinya, ybs mengajar
24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan
rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4
AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 4+12 AKP maksimum= 15, sedangkan
ybs bisa memiliki 15 AK per tahun= 150 – ((4+12) – (4+12)) – (15-15) x (24/24) x 125%
= 46,875 4 (dengan catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima oleh Tim Penilai
Jabfung Guru) 10/30/2012
 192. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 53 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke
dlm skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase
angka kreditnya Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs
pada thn ke- 4 bisa mengumpulkan 3 dan 8), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhi 10,
ybs mengajar 20 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 193. Nilai PK Guru= 53/56 x100 = 94,642 berada pada kategori AmatBaik atau 125% •
Misal Guru ybs gol IV/a, ybs wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 12, ybs pada thn ke- 4
bisa mengumpulkan 3 dan 8), serta utk AKP 15, ybs bisa memenuhi 10, ybs mengajar 20
jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan
rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4
AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs memiliki 3+8 AKP maksimum= 15, sedangkan
ybs bisa memiliki 10 AK per tahun= 150 – ((4+12) – (3+8)) – (15-10) x (20/24) x 125%
= 36,458 4 (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima (lengkap dan asli,
benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang adalah angka kredit
standar maksimalnya) 10/30/2012
 194. NO DIMENSI TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA
I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik 4 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 3 3.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4 4. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 3 Sub Total
Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 14 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan pendahuluan 5. Guru
memulai pembelajaran dengan efektif 4 B. Kegiatan inti 6. Guru menguasai materi
pelajaran 4 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 4 8. Guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 4 9. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 4 10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran 4 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif 3 Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 27 III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
4 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 4 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya 3 Sub Total Nilai Kinerja
Penilaian Pembelajaran 11 TOTAL NILAI KINERJA GURU 52 KONVERSI TOTAL
NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16
TAHUN 2009, PASAL 15) 92.85 KATEGORI NILAI KINERJA GURU AMAT BAIK
REKAP HASIL PK GURU 10/30/2012
 195. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 52 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 24 jam pel/minggu, maka perolehan
angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun =
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 196. Nilai PK Guru= 52/56 x 100 = 92.85, berada pada kategori Amat Baik atau 125% •
Misal Guru ybs gol III/d wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun
ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 24 jampel /minggu maka perolehan angka
kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AK per tahun= 100 – (4+8) – 10 x (24/24) x
125%= 24.375 4 10/30/2012
 197. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 52 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 20 jam pel/minggu, maka perolehan
angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun =
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 198. Nilai PK Guru= 52/56 x 100 = 92.85, berada pada kategori Amat Baik atau 125% •
Misal Guru ybs gol III/d wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun
ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 20 jampel /minggu maka perolehan angka
kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AK per tahun= 100 – (4+8) – 10 x (20/24) x
125%= 20.312 4 10/30/2012
 199. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 52 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 18 jam pel/minggu, maka perolehan
angka kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun =
(AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 200. Nilai PK Guru= 52/56 x 100 = 92.85, berada pada kategori Amat Baik atau 125% •
Misal Guru ybs gol III/d wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun
ybs belum bisa memenuhinya, ybs mengajar 18 jampel /minggu maka perolehan angka
kredit (pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK • 4 AK per tahun= 100 – (4+8) – 10 x (18/24) x
125%= 18.281 4 10/30/2012
 201. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 52 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun ybs baru bisa mengumpulkan 3 dan 6, serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2 , ybs mengajar 24 jam pel/minggu, maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 202. Nilai PK Guru= 52/56 x100 = 92.85, berada pada kategori Amat Baik atau 125% •
Misal Guru ybs gol III/d wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun
ybs baru bisa mengumpulkan 3 dan 6, serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2 ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki
3+6 AKP maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= 100 – (12-9) – (10-
2) x (24/24) x 125%= 27.812 4 10/30/2012
 203. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 52 ………
Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun ybs baru bisa mengumpulkan 3 dan 6, serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2 , ybs mengajar 20 jam pel/minggu, maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 204. Nilai PK Guru= 52/56 x100 = 92.85, berada pada kategori Amat Baik atau 125% •
Misal Guru ybs gol III/d wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun
ybs baru bisa mengumpulkan 3 dan 6, serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2 ybs mengajar 20 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki
3+6 AKP maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= ((100 – (12-9) –
(10-2)) x (20/24) x 125%= 23.177 4 10/30/2012
 205. NO DIMENSI TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA
I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta
didik 3 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 3 3.
Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4 4. Guru memilih sumber
belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran 4 Sub Total
Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 14 II. PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan pendahuluan 5. Guru
memulai pembelajaran dengan efektif 3 B. Kegiatan inti 6. Guru menguasai materi
pelajaran 3 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 3 8. Guru
memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 3 9. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 3 10. Guru menggunakan bahasa
yang benar dan tepat dalam pembelajaran 3 C. Kegiatan penutup 11. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan efektif 3 Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran yang Aktif dan Efektif 21 III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 12. Guru
merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik
4 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis dalam RPP 3 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian
untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan
bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya 3 Sub Total Nilai Kinerja
Penilaian Pembelajaran 10 TOTAL NILAI KINERJA GURU 45 KONVERSI TOTAL
NILAI KINERJA GURU KE SKALA 100 (PERMENNEG PAN RAN RB NO 16
TAHUN 2009, PASAL 15) 80.36 KATEGORI NILAI KINERJA GURU
BAIK10/30/2012 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA
 206. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 45 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun baru bisa mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2, ybs mengajar 24 jam pel/minggu , maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 207. Nilai PK Guru= 45/56 x 100 = 80.36, berada pada kategori Baik atau 100% • Misal
Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun baru bisa
mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa mengumpulkan AKP 2,
ybs mengajar 24 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki 3+6 AKP
maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= ((100 – (12-9) – (10-2) )x
(24/24) x 100% = 22.25 4 • (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima
(lengkap dan asli, benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang
adalah angka kredit standar maksimalnya)10/30/2012
 208. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 45 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun baru bisa mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2, ybs mengajar 18 jam pel/minggu , maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 209. Nilai PK Guru= 45/56 x 100 = 80.36, berada pada kategori Baik atau 100% • Misal
Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun baru bisa
mengumpulkan 3 dan 6, serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa mengumpulkan AKP 2,
ybs mengajar 18 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki 3+6 AKP
maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= ((100 – (12-9) – (10-2))x
(18/24) x 100% = 16.687 4 10/30/2012
 210. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 45 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun baru bisa mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 2, ybs mengajar 20 jam pel/minggu , maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 211. Nilai PK Guru= 45/56 x 100 = 80.36, berada pada kategori Baik atau 100% • Misal
Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun baru bisa
mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa mengumpulkan AKP 2,
ybs mengajar 20 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki 3+6 AKP
maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun= ((100 – ((4+8)-(3+6)) – (10-
2)) x (20/24) x 100% = 18.541 4 • (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya
diterima (lengkap dan asli, benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan
Penunjang adalah angka kredit standar maksimalnya) 10/30/2012
 212. 100 tertinggiGURUPKNilai GURUPKNilai (100)GURUPKNilai ×=
………………………………….., ……………….. Guru yang dinilai Penilai Kepala
Sekolah (…………………………) (……………………………)
(………………………………) FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK
GURU Nilai PK GURU (Pembelajaran) Misal PK guru ybs mendapat 45 ………
Konversi nilai PK GURU ke dlm skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RB No. 16
Tahun 2009 dgn menggunakan rumus; ……… ……....Berdasarkan hasil konversi ke dlm
skala nilai sesuai dgn peraturan tsb, selanjutnya ditetapkan sebutan dan persentase angka
kreditnya Misal Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10,
namun baru bisa mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa
mengumpulkan AKP 4, ybs mengajar 18 jam pel/minggu , maka perolehan angka kredit
(pembelajaran) yg dihitung berdasarkan rumus Angka Kredit per tahun = (AKK –
AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 .......... 10/30/2012
 213. Nilai PK Guru= 45/56 x 100 = 80.36, berada pada kategori Baik atau 100% • Misal
Guru ybs gol IIId wajib memiliki AK utk PKB (4 dan 8), serta AKP 10, namun baru bisa
mengumpulkan 3 dan 6), serta utk AKP 10, namun ybs baru bisa mengumpulkan AKP 4,
ybs mengajar 18 jam pel/minggu maka perolehan angka kredit (pembelajaran) yg
dihitung berdasarkan rumus • Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK 4 AKPKB wajib = 4+8, sedangkan ybs memiliki 3+6 AKP
maksimum= 10, sedangkan ybs memiliki 2 AK per tahun=((100 – ((4+8)-(3+6)) – (10-4))
x (18/24) x 100% = 17.062 4 • (dgn catatan bhw semua AKPKB dan AKPnya diterima
(lengkap dan asli, benar) oleh Tim Penilai Jabfung Guru, dan utk PKB dan Penunjang
adalah angka kredit standar10/30/2012
 214. Rangkuman LatihanKriteria Hasil Kinerja Golongan III/D IVA Beban Kerja Tatap
Muka 18 20 24 18 20 24 Angka Kredit yang diperoleh dengan PKB dan Penunjang Amat
Baik PK 52 18.281 (0) 20.312 (0) 23.177 (3+6) + 2 24.375 (0) 27.812 (3+6) + 10 PK 53
36.458 (3+8) + 10 46.875 (4+12) +15 Baik PK 45 17.06 (3+6) +4 16.687 (3+6) +2
18.542 (3+6) +2 22.25 (3+6) + 10 37.55 (4+12) + 15 Cukup PK 38 19.266 (4+12) +2
21.406 (4+12) +2 23.44 (4+12) +15 22.312 (0) 24.75 (3+8) +2 28.125 4+12) +15
3/16/2012 Kemdikbud
 215. Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 • Jika
AKPKB tidak ada /kecil, maka AK per tahun juga akan terpengaruh menjadi lebih kecil •
Jika AKP tidak ada /kecil (meskipun tidak wajib), maka AK per tahun juga akan
terpengaruh menjadi lebih kecil • Jika JM kurang dari 24 jam, maka AK per tahun juga
akan terpengaruh menjadi lebih kecil • Jika NPK kecil, maka AK per tahun juga akan
terpengaruh menjadi lebih kecil • Kesimpulannya: jika PKB, Penunjang, jam mengajar
dipenuhi , dan hasil PK Guru amat baik , maka AK per tahun dari pembelajaran menjadi
maksimal. Dgn catatan, semua bukti-bukti terpenuhi dan dpt diterima oleh Tim Penilai
Jabfung Guru. Jika tidak bisa diterima oleh Tim Penilai, kembali spt AK semula. •
Artinya: ada perbedaan AK yang diperoleh dari guru yg kualitas kinerja dan mendorong
guru melakukan PKB danprestasinya amat baik .= Penunjang, sekaligus memberikan
penghargaan utk guru10/30/2012
 216. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA GURU SELAMA UJI COBA PK GURU
DAN PKB 1. Guru semakin mengubah gaya mengajarnya yg masih tradisional serta
mengembangkan kompetensinya dlm memberikan layanan pendidikan di sekolah, spt
membaca buku referensi utk meningkatkan pengetahuannya 2. Guru semakin aktif
bertanya dan mencoba berbagai macam teknik pembelajaran utk meningkatkan
kemampuan siswanya. 3. Meningkatnya motivasi guru dlm melaksanakan indikator
penilaian dan upaya peningkatan kompetensi melalui PKB 4. Meningkatnya kemampuan
guru dlm kompetensi pedagogik, pemahaman karakteristik siswa, serta penggunaan
media pembelajaran berbasis ICT. 5. Terjadi perubahan pd aktifitas guru terutama dlm
mempersiapkan dokumen dan metode yg akan digunakan dlm proses pembelajaran serta
dlm upaya memperbaiki indikator yang di bawah standar.2543/16/2012 Kemdikbud
 217. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SISWA SELAMA UJI COBA PK GURU
DAN PKB Siswa semakin kreatif dan aktif bertanya tentang materi pelajaran sbg
dampak perubahan metode pembelajaran guru. Meningkatnya motivasi dan hasil belajar
siswa yg terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa. Siswa lebih serius mengikuti
pelajaran karena pemberian metode yang tepat oleh guru. 2553/16/2012 Kemdikbud
 218. Melakukan verifikasi hasil PK GURU yang dikerjakan di sekolah/madrasah melalui
proses membandingkan antara: Rekap Hasil PK GURU Laporan dan Evaluasi kinerja
guru Format perhitungan angka kredit Menghitung angka kredit hasil PK GURU TIM
PENILAI ANGKA KREDITTIM PENILAI ANGKA KREDIT Catatan; Jika diperlukan
pada proses verifikasi tim penilai melakukan kunjungansekolah/madrasah (siapa yang
membiayai?) 2563/16/2012 Kemdikbud
 219. Sanksi Penilai dan guru yg dinilai akan dikenakan sanksi apabila ybs terbukti
melanggar prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru, shg menyebabkan
Penetapan Angka Kredit (PAK) diperoleh dgn cara melawan hukum. 1. Diberhentikan
sbg Guru atau kepsek/madrasah dan/atau Pengawas. 2. Bagi penilai, wajib
mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan semua penghargaan
yg pernah diterima sejak ybs melakukan proses PK guru. 3. Bagi guru wajib
mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan semua penghargaan
yg pernah diterima sejak ybs memperoleh dan mempergunakan PAK yg dihasilkan dari
PK guru. 4. Guru yg tdk dpt memenuhi kinerja yg dipersyaratkan utk kenaikan pangkat
dan jabatan, padahal ybs telah diikutsertakan dlm pembinaan pengembangan keprofesian,
beban kerjanya dikurangi shg kurang dari 24 jam tatap muka atau dianggap
melaksanakan beban kerja kurang dari 24 jam tatap muka 10/30/2012
 220. CONTOH-CONTOH SOAL 10/30/2012
 221. Nama: Budiman, S.Pd NIP: 1982017 201103 1 001 NUPTK: 584774764830012
Nomor seri kartu pegawai: F 00491 Tempat dan tanggal lahir: Cianjur, 17 Januari 1982
Jenis kelamin: Laki-laki Pendidikan yg diperhitungkan AK-nya: S1 Pangkat/Gol/TMT:
III/a/ Penata Muda/01 April 2012 Jabatan: Guru Pertama Masa kerja golongan (baru): 4
tahun 2 bulan Jenis guru: Guru Bahasa Indonesia Unit kerja: SMP Negeri 2 Cianjur
KETERANGAN PERORANGANKETERANGAN PERORANGAN 2593/16/2012
Kemdikbud
 222. Hasil PK Guru dalam proses pembelajaran Tahun pertama (2 semester) 7,89 Tahun
kedua (4 semester) 10,5 Tahun ketiga (6 semester) 10,5 Tahun keempat (8 semester)
13,13 Total 42,02 Isikan pada I. UNSUR UTAMA 2 . PEMBELAJARAN/BIMBINGAN
DAN TUGAS TERTENTU A. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi …..dst. 42,02 PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Budiman, S.Pd. untuk
4 tahun ( 8 semester) PERHITUNGAN ANGKA KREDIT Budiman, S.Pd. untuk 4 tahun
( 8 semester) 2603/16/2012 Kemdikbud
 223. KEGIATAN UNSUR UTAMA Budiman, S.Pd. (selain pelaksanaan pembelajaran)
KEGIATAN UNSUR UTAMA Budiman, S.Pd. (selain pelaksanaan pembelajaran) 1.
Menjadi wali kelas: Menjadi wali kelas tahun ketiga = 5% × 10,5 = 0,53 Menjadi wali
kelas tahun keempat = 5% × 13,13 = 0,66 Total angka kredit dari peran sbg wali kelas =
0,53 + 0,66 = 1,19 Isikan pada I. UNSUR UTAMA 2 .
PEMBELAJARAN/BIMBINGAN DAN TUGAS TERTENTU C. Melaksanakan tugas
lain yg relevan dgn fungsi sekolah/ madrasah 7. Menjadi wali kelas 2 tahun 1,19
2613/16/2012 Kemdikbud
 224. - Tahun pertama = (2% × 7,89) × 2 = 0,16 × 2 = 0,32 - Tahun kedua = (2% × 10,5) ×
2 = 0,21 × 2 = 0,42 - Tahun ketiga = (2% × 10,5) × 1 = 0,21 (hanya boleh dihitung satu
kali sebab sdh ada angka kredit sbg wali kelas (5%), nilainya lebih besar) - Tahun
keempat = (2% × 13,13) × 1 = 0,26 (hanya boleh dihitung satu kali sebab sdh ada angka
kredit sbg wali kelas (5%), nilainya lebih besar) TOTAL = 0,32 + 0,42 + 0,21 + 0,26 =
1,21 2. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar di sekolah selama 8
semester: 2623/16/2012 Kemdikbud
 225. Isikan pada I. UNSUR UTAMA 2 . PEMBELAJARAN/BIMBINGAN DAN
TUGAS TERTENTU C. Melaksanakan tugas lain yg relevan dgn fungsi sekolah/
madrasah 8. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhdp proses dan hasil belajar
1,21 2633/16/2012 Kemdikbud
 226. Kegiatan PKB bagi Budiman, S.Pd.Kegiatan PKB bagi Budiman, S.Pd. 1.
Keikutsertaan Budiman, S.Pd. pd pelatihan penyusunan soal pola 50 jam, mendapatkan
AK = 1 (sesuai Permenneg PAN dan RB16/2009) Isikan pada I. UNSUR UTAMA 3 .
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A. Melaksanakan
pengembangan diri 1. Mengikuti diklat fungsional f. Lamanya antara 30 s.d 80 jam 1
2643/16/2012 Kemdikbud
 227. 2. Keikutsertaan Budiman, S.Pd. Pada workshop: - Peserta pd workshop SKL, AK
0,15 (sesuai Permenneg PAN dan RB 16/2009) - Peserta pada workshop KTSP, AK 0,15
(sesuai Permenneg PAN dan RB 16/2009) Total = 0,15 + 0,15 = 0,3 Isikan pada I.
UNSUR UTAMA 3 . PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN A.
Melaksanakan pengembangan diri 2. Kegiatan kolektif guru yg meningkatkan
kompetensi dan/atau keprofesian guru a. Lokakarya atau kegiatan bersama ……dst. 0,3
2653/16/2012 Kemdikbud
 228. Kegiatan Budiman, S.Pd. dalam unsur penunjangKegiatan Budiman, S.Pd. dalam
unsur penunjang Melaksanakan satu kali tugas sbg pengawas ujian nasional pd tahun
kedua (ada bukti SK), mendapat angka kredit 0,08 (sesuai Permenneg PAN dan RB
16/2009) Isikan pada II. UNSUR PENUNJANG B. Melaksanakan kegiatan yg
mendukung tugas guru 1. Melaksanakan kegiatan yg mendukung tugas guru b. Sebagai
pengawas ujian penilaian dan evaluasi terhdp proses dan hasil belajar tingkat: 2) nasional
0,08 2663/16/2012 Kemdikbud
 229. PERHITUNGAN ANGKA KREDIT utk Budiman S.Pd. selama 4 tahun
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT utk Budiman S.Pd. selama 4 tahun I. UNSUR
UTAMA: - Pelaksanaan pembelajaran 42,02 - Pelaksanaan tugas lain Sbg wali kelas 1,19
Sbg pengawas ujian di sekolah 1,21 - Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Diklat
fungsional pola 30-80 jam 1 Peserta lokakarya 0,3 JUMLAH UNSUR UTAMA 45,72
2673/16/2012 Kemdikbud
 230. II. UNSUR PENUNJANG: - Pengawas ujian nasional 0,08 JUMLAH UNSUR
PENUNJANG 0,08 Total perolehan angka kredit bagi Budiman, S.Pd. selama periode
penilaian dari 01/01/2012 s.d 31/12/2015 = 45,72 + 0,08 = 45,80 2683/16/2012
Kemdikbud
 231. Budiman, S.Pd blm bisa naik pangkat dari III/a ke III/b sebab: - AK yg diperoleh
blm memenuhi syarat minimal yg ditetapkan, yaitu 50 (dlm hal ini Budiman, S.Pd. baru
berhasil mengumpulkan AK sejumlah 45,80) - porsi AK dari PKB blm memenuhi syarat
minimal yg ditetapkan, yaitu minimal 3 (dlm hal ini Budiman, S.Pd. baru berhasil
mengumpulkan AK sejumlah 1,3) KESIMPULANKESIMPULAN 10/30/2012
 232. Nama: Hartini, S.Pd NIP: 19700817 200503 2 007 NUPTK: 584774764830017
Nomor seri kartu pegawai: F 00411 Tempat dan tanggal lahir: Jember, 17 Agustus 1970
Jenis kelamin: Perempuan Pendidikan yg diperhitungkan AK-nya: S1 Pangkat/Gol/TMT:
Penata/III/c/01 Oktober 2012 Jabatan: Guru Madya Masa kerja golongan (baru): 3 tahun
9 bulan Jenis guru: Guru Geografi Unit kerja: SMA Negeri 1 Jember KETERANGAN
PERORANGANKETERANGAN PERORANGAN 10/30/2012
 233. HASIL PENILAIAN KINERJA Hartini, S.Pd. sebagai Guru Madya III/c HASIL
PENILAIAN KINERJA Hartini, S.Pd. sebagai Guru Madya III/c Periode Pembelajaran
WKS Tahun 2012/2013 20,25 20,25 Tahun 2013/2014 20,25 20,25 Tahun 2014/2015
20,25 20,25 Tahun 2015/2016 25,31 20,25 10/30/2012
 234. PERHITUNGAN AK PK GURU Hartini, S.Pd. sebagai WKS dan guru golongan
III/c PERHITUNGAN AK PK GURU Hartini, S.Pd. sebagai WKS dan guru golongan
III/c Periode Pemb. 50% Pemb. WKS 50% WKS AK 2012/2013 20,25 10,13 20,25 10,13
20,26 2013/2014 20,25 10,13 20,25 10,13 20,26 2014/2015 20,25 10,13 20,25 10,13
20,26 2015/2016 25,31 12,66 20,25 10,13 22,79 Total 43,05 40,52 Total perolehan angka
kredit (unsur pembelajaran dan pelaksanaan tugas tambahan) 83,57 10/30/2012
 235. Isikan pada I. UNSUR UTAMA 2 . PEMBELAJARAN/BIMBINGAN DAN
TUGAS TERTENTU A. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi
…..dst. 43,05 C. Melaksanakan tugas lain yg relevan dgn fungsi sekolah/madrasah 2.
Menjadi wakil kepala sekolah 4 tahun 40,52 JUMLAH 83,57 10/30/2012
 236. Unsur pengembangan diri Hartini, S.Pd.Unsur pengembangan diri Hartini, S.Pd. No
Kegiatan AK 1. Pelatihan model-model pembelajaran pola 200 jam 3 2. Peserta
workshop pengembangan bahan ajar 0,15 3. Peserta seminar integrasi pendidikan, budaya
dan karakter bangsa pd mata pelajaran geografi 0,1 Total unsur pengembangan diri 3,25
10/30/2012
 237. Isikan pada I. UNSUR UTAMA 3 . PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN A. Melaksanakan pengembangan diri 1. Mengikuti diklat
fungsional d. Lamanya antara 181 s.d 480 jam 3 2. Kegiatan kolektif guru yg …………
dst. a. Lokakarya atau kegiatan bersama (spt kelompok kerja guru) ….dst. 0,15 b.
Keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, koloqium, …….. dst) 2) Menjadi peserta
kegiatan ilmiah 0,1 Total unsur pengembangan diri 10/30/2012
 238. Hartini menghasilkan karya ilmiah yg sdh dinilai dgn AK 6 Unsur karya
ilmiah/karya inovatif Hartini, S.Pd.Unsur karya ilmiah/karya inovatif Hartini, S.Pd. Tdk
ada rincian lebih lanjut ttg hal ini, shg penilai perlu memeriksa karya ilmiah yg dihasilkan
oleh Hartini, S.Pd. Jika benar, maka unsur ini dpt dimasukkan dlm unsur PKB pd bagian
yg sesuai. Isikan pada I. UNSUR UTAMA 3 . PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN B. Melaksanakan publikasi ilmiah ………….. (cari yang sesuai) 6
Total unsur publikasi ilmiah 6 10/30/2012
 239. Unsur penunjang Hartini, S.Pd.Unsur penunjang Hartini, S.Pd. No Kegiatan unsur
penunjang AK 1. Ijazah S2 yg tdk sesuai bidang (sesuai Permenneg PAN dan RB
16/2009) 10 2. Pengurus aktif PGRI (4 × 1) Ket.: menurut Permenneg PAN dan RB
16/2009, AK pengurus aktif organisasi adalah 1 per tahun 4 3. Instruktur di MGMP IPS
Jember (5 × 2 × 2 jam × 0,04) Keterangan: menurut Permenneg PAN dan RB 16/2009,
AK sbg instruktur adalah 0,04 per 2 jam 0,4 Total unsur penunjang 14,4 10/30/2012
 240. Isikan pada II. UNSUR PENUNJANG A. Memperoleh gelar/ijazah …………..dst.
1. Memperoleh gelar/ijazah yg tdk sesuai dgn bidang yg diampunya b. Pascasarjana (S2)
10 B. Melaksanakan kegiatan yang ………dst. 1. Melaksanakan kegiatan yg mendukung
tugas guru c. Menjadi anggota organisasi profesi sbg: 1). Pengurus aktif 4 d. Menjadi
tutor/pelatih/instruktur 0,4 Total unsur penunjang 14,4 (Maksimum yg dpt digunakan 10
AK = 10% AKK) 10/30/2012
 241. PERHITUNGAN ANGKA KREDIT untuk Hartini S.Pd. selama 4 tahun
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT untuk Hartini S.Pd. selama 4 tahun I. UNSUR
UTAMA: - Pelaksanaan pembelajaran 43,05 - Pelaksanaan tugas lain Sebagai wakil
kepala sekolah 40,52 - Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan diri
3,25 Karya ilmiah 6 JUMLAH UNSUR UTAMA 92,82 10/30/2012
 242. II. UNSUR PENUNJANG: - Ijazah S2 yg tdk sesuai 10 - Pengurus aktif organisasi
profesi - - Menjadi instruktur - JUMLAH UNSUR PENUNJANG 10 Total perolehan AK
bagi Hartini, S.Pd. selama periode penilaian dari 01–07–2012 s.d. 30–06–2016 = 92,82 +
10 = 102,82 10/30/2012
 243. Hartini, S.Pd bisa naik pangkat dari III/c ke III/d sebab: - AK yg diperoleh telah
melebihi syarat minimal yg ditetapkan, yaitu 100 (dlm hal ini Hartini, S.Pd. berhasil
mengumpulkan AK sejumlah 102,82) - porsi AK dari PKB telah memenuhi syarat
minimal yg ditetapkan, yaitu 3 dari pengembangan diri dan 6 dari penulisan karya ilmiah
(dlm hal ini Hartini, S.Pd. berhasil mengumpulkan AK sejumlah 3,25 dari pengembangan
diri dan 6 dari publikasi ilmiah) KESIMPULANKESIMPULAN 10/30/2012
 244. Soal 1 • Arief Sujana, S.Pd. adalah guru Matematika dgn jabatan Guru Pertama pgkt
dan gol ruang Penata Muda III/a TMT 1 April 2015. Arief Sujana, S.Pd. yg mengajar 26
jam tatap muka per minggu dan telah mengikuti PK GURU pd April 2016 dgn nilai 40.
Apakah Arief Sujana, SPd. dpt naik pangkat tepat waktu (4 tahun) setingkat lebih tinggi,
apabila unsur PKB dan penunjang memenuhi syarat kenaikan pangkat? 10/30/2012
 245. 1) Konversi hasil PK GURU ke skala 0 – 100 40 = ----------- x 100 = 71,43 56 2)
Cari NPK, gunakan skala konversi • rentang: rentang ….: sebutan “cukup” , NPK: 75%
3) Tentukan angka kredit per tahun (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK Angka
kredit per tahun = ---------------------------------------------------------- 4• • {(…50 – (3+0) -
5 } x 26/26x 75% = ------------------------------------------- = 7,875 4 10/30/2012
 246. 4) Angka kredit yg diperoleh Arief Sujana, S.Pd dlm 4 tahun (jika sama
perolehannya): 7, 875 x 4 = 31,5 • IIIa ke IIIb : AKK 50, PKB dan Penunjang sesuai dgn
persyaratan 5) AKK: 31,5 + 3 + 5 = 39,5 6) Arief Sujana, S.Pd belum dapat naik pangkat/
jabatan dalam 4 tahun. 10/30/2012
 247. Soal 2 • Adi Agus, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina gol ruang IV/a TMT
1 April 2013 mengajar Bahasa Inggris dan diberi tugas tambahan sbg kepala sekolah. Adi
Agus, SPd. memperoleh hasil PKG 50 dan sbg kepala sekolah mendapat nilai 20, serta
melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per minggu berturut-turut selama 4
tahun. Jika ybs dlm 4 thn terakhir memperoleh 4 AK dari kegiatan pengembangan diri, 10
AK dari publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan 8 AK dari kegiatan penunjang, apakah
Adi Agus, SPd. dpt naik pangkat dlm kurun waktu 4 tahun?10/30/2012
 248. Perhitungan angka kredit sbg Guru: •PKG (100) = 50/56 x 100 = 89,28 •Rentang:
…..Kategori baik NPK : 100% • (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK AK per
tahun = ---------------------------------------------------- 4 AKPKB wajib = 4+12, sedangkan
ybs 4 +10, AKP maksimum = 15, sedangkan ybs memiliki 8 [ (150 – (16-14) – (15-8) ] x
6/6x 100 = --------------------------------------------------- = 35,25 4 10/30/2012
 249. Perhitungan AK tugas tambahan sbg Kepala Sekolah: • Konversi hasil PK tugas
tambahan sbg Kepsek: NKKS/M= 20/24 x 100 = 83,3 • Kategori: baik NPK sbg KS:
100% • AK per tahun unsur tugas tambahan sbg Kepsek yg diperoleh Adi Agus, S Pd.
adalah: (AKK – AKPKB – AKP) x NPK • Angka Kredit satu tahun = -----------------------
---------------- 4 AKPKB wajib = 4+12, sedangkan ybs 4 +10, AKP maksimum = 15,
sedangkan ybs memiliki 8 [ (150 – (16-14) – (15-8) ) ] X 100 • = -----------------------------
-------------- ------ = 35,25 4 10/30/2012
 250. Total angka kredit sbg guru dgn tugas tambahan sbg kepsek: • = (25% x 35,25) +
(75%x 35,25) = 35,25 • Jika selama 4 tahun mempunyai nilai kinerja yg sama, AK sbg
kepala sekolah adalah: 35,25 x 4 = 141 • Adi Agus, SPd. memperoleh hasil PKG 50 dan
sbg kepsek mendapat nilai 20, serta melaksanakan tugas mengajar tatap muka 6 jam per
minggu berturut-turut selama 4 tahun. Jika ybs dlm 4 tahun terakhir memperoleh 4 AK
dari kegiatan pengembangan diri, 10 AK dari publikasi ilmiah dan karya innovatif, dan 8
AK dari kegiatan penunjang, apakah Adi Agus, SPd. dpt naik pangkat dlm kurun waktu 4
tahun? • Adi Agus, S.Pd blm dapat naik pangkat/jabatan dlm 4 tahun, karena dibutuhkan
AKK 150, dan AK PI/KI baru mendapat 10 kurang 2 lagi10/30/2012
 251. Soal 3 • Rudi Susanto, S.Pd. adalah guru BK pd SMAN 2 Pamulang dgn jabatan
Guru Muda pgkt Penata gol ruang III/c memperoleh hasil PK guru 60 pd tahun 2014. Sbg
guru BK, pd thn yg sama ia membimbing siswa 150 orang. Ybs selama 4 tahun berturut-
turut telah mengikuti program pengembangan diri dgn AK 3, menghasilkan publikasi
ilmiah dan/atau karya inovatif dgn AK 5, dan AK 8 utk unsur penunjang. Jika ia
diberikan tugas sbg wali kelas dan tugas temporer sbg pengawas penilaian dan evaluasi
pembelajaran sebanyak 1 kali pd thn 2014 berapakah AK yg diperoleh Rudi Susanto,
SPd. pd thn tsb?10/30/2012
 252. Perhitungan angka kredit tugas pembimbingan: • PKG (100): 60/68 x 100 = 88, 24 •
Kategori …..; NPK : 100% AKPKB wajib = 3+6, sedangkan ybs 3 +5 AKP maksimum
10, sedangkan ybs memiliki 8 • AK/tahun = ((100 – (9 - 8) – (10-8)) x 150/150 x 100%/4
= 24,25 10/30/2012
 253. Perhitungan AK tugas tambahan yg relevan dgn fungsi sekolah/- madrasah sbg Wali
Kelas dan tugas temporer sbg pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran • AK /tahun
sbg wali kelas = 5% X AK Hasil PK GURU pembelajaran setahun • = 5% x 24,25 = 1,21
• AK dari tugas sbg pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran: • AK/ tahun sbg
pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran = 2% x AK Hasil PK GURU
pembelajaran setahun • = 2% x 24,25 = 0,49 • Total AK selama setahun sbg guru yg
mendpt tugas sbg wali kelas dan pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran adalah: •
AK = 24,25 + 1,21 + 0,49 = 25,95 • = (25,95) + {(3 + 5 + 8)/4)}= 29,95 • • Catatan:
Unsur utama pengembangan diri, publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, serta subunsur
penunjang dibagi 4, krn unsur tsb diperoleh dalam 4 tahun. 10/30/2012
 254. SOAL 4 Ahmad Sumarna, S.Pd. jabatan Guru Madya pangkat Pembina golongan
ruang IV/a TMT 1 April 2014 mengajar mata pelajaran Fisika dan diberi tugas tambahan
sbg kepala sekolah. Penilaian kinerja terhdp Ahmad Sumarna, S.Pd. dilakukan pd
Desember 2014. Hasilnya, Ahmad Sumarna, S.Pd. sbg guru memperoleh nilai 48 dan sbg
kepsek memperoleh nilai rata-rata 40. Apakah ia dpt naik pangkat dan jabatannya?
