Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN UMUM

3.1 Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04 adalah Rumah Sakit milik Pemerintah di


bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan, bertanggung jawab secara struktural
langsung kepada Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah 02.04.03 yang terletak di
Pusat Kota Bandar Lampung.
Pelayanan kefarmasian meliputi penyediaan dan distribusi perbekalan farmasi,
pelayanan farmasi klinik serta membuat informasi dan menjamin kualitas pelayan
yang berhubungan dengan penggunaan obat. Hal ini mencangkup beberapa hal, antar
lain :
1. Perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi.
2. Pembuatan obat
3. Penyimpanan perbekalan farmasi.
4. Distribusi dan penyerahan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.
5. Penyelenggaraan pelayanan farmasi klinik yang meliputi penyiapan,
pencampuran, penyampaian dosis, indikasi efek samping, dan harga.
Sarana dan prasarana yang terdapat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tingkat
IV 02.07.04 .
1. Sarana dan prasarana yang terdapat di Apotek Rumah Sakit Tingkat IV
02.07.04 antar lain:
a. Ruang tunggu.
b. Tempat peracikan.
c. Tempat penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang meliputi
obat dan alat kesehatan dinas, obat dan alat kesehatan pengadaan apotek,
obat dengan merek dagang.
d. Tempat penyerahan obat.

25
26

e. Tempat mencuci alat.


f. Peralatan penunjang kebersihan apotek.
g. Lemari khusus tempat obat keras terbatas, psikotropik, narkotik.
h. Lemari untuk menyimpan dokumen instalasi farmasi rumah sakit.
i. Peralatan untuk meracik obat yang meliputi mortir dan stamfer, sudip,
spatula, alat pengapsul, perkamen, pot salep, kapsul, blander, dan sealing
equipment.
j. Peralatan untuk melakukan input data yang meliputi komputer, printer,
kalkulator.

Tabel 8. Daftar inventaris ruangan Apotek Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04

No Nama Alat Jumlah


1 Komputer 2
2 Printer 2
3 AC 2
4 Telepone 2
5 Dispenser 1
6 Galon 1
7 Kulkas 1
8 Lemari etalase 4
9 Lemari OKT 1
10 Lemari besi 1
11 Lemari plastik 2
12 Lemari kayu 1
13 Lemari plastik kecil 2
14 Meja kayu 4
15 Meja kaca 1
16 Jam dinding 2
17 Kursi bundar 5
18 Kursi stenles 2
19 Mortir dan stamfer 2
20 Alat pengapsul 1
27

21 Gelas ukur 1
22 Kalkulator 2
23 Blender 2

Sarana dan prasarana yang terdapat di gudang Rumah Sakit Tingkat IV


02.07.04 antar lain:
Tabel 9. Daftar Inventaris Ruangan Gudang Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04

No Nama Alat Jumlah


Meja kayu 2 2
Rak obat 4 4
Kursi plastik 4 4
Kursi stenles 1 1
Kulkas 1 1
Dispenser 1 1
Galon 1 1
Jam dinding 1 1
Troli 1 1
Komputer 2 2
Printer 1 1

3.2 Sumber Daya Manusia


28

Tabel 10. Daftar nama personalia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tingkat
IV 02.07.04

NAMA
NO LULUSAN STATUS
PERSONIL

1 ROKIM TNI TENTARA

2 RENDRA LAWAI TNI TENTARA

3 AGUS HERLAMBANG TNI TENTARA


APOTEKER
4 DESY PURNAMASARI S1/APT
PENDAMPING
5 MITA AMILA SARI D3 FARMASI TKS

6 MAWAN SMKF TKS


D3 KOMPUTERISASI
7 ADE SURYANI TKS
AKUNTANSI
8 EKA FITRA NOVIANTI SMA TKS

9 MEGI OKTAVIANUS SMA TKS

10 ADE KRISTANTO SMA TKS


11 FEBRIANSYAH SMA TKS
12 SINTA YOANISA SMA TKS
13 DEDE SUSANTO SMA TKS
14 ETA ROSMAWAR D 3 FARMASI TKS
15 AYU LESTARI SMKF TKS
16 IKA ROYANI SMKF TKS
17 LEVI YANANI SMKF TKS
29

Kepala Rumah Sakit

Letkol CKM Dr. Agus Ridho


Utama, Sp.THT Mars

Wakil Kepala Rumah Sakit

Kapten CKM Ridwan

KA. Unit Farmasi

Letda, CKM Rokim, Amd

UR. Administrasi Clincal insinstructure

Kepala DEPO Kepala Gudang


Serma. Rendra Lawai

DEPO OK dan ICU DEPO RJ dan RI Komisi Penerimaan Komisi


Penyimpanan dan
Mita Amilla Sari Kopka. Agus Pengeluaran
Herlambang
- Sinta Yoanita
- Dedek Susanto
Gambar 5. Struktur Organisasi IFRS
3.3.1 Jenis Pelayanan Kefarmasian
3.3.1 Pelayanan Resep
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04 melayani pasien
DINAS, BPJS, JAMKESDA, UMUM, dan KLAIM
a. Alur pelayanan pasien dinas rawat inap dan rawat jalan.
1) Baca resep obat
2) Melihat obat itu ada / tidak di formularium obat dinas.
30

3) Bila tidak ada di formularium obat dinas di konfirmasikan ke dokter.


