Anda di halaman 1dari 29

SURVEI KONSUMSI

DAN
DIETARY ASSESSMENT

dr. Rita Halim, M.Gizi


REFERENSI
1. Gibson R.S. Principles of Nutritional
Assessment 2nd edit 2005
2. Savitri Sayogo. Nutritional Assessment. 2013
3. Shim JS. Dietary Assessment methods in
Epidemilogic Studies. Edpidemiology and
Health 2014.
4. Pedoman teknis pemantauan status gizi.
Kemenkes RI 2016
SURVEY KONSUMSI
 Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG)
 Kegiatan penilaian konsumsi gizi
masyarakat untuk memperoleh
informasi ttg besar dan luasnya
masalah konsumsi terutama
masalah energi, karbohidrat,
protein, dan lemak (kemenkes 2016)
 Merupakan bagian dari pemantauan
status gizi (PSG)
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
 Kegiatan survey status gizi yang
berkelanjutan untuk mengumpulkan data
indikator status gizi dan determinannya.
 Tujuan:

1. Memperoleh informasi status gizi


balita
2. Memperoleh informasi konsumsi gizi
ibu hamil
3. Memperoleh informasi capaian
kinerja upaya perbaikan gizi
PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
 Data yang dikumpulkan meliputi:
1. Antropometri (balita, anak sekolah,remaja, dewasa, ibu
hamil)
2. Konsumsi gizi
 Food recall 1x24 jam
 Meliputi: waktu makan,jenis makanan/minuman, URT,
rincian bahan makanan.
3. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
4. Asi eksklusif
5. Pengenalan makanan dan minuman selain ASI
6. Balita berhenti diberi ASI (disapih)
7. Frekuensi penimbangan balita
8. Pemberian dan konsumsi tablet tambah darah (TTD)
9. Tatalaksana gizi buruk
10. Pemberian kapsul vitamin A
11. Konsumsi garam beriodium
PENILAIAN STATUS GIZI
1. Penilaian asupan makanan (dietary
assessment)
2. Pemeriksaan biokimia/
laboratorium
3. Pengukuran antropometri
4. Pemeriksaan klinik
PENILAIAN ASUPAN MAKANAN
(DIETARY ASSESSMENT)
 Dapat digunakan untuk mengidentifikasi stadium
awal dari defisiensi nutrisi
 Selama fase tsb, asupan makanan dari satu atau
lebih zat gizi yang tidak adekuat, baik karena
defisiensi primer atau sekunder
 Metode:
1. Food recall 24 jam
2. Food record
3. Weighed food records
4. Dietary history
5. Food frequency questionnaire
FOOD RECALL 24 JAM
 Food recall 1x24 jam  actual intake
 Multipel food recall  usual intake
 Ada 4 tahap food recall :
1. Catat daftar makanan dan minuman yang
dikonsumsi pada hari sebelumnya
2. Deskripsikan secara detil dari masing2
makanan dan minuman yang dikonsumsi (cara
memasak dan merk)
3. Perkirakan jumlah makanan dan minuman
yang dikonsumsi dalam URT
4. Review kembali untuk memastikan, termasuk
suplementasi atau vitamin yang dikonsumsi
FOOD RECALL 24 JAM
 Bisa dipakai pada : anak usia ≥ 8 tahun
dan dewasa. Tidak bs digunakan pada org
dg ggn daya ingat (ex.lansia)
 Kelebihan:

 Cepat dan relatif tidak mahal


 Bs digunakan pada org dengan tingkat
pendidikan rendah maupun tinggi
 Compliance tinggi
FOOD RECALL 24 JAM
 Kekurangan:

 Makanan yang jarang dikonsumsi


sering tidak masuk dalam daftar
makanan
 Hasilnya kurang memuaskan pada
lansia dan anak2
FOOD RECORD
 Dapat menilai asupan actual dan usual
individu
 Bisa dilakukan dari 1-7 hari

 Akurasi tergantung pada tingkat


keseriusan dan kemampuan subjek
memperkirakan jumlah makanan
 Subjek diminta untuk menuliskan:
 Waktu makan
 Jenis makanan dan minuman (termasuk snack),
merk dan ukuran dalam URT
 Cara memasak
FOOD RECORD
 Kelebihan:

 Dapat menggambarkan data asupan


makanan lebih detil
 Dapat digunakan pada lansia
 Kekurangan:

 Waktu lama  beban subjek ↑ dan


sikap kooperatif ↓
 Subjek harus bs membaca dan menulis
 Subjek sering keliru memperkirakan
asupan makanannya
WEIGHED FOOD RECORDS
 Metode yang sering digunakan untuk
memperkirakan usual food intake dari
individu
 Subjek diminta untuk menimbang semua
makanan dan minuman
 Deskripsi makanan, cara penyajian dan
merk dituliskan pada food record
 Jika menggunakan metode ini subjek
harus dimotivasi, bersifat sukarela dan
berpendidikan.
WEIGHED FOOD RECORDS
 Kelebihan:

 Lebih akurat dibandingkan food record


 Kekurangan:

 Mahal
 Membutuhkan waktu yang lama
DIETARY HISTORY
 Dapat digunakan untuk memperkirakan usual food
intake dan pola makan individu dalam waktu yang
relatif lama
 Ada 3 komponen:
1. Wawancara secara keseluruhan kebiasaan makan
subjek pada waktu makan dan diantara makan
(deskripsi makanan, frekuensi makan, kebiasaan
jumlah porsi yang dimakan dlm URT)
ex: apakah yang biasanya anda makan untuk
sarapan?
2. Tetap konsisten dan melakukan cross check
terhadap kuisioner mengenai frekuensi dari
makanan tertentu
Ex.apakah anda menyukai susu atau tidak?
3. Subjek mencatat makanannya selama 3 hari
(sudah jarang digunakan)
DIETARY HISTORY
 Lamanya waktu yang digunakan untuk dietary history
sangat bervariasi.
 dietary history ≤ 1 bln validitasnya lebih tinggi
dibandingkan waktu yang lebih lama lagi
 Kelebihan:

 Lebih bagus untuk menggambarkan usual intake


karena waktu yang lama
 Kekurangan:

 Mahal
 Membutuhkan waktu yang lama
 Membutuhkan tenaga terlatih untuk wawancara
 Overestimate nutrients intake dibandingkan dengan
weighed record
FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE
(FFQ)
 Bertujuan untuk menilai frekuensi dari jenis
makanan atau kelompok makanan tertentu
yang dikonsumsi dalam satu periode.
 Kuisioner FFQ terdiri dari:

 Daftar makanan (grup spesifik dari


makanan, jenis makanan tertentu,
makanan yang dikonsumsi secara periodik
dihubungkan dengan kejadian ttn atau
musim)
 Frekuensi konsumsi (hari, mingguan,
bln,tahun)
FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE
(FFQ)
 Contoh:
 Frekuensi dari konsumsi buah2an dan jus 
prediksi asupan vit C
 Frekuensi dari konsumsi sayuran hijau dan
wortel  prediksi asupan karotenoid
 Frekuensi dari konsumsi whole grains,
legumes, kacang2an, buah, sayur  frekuensi
asupan serat
 Metode FFQ juga bisa digunakan untuk menilai
asupan lemak, kolesterol, pemanis buatan,
alkohol.
 FFQ sering digunakan pada studi epidemiologi
untuk mempelajari hubungan antara kebiasaan
makan dan penyakit
FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE
(FFQ)
 Kelebihan

 Metode yang sgt sederhana untuk menilai


usual dietary intake
 Hanya membutuhkan waktu 15-30 menit
 Murah
 Beban subjek lebih rendah dibandingkan
metode yang lain
 Kekurangan

 a closed-ended questionnaire
 Tingkat akurasi rendah (recall bias)
modifikasi dari Willett W, Nutritional Epidemiology 2nd ed.,1998
modifikasi dari Willett W, Nutritional Epidemiology 2nd ed.,1998
Daftar Bahan Makanan Penukar. Departemen Ilmu Gizi FKUI
Daftar Bahan Makanan Penukar. Departemen Ilmu Gizi FKUI
FOOD MODEL
HASIL ANALISIS MAKANAN

Anda mungkin juga menyukai