10/30/2012
 255. Nilai kinerja guru utk subunsur pembelajaran/pembimbingan 1. Konversi hasil
penilaian kinerja tugas subunsur pembelajaran bagi Ahmad Sumarna = 48/56 x 100 =
85,7……..100% 2. Angka kredit per tahun subunsur pembelajaran = Angka Kredit per
tahun = (AKK – AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 Angka Kredit per tahun = [{150
- (4 + 12) -15 } x 6/6 x 100%] = 29,75 410/30/2012
 256. Angka Kredit Subunsur Tugas Tambahan sbg Kepala Sekolah: 1. Konversi hasil PK
tugas tambahan sbg Kepsek = 40/48 x 100 = 83………..100% 2. Angka kredit per tahun
subunsur tugas tambahan sbg Kepsek = Angka Kredit satu tahun = (AKK-AKPKB-AKP)
x NPK 4 Angka Kredit satu tahun = {150 – (4 + 12) -15} x 100% = 29,75 410/30/2012
 257. Total angka kredit yang diperoleh • Sbg guru yg mendapat tugas tambahan sbg
Kepsek adalah = 25% (29,75) + 75% (29,75) = 7,44+ 22,31 =. 29.75 • Dalam 4 thn
(apabila konsisten/konstan) = 4 x 29.75 = 119 • Jika melaksanakan kegiatan PKB dan
memperoleh 4 AK dari kegiatan pengembangan diri, 12 AK dari publikasi ilmiah, dan 15
AK dari keg. unsur penunjang, maka perolehan Angka Kredit Kumulatif = = 119 + 4 +
12 + 15 = 150 • Kesimpulan: ia dapat naik pangkat dari gol/ ruang IV/a ke gol ruang IV/b
dgn jabatan Guru Madya dlm waktu 4 tahun. 10/30/2012
 258. Soal 5 • Susi Susanti, S.Pd. adalah guru BK pd SMP Negeri 1 Bogor dgn jabatan
Guru Muda pgkt Penata gol. ruang III/c TMT 1 April 2014. Sbg guru BK, ia
membimbing siswa 120 org. Dlm waktu 3 thn terakhir ybs telah mengikuti program
pengembangan diri dgn AK 3 serta menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya
innovatif dgn AK 5. Selama 3 thn ia juga telah memperoleh 8 AK utk unsur penunjang
dan memperoleh hasil PK guru 64 berturut-turut selama 3 thn terakhir. Mungkinkah ia
dpt naik pangkat dlm waktu 3 tahun? 10/30/2012
 259. • Konversi hasil PK GURU Susi Susanti, S.Pd. ke skala 0 – 100 nilai
PermennegPAN dan RB No 16 Thn 2009 dgn menggunakan formula yg sama dgn contoh
1 (ingat Nilai tertinggi PK GURU pembimbingan bagi BK/Konselor adalah 68), dgn
formula matematika tsb di atas diperoleh Nilai PKG (100) = 64/68 x 100 = 94,11 •
Berdasarkan PermennegPAN dan RB No. 16/2009 ditetapkan rentang nilai PKG dlm
skala 0 – 100. Nilai 94,11 ternyata berada dlm rentang 91 – 100 dan disebut “Amat Baik
(125%)”. 10/30/2012
 260. •Dgn menggunakan rumus sistem paket penghitungan AK sbgmana ditetapkan dlm
PermennegPAN dan RB No. 16/2009, AK yg diperoleh Susi Susanti, S.Pd utk subunsur
pembimbingan pd tahun 2014 (dlm periode 1 tahun) adalah: (AKK – AKPKB – AKP) x
(JM/JWM) x NPK AK satu tahun = -------------------------------------------------------------- 4
AKPKB wajib = 3+6, sedangkan ybs 3 +5 AKP maksimum 10, sedangkan ybs memiliki
8 [{100-(9-8) –(10-8) } x 120/150 x 125%] = ----------------------------------------------------
- = 24,25 4 10/30/2012
 261. • AK yg diperoleh Susi Susanti, S.Pd. sebanyak 24,25 per thn. Apabila ia
memperoleh nilai kinerja tetap “Amat Baik”, selama 3 thn terakhir, maka AK utk unsur
pembimbingan yg dikumpulkannya selama 3 thn adalah 24,25 x 3 = 72,75 • Krn Susi
Susanti, S.Pd. selama 3 thn melaksanakan kegiatan PKB dan memperoleh 3 AK dari
pengembangan diri, 5 AK dari publikasi ilmiah dan karya inovatif, dan 8 AK dari
kegiatan penunjang, maka ia memperoleh AKK sebesar = 72,75 + 3 + 5 + 8 = 88,75. •
Krn AK yg dipersyaratkan utk naik pangkat dan jabfung guru adalah 100 (dari Guru
Muda pgkt Penata, gol ruang III/c ke Guru Muda pgkt Penata Tgkt I, gol ruang III/d), ia
tidak dpt naik pangkat/jabfungnya dlm waktu 3 thn terakhir. • Walaupun PK-nya amat
baik dlm 3 thn berturut-turut, tetapi ia hanya membimbing < 150 siswa, shg ia tdk dpt
memenuhi AK yang dipersyaratkan. 10/30/2012
 262. Soal 6 Drs. Eko memiliki jabatan Guru Muda pangkat gol.ruang III/d TMT 1 April
2014, ia mengajar matapel IPA dan diberi tugas tambahan sbg kepala laboratorium IPA.
Pd Desember 2014 hasil PK Guru adalah 45 dan sbg kepala laboratorium mendpt total
nilai rata-rata 19. Pd thn 1, ia bisa mengumpulkan 1 AK dari pengembangan diri,
membuat publikasi ilmiah dan diperkirakan mendpt 2 AK, dan 2 AK utk unsur
penunjang. Pd thn kedua, ia bisa menambah menjadi 2 AK dari kegiatan pengembangan
diri, 4 AK utk publikasi ilmiah, dan 4 AK utk Unsur penunjang, serta pd thn ketiga bisa
menambah menjadi 3 AK dari pengembangan diri dan 6 AK utk publikasi ilmiah, serta 6
AK utk unsur penunjang. Apakah ybs bisa naik pangkat dan jabatan, jika pd tahun
keempat bisa memenuhi pengembangan keprofesian berkelanjutan dan unsur
penunjangnya?
 263. Perhitungan AK subunsur tugas tambahan sbg Kepala Laboratorium/Bengkel
 264. • Apabila ia pd akhir tahun ke-2 melaksanakan kegiatan PKB dan memperoleh 2 AK
dari keg. pengembangan diri, 4 AK dari publikasi ilmiah, dan 4 AK dari keg. penunjang,
maka ia memperoleh AKK sebesar: Angka Kredit per tahun = (AKK – AKPKB – AKP)
x (JM/JWM) x NPK 4 Angka Kredit per tahun = [{100 - (12-6) –(10-4) } x 12/12 x
100%] = 22 4 AK thn-2 dari PK Guru dan PK Guru Tambahan= (50% x 22) + 7.31 = 11
+ 7.31 = 18.31 • Apabila ia pd akhir tahun ke-3 melaksanakan kegiatan PKB dan
memperoleh 3 AK dari keg. pengembangan diri, 6 AK dari publikasi ilmiah, dan 8 AK
dari keg. penunjang, maka ia memperoleh AKK sebesar: Angka Kredit per tahun = (AKK
– AKPKB – AKP) x (JM/JWM) x NPK 4 Angka Kredit per tahun = [{100 - (12-9) –(10-
8) } x 12/12 x 100%] = 23.75 4 AK thn-3 dari PK Guru dan PK Guru Tambahan= (50% x
23.75) + 7.31 = 11.875 + 7.31 = 19.185
 265. TABEL ANGKA KREDIT PER TAHUN DAN TMT KENAIKAN JABATAN
GURU MATAPELAJARAN DAN GURU BIMBINGAN KONSELING/KONSELOR
KRITERIA GOLONGAN III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D Amat Baik 13.12
11.87 25.31 24.37 37.18 37.18 36.25 53.12 Baik 10.50 9.50 20.25 19.50 29.75 29.75
29.00 42.50 Cukup 7.87 7.12 15.18 14.62 22.31 22.31 21.75 31.87 Sedang 5.25 4.75
10.12 9.75 14.87 14.87 14.50 21.25 Kurang 2.62 2.37 5.06 4.87 7.43 7.40 7.25 10.62
Angka kredit guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
dan mengurangi jam mengajar tatap muka guru KEPALA SEKOLAH KRITERIA
GOLONGAN III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D 25% 75% AK 25% 75% AK
25% 75% AK 25% 75% AK 25% 75% AK 25% 75% AK 25% 75% AK 25% 75% AK
Amat Baik 3.28 9.84 13.13 2.97 8.91 11.88 6.33 18.98 25.31 6.09 18.28 24.38 9.30 27.89
37.19 9.30 27.89 37.19 9.06 27.19 36.25 13.28 39.84 53.13 Baik 2.63 7.88 10.50 2.38
7.13 9.50 5.06 15.19 20.25 4.88 14.63 19.50 7.44 22.31 29.75 7.44 22.31 29.75 7.25
21.75 29.00 10.63 31.88 42.50 Cukup 1.97 5.91 7.88 1.78 5.34 7.13 3.80 11.39 15.19
3.66 10.97 14.63 5.58 16.73 22.31 5.58 16.73 22.31 5.44 16.31 21.75 7.97 23.91 31.88
Sedang 1.31 3.94 5.25 1.19 3.56 4.75 2.53 7.59 10.13 2.44 7.31 9.75 3.72 11.16 14.88
3.72 11.16 14.88 3.63 10.88 14.50 5.31 15.94 21.25 Kurang 0.66 1.97 2.63 0.59 1.78 2.38
1.27 3.80 5.06 1.22 3.66 4.88 1.86 5.58 7.44 1.86 5.58 7.44 1.81 5.44 7.25 2.66 7.97
10.63 WAKIL KEPALA SEKOLAH, KEPALA
PUSTAKAWAN/LABORAN/BENGKEL KRITERIA GOLONGAN III A III B III C III
D IV A IV B IV C IV D 50% 50% AK 50% 50% AK 50% 50% AK 50% 50% AK 50%
50% AK 50% 50% AK 50% 50% AK 50% 50% AK Amat Baik 6.56 6.56 13.13 5.94
5.94 11.88 12.66 12.66 25.31 12.19 12.19 24.38 18.59 18.59 37.19 18.59 18.59 37.19
18.13 18.13 36.25 26.56 26.56 53.13 Baik 5.25 5.25 10.50 4.75 4.75 9.50 10.13 10.13
20.25 9.75 9.75 19.50 14.88 14.88 29.75 14.88 14.88 29.75 14.50 14.50 29.00 21.25
21.25 42.50 Cukup 3.94 3.94 7.88 3.56 3.56 7.13 7.59 7.59 15.19 7.31 7.31 14.63 11.16
11.16 22.31 11.16 11.16 22.31 10.88 10.88 21.75 15.94 15.94 31.88 Sedang 2.63 2.63
5.25 2.38 2.38 4.75 5.06 5.06 10.13 4.88 4.88 9.75 7.44 7.44 14.88 7.44 7.44 14.88 7.25
7.25 14.50 10.63 10.63 21.25 Kurang 1.31 1.31 2.63 1.19 1.19 2.38 2.53 2.53 5.06 2.44
2.44 4.88 3.72 3.72 7.44 3.72 3.72 7.44 3.63 3.63 7.25 5.31 5.31 10.63 TABEL TMT
KENAIKAN JABATAN Periode Penilaian Periode Penilaian Periode Pengusulan
PENETAPAN TMT PK Formatif PK Sumatif ANGKA KREDIT untuk JABATAN Juli
minggu ke 3 April minggu ke 3 NOVEMBER Akhir DESEMBER/ Akhir JUNI
1JANUARI/1 JULI s.d s.d September Mei minggu ke 4 minggu ke 1 Usul kenaikan
pangkat dari PROSES PKG dan PKB GURU KENAIKAN KEPALA SEKOLAH
PROSES PANGKAT Ke PENILAIAN 1 JANUARI TMT BKD dengan Tembusan
DINAS ANGKA KREDIT untuk kenaikan Selanjutnya BERDASARKAN APRIL dari
LEVEL BKD ke 1 JULI TMT untuk kenaikan pangkat MENTERI OKTOBER 4 tahun
10/30/2012
 266. Angka kredit guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah tetapi tidak mengurangi jam tatap muka guru tidak mengurangi jam
mengajar tatap muka guru PENUGASAN 1 (SATU) TAHUN KRITERIA GOLONGAN
III A III B III C III D IV A IV B IV C IV D AKPK 5% AK AKPK 5% AK AKPK 5%
AK AKPK 5% AK AKPK 5% AK AKPK 5% AK AKPK 5% AK AKPK 5% AK Amat
Baik 13.13 0.66 13.78 11.88 0.59 12.47 25.31 1.27 26.58 24.38 1.22 25.59 37.19 1.86
39.05 37.19 1.86 39.05 36.25 1.81 38.06 53.13 2.66 55.78 Baik 10.50 0.53 11.03 9.50
0.48 9.98 20.25 1.01 21.26 19.50 0.98 20.48 29.75 1.49 31.24 29.75 1.49 31.24 29.00
1.45 30.45 42.50 2.13 44.63 Cukup 7.88 0.39 8.27 7.13 0.36 7.48 15.19 0.76 15.95 14.63
0.73 15.36 22.31 1.12 23.43 22.31 1.12 23.43 21.75 1.09 22.84 31.88 1.59 33.47 Sedang
5.25 0.26 5.51 4.75 0.24 4.99 10.13 0.51 10.63 9.75 0.49 10.24 14.88 0.74 15.62 14.88
0.74 15.62 14.50 0.73 15.23 21.25 1.06 22.31 Kurang 2.63 0.13 2.76 2.38 0.12 2.49 5.06
0.25 5.32 4.88 0.24 5.12 7.44 0.37 7.81 7.44 0.37 7.81 7.25 0.36 7.61 10.63 0.53 11.16
PENUGASAN < 1 (SATU) TAHUN KRITERIA GOLONGAN III A III B III C III D IV
A IV B IV C IV D AKPK 2% AK AKPK 2% AK AKPK 2% AK AKPK 2% AK AKPK
2% AK AKPK 2% AK AKPK 2% AK AKPK 2% AK Amat Baik 13.13 0.26 13.39 11.88
0.24 12.11 25.31 0.51 25.82 24.38 0.49 24.86 37.19 0.74 37.93 37.19 0.74 37.93 36.25
0.73 36.98 53.13 1.06 54.19 Baik 10.50 0.21 10.71 9.50 0.19 9.69 20.25 0.41 20.66 19.50
0.39 19.89 29.75 0.60 30.35 29.75 0.60 30.35 29.00 0.58 29.58 42.50 0.85 43.35 Cukup
7.88 0.16 8.03 7.13 0.14 7.27 15.19 0.30 15.49 14.63 0.29 14.92 22.31 0.45 22.76 22.31
0.45 22.76 21.75 0.44 22.19 31.88 0.64 32.51 Sedang 5.25 0.11 5.36 4.75 0.10 4.85 10.13
0.20 10.33 9.75 0.20 9.95 14.88 0.30 15.17 14.88 0.30 15.17 14.50 0.29 14.79 21.25 0.43
21.68 Kurang 2.63 0.05 2.68 2.38 0.05 2.42 5.06 0.10 5.16 4.88 0.10 4.97 7.44 0.15 7.59
7.44 0.15 7.59 7.25 0.15 7.40 10.63 0.21 10.8410/30/2012
 267. No Ketentuan Permenpan dan RB nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya Mulai Berlaku pd Tanggal 10 Nov 2009 (tgl Penetapan
Permenpan dan RB) 6 Mei 2010 (tgl Penetapan SKB) Berlaku Efektif 1 Januari 2013 1
Penilaian kinerja guru dgn menggunakan aspek kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya
(Pasal 15 ayat 1) V 2 Komposisi angka kredit utk kenaikan jabatan/pangkat: > 90% unsur
utama & < 10 % unsur penunjang (Pasal 16 ayat 1) V 3 Kewajiban mengumpulkan angka
kredit dari unsur pengembangan profesi berkelanjutan utk kenaikan jabatan/pangkat
(Pasal 17 ayat 1) V 4 Guru yg bertugas di daerah terpencil diberikan angka kredit setara
utk kenaikan pangkat satu kali selama masa karier (Pasal 18 ayat 1) V 5 Guru yg
berprestasi luar biasa baiknya mendapatkan penghargaan naik pangkat setingkat lebih
tinggi (Pasal 19) V 6 Pembuatan karya ilmiah secara bersama-sama (Pasal 20 ay 1) V 7
Penilaian angka kredit guru paling kurang 1 kali dlm setahun (Pasal 21 ayat 2) V 8 dlm
hal utk kenaikan pangkat guru angka kredit ditetapkan paling kurang 2 kali dlm 1 tahun
yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat (Pasal 21 ayat 3) V KESEPAKATAN
ANTARA BKN, KEMDIKNAS, KEMENAG, DAN MENPANKESEPAKATAN
ANTARA BKN, KEMDIKNAS, KEMENAG, DAN MENPAN
 268. 9 Pejabat yg berwenang menetapkan angka kredit (Pasal 22) V V 10 Tim Penilai
Pusat, Depag, Kanwil, Kandep, Provinsi, kab/Kota, Instansi (Pasal 22 ayat 2) V V 11
Syarat keanggotaan tim penilai hrs memiliki sertifikat tanda lulus Diklat (Pasal 23 ayat 4)
V 12 Pejabat yg berwenang mengusulkan penetapan angka kredit (Pasal 27) V 13 Syarat
pengangkatan Guru hrs berijazah S1/DIV dan bersertifikat pendidik (Pasal 30 ayat 1
huruf a) V V 14 Program Induksi (masa orientasi sbg calon guru) sbg syarat
pengangkatan guru (Pasal 31) V 15 Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dlm jabatan
guru hrs memiliki pengalaman paling singkat 2 tahun (Pasal 32 huruf b) V 16
Pengangkatan dlm jabatan guru melalui pemindagan, usia paling tinggi 50 tahun (Pasal
32 huruf c) V 17 tdk ada pembebasan/perberhentian karena tdk dpt mengumpulkan angka
kredit (Pasal 34) V 18 Pengangkatan kembali guru yg ditugaskan diluar jabatan guru, usia
paling tinggi 51 tahun (Pasal 35 ayat 3) V 19 Sanksi bagi guru yg tdk memenuhi
kewajiban 24 jam mengajar (Pasal 37 ayat 1) V 20 Sanksi bagi guru yg memperoleh
Penetapan angka kredit dgn cara melawan hukum (Pasal 37 ayat 2) V 21 Penyesuaian
atau Inpassing dlm jenjang jabatan baru (Pasal 38 ayat 1) V V 22 Kenaikan pangkat guru
gol II dan III yg belum memiliki ijazah S1/DIV paling tinggi III/d (Pasal 40) V 23
Kenaikan pangkat guru gol IV/a keatas yg belum memiliki ijazah S1/DIV paling tinggi
pangkat terakhir dimiliki (Pasal 40 ayat 2) V 24 Guru gol II yg memperoleh ijazah
S1/DIV, angka kredit lama hanya dihitung 65% (Pasal 41 ayat 3) V 25 Pejabat yg
berwenang mengusulkan penetapan angka kredit guru gol II (Pasal 44) V
 269. TABEL TMT KENAIKAN JABATAN Periode Penilaian Periode Penilaian Periode
Pengusulan PENETAPAN TMT PK Formatif PK Sumatif ANGKA KREDIT untuk
JABATAN Juli minggu ke 3 April minggu ke 3 NOVEMBER Akhir DESEMBER/ Akhir
JUNI 1JANUARI/1 JULI s.d s.d September Mei minggu ke 4 minggu ke 1 4 TAHUN
Usul kenaikan pangkat dari PROSES PKG dan PKB GURU KENAIKAN KEPALA
SEKOLAH PROSES PANGKAT Ke PENILAIAN 1 JANUARI TMT BKD dengan
Tembusan DINAS ANGKA KREDIT untuk kenaikan Selanjutnya BERDASARKAN
APRIL dari LEVEL BKD ke 1 JULI TMT untuk kenaikan pangkat MENTERI
OKTOBER 10/30/2012
 270. JADWAL PERENCANAAN PELAKSANAAN PK GURU DAN PENILAIAN
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU 2012 Kenaikan Pangkat dengan
Pola Kepmenpan 84/93 UJI COBA FORMATIVE Evaluasi Diri Kenaikan Pangkat
dengan Pola Kepmenpan 84/93 AKHIR UJI COBA???? SAPK (Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegwaian (berkas paling lambat masuk aplikasi akhir Des, Januari Februari
Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov. Des. Kenaikan Pangkat 2013
FORMATIVE Evaluasi Diri Berkas Fisik dikirim ke BKN Januari Sidang (korrdiinasi
antara KRBKN, BKD Prov, BKD Kab Kota Berkas Usul kenaikan pangkat paling lambat
15 Maret Sidang (korrdiinasi antara KRBKN, BKD Prov, BKD Kab Kota Rekomendassi
BKN dan SK Kenaikan Pangkat dengan Pola Kepmenpan 84/93 (PBM saja) Penilaian
Sumatiff utk kenaikan pangkat Oktober Kepsek mengolah hasil pk guru dan
mengesahkann ya serta menyatukannya dengan DUPAK dan mengirim berkas ke pejabat
penetap AK Penilaian AK di Kab Kota untuk kenaikan pangkat Oktober Penilaian AK di
Kab Kota untuk kenaikan pangkat Oktober Berkas Usul kenaikan pangkat paling lambat
15 September Kenaikan Pangkat dengan Pola Permenegpan 16 Penilaian Sumatif Januari
Februari Maret April dan Mei Juni Juli Agustus Sept. Okt. Nov. Des. PK Guru 2014
Kepsek mengolah hasil pk guru dan mengesahkann ya serta menyatukanny a dengan
DUPAK dan mengirim berkas ke pejabat penetap AK Penilaian AK di Kab Kota untuk
kenaikan pangkat April Berkas Usul kenaikan pangkat paling lambat 15 Maret Kenaikan
Pangkat dengan Pola Permenegpan 16 Kepsek mengolah hasil pk guru dan
mengesahkann ya serta menyatukannya dengan DUPAK dan mengirim berkas ke pejabat
penetap AK Penilaian AK di Kab Kota untuk kenaikan pangkat Oktober Penilaian AK di
Kab Kota untuk kenaikan pangkat Oktober Berkas Usul kenaikan pangkat paling lambat
15 September Kenaikan Pangkat dengan Pola Permenegpan 16/2009 FORMATIVE
3/16/2012 Kemdikbud 311
 271. Berkas PK Guru untuk Penilaian Jabatan Fungsional 1. Laporan dan Evaluasi
Penilaian Kinerja Guru Kelas/Matapelajaran dengan kolom persetujuan antara Penilai
dan Guru yang Dinilai 2. Format Hasil Sebelum Pengamatan, Selama Pengamatan, dan
Setelah Pengamatan ( di masa depan menggunakan instrumen baru?) 3. Format Hasil
Pemantauan, dan Jurnal Hasil Pemantauan 4. Format Hasil Nilai per kompetensi yang
memuat skor per indikator dalam satu kompetensi, untuk semua kompetensi (misal untuk
guru kelas/matapel adalah 14 kompetensi) ( di masa depan menggunakan instrumen
baru?) 5. Format Verifikasi Hasil Penskoran indikator dan Penilaian setiap kompetensi 6.
Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru Kelas/Matapelajaran, yang ditandatangani oleh Guru
yang Dinilai, Penilai, dan Kepala Sekolah 7. Format Penghitungan Angka Kredit Hasil
PK Guru Kelas/Matapelajaran (Nilai PK guru, Nilai PK Guru skala 100, Konversi ke
dalam skala nilai dan sebutannya, serta perolehan angka kredit untuk satu tahun) 8.
Didukung dgn (jika diperlukan) Silabus, RPP, Perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimal,
Kisi-Kisi soal, contoh soal, contoh bahan ajar, LKS, Analisis Hasil Belajar Siswa.
3123/16/2012 Kemdikbud
 272. PERTANYAAN • Mengapa PK guru sangat penting bagi guru? • Bagaimana
menghitung PK Guru ke skala 100? • Bagaimana menghitung angka kredit yang
diperoleh per tahun dari PK Guru? • Bagaimana memasukkan hasil PK Guru ke dalam
DUPAK? 10/30/2012
 273. LATIHAN 1. Pelajari semua pedoman dan instrumen pendukung PK Guru 2. Kaji
dan bandingkan Laporan Hasil Uji coba PK Guru untuk SD, SMP, SMA. 3. Bagaimana
kelengkapan dokumen bukti fisiknya atau pendukungnya? 4. Bagaimana kebenaran
laporan-laporan tersebut (termasuk di dalamnya penghitungan AK gurunya)? 5.
Bagaimana sistematika Laporan Hasil PK Guru untuk diajukan angka kreditnya? 6.
Bagaimana kesimpulan kualitas nya? 7. Sebagai Tim Penilai Jabfung dan Angka
Kreditnya, apa dan bagaimana saran Bapak/Ibu terhadap laporan-laporan tersebut?
3/16/2012 Kemdikbud 314
 274. SIKLUS PENETAPAN ANGKA KREDIT 3/16/2012 Kemdikbud 315
 275. Pasal 22 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah: • Direktur
Jenderal Departemen Agama yang membidangi pendidikan terkait bagi Guru Madya,
pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Departemen Agama; • c. Kepala
Kantor Wilayah Departemen Agama bagi Guru Muda pangkat Penata golongan ruang
III/c sampai dengan Guru Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di
lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama. • d. Kepala Kantor Departemen Agama
bagi Guru Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a dan pangkat Penata Muda
Tingkat I golongan ruang III/b di lingkungan Kantor Departemen Agama. 3/16/2012
Kemdikbud 316
 276. (2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dibantu oleh: • b. Tim Penilai Direktorat Jenderal Departemen Agama yg
membidangi pendidikan terkait, yg selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen Agama.
• c. Tim Penilai Kanwil Departemen Agama yang selanjutnya Tim Penilai Kantor
Wilayah. • d. Tim Penilai Kantor Departemen Agama, yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Kantor Departemen. 3/16/2012 Kemdikbud 317
 277. Pasal 24 • (1) Apabila Tim Penilai Kantor Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian AK Guru dapat dimintakan kepada Tim Penilai Kantor Departemen
Agama terdekat, Tim Penilai Kanwil Departemen Agama ybs, atau Tim Penilai
Departemen Agama. • (2) Apabila Tim Penilai Kanwil Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian AK Guru dapat dimintakan kpd Tim Penilai Kantor Wilayah
Departemen Agama terdekat, Tim Penilai Departemen Agama. • (5) Apabila Tim Penilai
Departemen Agama belum dapat dibentuk, penilaian angka kredit Guru dapat dimintakan
kepada Tim Penilai Unit Kerja. 3/16/2012 Kemdikbud 318
 278. (6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: • b. Direktur
Jenderal yg membidangi pendidikan terkait pd Departemen Agama untuk Tim Penilai
Departemen Agama; • c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk Tim Penilai
Kantor Wilayah Departemen Agama; • d. Kepala Kantor Departemen Agama untuk Tim
Penilai Kantor Departemen Agama; 3/16/2012 Kemdikbud 319
 279. Pasal 27 Usul penetapan angka kredit Guru diajukan oleh: • a. Pimpinan unit kerja
instansi Provinsi yg membidangi kepegawaian (paling rendah eselon II), pimpinan unit
kerja instansi Kabupaten/Kota yg membidangi kepegawaian (paling rendah eselon II),
pimpinan unit kerja instansi pusat yg membidangi kepegawaian (paling rendah eselon II),
Direktur Jenderal yg membidangi pendidikan terkait Departemen Agama kpd Mendiknas
utk angka kredit Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I gol.ruang IV/b s.d. Guru
Utama, pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan instansi pusat dan
daerah; 3/16/2012 Kemdikbud 320
 280. • c. Pejabat eselon III yg membidangi kepegawaian di lingkungan Kanwil
Departemen Agama kpd Direktur Jenderal yg membidangi pendidikan terkait
Departemen Agama utk AK Guru Madya, pangkat Pembina gol ruang IV/a di lingkungan
Departemen Agama. • d. Pejabat eselon III yg membidangi kepegawaian di lingkungan
Kantor Wilayah Departemen Agama kpd Kepala Kanwil Departemen Agama utk angka
kredit Guru Muda pangkat Penata gol. ruang III/c s.d. pangkat Penata Tingkat I gol.
ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama. • e. Pejabat eselon IV yg
membidangi kepegawaian di lingkungan Kantor Departemen Agama kpd Kepala Kantor
Departemen Agama utk AK Guru Pertama, pangkat Penata Muda, gol. ruang III/a dan
pangkat Penata Muda Tingkat I, gol. ruang III/b di lingkungan3/16/2012 Kemdikbud 321
 281. Instansi IIIa IIIb IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe Kemendikbud Tim Penilai
Kab/Kota/Provinsi Tim Penilai Pusat KemdikbudKemenag Tim Penilai Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota Tim Penilai Kantor Wilayah Kementerian Agama
Tim Penilai Kementer ian agama Instansi Lain di luar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tim Penilai Instansi Tim Penilai Pusat Kemdikbud 3/16/2012 Kemdikbud
322 Matrik ruang lingkup (Golongan) penilaian angka kredit oleh Tim Penilai
 282. Pihak Terlibat Dalam Penilaian Angka Kredit No Pihak Terlibat Aktivitas
Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan Data / Informasi Dihasilkan 1
Guru Menyiapkan bukti fisik yg akan dinilai Manual Bukti fisik yg lengkap dan benar 2
Kepala Sekolah Menilai PKG Manual (Potensi otomasi) Bukti fisik yg lengkap dan benar
Data Nilai PKG Menghitung AK per tahun dari hasil PKG Manual (Potensi otomasi)
Data Nilai PKG Nilai Angka Kredit dari hasil PKG Mengusulkan DUPAK beserta
berkasnya ke Disdik Manual Bukti fisik pendidikan, PKG, dan PKB DUPAK
Memperbaiki hasil penilaian PKG dari Tim Penilai Jabfung Guru (jika ada) Manual Hasil
penilaian dari Tim Penilai Jabfung Guru Revisi hasil penilaian dari Tim Penilai Jabfung
Guru 3/16/2012 Kemdikbud 323
 283. No Pihak Terlibat Aktivitas Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan
Data / Informasi Dihasilkan 3 Kepala Disdik Kab / Kota / Prov Menerima DUPAK Guru
s.d Gol IV / a berikut bukti fisik Manual Usulan DUPAK Peta Data Guru yg akan
diusulkan kenaikan jabatan / pangkat Menugaskan Tim Penilai Jabfung Guru melakukan
penilaian Peta Data Guru yg akan diusulkan kenaikan jabatan / pangkat Data hasil
penilaian Tim Penilai Jabfung Menerima kembali hasil penilaian dari Tim Penilai
Jabfung Data hasil penilaian Tim Penilai Jabfung Peta hasil penilaian Menyiapkan PAK
bagi Guru yg memenuhi syarat utk di ttd oleh Bupati / Walikota / Gubernur Peta hasil
penilaian s.d Gol. IV / a Draft PAK s.d Gol. IV / a yg siap dittd pejabat berwenang
Menyampaikan DUPAK dan berkas Gol IV/b ke atas ke BKD utk diteruskan ke
Kemdikbud DUPAK dan berkas gol IV/b ke atas Usulan berkas IV/b ke atas utk ke
Kemdikbud Menerima kembali hasil penilaian Tim Penilai Pusat dan PAKnya utk
diteruskan ke BKD Data Hasil Penilaian PAK Guru yg tdk memenuhi syarat 3/16/2012
Kemdikbud 324
 284. No Pihak Terlibat Aktivitas Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan
Data / Informasi Dihasilkan 4 Mendikbud Menerima DUPAK Guru Gol IV/b s.d. IV/e
dan Gol III/a s.d IV/e bagi guru SILN, berikut bukti fisik dari pemda, Kementerian
Agama, dan kementerian lain yg mempunyai guru. Manual Peta Data Guru yg akan
diusulkan kenaikan jabatan / pangkat Gol. IV/b ke atas dan Gol III/a s.d IV/e bagi guru
SILN MenugaskanTim Penilai Jabfung Guru, melalui Sekretariat Tim Penilai, Peta Data
Guru yg akan diusulkan kenaikan jabatan / pangkat Gol. IV/b ke atas dan Gol III/a s.d
IV/e bagi guru SILN Hasil Penilaian PAK Guru IV/b ke atas dan Gol III/a s.d IV/e bagi
guru SILN Menyiapkan PAK bagi Guru yg memenuhi syarat utk di ttd oleh Menteri atau
Pejabat Eselon 1 yg ditunjuknya, Hasil Penilaian PAK Guru Gol. IV/b ke atas dan Gol
III/a s.d IV/e bagi guru SILN Draft PAK Guru Gol. IV/b ke atas dan Gol III/a s.d IV/e
bagi guru SILN yg siap di ttd Menyampaikan PAK Guru yg sdh di ttd ke Disdik Kab /
Kota / Prov, dgn tembusan ke BKD dan ybs, dan Kementerian Agama, Kementerian lain
yg mempunyai guru. Mengembalikan hasil penilaian yg blm memenuhi syarat ke Disdik
Kab / Kota / Prov, dgn tembusan ke BKD dan ybs, dan Kementerian Agama,
Kementerian lain yg mempunyai guru. Hasil Penilaian PAK Guru yg tdk memenuhi
syarat Data Hasil Penilaian PAK Guru yg tdk memenuhi syarat 3/16/2012 Kemdikbud
325
 285. No Pihak Terlibat Aktivitas Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan
Data / Informasi Dihasilkan 5 Sekretariat Tim Penilai Kab / Kota / Prov Menerima dan
mengadministrasikan DUPAK Manual Usulan DUPAK Menerima dan
mengadministrasikan usul PAK Guru. Peta Data Guru yg akan diusulkan kenaikan
jabatan / pangkat Usulan PAK Guru untuk dinilai Menyiapkan persidangan Tim Penilai
Jabfung Guru. Melayani keperluan Tim Penilai Jabfung Guru dlm melaksanakan
tugasnya. Format-format Penilaian / Verifikasi Berkas Mendokumentasikan hasil kerja
Tim Penilai Jabfung Guru dan bukti hasil kinerja yg telah dinilai. Potensi Otomasi
Dokumen Hasil Kerja Tim Penilai Dokumen berupa: (1) Usulan PAK yg memenuhi
syarat (2) Surat Penolakan Membantu Tim Penilai Jabfung Guru dlm menuangkan
pemberian AK guru yg telah disepakati Tim Penilai Jabfung Guru utk ditetapkan pejabat
yg berwenang dgn menggunakan formulir sebagaimana tercantum pd Format 2. Potensi
Otomasi Hasil Penilaian PAK Guru yang memenuhi syarat naik pangkat / jabatan Draf
PAK Guru yg akan di ttd oleh Pejabat Penetap AK Guru Mengelola sistem informasi
penetapan angka kredit (SIMPAK). Melaporkan pelaksanaan penilaian prestasi kerja guru
kpd Ketua Tim Penilai Hasil Penilaian Prestasi Kerja Guru Laporan Prestasi Kerja Guru
3/16/2012 Kemdikbud 326
 286. No Pihak Terlibat Aktivitas Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan
Data / Informasi Dihasilkan 6 Tim Penilai Angka Kredit Tingkat Kabupaten / Kota
Menghimpun data hasil prestasi kerja guru yg akan dinilai (dibantu sekretariat) Berkas
Hasil PK Guru, PKB, Pendidikan (Ijazah), Penunjang, dan DUPAK yg diusulkan
Dokumen yang siap diperiksa Memeriksa kebenaran bukti-bukti hasil prestasi kerja guru
yg ada Manual Berkas Hasil PK Guru, PKB, Pendidikan (Ijazah), Penunjang, dan
DUPAK yg diusulkan Berkas yg sdh diverifikasi Memberi AK atas dasar kriteria yg telah
ditentukan, berdasarkan usulan yg disampaikan oleh pejabat yg berwenang. Manual
Berkas yg sudah diverifikasi Angka Kredit Guru hasil penilaian Tim Menuangkan AK yg
telah disepakati dlm butir dan kolom / lajur DUPAK ke dlm formulir PAK sebagaimana
tercantum pd Format 2 dan menyampaikan kpd pejabat yg berwenang menetapkan AK
tsb (dibantu sekretariat) Manual & Otomasi Angka Kredit Guru hasil penilaian Tim Draft
PAK Guru untuk di ttd Mendokumentasikan data hasil penilaian dan PAK. Hasil
Penilaian PAK Dokumen PAK Melaporkan pelaksanaan tugasnya kpd pejabat yg
berwenang mengangkat dan memberhentikan Tim Penilai tsb. Dokumen Hasil dan Proses
Selama Penilaian Laporan Pelaksanaan Penilaian AK Guru, baik memenuhi ataupun
belum memenuhi syarat 3/16/2012 Kemdikbud 327
 287. No Pihak Terlibat Aktivitas Dilakukan Status Aktifitas Data / Informasi Dibutuhkan
Data / Informasi Dihasilkan 7 Pejabat Penetap AK (Mendikbud, Gubernur, Bupati,
Walikota). Menetapkan AK Guru, sesuai dengan kewenangannya. Draft PAK Guru yg
siap di ttd PAK Guru 8 Kepala BKN / KR BKN Memberi pertimbangan kenaikan
pangkat dan: (a) Gol.IV / c ke atas kpd Presiden, (b) Gol.III/a s.d IV/b kpd Bupati /
Walikota / Gubernur Manual Usulan Kenaikan Pangkat Guru Nota Persetujuan BKN ttg
Kenaikan Pangkat Guru 3/16/2012 Kemdikbud 328
 288. TUJUAN • Agar peserta dapat memahami Penilaian Kinerja Guru (persiapan, proses
pelaksanaan, pelaporan), Perhitungan Angka Kreditnya, dan Pelaporan Hasil Penilaian
Kinerja Guru untuk kepentingan Pengembangan Karir Guru sebagai amanat
PermennegPAN dan RB (16/2009) dan Permendiknas (35/2010) 3/16/2012 Kemdikbud
332
 289. 10/30/2012 Terima Kasih Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk saat ini, dan
berharaplah untuk hari esok. Learn from yesterday, Live for today, and Hope for
tomorrow. SELAMAT BERTUGAS
Peraturan baru penetapan angka kredit untuk kenaikan
pangkat guru Document Transcript
 1. PERATURAN BARU PENETAPAN ANGKA KREDIT UNTUKKENAIKAN
PANGKAT GURUWritten By Dede Diagram on Tuesday, May 29, 2012 |8:11 AMIni
merupakan kabar baik bagi dunia pendidikan nasional kita, tapi sekaligus menjadi
kabarburuk dan petaka bagi beberapa oknum pendidik dalam hal ini guru yang tidak
melaksanakantugas dengan baik dan setengah hati dalam melaksanakan tugas. betapa
tidak, selama inijabatan guru merupakan ladang empuk bagi PNS untuk mengejar
pangkat, tidak heran kalauselama ini kita melihat banyak guru-guru muda yang
berpangkat tinggi, ini dikarenakanaturan kenaikan pangkat bagi tenaga fungsional guru
sangat mudah, beda halnya dengantenaga fungsional lainnya atau tenaga struktural. Oleh
sebab itu pemerintah telah menetapkanperaturan baru tentang kenaikan pangkat guru dan
penetapan angka kredit guru.Aturan baru Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini
akan berlaku efektif mulai tanggal1 Januari 2013 dimana untuk kenaikan pangkat jabatan
Fungsional Guru serendah-rendahnyaGolongan III/b diwajibkan membuat Karya Inovatif
berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah,Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi
Pendidikan yang nilai angka kreditnyadisesuaikan.Peraturan baru yang mengatur
kenaikan pangkat jabatan fungsional guru (guru dan kepalasekolah) telah terbit ini dan
ditetapkan berdasar: Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan Bersama Mendiknas dan
Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka KreditnyaKutipan sebagai isi
Juklak Syarat kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Guru yang baru 1. III/a ke III/b wajib
melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang
besarnya 3 angka kredit. 2. III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri
(pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi
ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 4 angka kredit. 3. III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit
dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat
pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit. 4. III/d ke IV/a wajib
melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang
besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat
alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit. 5. IV/a ke IV/b
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru)
yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah,
membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit. 6.
IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya
tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka
kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai). 7. IV/c ke IV/d wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5
angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka
kredit. 8. IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan
kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif
(karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20
angka kredit.
 3. Daftar Jenjang Pangkat dan Jabatan Guru PNSPosted on 27 Desember 2009 by Kak
IchsanJenjang pangkat guru yang berstatus PNS sebagaimana Keputusan Menteri
NegaraPendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) Nomor 84 Tahun 1993 tentang
JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya adalah dimulai dari Pengatur Muda
dengan golonganruang II/a atau disebut Guru Pratama untuk sebutan berdasarkan
”jenjang jabatan”. Dan, gurudapat menduduki pangkat paling tinggi Pembina Utama
dengan golongan ruang IV/e ataujabatan Guru Utama.Berikut daftar lengkap ”jenjang
pangkat” dan ”jenjang jabatan” menurut golongan ruang.No Gol/ru Jenjang Pangkat
Jenjang Jabatan1. II/a Pengatur Muda Guru Pratama2. II/b Pengatur Muda Tk.I Guru
Pratama Tk.I3. II/c Pengatur Guru Muda4. II/d Pengatur Tk.I Guru Muda Tk.I5. III/a
Penata Muda Guru Madya6. III/b Penata Muda Tk.I Guru Madya Tk.I7. III/c Penata
Guru Dewasa8. III/d Penata Tk.I Guru Dewasa Tk.I9. IV/a Pembina Guru Pembina10.
IV/b Pembina Tk.I Guru Pembina Tk.I11. IV/c Pembina Utama Muda Guru Utama
Muda12. IV/d Pembina Utama Madya Guru Utama Madya13. IV/e Pembina Utama Guru
UtamaArtikel bermanfaat: SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
VERSI DEPDIKNAS UNTUK KENAIKAN PANGKAT
 4. 1. LAPORAN HASIL PENELITIAN :A. Bagian Pembuka : Halaman judul. Lembar
pengesahan. Kata pengantar. Daftar isi. Daftar Lampiran.B. Bagian Isi :Bab I
Pendahuluan- Latar belakang masalah.- Rumusan masalah.- Tujuan penelitian.- Manfaat
penelitian.Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan- Pemahasan teori- Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan- Pengajuan hipotesisBab III Metodologi penelitian-
Waktu dan tempat penelitian.- Metode dan rancangan penelitian- Populasi dan sampel.-
Instrumen penelitian.- Pengumpulan data dan analisis data.Bab IV Hasil Penelitian-
Jabaran varibel penelitian.- Hasil penelitian.- Pengajuan hipotesis.
 5. - Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil
yangdidapatnya.Bab V Kesimpulan dan saranC. Bagian penunjang- Daftar pustaka.-
Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.2. LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS :A. Bagian Pembuka :- Halaman judul.- Lembar pengesahan.- Kata
pengantar.- Daftar isi.- Daftar Lampiran.B. Bagian Isi :Bab I Pendahuluan- Latar
belakang masalah.- Identifikasi masalah.- Pembatasan dan rumusan masalah.- Tujuan
penelitian.- Manfaat hasil penelitian.Bab II Kajian pustaka- Kajian teori.- Kajian hasil
penelitian.Bab III Metodologi / Metode penelitian- Objek tindakan.-
Setting/Lokasi/Subjek penelitia.
 6. - Metode pengumpulan data.- Metode analisis data.- Cara pengambilan
kesimpulan.Bab IV Hasil Penelitian- Gambaran selintas tentang setting.- Uraian
penelitian secara umum – keseluruhan.- Penjelasan per siklus.- Proses menganalisa data.-
Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.Bab V Kesimpulan dan saran- Kesimpulan.-
Saran untuk tindakan lebih lanjut.C. Bagian penunjang/penutup- Daftar pustaka.-
Lampiran- lampiran.3. TINJAUAN/ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI
:A. Bagian Pendahuluan :- Halaman judul.- Lembar pengesahan.- Kata pengantar.- Daftar
isi.- Abstrak.B. Bagian Isi :Bab I : Pendahuluan uraian mengenai hal yang
dipermasalahkan.Bab II: Kajian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan.
 7. BabIII: Tinjauan/ulasan.Bab IV: Kesimpulan.C. Bagian penunjang :- Daftar pustaka.-
Lampiran- lampiran. 1. 4. BUKU 1. A. Bagian Pendahuluan- Kata pengantar- Daftar isi-
Penjelasan tujuan buku pelajaran- Petunjuk penggunaan buku- Petunjuk pengerjaan soal
latihan 1. B. Bagian isi- Judul bab atau topic isi bahasan- Uraian singkat isi pokok
bahasan- Penjelasan tujuan bab- Uraian isi pelajaran- Penjelasan teori- Sajian contoh-
Ringkasan isi bab- Soal latihan- Kunci jawaban soal latihan 1. C. Bagian penunjang-
Daftar pustaka- Lampiran-lampiran5. MODUL :
 8. 1. Judul 2. Pengantar 3. Petunjuk penggunaan modul 4. Yujuan umum pembelajaran 5.
Kemampuan prasyarat 6. Pretest 7. Tujuan khusus pembelajaran 8. Isi bahasan 9.
Kegiatan belajar 10. Rangkuman 11. Tes 12. Sumber media yang digunakan 13. Tes
akhir dan umpan balik 14. Rancangan pengajaran 15. Daftar pustaka6. DIKTAT
PELAJARAN:A. Bagian Pendahuluan :- Halaman judul.- Kata pengantar.- Daftar isi.-
Penjelasan tujuan diktat pelajaran.B. Bagian Isi :- Judul bab atau topik isi bahasan.-
Penjelasan tujuan bab.- Uraian isi pelajaran.- Penjelasan teori.- Sajian contoh.- Soal
latihan.C. Bagian penunjang :- Daftar pustaka.- Lampiran- lampiran.7. ALAT PERAGA
 9. A.Bagian Pembuka– Halaman judul– Lembar pengesahan– Kata pengantar– Daftar
isiB. Bagian isi– Latar belakang pembuatan alat peraga– Manfaat alat peraga– Bahan
yang digunakan– Keadaan siswa sebelum dans esudah menggunakan alat peraga–
Prestasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga– Foto / gambar alat
peragaAngka Kredit Karya Tulis IlmiahPosted on 17 Oktober 2008 by Kak Ichsan6
VotesGuru dapat naik menjadi Guru Pembina Tk I (IV/b) apabila memenuhi 12 angka
kredit dariunsur pengembangan profesi juga memenuhi jumlah angka kredit kumulatif
yangdisyaratkan, sebagaimana Keputusan Menteri PAN Nomor 84/1993, tanggal 24
Desember1993.Berikut tabel nilai angka kredit karya pengembangan profesi atau karya
tulis ilmiahsebagaimana Lampiran 1 keputusan Menpan tersebut.Unsur : Pengembangan
profesiSubunsur : Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
Butir Ukuran Angka Penilaian Kredit a. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, Setiap
12,5survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan karya yang dipublikasikan. 1) dalam
bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. 2) dalam majalah ilmiah
yang diakui oleh Setiap 6
 10. departemen yang bersangkutan karya b. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
Setiap 8survei dan atau evaluasi di bidang pendidikan karya yang tidak dipublikasikan,
tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah. 1) dalam bentuk buku 2) dalam
majalah ilmiah yang diakui oleh Setiap 4 departemen yang bersangkutan karya c. Karya
tulis berupa tinjauan atau ulasan Setiap 8 ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang karya
pendidikan yang dipublikasikan 1) dalam bentuk buku diterbitkan dan diedarkan secara
nasional 2) dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Setiap 4 departemen yang
bersangkutan karya d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan Setiap 7 ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam bidang buku pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan
di perpustakaan sekolah. 1) dalam bentuk buku 2) dalam bentuk makalah Setiap 3,5
makalahe. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan Setiap 2 dan kebudayaan yang
disebarluaskan melalui tulisan yang media massa. merupakan satu kesatuan f.
Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, Setiap 2,5gahasan atau ulasan ilmiah dalam
pertemuan kali ilmiah. g. Buku pelajaran atau modul Setiap buku 5 1) bertaraf nasional
Setiap buku 3 2) bertaraf provinsi h. Diktat pelajaran Setiap diktat 1 i.
Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya Setiap buku/ ilmiah yang bermanfaat bagi
pendidikan. karya ilmi
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya Document Transcript
 1. PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN
2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU
DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 45 Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya perlu
menetapkan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
 2. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977
tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098), sebagaimana
telah dua belas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 31); 6. Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara 2
 3. Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000
tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4332); ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun
2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 10. Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah 3
 4. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 13. Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun l999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil; 15. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 16. Keputusan Presiden Nomor 73/M
Tahun 2007 tentang Pengangkatan Kepala Badan Kepegawaian Negara; 17. Keputusan
Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 Tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
GURU DAN ANGKA KREDITNYA. 4
 5. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud
dengan: 1. Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil. 2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. 3. Guru kelas adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata
pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/BA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan yang sederajat,
kecuali mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan serta pendidikan agama. 4.
Guru mata pelajaran adalah Guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada satu mata pelajaran tertentu di
sekolah/madrasah. 5. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah Guru yang
mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan
bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. 5
 6. 6. Kegiatan pembelajaran menyusun rencana adalah kegiatan pembelajaran, Guru
dalam melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap
peserta didik. 7. Kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru dalam
menyusun melaksanakan rencana bimbingan bimbingan dan dan konseling, konseling,
mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling, serta melakukan perbaikan
tindak lanjut bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi. 8.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi Guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan dan dapat meningkatkan
profesionalitasnya. 9. Tim penilai jabatan fungsional Guru adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan bertugas menilai
prestasi kerja Guru. 10. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa
Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Kepala Pelaksana
Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara dan Lembaga
lainnya yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon I dan bukan merupakan bagian dari
Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Kementerian. 11. Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur. 6
 7. 12. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota.
13. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Guru dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya. 14. Penilaian kinerja Guru adalah penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama Guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya. 15. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain,
daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam
keadaan darurat lain. 16. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat
kerja, pembimbingan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses
pembelajaran bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Guru. 17. Pemberhentian adalah
pemberhentian dari jabatan fungsional Guru bukan pemberhentian sebagai Pegawai
Negeri Sipil. BAB II USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal
2 (1) Guru wajib menyiapkan bahan penilaian angka kredit dan disampaikan kepada
atasan langsung. (2) Atasan langsung meneliti dan menyampaikan bahan penilaian angka
kredit kepada pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit. 7
 8. (3) Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit menyampaikan usul
penetapan angka kredit kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit melalui
sekretariat tim penilai. (4) Daftar usul penetapan angka kredit untuk Guru dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran I Peraturan Bersama ini. (5) Setiap
usul penetapan angka kredit Guru harus dilampiri dengan: a. surat pernyataan
melaksanakan pembelajaran/pembimbingan dan tugas tugas tertentu, dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Bersama ini. b. surat
pernyataan melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III Peraturan Bersama ini;
c. surat pernyataan tugas Guru, melakukan dibuat kegiatan menurut contoh penunjang
formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV Peraturan Bersama ini; (6) Surat
pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus disertai dengan bukti fisik. Pasal 3
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas: a. unsur
utama; dan b. unsur penunjang. (2) Unsur utama, terdiri atas: 8
 9. a. pendidikan; b. pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah; dan c. pengembangan keprofesian
berkelanjutan. (3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas
Guru, terdiri atas: a. memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang
diampunya; b. memperoleh penghargaan/tanda jasa; dan c. melaksanakan kegiatan yang
mendukung tugas Guru, antara lain: 1. membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/
praktik industri/ekstrakurikuler dan sejenisnya; 2. menjadi organisasi
profesi/kepramukaan; 3. menjadi tim penilai angka kredit; dan/atau 4. menjadi
tutor/pelatih/instruktur. (4) Rincian kegiatan dan angka kredit masing-masing kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) adalah sebagaimana tersebut
pada Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Pasal 4 (1) Setiap usulan penetapan angka
kredit bagi Guru harus dinilai secara obyektif oleh Tim Penilai berdasarkan rincian
kegiatan dan nilai angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009. 9
 10. (2) Hasil penilaian tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan
kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit untuk ditetapkan angka
kreditnya. Pasal 5 (1) Penetapan angka kredit Guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (2) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, dibuat
menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan Bersama ini.
(2) Penetapan angka kredit (PAK) asli disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, dan tembusannya
disampaikan kepada: a. Guru yang bersangkutan; b. Sekretaris Tim Penilai Guru yang
bersangkutan; c. Kepala Biro/Badan Kepegawaian Daerah/Bagian Kepegawaian instansi
yang bersangkutan; d. Pejabat pengusul angka kredit; dan e. Pejabat lain yang dipandang
perlu. Pasal 6 (1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Guru
wajib mencatat dan menginventarisasi semua kegiatan yang dilakukan. (2) Hasil
inventarisasi kegiatan dalam bentuk daftar usul penetapan angka kredit wajib diusulkan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Penilaian dan penetapan angka kredit Guru
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. 10
 11. (4) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat Guru dilakukan 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat
Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut: a. untuk kenaikan pangkat periode April, angka
kredit ditetapkan paling lambat bulan Januari tahun yang bersangkutan; b. untuk kenaikan
pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan paling lambat bulan Juli tahun yang
bersangkutan. Pasal 7 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah: a.
Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon I bagi Guru
Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di lingkungan instansi pusat dan daerah
serta Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah
Indonesia di luar negeri. b. Direktur Jenderal pada Kementerian Agama yang
membidangi pendidikan terkait bagi Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
di lingkungan Kementerian Agama. c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi bagi Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan pangkat Penata
Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi. 11
 12. d. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi Guru Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a dan pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. e. Gubernur atau
Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
di lingkungan Provinsi. f. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
Kabupaten/Kota. g. Pimpinan instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan instansi pusat di luar Kementerian
Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Pasal 8 (1) Dalam rangka tertib
administrasi dan pengendalian, pejabat yang berwenang dalam menetapkan angka kredit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 harus membuat spesimen tanda tangan dan
disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan. (2) Pejabat yang sebagaimana berwenang
menetapkan dimaksud dalam Pasal angka 7 kredit dapat mendelegasikan atau
memberikan kuasa kepada pejabat lain. 12
 13. (3) Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
spesimen tanda tangan pejabat yang menggantikan tetap harus dibuat dan disampaikan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional Badan Kepegawaian
Negara yang bersangkutan. Pasal 9 Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 berhalangan sehingga tidak dapat
menetapkan angka kredit sampai batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4), maka angka kredit dapat ditetapkan oleh pejabat lain
satu tingkat di bawahnya, yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang
pendidikan setelah mendapatkan delegasi atau kuasa dari pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit atau atasan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
BAB III TIM PENILAI Pasal 10 (1) Syarat untuk menjadi anggota tim penilai, adalah: a.
menduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan jabatan dan pangkat Guru
yang dinilai; b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja Guru; dan c. dapat
aktif melakukan penilaian. (2) Anggota tim penilai jabatan fungsional Guru harus lulus
pendidikan dan pelatihan calon tim penilai dan mendapat sertifikat dari Menteri
Pendidikan Nasional. (3) Masa jabatan anggota tim penilai adalah 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya. 13
 14. (4) Anggota tim penilai yang telah menjabat 2 (dua) kali masa jabatan secara
berturut-turut dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu)
masa jabatan. (5) Dalam hal terdapat anggota tim penilai yang berhalangan tetap atau
tidak menunjukkan kinerja yang baik, maka Ketua tim penilai mengusulkan pengganti
antar waktu untuk meneruskan sisa masa tugas, kepada pejabat yang berwenang
menetapkan tim penilai. (6) Dalam hal terdapat tim penilai yang turut dinilai, Ketua tim
penilai dapat mengangkat anggota tim penilai Pengganti. (7) Susunan anggota tim penilai
paling sedikit 7 (tujuh) orang terdiri dari unsur teknis, unsur kepegawaian, dan pejabat
fungsional Guru, dengan ketentuan sebagai berikut: a. seorang Ketua merangkap anggota
dari unsur teknis; b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. seorang Sekretaris
merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan d. paling kurang 4 (empat) orang
anggota. (8) Anggota tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d, paling
kurang 2 (dua) orang dari pejabat fungsional Guru. (9) Dalam hal komposisi jumlah
anggota tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak dapat dipenuhi, maka
anggota tim penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam
penilaian kinerja Guru. (10) Tata kerja tim penilai dan tata cara penilaian angka kredit
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. 14
 15. Pasal 11 (1) Tugas Tim Penilai Pusat: a. membantu Menteri menetapkan angka
Pendidikan kredit Nasional Guru Madya, dalam pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di
lingkungan instansi daerah dan pusat serta Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan
ruang IV/e yang diperbantukan pada sekolah Indonesia di luar negeri; b. melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pendidikan Nasional, yang berhubungan
dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a. (2) Tugas Tim
Penilai Kementerian Agama: a. membantu Direktur Jenderal yang membidangi
pendidikan terkait pada Kementerian Agama dalam menetapkan Pembina, angka
golongan kredit ruang Guru IV/a Madya, di pangkat lingkungan Kementerian Agama; b.
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal yang membidangi
pendidikan terkait pada Kementerian Agama, yang berhubungan dengan penetapan angka
kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a. (3) Tugas Tim Penilai Kantor Wilayah
Kementerian Agama: a. membantu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dalam
menetapkan angka kredit bagi Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan
pangkat 15
 16. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Kementerian
Agama sebagaimana dimaksud pada huruf a. (4) Tugas Tim Penilai Kantor
Kabupaten/Kota: a. membantu Kepala Kantor Kementerian Agama dalam menetapkan
angka kredit bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a dan pangkat
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b di lingkungan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama yang berhubungan dengan penetapan angka kredit
sebagaimana dimaksud pada huruf a. (5) Tugas Tim Penilai Provinsi: a. membantu
Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan dalam menetapkan angka
kredit bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi; b.
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur atau kepala Dinas yang
membidangi pendidikan, yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada huruf a. 16
 17. (6) Tugas Tim Penilai Kabupaten/Kota: a. membantu Bupati/Walikota atau Kepala
Dinas yang membidangi pendidikan dalam menetapkan angka kredit Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota; b. melaksanakan tugas-
tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam huruf a. (7) Tim Penilai Instansi: a. membantu Pimpinan instansi pusat atau
pejabat lain yang ditunjuk bagi Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan
instansi pusat di luar Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama; b.
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan instansi pusat atau pejabat
lain yang ditunjuk yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana
dimaksud dalam huruf a. (8) Dalam hal tim penilai instansi belum terbentuk, penilaian
angka kredit Guru dapat dimintakan kepada tim penilai pusat. (9) Dalam hal tim penilai
Kabupaten/Kota belum terbentuk, penilaian angka kredit Guru dapat dimintakan kepada
tim penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau tim penilai Provinsi yang bersangkutan
atau tim penilai pusat. 17
 18. (10) Dalam hal tim penilai Provinsi belum terbentuk, penilaian angka kredit Guru
dapat dimintakan kepada tim penilai Provinsi lain terdekat atau tim penilai pusat. (11)
Dalam hal tim penilai Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota belum terbentuk,
penilaian angka kredit Guru dapat dimintakan kepada tim penilai Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota lain terdekat, atau tim penilai Kantor Wilayah Kementerian
Agama yang bersangkutan, atau tim penilai Kementerian Agama. (12) Dalam hal tim
penilai Kantor Wilayah Kementerian Agama belum terbentuk, penilaian angka kredit
Guru dapat dimintakan kepada tim penilai Kantor Wilayah Kementerian Agama lain
terdekat atau tim penilai Kementerian Agama. Pasal 12 (1) Untuk membantu tim penilai
dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat tim penilai yang dipimpin oleh
seorang Sekretaris yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian. (2)
Sekretariat tim penilai dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 13 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit dapat membentuk tim teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik
yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang
mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. 18
 19. (2) Tugas tim teknis adalah memberikan saran dan pendapat kepada Ketua tim penilai
dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang
memerlukan keahlian tertentu. (3) Tim teknis dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Ketua tim penilai. BAB IV KENAIKAN JABATAN/PANGKAT Pasal 14
Angka kredit yang ditetapkan digunakan sebagai dasar pertimbangan penetapan kenaikan
jabatan dan/atau kenaikan pangkat Guru sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. Pasal 15 (1) Penetapan kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14, dapat dipertimbangkan apabila: a. paling singkat 1 (satu) tahun dalam
jabatan terakhir; b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan c. setiap unsur
penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3)
paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Kenaikan jabatan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang. Pasal 16 (1) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14, dapat dipertimbangkan apabila: a. paling singkat 2 (dua) tahun dalam
pangkat terakhir; b. memenuhi angka kredit yang dipersyaratkan; dan 19
 20. c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. (2) Kenaikan
pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menduduki jabatan Guru Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi pangkat Pembina Utama
Muda, golongan ruang IV/c sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang IV/e ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis
Kepala Badan Kepegawaian Negara. (3) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Pusat
yang menduduki Jabatan Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a
untuk menjadi pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Guru
Madya, pangkat Pembina ditetapkan Tingkat dengan I, golongan Keputusan ruang
Pejabat IV/b Pembina Kepegawaian Pusat yang bersangkutan setelah mendapat
persetujuan teknis Kepala Badan Kepegawaian Negara. (4) Kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil Daerah Provinsi yang menduduki jabatan Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi pangkat Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b
ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang
bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkutan. (5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil
Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a untuk menjadi pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b
sampai dengan Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I 20
 21. golongan ruang III/d, ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan. (6) Kenaikan pangkat
Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan Guru Muda,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d untuk menjadi Guru Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a dan pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b,
ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala
Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan. Pasal 17 (1) Jumlah
angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil
untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Guru adalah sebagaimana tersebut
pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dengan ketentuan: a. paling kurang 90%
(sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. paling banyak 10%
(sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. (2) Untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan
ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang
meliputi sub unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. 21
 22. Pasal 18 (1) Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a yang akan
naik pangkat menjadi Guru Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 3 (tiga)
angka kredit dari sub unsur pengembangan diri. (2) Guru Pertama, pangkat Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Muda,
pangkat Penata,golongan ruang III/c angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri. (3) Guru Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c yang akan naik
pangkat menjadi Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 6 (enam) angka kredit
dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 3 (tiga) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri. (4) Guru Muda, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, paling sedikit 8 (delapan) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur
pengembangan diri. (5) Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan
naik pangkat menjadi Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 22
 23. (dua belas) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan
paling sedikit 4 (empat) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri. (6) Guru Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Guru
Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling sedikit 12 (dua belas) angka kredit dari
sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 4 (empat) angka
kredit dari sub unsur pengembangan diri. (7) Guru Madya, pangkat Pembina Utama
Madya, golongan ruang IV/c yang akan naik jabatan/pangkat menjadi Guru Utama,
pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, angka kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan jabatan/pangkat, paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit dari sub
unsur publiksi ilmiah dan/atau karya inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri. (8) Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya,
golongan ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit 20 (dua puluh) angka kredit dari sub unsur publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif, dan paling sedikit 5 (lima) angka kredit dari sub unsur pengembangan diri. (9)
Guru Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan naik
jabatan/pangkat menjadi Guru Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang
IV/d wajib melaksanakan presentasi ilmiah. 23
 24. Pasal 19 (1) Guru yang bertugas di daerah khusus, dapat diberikan tambahan angka
kredit setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa
kariernya sebagai Guru. (2) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling singkat
telah bertugas selama 2 (dua) tahun secara terus menerus di daerah khusus. Pasal 20 (1)
Kenaikan pangkat bagi Guru dalam jenjang jabatan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangundangan. (2) Guru yang
memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut secara kumulatif
diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/ pangkat berikutnya. BAB V PENILAIAN
KINERJA Pasal 21 (1) Penilaian kinerja Guru dilakukan dalam bentuk paket kerja. (2)
Paket kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pembelajaran/bimbingan dan
tugas tertentu. (3) Paket kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk: 24
 25. a. pembelajaran mencakup aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi dan penilaian, analisis hasil penilaian, dan pelaksanaan tindak lanjut hasil
penilaian. b. pembimbingan mencakup aspek perencanaan dan pelaksanaan
pembimbingan, evaluasi dan penilaian hasil pembimbingan, analisis hasil pembimbingan,
dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pembimbingan. c. tugas lain yang relevan mencakup
aspek Guru menjadi kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/ madrasah, ketua
program keahlian/program studi atau yang sejenisnya, laboratorium, kepala bengkel,
perpustakaan, unit produksi kepala atau yang sejenisnya, pembimbing khusus pada satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang
sejenisnya, wali kelas, menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya, pengawas
penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, membimbing Guru pemula
dalam program induksi, membimbing ekstrakurikuler, siswa pembimbingan dalam pada
kegiatan penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif, melaksanakan pembimbingan
pada kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus Guru Kelas). (4) Paket kerja Guru
berisi paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam dan paling banyak 40 (empat puluh) jam
tatap muka per minggu, dibuat oleh Guru yang bersangkutan dan ditetapkan oleh kepala
sekolah. (5) Paket kerja kepala sekolah berisi paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka per
minggu, dibuat oleh kepala sekolah dan ditetapkan oleh Pengawas Sekolah. 25
 26. Pasal 22 (1) Penilaian kinerja Guru dilakukan oleh kepala sekolah. (2) Penilaian
kinerja kepala sekolah dilakukan oleh Pengawas Sekolah. (3) Penilaian kinerja Guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan berdasarkan realisasi
pelaksanaan paket kerja. (4) Penilaian kinerja Guru mata pelajaran dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja paling kurang 24 (dua puluh empat) jam dan paling
banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka per minggu. (5) Penilaian kinerja Guru
bimbingan dan konseling (konselor) dihitung secara proporsional berdasarkan beban
kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250
(dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun. Pasal 23 (1) Penilaian kinerja Guru dari sub
unsur pembelajaran atau pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang
relevan didasarkan atas aspek kualitas, kuantitas, waktu, dan/atau biaya. (2) Penilaian
kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan nilai dan sebutan
sebagai berikut: a. nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat baik; b. nilai 76 sampai
dengan 90 disebut baik; c. nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup; d. nilai 51 sampai
dengan 60 disebut sedang; dan e. nilai sampai dengan 50 disebut kurang. 26
 27. (3) Nilai kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikonversikan ke dalam
angka kredit yang harus dicapai, sebagai berikut: a. sebutan amat baik diberikan angka
kredit sebesar 125% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun; b. sebutan
baik diberikan angka kredit sebesar 100% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai
setiap tahun; c. sebutan cukup diberikan angka kredit sebesar 75% dari jumlah angka
kredit yang harus dicapai setiap tahun; d. sebutan sedang diberikan angka kredit sebesar
50% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun; e. sebutan kurang
diberikan angka kredit sebesar 25% dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap
tahun. (4) Jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) adalah jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana tersebut pada
Lampiran II, III, IV, VI, VII, dan VIII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dikurangi jumlah angka
kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan dan unsur penunjang yang
dipersyaratkan untuk setiap jenjang jabatan/pangkat dan dibagi 4 (empat). (5) Penilaian
kinerja Guru diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 27
 28. BAB VI PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN
KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN Bagian
Pertama Pengangkatan Dalam Jabatan Pasal 24 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
untuk pertama kali dalam jabatan Guru harus memenuhi syarat: a. berijazah paling
rendah Sarjana (S1) atau Diploma IV (D-IV) dan bersertifikat pendidik; b. pangkat paling
rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; c. memiliki kinerja yang baik yang dinilai
dalam masa program induksi; dan d. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir. (2) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan fungsional Guru melalui
pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil. (3) Surat keputusan pengangkatan pertama
kali dalam jabatan Guru dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada
Lampiran VI Peraturan Bersama ini. 28
 29. Pasal 25 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan
Guru dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) Peraturan Bersama ini. b. memiliki
pengalaman sebagai Guru paling singkat 2 (dua) tahun; dan c. usia paling tinggi 50 (lima
puluh) tahun. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, sedangkan
jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang diperoleh setelah
melalui penilaian dan penetapan angka kredit dari pejabat yang berwenang yang berasal
dari unsur utama dan unsur penunjang. (3) Surat keputusan pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan Guru dibuat menurut contoh formulir
sebagaimana tersebut pada Lampiran VII Peraturan Bersama ini. Pasal 26 Di samping
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dan Pasal 25 ayat (1),
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Guru dilaksanakan sesuai
formasi jabatan fungsional Guru, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan fungsional Guru dilaksanakan sesuai formasi
jabatan fungsional Guru yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang
pendayagunaan aparatur 29
 30. negara setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. b.
