Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 53 - 59

DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

Jurnal Riset Kesehatan


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrk

_________________________________________________________________

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KEPERAWATAN BERBASIS


SPIRITUAL DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT

Dyah Wiji Puspita Sari *) ; Retno Issroviatiningrum ; Rantika Shela Soraya

Fakultas Ilmu Keperawatan; Universitas Islam Sultan Agung Semarang


Jalan Raya Kaligawe Km.4; Genuk; Semarang

Abstrak

Tingkat kepuasan perawat sangat mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Pelayanan keperawatan berbasis Spiritual menjadi salah satu penyebab dari
kepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan
keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan kerja perawat
dan lembar observasi. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan total sampling
sebanyak 99 responden. Metode analisis data menggunakan spearman rank. Hasil penelitian
menunjukkan karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Agung Semarang
didominasi pada kelompok umur 26-35 tahun yaitu sebanyak 67 responden (67,7%) dengan masa
kerja selama 6-10 tahun yaitu sejumlah 43 responden (43,4%) dan berjenis kelamin perempuan
yaitu 75 responden (75,8%) serta tingkat pendidikan terakhir adalah D3 Keperawatan dengan 15
responden (15,2%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara
pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat yang ditandai dengan
nilai ρ value 0,000 (ρ value ≤ 0,05) dan koefisien korelasi 0,696 yang menunjukan arah korelasi
positif dengan kekuatan korelasi kuat.

Kata kunci : Kepuasan Kerja; Pelayanan Keperawatan Berbasis Spiritual; Kinerja perawat

Abstract

[RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL BASED NURSING SERVICES WITH NURSING


WORK SATISFACTION] The level of nurse satisfaction greatly influences the performance of nurses in
implementing nursing services. Spiritual-based nursing services are one of the causes of nurse job satisfaction.
The purpose of this study was to determine the relationship between spiritual-based nursing services and job
satisfaction of nurses at RSI Sultan Agung Semarang. This research is a type of quantitative research with a
cross sectional approach. Data collection is done by using a measuring instrument questionnaire nurse job
satisfaction and observation sheet. Sampling with a total sampling of 99 respondents. Data analysis method
uses rank spearman. The results showed that the characteristics of the nurses in the inpatient ward of Sultan
Agung Hospital Semarang were dominated by the age group 26-35 years as many as 67 respondents (67.7%)
with a working period of 6-10 years, amounting to 43 respondents (43.4%) and female sex namely 75
respondents (75.8%) and the last level of education was D3 Nursing with 15 respondents (15.2%). This
study shows that there is a significant relationship between spiritual-based nursing services and nurse job
satisfaction which is characterized by a value of ρ value 0,000 (ρ value 5 0.05) and a correlation coefficient of
0.696 which shows the direction of a positive correlation with a strong correlation strength.

Keywords: Job Satisfaction; Spiritually Based Nursing Service; Nurse perfomance

1. Pendahuluan
Pelaksanaan pelayanan keperawatan di kepuasan kerja perawat, semakin perawat
rumah sakit dipengaruhi oleh tingkat merasa puas terhadap kinerjanya maka
*) Dyah Wiji Puspita Sari
semakin meningkat pula kualitas pelayanan
E-mail: daiyah_04@yahoo.com

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 54 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