4) Obat yang sudah ada di formularium rumah sakit dapat diberikan.
5) Bila obat itu termasuk obat Emergency obat tersebut bisa diberikan
langsung.
6) Bila persediaan obat di instalasi farmasi habis, maka obat dapat diambil
di apotek rekanan atau apotek yang telah bekerja sama dengan Rumah
Sakit Tingkat IV 02.07.04 yaitu Apotek Harapan dengan tanpa
membayar lagi dengan menunjukkan copy resep yang telah dibuat oleh
petugas farmasi atau apoteker.
7) Obat yang telah dikeluarkan ditulis di buku pengeluaran obat dinas, dan
jika untuk obat yang di ambil di Apotek Harapan, ditulis di buku Apotek
Harapan.
b. Alur pelayanan pasien BPJS rawat inap dan rawat jalan.
1) Pasien menyerahkan resep disertai dengan Surat Jaminan Pelayanan
(SJP) Surat Peserta BPJS. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan
berkas tersebut.
2) Setelah memenuhi persyaratan administrasi,kemudian dilakuan skrining
resep.
3) Dilakukan penyiapan obat sesuai dengan resep.
4) Obat diserahkan kepada pasien oleh petugas farmasi disertai informasi
obat.
c. Alur pelayanan pasien umum rawat inap dan rawat jalan.
1) Skrining resep
a) Melakukan pemeriksaan Kelengkapan keabsahan resep yaitu nama
dokter, nomor ijin praktek,alamat,tanggal penulisan resep, tanda
tangan atau paraf dokter serta nama, alamat,umur,jenis kelamin dan
berat badan pasien.
b) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmeseutik yaitu : bentuk
sediaan,dosis,potensi,stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian.
31

c) Mengkaji aspek klinis : adanya alergi, efek samping


interaksi,kesesuaian (dosis,durasi,jumlah obat dan kondisi khusus
lainnya).
d) Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila di
perlukan.
2) Penyiapan Resep
a) Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep.
b) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum
c) Mengambil obat di rak atau wadah.
d) Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan ke tempat semula.
e) Meracik obat (timbang, campur,kemas).
f) Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak
minum.
g) Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk
obat luar, dan etiket lainnya seperti label kocok dahulu untuk sediaan
cair).
h) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep.
3) Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep ).
b) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
d) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli bila obat tersebut
tidak ada di apotek.
f) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikannya.
d. Alur pelayanan obat emergency di ruangan perawatan
a) Obat Emergency diruangan perawatan sudah disediakan.
32

b) Pengontrolan obat Emergency diruang perawatan dilakukan oleh


petugas depo setiap hari.
c) Obat Emergency yang terpakai harus diganti dan perawat ruangan
wajib mintakan resep ke dokter untuk pergantian obat Emergency .
d) Perawat ruangan mintakan resep ke dokter untuk obat Emergency
yang sudah terpakai.
e) Resep tersebut diserahkan ke depo.
f) Depo akan memberikan obat Emergency yang sudah terpakai dan
diserahkan ke perawat ruangan tersebut ketempat penyimpanan.
g) Perawat ruangan akan memasukan obat tersebut ke tempat
penyimpanan obat Emergency yang ada diruang perawatan.
e. Alur pelayanan obat psikotropik dan narkotik
1) Skrining resep
a) Melakukan pemeriksaan Kelengkapan administrasi meliputi (nama,
alamat pasien, No telpon, nama, alamat, no telpon dokter, surat izin
praktek dokter).
b) Narkotik dan Psikotropik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli
rumah sakit.
c) Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagian atau yang belum
dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang
menyimpan resep asli.
d) Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan
2) Penyiapan Resep
a) Menyiapkan obat sesuai dengan resep.
b) Untuk obat racikan apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung
narkotika
c) Menutup dan mengembalokan wadah obat pada tempatnya.
d) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
resep.
33

e) Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam resep.
3) Penyerahan resep
a) Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket
dengan resep sebelum dilakukan penyerahan.
b) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
c) Mengecek identitas dan alamat pasien penerima.
d) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e) Menanyakan dan menuliskan alamat / nomor telepon pasien dibalik
resep jika pada skiring resep belum lengkap.
f) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
3.3.2 Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO) didefinisikan sebagai kegiatan
penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,
komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak
yang memerlukan di rumah sakit. Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan,
pengelolaan, penyajian, dan pengawasan mutu data/informasi obat dan keputusan
profesional. Penyediaan informasi obat meliputi tujuan, cara penyediaan,
pengolahan, dan pengawasan mutu data/informasi obat.
Pelayanan Informasi Obat (PIO) mempunyai beberapa tujuan, antara lain
adalah:
a. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi
kepada pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain.
b. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga
kesehatan, dan pihak lain.
Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Apotek Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04
belum berjalan dengan baik, tetapi sudah mulai dilaksanakan oleh asisten apoteker.