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan fungsional Guru dilaksanakan
sesuai formasi jabatan fungsional Guru yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-
masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara. Bagian Kedua Pembebasan Sementara Pasal 27 (1) Guru
dibebaskan sementara dari jabatannya apabila: a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat
sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat; b. diberhentikan sementara sebagai
Pegawai Negeri Sipil; c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Guru; d. menjalani cuti
di luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya; atau e.
melaksanakan tugas belajar selama 6 (enam) bulan atau lebih. Surat keputusan
pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat menurut contoh
formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII Peraturan Bersama ini. 30
 31. Bagian Ketiga Pengangkatan Kembali Pasal 28 (1) Guru yang dibebaskan sementara
karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf a, diangkat kembali dalam
jabatan Guru apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut telah berakhir. (2) Guru
yang dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf b, dapat diangkat kembali dalam
jabatan Guru apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman percobaan. (3) Guru yang
dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar jabatan Guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf c, dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru
apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan Guru dengan ketentuan usia
paling tinggi 51 (lima puluh satu) tahun. (4) Guru yang selesai menjalani cuti di luar
tanggungan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) huruf d dan telah
diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru. (5)
Guru yang selesai menjalani tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1)
huruf e, dapat diangkat kembali dalam jabatan Guru apabila telah selesai menjalani tugas
belajar. 31
 32. (6) Surat keputusan pengangkatan kembali dalam jabatan Guru dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX Peraturan Bersama ini. Pasal 29
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat kembali dalam jabatan Guru sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki
dan dapat ditambah angka kredit yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan
fungsional Guru. Bagian Keempat Pemberhentian dari Jabatan Pasal 30 (1) Guru
diberhentikan dari jabatannya, karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin tingkat berat berupa
penurunan pangkat. (2) Surat keputusan pemberhentian dari jabatan Guru dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran X Peraturan Bersama ini. BAB VII
SANKSI Pasal 31 (1) Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban beban kerja Guru
untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih paling sedikit
24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu dan/atau beban kerja Guru bimbingan dan 32
 33. konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150
(seratus lima puluh) peserta dan paling banyak 250 (dua ratus lima puluh) didik dalam 1
(satu) tahun dan tidak mendapat pengecualian dari Menteri Pendidikan Nasional
dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan
maslahat tambahan. (2) Guru yang terbukti memperoleh PAK dengan cara melawan
hukum diberhentikan sebagai Guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, maslahat tambahan dan penghargaan sebagai Guru yang pernah
diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan PAK tersebut.
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 32 (1) Dengan berlakunya Peraturan
Bersama ini, jenjang jabatan setiap Guru disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat
fungsional Guru, yaitu: a. Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a dan
pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b. Guru Muda, pangkat Penata,
golongan ruang III/c dan pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. c. Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b, dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. d. Guru Utama, pangkat
Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d dan pangkat Pembina Utama, golongan
ruang IV/e. 33
 34. (2) Jumlah angka kredit yang dicantumkan dalam surat keputusan penyesuaian
jenjang jabatan/pangkat Guru adalah sama dengan jumlah angka kredit terakhir yang
dimiliki. (3) Penyesuaian jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. (4) Prestasi kerja yang telah dilakukan Guru
sampai dengan ditetapkannya Peraturan Bersama ini, dinilai berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993. (5)
Penyesuaian jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penilaian
prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan paling lambat tanggal 31
Desember 2012. Pasal 33 (1) Pada saat Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru yang
masih memiliki pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a sampai dengan pangkat
Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d melaksanakan tugas sebagai Guru Pertama dan
penilaian prestasi kerjanya sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009. (2) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila melaksanakan berkelanjutan
diberikan kegiatan dan angka pengembangan kegiatan kredit penunjang sebagaimana
keprofesian tugas tersebut Guru, pada Lampiran V Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. 34
 35. (3) Daftar usul penetapan angka kredit Guru golongan II dibuat menurut contoh
formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) Peraturan Bersama ini. (4) Setiap
usul penetapan angka kredit Guru golongan II harus dilampiri dengan surat pernyataan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) Peraturan Bersama ini. (5) Surat
pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disertai dengan bukti fisik. (6)
Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila : a. memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu, disesuaikan dengan
jenjang jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) Peraturan Bersama ini;
dan b. naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, disesuaikan
dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) Peraturan
Bersama ini. (7) Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jumlah angka kredit
kumulatif minimal yang harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat Guru bagi: a.
Guru yang berijazah SLTA/Diploma I adalah sebagaimana tersebut pada Lampiran VI
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009; b. Guru yang berijazah Diploma II adalah sebagaimana tersebut
pada Lampiran VII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009; dan 35
 36. c. Guru yang berijazah Diploma III adalah sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009. Pasal 34 (1) Pada saat Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru
yang memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a dan belum
memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat
(1) Peraturan Bersama ini. (2) Guru yang akan naik pangkat menjadi pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a dan Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
dengan akhir tahun 2015, apabila tidak memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang
sesuai dengan bidang tugas yang diampu, kenaikan pangkat paling tinggi adalah pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau pangkat terakhir yang dimiliki. (3) Pada saat
Peraturan Bersama ini ditetapkan, Guru yang telah memiliki pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a ke atas dan belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV, tidak dapat
dipertimbangkan untuk naik pangkat. Pasal 35 (1) Guru yang memiliki pangkat Pengatur
Muda, golongan ruang II/a sampai dengan pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang
II/d sampai dengan akhir tahun 2015 belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV
tetap melaksanakan tugas utama Guru sebagai Guru Pertama dengan sistem kenaikan
pangkat menggunakan angka 36
 37. kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran V Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. (2)
Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), apabila memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu, diberikan angka kredit sebesar 65% (enam puluh lima persen) angka
kredit kumulatif diklat, tugas utama, dan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan ditambah angka kredit ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan
bidang tugas yang diampu dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari kegiatan
penunjang. (3) Guru yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sudah
memiliki pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke atas, apabila memperoleh ijazah
Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan bidang tugas yang diampu diberikan angka
kredit sebesar 100% (seratus persen) dari tugas utama dan pengembangan keprofesian
berkelanjutan ditambah angka kredit ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang sesuai dengan
bidang tugas yang diampu, dengan memperhitungkan angka kredit unsur penunjang
sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. (4) Guru yang
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma IV yang tidak sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, diberikan angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009. 37
 38. Pasal 36 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Guru golongan II adalah
sebagai berikut: a. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi Guru mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Guru pada madrasah. b. Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan bagi Guru di lingkungan Provinsi. c. Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan bagi Guru di lingkungan Kabupaten/Kota. d. Pimpinan unit kerja
yang membidangi pendidikan setingkat eselon II bagi Guru di luar Kementerian
Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Pasal 37 Dalam menjalankan
kewenangannya, pejabat berwenang menetapkan angka kredit Guru golongan II
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dibantu oleh: a. Tim penilai Kantor Kementerian
Agama yang selanjutnya disebut tim penilai Kantor Kementerian Agama; b. Tim penilai
Tingkat Provinsi bagi Gubernur yang selanjutnya disebut tim penilai Provinsi; c. Tim
penilai Tingkat Kabupaten/Kota bagi Bupati/Walikota yang selanjutnya disebut tim
penilai Kabupaten/Kota; dan d. Tim penilai Instansi Pusat di luar Kementerian
Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama yang selanjutnya disebut tim penilai tim
penilai Instansi. 38
 39. Pasal 38 Usul penetapan angka kredit Guru golongan II diajukan oleh: a. Kepala
sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama bagi Guru mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Guru pada madrasah. b. Kepala sekolah yang
bersangkutan kepada Kepala Dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/kota bagi
Guru di lingkungan kabupaten/kota. c. Kepala sekolah yang bersangkutan kepada Kepala
Dinas yang membidangi pendidikan di provinsi bagi Guru di lingkungan provinsi. d.
Kepala sekolah yang bersangkutan kepada pimpinan unit kerja yang membidangi
pendidikan setingkat eselon II bagi Guru di instansi di luar Kementerian Pendidikan
Nasional dan Kementerian Agama. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 39
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Guru tidak dapat menduduki jabatan
rangkap, baik jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan struktural. BAB X
KETENTUAN PENUTUP Pasal 40 Ketentuan teknis yang belum diatur dalam Peraturan
Bersama ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan
bidang tugas masing-masing. 39
 40. Pasal 41 Untuk mempermudah pelaksanaan Peraturan Bersama ini dilampirkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
sebagaimana tersebut pada Lampiran XI Peraturan Bersama ini. Pasal 42 Peraturan
Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku efektif pada tanggal 1
Januari 2013. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2010 KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN NEGARA, MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD TTD EDY
TOPO ASHARI MOHAMMAD NUH 40
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4
tahun 2014 Presentation Transcript
 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA
KREDIT GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN GURU BUKAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DIREKTORAT PEMBINAAN PTK DIKDAS DITJEN PENDIDIKAN
DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tahun 2014
 2. Pasal 1 1. Penyesuaian penetapan angka kredit (PAK) guru Pegawai Negeri Sipil
(PNS) merupakan penyesuaian angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru yang
tercantum pada PAK guru yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam angka kredit unsur dan subunsur
kegiatan guru berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. 2. Penyesuaian angka kredit guru bukan Pegawai Negeri Sipil
merupakan penyesuaian yang dilakukan berdasarkan angka kredit kumulatif dan jenjang
jabatan sebagaimana tercantum pada Surat Keputusan inpassing jabatan fungsional guru
bukan pegawai negeri sipil dan angka kreditnya yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan
Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2010.
 3. Pasal 2 Penyesuaian PAK guru PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
dilakukan berdasarkan PAK guru yang telah dipergunakan untuk penetapan keputusan
kenaikan pangkat terakhir oleh pejabat yang berwenang. Pasal 3 1. Penyesuaian PAK
guru PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak mengubah angka kredit kumulatif.
2. Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan ke dalam
angka kredit unsur dan subunsur utama dan penunjang sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
 4. Pasal 4 1. 2. Penyesuaian angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) diuraikan ke dalam angka kredit subunsur pendidikan dan
pembelajaran/pembimbingan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Penyesuaian angka kredit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam format PAK. Pasal 5 Guru yang disesuaikan
penetapan angka kreditnya adalah: 1. guru PNS; dan 2. guru Bukan PNS yang telah
memperoleh penyetaraan jabatan dan pangkat (inpassing).
 5. Pasal 6 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan penyesuaian PAK guru PNS: a.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri untuk
menetapkan penyesuaian PAK guru bagi: 1. Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan
ruang IV/e di lingkungan pemerintah provinsi/kabupaten/kota, Kementerian Agama, dan
kementerian lainnya/lembaga pemerintah non-kementerian yang menyelenggarakan
pendidikan, dan 2. Guru Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e yang diperbantukan
pada Sekolah Indonesia di Luar Negeri; b. Menteri Agama atau Pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Agama untuk menetapkan penyesuaian PAK Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a, serta guru golongan II di lingkungannya; c. Gubernur atau pejabat yang
ditunjuk oleh gubernur menetapkan penyesuaian PAK Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a, serta guru golongan II di lingkungannya; d. Bupati/Walikota atau pejabat
yang ditunjuk oleh bupati/walikota menetapkan penyesuaian PAK Guru Pertama, pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a, serta guru golongan II di lingkungannya; atau e. Menteri pada
kementerian lainnya/pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian yang
menyelenggarakan pendidikan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri pada kementerian
lainnya/pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian menetapkan penyesuaian PAK
Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, serta guru golongan II di lingkungannya.
 6. Pasal 6 (2) Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1: a. Direktur Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, atau
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, untuk dan atas nama Menteri, sesuai dengan
kewenangannya bagi Guru Utama, golongan ruang IV/e; b. Direktur Pembinaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Direktur
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar pada Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, dan Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, untuk dan atas
nama Menteri, sesuai dengan kewenangannya bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c
dan Guru Utama golongan ruang IV/d; c. Pejabat eselon III pada Direktorat Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar, dan Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, untuk dan atas nama
Menteri, sesuai dengan kewenangannya bagi Guru Madya, golongan ruang IV/b.
 7. Pasal 6 (3) Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 2: a. Sekretaris Jenderal, untuk dan
atas nama Menteri, bagi Guru Utama, golongan ruang IV/d dan golongan ruang IV/e; b.
Kepala Biro Kepegawaian, untuk dan atas nama Menteri, bagi Guru Madya, golongan
ruang IV/b dan golongan ruang IV/c; c. Kepala Bagian di lingkungan Biro Kepegawaian,
untuk dan atas nama Menteri, bagi Guru Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan
Guru Madya, golongan ruang ruang IV/a. (4) Apabila pejabat sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a berhalangan tetap atau bukan pejabat definitif, maka penyesuaian
penetapan angka kredit dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal, untuk dan atas nama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (5) Apabila pejabat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b berhalangan tetap atau bukan pejabat definitif, maka penyesuaian
penetapan angka kredit dilaksanakan oleh Kepala Biro Kepegawaian, untuk dan atas
nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
 8. Pasal 7 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan penyesuaian angka kredit guru bukan
PNS: a. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
untuk menetapkan penyesuaian angka kredit Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a
di lingkungan pemerintah provinsi/kabupaten/kota; b. Menteri Agama atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri Agama untuk menetapkan penyesuaian angka kredit Guru Pertama,
pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat
Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungannya; c. Menteri pada kementerian
lainnya/pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian yang menyelenggarakan
pendidikan atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri pada kementerian lainnya/pimpinan
lembaga pemerintah non-kementerian untuk menetapkan penyesuaian angka kredit Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungannya.
 9. Pasal 7 (2) Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a: a. Direktur Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Direktur
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar pada Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, dan Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, untuk dan atas
nama Menteri, sesuai dengan kewenangannya bagi Guru Madya, golongan ruang IV/a; b.
Pejabat eselon III pada Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, dan Direktorat
Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah, untuk dan atas nama Menteri, sesuai dengan
kewenangannya bagi Guru Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Muda,
golongan ruang ruang III/d. (3) Apabila pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a berhalangan tetap atau bukan pejabat definitif, maka penyesuaian penetapan
angka kredit dilaksanakan oleh Kepala Biro Kepegawaian, untuk dan atas nama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
 10. Pasal 8 Prosedur pengusulan penyesuaian PAK guru PNS dan bukan PNS sebagai
berikut: a. Gubernur/bupati/walikota, Menteri Agama, Menteri pada kementerian lainnya/
pimpinan lembaga pemerintah non-kementerian yang menyelenggarakan pendidikan atau
pejabat lain yang ditunjuk mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, atau Direktur Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah sesuai dengan kewenangannya bagi guru PNS jabatan Guru
Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di lingkungannya; b. Kepala Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri atau pejabat yang membidangi pendidikan
mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Biro
Kepegawaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi guru PNS jabatan Guru
Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama,
pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, serta guru bukan PNS yang disetarakan
jabatannya sebagai Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai
dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang diperbantukan pada
Sekolah Indonesia di Luar Negeri;
 11. Pasal 8 c. Kepala Sekolah mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, atau Direktur Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah sesuai dengan kewenangannya bagi guru bukan PNS yang
disetarakan jabatannya sebagai Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di
lingkungannya; d. Kepala madrasah mengusulkan kepada kepala kantor kementerian
agama provinsi/kabupaten/kota bagi guru PNS madrasah yang mempunyai jabatan Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, guru PNS golongan II, serta guru bukan PNS
yang disetarakan jabatannya sebagai Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di
lingkungannya. Selanjutnya kepala kantor kementerian agama provinsi/kabupaten/kota
meneruskan pengusulan kepada Menteri Agama melalui Kepala Biro Kepegawaian
Kementerian Agama untuk diproses lebih lanjut;
 12. Pasal 8 e. Kepala sekolah pada kementerian lainnya/pimpinan lembaga pemerintah
non-kementerian yang menyelenggarakan pendidikan mengusulkan kepada pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit pada instansi tersebut bagi guru PNS jabatan Guru
Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, guru PNS golongan II, serta guru bukan PNS
yang disetarakan jabatannya sebagai Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan
ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di
lingkungannya; f. Kepala Sekolah mengusulkan kepada gubernur melalui kepala dinas
pendidikan provinsi bagi guru PNS jabatan Guru Pertama, pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/a, serta guru PNS golongan II di lingkungannya; g. Kepala sekolah mengusulkan
kepada bupati/walikota melalui kepala dinas pendidikan kabupaten/kota bagi guru PNS
jabatan Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, serta guru PNS golongan II di
lingkungannya.
 13. Pasal 9 (1) Usulan penyesuaian PAK bagi guru PNS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 dilengkapi dokumen kepegawaian sebagai berikut. a. fotocopy keputusan
kenaikan pangkat terakhir; b. fotocopy penetapan angka kredit terakhir; c. fotocopy
ijazah terakhir tertinggi yang telah dinilai untuk memperoleh angka kredit dan disahkan
dalam surat keputusan kenaikan pangkat terakhir; d. fotocopy dokumen validasi NUPTK;
e. fotocopy sertifikat pendidik dan NRG (bagi yang sudah lulus sertifikasi);dan f. surat
keterangan kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif
melaksanakan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru bimbingan dan
konseling (BK)/ konselor.
 14. Pasal 9 (2) Usulan penyesuaian angka kredit bagi guru bukan PNS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf b sampai dengan g dilengkapi dokumen kepegawaian
sebagai berikut: a. fotocopy atau salinan sah keputusan inpassing; b. fotocopy atau
salinan sah ijazah terakhir tertinggi; c. fotocopy dokumen validasi NUPTK; d. fotocopy
sertifikat pendidik dan NRG (bagi yang sudah lulus sertifikasi);dan e. surat keterangan
kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif melaksanakan tugas
sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru bimbingan dan konseling
(BK)/konselor.
 15. Pasal 10 Tata cara penyesuaian PAK guru PNS dan guru bukan PNS tercantum pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11
Usul penyesuaian PAK guru PNS dapat dilakukan bersamaan dengan usul penilaian
untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat. Pasal 12 Bagi guru PNS yang pada saat
berlakunya Peraturan Menteri ini sedang dibebaskan sementara dari jabatan fungsional
guru dengan alasan berikut: a. menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat; b. diberhentikan sementara sebagai
PNS; c. ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsonal guru; d. menjalani cuti di luar
tanggungan negara; atau e. melaksanakan tugas belajar selama 6 (enam) bulan atau lebih,
disesuaikan PAK dan jabatannya bersamaan dengan proses pengangkatan kembali dalam
jabatan fungsional guru sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.
 16. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 Tentang PENYESUAIAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN GURU
BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL TATA CARA PENYESUAIAN PENETAPAN
ANGKA KREDIT GURU PNS DAN GURU BUKAN PNS DIREKTORAT
PEMBINAAN PTK DIKDAS DITJEN PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tahun 2014
 17. A. Unsur dan Subunsur Kegiatan Guru PNS Angka kredit unsur dan subunsur
kegiatan guru berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
84/1993 sebagaimana tercantum pada penetapan angka kredit (PAK) guru PNS
disesuaikan ke dalam unsur dan subunsur kegiatan guru berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagai berikut. Unsur dan
Subunsur PAK Guru (KEPMENPAN Nomor 84/1993) Unsur dan Subunsur PAK Guru
(PERMENNEGPAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009) KEGIATAN KEGIATAN 1. Unsur
Utama 1. Unsur Utama a. Pendidikan 1) Pendidikan sekolah 2) Diklat kedinasan a.
Pendidikan 1) Pendidikan sekolah 2) Diklat prajabatan b. Proses belajar mengajar/
Pembimbingan b. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu/tambahan 1)
Pembelajaran/Pembimbingan 2) Tugas tertentu/tambahan c. Pengembangan profesi 2.
Unsur Penunjang Penunjang PBM c. Pengembangan keprofesian berkelanjutan 1)
Pengembangan diri 2) Publikasi ilmiah 3) Karya inovatif 2. Unsur Penunjang a. Ijazah
yang tidak sesuai b. Pendukung tugas guru
 18. B. Tata Cara Penyesuaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Guru PNS 1. Unsur Utama
a. Pendidikan 1) Pendidikan Sekolah Angka kredit subunsur Pendidikan Sekolah
berdasarkan Kepmenpan 84/1993 disesuaikan angka kreditnya dengan menggunakan
ketentuan Lampiran I dan Lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, sebagaimana Tabel 1
berikut ini. Tabel 1 Angka Kredit Berdasarkan Ijazah Ijazah
PGSLP/KPG/SPG/SLTA/Diploma I (D-I) D-I/Akta I Diploma II (D-II) D-II/Akta II
Diploma III (D-III)/Sarjana Muda D-III/Akta III Sarjana (S1)/Diploma IV (D-IV) S1
Angka Kredit (Lampiran I Kepmenpan 84/1993) Angka Kredit (Lampiran I dan V
Permennegpan dan RB No. 16/2009) 25 45 40 60 60 80 95 75 100 Magister (S2) 100 150
Doktor (S3) 150 200 25 40 60
 19. Penyesuaian angka kredit subunsur pendidikan dilakukan dengan cara sebagai
berikut. a) Jenjang pendidikan tertinggi yang telah diakui dan diperhitungkan angka
kreditnya sebagaimana tercantum pada PAK dan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat
terakhir dianggap memenuhi kriteria angka kredit pendidikan sekolah unsur utama. b)
Apabila angka kredit subunsur pendidikan S1/S2/S3 pada PAK guru lebih kecil dari
angka kredit pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009, yaitu S1<100; S2<150; S3<200, maka angka kredit pendidikan disesuaikan
menjadi S1=100; S2=150; S3=200. Penambahan angka kredit dapat diambil dari angka
kredit unsur penunjang. Apabila angka kredit unsur penunjang tidak mencukupi,
kekurangan angka kredit dapat ditambahkan dari angka kredit subunsur proses belajar
mengajar.
 20. Contoh 1: Engkus Kusnadi, S.Pd, Guru Pembina SMPN 2 Kota Sukabumi, mengajar
bahasa Indonesia, memiliki angka kredit kumulatif sebesar 413,297, pangkat Pembina
golongan ruang IV/a terhitung mulai 1 April 2003. Berdasarkan PAK guru yang
bersangkutan, ijazah yang telah diperhitungkan angka kreditnya adalah S-1/A-IV Bahasa
Indonesia sebesar 95 angka kredit. Angka kredit subunsur pendidikan yang bersangkutan
disesuaikan menjadi 100. Tambahan 5 angka kredit tersebut diperoleh dari unsur
penunjang. Jika angka kredit unsur penunjang kurang dari 5, maka 5 angka kredit dapat
diperoleh dari angka kredit subunsur proses belajar mengajar. Contoh 2: Dr. Bambang,
S.Pd., M.Pd., Guru Pembina Tk 1 pada SMA Negeri 1 Boyolali, pangkat Pembina Tk I,
golongan ruang IV/b yang bersangkutan mengajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan memiliki angka kredit kumulatif 550,825 berdasarkan PAK yang
ditetapkan Juli 2010. Berdasarkan data pendidikan pada SK kenaikan pangkat IV/b
tercantum S3 Manajemen Pendidikan. Angka kredit subunsur pendidikan pada PAK
tersebut tercantum 145. Penyesuaian angka kredit pendidikan menjadi 200. Kekurangan
angka kredit tersebut diambil dari unsur penunjang. Apabila unsur penunjang tidak
mencukupi, maka angka kredit ditambahkan dari unsur proses belajar mengajar.
 21. c) Apabila angka kredit subunsur pendidikan D-I/Akta I, D-II/Akta II, D-III/Akta III
lebih besar dari angka kredit subunsur pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran I dan Lampiran V Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, yaitu D-I/Akta I, DII/Akta II, D-III/Akta
III, maka angka kredit subunsur pendidikan disesuaikan menjadi D-I/Akta I=25, D-
II/Akta II=40, D-III/Akta III=60. Kelebihan angka kredit subunsur pendidikan dialihkan
ke dalam angka kredit subunsur pengembangan diri. Contoh: Suryadi, A.Md., Guru
Dewasa Tk I pada SLB Kota Cirebon, pangkat Penata Tk I, golongan ruang III/d,
memiliki angka kredit kumulatif sebesar 300,825. Berdasarkan PAK guru yang
bersangkutan, ijazah yang telah diperhitungkan angka kreditnya adalah Sarjana Muda
sebesar 70 angka kredit. Angka kredit subunsur pendidikan yang bersangkutan
disesuaikan menjadi 60. Kelebihan 10 angka kredit subunsur pendidikan dialihkan ke
dalam angka kredit subunsur pengembangan diri.
 22. 2) Pendidikan dan pelatihan kedinasan Angka kredit subunsur pendidikan dan
pelatihan kedinasan pada PAK guru disesuaikan/dialihkan seluruhnya menjadi angka
kredit unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan pada subunsur pengembangan diri.
Contoh: Drs. Yanto Rahadi adalah seorang Guru Dewasa di suatu SMA Negeri di
Jakarta. Berdasarkan PAK yang telah dipergunakan untuk kenaikan pangkat menjadi
Penata, golongan ruang III/c, yang bersangkutan memiliki 10 angka kredit subunsur
pendidikan dan pelatihan kedinasan. Angka kredit pendidikan dan pelatihan kedinasan
tersebut dialihkan seluruhnya ke dalam angka kredit unsur pengembangan keprofesian
berkelanjutan pada subunsur pengembangan diri.
 23. b. Proses Belajar Mengajar (PBM)/Pembimbingan Angka kredit subunsur PBM bagi
guru kelas/guru mata pelajaran yang tercantum dalam PAK guru disesuaikan/dialihkan
seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tertentu/ tambahan pada subunsur pembelajaran. Angka kredit subunsur pembimbingan
bagi guru bimbingan konseling yang tercantum dalam PAK guru disesuaikan/dialihkan
seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tertentu/tambahan pada subunsur pembimbingan. Bagi guru yang mendapat tugas
tambahan (kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala
perpustakaan sekolah/ madrasah, ketua program keahlian/program studi atau yang
sejenis, kepala laboratorium/bengkel/unit produksi atau yang sejenis), angka kredit PBM/
pembimbingan pada PAK guru yang ditetapkan berdasarkan KEPMENPAN Nomor
84/1983 sudah termasuk angka kredit tugas tambahan. Oleh sebab itu, untuk penyesuaian
angka kreditnya, angka kredit PBM/pembimbingan termasuk tugas tambahan tidak perlu
dipilah dan dialihkan seluruhnya menjadi angka kredit subunsur pembelajaran/
pembimbingan.
 24. Contoh: 1) Suhadi, SPd. adalah seorang guru Bahasa Indonesia, berdasarkan PAK
terakhir memiliki angka kredit proses belajar mengajar sebesar 357,228. Angka kredit
tersebut dialihkan seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur proses pembelajaran. 2)
Drs. Heriawan Saputra, M.Pd. adalah seorang Kepala SMK di Banjarmasin. Berdasarkan
PAK guru tercantum angka kredit pembimbingan sebesar 415,231. Yang bersangkutan
adalah Kepala Sekolah yang mempunyai kewajiban beban kerja membimbing minimal 40
peserta didik sebagai guru bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, angka kredit
subunsur pembimbingan tersebut dialihkan seluruhnya menjadi angka kredit subunsur
pembimbingan.
 25. c. Pengembangan Profesi Angka kredit subunsur pengembangan profesi pada PAK
guru yang ditetapkan berdasarkan KEPMENPAN Nomor 84/1993 dialihkan seluruhnya
menjadi angka kredit subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan pada publikasi
ilmiah. Contoh: Dra. Welmina Situmorang, seorang guru SMK Negeri di Medan
memiliki PAK terakhir. Pada subunsur pengembangan profesi sebesar 12 angka kredit.
Angka kredit sebesar 12 tersebut dialihkan seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur
pengembangan keprofesian berkelanjutan pada publikasi ilmiah.
 26. 2. Unsur Penunjang Angka kredit unsur penunjang pada PAK guru yang ditetapkan
berdasarkan KEPMENPAN Nomor 84/1993 disesuaikan/dialihkan menjadi angka kredit
unsur penunjang pada subunsur pendukung tugas guru, dengan ketentuan apabila angka
kredit tersebut telah dikurangi untuk penambahan angka kredit subunsur pendidikan,
maka sisanya dialihkan menjadi angka kredit unsur penunjang pada subunsur pendukung
tugas guru. Contoh: a. Drs. Hosnan Riadi, seorang guru SMP Negeri di Pamekasan
memiliki PAK terakhir. Pada unsur penunjang memperoleh 15 angka kredit. Angka
kredit sebesar 15 tersebut disesuaikan/dialihkan seluruhnya menjadi angka kredit unsur
penunjang pada subunsur pendukung tugas guru. b. Dianopa, S.Si. adalah seorang guru
matematika SMA Negeri di Tulungagung. Berdasarkan PAK terakhir, angka kredit
subunsur pendidikan tercantum sebesar 75, proses belajar mengajar sebesar 356,850,
pengembangan profesi sebesar 8, dan unsur penunjang sebesar 36. Agar angka kredit
subunsur pendidikan disesuaikan menjadi 100, perlu menambahkan 25 angka kredit yang
diambil dari unsur penunjang. Oleh karena itu angka kredit unsur penunjang yang
disesuaikan/ dialihkan menjadi 36-25=11.
 27. C. Unsur dan Subunsur Kegiatan Guru Bukan PNS Angka kredit kumulatif guru yang
tercantum pada Surat Keputusan inpassing jabatan fungsional guru bukan pegawai negeri
sipil yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47
Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai
Negeri Sipil dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2010 disesuaikan dengan cara menguraikan ke
dalam: 1. angka kredit pendidikan sekolah 2. angka kredit pembelajaran/pembimbingan
dan tugas tambahan sebagaimana Tabel 2 di bawah ini.
 28. Tabel 2 Penyesuaian Angka Kredit Kumulatif Guru Bukan PNS Sesuai Unsur dan
Subunsur Unsur dan Subunsur PAK Guru (PERMENNEGPAN dan RB Nomor 16 Tahun
2009) KEGIATAN 1. Unsur Utama Angka Kredit Kumulatif pada Surat Keputusan
Inpassing Guru bukan PNS a. Pendidikan 1) Pendidikan sekolah 2) Diklat prajabatan b.
Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu/tambahan 1) Pembelajaran/Pembimbingan 2)
Tugas tertentu/tambahan
 29. Angka kredit pendidikan ditentukan berdasarkan ijazah pendidikan tertinggi yang
dipergunakan sebagai dasar penetapan inpassing. Angka kredit
pembelajaran/pembimbingan adalah selisih angka kredit kumulatif dengan ijazah.
Contoh: Didi Kurniadi, S.S., seorang Guru SMK di Jakarta Timur, mengajar Bahasa
Mandarin. Terhitung mulai 1 Desember 2010 diangkat dalam jabatan setara Guru
Dewasa, pangkat setara Penata, golongan III/c, dengan angka kredit 200. Penyesuaian
angka kredit yang bersangkutan sebagai berikut. 1. pendidikan sekolah (S1)=100 2.