keperawatan secara holistik. Kepuasan kerja 2. Metode


para perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor Penelitian ini adalah penelitian survey
seperti balas jasa yang adil dan layak, analitik dengan desain penelitian cross sectional
penempatan posisi, suasana dan lingkungan yaitu desain pengumpulan data saat penelitian
kerja, peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan, dilakukan pada satu waktu, hubungan antar
sikap pimpinan serta monoton atau tidak sifat variabel berdasarkan perjalanan waktu tidak
pekerjaan. dilihat peneliti (Dharma, 2011).
Hal ini diperkuat berdasarkan hasil Responden dalam penelitian ini adalah 99
penelitian Mayasari di ruang rawat inap RSUD perawat pelaksana tetap di Rumah Sakit Islam
Kota Semarang terhadap faktor tersebut Sultan Agung Semarang dan dilaksanakan
menunjukkan persepsi kepuasan oleh perawat pada bulan Desember 2018. Instrumen
pelaksana (51,4%) kurang puas dan (48,6%) penelitian dengan menggunakan kuesioner
puas. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kepuasan kerja perawat, serta lembar
kerja perawat pelaksana perlu diperhatikan observasional pelayanan keperawatan berbasis
pihak manajemen karena perawat menjadi spiritual.
tenaga yang berinteraksi langsung dengan Kuesioner kepuasan kerja perawat terdiri
pasien serta keluarga pasien serta tingkat dari 27 pernyataan dalam bentuk favorable dan
kepuasan perawat membuat pelaksanaan unfavorable menggunakan skala likert.
pelayanan keperawatan semakin baik Dinyatakan sangat puas dengan rentang skor
kualitasnya (Mayasari, 2009). (82-108), dinyatakan puas dengan skor (55-81),
Perawat sebagai bagian penting dari dan dinyatakan kurang puas, jika skor (27-54).
tenaga kesehatan profesional memiliki peluang Uji validitas dan reliabilitas menunjukan dari 30
yang besar untuk memberikan pelayanan pernyataan terdapat 27 pernyataan yang valid
kesehatan khususnya asuhan keperawatan dengan r hitung < 0,3888 serta dinyatakan
yang komprehensif dengan membantu pasien reliabel dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,952
dalam memenuhi kebutuhan dasar yang (≥0,6).
holistik. Kebutuhan dasar kesehatan yang Lembar observasional terdiri dari 12
holistik meliputi biopsikososial dan spiritual pernyataan dengan menggunakan skala likert.
(Hamid, 2008). Pelayanan keperawatan berbasis spiritual
Dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dinyatakan baik jika skor (36-48), cukup jika
spiritual yaitu distres spiritual dan seseorang skor (24-35) dan skor (12-23) dinyatakan kurang
akan jauh lebih rentan terhadap depresi, stres, baik. Uji validitas dan reliabilitas menunjukan
mudah gelisah, kehilangan kepercayaan diri dari 12 pernyataan semua valid dengan rhitung
dan kehilangan motivasi, adanya keputusasaan, < 0,3888 serta dinyatakan reliabel dengan nilai
menolak kegiatan ritual, dan terdapat tanda- Cronbach’s Alpha 0,948 (≥0,6).
tanda seperti menangis, menarik diri, cemas,
dan marah, bunuh diri, kemudian ditunjang 3. Hasil dan Pembahasan
dengan keadaan fisik seperti nafsu makan
terganggu, kesulitan tidur, dan tekanan darah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Perawat
tinggi (Kurniawati & Saputra, 2014). Pelaksana di RSI Sultan Agung Semarang bulan
Tujuan pemenuhan kebutuhan spiritual November 2018
adalah agar klien merasa aman dan memiliki Kelompok Umur Jumlah Persentase (%)
semangat hidup sehingga klien mendapat <26 17 17,2
26 – 35 67 67,7
ketenangan jiwa, penurunan kecemasan dan
36 – 45 15 15,2
depresi serta kualitas hidup bagi pasien
Total 99 100,0
membaik. Hasil penelitian Arini, Mulyono,dan
Susilowati (2013) yang dilakukan pada Februari
Dari tabel 1 dapat disimpulkan bahwa
-Maret menunjukkan bahwa tingkat
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI
spiritualitas perawat rata - rata yaitu dalam
Sultan Agung Semarang pada karakteristik
kategori sangat baik (27,1%), kategori baik
umur lebih banyak kelompok 26-35 tahun yaitu
(23,7%), kategori cukup (25,4%) dan kategori
sebanyak 67 responden (67,7%).
kurang (23,7%). Seseorang (perawat) dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
spiritualitas yang sangat baik dapat
penelitian Negussie (2012) menunjukkan umur
memberikan pengaruh yang positif terhadap
rerata perawat pelaksana antara 25-35 tahun
pelayanan kesehatan.
yaitu sebanyak 168 responden (73%). Umur 26-

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 55 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