3.3.3 Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan


Alur pengadaan obat di Instalasi Farmasi
34

Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04

Kepala Rumah Sakit

Kepala Instalasi Farmasi

Gudang
Depo / Ruangan Rekanan

Komisi

Gambar 6. Alur Pemesanan Obat

Pengadaan obat /alkes di lakukan oleh kepala instalasi farmasi dimulai


dengan pembuatan surat pesanan (SP) yang kemudian dicek dan
ditandatangani oleh kepala rumah sakit setelah disetujui dilakukan pemesanan
dengan distributor (PBF) yang telah bekerjasama, setelah pesanan datang
kegudang dilakukan pengecekan obat/alkes oleh tim komisi yang telah
tunjukan sebelumnya. Sedangkan Pemesanan obat dan alat kesehatan untuk
pasien dinas diajukan langsung Kesdam Sriwijaya yang berada di Palembang.
Obat-obatan yang didistribusikan untuk pasien dinas sebagian diproduksi
langsung oleh LAFIAD dan LABIOMED.
Pengadaan obat dan alat kesehatan di gudang farmasi yaitu terdiri dari
3 macam Surat Pesanan (SP) sebagai berikut :
a. Surat Pesanan (SP) untuk Obat Golongan Narkotika
1) Terdiri 5 rangkap
2) Satu SP hanya untuk 1 item obat
3) Ditandatangani oleh kepala rumah sakit dan kepala unit farmasi serta
kepala gudang.
b. Surat Pesanan (SP) untuk Obat Golongan Psikotropika
1) Terdiri 2 atau 3 rangkap
35

2) Satu SP bisa lebih dari 1 item obat


3) Ditandatangani oleh kepala rumah sakit dan kepala unit farmasi serta
kepala gudang.
c. Surat Pesanan (SP) untuk Obat Golongan Non Narkotika-Psikotropika
1) Terdiri dari 2 rangkap.
3.3.4 Penyimpanan Obat dan Alat Kesehatan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan
kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan,
sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (Peraturan Menteri
Kesehatan No 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit).
SOP (Standar Operasional Prosedur) penyimpanan obat dan alat
kesehatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit TK IV 02.07.04:
a. Obat yang pertama datang harus digunakan terlabih dahulu.
b. Obat yang datang pertama biasanya diproduksi lebih awal dan akan
kadaluarsa lebih awal.
c. Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh temperature, udara, cahaya dan
kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.
d. Gunakan lemari khusus untuk menyimpan Narkotik dan Psikotropika.
e. Cantumkan nama masing- masing Obat pada rak dengan rapi.

Denah letak penyimpanan obat di apotek rumah sakit TK IV 02.07.04

RUANG TUNGGU
ttuTUNGGU
36

MEJA ADMINISTRASI
MEJA
ARSIP pintu
RESEP
OBAT PATEN DAN ALKES

MEJA RACIK PASIEN RAWAT JALAN

MEJA RACIK PASIEN RAWAT INAP

LEMARI
OKT OBAT
LEMARI MEJA GENERIK
INJEKSI APOTEKER

TOILET
KULKAS
OBAT
DINAS

Gambar 7. Denah Ruang Apotek


3.3.5 Pendistribusian Obat Sistem Unit Dose, Packing Method dan
Kombinasi Keduanya.
Distribusi merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi di
rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat
inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Distribusi
adalah kegiatan menyalurkan perbekalan farmasi agar pelayanan terhadap
pasien dapat berjalan dengan baik. Sistem distribusi obat yang diterapkan
pada setiap rumah sakit berbeda-beda tergantung kondisi dan kebijakan rumah
sakit.
37

Berdasarkan mekanisme pendistribusian perbekalan farmasi di rumah


sakit untuk pasien rawat inap dapat diselenggarakan dengan sistem Unit Dose,
Packing Method, atau kombinasi keduanya.
Rumah Sakit Tingkat IV 02.07.04 dalam pendistribusian perbekalan
farmasi untuk pasien rawat inap menggunakan sistem Unit Dose, dimana
petugas instalasi farmasi menyiapkan kebutuhan obat pasien selama 24 jam.
Perbekalan farmasi yang disiapkan berdasarkan resep yang ditulis oleh dokter
kemudian dibawa oleh perawat ruangan ke instalasi farmasi.
Kelebihan menggunakan sistem unit dose adalah :
a. Pasien hanya membayar obat yang dipakai
b. Mengurangi penumpukan/penimbunan obat.
c. Mengurangi penyalahgunaan obat dan penggunaan obat yang salah.
Kekurangan menggunakan sistem unit dose yaitu:
a. Memerlukan tenaga famasi yang lebih banyak

3.3.6 Melakukan Input Data.


Input data yang dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tingkat
IV 02.07.04 meliputi buku pergantian obat ke Apotek rekanan, buku
dokumentasi jumlah resep yang masuk tiap harinya. Input data juga dilakukan
secara komputerisasi/billing systemdengan memasukan data ke komputer
sesuai resep.

Anda mungkin juga menyukai