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan= 200-100=100
 30. D. Penyesuaian PAK Guru PNS dan Guru bukan PNS Penyesuaian PAK Guru PNS
dan Guru bukan PNS menggunakan Format sebagaimana tercantum dalam Format 1
sampai dengan Format 5 Lampiran Peraturan Menteri ini. Adapun untuk memperjelas
pelaksanaan penyesuaian penetapan angka kredit guru PNS dan bukan PNS diberikan
Contoh 1 sampai dengan Contoh 8 Lampiran Peraturan Menteri ini.
 31. PEDOMAN Pelaksanaan Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri
Sipil dan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil DIREKTORAT PEMBINAAN PTK
DIKDAS DITJEN PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN Tahun 2014
 32. TATA CARA PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU PNS DAN
GURU BUKAN PNS Penyesuaian penetapan angka kredit (PAK) guru Pegawai Negeri
Sipil (PNS) merupakan penyesuaian angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru yang
tercantum pada PAK guru yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam angka kredit unsur dan subunsur
kegiatan guru berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Sedangkan penyesuaian angka kredit guru bukan Pegawai Negeri Sipil
merupakan penyesuaian yang dilakukan berdasarkan angka kredit kumulatif dan jenjang
jabatan sebagaimana tercantum pada Surat Keputusan inpassing jabatan fungsional guru
bukan pegawai negeri sipil dan angka kreditnya yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan
Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2010.
 33. Prinsip pelaksanaan penyesuaian penetapan angka kredit guru Dalam pelaksanaannya
penyesuaian penetapan angka kredit guru dilakukan berdasarkan PAK terakhir yang telah
gunakan untuk kenaikan pangkat, dengan tidak mengubah angka kredit kumulatif. Angka
kredit kumulatif dimaksud disesuaikan ke dalam angka kredit unsur dan subunsur utama
dan penunjang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
 34. Perbedaan unsur dan subunsur kegiatan guru berdasarkan Kepmenpan Nomor 84
Tahun 1993 dengan Permenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009. Unsur
dan Subunsur PAK Guru (KEPMENPAN Nomor 84/1993) Unsur dan Subunsur PAK
Guru (PERMENNEGPAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009) KEGIATAN KEGIATAN 1.
Unsur Utama a. Pendidikan 1. Pendidikan sekolah 2. Diklat kedinasan b. Proses belajar
mengajar/ Pembimbingan 1. Unsur Utama a. Pendidikan 1. Pendidikan sekolah 2. Diklat
prajabatan b. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu/tambahan 1.
Pembelajaran/Pembimbingan 2. Tugas tertentu/tambahan c. Pengembangan profesi c.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan 1. Pengembangan diri 2. Publikasi ilmiah 3.
Karya inovatif 2. Unsur Penunjang Penunjang PBM 2. Unsur Penunjang 1. Ijazah yang
tidak sesuai 2. Pendukung tugas guru
 35. Penyesuaian Penetapan Angka Kredit untuk Guru PNS 1. Pendidikan sekolah
Subunsur pendidikan sekolah tidak mengalami perubahan nama, namun yang berubah
adalah standar pemberian angka kredit yang sebelumnya ditetapkan berdasarkan
Kepmenpan 84 tahun 1993 yang berbeda-beda, disesuaikan angka kreditnya dengan
standar angka yang tercantum dalam ketentuan lampiran I dan lamiran V Permenegpan
dan RB Nomor 16 Tahun 2009, sebagaimana tabel berikut : Angka Kredit (Lampiran I
Kepmenpan 84/1993) Angka Kredit (Lampiran I dan V Permennegpan dan RB No.
16/2009) PGSLP/KPG/SPG/SLTA/Diploma I (D-I) D-I/Akta I 25 45 25 Diploma II (D-
II) D-II/Akta II 40 60 40 Diploma III (D-III)/Sarjana Muda D-III/Akta III 60 80 60
Sarjana (S1)/Diploma IV (D-IV) S1 95 75 100 Magister (S2) 100 150 Doktor (S3) 150
200 Ijazah
 36. Penyesuaian angka kredit subunsur pendidikan dilakukan dengan cara sebagai
berikut: • Jenjang pendidikan tertinggi yang telah diakui dan diperhitungkan angka
kreditnya sebagaimana tercantum pada PAK dan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat
terakhir dianggap memenuhi kriteria angka kredit pendidikan sekolah unsur utama. •
Apabila angka kredit subunsur pendidikan pada PAK guru lebih kecil, penambahan
angka kredit dapat diambil dari angka kredit unsur penunjang. Apabila angka kredit unsur
penunjang tidak mencukupi, kekurangan angka kredit dapat ditambahkan dari angka
kredit subunsur proses belajar mengajar. • Apabila angka kredit subunsur pendidikan
pada PAK guru lebih besar, kelebihan angka kredit dialihkan ke dalam angka kredit
subunsur pengembangan diri.
 37. PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU Contoh 1 BUPATI
CIREBON NOMOR … MASA PENILAIAN: 1 JULI 2001 S.D. 31 DESEMBER 2003
KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama Drs. H. Sajidin 2. NIP, NUPTK, NRG
196403011986101000 3. Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 1 Maret 1964 4. Jenis
Kelamin Laki-laki S.1 / A.IV Tadris Bidang IPS 5. Pendidikan yang telah 6.
Pangkat/Golongan ruang/TMT Pembina/IV/a, 1 April 2004 7. Jabatan / TMT Guru
Pembina, 1 Januari 2004 Lama 12 Tahun 6 bulan 8. Masa Kerja Golongan Baru 19
Tahun 8 bulan 9. Jenis Guru, Tugas Guru Kelas, Mengajar Kelas IVA dan IVB 10.
Sertifikasi Guru sebagai SD Negeri Purbawinangun Sekolah 11. Alamat Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon Rumah Kelurahan Plumbon Kabupaten Cirebon PAK
NOMOR : 823.3/4128-00586-AK.TP.II/BKD/2003 II LAMA BARU JUMLAH PAK
NOMOR : 823.3/4128-00586-AK.TP.II/BKD/2003 JUMLAH 1. Unsur Utama 1. Unsur
Utama a. Pendidikan a. Pendidikan 1). Pendidikan Sekolah 95.000 95.000 1). Pendidikan
Sekolah 100.000 2). Diklat Kedinasan, 5.000 1.000 6.000 2). Diklat Prajabatan b. Proses
Belajar Mengajar 191.994 101.494 293.488 b. Pembelajaran/bimbinga 1. Proses
pembelajaran 293.488 2. Proses bimbingan 3. Tugas lain yang c. Pengembangan Profesi
0.000 0.000 c. Pengembangan 1. Pengembangan diri 6.000 2. Publikasi Ilmiah 0.00 3.
Karya inovatif Jumlah Unsur Utama 291.994 102.494 394.488 Jumlah unsur utama
399.488 2. Unsur Penunjang Proses Belajar 18.600 1.300 19.900 2. Unsur Penunjang
Mengajar 1. Ijazah yang tidak sesuai 2. Pendukung tugas guru 14.900 Jumlah Unsur
Utama dan Unsur Penunjang 310.594 103.794 414.388Jumlah Unsur Utama dan Unsur
Penunjang414.388 TIDAK BERLAKU BERLAKU III Disesuaikan dalam jenjang
jabatan Guru Madya I Asli disampaikan kepada Drs. H. Sajidin SD Negeri
Purbawinangun Tembusan : 1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kab. Cirebon 2.
Bupati Cirebon 3. Sekretaris Tim Penilai Angka Kredit Guru Kabupaten Cirebon 4.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon 5. KepalaSD Negeri Purbawinangun
Ditetapkan di Cirebon Pada tanggal, …… a.n. Bupati Cirebon NIP.
 38. Langkah-langkah dalam penyesuaian PAK lama ke PAK baru (PermenegPAN&RB
No 16 Tahun 2009: 1. Angka kredit 95 dari subunsur pendidikan sekolah, langsung
dipindahkan ke subunsur pendidikan sekolah menjadi 100 (kekurangan angka kredit
sebanyak 5 diambilkan dari angka kredit unsur penunjang) 2. Angka kredit 6 dari
subunsur diklat kedinasan dan memperoleh STTPL, langsung dipindahkan ke subunsur
pengembangan diri. 3. Angka kredit 293,488 dari unsur proses belajar mengajar,
langsung dipindahkan ke subunsur proses pembelajaran 4. Angka kredit 0 (nol) dari
unsur pengembangan profesi, langsung dipindahkan ke subunsur publikasi ilmiah, karena
yang bersangkutan belum memperoleh angka kredit dalam pengembangan profesi. 5.
Angka kredit 394,488 dari jumlah unsur utama, langsung dipindahkan ke kolom jumlah
unsur utama menjadi 399,488 (bertambah 5 angka kredit yang diambil dari unsur
penunjang untuk menambah angka kredit pada subunsur pendidikan sekolah yang
menjadi 100) 6. Angka kredit 19,900 dari unsur penunjang proses belajar mengajar
langsung dipindahkan ke subunsur pendukung tugas guru menjadi 14,900 (berkurang 5
angka kredit karena telah diambil untuk menambah subunsur pendidikan sekolah). 7.
Angka kredit jumlah unsur utama dan unsur penunjang antara PAK lama dengan PAK
baru tetap sama jumlah angka kreditnya yaitu 414,388.
 39. PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU Contoh 2 BUPATI
KEPULAUAN TALAUD NOMOR … MASA PENILAIAN: 1 JULI 2001 S.D. 31
DESEMBER 2003 KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama Tatali Obetnedjo,
A.Md.Pd. 2. NIP, NUPTK, NRG 195703111979011003 3. Tempat dan Tanggal Lahir
Satal, 11 Maret 1957 4. Jenis Kelamin Laki-laki DIII/AIII 5. Pendidikan yang telah 6.
Pangkat/Golongan ruang/TMT Pembina/IV/a, 1 April 2004 7. Jabatan / TMT Guru
Pembina, 1 Januari 2004 Lama 18 Tahun 0 bulan 8. Masa Kerja Golongan Baru 20
Tahun 3 bulan 9. Jenis Guru, Tugas Guru Mata Pelajaran, Mengajar ... 10. Sertifikasi
Guru sebagai ... SMP Negeri 3 Beo Sekolah 11. Alamat Jln. Resduk Bantik Km 4 Desa
Bantik Lama, Kec. Beo, Kab. Kepulauan Talaud Rumah PAK NOMOR :
04/PAK/SLTP/01PAK NOMOR : 04/PAK/SLTP/01II 2004 LAMA BARU JUMLAH
2004 JUMLAH 1. Unsur Utama 1. Unsur Utama a. Pendidikan a. Pendidikan 1).
Pendidikan Sekolah 25.000 45.000 70.000 1). Pendidikan Sekolah 60.000 2). Diklat
Kedinasan, 16.000 3.000 19.000 2). Diklat Prajabatan b. Pembelajaran/bimbingan b.
Proses Belajar Mengajar 223.594 91.248 314.842 1. Proses pembelajaran 314.842 2.
Proses bimbingan 3. Tugas lain yang relevan c Pengembangan Profesi 4.000 4.000 c.
Pengembangan Keprofesian 1. Pengembangan diri 29.000 2. Publikasi Ilmiah 4.000 3.
Karya inovatif Jumlah Unsur Utama 264.594 143.248 407.842 Jumlah unsur utama
407.842 2. Unsur Penunjang Proses 39.155 8.000 47.155 2. Unsur Penunjang Belajar
Mengajar 1. Ijazah yang tidak sesuai 2. Pendukung tugas guru 47.155 Jumlah Unsur
Utama dan Unsur Jumlah Unsur Utama dan Unsur 303.749 147.248 450.997 450.997
Penunjang Penunjang TIDAK BERLAKU BERLAKU III Disesuaikan dalam jenjang
jabatan Guru Madya I Asli disampaikan kepada Tatali Obetnedjo, A.Md. Pd. SMP Negeri
3 Beo Tembusan : 1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kab. Kep. Talaud 2. Bupati
Kepulauan Talaud 3. Sekretaris TPAK Guru Kabupaten Kepulauan Talaud 4. Kepala
Dinas Dikpora Kepulauan Talaud 5. Kepala SMP Negeri 3 Beo Ditetapkan di
Melonguane Pada tanggal, …… a.n. Bupati Kepulauan Talaud NIP.
 40. Langkah-langkah dalam penyesuaian PAK lama ke PAK baru (PermenegPAN&RB
No 16 Tahun 2009): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Angka kredit 70 dari subunsur pendidikan sekolah,
langsung dipindahkan ke subunsur pendidikan sekolah menjadi 60 (kelebihan angka
kredit sebanyak 10 dimasukan ke angka kredit pengembangan diri) Angka kredit 19 dari
subunsur diklat kedinasan dan memperoleh STTPL, langsung dipindahkan ke subunsur
pengembangan diri menjadi 29 (tambahan angka kredit 10 diperoleh dari kelebihan dari
sub unsur pendidikan sekolah) Angka kredit 314,842 dari unsur proses belajar mengajar,
langsung dipindahkan ke subunsur proses pembelajaran Angka kredit 4 dari unsur
pengembangan profesi, langsung dipindahkan ke subunsur publikasi ilmiah. Angka kredit
407,842 dari jumlah unsur utama, langsung dipindahkan ke kolom jumlah unsur utama
Angka kredit 47,155 dari unsur penunjang proses belajar mengajar langsung dipindahkan
ke subunsur pendukung tugas guru Angka kredit jumlah unsur utama dan unsur
penunjang antara PAK lama dengan PAK baru tetap sama jumlah angka kreditnya yaitu
450,997.
 41. 2. Diklat kedinasan Angka kredit subunsur pendidikan dan pelatihan kedinasan pada
PAK guru disesuaikan/dialihkan seluruhnya menjadi angka kredit unsur pengembangan
keprofesian berkelanjutan pada subunsur pengembangan diri. 3. Diklat Prajabatan Angka
kredit pada subunsur diklat prajabatan dikosongkan, karena angka kredit diberikan untuk
guru baru yang diusulkan untuk ditetapkan jabatan fungsionalnya baik bagi guru PNS
maupun guru bukan PNS. 4. Proses belajar Mengajar a Angka kredit subunsur PBM bagi
guru kelas/guru mata pelajaran yang tercantum dalam PAK guru disesuaikan/dialihkan
seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tertentu/ tambahan pada subunsur pembelajaran. b Angka kredit subunsur pembimbingan
bagi guru bimbingan konseling yang tercantum dalam PAK guru disesuaikan/dialihkan
seluruhnya ke dalam angka kredit subunsur pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tertentu/tambahan pada subunsur pembimbingan. c Bagi guru yang mendapat tugas
tambahan (kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, kepala
perpustakaan sekolah/ madrasah, ketua program keahlian/program studi atau yang
sejenis, kepala laboratorium/bengkel/unit produksi atau yang sejenis), angka kredit PBM/
pembimbingan pada PAK guru yang ditetapkan berdasarkan KEPMENPAN Nomor
84/1983 sudah termasuk angka kredit tugas tambahan. Oleh sebab itu, untuk penyesuaian
angka kreditnya, angka kredit PBM/pembimbingan termasuk tugas tambahan tidak perlu
dipilah dan dialihkan seluruhnya menjadi angka kredit subunsur pembelajaran/
pembimbingan.
 42. 5. Pengembangan Profesi Angka kredit subunsur pengembangan profesi pada PAK
guru yang ditetapkan berdasarkan KEPMENPAN Nomor 84/1993 dialihkan seluruhnya
menjadi angka kredit subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan pada publikasi
ilmiah. 6. Unsur Penunjang Angka kredit unsur penunjang pada PAK guru yang
ditetapkan berdasarkan KEPMENPAN Nomor 84/1993 disesuaikan/dialihkan menjadi
angka kredit unsur penunjang pada subunsur pendukung tugas guru, dengan ketentuan
apabila angka kredit tersebut telah dikurangi untuk penambahan angka kredit subunsur
pendidikan, maka sisanya dialihkan menjadi angka kredit unsur penunjang pada subunsur
pendukung tugas guru.
 43. Penyesuaian Penetapan Angka Kredit untuk Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Angka
kredit kumulatif guru yang tercantum pada Surat Keputusan inpassing jabatan fungsional
guru bukan pegawai negeri sipil disesuaikan dengan cara diuraikan ke dalam: 1. angka
kredit pendidikan sekolah 2. angka kredit pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tambahan Angka kredit pendidikan ditentukan berdasarkan ijazah pendidikan tertinggi
yang dipergunakan sebagai dasar penetapan inpassing. Angka kredit
pembelajaran/pembimbingan adalah selisih angka kredit kumulatif dengan ijazah.
 44. Contoh : Mahrus, S.Pd., seorang Guru SD Islam Al Mujtama Pamekasan, mengajar
Kelas VI sebagai guru kelas. Terhitung mulai 1 Desember 2010 diangkat dalam jabatan
setara Guru Dewasa Tk.I, pangkat setara Penata Tk.I, golongan III/d, dengan angka kredit
300. Langkah-langkah dalam penyesuaian PAK lama ke PAK baru (PermenegPAN&RB
No 16 Tahun 2009) bagi guru bukan pegawai negeri sipil yang telah ditetapkan jabatan
fungsionalnya melalui inpassing, maka penetapan angka kreditnya adalah sebagai berikut
: 1. Prinsip penetapan angka kredit guru adalah Antara unsur utamanya 90 % atau lebih
dan penunjangnya maksimal 10%, 2. Untuk PAK bagi bagi guru bukan PNS yang telah
diinpassing adalah unsur utamanya 100% dan unsur penunjangnya 0% 3. Unsur utama
yang 100% terdiri dari pendidikan dan proses pembelajaran dan bimbingan dan tugas
tambahan. 4. Jabatan fungsional guru adalah jabatan ahli maka persyaratannya minimal
harus S1/D4. 5. Untuk S1/D4=100, S2=150, S3=200 6. Untuk PAK Sdr. Mahrus, S.Pd.,
yang memiliki kualifikasi pendidikan S1. Angka kredit kumulatif 300, dijabarkan ke
dalam subunsur pendidikan sekolah S1=100 dan subunsur proses pembelajaran = 200
(300-100)
Permendikbud Nomor. 28 Tahun 2014 Document Transcript
 1. SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN
KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a
bahwa dalam rangka mewujudkan guru yang profesional, perlu pembinaan guru secara
terarah dan berkelanjutan; b. bahwa pembinaan guru sebagaimana dimaksud pada huruf a
bagi guru bukan pegawai negeri sipil antara lain dilakukan dengan memberikan
penyetaraan jabatan dan pangkat guru b u k a n pegawai negeri sipil berdasarkan
ketentuan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya; c. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud pada h u r u f a dan b perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pangkat
Bagi G u r u Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 4 1 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7 1 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
 2. 2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5157); 7. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 55 Tahun 2013; 8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 9. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun
2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu I I , sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 8/P Tahun 2014; 10. Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional G u r u dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan
Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional G u r u dan
Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 13.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEMBERIAN KESETARAAN JABATAN DAN
PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Pasal 1 Dalam
Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemberian Kesetaraan Jabatan dan
Pangkat Bagi G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pemberian
Kesetaraan adalah pengakuan terhadap kualifikasi akademik, masa kerja, dan sertifikat
pendidik yang dimiliki guru b u k a n pegawai negeri sipil yang diformulasikan dengan
menggunakan angka kredit, jabatan, dan pangkat yang setara dengan angka kredit,
jabatan, dan pangkat pada jabatan fungsional guru pegawai negeri sipil.
 3. 3 2. G u r u adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. 3. G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, satuan pendidikan, atau masyarakat, yang telah
mendapat persetujuan dari Pemerintah atau pemerintah daerah, kecuali guru tetap yang
diangkat oleh masyarakat, dan melaksanakan tugas sebagai guru sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun secara terus menerus pada satuan administrasi pangkal yang sama yang
memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah serta melaksanakan tugas
pokok sebagai guru. 4. Menteri adalah menteri yang menangani u r u s a n pemerintahan
dalam bidang pendidikan. 5. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. 6. Pemerintah daerah
adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota. 7. Nomor Unik
adalah identitas g u r u yang dikeluarkan oleh Kementerian. 8. Kementerian adalah
kementerian yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Pasal 2 (1) Pemberian
kesetaraan dilakukan berdasarkan kualifikasi akademik paling rendah (S-1) atau diploma
empat (D-IV) dan penghargaan terhadap masa kerja selama yang bersangkutan
melaksanakan tugas sebagai g u r u b u k a n pegawai negeri sipil, serta dapat ditambah
sertifikat pendidik bagi yang sudah memiliki. (2) Kualifikasi akademik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari perguruan tinggi yang terakreditasi. (3)
Penghargaan terhadap masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperhitungkan
sebesar 15% dari hasil perhitungan norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan
sebesar 7,628 setiap semester dikalikan masa kerja dan/atau 5,25 setiap semester
dikalikan masa kerja. (4) Masa kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit
2 tahun. (5) Norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan sebesar 7,628 sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) berlaku sampai dengan tahun 2012. (6) Norma angka kredit
pembelajaran/pembimbingan sebesar 5,25 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku
mulai tahun 2013. Pasal 3 Persyaratan pemberian kesetaraan sebagai berikut. a. bertugas
sebagai g u r u tetap pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat; b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah
sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) yang diperoleh dari perguruan tinggi yang
terakreditasi, bagi yang memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3)
dari program studi yang terakreditasi paling rendah B;
 4. 4 c. bagi g u r u yang memiliki sertifikat pendidik sebagai G u r u Kelas/Guru Mata
Pelajaran/Guru Bimbingan dan Konseling/Guru Pembimbing Khusus, mengajar mata
pelajaran/membimbing sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimiliki; d. bagi g u r u
yang belum memiliki sertifikat pendidik sebagai G u r u Kelas/Guru Mata Pelajaran/Guru
Bimbingan dan Konseling, G u r u Pembimbing Khusus, mengajar mata
pelajaran/membimbing sesuai dengan kualifikasi akademik yang dimiliki; e. usia paling
tinggi 55 (lima p u l u h lima) tahun pada saat diusulkan; f memiliki nomor u n i k yang
dikeluarkan oleh Kementerian; g. melaksanakan tugas sebagai g u r u kelas/guru mata
pelajaran/ g u r u bimbingan dan konseling/guru pembimbing khusus; dan h. memenuhi
beban kerja g u r u setiap minggu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pasal 4 (1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk menetapkan angka kredit u n t u
k pertimbangan pemberian kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). (2)
Pejabat yang ditunjuk menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut. a. Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, atau Direktur Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah sesuai dengan kewenangannya, u n t u k dan atas nama Menteri,
menetapkan angka kredit pemberian kesetaraan jenjang jabatan G u r u Pertama,
golongan ruang III/a sampai dengan G u r u Muda, golongan ruang m/c; b. Kepala Biro
Kepegawaian, u n t u k dan atas nama Menteri, menetapkan angka kredit pemberian
kesetaraan jenjang jabatan G u r u Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan G u r u
Muda, golongan ruang III/c pada sekolah Indonesia di luar negeri; c. Apabila pejabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) h u r u f a berhalangan tetap atau b u k a n pejabat
definitif, maka penetapan angka kredit dilaksanakan oleh Kepala Biro Kepegawaian, u n t
u k dan atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (3) Menteri Agama atau Pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri Agama menetapkan angka kredit pemberian kesetaraan
jenjang jabatan G u r u Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan G u r u Muda,
golongan ruang III/c pada madrasah; (4) Menteri pada kementerian lain/pimpinan
lembaga pemerintah non- kementerian yang menyelenggarakan pendidikan atau Pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri pada kementerian lain/pimpinan lembaga pemerintah non-
kementerian menetapkan angka kredit pemberian kesetaraan jenjang jabatan G u r u
Pertama, golongan ruang III/a sampai dengan G u r u Muda, golongan ruang III/c pada
sekolah di lingkungannya;
 5. 5 (5) Keputusan pemberian kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
ditetapkan oleh Kepala Biro Kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk pada Kementerian,
Kementerian Agama, Kementerian lain/lembaga pemerintah non- kementerian, u n t u k
dan atas nama Menteri/Menteri Agama/Menteri pada kementerian lain, atau Kepala
lembaga pemerintah non-kementerian, sesuai dengan kewenangannya, berdasarkan
penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), ayat (3), dan ayat (4). (6) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) serta spesimen tanda tangan pejabat tersebut ditetapkan
oleh Menteri, Menteri Agama, Menteri pada kementerian lain/Ketua lembaga pemerintah
non-kementerian sesuai dengan kewenangannya. Pasal 5 Prosedur pengusulan pemberian
kesetaraan sebagai berikut: a. kepala sekolah mengusulkan kepada Menteri melalui
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, atau Direktur Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah sesuai dengan kewenangannya dengan tembusan pada kepala
dinas yang membidangi pendidikan di provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya; b. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri /pejabat yang
membidangi pendidikan pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri mengusulkan
kepada Menteri melalui Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian; c.
kepala madrasah mengusulkan kepada kepala kantor kementerian agama
provinsi/kabupaten/kota bagi guru madrasah, selanjutnya kepala kantor kementerian
agama provinsi/kabupaten/kota meneruskan pengusulan kepada Menteri Agama melalui
Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama u n t u k diproses lebih lanjut; atau d.
kepala sekolah pada kementerian lain/lembaga pemerintah non-kementerian yang
menyelenggarakan pendidikan mengusulkan kepada kepala biro yang menangani
kepegawaian pada kementerian lain/lembaga pemerintah non- kementerian yang
bersangkutan. Pasal 6 Mekanisme pemberian kesetaraan Pemberian Kesetaraan Jabatan
Dan Pangkat Bagi Guru B u k a n Pegawai Negeri Sipil sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
 6. 6 Pasal 7 Peraturan Menteri i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada
tanggal 16 April 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA, TTD. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 484 Salinan sesuai dengan aslinya. Kepala Biro H
u k u m dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 April 2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Ani Nurdiani Azizah
NIP195812011985032001
 7. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN
KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL MEKANISME PEMBERIAN KESETARAAN JABATAN DAN
PANGKAT BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL I. TUJUAN Pemberian
kesetaraan jabatan dan pangkat g u r u b u k a n pegawai negeri sipil ini dimaksudkan u n
t u k menjadi acuan/rujukan bagi guru, pengelola pendidikan, penyelenggara pendidikan,
t i m penilai, dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan pengusulan dan
pemrosesan pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat g u r u b u k a n pegawai negeri
sipil. II. RUANG LINGKUP Pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat g u r u b u k a n
pegawai negeri sipil ini diperuntukkan bagi g u r u tetap yang diangkat oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, satuan pendidikan, atau masyarakat, yang telah mendapat persetujuan
dari Pemerintah atau pemerintah daerah. Bagi Guru tetap yang diangkat oleh masyarakat
dipersyaratkan antara lain, telah melaksanakan tugas pokok sebagai guru sekurang-
kurangnya 2 (dua) t a h u n secara terus menerus pada satuan administrasi pangkal yang
sama yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau pemerintah daerah. III.
PEMBERIAN KESETARAAN JABATAN DAN PANGKAT 1. Pemberian kesetaraan
jabatan dan pangkat G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil ditentukan berdasarkan 3
(tiga) aspek yaitu pendidikan dengan kualifikasiakademik paling rendah sarjana (S-1)
atau diploma empat (D-IV) dan penghargaan terhadap masa kerja selama yang
bersangkutan melaksanakan tugas sebagai g u r u b u k a n pegawai negeri sipil, dan
dapat ditambah sertifikat pendidik bagi yang sudah memiliki.
 8. 2 Ketiga aspek tersebut dihitung angka kreditnya masing masing sebagai berikut: a.
Aspek Pendidikan (kualifikasi akademik) dengan menggunakan ketentuan Lampiran I
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional G u r u dan Angka Kreditnya. Aspek
Pendidikan berdasarkan Tabel I sebagai berikut. Tabel 1. Penentuan Angka Kredit
berdasarkan Kualifikasi Akademik Kualifikasi akademik Angka kredit Keterangan S-
1/D-IV 100 - Kualifikasi akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/dengan
sertifikat pendidik - Lulusan dari program studi yang terakreditasi S-2 150 - Kualifikasi
akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diampu - Lulusan dari program studi yang
terakreditasi paling rendah B S-2 10 - Kualifikasi akademik tidak sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu - Lulusan dari program studi yang terakreditasi paling rendah B S-
3 200 - Kualifikasi akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diampu - Lulusan dari
program studi yang terakreditasi paling rendah B S-3 15 - Kualifikasi akademik tidak
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu - Lulusan dari program studi yang
terakreditasi paling rendah B b. masa kerja selama yang bersangkutan melaksanakan
tugas sebagai g u r u b u k a n pegawai negeri sipil diperhitungkan sebesar 15% dari hasil
perhitungan norma angka kredit pembelajaran/pembimbingan, dengan ketentuan: 1) masa
kerja sampai dengan tahun 2012 menggunakan indeks 7,628 per semester, dan/atau 2)
masa kerja mulai t a h u n 2013 menggunakan indeks 5,25 per semester. c. sertifikat
pendidik diberikan angka kredit sebesar 2. Berdasarkan ketentuan sebagaimana Tabel 1
di atas, angka kredit
 9. pendidikan dan sertifikat pendidik adalah sebagaimana Tabel 2 d i bawah ini. Tabel 2.
Angka Kredit Ijazah dan Sertifikasi STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS
UNEARITAS / AK Ijazah AK STF AK Ijazah & STF STATUS SERTIFIKASISTRATA
STATUS UNEARITAS / ' Utama | Penunjang | Total AK STF AK Ijazah & STF
SUDAH 100 2 102 SUDAH S2 LINEAR 150 150 2 152 SUDAH S2 TIDAK LINEAR
100 110 2 112 SUDAH S3 LINEAR 200 200 2 202 SUDAH S3 TIDAK LINEAR, S2
LINEAR 150 165 2 167 SUDAH S3 TIDAK LINEAR, 52 TIDAK LINEAR100 125 2
127 BELUM SI IJAZAH = MAPEL 100 100 100 BELUM S2 LINEAR 150 150 150
BELUM S2 TIDAK LINEAR 100 110 110 BELUM S3 LINEAR 200 200 200 BELUM
S3 TIDAK LINEAR, S2 LINEAR 150 165 165 BELUM S3 TIDAK LINEAR, S2
TIDAK LINEAR100 125 125 2. Angka kredit terhadap masa kerja dihitung mulai guru
yang bersangkutan diangkat sebagai guru tetap sampai dengan yang bersangkutan
diusulkan pemberian kesetaraan sebagaimana Tabel 3 berikut. Tabel 3. Perhitungan Masa
Kerja sebagai Guru Tetap No Diangkat Sebagai Guru Tetap Usui Penyetaraan
Perhitungan Masa Kerja 1 1 Januari s.d 30 Juni tahun X 1 Januari s.d. 30 Juni tahun Y
Mulai 1 Januatri sebagai Guru Tetap tahun X s.d 31 Desember tahun (Y -1) 2 1 Januari
s.d 30 Juni tahun X 1 Juli s.d. 31 Desember tahun Y Mulai 1 Januari sebagai Guru Tetap
tahun X s.d 30 Juni tahun Y 3 1 Juli s.d. 31 Desember tahun X 1 Juli s.d. 31 Desember
tahun Y Mulai 1 Juli sebagai Guru Tetap tahun X s.d 30 Juni tahun Y 4 1 Juli s.d. 31
Desember tahun X 1 Januari s.d. 30 Juni tahun Y Mulai 1 Juli sebagai Guru Tetap tahun
X s.d 31 Desember tahun (Y -1) 3. Kesetaraan jabatan d a n pangkat ditentukan
berdasarkan angka kredit kumulatif yang diperoleh dari kualifikasi akademik,
penghargaan masa kerja, d a n sertifikat pendidik. Angka kredit kumulatif tersebut
digunakan u n t u k menentukan penyetaraan jenjang jabatan dan pangkat guru Bukan
PNSdengan menggunakan acuan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional G u r
u d a n Angka Kreditnya, dengan ketentuan sebagaimana Tabel 4.
 10. 4 Tabel 4. Angka Kredit Kumulatif, Jenjang Jabatan Guru, dan Pangkat, Golongan
/Ruang Jenjang Jabatan Angka Kredit kumulatif Pangkat, Gol/Ruang Guru Pertama 100 s
AK< 150 Penata Muda, III/a Guru Pertama 1 5 0 s A K < 2 0 0 Penata Muda Tingkat I,
Ill/b Guru Muda 200 s AK < 300 Penata, III/c Guru Muda 300 s AK < 400 Penata
Tingkat I, Ill/d Guru Madya 400 S AK < 550 Pembina, IV/a Guru Madya 550 S AK <
700 Pembina Tingkat I, IV/bGuru Madya 700 s AK < 850 Pembina Utama Muda, IV/c
Guru Utama 850 S AK < 1050 Pembina Utama Madya, IV/d Guru Utama AK 21050
Pembina Utama IV/e Contoh: a. Dra. Anita adalah seorang g u r u tetap S-1 Matematika,
bersertifikat pendidik Matematika pada SMK YP Sejahtera di Jakarta. Yang
bersangkutan mengajar Matematika sejak 1 J a n u a r i t a h u n 1984, n a m u n ia
diangkat sebagai g u r u tetap pada 1 J a n u a r i tahun 1990. Pada bulan Februari t a h u n
2015 diusulkan penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan
angka kredit adalah sebagai berikut: Ijazah S I = 100 (sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu) Sertifikat pendidik = 2 Angka kredit pendidikan sebesar 100 dimasukkan ke
dalam unsur utama, subunsur pendidikan sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik
sebesar 2 dimasukkan ke dalam u n s u r utama, subunsur sertifikat pendidik. Masa kerja
sebagai g u r u tetap mulai 1 J a n u a r i t a h u n 1990 sampai dengan akhir Desember
tahun 2012 (A) menggunakan indeks 7,628 per semester = 23 x 2 x 7,628 = 350,888.
Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan akhir Februari 2015 (B) menggunakan
indeks 5,25 per semester = 2 x 2 x 5,25 = 21,00 Total masa kerja selama 25 tahun = 15%
(A+B) = 0,15 (350,888 + 21,00) = 0 , 1 5 x 3 7 1 , 8 8 8 = 55,783 Angka kredit masa
kerja sebesar 55,783 dimasukkan ke dalam subunsur pembelajaran.
 11. 5 J u m l a h angka kredit kumulatif u n t u k pemberian kesetaraan bagi Dra. Anita :
100 + 2 + 55,783 = 157,783. Dengan demikian Dra. Anita diberi kesetaraan sebagai G u r
u Pertama dengan pangkat Penata Muda Tk.I, golongan ruang Ill/b. Tabel penghitungan
angka kreditnya sebagai berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKG; 1990 ianuar
Senr>ester Dra, Anita STF Diangkat: 51: VA UNEAR Jan, 1990 52: Diusulkan: 53: Feb,
2015 Norma AK: 15% Tahun Usui Penyetaraan 1):201S Februar Genap | Ganjit Dra,
Anita STF Diangkat: 51: VA UNEAR Jan, 1990 52: Diusulkan: 53: Feb, 2015 Index s.d.
2012:7.628 MKG s.d. 2012: 23 AK 350.888 343.260 Dra, Anita STF Diangkat: 51: VA
UNEAR Jan, 1990 52: Diusulkan: 53: Feb, 2015Index sejak 2013:5.250 MKG Seiak
2013: 2 AK:| 15.750 21.000 Dra, Anita STF Diangkat: 51: VA UNEAR Jan, 1990 52:
Diusulkan: 53: Feb, 2015 HATUS SERTIFIKASfSTRATA STATUS UNEARITAS
AKSTF AKUMULASI AK MKG HATUS SERTIFIKASfSTRATA STATUS
UNEARITAS AKSTF GENAP GANJIL HATUS SERTIFIKASfSTRATA STATUS
UNEARITAS Utama 3| Penunjang 4] Total AKSTF GENAP GANJIl GENAP GANJIl
HATUS SERTIFIKASfSTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3| Penunjang 4] Total
AKSTF 54.996 53.851 54.639 SUDAH 1 100 2 156.996 • t r X I t t f 155.851 156.639
SUDAH S2 LINEAR 2) 150 150 2 206.996 207.783 205.851 206.639 SUDAH S2 NON-
LINEAR 100 10 110 2 166.996 167.783 165.851 166.639 SUDAH S3 LINEAR 200 200
2 256.996 257,783 255.851 256.639 SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165
2 221.996 222.783 220.851 221.639 SUDAH S3 NON-LINEAR, S2 NON-LINEAR100
25 125 2 181.996 182.783 180.851 181.639 BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100
154.996 155.783 153.851 154.639 BELUM 52 LINEAR 150 150 204.996 205.783
203.851 204.639 BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 164.996 165.783 163.851
164.639 BELUM 53 LINEAR 20O 200 254.996 255.783 253.851 254.639 BELUM 53
NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165 219.996 220.783 218.851 219.639 BELUM 53
NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 179.996 180.783 178.851 179.639
SUDAH ISO 2 Ill/b Ill/b Ill/b SUDAH 52 UN EAR ISO 2 III/c III/c III/c III/c SUDAH
52 NON-UNEAR 100 10 110 2 Ill/b Ill/b Ill/b Ill/b SUDAH 53 LINEAR 200 200 2 III/c
III/c III/c III/c SUDAH 53 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 2 III/c III/c III/c III/c
SUDAH 53 NON-UNEAR, S2 NON-LINEAR 100 25 125 2 Ill/b Ill/b Ill/b Ill/b BELUM
51 IJAZAH = MAPEL 100 100 Ill/b Ill/b Ill/b Ill/b BELUM 52 LINEAR 150 150 III/c
III/c III/c III/c BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 Ill/b Ill/b Ill/b Ill/b BELUM S3
LINEAR 200 200 III/c III/c III/c III/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15
165 III/c III/c III/c III/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 Ill/b
Ill/b Ill/b Ill/b b. Dra. Elni, M.Pd. adalah g u r u tetap bersertifikat pendidik Bahasa
Inggris pada SMP Bunga d i Malang. Yang bersangkutan mempunyai
pendidikan/kualifikasi akademik S-1 Bahasa Inggris d a n S-2 bidang linguistik dari
program studi yang terakreditasi B. Yang bersangkutan diangkat sebagai g u r u tetap d i
SMP Bunga mulai 1 J a n u a r i tahun 2000. Pada bulan Maret tahun 2016 diusulkan
penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan angka kredit adalah
sebagai berikut: Ijazah S2= 150 (sesuai dengan mata pelajaran yang diampu) Sertifikat
pendidik =2 Angka kredit pendidikan sebesar 150 dimasukkan ke dalam unsur utama,
subunsur pendidikan sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik sebesar 2 dimasukkan ke
dalam u n s u r utama, subunsur sertifikat pendidik. Masa kerja mulai 1 Januari t a h u n
2000 sampai dengan akhir Desember tahun 2012 (A) menggunakan indeks 7,628 per
semester = 13 x 2x 7,628 = 198,328 Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan Maret
2016 (B) menggunakan indeks 5,25 per semester = 3 x 2 x 5,25 = 31,5 Total masa kerja
selama 13 tahun = 15% (A+B) = 0,15 (198,328 + 31,5) = 0 , 1 5 x 2 2 9 , 8 2 8 = 34,474
 12. 6 Angka kredit masa kerja sebesar 34,474 dimasukkan ke dalam subunsur
pembelajaran. Berdasarkan perhitungan tersebut d i atas Dra. Elni MP,d diberi kesetaraan
jabatan sebagai G u r u Pertama dengan angka kredit 150 + 2 + 34,474 = 186,474 dalam
pangkat Penata Muda Tingkat I golongan Ill/b. Tabel penghitungan angka kreditnya
sebagai berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKG: 2000 Januari Semester Dra.
Elni M.Pd. STF Diangkat: Norma AK: 15% Tahun Usui Penyetaraan 1):2016 Maret
Genap Ganjil SI: VA LINEAR Jan, 2000 Index s.d. 2012:7.628 MKG s.d. 2012; 13 AK:
190.700 52: VA UNEAR Diusulkan; Index sejak 2013:5.250 MKG Sejak 2013: 3 AK:
26.250 53: Mar, 2016 AK Ijazah AKUMULASI AK MKG STATUS
SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS AK Ijazah AKSTF GENAP GANJIL
STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3)Pf nunjani 4)Total
AKSTF GENAP 1 GANJIL GENAP GANJIL Utama 3)Pf nunjani 4)Total 33.687 ^ m n
n 32.542 33.330 51 100 100 2 135.687 136.474 1 134.542 135.330 52 LINEAR 2) 150
150 185.687 185.330 SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 145.687 146.474 144.542
145.330 SUDAH UNEAR 200 200 2 235.687 236.474 234.542 235.330 S3 NON-
UNEAR, 52 UNEAR 150 16 165 2 200.687 201.474 199.542 200.330 NON-UNEAR, 52
NON-UNEAR 100 25 125 2 160.687 161.474 159.542 160.330 51 IJAZAH = MAPEL
100 100 133.687 134.474 132.542 133.330 52 UNEAR 150 150 183.687 184.474
182.542 183.330 BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 143.687 144.474 142.542
143.330 BELUM UNEAR 200 200 233.687 234.474 232.542 233.330 53 NON-UNEAR,
S2 UNEAR 150 15 165 198.687 199.474 197.542 198.330 NON-UNEAR, 52 NON-
UNEAR 100 25 125 158.687 159.474 J 157.542 158.330 51 100 100 2 Ml/a III/' Ill/a Ill/a
52 150 2 Ill/b Ill/b Ill/b SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 Ill/a Ill/a Ill/a Ill/a
SUDAH UNEAR 200 200 2 III/c III/c III/c lil/c S3 NON-UNEAR, 52 LINEAR ISO 15
165 2 III/c III/c Ill/b III/c NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 Ill/b Ill/b Ill/b
Ill/b SI IJAZAH = MAPEL 100 100 Ill/a ill/a Ill/a Ill/a 52 UNEAR 150 150 Ill/b Ill/b
Ill/b iil/b BELUM 52 NON-LINEAR 100 10 110 Ill/a Ill/a lii/a lil/a BELUM LINEAR
200 200 III/c III/c III/c lil/c 53 NON-UNEAR, S2 UNEAR 150 15 165 Ill/b Ill/b lll/b
Ill/b NON-UNEAR, 52 NON-LINEAR 100 25 125 Ill/b ill/b lli/b ili/b c. Dr. Budi
Wijaya, M.Pd. adalah g u r u tetap bersertifikat pendidik Biologi pada SMAYP Nusantara
Jaya d i Bogor. Yang bersangkutan mempunyai kualifikasi akademik S-1 pendidikan
Biologi, d a n S-2 Pendidikan lingkungan Hidup dari program studi yang terakreditasi B,
kemudian mendapatkan gelar doktor pendidikan d i bidang Pendidikan Lingkungan
Hidup pada UNJ. Yang bersangkutan mengajar Biologi sejak tahun 1995, dan diangkat
sebagai g u r u tetap d i SMA tersebut sejak 1 Januari 1998. Pada bulan Oktober tahun
2016diusulkan penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan
angka kredit adalah sebagai berikut: Ijazah S3 = 200 (sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu) Sertifikat pendidik = 2 Angka kredit pendidikan sebesar 200 dimasukkan ke
dalam unsur utama, subunsur pendidikan sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik
sebesar 2 dimasukkan ke dalam u n s u r utama, subunsur sertifikat pendidik. Masa kerja
mulai 1Januari t a h u n 1998 sampai dengan akhir Desember tahun 2012 (A)
menggunakan indeks 7,628 persemester = 15 x 2 x 7,628 = 228,84 Masa kerja awal tahun
2013 sampai dengan Oktober 2016 (B) menggunakan indeks 5,25 per semester = 3,5 x 2
x 5,25 = 36,75 Total masa kerja selama 18,5 tahun = 15% (A+B) = 0,15 (228,84+ 36,75)
= 0,15 x 265,59 = 39,838
 13. 7 Angka kredit masa kerja sebesar 39,838 dimasukkan ke dalam subunsur
pembelajaran. Berdasarkan perhitungan tersebut di atas Dr. B u d i Wijaya, M.Pd. diberi
kesetaraan jabatan sebagai G u r u Muda dengan angka kredit 200,+ 2 + 39,838= 241,838
dalam pangkat Penata golongan III/c. Tabel penghitungan angka kreditnya sebagai
berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKS: 1998 Semester Dr. Budi Wijaya, M.Pd.
STF Diangkat: SI: VA UNEAR Jan, 1998 52: VA UNEAR Diusulkan: S3: VA UNEAR
Okt, 2016 Narma AK: 1554 Tahun Usui Penyetaraan 1):2016 Oktober Genap | Ganjil Dr.
Budi Wijaya, M.Pd. STF Diangkat: SI: VA UNEAR Jan, 1998 52: VA UNEAR
Diusulkan: S3: VA UNEAR Okt, 2016 Index s.d. 2012:7.628 MKG s.d. 2012: 15 AK:
228.840 Dr. Budi Wijaya, M.Pd. STF Diangkat: SI: VA UNEAR Jan, 1998 52: VA
UNEAR Diusulkan: S3: VA UNEAR Okt, 2016Index sejak 2013:5.250 MKG Sejak
2013: 31/2 AK: 36.750 Dr. Budi Wijaya, M.Pd. STF Diangkat: SI: VA UNEAR Jan,
1998 52: VA UNEAR Diusulkan: S3: VA UNEAR Okt, 2016 STATUS
SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS AKSTF AKUMULASI AK MKG
STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS HIV i|d<«n AKSTF GENAP
GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3)Penunjang
4) Total AKSTF GENAP GANJIL GENAP GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA
STATUS UNEARITAS Utama 3)Penunjang 4) Total 40.626 38.694 39.482 SUDAH 51
100 100 2 141.838 142.626 140.694 141.482 SUDAH 52 UNEAR 2) 150 150 2 191.838
192.626 190.694 191.482 SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 151.838 152.626
150.694 151,482 SUDAH 53 1 200 1 2 241.838 242.626 240.694 241.482 SUDAH 53
NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165 2 206.838 207.626 205.694 206.482 SUDAH 53
NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 166.838 167.626 165.694 166.432
BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 139.838 140.626 138.694 139.482 BELUM 52
UNEAR 150 150 189.838 190.626 188.694 189.482 BELUM 52 NON-UNEAR 100 10
110 149.838 150.626 148.694 149.482 BELUM 53 LINEAR 200 200 239.838 240.626
238.694 239.482 BELUM 53 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 204.838 205.626
203.694 204.482 BELUM 53 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 164.838
165.626 163.694 164.482 SUDAH 51 100 100 2 Ill/a Ill/a lli/a lil/a SUDAH 52 LINEAR
150 150 2 lli/b Ill/b Ill/b ill/b SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 2 Ill/b III/c lli/b
Ill/b ill/b SUDAH S3 1 200 2 2 Ill/b III/c III/c lil/c lli/c SUDAH S3 NON-UNEAR, 52
UNEAR 150 15 165 2 2 Ill/b III/c III/c lil/c lil/c SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 NON-
UNEAR 100 25 125 2 Ill/b lil/b lli/b ili/b BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 Ill/a
Ill/a lil/a lil/a BELUM 52 UNEAR 150 150 Ill/b iil/b ili/b Ill/b BELUM 52 NON-
UNEAR 100 10 110 Ill/a Ill/b lil/a lil/aBELUM S3 UNEAR 200 200 lil/c lli/c ill/c iil/c
BELUM S3 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 lil/c III/c lil/c lil/c BELUM S3
NON-UNEAR, S2 NON-UNEAR 100 25 125 Ill/b ili/b lli/b lli/b d. Umi Kalsum M.Pd
adalah guru kelas SD YP Lestari yang mengajar sejak tahun 2000. Yang bersangkutan
diangkat sebagai g u r u tetap pada September t a h u n 2004 dan telah mempunyai
sertifikat pendidik sebagai guru kelas. Yang bersangkutan memiliki ijazah S-1 PGSD
danS-2 Manajemen Pendidikan dari program studi yang terakreditasi B. Pada April t a h
u n 2015 diusulkan penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan
angka kredit adalah sebagai berikut: Ijazah S-1 = 100 (sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu) Ijazah S-2= 10 (tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu) Sertifikat
pendidik = 2 Angka kredit pendidikan S-1 sebesar 100 dimasukkan ke dalam unsur
utama, subunsur pendidikan sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik sebesar 2
dimasukkan ke dalam u n s u r utama, subunsur sertifikat pendidik. Angka kredit S-2
sebesar 10 dimasukkan ke dalam unsur penunjang, subunsur pendidikan yang tidak
sesuai. Masa kerja sebagai g u r u tetap mulai September t a h u n 2004 sampai dengan
akhir Desember t a h u n 2012 (A) menggunakan indeks 7,628 per semester = 8 x 2 x
7,628 = 122,048 Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan April 2015 (B)
menggunakan indeks 5,25 per semester = 2 x 2 x 5,25 = 21,00 Total masa kerja selama
10 t a h u n = 15% (A+B) = 0,15 (122,048+ 21,00) =
 14. 8 0,15 X 143,048 = 21,457 Angka kredit masa kerja sebesar 21,457 dimasukkan ke
dalam subunsur pembelajaran. Berdasarkan perhitungan tersebut d i atas U m i Kalsum
M.Pd diberi kesetaraan jabatan sebagai G u r u Pertama dengan angka kredit 110 + 2 +
21,457= 133,457 dalam pangkat Penata Muda golongan III/a. Tabel penghitungan angka
kreditnya sebagai berikut. Tahun Transisi-.2012 Tahun TMT MKO: 2004 September
Semester Umi Kalsum M.Pd. STF Diangkat: 51: YA UNEAR Sep, 2004 52: YA NON-
UNEAR Diusulkan: Norma AK: 15% Tahun Usui Penyetaraan 1):2015 April Genap
Ganjil Umi Kalsum M.Pd. STF Diangkat: 51: YA UNEAR Sep, 2004 52: YA NON-
UNEAR Diusulkan:Index s.d. 2012:7.628 MKG s.d. 2012- S AK: 114.420 Umi Kalsum
M.Pd. STF Diangkat: 51: YA UNEAR Sep, 2004 52: YA NON-UNEAR Diusulkan:
Index sejak 2013:5.250 MKG Sejak 2013 2 AK: 15.750 PBIIIII!^ 53: Apr, 2015
STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS AKSTF AKUMULASI AK
MKG STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS AKSTF GENAP
GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3)Penunjang
4)Toul AKSTF GENAP GANJIL GENAP GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA
STATUS UNEARITAS Utama 3)Penunjang 4)Toul AKSTF 20.670 21,457 19.S2S
20.313 1 122.313 1 SUDAH 51 100 100 2 122.670 1 123.457121.525 20.313 1 122.313 1
SUDAH 52 LINEAR 2) 150 150 200 2 172,670 173,457 171.525 172,313 SUDAH 52
150 200 2 132,670 131.525 132.313 SUDAH S3 UNEAR 200 150 200 2 222.670
223,457 221.525 222,313 SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 2 187.670
188.457 186.525 187.313 SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2
147.670 148.457 146.525 147.313 BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 120.670
121.457 119.525 120.313 BELUM 52 UNEAR 150 150 170,670 171.457 169.525
170,313 BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 130.670 131.457 129.525 130.313
BELUM S3 UNEAR 200 200 220,670 221.457 219.525 220,313 BELUM S3 NON-
UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165 185,670 186.457 184.525 185,313 BELUM S3 NON-
UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 145.670 146.457 144.525 145.313 SUDAH 51
100 100 2 Ill/a Ill/a lil/a lil/a SUDAH 52 UNEAR 150 150 2 ill/b ill/b lli/b ill/b SUDAH
52 NONLINEAR 100 10 110 1 2 Ill/a Ill/a lil/a Ill/aSUDAH S3 UNEAR 200 200 2 lil/c
III/c lil/c lil/c SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165 2 Ill/b lii/b Ill/b iil/b
SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 Ill/a ill/a lli/a ill/a BELUM
51 IJAZAH = MAPEL 100 100 Ill/a Ill/a lli/a ill/a BELUM 52 UNEAR 150 150 lli/b
Ill/b Ill/b lil/b BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 Ill/a lli/a Ill/a lli/a BELUM S3
LINEAR 200 20O III/c III/c III/c IM/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15
165 Ill/b ill/b Ill/b ill/b BELUM S3 NON-UNEAR, S2 NON-LINEAR 100 25 125 Ill/a
Ill/a Ill/a Ill/a e. Farida Sinambela M.Pdadalah g u r u kelas TK Harapan Bunda mengajar
sejak t a h u n 2000. Yang bersangkutan diangkat sebagai guru tetap pada Juli t a h u n
2003 d a ntelah mempunyai sertifikat pendidik sebagai guru kelas TK. Yang
bersangkutan memiliki ijazah S I PGTK dan S2 Manajemen Pendidikan dari program
studi yang terakreditasi B. Pada Mei tahun 2015 diusulkan penyetaraannya ke dalam
jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan angka kredit adalah sebagai berikut: Ijazah S I
= 100 (sesuai dengan mata pelajaran yang diampu) Ijazah S2 = 10 (tidak sesuai dengan
mata pelajaran yang diampu) Sertifikat pendidik = 2 Angka kredit pendidikan S-1 sebesar
100dimasukkan ke dalam unsur utama, subunsur pendidikan sekolah. Angka kredit
sertifikat pendidik sebesar 2 dimasukkan ke dalam unsur utama, subunsur sertifikat
pendidik. Angka kredit S-2 sebesar 10 dimasukkan ke dalam unsur penunjang, subunsur
pendidikan yang tidak sesuai. Masa kerja sebagai guru tetap mulai J u l i t a h u n 2003
sampai dengan akhir Desember t a h u n 2012 (A) menggunakan indeks 7,628 per
semester = 9 , 5 x 2 x 7 , 6 2 8 = 144,932 Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan
Mei 2015 (B) m e n g g u n a k a n indeks 5,25 persemester = 2 x 2 x 5,25 = 21,00 Total
masa kerja selama 11,5 t a h u n = 15% (A+B) = 0,15 (144,932+ 21,00)
 15. 9 = 0,15 X 165,932 = 24,890 Angka kredit masa kerja sebesar 24,890 dimasukkan ke
dalam subunsur pembelajaran. Berdasarkan perhitungan tersebut d i atas U m i Kalsum
M.Pd diberi kesetaraan jabatan sebagai G u r u Pertama dengan angka kredit 110 + 2 +
24,890= 136,890 dalam pangkat Penata Muda golongan Ill/a. Tabel penghitungan angka
kreditnya sebagai berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKG: 2003 Juli Semester
Farida Sinambela M.Pd. STF Diangkat: SI: YA UNEAR Jul, 2003Norma AK: 15%
Tahun Usui Penyetaraan 1):2015 Mei Genap Ganjil Farida Sinambela M.Pd. STF
Diangkat: SI: YA UNEAR Jul, 2003 Index s.d. 2012:7.628 MKG s.d. 2012: 91/2 AK;
152.560BffiBEfHl 52: YA NON-UNEAR Diusulkan: Index sejak 2013:5.250 MKG
Sejak 2013: 2 AK: 15.750 BffiBEfHl 52: YA NON-UNEAR Diusulkan: STATUS
SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS AK: AKSTF AKUMULASI AK MKG
STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS HK l j u a n AKSTF GENAP
GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3)
Penunjang 4)Total AKSTF GENAP GANJIL GENAP GANJIL STATUS
SERTIFIKASISTRATA STATUS UNEARITAS Utama 3) Penunjang 4)Total AKSTF
25.246 26.034 24.102 GANJIL SUDAH 51 100 lOO 2 127.246 128.034 126.102 126.890
SUDAH 52 UNEAR 2) 150 150 2 177.246 178.034 176.102 176.890 SUDAH 52
NONUNEAR too 10 [ 110 2 136.890 SUDAH S3 UNEAR 200 200 2 227.246 228.034
226.102 226,890 SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 LINEAR 150 15 165 2 192.246 193.034
191.102 191.890 SUDAH S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 152,246
153.034 151.102 151,890 BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 125,246 126.034
124.102 124,890 BELUM 52 LINEAR 150 150 175,246 176.034 174.102 174.890
BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 135,246 136.034 134.102 134.890 BELUM 53
LINEAR 200 200 225.246 226.034 224.102 224.890 BELUM 53 NON-UNEAR, 52
UNEAR 150 15 165 190,245 191.034 189.102 189.890 BELUM 53 NON-UNEARj S2
NON-UNEAR 100 25 125 150.246 151.034 149.102 149.890 SUDAH 51 100 100 2 ili/a
lli/a ill/a ili/a SUDAH S2 LINEAR ISO 150 2 Ill/b Ill/b lil/b Ill/b SUDAH S2 NON-
UNEAR 100 10 n o ^•^H lli/a Ill/a lil/a SUDAH S3 UNEAR 200 200 2 lil/c lli/c ill/c
SUDAH S3 NON-UNEAR, S2 LINEAR 150 15 165 2 ill/b lii/b Ill/b ill/b SUDAH S3
NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 Ill/b lii/b Ill/b iil/b BELUM 51 iJAZAH
= MAPEL 100 100 Ill/a Ill/a lil/a ill/a BELUM 52 UNEAR 150 150 ill/b lii/b Ill/b lil/b
BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 Ill/a ill/a lli/a lil/a BELUM S3 UNEAR 200 200
lil/c III/c lil/c lil/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 lli/b lii/b Ill/b iil/b
BELUM S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 lli/b Ill/b ili/a ill/a f. Dr.
Martinus Sahertian, M.M. adalah g u r u mata pelajaran Pendidikan Agama Katholik pada
SMA Xaverius d i Flores. Yang bersangkutan mempunyai kualifikasi akademik S-1
Theologi, S-2 Manajemen Pendidikan dari program .studi yang terakreditasi B, kemudian
mendapatkan gelar doktor pendidikan d i bidang Teknologi Pendidikan dari UNY. Yang
bersangkutan mengajar Pendidikan Agama Katholik sejak tahun 1985, d a n diangkat
sebagai guru tetap d i SMA tersebut sejak Agustus 1989, serta mempunyai sertifikat
pendidik sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katholik. Pada bulan Mei tahun
2016 diusulkan penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil perhitungan
angka kredit u n t u k pemberian kesetaraan adalah sebagai berikut: 1) Ijazah pendidikan
sesuai mata pelajaran yang diampu, S I = 100 Ijazah pendidikan yang tidak sesuai mata
pelajaran yang diampu, S2 dan S3 = 10+ 15=25 2) Sertifikat pendidik = 2 Angka kredit
pendidikan S-1 sebesar 100dimasukkan ke dalam unsur utama, subunsur pendidikan
sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik sebesar 2 dimasukkan ke dalam u n s u r utama,
subunsur sertifikat pendidik. Total angka kredit ijazah yang tidak sesuai mata pelajaran
yang diampu sebesar 25 dimasukkan ke dalam u n s u r penunjang. Masa kerja mulai
sejak Agustus 1989 sampai dengan akhir Desember tahun 2012 (A) menggunakan indeks
7,628 persemester = 23x 2 x 7,628
 16. = 350,888 Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan Mei t a h u n 2016 (B)
menggunakan indeks 5,25 persemester = 3 x 2 x 5,25 = 31,5 Total masa kerja selama 26t
a h u n = 15% (A+B)= 0,15 (350,888+ 31,5) = 0 , 1 5 x 3 8 2 , 3 8 8 = 57,358 Angka
kredit masa kerja sebesar 57,358 dimasukkan kedalam subunsur pembelajaran.
Berdasarkan perhitungan tersebut d iatas Dr. Martinus Sahertian, M.M. diberi kesetaraan
jabatan sebagai G u r u Pertama dengan angka kredit125 + 2 + 57,358= 184,358 dalam
pangkat Penata Muda Tingkat I golongan Ill/b. Tabel penghitungan angka kreditnya
sebagai berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKG: 1989 Agustus Semester Dr.
Martinus Sahertian, M STF Diangkat: 51: rA UNEAR Agu, 1989 S2: VA NON-UNEAR
Diusulkan; 53; VA NON-UNEAR Mel, 2016 Norma AK: 15% Tahun Usui Penyetaraan
1):2016 Mei Genap | Ganjit Dr. Martinus Sahertian, M STF Diangkat: 51: rA UNEAR
Agu, 1989 S2: VA NON-UNEAR Diusulkan; 53; VA NON-UNEAR Mel, 2016 Index
s.d. 2012;7.628 MKG s.d. 2012: 23 AK; 350.888 343.260 Dr. Martinus Sahertian, M STF
Diangkat: 51: rA UNEAR Agu, 1989 S2: VA NON-UNEAR Diusulkan; 53; VA NON-
UNEAR Mel, 2016index sejalc 2013:5.250 MKG Sejak 2013; 3 AK:r 26.250 31.500 Dr.
Martinus Sahertian, M STF Diangkat: 51: rA UNEAR Agu, 1989 S2: VA NON-UNEAR
Diusulkan; 53; VA NON-UNEAR Mel, 2016 STATUS SERTIFIKASI SUDAH
STRATA 51 STATUS UNEARITAS AK Ijazah AKSTF AKUMULASI AK MKG
STATUS SERTIFIKASI SUDAH STRATA 51 STATUS UNEARITAS AK Ijazah
AKSTF GENAP GANJIl STATUS SERTIFIKASI SUDAH STRATA 51 STATUS
UNEARITAS Utama 3) Penunjang 4)Total AKSTF GENAP GANJIL GENAP GANJIl
STATUS SERTIFIKASI SUDAH STRATA 51 STATUS UNEARITAS Utama 3)
Penunjang 4)Total AKSTF 56.571 57.358 55.426 56.214 STATUS SERTIFIKASI
SUDAH STRATA 51 100 100 2 158.571 159.358 157.426 158.214 STATUS
SERTIFIKASI SUDAH 52 UNEAR 21 150 150 2 208.571 209.358 207.426 208.214
STATUS SERTIFIKASI SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 168.571 169.358
167.426 168.214 STATUS SERTIFIKASI SUDAH S3 UNEAR 200 200 2 258.571
259.358 257.426 258.214 STATUS SERTIFIKASI SUDAH S3 NON-UNEAR, S2
UNEAR 150 15 165 2 223.571 224.358 ,222.426 223.214 STATUS SERTIFIKASI
SUDAH S3 NONLINEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 ^ ^ ^ ^ H 183.571MI:HU
182.426 183.214 BELUM 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 156.571 157.358 155.426
156.214 BELUM 52 UNEAR 150 150 206.571 207.358 205.426 206.214 BELUM 52
NON-UNEAR 100 10 110 166.571 167.358 165.426 166.214 BELUM S3 UNEAR 200
200 256.571 257.358 255.426 256.214 BELUM S3 NON-UNEAR, S2 UNEAR 150 15
165 221.571 222.358 220.426 221.214 BELUM S3 NON-UNEAR, 52 NON-LINEAR
100 25 125 181.571 182.358 180.426 181.214 SUDAH 51 100 100 2 ill/b Ill/b lli/b Ill/b
SUDAH 52 UNEAR 150 ISO 2 lil/c ill/c Ill/c lil/c SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110
2 in/b Ill/b ni/b lil/b SUDAH 53 LINEAR 200 200 2 Ill/c Ill/c Ill/c Ill/c SUDAH 53
NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 100 165 100 2 Ill/c lil/c lil/b Ill/c lll/U lli/c BELUM 51
IJAZAH = MAPEL 150 100 165 100 2 lli/b lli/b lil/c lil/b lll/D Ill/b lil/b lil/b BELUM S2
LINEAR 150 150 Ill/c Ill/c Ill/c lli/c BELUM S2 NON-UNEAR 100 10 110 lli/b Ill/b
Ill/b Ill/b BELUM S3 UNEAR 200 200 Ill/c lil/c lil/c lli/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52
UNEAR 150 15 165 Ill/c lil/c Ill/c lli/c BELUM S3 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR
100 25 125 Ill/b Ill/b Ill/b Ill/b g. Dr. I Ketut Mahendradatta, M.Pd. adalah g u r u mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga d a n Kesehatan pada SMP YP Bujana Tirta.
Yang bersangkutan mempunyai kualifikasi akademik S I d a nS2 Pendidikan Olahraga
dari program studi yang terakreditasi B, kemudian mendapatkan gelar doktor d ibidang
Teknologi Pendidikan dari UNY dan belum bersertifikat pendidik. Yang bersangkutan
mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga d a n Kesehatan sejak t a h u n 2006, d a n
diangkat sebagai g u r u tetap d iSMP tersebut sejak November 2009. Pada bulan Mei
tahun 2015 diusulkan penyetaraannya ke dalam jabatan fungsional guru. Hasil
perhitungan angka kredit pemberian kesetaraan adalah sebagai berikut: 1) Ijazah
pendidikan tertinggi sesuai mata pelajaran yang diampu, S2= 150 Ijazah pendidikan yang
tidak sesuai mata pelajaran yang diampu, S3 = 15 2) Sertifikat pendidik = 0
 17. Angka kredit pendidikan sebesar 150 dimasukkan ke dalam unsur utama, subunsur
pendidikan sekolah. Angka kredit sertifikat pendidik tidak ada. Angka kredit S-3 sebesar
15 dimasukkan ke dalam unsur penunjang. Masa kerja mulai sejak November 2009
sampai dengan akhir Desember tahun 2012 (A) menggunakan indeks 7,628 per semester
= 3x 2 x 7,628 = 45,768 Masa kerja awal t a h u n 2013 sampai dengan Mei tahun 2015
(B) menggunakan indeks 5,25 persemester = 2 x 2 x 5,25 = 21,00 Total masa kerja
selama 5 t a h u n = 15% (A+B) = 0,15 (45,768+ 21,00) = 0 , 1 5 x 6 6 , 7 6 8 = 10,015
Angka kredit masa kerja sebesar 10,015 dimasukkan ke dalam subunsur pembelajaran.
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas Dr. I Ketut Mahendradatta, M. Pd diberi
kesetaraan jabatan sebagai G u r u Pertama dengan angka kredit 165 + 0 + 10,015=
175,015 dalam pangkat Penata Muda Tingkat I golongan Ill/b. Tabel penghitungan angka
kreditnya sebagai berikut. Tahun Transisi:2012 Tahun TMT MKG: 2009 November
Semester Dr. 1 Ketut Mahendradatti N0N-5TFDiangkat: Norma AK: 15% Tahun Usui
Penyetaraan 1):2015 Mei Genap Ganjil SI: VA LINEAR Nov, 2009 Index s.d.