35 tahun adalah usia dimana seseorang perempuan lebih mendominasi dengan 75


mempunyai kematangan dalam berpikir baik. responden (75,8%).
Bertambahnya usia seseorang akan Penelitian Fatmawati (2016) menunjukan
semakin meningkatkan ilmu spiritualnya, maka distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
semakin baik pula dalam memberi asuhan sebagian besar responden berjenis kelamin
keperawatan spiritualitas (Ilhamsyah, 2010). perempuan yaitu sebanyak 36 responden
Usia seseorang akan berpengaruh terhadap (66,7%).
tingkat kematangan perawat, sehingga dalam Pekerjaan perawat lebih banyak peminat
hal ini kematangan mendapatkan pengetahuan perempuan dibanding laki-laki, hal ini
dan keterampilan terkait keperawatan holistik disebabkan karena keperawatan masih
(Azizatunnisa, 2012). diidentikkan dengan pekerjaan yang cocok dan
Dapat disimpulkan pada usia tersebut sesuai dengan sifat perempuan yang lebih
kematangan berpikir seseorang akan meningkat sabar, lemah lembut dan peduli (Yanti, 2013).
dan akan meningkatkan pula pengetahuan Dalam pemberian asuhan keperawatan
spiritualitas. perempuan lebih lembut karena perempuan
menggunakan perasaan dibanding laki-laki
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Masa Kerja (Kozier, 2010).
Perawat Pelaksana di RSI Sultan Agung Dapat disimpulkan pekerjaan sebagai
Semarang bulan November 2018 perawat didominasi oleh jenis kelamin
Masa Kerja Jumlah Persentase (%) perempuan dibanding dengan laki-laki,
1-5 39 39,4 perempuan lebih menggunakan perasaan saat
6-10 43 43,4 memberikan asuhan keperawatan.
11-15 17 17,2
Total 99 100 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat
Pendidikan Terakhir Perawat Pelaksana di RSI
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa
Sultan Agung Semarang bulan November 2018
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Pendidikan terakhir Jumlah Persentase (%)
Sultan Agung Semarang lebih didominasi oleh D3 Keperawatan 75 75,8
kelompok dengan masa kerja 6-10 tahun yaitu S1 Keperawatan 9 9,1
sebanyak 43 responden (43,4%). Profesi Ners 15 15,2
Penelitian ini sejalan dengan Yanti (2013) Total 99 100,0
yang menunjukkan hasil penelitian yaitu
sebagian besar perawat memiliki masa kerja Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa
kurang dari 7 tahun sebesar 50,9%. Salah satu perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI
faktor seorang pekerja bertahan lama bekerja di Sultan Agung Semarang lebih banyak
suatu perusahaan karena adanya motivasi pendidikan D3 Keperawatan yaitu sebanyak 75
untuk memperbaiki kualitas hidup di masa responden (75,8%).
depan dan reward yang diberikan oleh Berdasarkan penelitian Azizatunnisa (2012)
perusahaan (Ayyash , 2011). profesi perawat lebih didominasi dengan
Dapat disimpulkan pada lama bekerja pendidikan D3 keperawatan dengan hasil
dalam sebuah jasa pelayanan mempengaruhi (84,6%) sedangkan perawat sarjana hanya
tingkat pengetahuan seseorang dari segi (15,4%) perawat sarjana.
spiritual dapat dilihat dari penerapan Elysabeth (2015) menyatakan semakin
spiritualitas jasa pelayanan tersebut. tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
kompetensi dalam evidence-based nursing practice
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin yang baik pula. Perawat dengan pendidikan
Perawat Pelaksana di RSI Sultan Agung tinggi akan tinggi motivasi diri untuk berusaha
Semarang bulan November 2018 lebih baik dalam bekerja. Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) mempengaruhi kinerja perawat, lebih tinggi
pendidikan banyak pula ilmu pengetahuan dan
Laki-laki 24 24,2 skill perawat dalam memberikan asuhan
Perempuan 75 75,8
keperawatan pada pasien (Rozulaina, 2008).
Total 99 100,0 Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat
pendidikan perawat masih perlu ditingkatkan.
Dari tabel 3 menunjukkan hasil bahwa
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI
Sultan Agung Semarang jenis kelamin