2012:7.628 MKG s.d. 2012: 3 AK: 45,768 38.140 S2: VA UNEAR Diusulkan: Index
sejak 2013:5.250 MKG Sejak 2013: 2 AK: 15.750 21000 S3: VA NON-UNEAR Mei,
2015 AX Ijazah AKUMULASI AK MKG STATUS SERTIFIKASISTRATA STATUS
UNEARITAS AX Ijazah AKSTF GENAP GANJIL STATUS SERTIFIKASISTRATA
STATUS UNEARITAS Utama 3| Total AKSTF GENAP GANJIl GENAP GANJIl
Utama 3| Total 9.228 10,015 8.083 8.871 51 100 100 2 111.228 112.015 110.083 110.871
52 UNEAR 2) 150 150 2 161.228 162.015 160.083 160.871 SUDAH 52 NON-UNEAR
100 10 110 2 121.228 122.015 120.083 120.871 SUDAH UNEAR 200 200 2 211,228
212.015 210.083 210.871 53 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 2 176.228 177.015
175.083 175.871 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 136,228 137.015
135.083 135.871 51 IJAZAH = MAPEL 100 100 109.228 110.015 108.083 108.871 52
UNEAR 150 ISO 159.228 160.015 158.083 158.871 BELUM 52 NON-UNEAR lOO 10
110 119.228 120.015 118.083 118.871 BELUM LINEAR 200 165 209,228 210.015
208,083 208.871 53 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 165 174,228 M m i i i n 135.015
173.083 173.871 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR lOO 25 125 134,228 M m i i i n
135.015 133.083 133,871 51 100 100 2 Ill/a Ill/a lli/a Ill/a 52 UNEAR 150 150 2 Ill/b
Ill/b Ill/b Ill/b SUDAH 52 NON-UNEAR 100 10 110 2 lil/a Ill/a Ill/a til/a SUDAH
UNEAR 200 200 2 ill/c Ill/c Ill/c Ill/c 53 NON-UNEAR, 52 UNEAR 150 15 165 2 Ill/b
Ill/b Ill/b Ill/b NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 2 lli/a Ill/a lil/a Ill/a 51
iJAZAH = MAPEL 100 100 Ill/a ill/a lil/a Ill/a 52 UNEAR 150 150 Ill/b Ill/b lli/b Ill/b
BELUM 52 NON-UNEAR 100 10 110 Ill/a Ill/a lli/a Ill/a BELUM 53 UNEAR 200 200
Ill/c Ill/c Ill/c Ill/c 53 NON-UNEAR, 52 NON-UNEAR 100 25 125 lli/a 1 Ill/a 1 ill/a lil/b
lli/a 4. Angka kredit pemberian kesetaraan yang dirinci ke dalam u n s u r utama dan u n s
u r penunjang dituangkan ke dalam format Penetapan Angka Kredit jabatan fungsional
guru sebagaimana contoh format 2, atau format 3, atau format 4. IV. MEKANISME
PEMBERIAN KESETARAAN 1. G u r u menyiapkan berkas usul pemberian kesetaraan
kepada kepala sekolah satuan pendidikan masing-masing.
 18. Berkas u s u l dimaksud terdiri atas: a. fotokopi Surat Keputusan sebagai guru tetap
yang ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah dan diketahui oleh dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten/kota/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK.
b. surat keterangan aktif mengajar dari kepala sekolah/madrasah. c. NUPTK. d. NRG
bagi yang sudah memiliki. e. salinan atau fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh pejabat
yang berwenang. f. Asli Surat Pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa guru
yang bersangkutan masih melaksanakan kegiatan proses pembelajaran/pembimbingan
paling sedikit 24 j a m tatap m u k a per minggu. g. Salinan atau fotokopi sertifikat
pendidik yang diketahui oleh pejabat yang relevan pada perguruan tinggi yang
menerbitkan sertifikat pendidik atau pejabat yang menangani pendidik pada dinas
pendidikan/Kantor Wilayah Kementerian Agama. h. Salinan atau fotokopi Surat
Keputusan dari kepala sekolah/madrasah tentang Pembagian Tugas
Mengajar/Pembimbingan dan diketahui oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota/provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK.
2. Kepala sekolah TK/TKLB/RA, SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/SMK/MA/MAK atau yang sederajat memeriksa kelengkapan dan
keabsahan berkas usul. 3. Kepala sekolah/madrasah mengusulkan daftar guru beserta
berkas usul sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar, atau Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, atau Direktorat Jenderal pada
Kementerian Agama sesuai kewenangannya melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan terkait, dengan menggunakan contoh Format 1 dengan
tembusan kepada kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota/Kantor Wilayah
Kementerian Agama/Pimpinan Kementerian lain/LPNK.
 19. 4. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan terkait pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat pada Kementerian Agama/Unit
Kerja yang menangani pendidik yang sesuai pada kementerian lain/LPNK melakukan
validasi berkas'usul. 5. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan terkait pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat pada
Kementerian Agama yang sesuai/Unit Kerja yang menangani pendidik yang sesuai pada
kementerian lain/LPNK, u n t u k dan atas nama Menteri/Menteri Agama/Pimpinan
Kementerian lain/LPNK, menetapkan angka kredit pemberian kesetaraan dengan
menggunakan Format 2, atau Format 3, atau Format 4. 6. Pejabat lain yang ditunjuk pada
Biro Kepegawaian Kementerian/Biro Kepegawaian Kementerian Agama/Biro
Kepegawaian Kementerian lain/LPNK, u n t u k dan atas nama Menteri/Menteri
Agama/Pimpinan Kementerian lain/LPNK, menetapkan Keputusan Pemberian
Kesetaraan dengan menggunakan contoh Format 5. MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Salinan sesuai
dengan aslinya. Kepala Biro H u k u m dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, "U 'NIP195812011985032001
 20. 4. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan terkait pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat pada Kementerian Agama/Unit
Kerja yang menangani pendidik yang sesuai pada kementerian lain/LPNK melakukan
validasi berkas'usul. 5. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan terkait pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat pada
Kementerian Agama yang sesuai/Unit Kerja yang menangani pendidik yang sesuai pada
kementerian lain/LPNK, u n t u k dan atas nama Menteri/Menteri Agama/Pimpinan
Kementerian lain/LPNK, menetapkan angka kredit pemberian kesetaraan dengan
menggunakan Format 2, atau Format 3, atau Format 4. 6. Pejabat lain yang ditunjuk pada
Biro Kepegawaian Kementerian/Biro Kepegawaian Kementerian Agama/Biro
Kepegawaian Kementerian lain/LPNK, u n t u k dan atas nama Menteri/Menteri
Agama/Pimpinan Kementerian lain/LPNK, menetapkan Keputusan Pemberian
Kesetaraan dengan menggunakan contoh Format 5. MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Salinan sesuai
dengan aslinya. Kepala Biro H u k u m dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Ani Nurdiani Azizah NIP195812011985032001
 21. Format 1 Kop Surat Nomor : , Lampiran : Hal : Usui Pemberian Kesetaraan Jabatan
dan Pangkat G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil Yth. Direktur Jenderal /Kepala
LPNK *) u.p. Direktur P2TK /Direktur pada Kementerian Agama/Pimpinan LPNK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK
**) di Bersama i n i k a m i sampaikan usul pemberian kesetaraan jabatan dan pangkat
guru b u k a n pegawai negeri sipil dan angka kreditnya sebanyak .... ( ) orang, dengan
kelengkapan berkas u s u l sebagai berikut: 1. Fotokopi Surat Keputusan sebagai guru
tetap yang ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah dan diketahui oleh dinas
pendidikan provinsi/ kabupaten/kota/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kementerian
lain/LPNK. 2. Surat keterangan aktif mengajar dari kepala sekolah/madrasah. 3. NUPTK.
4. NRG bagi yang sudah memiliki. 5. Salinan atau fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang. 6. Asli Surat Pernyataan dari kepala sekolah/ madrasah bahwa
guru yang bersangkutan masih melaksanakan kegiatan proses pembelajaran/
pembimbingan paling sedikit 24 j a m tatap m u k a per minggu. 7. Salinan atau fotokopi
sertifikat pendidik yang diketahui oleh pejabat yang relevan pada perguruan tinggi yang
menerbitkan sertifikat pendidik atau pejabat yang menangani pendidik pada dinas
pendidikan/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK. 8. Salinan
atau fotokopi Surat Keputusan dari kepala sekolah/madrasah tentang Pembagian Tugas
Mengajar/Pembimbingan dan diketahui oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota/provinsi/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami sampaikan terimakasih. Kepala Sekolah,
Nama/ Stempel Tembusan Yth : 1. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota/Kantor
Wilayah Kementerian Agama/Kementerian lain/LPNK.. 2. GuruBukan Pegawai Negeri
Sipil yang bersangkutan. *) sesuaikan **) sesuaikan
 22. Format 2 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU BUKAN
PNS I KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama 2. NUPTK 3. NRG 4. Tempat dan
Tanggal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan 7. Masa Kerja 8. Jenis Guru dan Tugas 9.
Sertifikat Pendidik sebagai guru kelas/mata pelajaran/BK/Guru Pembimbing Khusus 10.
Unit Kerja II 1. Unsur Utama a. Pendidikan 1. Pendidikan Sekolah 1. 2. Sertifikat
pendidik 1. b. Pembelajaran/bimbingan 1. c. Tugas Iain yang relevan dengan ftangsi
sekolah 1. d. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan _ 1. Jumlah unsur utama 2.
Unsur Penunjang2. 1. Ijazah yang tidak sesuai 2. 2. Pendukung tugas guru III Jumlah
Unsur Utama dan Unsur Penunjang Dapat dipertimbangkan untuk penyetaraan dalam
jabatan Guru Pangkat , golongan ruang .... Asli disampaikan kepada (Guru yang
bersangkutan) Alamat sekolah : Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, a.n. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan 1. Direktur P2TK Ditjen Kemdikbud 2. Kepala Dinas
Pendidikan 3. Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemdikbud NIP. 4. Kepala (satuan
pendidikan)
 23. 16 Format 3 MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG
PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU BUKAN PNS I KETERANGAN
PERORANGAN 1. Nama 2. NUPTK 3. NRG 4. Tempat dan Tanggal Lahir 5. Jenis
Kelamin 6. Pendidikan 7. Masa Kerja 8. Jenis Guru dan Tugas 9. Sertifikat Pendidik
sebagai guru kelas/mata pelajaran/BK/Guru Pembimbing Khusus 10. Unit Kerja 11 1.
Unsur Utama a. Pendidikan 1. Pendidikan Sekolah 2. Sertifikat pendidik b.
Pembelajaran/bimbingan c. Tugas lain yang relevan dengan fungsi madrasah _ d.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Jumlah unsur utama 2. Unsur Penunjang 1.
Ijcizah yang tidak sesuai 2. Pendukung tugas guru 111 Jumlah Unsur Utama dan Unsur
Penunjang Dapat dipertimbangkan untuk penyetaraan dalam jabatan Guru ... Pangkat
golongan ruang .... Asli disampaikan kepada (Guru yang bersangkutan) Alamat madrasah
: Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal, a.n. Menteri Agama 1. Direktur Ditjen Kementerian
Agama 2. Direktur P2TK (terkait) Ditjen Kemdikbud 3. Kepala Dinas Pendidikan 4.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NIP. 5. Kepala Biro Kepegawaian
Kementerian Agama 5. Kepala madrasah
 24. 17 Format 4 MENTERI / KEPALA LPNK REPUBLIK INDONESIA NOMOR
TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT GURU BUKAN PNS 1 KETERANGAN
PERORANGAN 1. Nama 2. NUPTK 3. NRG 4. Tempat dan Tanggal Lahir 5. Jenis
Kelamin 6. Pendidikan 7. Masa Kerja 8. Jenis Guru dan Tugas 9. Sertifikat Pendidik
sebagai guru kelas/mata pelajaran/BK/Guru Pembimbing Khusus 10. Unit Kerja 11 1.
Unsur Utama a. Pendidikan 1. Pendidikan Sekolah 1. 2. Sertifikat pendidik 1. b.
Pembelajaran/bimbingan 1. c. Tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah _ 1. d.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan _ 1. Jumlah unsur utama 2. Unsur
Penunjang2. 1. Ijazah yang tidak sesuai 2. 2. Pendukung tugas guru - III Jumlah Unsur
Utama dan Unsur Penunjang Dapat dipertimbangkan untuk penyetaraan dalam jabatan
Guru , Pangkat golongan ruang .... Asli disampaikan kepada (Guru yang bersangkutan)
Alamat sekolah: Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal a.n. Menteri /Kepala LPNK 1.
Pimpinan yang menangani pendidik pada kementerian LPNK 2. Direktur P2TK (terkait)
Ditjen Kemdikbud 3. Kepala satuan pendidikan NIP.
 25. IS Format 5 Contoh Keputusan Menteri Pangkat Guru Bukan PNS /Kepala LPNK
tentang Penyetaraan Jabatan dan KEPUTUSAN MENTERI /KEPALA LPNK
Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memperhatikan: REPUBLIK
INDONESIA NOMOR TENTANG 'ARAAN JABATAN DAN PANGKAT GURU
BUKAN PNS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA bahwa dalam rangka
penetapan jabatan dan pangkat bagi G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil, perlu d i l a k
u k a n penyetaraan jabatan dan pangkat G u r u B u k a n Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jabatan fungsional g u r u dan angka kreditnya
bagi g u r u pegawai negeri sipil; bahwa berdasarkan Penetapan Angka Kredit Nomor ...
Tanggal nama sebagaimana d i m a k s u d pada D i k t u m Pertama memenuhi syarat u n
t u k diberi kesetaraan jabatan dan pangkat; bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana d i m a k s u d pada h u r u f a dan b, perlu menetapkan Keputusan Menteri
/Pimpinan LPNK tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat G u r u B u k a n
Pegawai Negeri Sipil; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n .... Nomor Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor ....); Peraturan Presiden Nomor 47 T a h u n 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 T a h u n 2013; Peraturan Presiden Nomor
24 T a h u n 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 T a h u n 2013; Keputusan Presiden
Nomor 84/P T a h u n 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu I I ,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 60/P T a h u n
2013; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 T a h u n 2009 tentang Jabatan Fungsional G u r u dan Angka
Kreditnya; Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional G u r u dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 35 T a h u n 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional G u r u dan Angka Kreditnya; Surat u s u l Dir'ektur Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... Direktorat Jenderal ... Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan/Pimpinan Unit Kerja Kementerian /LPNK Nomor ... Tanggal ...
MENTERI / KEPALA LPNK REPUBLIK INDONESIA,
 26. 19 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERTAMA : Terhitung Mulai Tanggal 20...
Nama : Tempat/Tgl. Lahir : NUPTK : NRG : Pendidikan Tertinggi : TMT G u r u Tetap :
Masa Kerja : ... T a h u n ... B u l a n Diberi kesetaraan dalam: a. Jabatan/Angka Kredit : /
b. Pangkat/Gol. Ruang : c. Jenis G u r u : G u r u Kelas/Guru Mata Pelajaran/ G u r u
Bimbingan dan Konseling Tugas : Sertifikat Pendidik : G u r u Kelas/ G u r u Mata
Pelajaran.../ G u r u BK/ G u r u Pembimbing Khusus Satuan Pendidikan : KEDUA :
Apabila terdapat kekeliruan, Keputusan i n i akan diperbaiki. Keputusan i n i diberikan
kepada yang bersangkutan u n t u k diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal a.n. MENTERI /PIMPINAN LPNK NIP Tembusan: 1.
Menteri /Kepala LPNK; 2. Direktur P2TK ... Ditjen ... Kemdikbud; 3. Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi/Kab/Kota/Kantor Wilayah Kementerian 4. Kepala Biro
Kepegawaian Setjen Kemdikbud; 5. Kepala Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
Tunjangan khusus guru Document Transcript
 1. KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN
2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN
PROFESI DAN BANTUAN TUNJANGAN PROFESI GURU/PENGAWAS DALAM
BINAAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam
rangka mewujudkan kepastian hukum dan tertib administrasi dalam pelaksanaan
pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas dalam
binaan Kementerian Agama diperlukan pedoman; b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana huruf a perlu menetapkan Keputusan Menteri Agama tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi dan Bantuan Tunjangan Profesi
Guru/Pengawas dalam Binaan Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Dosen Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4586);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4e41), 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 85,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 50'16); 4. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 72 Tahun 2008 tentang Tunjangan Profesi Bagi Guru Tetap
Bukan Pegawai Negeri Sipil yang Belum Memiliki Jabatan Fungsional Guru; 5.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05l2O10 tentang Tata Cara Pembayaran
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor: 6. Peraturan ..Y 4 *
 2. b. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592);
MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI DAN
BANTUAN TUNJANGAN PROFESI GURUI PENGAWAS DALAM BINAAN
KEMENTERIAN AGAMA. KESATU Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pembayaran
Tunjangan Profesi dan Bantuan Tunjangan Profesi Guru/Pengawas dalam Binaan
Kementerian Agama, sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA Keputusan Menteri ini merupakan
pedoman bagi para pejabat dalam melaksanakan pembayaran tunjangan profesi dan
bantuan tunjangan profesi guru/pengawas dalam binaan Kementerian Agama. KETIGA
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, ggal
5 i,le i 2O1 1 AMA REPUBLIK INDONESIA JENDERAL, |:,HAYAT, Ph.D
 3. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
-13 TAHUN 2011 TENTANG PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI DAN
PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN TUNJANGAN PROFESI
GURU/PENGAWAS DALAM BINAAN KEMENTERIAN AGAMA I
PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586). Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4941). Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5016). 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 72 Tahun
2008 tentang Tunjangan Profesi Bagi Guru Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil yang
Belum Memiliki Jabatan Fungsional Guru. 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
164/PMK.0512010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen,
Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor. 6. Peraturan
Menteri Agama Nomor '10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592). 3. B. Pengertian 1.
Tunjangan profesi guru adalah tunjangan yang diberikan kepada 2. guru pendidik.
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki sertifikat Bantuan tunjangan profesi
guru adalah subsidi tunjangan yang diberikan kepada guru berstatus Bukan Pegawai
Negeri Sipil (Non-PNS) yang memiltki sertifikat Pendidik. C. Tujuan Pemberian
tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi bertujuan untuk meningkatkan motivasi,
profesionalisme, dan kinerja, serta kesejahteraan guru dalam rangka meningkatkan
kualitas pfoses belajar-mengaiar dan prestasi belajar peserta didik. II t'Y KRITERIA
 4. -2- r II KRITERIA DAN PERSYARATAN A 't^t:"J'J"ffi"^H:,. sipir (pNS) yans
memangku jabatan rungsionar: Pengawas Pendidikan Agama; a) b) Pengawas Rumpun
(Pengawas RA dan Madrasah), c) Guru pada RA dan Madrasah; d) Guru agama pada
sekolah; dan e) Guru pada satuan pendidikan formal lainnya dalam binaan Kementerian
Agama. 2. Guru Bukan Pegawai Negeri Sipit (GBpNS) a) Guru pada RA dan Madrasah;
b) Guru agama pada Sekolah; dan c) -. yang meliputi: Guru pada satuan pendidikan
formal lainn;la dalam binaan Kementerran Agama. B. Persyaratan: 1. memiliki Sertifikat
Pendidik; 2. memiliki Nomor Registrasi Guru (NRG) dari Kementerian Pendidikan
Nasional; 3. 4. 5. aktif melaksanakan tugas sebagai guru atau pengawas; mengajar,
melakukan tugas bimbingan, atau melakukan pengawasan sesuai dengan Sertifikat
Pendidik yang dimilikinya; memenuhi beban kerja sebagaimana ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal terkait; 6. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun, dan 7.
ditetapkan sebagai guru profesional oleh Direktur Jenderal yang terkait atau pejabat yang
ditunjuk. III. BESARAN TUNJANGAN PROFESI DAN BANTUAN TUNJANGAN
PROFESI GURU/PENGAWAS A. Tunjangan Profesi dan Bantuan Tunjangan Profesi
Guru/pengawas: 1. Guru PNS dan Pengawas diberikan tunjangan sebesar gaji pokok per
bulan. 2. Guru Bukan PNS diberikan bantuan tunjangan profesi setara dengan kualifikasi
akademik, pangkat, dan masa kerja yang berlaku bagi guru PNS. 3. Guru Bukan PNS
yang belum disetarakan dengan kualifikasi akademik, pangkat, dan masa kerja yang
berlaku bagi guru PNS diberikan bantuan tunjangan profesi sebesar Rp 1.500.000,- (satu
juta lima ratus ribu rupiah) per bulan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. 4. Tunjangan ...
 5. -34. ir Tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas dibayarkan
mulai bulan Januari tahun berikutnya, terhitung sejak tanggal yang bersangkutan
dinyatakan lulus ujian sertifikasi guru sebagaimana yang tercantum dalam sertifikat
pendidik dan memperoleh NRG. 5. Guru yang memperoleh sertifikat pendidik sebelum
tahun 2008, tunjangan profesi atau bantuan tunjangan profesinya dibayarkan terhitung
mulai tanggal 1 Januari 2008. B. Terhadap tunjangan profesi guru bagi PNS dan GBPNS
dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan tarif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. IV. PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN
A. Pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
dihentikan apabila guru/pengawas yang bersangkutan: 1. meninggal dunia; 2. memasuki
usia 60 (enam puluh) tahun atau pensiun; 3. berhalangan tetap sehingga tidak dapat
menjalankan tugas sebagai guru; 4. beralih tugas atau mutasi dari jabatan fungsional
guruipengawas ke jabatan lain; 5. 6. 7. tidak lagi menjalankan tugas sebagai
guru/pengawas di Kementerian Agama; tidak memenuhi beban kerja minimal yang
ditentukan; dan tidak lagi memenuhi kriteria dan persyaratan yang diatur dalam ketentuan
ini. B. Penghentian pembayaran tunjangan profesi atau bantuan tunjangan profesi
guru/pengawas dinyatakan dengan Keputusan dari Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota atau Kepala Satuan Kerja lainnya yang menjadi pelaksana pembayaran
tunjangan profesi. V, SUMBER DANA A. Sumber dana untuk pembayaran tunjangan
profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas bagi guru PNS yang satuan
administrasi pangkalnya Madrasah Negeri, dibebankan kepada Daftar lsian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Madrasah Negeri yang bersangkutan. B. Sumber dana untuk
pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas selain
sebagaimana dimaksud pada huruf a dibebankan kepada Daftar lsian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi. -4 VI. PROSEDUR ...
 6. -4ir VI. PROSEDUR PEMBAYARAN C. pembayaran tunjangan profesi dan bantuan
tunjangan profesi guru/pengawas ditetapkan oleh Kuaia Pengguna Anggaran (KPA) pada
masing-masing Satuan Kerja (satker) yang terkaii sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. D. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kepala
Madrasah Negeri wajib melakukan verifikasi terhadap usulan dan kelengkapan berkas
pengajuan pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
dengan berpedoman pada kriteria dan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka ll.
E. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kepala Madrasah Negeri
melakukan pembayaran tunjangan profesl dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164ipMK.0Sl2O10 tentang Tata
Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan
Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor. F. Dalam hal terdapat tunggakan atau
kekurangan bayar atas tunjangan profesi atau bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
pada tahun lalu, pembayaran dapat diberikan sepinjang pagu btRn tersedia (termasuk
DIPA pada APBN-P) tanpa melakukan revisi DIPA tahun ber.lalan G. Dalam hal terdapat
kekurangan bayar atas tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
yang diakibatkan adanya kenaikan pangkat' kenaikan gaji be-rt<ala din/atau inpassing,
pembayaran dapat diberikan sepanjang pagu DIPA tahun berlalan tersedta' H.
pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas dapat
diberikan secara bertahap atau setrap bulan sesuai kondisi masing-masing satuan ker.1a.
guru dan bantuan tunjangan profesi kependidikan guru/pengawas tidak menghalangi guru
untuk menerima tunjangan (tungsionat;, bantuan tunjangan fungsional, bantuan tunjangan
khusus, dan iunlingan lainnya sesuat dengan kentuan peraturan perundang-undangan' l.
pembayaran tunjangan profesi J. permohonan pembayaran tunjangan profesi clialukan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen dengan melamPirkan: 1. fotocopy Kenaikan Gaji
Berkala atau clokumen lain yang secara sah menunjukkan gaji terakhir (bagi PNS), Z.
fotocopy Sertifikat Pendidik yang dilegalisasi LPTK/PT yang menerbitkannya (khusus
untuk pembayaran pada tahun pertarna); 3. asli surat Keterangan telah memenuhi Beban
Kerja (SKBK) dengan ketentuan sebagai berikut' a) Guru pNS yang satuan administrasi
pangkalnya Madrasah Negeri' SKBK diterbitkan oterr rcepata Madrasah Negeri yang
bersangkutan' b) Guru N ...
 7. -5b) Guru selain sebagaimana dimaksud pada huruf a) SKBK diterbitkan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota. c) SKBK diterbitkan untuk setiap enam
bulan (satu semester) atau sesuai dengan kalender akademik yang berlaku. d) Dalam hal
guru yang bersangkutan mengajar di beberapa madrasah/sekolah SKBK diterbitkan
berdasarkan Surat Keterangan Menjalankan Tugas (SKMT) yang diterbitkan oleh Kepala
Satuan pendidikan Formal yang bersanggkutan dan diketahui oleh pengawas. 4. fotokopi
buku rekening bank yang masih berlaku. VII LAPORAN DAN EVALUASI A.
Pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi guru/pengawas
harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaannya dilakukan secara berjenjang untuk menjamin bahwa pemberian bantuan
ini tepat sasaran, waktu, jumlah dan tepat penggunaan. Yang dimaksud tepat penggunaan
dalam hal ini adalah bahwa tunjangan profesi dan bantuan tunjangan profesi
guruipengawas berdampak pada tercapainya tujuan tunjangan profesi dan bantuan
tunjangan profesi guru/pengawas. B. Kantor Kementerian Agama KabupateniKota dan
Satuan Kerja lainnya yang menjadi pelaksana pembayaran tunjangan profesi dan bantuan
tunjangan profesi guru/pengawas, melalui koordinasi dan konsultasi dengan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi, wajib membuat perencanaan anggaran yang
cermat agar semua guru/pengawas yang telah memenuhi syarat dapat menerima
tunjangan profesi/bantuan tunjangan profesi yang menjadi haknya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk tunggakan atau kekurangan bayar
atas tunjangan profesi atau bantuan tunjangan profesi guru/pengawas sebagaimana
dimaksud pada angka V huruf D dan E. C. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
dan Satuan Kerja lainnya yang menjadi pelaksana pembayaran tunjangan profesi dan
bantuan tunjangan profesi guru/pengawas wajib membuat laporan pelaksanaan secara
periodik sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disampaikan kepada Direktorat
Jenderal terkait melalui Kantor Wilayah Kementerain Agama Provinsi,
selambatlambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan setelah dana tunjangan profesi dan
bantuan tunjungan profesi guru/pengawas selesai dibayarkan. VIII. PENUTUP
 8. -6$ . VIII. PENUTUP Pada saat Keputusan Menteri ini berlaku, Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor: SJ/DJ.ll/3/KP.00.3/93312010 tanggal 18
Juni 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi bagi Guru di
Lingkungan Kementerian Agama dinyatakan tidak berlaku. RI AGAMA REPUBLIK
INDONESIA ARIS JENDERAL, HAYAT, Ph.D
Karya Tulis lmiah Document Transcript
 1. KATA PENGANTAR PEN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas karunia-Nya, bahan ajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar
ini digunakan pada Diklat Guru Pengembang Matematika SMK Jenjang Dasar Tahun
2009, pola 120 jam yang diselenggarakan oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta. Bahan
ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam usaha peningkatan mutu
pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta dapat dipelajari secara mandiri
oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat. Diharapkan dengan
mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap mata diklat yang
sedang/telah diikuti. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
berpartisipasi dalam proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku
pendidikan, kami berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna
peningkatan mutu pembelajaran matematika di negeri ini. Demi perbaikan bahan ajar ini,
kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang
akan datang. Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan
alamat: Jl. Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos
31 YK-BS Yogyakarta 55281. Telepon (0274) 881717, 885725, Fax. (0274) 885752.
email: p4tkmatematika@yahoo.com Sleman, 11 Mei 2009 Kepala, Kasman Sulyono NIP.
130352806
 2. Daftar Isi Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------
---------------------- i Daftar Isi -----------------------------------------------------------------------
------------------------- ii Kompetensi/Sub Kompetensi dan Peta Bahan Ajar-------------------
-----------------------------iii Skenario Pembelajaran------------------------------------------------
------------------------------------iv Bab I Pendahuluan ---------------------------------------------
--------------------------------- 1 A. Latar Belakang--------------------------------------------------
--------------------- 1 B. Tujuan------------------------------------------------------------------------
---------- 1 C. Ruang Lingkup-----------------------------------------------------------------------
2 Bab II Pengembangan Profesi ---------------------------------------------------------------- 3
A. Guru Sebagai Profesi -------------------------------------------------------------- 3 B.
Perlunya Pengembangan Profesi----------------------------------------------- 4 C.
Pengembangan Profesi Guru dan Macamnya ------------------------------ 7 Bab III Karya
Tulis Ilmiah------------------------------------------------------------------------ 9 A. Pengertian
Karya Tulis Ilmiah dan Jenisnya --------------------------------- 9 B. Laporan Hasil Kegiatan
Ilmiah--------------------------------------------------- 9 C. Tulisan Ilmiah ------------------------
---------------------------------------------- 11 D. Buku ----------------------------------------------
------------------------------------ 12 E. Karya Tulis Lomba----------------------------------------
------------------------ 14 F. Karya Tulis Hasil Tim ------------------------------------------------
------------ 14 G. Bukti Fisik Karya Tulis ----------------------------------------------------------
- 15 H. Cara Pengusulan------------------------------------------------------------------ 15 Bab
IV Penutup ---------------------------------------------------------------------------------- 16
Daftar Pustaka -----------------------------------------------------------------------------------------
---- 17 ii
 3. KOMPETENSI Memiliki pemahaman tentang kegiatan pengembangan profesi dan
kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan. SUB KOMPETENSI
Menjelaskan tentang kegiatan dan jenis-jenis pengembangan profesi yang dapat
dilakukan guru. Menjelaskan tentang pengertian dan jenis-jenis kegiatan karya tulis/karya
ilmiah di bidang pendidikan yang dapat dilakukan guru. Memberi contoh tentang
kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan yang dapat dilakukan guru.
Menjelaskan tentang tema yang berkait dengan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di
bidang pendidikan yang dapat dilakukan guru. PETA BAHAN AJAR Mata diklat untuk
jenjang dasar ini tidak terlalu membutuhkan pengetahuan prasyarat. Hanya diharapkan,
selama diklat berlangsung, para guru dapat mengaitkan materi yang dibahas dengan
contoh-contoh konkret yang pernah dilihat atau dibaca guru sebelumnya. Seperti buku,
laporan penelitian, diktat, dan yang lainnya. Pengetahuan yang didapat selama diklat
dasar ini dapat digunakan pada diklat lanjut yang akan membahas tentang penelitian
tindakan kelas. iii
 4. SKENARIO PEMBELAJARAN Penyampaian Mtr Diskusi: Pendahuluan Tujuan
Pengembangan profesi, macamnya, Ruang Lingkup dan angka kreditnya. Langkah-
langkah Karya tulis ilmiah, macamnya, dan angka kreditnya. Penugasan Penugasan
Mendiskusikan: Mendiskusikan: Contoh-contoh pengembangan profesi Strategi yang
dapat meningkatkan Laporan dan karya tulis ilmiah yang dapat penalaran, pemecahan
masalah, dilakukan guru matematika SMK. Hasil diskusi dan komunikasi Masalah yang
dihadapi guru dalam Masalah kegiatan menilai penalaran, Carapengembangan profesi
dan pemecahan tulis ilmiah dan karya masalah, komunikasi Penutup Rangkuman
Refleksi Tugas iv
 5. Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Keputusan Menpan No. 025/O/1995
menyatakan bahwa seorang Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat berkarir mulai dari
jabatan Guru Pratama dengan Golongan Pangkat II/a sampai dengan Guru Utama dengan
Golongan Pangkat IV/e. Namun Pangkat sebagian besar Guru Matematika pada
khususnya dan Guru pada umumnya di Indonesia tertahan pada pangkat Pembina yang
bersesuaian dengan Golongan IV/a. Hal ini terjadi karena salah satu persyaratan untuk
kenaikan pangkat atau golongan di atasnya, para guru diwajibkan untuk melakukan
kegiatan Pengembangan Profesi sekurang-kurangnya 12 angka kredit (AK). Ada lima
kegiatan yang dapat dilakukan guru yang terkategori sebagai pengembangan profesi.
Selanjutnya, salah satu bagian dari pengembangan profesi yang paling banyak berkait
dengan tugas guru matematika adalah tentang pelaksanakan kegiatan karya tulis/karya
ilmiah di bidang pendidikan. Ada tujuh kegiatan yang terkategori sebagai kegiatan karya
tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan. Untuk membantu para guru matematika yang
sedang mengikuti kegiatan diklat jenjang dasar di PPPPTK Matematika para guru akan
dibekali dengan beberapa hal penting tentang lima kegiatan pengembangan profesi
tersebut secara umum dan tujuh kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan
secara khusus. Dengan bekal tersebut, diharapkan, para guru matematika akan terbantu
sehingga sedikit demi sedikit akan semakin sedikit guru yang tertahan pada Golongan
IV/a. B. Tujuan Modul ini disusun dengan maksud untuk memberikan tambahan
pengetahuan berupa wawasan bagi guru SMK yang sedang mengikuti pelatihan di
PPPPTK Matematika, tentang kegiatan pengembangan profesi dan kegiatan karya
tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk
membantu guru: 1. menjelaskan tentang kegiatan dan jenis-jenis pengembangan profesi
yang dapat dilakukan guru. 2. menjelaskan tentang pengertian dan jenis-jenis kegiatan
karya tulis/karya ilmiah di bidang 1
 6. pendidikan yang dapat dilakukan guru. 3. memberi contoh tentang kegiatan karya
tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan yang dapat dilakukan guru. 4. menjelaskan
tentang tema yang berkait dengan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan
yang dapat dilakukan guru. C. Ruang Lingkup Pembahasan pada modul ini lebih menitik-
beratkan pada pencapaian beberapa hal di atas; seperti menjelaskan tentang kegiatan dan
jenis-jenis pengembangan profesi yang dapat dilakukan guru. Hal ini akan menunjukkan
bahwa KTI hanyalah satu dari beberapa kegiatan pengembangan profesi yang dapat
dilakukan guru. Selanjutnya, pada modul ini akan dibahas juga berbagai jenis atau
macam KTI yang dapat dilakukan guru. Hal ini akan menunjukkan juga bahwa penelitian
hanyalah satu dari beberapa kegiatan pengembangan profesi yang dapat dilakukan guru.