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 56 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Perawat Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa
Pelaksana di RSI Sultan Agung Semarang bulan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI
November 2018 Sultan Agung Semarang puas terhadap kinerja
Pelayanan spiritual Jumlah Persentase (%) paling banyak yaitu sebanyak 54 responden
Baik 38 38,4 (54,5%).
Cukup Baik 56 56,6
Kurang Baik 5 5,1
Penelitian Nurelisa (2016) menunjukkan
Total 99 100,0 bahwa sebagian besar responden memiliki
kepuasan kerja dalam kategori tinggi yaitu
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35 responden (87,5%). Enam faktor
perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI pengaruh kepuasan kerja perawat yaitu gaji,
Sultan Agung Semarang memiliki pelayanan komunikasi, supervisi, rekan kerja,
keperawatan berbasis spiritual cukup baik kepemimpinan, dan promosi (Sirait, 2016).
paling banyak yaitu sebanyak 56 responden Seseorang dengan perasaan positif tentang
(56,6%). pekerjaannya maka tingkat kepuasan kerja
Penelitian Saputra (2014) didapatkan hasil seseorang tersebut tinggi, sedangkan seseorang
tingkat penerapan keperawatan spiritual cukup yang memiliki perasaan negatif tentang
baik dengan responden sebanyak 55 responden pekerjaannya maka orang tersebut mempunyai
(57,1%). Faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan terhadap pekerjaannya (Noras,
kualitas pelayanan keperawatan yaitu asuhan 2012).
keperawatan pada pasien, keuntungan bagi Beberapa faktor yang mempengaruhi
institusi, eksistensi institusi, kepuasan kerja, kepuasan kerja diantaranya: hubungan manajer
kepercayaan konsumen, kegiatan sesuai dan staf, lingkungan tempat kerja, penghargaan,
standar (Nursalam, 2016). klarifikasi kebijaksanaan, kesempatan dalam
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mc pekerjaan, pengambilan keputusan serta gaya
Sherry dan Jamieson (2013) Konsep dari asuhan kepemimpinan (Nursalam, 2016).
keperawatan adalah holistik serta dapat Dapat disimpulkan perawat lebih banyak
berorientasi dalam proses keperawatan. merasa puas terhadap kinerjanya, namun tidak
Pemberian asuhan keperawatan seharusnya sedikit pula perawat yang merasa kurang puas
bersifat komprehensif atau holistik yang artinya terhadap kinerjanya dikarenakan stres kerja.
tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik saja,
tetapi juga dalam pelayanan spiritual pasien. Tabel 7. Hasil Korelasi Pelayanan Keperawatan
Dalam pemberian asuhan keperawatan Berbasis Spiritual Dengan Kepuasan Kerja
spiritual kepada pasien, perawat belum Perawat di RSI Sultan Agung Semarang
maksimal dalam pengkajian serta menetapkan Menggunakan Uji Spearman Korelasi bulan
diagnosa dan intervensi masalah spiritual November 2018
Pelayanan
pasien dikarenakan pengetahuan perawat Keperawatan
Kepuasan
dalam aspek spiritualitas (Saharudin, 2018). kerja
berbabasis
perawat
Faktor yang dapat menyebabkan kurang baik Spirital
dalam pelayanan keperawatan spiritual yaitu Correlation 1.000 0,696
coefficient
pengetahuan, beban kerja, dan kebijakan
Pelayanan Sig. (2- 0.000
pimpinan (Mundakir, 2016). Keperawatan tailed)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa berbabasis
pelayanan keperawatan berbasis spiritual Spirital
N 99 99
cukup baik. Hal ini sejalan dengan penelitian
Correlation 0,696 1.000
sebelumnya, salah satu faktor yang coefficient
mempengaruhi pelayanan keperawatan Kepuasan Sig. (2- 0.000
berbasis spiritual adalah spiritualitas perawat. kerja tailed)
perawat
N 99 99
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana Di RSI Sultan Agung
Berdasarkan hasil dari tabel 7
Semarang bulan November 2018
Kepuasan kerja Jumlah Persentase (%)
menunjukkan nilai ρ value 0,000 <0,05 yang
Sangat puas 38 38,4
berarti terdapat hubungan antara pelayanan
Puas 54 54,5 keperawatan spiritual dengan kepuasan kerja
Kurang Puas 7 7,1 perawat. Koefisien Korelasi sebesar 0,696
Total 99 100,0 menunjukan ke arah korelasi positif dengan

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 57 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

kekuatan korelasi kuat, dapat diartikan Hasil penelitian Arini, Mulyono, dan
semakin baik pelayanan keperawatan berbasis Susilowati (2013) mengemukakan bahwa sisi
spiritual maka semakin tinggi kepuasan kerja dari spiritualitas berhubungan dengan
perawat. emosional dan nilai intrinsik diri, hal tersebut
Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat mempengaruhi keberhasilan perawat
penelitian Mulyono (2011) yang menunjukkan dalam meraih tujuan dan rasa puas dalam
bahwa Penerapan spiritualitas di RSI F pekerjaan. Pada umumnya apa yang telah
memiliki hubungan dengan kepuasan kerja dikerjakan akan lebih bermakna daripada
perawat dengan nilai ρ value 0,000 < 0,05 sekedar memperoleh imbalan. Kondisi yang
seseorang dengan spiritualitas yang tinggi demikian memungkinkan akan mendorong
sebelumnya akan menikmati dan merasa sangat kesediaan para perawat dalam memberikan
puas dengan pekerjaannya. Seseorang akan asuhan spiritual, sehingga tidak hanya asuhan
merasa puas terhadap pekerjaan yang perawatan fisik/biologis saja yang di penuhi
dilakukannya sendiri. Kepuasan ini yang oleh perawat.
membuat pekerjaan seseorang bermakna,
sedangkan tujuan fasilitasi dari penerapan 4. Simpulan dan Saran
spiritualitas yaitu memiliki rasa yang Hubungan bermakna antara pelayanan
bermakna dalam bekerja. keperawatan berbasis spiritual dan kepuasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kerja perawat dibuktikan dengan nilai ρ value
sebagian responden pelayanan keperawatan 0,000. Nilai spearman korelasi 0,696 yang
berbasis spiritual cukup baik menyatakan puas berarti arah korelasi positif dengan kekuatan
terhadap kinerja yaitu sebanyak 54 responden korelasi kuat dan semakin baik pelayanan
(49,5%). Hasil penelitian ini selaras dengan keperawatan berbasis spiritual akan semakin
penelitian Atmaji (2011) yang menunjukan merasa puas terhadap kinerjanya.
kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja perawat. Kepuasan kerja merupakan 5. Ucapan Terima Kasih
perasaan positif karyawan terhadap berbagai Ucapan rasa terima kasih yang sebesar-
aspek dari pekerjaan yang dilaksanakannya. besarnya peneliti sampaikan kepada Fakultas
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan ikhlas dan Ilmu Keperawatan Unissula yang telah
sungguh-sungguh kemungkinan besar akan memberikan dukungannya selama proses
memberikan hasil kerja yang memuaskan. penelitian ini hingga selesai dengan baik.
Van Leeuwen & Cusveller, B. (2009) dalam
studi komprehensif terhadap literatur spiritual 6. Daftar Pustaka
menyatakan tiga domain kompetensi asuhan Arini, H.N., Mulyono, W.A., & Susilowati, I.
spiritual. Domain pertama awareness and use of (2013). Hubungan Spiritualitas Perawat
self berisi kompetensi yang fokus terhadap dan Kompetensi Asuhan Spiritual.
hubungan perawat dengan para pasien. Akademi Perawatan Pemerintah Kota
Domain kedua spiritual dimensions of nursing, Tegal.
berisi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan Atmaji, L. (2011). Pengaruh Stres Kerja dan
dalam penanganan masalah spiritual pada Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Perawat
asuhan keperawatan. Domain ketiga assurance Studi pada Rumah Sakit Islam Sultan
of quality and expertise mengenai kompetensi- Agung Semarang. Universitas
kompetensi dalam penanganan kondisi dalam Diponegoro.
menyediakan asuhan spiritual organisasi. Ayyash, H. & Aljeesh, Y. (2011). Nurses'
Kebutuhan spiritual merupakan Motivation and their Performance at
kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap European Gaza Hospital in Gaza Strip.
manusia. Dalam pelayanan kesehatan, perawat Journal of Al Azhar UniversityGaza
wajib memiliki peran dalam pemenuhan (Natural Sciences) 13 : 55-68
kebutuhan spiritual (Hamid, 2008). Perawat Azizatunnisa, N & Suhartini.(2012).
dengan spiritualitas yang tinggi dapat merawat Pengetahuan dan Keterampilan
pasien melalui lebih sensitif pada kebutuhan Perawat dalam Pelayanan Keperawatan
spiritualitas pasien dan memiliki koping yang Holistik di Indonesian Holistic Tourist
lebih efektif terhadap stres yang dihadapi Hospital. JURNAL NURSING STUDIES,
dalam memberikan asuhan keperawatan Volume 1, Nomor 1. Online di :
(Rohman, 2009). http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jnursing.