Harapannya, Bapak dan Ibu Guru Matematika akan dapat memilih berbagai kegiatan
pengembangan profesi yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Setiap bagian
modul ini dimulai dengan berbagai kegiatan pengembangan profesi, diikuti dengan cara
penentuan angka kreditnya. Di samping itu, dikemukakan juga tentang hal-hal penting
yang perlu mendapat penekanan para guru yang berkait dengan kegiatan karya tulis
ilmiah ini. Karenanya, para pemakai modul ini disarankan untuk membaca lebih dahulu
teorinya sebelum mencoba mengerjakan latihan yang ada. Jika para pemakai modul ini
mengalami kesulitan maupun memiliki saran, sudi kiranya menghubungi penulisnya,
melalui: fadjar_p3g@yahoo.com (email); www. fadjarp3g.wordpress.com (situs);
08156896973 (HP0 atau melalui PPPPTK Matematika, Kotak Pos 31 YKBS,
Yogyakarta; p4tkmatematika@yahoo.com (email); www. p4tkmatematika.com (situs). 2
 7. Bab II Pengembangan Profesi A. Guru Sebagai Profesi Pasal 1 Undang-Undang (UU)
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 (Depdiknas, 2005) Tentang Guru dan Dosen
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Selanjutnya, Pasal 4 UU yang sama menyatakan bahwa
profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Keahlian, kemahiran, atau kecakapan tersebut dapat diperoleh guru memiliki pendidikan
akademik yang merupakan persyaratan kualifikasi akademik. Selama melaksanakan
tugasnya, guru harus memiliki kompetensi berupa seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya yang terdiri atas empat kompetensi berikut. 1.
Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran bagi peserta didik. 2.
Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia,
arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 3. Kompetensi profesional, yaitu
kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. 4. Kompetensi
sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama di atas. Keempat kompetensi tersebut akan terintegrasi dalam kinerja guru.
Kompetensi di atas ada kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru yang memiliki
multi fungsi, yaitu manager, pengambil keputusan, pelaksana keputusan, pengguna ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengembang materi pelajaran dan model bagi anak didiknya.
Meskipun demikian, tugas yang sangat penting tersebut sangatlah tidak ringan,
mengingat karakteristik kerja guru 3
 8. yang antara lain: (1) bekerja secara individual dan kolaboratif; (2) bekerja di tempat
yang terisolir; dan (3) kontak akademis dengan teman sejawat (guru) sangat terbatas. B.
Perlunya Pengembangan Profesi Selama di kelas, setiap guru, siapapun dia akan selalu
dihadapkan dengan seribu satu masalah pendidikan yang proses pemecahannya dapat
dianalogikan dengan proses penyembuhan suatu penyakit oleh seorang dokter. Masalah
adalah suatu keadaan di mana terjadi kesenjangan (gap) antara yang diharapkan
(diinginkan) dengan keadaan yang sesungguhnya (kenyataannya). Beberapa contoh
masalah pendidikan di antaranya: (1) Catur, siswa Kelas XI B SMK selalu bersikap masa
bodoh selama proses pembelajaran matematika; (2) Hampir 56% siswa Kelas X SMK
‘Adikencana’ tidak berhasil mencapai KKM Matematika. Yang perlu diperhatikan para
guru, ada beberapa faktor yang tidak dapat diubah guru; seperti latar belakang siswa yang
berkait dengan IQ, sosial ekonomi, jenis kelamin, orang tua, dan suku; serta kondisi
lingkungan seperti gaji guru, tujuan mata pelajaran, dan kurikulum (seperti Standar Isi,
Standar Kompetensi Lulusan). Namun ada bebrapa faktor yang dapat diubah guru
(dengan menyempurnakan ataupun memperbaiki) seperti rancangan pembelajaran; sajian
pembelajaran; evaluasi proses dan hasil belajar. Alasannya, beberapa faktor terakhir
tersebut dapat mempengaruhi hasil pembelajaran, seperti perolehan belajar, retensi, sikap,
efektivitas pembelajaran. Untuk menangani permasalahan yang ada, para guru dituntut
untuk mengembangkan cara-cara, alat alat peraga, program-program komputer, maupun
penelitian (terutama Penelitian Tindakan Kelas). Kegiatan maupun inovasi yang
dilakukan tersebut, terutama yang dapat memecahkan masalah, sudah seharusnya
dilaporkan dan disebarluaskan melalui seminar maupun laporan di majalah ataupun
jurnal, sehingga dapat diketahui teman guru lainnya. Soehardjono (2005) menyatakan:
“Sangat tidak adil dan tidak professional jika penghargaan diberikan ‘secara otomatis’
kepada semua guru atau hanya kepada masa kerjanya; sehingga perlu ada evaluasi untuk
dapat menentukan guru profesional.” Karenanya, kegiatan pengembangan profesi dapat
digunakan sebagai media untuk mengevalulasi guru yang profesional dari yang tidak
profesional. Akibat selanjutnya, kegiatan pengembangan profesi harus mampu
memberikan laporan tentang kegiatan yang telah dilakukan guru dalam pengembangan
profesinya. Dan bukan sebaliknya membuat kegiatan pengembangan profesional hanya
karena memenuhi tuntutan persyaratan kenaikan pangkat; sehingga kegiatan 4
 9. yang dilakukan guru tidak menggambarkan apa yang sudah dilakukan guru dan tidak
mencerminkan pengembangan profesi yang benar-benar bermanfaat untuk dunia
pendidikan matematika dan bermanfaat untuk para siswanya. Karenanya, Depdiknas
mensyaratkan para guru yang sudah berpangkat Pembina yang bersesuaian dengan
Golongan IV/a untuk melaksanakan kegiatan pengembangan profesi. Berdasarkan
pengalaman selama ini, penulis meyakini tentang lemahnya kemampuan guru di
Indonesia dalam melakukan kegiatan pengembangan profesi, maka sudah seharusnya
kemampuan melakukan kegiatan pengembangan profesi ini dilaksanakan tidak hanya
setelah guru sudah mencapai Golongan IV/a namun sudah mulai dilakukan sebelumnya,
dengan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersesuaian dengan kegiatan pengembangan
profesi yang ditentukan pemerintah namun juga bersesuaian dengan bakat dan
kemampuan guru sendiri. Kompetensi Inti Guru nomor 19 yang berkait dengan
kompetensi sosial para guru adalah: “Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.” Kompetensi Inti Guru nomor
19 tadi dijabarkan dalam Kompetensi Guru Mata Pelajaran berikut. 19.1. Berkomunikasi
dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai
media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. 19.2 Mengkomunikasikan
hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan
maupun bentuk lain. Kompetensi Inti Guru nomor 19 di atas menunjukkan tentang
pentingya mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas
profesi sendiri secara tertulis dalam bentuk seperti seminar, tulisan di majalah ataupun
jurnal. Hanya dengan cara seperti itulah, para guru akan saling berbagi informasi, saling
belajar, dan saling menyempurnakan pendapat. Selanjutnya, para guru matematika pada
khususnya akan saling belajar tentang cara-cara pemecahan masalah pendidikan
matematika. Pada akhirnya, dengan kegiatan pengembangan profesi ini, permasalahan
pembelajaran matematika, baik di SD, SMP, SMA, maupun SMK akan dapat diatasi.
Semua kegiatan pengembangan profesi yang akan dilakukan guru matematika, menurut
Soehardjono (2005) harus “APIK’ yang merupakan akronim dari beberapa persyaratan
berikut. 1. ASLI. Kegiatan pengembangan profesi merupakan ide asli guru matematika
yang bersangkutan dan bukan hasil jiplakan. Ada hasil kegiatan yang tidak asli, yang
dapat 5
 10. ditengarai berdasar pada beberapa hal pada ketikan seperti pada: lokasi, waktu, nama,
data, dan lain-lain yang tidak konsisten. Contohnya, nama penulisnya Karim namun di
dalam laporan nama penulisnya adalah Ahmad. Di samping itu, ada kesamaan isi, format,
gaya penulisan yang sangat menyerupai kegiatan yang dilakukan orang lain lain sehingga
hasil kegiatan pengembangan profesi yang dilakukan ditengarai tidak asli. 2. PERLU.
Masalah pada kegiatan pengembangan profesi harus sesuai dengan tugas dan profesinya
sebagai guru matematika. Karenanya, masalah yang dikaji tidak boleh terlalu luas, harus
berkait langsung dengan upaya pengembangan profesi sebagai guru; menunjukkan
kegiatan nyata selama proses pembelajaran; bukan kegiatan yang telah jelas jawabannya;
bukan kegiatan yang sangat mirip dan sangat sering dilakukan (mengulang- ulang); serta
termasuk kegiatan pengembangan profesional yang dapat dinilai. 3. ILMIAH. Kegiatan
pengembangan profesi harus jelas langkahnya dan dilaksanakan secara sistematik.
Karenanya, latar belakang kegiatan yang akan dilakukan; di samping harus di bidang
pendidikan dan berkait dengan upaya pengembangan profesinya; namun rumusan juga
dan jabaran teori masalahnya disyaratkan harus jelas; metode penelitiannya harus benar
dan sesuai dengan permasalahan yang ada; fakta dan analisis datanya harus jelas dan
sesuai dengan yang dituju serta dapat menjawab permasalahan nyata yang ada di kelas
dan dialami guru. 4. KONSISTEN. Kegiatan pengembangan profesi harus sesuai dengan
latar belakang, keahlian, dan tugas pokok guru yang bersangkutan, Tidak tepat jika
kegiatan pengembangan profesional dari guru SMU membahas SD; kegiatan guru di
sekolah A di Kota B membahas di sekolah X di Kota Y; kegiatan dari guru mata
pelajaran A namun membahas mata pelajaran Z; ataupun guru yang tugasnya X namun
membahas masalah Y yang tidak berkait dengan kegiatan guru, contohnya membahas
tentang kepengawasan ataupun kebendaharaan. Dengan demikian jelaslah, dan hal ini
yang harus dipegang para guru, bahwa tujuan pengembangan profesi bukanlah untuk
membatasi para guru ataupun akan tetapi untuk memperbanyak guru yang makin
profesional. Bagi para guru yang dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesinya
dengan baik, maka sudah selayaknya Depdiknas memberi penghargaan bagi para guru
profesional tersebut, di antaranya dengan kenaikan golongannya. Di samping dipromosi
dengan kenaikan pangkat dan golongan, Ditjen PMPTK (Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan) melalui LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu 6
 11. Pendidikan) telah memfasilitasi para guru dengan mengadakan kegiatan ‘Lomba
keberhasilan Guru,’ yang merupakan ajang saling berbagi ide dan saling belajar para
guru. Pada akhirnya dapatlah disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan profesi
seorang guru secara umum dan guru matematika secara khusus adalah kegiatan guru yang
merupakan pengamalan iptek dan keterampilan dengan maksud untuk meningkatkan
mutu dan profesionalisme guru tersebut dalam proses pembelajaran di kelas dan
diharapkan akan memfasilitasi para siswa dalam membangun sendiri pengetahuannya. C.
Pengembangan Profesi Guru dan Macamnya Kemampuan dan bakat para guru sangatlah
berbeda. Untuk memfasilitasi perbedaan kemampuan dan bakat tersebut, Depdiknas
mengelompokkan kegiatan Pengembangan Profesi guru menjadi beberapa hal berikut. 1.
Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan 2. Menemukan
teknologi tepat guna di bidang pendidikan 3. Membuat alat /peraga atau alat bimbingan 4.
Menciptakan karya seni 5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum Kegiatan
nomor 1, yaitu melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan akan
dibahas secara lebih mendalam pada Bab III; sehingga penjelasan pada bagian ini akan
membahas empat kegiatan lainnya. Kegiatan nomor 2 adalah kegiatan menemukan
teknologi tepat guna di bidang pendidikan. Contohnya adalah penciptaan antena TV di
suatu daerah, sistem pendingin tanpa listrik, maupun penciptaan alat-alat pertanian.
Berkait dengan kegiatan nomor 3, yaitu pembuatan alat peraga atau alat bimbingan maka
Keputusan Mendikbud No.025/O/1995 menyatakan bahwa kriteria pembuatan alat
pelajaran/peraga atau alat bimbingan adalah sebagai berikut: (1) berupa alat kelengkapan
yang digunakan dalam PBM atau BK; (2) pelaksanaan proses pembelajaran atau proses
BK menjadi lebih baik dan lebih efektif; (3) mempunyai ciri-ciri berikut;. ada unsur
modifikasi; belum ada atau ditemukan di daerah yang bersangkutan; dan tidak menyalin
atau menjiplak. Di samping itu, bentuk fisik alat alat /peraga atau alat bimbingannya
adalah: (1) Uraian tertulis dilengkapi gambar (rasional, fungsi, prinsip kerja alat dan
bahan, gambar/desain; bentuk dan wujud, penggunaan, dan lain-lain); serta (2)
Keterangan Kepala Sekolah bahwa alat tersebut digunakan di sekolah. Angka kredit pada
pembuatan alat peraga atau alat bimbingan diberikan 7
 12. setiap kali dihasilkan oleh perorangan atau tim. Pada setiap pokok bahasan (standar
Kompetensi) untuk setiap satuan pendidikan maka untuk hasil perorangan angka
kreditnya adalah 0,50. Jika dikerjakan secara tim, maka angka kredit untuk adalah 0,30
dan untuk anggota adalah 0,20. Jika anggota tim-nya lebih dari 1 orang; maka angka
kredit untuk ketuanya (dengan nomor urut 1) adalah 60% dari angka kreditnya; dan
angka kredit untuk anggota (maksimal 5 orang) adalah 40% yang dibagi rata untuk semua
anggota. Berkait dengan kegiatan nomor 4, yaitu menciptakan karya seni (monumental
atau pertunjukan) yang terdiri atas desain dan wujud karya berupa produk seni rupa, seni
kerajinan, seni musik, seni tari, penciptaan desain busana, atau desain sanggul yang
merupakan inovasi serta diakui atau diterima masyarakat. Angka kredit setiap karya
adalah 5. Berkait dengan kegiatan nomor 5, yaitu mengikuti kegiatan pengembangan
kurikulum yang berifat pembaharuan maka setiap kegiatan diberi angka kredit 4,5 jika
berperan sebagai ketua dan diberi angka kredit 3,50 jika berperan sebagai anggota.
Namun jika kegiatan pengembangan kurikulumnya bersifat penyempurnaan, maka untuk
setiap kegiatan diberi angka kredit 3,0 jika berperan sebagai ketua dan diberi angka kredit
2,0 jika berperan sebagai anggota. 8
 13. Bab III Karya Tulis Ilmiah A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah dan Jenisnya Apa
perbedaan antara profesi dokter dengan pekerjaan dukun? Mengapa profesi dokter
disebut profesi ilmiah? Apa ciri-ciri kegiatan ilmiah? Secara umum, karya tulis ilmiah
(KTI) merupakan salah satu dari hasil kegiatan ilmiah. Ciri khas karya tulis ilmiah adalah
apabila kebenarannya, metode berpikir kajiannya dan tata cara penulisannya berada dan
bersifat keilmuan. Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam, mulai dari laporan
ilmiah yang berbentuk buku atau artikel pada majalah ilmiah, sampai dengan sajian
gagasan melalui media massa. Karya tulis ilmiah atau karya ilmiah di bidang pendidikan
terdiri atas kegiatan berikut. 1. Laporan hasil kegiatan ilmiah, yang terdiri atas: a. Karya
(tulis) ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi 2. Tulisan ilmiah,
yang terdiri atas: a. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah b.
Karya ilmiah populer melalui media massa c. Karya ilmiah berupa penyampaian
prasarana dalam pertemuan ilmiah 3. Buku, yang terdiri atas: a. Buku pelajaran atau
modul b. Diktat pelajaran c. Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah. B.
Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah Kerja penelitian, pengembangan dan evaluasi merupakan
kegiatan ilmiah bila hal yang dipermasalahkannya berada dikawasan ilmu dan
digunakannya metode berpikir ilmiah dalam pengkajiannya. Penelitian merupakan suatu
kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasar metode ilmiah
yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan metode ilmiah dari hal yang
dipermasalahkannya. Langkah kerja penelitian pada umumnya meliputi: (1) menganalisis
dan merumuskan masalah dari data pendahuluan; (2) penyusunan hipotesis berdasar
logika deduksi dari pengetahuanilmiah yang telah ada sampai saat ini; (3) pengumpulan
fakta empiris untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan logika
induktif; dan (4) analisis, diskusi, penarikan kesimpulan dan penulisan laporan. 9
 14. Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang dapat berupa perancangan,
perencanaan atau rekayasa yang dilakukan dengan berdasar metode berpikir ilmiah guna
memecahkan permasalahan yang nyata terjadi, sehingga hasil kerja pengembangan
berupa pengetahuan ilmiah atau teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang diperoleh melalui tata cara tertentu berdasar pada metode berpikir ilmiah.
Hasil kerja evaluasi adalah pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk pengambilan
kebijakan terhadap hal yang dipermasalahkan. Kerja penelitian, pengembangan dan
evaluasi memerlukan pelaporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut umumnya
berbentuk buku dan disebut sebagai buku laporan penelitian, laporan pengembangan
ataupun laporan evaluasi. Kerangka laporan hasil pada umumnya terdiri dari tiga bagian
berikut. 1. Bagian pendahuluan yang terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan;
kata pengantar; daftar isi; daftar tabel; daftar gambar dan lampiran; serta abstrak atau
ringkasan. 2. Bagian isi yang umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni: a. Permasalahan
atau Pendahuluan b. Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan c. Metodologi atau
Uraian Metode dan Prosedur Pengkajian d. Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian e.
Kesimpulan dan Saran-Saran 3. Bagian penunjang yang umumnya terdiri dari sajian
daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan.
Penilaian hasil penelitian, kajian, survey, atau evaluasi dalam bentuk buku yang
diterbitkan minimal sejumlah 300 eksemplar dan diedarkan secara nasional di minimal 13
provinsi, dan dipublikasikan dengan kriteria: (1) diterbitkan oleh penerbit; (2) diedarkan
secara nasional, (3) bermanfaat bagi pengembangan pendidikan, dan (4) belum pernah
dibahas.. Bukti fisik yang harus dilampirkan adalah buku asli atau foto kopian yang
disahkan Kepala Sekolah. Angka kredit untuk setiap karya adalah 12,5. Penilaian hasil
penelitian, kajian, survey, atau evaluasi dalam bentuk tulisan di majalah ilmiah yang
diakui Depdiknas, LIPI, LPTK, organisasi profesi seperti PGRI, ISPI, IPBI (ABKIN).
Bukti fisik berupa majalah asli atau foto kopian yang disahkan Kepala Sekolah. Angka
kredit diberikan untuk setiap karya dengan nilai 6. Hasil penelitian, kajian, survey, atau
evaluasi dalam bentuk buku yang tidak dipublikasikan secara luas tetapi didokumentasi
di sekolah angka kreditnya adalah 8. Kriterianya, bermanfaat bagi pendidikan di sekolah,
didokumentasi di perpustakaan sekolah, dan disahkan oleh 10
 15. organisasi profesi tingkat kabupaten atau kota. Bukti fisiknya berupa buku asli atau
foto kopian yang disahkan kepala sekolah. Hasil penelitian, kajian, survey, atau evaluasi
dalam bentuk makalah yang tidak dipublikasikan secara luas tetapi didokumentasi di
sekolah angka kreditnya adalah 4. Kriterianya, bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan di sekolah. Bukti fisiknya berupa makalah asli atau fotokopi yang disahkan
Kepala Sekolah. C. Tulisan Ilmiah Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian,
pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan ataupun berbentuk tulisan ilmiah.
Perbedaan antara laporan dan tulisan ilmiah sangat jelas. Buku laporan yang sudah
dibahas di atas menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan.
Sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari
suatu hasil kegiatan ilmiah. Sebagaimana disampaikan di bagian depan, tulisan ilmiah
terdiri atas: (1) Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah; (2)
Karya ilmiah populer melalui media massa; (3) Karya ilmiah berupa penyampaian
prasarana dalam pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni: isi
sajiannya berada pada kawasan ilmu; penulisannya cermat, tepat, benar, menggunakan
sistematika yang umumnya dan jelas serta bersifat objektif. Tulisan ilmiah umumnya
berbentuk makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau
sebagai bahan tulisan pada siaran radio atau TV, atau bahan tertulis dalam sajian lisan di
pertemuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah dapat pula disajikan dengan tampilan format dan
bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami. Tulisan semacam itu umum disebut sebagai
Tulisan Ilmiah Populer. Berikut penjelasannya. 1. Karya tulis atau makalah yang berisi
tinjauan atau ulasan ilmiah; Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan dalam bentuk buku, diterbitkan
oleh departemen, dengan kriteria: diterbitkan oleh penerbit oleh lembaga pemerintah;
paling sedikit diterbitkan sebanyak 300 eksemplar dan disebarluaskan; digunakan secara
nasional di minimal 13 provinsi, dan bermanfaat di bidang pendidikan. Bukti fisiknya
berupa buku asli atau foto kopian yang disahkan kepala sekolahnya. Setiap karya angka
kreditnya adalah 8. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri
dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah yang diakui
Depdiknas; dengan kriteria: majalah diterbitkan nasional yang dikelola oleh perguruan
tinggi atau organisasi profesi atau 11
 16. organisasi ilmiah. Bukti fisik berupa majalah atau foto kopian yang disahkan kepala
sekolah. Setiap karya angka kreditnya adalah 4. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah berupa gagasan sendiri di bidang pendidikan dalam bentuk buku yang
dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan sekolah dengan kriteria: disahkan
oleh organisasi profesi atau organisasi ilmiah minimal di tingkat kabupaten atau kota;
didokumentasikan di perpustakaan sekolah; serta bermanfaat di bidang pendidikan; dan
belum ada yang membahas. Bukti fisik berupa buku asli atau foto kopian yang disahkan
kepala sekolah. Setiap karya angka kreditnya adalah 7. Karya tulis berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah berupa gagasan sendiri di bidang pendidikan dalam bentuk makalah yang
dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan sekolah dengan kriteria: disahkan
oleh organisasi profesi atau organisasi ilmiah minimal di tingkat kabupaten atau kota;
didokumentasikan di perpustakaan sekolah; serta bermanfaat di bidang pendidikan; dan
belum ada yang membahas. Bukti fisik berupa buku asli atau foto kopian yang disahkan
kepala sekolah. Setiap karya angka kreditnya adalah 3,5. 2. Karya ilmiah populer melalui
media massa; Tulisan ilmiah populer bidang pendidikan yang disebarkan di media masa
dengan kriteria: bermanfaat di bidang pendidikan dan belum pernah ditulis; sebagai satu
kesatuan di mana naskah berseri atau bersambung dihitung satu kali. Bukti fisik berupa
foto kopian atau guntingan media massa yang disahkan kepala sekolah; atau surat
keterangan dari TV atau media lain tentang waktu tayang dan tulisannya. Setiap karya
sebagai satu kesatuan angka kreditnya adalah 2. 3. Karya ilmiah berupa penyampaian
prasarana dalam pertemuan ilmiah. Prasaran tinjauan, gagasan, ulasan, dalam pertemuan
ilmiah dengan kriteria: membahas bidang pendidikan; pertemuan minimal diadakan di
tingkat kabupaten atau kota. Bukti disik berupa makalah asli atau foto kopian yang
disahkan kepala sekolah; dan surat keterangan dari penyelenggara. Setiap karya angka
kreditnya adalah 2,5. D. Buku Sebagaimana disampaikan di bagian depan, buku terdiri
atas (1) buku pelajaran atau modul, (2) diktat pelajaran, dan (3) karya penerjemahan buku
pelajaran/karya ilmiah. Menurut tujuan pokoknya buku dalam bidang pendidikan dapat
dikelompokkan sebagai berikut. (1) Apabila buku tersebut dirancang sebagai bahan
pembelajaran mandiri siswa, buku jenis ini sering disebut 12
 17. sebagai modul. (2) Apabila buku diharapkan sebagai bacaan wajib atau bacaan
pendukung guna membantu penyajian guru dalam mengajarnya, sangat umum disebut
sebagai buku pelajaran atau buku teks. Umumnya jenis buku tersebut mencakup isi
bahasan yang lengkap dan diterbitkan serta diedarkan secara luas. (3) Namun bila buku
tersebut masih diedarkan dalam lingkup terbatas (umumnya hanya oleh guru yang
membuatnya), dalam bentuk yang lebih sederhana, cakupan isinya lebih sedikit, maka
umum disebut sebagai diktat. Salah satu tujuan penulisan buku adalah agar buku tersebut
menarik pembacanya dan mudah dipahami. Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi
materi yang disajikan tetapi juga sosok tampilan buku. Untuk itu diupayakan untuk
menggunakan: kalimat-kalimat pendek tetapi jelas, kalimat aktif, gambar/ilustrasi yang
sesuai untuk memperjelas dan mearik perhatian, contoh- contoh, serta berbagai variasi
dalam format sajian, bentuk dan besaran huruf guna penarikan perhatian dan penekanan
hal-hal yang penting. Di samping itu, pekerjaan penerjemahan bukanlah sesuatu yang
sederhana. Seorang guru yang hendak menerjemahkan buku pelajaran setidak- tidaknya
ia harus memenuhi persyaratan: menguasai materi yang akan diterjemahkan, menguasai
bahasa asing (bahasa sumber) dan Bahasa Indonesia (atau bahasa penerima) serta
menguasai teknik menerjemahkan. Berikut penjelasannya. 1. Buku pelajaran atau modul
Angka kredit untuk buku pelajaran atau modul bertaraf nasional adalah 5 dengan kriteria:
(1) buku atau modul disahkan Direktorat Sarana Mandikdasmen (sekarang oleh BSNP?),
(2) isi buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bukti fisik yang harus dilampirkan
adalah buku atau modul asli. Angka kredit untuk buku pelajaran atau modul bertaraf
provinsi adalah 3 dengan kriteria: (1) disahkan Dinas Pendidikan Provinsi; dan (2)
digunakan di sekolah yang ada di Provinsi yang bersangkutan. Bukti fisik berupa buku
atau modul asli. Angka kredit untuk setiap diktat pelajaran adalah 1; dengan kriteria: (1)
disahkan oleh minimal Kepala Sekolah yang bersangkutan, (2) isi diktat sesuai dengan
kurikulum yang berlaku, dan (3) ada hubungan dengan mata pelajaran guru yang
bersangkutan. Bukti fisiknya adalah diktat asli atau foto kopian yang disahkan kepala
sekolahnya. Angka kredit untuk setiap alih bahasa buku pelajaran atau karya ilmiah
adalah 2,5 dengan kriteria disahkan organisasi profesi atau ilmiah tingkat provinsi. Bukti
fisik berupa naskah asli atau foto kopian yang disahkan kepala sekolahnya. Buku
pelajaran atau modul bertaraf nasional dengan kriteria: buku atau modul disahkan
Direktorat Sarana Mandikdasmen (sekarang oleh BSNP?); isi buku sesuai kurikulum
yang berlaku. 13
 18. Bukti fisik berupa buku pelajaran atau modul asli. Angka kredit untuk setiap buku
atau modul adalah 5. Buku pelajaran atau modul bertaraf provinsi dengan kriteria: buku
atau modul disahkan Dinas Pendidikan Provinsi; buku atau modul digunakan sekolah di
provinsi yang bersangkutan. Bukti fisik berupa buku pelajaran atau modul asli. Angka
kredit untuk setiap buku atau modul adalah 3. 2. Diktat pelajaran dan (3) karya
penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah. Diktat pelajaran dengan kriteria: disahkan
minimal kepala sekolah yang bersangkutan, isi diktat sesuai dengan kurikulum tahun
yang bersangkutan, dan berhubungan dengan bidang tugas guru yang bersangkutan. 3.
Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah. Kegiatan alih bahasa buku pelajaran
atau karya ilmiah yang dapat dinilai adalah hasil dengan kriteria: disahkan organisasi
profesi atau organisasi ilmiah tingkat tingkat provinsi; buku yang diterjemahkan harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bukti fisiknya harus naskah asli atau foto kopian
yang disahkan kepala sekolah. Angka kredit untuk setiap buku atau karya ilmiah adalah
2,5. E. Karya Tulis Lomba Karya tulis yang dilombakan secara nasional yang
dipublikasikan dengan kriteri: lomba diadakan oleh departemen atau organisasi profesi
tingkat nasional; bermanfaat bagi pendidikan; dan menjadai juara I, II, atau III. Bukti
fisik naskah asli atau foto kopian yang disahkan kepala sekolahnya. Piagam juga
disahkan kepala sekolah. Angka kredit sesuai dengan tingkat kejuaraan. F. Karya Tulis
Hasil Tim Karya yang ditulis oleh lebih dari satu orang maka nilai angka kreditnya
adalah 60% nilai untuk penulis utama dan 40% untuk penulis pembantu. Penulis utama
berada pada urutan pertama dan ada keterangan dari pejabat. Penulis pembantu terbanyak
adalah 5 orang dengan nilai 40% untuk penulis pembantu harus dibagi rata. 14
 19. G. Bukti Fisik Karya Tulis Bukti fisik karya tulis yang harus dipenuhi adalah: 1. Ada
pengantar Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa karya tulis tersebut bermanfaat bagi
kemajuan pendidikan, terutama di sekolah yang bersangkutan. 2. Pengesahan petugas
perpustakaan bahwa karya tulis tersebut sudah didokumentasikan di sekolah, diberi
tanggal dan nomor regestrasi serta distempel. 3. Surat pengakuan (rekomendasi) dari
organisasi profesi, seperti PGRI di tingkat kabupaten atau kota maka harus ditulis kota
tempat rekomendasi KTI telah memenuhi syarat untuk diusulkan lengkap dengan kertas
berkop organisasi profesi organisasi ilmiah. H. Cara Pengusulan Berkas-berkas yang
memuat unsur utama (seperti ijasah pendidikan atau sertifikat diklat; proses
pembelajaran, pengembangan profesi KTI (untuk golongan ruang IV/a ke atas)) dan
unsur penunjang harus diberi surat pengantar dari Kepala Sekolah dan dialamatkan
kepada: Menteri Pendidikan Nasional u.p.: Kepala Biro Kepegawaian d.a.: LPMP
(Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) .... Jl .... 15
 20. Bab IV Penutup Pemerintah menetapkan bahwa salah satu persyaratan untuk
kenaikan pangkat guru dengan golongan ruang ke tingkat di atasnya adalah dengan
melakukan kegiatan pengembangan profesi sekurang-kurangnya 12 angka kredit (AK).
Mengapa Pemerintah melakukan hal itu? Alasannya, sangatlah tidak adil dan tidak
professional jika penghargaan diberikan ‘secara otomatis’ kepada semua guru atau hanya
karena masa kerjanya; karenanya, kegiatan pengembangan profesi dapat digunakan
sebagai media untuk meningkatkan profesional para guru. Namun Pangkat sebagian besar
Guru Matematika tertahan pada pangkat Pembina yang bersesuaian dengan Golongan
IV/a. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru mengalami kesulitan melakukan
kegiatan kegiatan pengembangan profesi. Banyak kegiatan yang tidak mendapat nilai
angka kredit karena tidak memenuhi persyaratan APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan
Konsisten) Harapannya, setelah membaca paket ini, para guru matematika SMK dapat
lebih mempelajari contoh-contoh karya yang tergolong sebagai karya ilmiah, lalu
mencoba untuk melakukan kegiatan tersebut. Hanya dengan cara seperti itulah, Bapak
dan Ibu dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi. Harapan akhirnya, dengan
melakukan kegiatan pengembangan profesi, termasuk di dalamnya melakukan karya tulis
ilmiah yang inovatif, ilmiah, dan asli; maka tingkat profesionalisme para guru
matematika SMK akan meningkat dan permasalahan pembelajaran Matematika sedikit
demi sedikit akan dapat diatasi. Saran terakhir, ambillah buku, catatlah hal-hal menarik
yang pernah Anda alami selama proses pembelajaran. Rangkaikan satu dengan lainnya,
sehingga menjadi satu karya yang inovatif dan bermanfaat untuk para siswa kita. 16
 21. Daftar Pustaka Depdiknas (1998). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di
Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Ditjen
Dikdasmen, Dit Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis. Depdiknas (2008). Pedoman
Lomba Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara LPMP, PPPPTK, dan Tenaga Fungsional BP-
PLSP. Jakarta: Ditjen PMPTK, Dit Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan. Moendisari
Soenarjo (...). Karya Tulis Ilmiah Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Bahan Presentasi
dalam Bentuk Power Point. Solichan Abdullah (...). Pengembangan Profesi Guru. Bahan
Presentasi dalam Bentuk Power Point. Suhardjono (...). Laporan Penelitian Sebagai KTI.
Bahan Presentasi dalam Bentuk Power Point. 17

Anda mungkin juga menyukai