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 58 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian in Addis Ababa Hospitals. Ethiopian


Keperawatan: Panduan Melaksanakan dan journal of health sciences 22(2):107-12.
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta : Noras, J.U., & Sartika, R.A.D. (2012).
Trans Info Media. Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja
Elysabeth, D., Libranty, G., & Natalia S. (2015). Perawat dan Kepuasan Pasien. Jurnal
Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6.
dengan Kompetensi Aplikasi Evidence- Bagian Pendidikan dan Penelitian
Based Practice. Jurnal Skolastik Rumah Sakit Umum Pemerintah
Keperawatan, Vol. 1, No. 1 ISSN: 2443- Fatmawati.
0935. Nurelisa. (2016). Hubungan Manajemen Berbasis
Fatmawati, A.,D. (2016). Hubungan Pemberian Kompetensi dengan Kepuasan Kerja
Reward dengan Motivasi Kerja Perawat Perawat di RSUP Dr. Wahidin
Pelaksana di Ruang Rawat Inap Kelas III Sudirohusodo. UIN Alauddin Makassar.
Rumah Sakit Umum Daerah Raa Soewondo. Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan
Pati. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Hamid, A. (2008). Asuhan keperawatan Profesional edisi 5.Jakarta : Salemba
jiwa.Jakarta: EGC. Medika.
Ilhamsyah. (2010). Hubungan Pelaksanaan Rohman. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan
Keperawatan Spiritual terhadap Kepuasan dengan pemberian
Spiritual Pasien di Rumah Sakit Ibnu Sina asuhan spiritual oleh perawat di RS Islam
Makasar. Manajemen Ilmu Keperawatan Jakarta. Universitas Indonesia.
Universitas Hasanudin. Rozulaina, A. (2008). Hubungan karakteristik
Kozier, B., Berman, A., Erb, G.G. (2012). perawat dengan kinerja perawat dalam
Fundamental of Nursing, vol 8, Pearson asuhan keperawatan di BRSD RAA
Australia Group Pty Ltd. Soewondo Kabupaten Pati. Universitas
Kurniawati, T. & Saputra, H. (2014). Hubungan Muhammadiyah Semarang.
Penerapan Asuhan Keperawatan dengan Saharudin., Safrullah, A., & Rosmina. (2018).
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien di Penerapan Model Pelayanan
Ruang Rawat Inap Kelas III RS PKU Keperawatan Berbasis Spiritual Ditinjau
Muhammadiyah. Yogyakarta. dari Aspek Proses Asuhan
Mayasari, A. (2009). Analisis Pengaruh Persepsi Keperawatan Spiritual di Rumah Sakit
Faktor Manajemen Keperawatan terhadap Islam Faisal. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Tingkat Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Politeknik Kesehatan Majapahit vol. 10
Rawat Inap Rsud Kota Semarang. No.1. Makassar
Universitas Diponegoro. Saputra, H. (2014). Hubungan Penerapan Asuhan
McSherry, W., Jamieson, S. (2013). The Keperawatan dengan Pemenuhan
qualitative findings from an online Kebutuhan Spiritual Pasien di Ruang
survey investigating nurses perceptions Rawat Inap Kelas III RS PKU
of spirituality and spiritual care. Journal Muhammadiyah. Yogyakarta.
of Clinical Nursing, 22(21-22), 3170- Sirait, E., Pertiwiwati, E., & Herawati.(2016).
3182.Doi:10.1111/jocn.12411. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Mulyono, W.A. (2011). Penerapan spiritualitas Kepuasan Kerja Perawat di Ruang
di tempat kerja di RSI F dan Rawat Inap RSUD Haji Boejasin
hubungannya dengan kepuasan kerja Pelaihari. E-Journal Keperawatan, vol. 4,
perawat. Jurnal Keperawatan Soedirman, No.11 : 14-20. Kalimantan Selatan.
6 (2), 94-102. Van Leeuwen, R., Tiesinga, L. J., dkk. (2009).
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.ph The validity and reliability of an
p/jks/article/view/333 instrument to assess nursing
Mundakir., Wulandari, Y., & Mukarromah, N. competencies in spiritual care. Journal of
(2016). Pendekatan Model Asuhan Clinical Nursing,
Keperawatan Holistik Sebagai Upaya 18(20),28572869.doi:10.1111/j.1365-
Peningkatan Kepuasan dKeselamatan 2702.2008.02594.x
Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Yanti, R.I., Warsito, B.E. (2013). Hubungan
Keperawatan Muhammadiyah, 1 (2) Karakteristik Perawat, Motivasi, dan
Negussie, N. (2012). Relationship Between Supervisi dengan Kualitas
Rewards and Nurses’ Work Motivation Dokumentasi Proses Asuhan

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026


Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1), 2019, 59 - 59
DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4077

Keperawatan. Jurnal Managemen


Keperawatan volume 1, No. 2. Universitas
Diponegoro.

Copyright © 2019, Jurnal Riset Kesehatan, e-ISSN 2461-1026

Anda mungkin juga menyukai